) DAN TONGKOL
JAGUNG (Zea mays, L.) DALAM PENURUNAN COD DAN BOD LIMBAH
CAIR INDUSTRI TAHU
Nurhadyati, Bibiana Dho Tawa, Febri O. Nitbani
Abstrak
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas dan hasil pengolahan dari
kombinasi biji kelor sebagai biokoagulan dan arang aktif dari tongkol jagung
sebagai adsorben dalam penurunan BOD dan COD. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah koagulasi-flokulasi menggunakan biji kelor dengan
variasi konsentrasi 5000, 5200 dan 5400 ppm, adsorpsi menggunakan arang aktif
tongkol jagung pada konsentrasi 26,67 ppm dan kombinasi koagulasi/flokulasi-
adsorpsi. Parameter yang diukur adalah COD dan BOD dengan nilai awal untuk
limbah cair tahu yang digunakan adalah 1048,8 mg/L untuk COD dan 201,78
mg/L untuk BOD. Pada proses koagulasi-flokulasi yang dilakukan terpisah
diperoleh konsentrasi maksimum yaitu 5200 ppm mampu menurunkan hingga
555,07mg/L untuk COD dan 161,68mg/L untuk BOD. Pada proses adsorpsi yang
dilakukan terpisah mampu menurunkan hingga 512,13 mg/L untuk COD dan
115,42 mg/L untuk BOD pada pengguaan 26,67 ppm arang aktif. Sedangkan pada
metode kombinasi koagulasi-flokulasi dan adsorpsi terjadi penurunan COD hingga
272,93 mg/L dan BOD hingga 73,07 mg/L dengan penggunaan 5200 ppm
biokoagulan dan 26,67 ppm arang aktif. Nilai ini memenuhi standar baku mutu
yang ditetapkan.
Kata kunci: biji kelor, limbah cair industri tahu, koagulasi-flokulasi, adsorpsi,
nilai COD dan BOD
Abstact
It has been conducted a research were to measure effectiveness and treatment
result of merunggai stone as biokoagulan and activated carbon of corncob as
adsorbent as an reducing COD and BOD. The metod using is koagulation-
floculation make use of merunggai stone with variation consentration 5000, 5200
and 5400 ppm, adsorption make use of activated carbon of corncob at
consentration 26,67 ppm and koagulation/floculation- adsorption combination.
Measure parameter is COD and BOD with value early for tofu liquid wastewater
1048,8 mg/L for COD and dan 201,78 mg/L for BOD. At koagulation-floculation
process did separate gain concentration maximum that is 5200 ppm able reducing
up to 555,07mg/L for COD dan 161,68mg/L for BOD. At adsorption process did
separate able reducing up to512,13 mg/L for COD dan 115,42 mg/L for BOD to
utilizing 26,67 ppm activated carbon. Meanwhile, at koagulation/floculation-
adsorption combination occur reducing COD up to 272,93 mg/L and BOD up to
73,07 mg/L by utilizing 5200 ppm biokoagulan and 26,67 ppm activated carbon.
This value meet a demand quality standard as maintain.
Key words: merunggai stone, tofu liquid wastewater, koagulation-
floculation, adsorption, COD and BOD value
0,08
%, sehingga terlihat bahwa arang
aktif yang diperoleh pada 0,06
penelitian ini termasuk dalam
0,04
kategori baik dalam penggunaan
sebagai adsorben karena 0,02
memenuhi standar mutu arang
0
aktif.
600 650 700 750
Pada pengukuran kadar abu,
arang aktif yang digunakan Panjang gelombang (nm)
memiliki kadar abu sebesar
Gambar 1.Grafik panjang gelombang
2,15%, sedangkan nilai yang
maksimum methylene blue
ditetapkan oleh SNI06-3730-95
tentang Standar Mutu Arang Aktif
Panjang gelombang maksimum
adalah maksimal 10 %. Dari hasil
yang diperoleh digunakan pada
perbandingan tersebut dapat
pengukuran selanjutnya.Setelah
dikatakan bahwa arang aktif yang
diperoleh panjang gelombang
diperoleh memiliki kelayakan
maksimum, tahap selanjutnya
dalam penggunaan sebagai
dalam penentuan luas permukaan
adsorben karena memenuhi
adalah penentuan kurva standar
standar mutu arang aktif.
methylene blue. Kurva standar
Penentuan luas permukaan
methylene blue ini diperlakukan
dilakukan menggunakan daya
pada variasi konsentrasi 2. Penurunan COD dan BOD
methylene blue 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan metode koagulasi-
ppm. Kurva standar ini terlihat flokuasi
pada gambar 4.2, sedangkan Penggunaan metode koagulasi-
untuk data hasil pengukuran flokulasi dapat menurunkan nilai
terlampir pada lampiran 4. COD dan BOD seperti yang
0,18 tercantum dalam tabel 2, gambar
0,16 3 dan gambar 4.Hasil ini
0,14
Absorbansi
BOD (mg/L)
800 BOD dan COD belum mencapai
150
600 standar baku mutu.
