1.2. Teori Dasar: Resistor Merupakan Komponen Elektronik Yang Memiliki Dua Pin Dan Didesain Untuk
1.2. Teori Dasar: Resistor Merupakan Komponen Elektronik Yang Memiliki Dua Pin Dan Didesain Untuk
Teori Dasar
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet
ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan,
lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum
induksi Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang
arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus
bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak
memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,
beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi.
Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya.
Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan
daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami
nonlinearitas karena penjenuhan.
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan
dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor
bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung
pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi
frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi
rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel
secara magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar.
Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan
transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan
bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga
digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku
tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan.
Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor. Induktor yang memiliki
induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan girator.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor
dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup
dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
3. Rangkaian RC
Rangkaian ini biasa disebut R-C Filter atau R-C Network. Karena memiliki resistor maka
dalam rangkaian ini terdapat efek resistansi, begitu pula pada kapasitor yang menghasilkan
kapasitansi. Catatan penting adalah rangkaian ini harus disusun berdasar aturan yang benar
agar bias dijalankan. Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) Circuits digunakan dalam
penyaringan sinyal dengan memberikan tahanan atau blok. Tahanan tersebut dihasilkan oleh
resistor melalui kemampuan resistansi . Selanjutnya sinyal juga akan disimpan dalam
kapasitor melalui efek kapasitansi.
Mengingat kembali bahwa resistor adalah komponen yang memungkinkan adanya hambatan
untuk Manahan aliran arus listrik dan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan sementara
arus listrik yang lewat maka metode penyaringan sinyal yang tepat telah ditemukan. Jika
dikaitkan pada hukum kirchoff maka pada rangkaian ini dengan mengabaikan unsur ekstern
maka kita akan mengetahui bahwa arus yang mengalir pada resistor dan kapasitor memiliki
nilai sama.
Pada Rangkaian resistor capacitor, besarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian akan
memiliki nilai yang sama dengan Q atau muatan yang ada pada kapasitor. Fenomena tersebut
akan terjadi dalam selang waktu yang lama.
Perubahan besarnya arus dan muatan kapasitor dapat dihitung secara linear melalui metode
grafik. Selain itu GGL atau yang apabila dipanjangkan menjadi Gaya Gerak Listrik akan
memiliki nilai hambatan yang sama dengan tahanan yang dipunyai oleh resistor dan
kapasitior.
Selang waktu rata – rata pun dapat dicari dengan memperhatikan banyaknya muatan dan
tahanan ada pada rangkaian. Dengan demikian sesederhana apapu suatu Rangkaian RC,
konsep yang matang dan kejelian yang tinggi amat sangat diperlukan dalam pembuatan
rangkaian ini.
2. Rangkaian RL
Rangkaian R-L seri, sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah induktor yang
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya pembagian
tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada hubungan seri adalah sama besar. Arus
(i) tertinggal 90 derajad terhadap tegangan induktor (VL). Tidak terjadi perbedaan fasa antara
tegangan jatuh pada resistor (vR) dan arus (i). Gambar berikut memperlihatkan rangkaian
seri R-L dan hubungan arus (i), tegangan resistor (vR) dan tegangan induktor (vL) secara
vektoris.
Melalui reaktansi induktif (XL) dan resistansi (R) arus yang sama i = im.sin ω t. Tegangan
efektif (v) = i.R berada sefasa dengan arus (i). Tegangan reaktansi induktif (vL) = i.XL
mendahului 900 terhadap arus (i). Tegangan gabungan vektor (v) adalah jumlah nilai sesaat
dari tegangan resistor (vR) dan tegangan induktif (vL), dimana tegangan ini juga mendahului
sebesar φ terhadap arus (i). Dalam diagram fasor aliran arus (i), yaitu arus yang mengalir
melalui resistor (R) dan reaktansi induktif (XL) diletakan pada garis t = 0. Fasor (vektor
fasa) tegangan jatuh pada resistor (vR) berada sefasa dengan arus (i), fasor tegangan jatuh
pada induktor (vL) mendahului sejauh 900.
