Anda di halaman 1dari 1

Sayatan Penampang Sungai Babarsari

Skala 1:50
MAKSUD DAN TUJUAN H:V = 1:1 ABSTRAK
Metode Float
11,5 m

P1
1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir
Maksud dan tujuan dari dilakukannya 0,065 m
I II III IV V VI VII VIII IX X
0,12 m
U dalam satuan volume per waktu. Debit sungai dapat diperoleh
0,577 m 0,714 m 0,5 m
0,395 m
lapangan Hidrogeologi ini adalah: 1,01 m 2018
0,995 m
1,375 m
1,345 m setelah melakukan pengukuran kecepatan aliran sungai dan
1,45 m
- Mengetahui prosedur pengukuran debit sungai kemudian mengalikan dengan luas penampangnya
- Menghitung kecepatan dan debit aliran sungai (Sosrodarso dan Taminango, 1984). Pada kegiatan lapangan
- Membuat penampang sungai sederhana kali ini pengukuran debit sungai dilakukan dengan

Lint
5m n1
asa
menggunakan metode Current meter dan Float
12,7 m
1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m
P2 I II III IV V VI VII VIII IX X
0,068 m 0,57 m 0,507 m 0,18 m

DASAR TEORI
0,57 m 0,70 m
0,305 m 0,736 m 0,815 m 0,87 m 0,58 m

ALAT DAN BAHAN


Teori yang mendasari pengukuran Debit adalah Hukum Darcy,dimana
debit sungai dapat dihitung dari perkalian antara kecepatan aliran dan
1.Dua buah bola pingpong

Lint
5mn2
luas area penampang dengan rumus Q= V. A. Pengukuran Debit dapat

asa
Oleh:
2.Satu set alat Current meter 12,4 m
kita ukur secara langsung dan tidak lamgsung. Salah satu contoh peng
-ukuran langsung adalah Volumetric Area , sementara metode tidak Jennifer Pohvera
3.Meteran P3
1,24 m

I
1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m

X
langsung adalah Float dan Current Meter.
Metode Float merupakan pengukuran secara tidak langsung dimana
111.160.077
VI VII VIII IX

4.Penggaris kayu Az: N 055 E 0


0,05 m 0,31 m
II
0,37 m
III IV
0,45 m
V
0,26 m 0,18 m 0,23 m 0,28 m
0,23 m 0,07 m
menggunakan bola pingpong yang diihanyutkan dalam sungai pada tiap PLUG 6
0,5 m

Q Float rata-rata = 1,610704 x 10 m /hari


5 3
lintasan dengan variabel terukur nya adalah waktu. Setelah itu dapat Kelompok 6
5.Stop watch mengukur kecepatannya dengan rumus V= S/t. Lalu kita dapat meng-
hitung Debitnya melalui rumus Hukum Darcy Q= V.A.
6.Kalkulator Sayatan Penampang 1 Sungai Babarsari
Skala 1:50
Sayatan Penampang 3 Sungai Babarsari
Skala 1:50
Currentmeter atau dikenal juga dengan alat ukur arus, biasanya digunakan
untuk mengukur aliran pada air rendah. Alat ini merupakan alat pengukur
7.Lembar tabulasi data H:V = 1:1
Metode Current Meter
H:V = 1:1
Metode Current Meter kecepatan yang paling banyak digunakan karena memberikan ketelitian
8.Kertas milimeter block 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m 1,15 m
yang cukup tinggi. Kecepatan aliran yang diukur adalah kecepatan aliran
titik dalam satu penampang aliran tertentu. Prinsip yang digunakan adalah
1,15 m 1,15 m 1,15 m
1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m 1,24 m
I III X
adanya kaitan antara kecepatan aliran dengan kecepatan putar baling-baling
II IV V VI VII VIII IX
0,065 m 0,12 m I VI VII VIII IX X
0,577 m II III IV V
0,395 m 0,714 m 0,5 m 0,05 m 0,18 m 0,23 m 0,07 m
1,01 m 0,31 m 0,26 m 0,23 m 0,28 m
0,995 m 0,37 m 0,5 m 0,45 m