100 Penurunan nilai COD dan
400
50 BOD dengan menggunakan
200
metode adsorpsi dipengaruhi oleh
0 0 kepolaran dari arang aktif, pori
LA Ad LA Ad
dan sisi aktif dari arang aktif.Pada
Sampel Sampel arang aktif terdapat atom C bebas
dan interaksinya secara kovalen
(a) (b)
sehingga memungkinkan arang
Gambar 7.Grafik penurunan COD aktif tersebut bersifat non-polar.
(a) dan BOD (b) dengan Berdasarkan prinsip likes
metode adsorpsi. dissolvedlikes, pada proses ini
Dari perlakuan yang diberikan arang aktif akan memisahakan
diperoleh nilai BOD dan COD Senyawa organik yang bersifat
sebesar 115,42mg/L dan 512,13 non-polar pula seperti halnya sifat
mg/L seperti yang terlihat pada dari arang aktif yang digunakan.
table 3 dengan pola penurunan Pada factor poriarang aktif,
pada gambar 6. Seperti halnya pori tersebutmelakukan
pada kasus koagulasi-flokulasi, penjerapan senyawa organik.
pada proses adsorpsi belum Tinggi rendahnya daya tampung
mampu menurunkan nilai BOD pori biji kelor terhadap senyawa
dan COD hingga mencapai organik dipengaruhi oleh kadar
standar baku mutu. Alasan yang air, kadar abu dan luas
diberikanpun sama yaitu belum permukaan. Arang aktif yang
mampu memisahkan senyawa digunakan memiliki kadar air dan
organik secara keseluruhan dari kadar abu yang relatif rendah.
limbah cair tersebut. Namun yang Rendahnya kadar air dan kadar
membedakan antara proses abu menyatakan pembukaan pori
adsorpsi dan koagulasi-flokulasi terhadap arang aktif relatif relatif
adalah jenis senyawa organik tinggi, sehingga jumlah pori arang
yang dipisahkan. Pada proses aktif semakin meningkat. Begitu
koagulasi-flokulsi hanya mampu puladengan luas permukaan yang
memisahkan senyawa organik menyatakan jumlah pori arang
yang bersifat polar sedangkan aktif. Semakin tinggi luas
pada proses adsorpsi memisahkan permukaan semakin tinggi pula
senyawa organik yang bersifat jumlah pori. Arang aktif yang
non-polar, sehingga baik pada memiliki luas permukaan yang
proses adsorpsi maupun tinggi disebabkan karena adanya
pori yang berukuran kecil dalam koagulasi-flokulasi dan
jumlah yang banyak. Semakin adsorpsi.
banyak pori tersebut maka sisi Berdasarkan data pada tabel 4
aktif dari arang aktif semakin atau gambar 7 terlihat bahwa
meningkat. terjadi penurunan nilai COD dari
4. Kombinasi proses koagulasi- 1048,8 mg/L hingga 273,93 mg/L
flokulasi dan adsorpsi dan penurunan nilai BOD dari
Penggunaan kombinasi 201,78 mg/L hingga 73,07 mg/L.
metode koagulasi-flokulasi dan Nilai COD dan BOD dengan
adsorpsi dapat menurunkan nilai metode kombinasi koagulasi-
COD dan BOD seperti yang flokulasi dan adsorpsi ini
tercantum dalam tabel 4 dan memenuhi standar yang telah
gamabr 7.Hasil ini merupakan
ditetapkan oleh Keputusan
rata-rata dari tiga kali
pengulangan pada setiap Menteri Negara Lingkungan
perlakuan dengan La limbah awal Hidup Nomor : Kep-
dan Com kombinasi. 51/MENLH/10/1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Tabel 4. Tabel penurunan COD dan
Kegiatan Industri jika
BOD dengan kombinasi
dibandingkan dengan ketika
metode koagulasi-flokulasi
kedua metode tersebut dilakukan
dan adsorpsi
secara terpisah.
Sampel LA Com
Kombinasi ini dilakukan secara
COD 1048,8 272,93 bertahap yang dimulai dengan
(mg/L) proses koagulasi-flokulasi dan
BOD 201,78 73,07 kemudian diikuti proses adsorpsi
(mg/L) sehingga kedua proses ini saling
melengkapi satu sama lain. Disaat
1200 250 dilakukan proses koagulasi-
1000 200 flokulasi maka molekul organik
COD (mg/L)
800
150 mengendap bersama zat aktif dari
600
400 100 biji kelor dalam bentuk gumpalan,
sehingga yang tersisa adalah
200 50
molekul organik yang besifat non-
0
0 polar. Molekul organik ini akan
LA Com dipisahkan dari limbah tersebut
Sampel Sampel dengan proses adsorpsi. Molekul
organik ini akan terjerap dalam
(a) (b) arang aktif yang digunakan
Gambar 7.Grafik penurunan COD sehingga ketika dilakukan
(a) dan BOD (b) dengan penyaringan maka sebagian besar
kombinasi metode senyawa organik telah disisihkan.