Tegangan gabungan (v) adalah diagonal dalam persegi panjang dari tegangan jatuh pada
reaktansi induktif (vL) dan tegangan jatuh pada resistif (vR). Sudut antara tegangan vektor
(v) dan arus (i) merupakan sudut fasa (φ).
Handheld Oscilloscope
Rp 6.000.000,00 Rp 5.400.000,00
Penggaris Besi 150cm
Rp 267.000,00 Rp 240.300,00
2. Kegunaan/Fungsi :
Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
Membedakan arus AC dengan arus DC.
Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
Osiloskop juga dipakai dalam pengukuran rangkaian elektronik seperti stasiun pemancar
radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor frekuensi elektronik misalnya di rumah sakit dan
untuk kegunaan-kegunaan lainnya.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Setelah dilakukan pengukuran, maka Osiloskop dapat dibaca hasilnya. Contohnya hasil
pengukuran tersebut menggunakan v/div = 20 volt/div dan t/div = 2 ms/div. Hasilnya adalah :
6. Bagian-bagian :
Position
BAL
Input
AC, GND, DC.
Volt/Div
Variable
Mode (CH1, CH2, Dual, Add, Sub )
Led Pilot Lamp
Illumi
Intensity
Focus
ASTIG
EXT-TRIG
SOURCE
SYNC
Level
Pull Auto
Cal IV PP
Ac Voltage Selector
Int Mod
7. Cara Kalibrasi :
Mula mula yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda mengkoneksikan
osiloskop ke jaringan listrik PLN dan mengaktifkannya, maka yang akan muncul pada layar
monitor yang tampak di layar yaitu harus garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal
masukan).
Kemudian atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan mengatur
posisi tersebut kita akan dapat mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan
memperoleh hasil pengukuran dengan tepat.
Setelah itu gunakan tegangan referensi yang berada di osiloskop maka kita dapat melakukan
pengkalibrasian sederhana. terdapat dua tegangan referensi yang dapat dijadikan pedoman
yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Lalu tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor akan keluar
tegangan persegi.
8. Nama Lain :
9. Jenis-jenis :
Oscilloscop Analog.
Oscilloscop Digital.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal.
Jika anda membutuhkan Osiloskop beli di tokooomotif(dot)com
Function Generator dapat menghasilkan Frekuensi hingga 20MHz tergantung pada rancangan
produsennya. Frekuensi yang dihasilkan tersebut dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan
kita. Selain pengaturan Frekuensi, kita juga dapat mengatur bentuk gelombang, DC Offset
dan Duty Cycle (Siklus Kerja). Sebagai pengetahuan, DC Offset digunakan untuk mengubah
tegangan rata-rata pada sinyal relatif terhadap 0V atau Ground. Sedangkan Yang dimaksud
dengan Duty Cycle atau Siklus kerja adalah perbandingan waktu ketika sinyal mencapai
kondisi ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal. Dengan kata lain,
Siklus Kerja atau Duty Cycle adalah perbandingan lamanya waktu kondisi ON dan kondisi
OFF suatu sinyal pada setiap periode. Fungsi pengaturan Duty Cycle untuk mengubah rasio
tegangan tertinggi ke tegangan terhadap tegangan terendah pada sinyal gelombang persegi.
★★★★★
Pengertian dan Fungsi Kapasitor – Ketika anda memutuskan untuk menjadi seorang teknisi
elektronika, mengenal dan mempelajari berbagai macam komponen elektronika adalah wajib
hukumnya. Karena hal tersebut adalah salah satu ilmu dasar yang memang harus dikuasai dengan
baik.
