PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NIM : 150221100151
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan daerah dan diharapkan untuk setiap daerah mampu dalam membiayai
Pembangunan nasional yang akan dilakukan bersifat erat terhadap prinsip dari
kesempatan bagi daerah untuk peningkatan demokrasi dan kinerja daerah dengan
otonomi daerah Kabupaten dan Kota yang bertujuan agar daerah yang
dilakukan berdasar atas asas desentralisasi yang beracuan atas beban APBD
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Sumber dana untuk daerah terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencakup penerimaan pajak daerah dan
4
retribusi daerah, Dana Perimbangan (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan
Dana Alokasi Khusus) dan Pinjaman daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada
termasuk dalam daerah yang cukup maju dan bagus melalui sudut pandang
ekonomi dan sebaliknya. Hasil yang diberikan dari PAD yang tinggi memberikan
harapan bahwa daerah tersebut pada masa yang akan datang akan terbebas dari
ketergantungan terhadap dana transfer pusat yang akan memberikan dampak baik
Setiap daerah di Indonesia memiliki nilai PAD yang beragam, sehingga akan
Fenomena yang sering terjadi pada semua negara didunia yaitu Transfer
antar Pemerintah yang terlepas dari sistem pemerintahan (Fisher, 1996) dan
bahkan telah menjadi ciri dar hubungan keuangan antara pusat dan daerah.
Tujuan dari transfer yang dilakukan yaitu untuk mengurangi kesenjangan fiskal
5
seluruh negeri. Transfer dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Alokasi Umum
(DAU).
perimbangan keuangan yang diakibatkan dari bagi hasil sumber daya alam yang
ada pada suatu daerah. Dana Alokasi Umum merupakan dana yang berasal dari
Pemerintah Pusat yang diambil dari APBN. Dana Alokasi Khusus merupakan dana
yang bersumber dari APBN yang digunakan untuk membantu daerah dalam
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah yang sesuai dengan
prioritas nasional.
melakukan dana transfer yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Aloasi
bertindak secara efektif dan efisien dalam perihal penggunaan dana transfer yang
telah disediakan dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari
pelayanan publik dalam suatu daerah yang disertai dengan adanya rasa
berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari persoalan diatas dianggap
6
Penelitian sebelumnya yaitu pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap
Nuarisa (2013) didapatkan hasil bahwa PAD, DAU dan DAK berpengaruh
agar PAD dapat meningkat dan berbanding lurus dengan belanja modal. Penelitian
modal pada provinsi Jawa Timur oleh Imas Sherli Febriana (2015) mendapatkan
hasil bahwa PAD, DAU berpengaruh terhadap belanja modal sedangkan DAK
pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap alokasi belanja daerah
oleh Puput Purpitasari (2015) dengan hasil bahwa PAD dan DAU memiliki
dilakukan memberikan hasil yang berbeda-beda dan bersifat tidak konsisten satu
sama lain serta kurangnya variabel yang diteliti dan lingkup penelitian yang
tergolong dibatasi. Atas dasar dari tidak konsistennya hasil temuan dari penelitian
terdahulu serta batasan dari penelitian yang dilakukan, maka peneliti kembali
Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dengan penambahan Dana
Bagi Hasil terhadap lingkup belanja yang lebih besar yaitu Belanja Daerah.
terperinci dari masalah yang akan diteliti adalah penerimaan daerah berupa
pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dana bagi
7
Dari masalah diatas maka dapat diperoleh rumusan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh dari Dana Alokasi Umum (DAU) dalam alokasi belanja
daerah ?
daerah ?
belanja daerah ?
4. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan antara Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
8
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dukungan untuk memperkuat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Otonomi Daerah
seiring dengan perkembangan era baru dalam otonomi daerah dan desentralisasi
dimulai secara serempak pada tanggal 1 Januari 2001, merupakan kebijakan yang
pelayanan masyarakat.
sumber dan dana pemerintahan yang dibagi sesuai dengan pola umum
10
desentralisasi dan kepentingan terkait pelaksanaan fungsi-fungsi dan
Anggaran Daerah
(APBD) yang memiliki artian yaitu rencana keuangan tahunan dari Pemerintah
Daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
Potensi besar dari dana pembangunan yang paling besar adalah bersumbe
dari masyarakat sendiri yang dihimpun dari pajak dan retribusi daerah.
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerahm pos penerimaan non pajak yang
penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Cara
mengidentifikasi PAD yaitu dengan meneliti, dapat menentukan bagian apa saja
yang menjadi sumber dari PAD dan mengelola sumber dari PAD dengan benar
Asli daerah yaitu terdiri dari : Pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil perusahaan
milik daerah, dan hasil pengelolaan milik daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain
11
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah Dana yang bersumber dari pendapatan APBN
desentralisasi. Penggunaan dari Dana Alokasi Umum pada daerah yang memiliki
potensi fiskal besar akan tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh DAU yang
relatif kecil dan sebaliknya. Dari alokasi DAU dapat dilihat bahwa kemampuan
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014, Dana Alokasi Khusus adalah dana yang
Pusat dan Pemerintah Daerah, kegiatan khusus yang dimaksudkan yaitu : 1).