PENUTUP kesempurnaan penelitian ini.
1. Kesimpulan Saran-saran tersebut adalah:
Dari hasil penelitian mengenai 1. Arang aktif yang digunakan
penurunan COD dan BOD limbah diaktivasi secara fisika dan
cair industri tahu dengan biji kimiawi serta dilakukan
kelor (Moringa Oleifera, L.) dan modifikasi lebih lanjut untuk
tongkol jagung (Zea Mays,L.) pembukaan pori maupun sisi
yang telah dilakukan di aktifnya.
laboratorium Kimia Fakultas 2. Menambahkan parameter yang
Sains dan Teknik Universitas digunakan dalam menganalisis
Nusa Cendana, Kupang pada karakteristik limbah cair awal
bulan Desember 2012 hingga maupun limbah hasil
bulan April 2013, peneliti dapat pengolahan.
menyimpulkan hal-hal berikut: 3. Dengan menggunakan metode
1. Kombinasi biji kelor sebagai yang sama dapat menggantikan
biokoagulan dan arang aktif biokoagulan dan arang aktif
dari tongkol jagung sebagai dari sumber alam yang lain
adsorben efektif dalam yang dapat digunakan.
menurunkan nilai BOD dan
COD pada limbah cair industri DAFTAR PUSTAKA
tahu yaitu pada penggunaan Agung, T.R., dan Winata, H.S.,
dosis biji kelor sebesar 5200 2010, Pengolahan Air Limbah
ppm dan 0,4 gram arang aktif Industri Tahu Dengan
dalam 15 mL limbah cair Menggunakan Teknologi
industri tahu dapat Plasma, Jurnal Ilmiah Teknik
menurunkan COD dan BOD Lingkungan, 5(2):19-28.
berturut-turut sebesar 272,93 Antara, N.S., 1996, Kinerja Luumpur
mg/L dan 73,07mg/L. aktif Pada Pengolahan Limbah
2. Nilai BOD dan COD limbah Cair Industri Tahu, Universitas
cair industri tahu setelah Udayana, Majalah Ilmiah
dilakukan pengolahan Teknologi Pertanian. 2(1):33-
menggunakan kombinasi biji 39.
kelor dan arang aktif Bangash, F.K, dan Alam, S., 2007,
memenuhi standar baku mutu Brilliant Blue Adsorption
terhadap limbah cair kegiatan From Aqueous Solution On
industri. Activated Carbon Produced
2. Saran From Corncob Waste,
Penelitian ini masih belum J.Chinese Chem Soc..54:595-
sepenuhnya dikatakan baik.Oleh 606.
karena itu, peneliti memberikan Erico, B., 2008, Pemanfaatan Biji
beberapa saran demi Asam (Tamarindus Indica)
Sebagai Koagulan Alternative
Dalam Proses Penjernihan Alternatif Pada Proses
Limbah Cair Tahu, Tesis Penjernihan Air Minum di
Sekolah pascasarjana, Mata Air Oeneke Kabupaten
TTU, Skripsi Jurusan Kimia
Universitas Sumatera Utara.
FST Undana, Kupang.
Fahey, J.W., 2005, Moringa
oleifera: A Review Of The
Medical Evidemce For Its
Nutritional, Theraupetic, And
Prophylactic Properties, Part 1.
Trees for Life Journal 1:5
Fahmi, M.S. dkk, 2008, Pemanfaatan
Serabut Biji Kelor (Moringa
Oleifera) Sebagai Penjernih
Air Yang Tercemar Kapur Di
Daerah Ciampea, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Jhan, S.A.A., 1989, Industrial Water
Pollution Control, Ed.2, New
York:Mcgraw Hill Inc.84-110.
Leto, K.T., 2012, Perbandingan
Kemampuan Arang Aktif Biji
Kapuk, Tongkol Jagung Dan
Tempurung Kemiri Sebagai
Adsorben Pada Pengolahan
Limbah Cair Tahu, Skripsi
Jurusan Kimia FST Undana,
Kupang.
Pohan, N., 2008, Pengolahan Limbah
Cair Tahu Dengan Proses
Biofilter Aerobik, Tesis,
Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sumatera Utara.
Rambe, A.M., 2009, Pemanfaatan
Biji Kelor (Moringa Oleifera)
Sebagai Koagulan Alternatif
Dalam Proses Penjenihan
Limbah Cair Industri Tekstil,
Tesis Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sumatera Utara.