Anda di halaman 1dari 4

 Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino

Mega 2560
Risdawati Hutabarat1, Novitiyono Wisnu
Wisnu Hadita2, Erwin Deby3, Andri
Andri Abadi4 dan Bambang Prayogo5
Teknik Elektro , Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung.
risdawatihtb@gmail.com1, novitiyono.54@gmail.com 2, erwindeby@gmail.com 3, andriabadi@yahoo.co.id 4,
 bambang.prayogo95@gmail.com 5

Abstrak - Menjemur pakaian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan banyak orang, namun kondisi cuaca yang tidak
menentu sering menyebabkan pakaian yang sudah kering menjadi basah kembali. Kesibukan setiap orang saat ini juga
menyebabkan banyak orang tidak sempat untuk menjemur dan mengangkat pakaian. Sehingga dibutuhkan suatu sistem
yang dapat menjemur dan mengangkat jemuran secara otomatis. Penggunaan sensor cahaya dan sensor hujan dapat
menjadi indikator cahaya dan kondisi cuaca yang dapat dikirimkan secara langsung kepada Arduino Mega 2560 untuk
dilakukan pengambilan keputusan sehingga pakaian yang dijemur dapat terhindar dari hujan.

 Keywords — 
 Sensor cahaya,  Arduino, Sensor Hujan, Pakaian, Otomatis
MHz osilator kristal, USB koneksi,  power , ICSP, dan tombol
I. PENDAHULUAN reset [3].
[3].
Kondisi cuaca di Indonesia yang tidak menentu saat ini
A. Latar Belakang menjadikan perancangan sistem jemuran otomatis sangat
Menjemur pakaian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dimungkinkan untuk digunakan.
oleh banyak orang. Namun, sering kali pemilik tidak sempat
untuk mengangkat jemuran pada waktu akan turun hujan B. Rumusan Masalah
ataupun hari sudah malam yang dikarenakan pemilik sedang Persoalan yang dibahas adalah cara membuat  prototype
tidak berada di rumah. Untuk mengatasi masalah tersebut  jemuran otomatis menggunakan Arduino sebagai interface
 perlu adanya sistem kontrol otomatis dengan cara membuat untuk menghubungkan ke perangkat luar sehingga membentuk
sistem jemuran otomatis. Dengan menggunakaan sensor integrasi sistem dengan menggunakan LDR, sensor hujan, dan
cahaya LDR ( Light Dependent Resistor ) untuk menentukan motor servo yang dapat mengendalikan tali jemuran untuk
kondisi cahaya di luar rumah, sensor hujan untuk mendeteksi  bergeser atau berpindah agar pakaian dapat terlindungi pada
keadaan hujan diluar rumah dan menggunakan motor servo saat hujan.
untuk menggerakkan tali jemuran. Perancangan alat ini
menggunakan Arduino untuk membentuk suatu interface C. Tujuan Penelitian
(antarmuka) antar sistem sehingga membentuk integrasi Tujuan dari penelitian ini adalah agar terciptanya  prototype
system antara sensor sebagai penerima kondisi dengan motor  jemuran otomatis menggunakan perangkat arduino sehingga
servo sebagai aktuator.  penggunaan alat ini dapat memudahkan dan membantu
 Prototype pengaturan sistem jemuran secara otomatis  pekerjaan sehari-hari.