Kegiatan dengan kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan rumus alokasi
umum, dalam kebutuhan daerah yang tidak sama dengan kebutuhan daerah lain.
Dana Bagi Hasil merupakan dana yang bersumber dari APBN dan digunakan oleh
12
Bagi Hasil digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang ditrasnfer pemerintah pusat
ke pemerintah yaitu DBH pajak dan DBH Sumber Daya Alam. DBH Pajak terdiri
dari pajak penghasilan seperti PPh Pasal 21, PPh Pasal 25/29 Wajib pajak orang
pribadi dalam negeri, PBB, Bea atas perolehan tanah dan bangunan. Sedangkan
untuk DBH Sumber Daya Alam terdiri dari kehutanan, perikanan, minyak bumi, gas
Belanja Daerah
Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
dari belanja daerah dibagi menjadi dua jenis yaitu belanja langsung dan tidak
sebagai belanja daerah. Penerimaan daerah terdiri dari 4 bagian yaitu peneriman
asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus serta dana bagi hasil. Untuk
pengeluaran daerah dibagi menjadi belanja modal dan belanja daerah. Untuk
13
penelitian kali ini, berpacu dalam penerimaan daerah yang menjadi indikator besar
kecilnya nilai pengeluaran yang akan digunakan untuk melakukan belanja daerah.
Keterkaitan antara pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi
khusus serta dana bagi hasil yang merupakan satu kesatuan penerimaan yang
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai bagian penerimaan
daerah yang lain, serta juga dapat menjadi gambaran untuk perencanaan belanja
14
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
1998:67).
Apabila ternyata hipotesis tidak terbukti dan berarti salah, maka masalah dapat
Daerah.
𝐻3 : Dana Alokasi Khusus memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota pada tahun 2014-2016. Pengujian
kesimpulan untuk membuktikan keakuratan dari hipotesis. Objek dari penelitian ini
2014sampai 2016. Teknik dari pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
Keuangan secara konsisten, lengkap dan jelas dari tahun 2014 sampai 2016
Perwakilan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 sampai 2016. Pengumpulan data juga
16
Data akan dianalisis seperti yang dilakukan oleh Puput Puspitasari (2015)
yaitu dengan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
Analisis Regresi Linier Berganda mencakup beberapa prasyarat regresi yaitu uji
asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji
digunakan untuk menjelaskan variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Berikut
Keterangan :
BD : Belanja Daerah
A : Konstanta regresi
𝛽1 ; 𝛽2 ; 𝛽3 ; 𝛽4 : Koefisien Regresi
𝜀 : error
Variabel Independen
17
Pendapatan Asli Daerah
daerah adalah semua penerimaan daerah dalam bentuk sumber ekonomi asli
daerah yang diperoleh dari utamanya yaitu sektor pajak daerah, pendapatan
retribusi daerah, hasil dari perusahaan milik daerah, serta hasil dari pengelolaan
Dana Alokasi Umum diatur dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 yang
menjelaskan Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan dengan tujuan untuk
adalah dana yang bersumber dari APBN untuk dialokasikan kepada daerah
tertentu dengan tujuan yaitu untuk mendanai kegiatan khusus yang termasuk
dalam urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Daerah tertentu yang
menerima telah termasuk dalam kriteria umum, khusus, dan teknis seperti
18
Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil yaitu dana yang didapat dari pendapatan APBN dan
(Utama,2011). Jenis dari Dana Bagi Hasil dibagi menjadi dua yaitu Dana Bagi Hasil
Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam. DBH Pajak terdiri dari pajak
penghasilan pasal 21 (PPh Ps 21) dan PPh Pasal 25/29 Wajib pajak orang pribadi
dalam negeri, PBB, Bea atas perolehan tanah dan bangunan. DBH SDA berupa
Variabel Dependen
Belanja Daerah
menjadi beban daerah, terdapat dua jenis dari belanja daerah yaitu belanja
langsung dan belanja tidak langsung. Belanja Langsung terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Belanja tidak langsung
terdiri dari atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga
19
DAFTAR PUSTAKA
Nuarisa Ardhian, Sheila. 2013. Pengaruh PAD, DAU dan DAK Terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Accounting Analysis Journal 2
(1)(2013)
Febriana, Imas Sherli. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belanja
Modal pada Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume
4, Nomor 9, Tahun 2015.
Purpitasari, Puput. 2015. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi
Umum Terhadap Alokasi Belanja Daerah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 4, Nomor 11, Tahun 2015.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undnag Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. (revisi dari
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004)
Fisher, C.D., Shcoenfeldt, L.F. & Shaw, J.B. (1996). Human Resource
Management. Boston, Houghton Mifflin
20