Ada banyak sekali jenis komponen elektronika mulai dari kapasitor, resistor, transistor,
transformator, dan masih banyak lagi yang lain. Secara umum, komponen elektronika dibagi
menjadi dua macam, yakni komponen elektronika aktif dan komponen elektronika pasif. Bagi
anda yang belum tahu apa bedanya, silahkan baca di sini.
Pada kesempatan kali ini belajarelektronika.net akan mengajak anda semua untuk mencari
tahu informasi mengenai salah satu komponen elektronika yang bernama kapasitor. Mari kita
cari tahu bersama sebenarnya apa itu kapasitor, dan apa saja fungsinya? Jika anda ingin tahu
info lengkapnya, silahkan simak baik-baik.
Pengertian Kapasitor
Kapasitor adalah salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki kemampuan dapat
menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik selama batas waktu tertentu dengan
cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik tersebut. Kapasitor
juga memiliki sebutan lain, yakni kondensator.
Kapasitor atau kondensator ini termasuk salah satu jenis komponen pasif. Komponen yang
satu ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan bernama Michael Faraday yang lahir
pada tahun 1791, dan wafat pada 1867. Karena itu satuan yang digunakan untuk kapasitor
adalah Farad (F) yang diambil dari nama ilmuan tersebut.
Sekedar informasi saja bahwa 1 Farad sama dengan 9 × 1011 cm2. Seperti yang telah kami
katakan tadi bahwa kapasitor punya nama lain kondensator. Kata “kondensator” sendiri
pertama kali disebut oleh seorang ilmuan berkebangsaan Italia bernama Alessandro Volta
pada tahun 1782.
Kata kondensator tersebut diambil dari bahasa Italia “condensatore”, yang berarti
kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Cara kerja kapasitor dalam sebuah
rangkaian elektronika terbilang sederhana. Listrik dialirkan menuju ke kapasitor atua
kondensator.
Saat kapasitor sudah terisi penuh dengan arus listrik, maka kapasitor tersebut akan
mengeluarkan muatannya, dan kembali mengisinya lagi seperti awal. Proses tersebut
berlangsung terus-menerus dan begitu seterusnya. Pada umumnya kapasitor terbuat dari
bahan dua buah lempengan logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik.
Bahan dielektrik sendiri adalah bahan yang tidak bisa dialiri listrik (isolator) seperti ruang
hampa udara, gelas, keramik, dan masih banyak lagi yang lain. Jika kedua ujung plat logam
diberikan aliran listrik, maka yang terjadi adalah muatan positif akan berkumpul pada ujuang
plat logam yang satunya atau sebaliknya.
Karena ada bahan dielektrik atau non konduktor, maka muatan positif tidak akan bisa menuju
ke muatan negatif, dan sebaliknya muatan negatif juga tidak akan bisa menuju ke muatan
positif. Muatan elektrik tersebut akan tersimpan selama tidak ada konduksi pada bagian
ujung-ujung kaki kapasitor.
Fungsi Kapasitor
Nah, setelah tahu apa itu kapasitor dan bagaimana cara kerjanya, anda juga harus mengetahui
apa saja fungsi kapasitor. Dalam dunia elektronika kita mengenal beberapa fungsi yang
dimiliki oleh komponen kapasitor. Berikut kami berikan rangkuman mengenai beberapa
fungsi yang dimiliki oleh komponen kapasitor.
Bagaimana, sudah paham tentang pengertian kapasitor dan fungsinya? Jika masih belum
paham, anda bisa meninggalkan komentar di kolom yang tersedia, atau bisa langsung
hubungi admin di fanspage sosial media Facebook. Nantikan update info seputar elektronika
lainnya, dan jangan lupa share jika informasi ini bermanfaat.
pengertian kapasitor
apa itu kapasitor
pengertian dan fungsi kapasitor
kapasitor adalah
apa yang dimaksud kapasitor
pengertian capasitor
apa yang dimaksud dengan kapasitor
pengertian kapasistor
apa yang di maksud dengan kapasitor
jelaskan pengertian kapasitor