dapat dilakukan menggunakan
menggunakan perangkat Arduino. Arduino
Arduino
merupakan suatu papan elektronik yang mengandung II. RELATED WORKS 
mikrokontoller di dalamnya dan dapat diprogram
menggunakan bahasa  Processing [1]. [1]. Perangkat Arduino Pada penelitian ini merancang  prototype  jemuran otomatis
merupakan perangkat keras open source, perangkat keras  berbasis Arduino Mega 2560.  Prototype merupakan bagian
open source dapat dikembangkan dengan penambahan dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik
komponen dan secara umum pengembangnya akan berbeda antarmuka eksternal yang ditampilkan. Dengan tujuan untuk
di seluruh dunia. Serta  software  Arduino dapat diunduh, merancang sebuah  prototype jemuran otomatis menggunakaan
dipakai, dikembangkan, diubah, bahkan dijual
dij ual kembali[2]. sensor cahaya LDR sensor hujan, dan motor servo. Adapun
Jenis Arduino yang digunakan adalah Arduino Mega 2560,  penelitian ini memiliki related works  dengan penelitian
 perangkat ini memiliki 54 pin input /output  yang
  yang mana 15 pin sebelumnya yaitu “Perancangan dan Pembuatan Alat Jemuran
digunakan sebagai PWM keluaran, 16 masukan analog, 16 Otomatis Sensor Deteksi Basah” oleh Arif Budi laksono dan
Zaenal Abidin dari Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Islam Lamongan yang dimuat pada jurnal  Layout diatas merupakan layout   dari sensor hujan. Sensor
Teknik Vol 6 No 2 September 2014, ISSN No. 2085 – 0859. hujan merupakan jenis sensor yang akan aktif jika sensor
Sensor deteksi basah adalah suatu alat yang dapat membaca terkena air hujan. Sebelum terhubung dengan sensor, sumber
intensitas air dengan mengunakan panel sensor air. Panel ini tegangan dihubungkan dengan tahanan guna menghindari
dapat bekerja apa bila terhubung dengan komponen lain. terjadinya  short circuit . Sensor ini memanfaatkan sifat air
 panel ini adalah jenis resistor yang nilai hambatanya dapat yang baik sebagai penghantar arus listrik, sehingga ketika
 beruba tergantung dari intensitas keberadaan air yang ada pada terdapat tetesan air hujan yang mengenai sensor maka akan
 permukaan panel jika air mengenai permukaan panel semakin terjadi hubungan antara bagian positif dan negatif sehingga
kecil hambatanya dalam panel semakin besar. Pada penelitian akan terdapat aliran arus listrik yang berasal dari sumber
ini juga menggunakan LDR sebagai sensor cahaya, IC LM tegangan. Lalu keluaran dari sensor ini akan masuk kedalam
317, IC 3812 dan menggunakan LED sebagai indikator[4].  pin controller   yang diterima sebagai analog input   dengan
 Namun pada perancangan alat ini tidak menggunakan membaca perbedaan tegangan input ketika tidak terkena air
interface, dan pada penelitian yang kami buat ini kami hujan dan ketika terkena air hujan.
merancang prototype berbasis arduino mega 2560.
C. Diagram Alir Program Arduino
III. RANCANGAN ALAT