LANGKAH KERJA 1,375 m 1,45 m


1,345 m

Sayatan Penampang 2 Sungai Babarsari


Skala 1:50
KESIMPULAN
H:V = 1:1
Metode Float Metode Current Meter
Berdasarkan pengukuran dan perhitungan debit aliran menggunakan
metode Current Meter, didapatkan nilai debit aliran Sungai Babarsari
1. Tetapkan satu titik pada tepi sungai dan berikan tanda dapat 5 3
berupa patok kayu maupun batu, lalu bentangkan meteran dari pada lokasi penelitian sebesar 1,013388192 x 10 m /hari.
titik tersebut ke tepi sungai lainnya. 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m 1,27 m Berdasarkan pengukuran dan perhitungan debit aliran
2. Hanyutkan media pelampung yang dalam hal ini berupa bola I II III IV V VI VII VIII IX X menggunakan metode Float, didapatkan nilai debit aliran
0,068 m 0,57 m 0,507 m 0,18 m
pimpong, lalu hitung lamanya waktu yang digunakan oleh bola 0,305 m
0,57 m
0,736 m 0,815 m 0,87 m 0,70 m
0,58 m Sungai Babarsari pada lokasi penelitian sebesar 1,610704 x 105 m3/hari.
pimpong untuk sampai ke garis akhir dengan stopwatch.
3. Catatlah data yang kita dapatkan berupa jarak (m) dan waktu (s).
4. Menghitung kecepatan aliran menggunakan persamaan
v = s /t, dimana v = kecepatan aliran; s = panjang sungai;
t = waktu tempuh.
TABEL DATA CURRENT TABEL DATA FLOAT DAFTAR PUSTAKA
5. Menghitung debit aliran sungai dengan persamaan Q = v. A,
dimana Q = debit aliran; v = kecepatan aliran; A = luas
penampang sungai.
Metode Current Meter
1. Mengukur panjang sungai yang diinginkan menggunakan
meteran. Raghunath, H. M. 2006. Hydrology: Principles, Analysis,
2. Mengukur lebar penampang sungai dengan meteran dan Design (Revised Second Edition).New Delhi:
menentukan lebar segmen sebesar 0,5 m. New Age International Publisher.
3. Rangkailah alat Current meter, kemudian tarik meteran dari satu Soemarto. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.
titik di tepi sungai ke tepi sungai lainnya. Tim Dosen. 2017. Buku Panduan Praktikum Hidrogeologi.
4. Melakukan pengukuran kecepatan aliran air menggunakan Yogyakarta: UPNVY.
current meter pada jarak dan kedalaman yang telah ditentukan
dan membaca nilainya pada alat.
5. Menghitung luas penampang sungai (A) dengan melakukan
pendekatan pada model trapesium.
6. Menghitung debit aliran sungai dengan persamaan Q = v. A,
dimana Q = debit aliran; v = kecepatan aliran; A = luas
penampang sungai.

PERHITUNGAN CURRENT METER


PERHITUNGAN FLOAT LAMPIRAN FOTO
Penampang 1 Penampang 2 Penampang 3 Lintasan 1
Qn= V n × A n 2
Qn= V n × A n Qn= V n × A n A TOTAL 1 = A1 + A2 + ... + A17 = 9.719 m
Segmen I : Q1 = 0,1 x 0,2645 = 0,02645 m3/s V=s/t
Segmen I : Q1 = 0 x 0,2369 = 0 m3/s Segmen I : Q1 = 0,1 x 0,2318 = 0,0232 m3/s
1.6455 +1.0734 + 0.8065
Segmen II : Q2 = 0,6 x 0,5578 = 0,3347 m3/s
Segmen II : Q2 = 0,2 x 0,5588 = 0,1118 m /s 3
Segmen II : Q2 = 0,3 x 0,4318 = 0,1295 m /s 3 Q=
3
trata-rata = (t1 + t2 + t3….. +t9)/9 = 17,224 s
Segmen III : Q3 = 0,5 x 0,7412 = 0,3706 m3/s Segmen III : Q3 = 0,4 x 0,703 = 0,2921 m3/s Segmen III : Q3 = 0,4 x 0,5525 = 0,221 m3/s Vrata-rata = s / t = 5 / 25,117 = 0.3053 m/s
Segmen IV : Q4 = 0,2 x 0,9827 = 0,1965 m3/s Segmen IV : Q4 = 0,3 x 0,6871 = 0,2061 m /s 3
Segmen IV : Q4 = 0,4 x 0,6033 = 0,2413 m /s 3 Q = 1,17513m 3 / s Q TOTAL 1 = Vrata-rata x A TOTAL 1
Segmen V 3
: Q5 = 0,1 x 1,3627 = 0,1364 m /s Segmen V : Q5 = 0,2 x 0,7893 = 0,1579 m3/s Segmen V : Q5 = 0,3 x 0,454 = 0,1362 m3/s Q TOTAL 1 = 0.1929 x 29,227 = 2.5222 m3/s
Segmen VI : Q6 = 0,1 x 1,6244 = 0,1624 m3/s Segmen VI : Q6 = 0,1 x 0,9849 = 0,0985 m3/s Segmen VI : Q6 = 0,1 x 0,2858 = 0,02858 m3/s Lintasan 2
Segmen VII : Q7 = 0,1 x 1,6071 = 0,1607 m3/s Segmen VII : Q7 = 0,1 x 1,07 = 0,107 m3/s Segmen VII : Q7 = 0,1 x 0,2667 = 0,02667 m3/s A TOTAL 2 = A1 + A2 + ... + A17 = 9.719 m2
Segmen VIII : Q8 = 0,1 x 1,3541 = 0,1354 m3/s Segmen VIII : Q8 = 0,1 x 1,001 = 0,1001 m3/s Segmen VIII : Q8 = 0 x 0,3270 = 0,1001 m3/s V=s/t
Segmen IX : Q9 = 0 x 0,55 = 0 m3/s Segmen IX : Q9 = 0 x 0,3239 = 0 m3/s trata-rata = (t1 + t2 + t3….. +t9)/9 = 29,227 s
Segmen IX : Q9 = 0,1 x 0,8683 = 0,0868 m3/s
Segmen X : Q10 = 0,1 x 0,3565 = 0,03565 m3/s
Segmen X : Q10 = 0 x 0,65 = 0 m3/s Segmen X : Q10 = 0 x 0,1905 = 0 m3/s Vrata-rata = s / t = 5 / 25,117 = 0.1929 m/s
Q TOTAL 1 = 1,6455 m3/s
Q TOTAL 1 = 1,0734 m3/s
Q TOTAL 2 = Vrata-rata x A TOTAL 2
Q TOTAL 1 = 0, ‫ﯿ‬ ‫ يﻲﮭ‬m3/s
Q TOTAL 2 = 0.1929 x 29,227 = 1.20791 m3/s

Anda mungkin juga menyukai