A. Diagram Blok

Gambar 1. Diagram blok alat

Urutan cara kerja alat yang akan dibuat adalah sensor LDR
dan sensor hujan akan mendeteksi keadaan lingkungan yakni
 berupa kecerahan dan adanya air yang dihubungkan dengan
Arduino Mega 2560 yang menjadi pusat pengendali
(controller ).
). Dimana sumber daya untuk mengaktifkan
 perangkat ini adalah  power supply  5VDC yang terhubung
dengan Arduino, lalu keluaran dari perangkat adalah servo
yang bergerak tergantung dari kondisi sensor.

B. Desain Layout Sensor Hujan

Gambar 2. Desain Layout 
Desain Layout  Gambar 3. Diagram alir program Arduino
Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan  prototype Hasil keluaran pada  prototype  jemuran otomatis ini adalah
 jemuran otomatis ini adalah sebagai berikut: motor servo yang akan akan menggerakkan besi jemuran
1. Power supply 5VDC secara otomatis sesuai dengan kondisi yang telah terbaca pada
2. Arduino Mega 2560 sensor. Ketika kondisi cerah dan tidak hujan maka posisi
3. LDR  jemuran akan sejajar dengan sudut motor servo adalah 0˚,
4. Sensor hujan  Namun ketika kondisi gelap dan hujan maka posisi jemuran
5. Motor servo akan berubah 180˚, sehinga membuat pakaian akan turun
6. Resistor kebawah dan terlindung dari hujan. Berikut ini adalah tabel
7. PCB hasil pengujian alat.
8. Kabel jumper 
Tabel 2. Hasil Pengujian
Pengujian Alat
IV. SIMULASI DAN HASIL
Sensor Cahaya Sudut
Pada uji alat yang telah dibuat adapun analisis masukan Sensor Hujan Berhasil
(LDR) Servo
untuk  prototype jemuran otomatis ini menggunakan dua buah Gelap Basah 180˚ √
masukan yang telah dipasang yaitu sensor cahaya dan sensor Gelap Kering 180˚ √
hujan. Pada sensor cahaya dipasang sebuah LDR sebagai Terang Basah 180˚ √
 pendeteksi cahaya untuk menentukan kondisi terang atau Terang Kering 0˚ √
gelap yang menyatakan kondisi siang hari atau malam hari.
Selain itu, sensor hujan akan mendeteksi keadaan lingkungan V. KESIMPULAN
 berupa hujan, dimana akan aktif ketika sensor terkena air.
Kedua sensor ini akan mengirimkan kondisi yang diterima Kesimpulan yang didapat adalah dengan menggunakan
kepada Arduino kemudian pada Arduino akan memberikan Arduino Mega 2560 yang dihubungkan dengan perangkat luar
 perintah berupa pergerakan servo, dimana kondisi yang terjadi telah membangun sebuah interface  antara sistem dengan
seperti tabel berikut subsistem lainnya yang
yang membentuk suatu integrasi
integrasi sistem
yang menbentuk satu kesatuan. Pada  prototype  jemuran
Tabel 1.Kondisi Servo pada Program otomatis setelah dilakukan uji alat maka dapat disimpulkan
disimpulkan
 bahwa  prototype ini berhasil dijalankan sesuai dengan kondisi
Sensor Cahaya yang terdeteksi oleh sensor cahaya
cahaya dan sensor hujan.
hujan.
Sensor Hujan Sudut Servo
(LDR)
Gelap Basah 180˚ V. SARAN
Gelap Kering 180˚ Penggunaan sensor hujan yang dibuat secara manual
Terang Basah 180˚ memiliki kekurangan yaitu kondisi akan selalu terbaca basah
Terang Kering 0˚ sampai kondisi sensor benar-benar kering sehingga
 penggunaan sensor seperti ini kurang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir,  Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi


 Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan
 Arduino. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013.
[2] Brian Evans,  Beginning Arduino Programming . New
York: Apress Publisher, 2011.
[3] Oktariawan I., Martinus, dan Sugiyanto, "Pembuatan
"P embuatan
Sistem Otomasi Dispenser Menggunakan Mikrokontroller
Arduino Mega 2560,"  Jurnal FEMA, vol. 1, pp. 18-24,
2013.
[4] Arif Budi., Zaenal, “ Perancangan dan Pembuatan Alat
Jemuran Otomatis Sensor Deteksi Basah ”, Jurnal Teknik ,
vol.6, 2014
Gambar 4. Prototype Tali Jemuran ketika sudut 0˚
APPENDIX
Program Arduino
/*
Program Jemuran Otomatis
====================================
Created by : Novitiyono Wisnu Hadita
Electrical Engineering
University of Lampung
*/

#include <Servo.h>

float LDR = A0, cahaya = 0;


float rain = A1, hujan = 0;
int pos = 0;
Servo myservo;

void setup() {
myservo.attach(2);
}

void loop() {
cahaya = analogRead(LDR);
hujan = analogRead(rain
analogRead(rain);
);

if(cahaya < 650a)


{
myservo.write(0);
delay(250);
}
else if(hujan > 1000)
{
myservo.write(00);
delay(250);
}
else if(hujan > 1000 && cahaya < 650)
{
myservo.write(0);
delay(250);
}
else
{
myservo.write(180);
delay(250);
}
}

Anda mungkin juga menyukai