Anda di halaman 1dari 4

2.2.

Pemeliharaan Starter

1. Persiapan kandang dan perlengkapannya

Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap. Persiapan kandang doc untuk

ayam broiler tidak berbeda dengan doc utuk ayam petelur. Begitu pula perlengkapan kandangnya,

sampai mencapai pertumbuhan bulu yang sempurna. Penempatan tempat makan atau minum juga

sama.

Saat ini berbagai perlengkapan kandang (tempat makan / minum) buatan pabrik, dari yang

sederhana sampai yang otomatis mulai banyak diperjualbelikan

1. Ransum starter (0-3 minggu)

Ransum yaitu campuran dari berbagai bahan pakanyang diberikan selama 24 jam. Bahan

pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam broiler yaitu jagung kuning, dedak halus, bungkil

kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak kelapa, kulit kerang, dan tepung tulang.

Penyusunan ansum ayam broiler, didasarkan pada kandungan energi dan protein. Untuk

ayam broiler, pada umur 0-3 minggu, ransum yang digunakan harus mengandung protein 23% dan

energi metabolis 3.200 kkal/kg (NRC/2984). Namun menururt beberapa penelitian bisa juga

digunakan ransum dengan protein 22% dan energi metabolis 3000 kkal/kg sampai ayam tersebut

dipanen. Kandungan lain yang harus diperhatikan yaitu serat kasar 7%, lemak 8%, kalsium 1%,

dan phosphor yang tersedia sekitar 0,45%.


Untuk itu jika akan menyusun ransum perlu diketahui kandungan zat-zat makanan yang

terkandung di dalam bahan pakan yang akan digunakan. Kandungan zat makanan dapat diketahui

melalui analisa laboratorium dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kandungan zat-zat makanan dan energi metabolis pakan

Energi
Protein Lemak Serat kasar
No Bahan pakan metabolis
(%) (%) (%)
(kkal/kg)

1 Jagung kuning 8,6 3,9 2,0 3.370


2 Dedak halus 12,0 13,0 12,0 1.630

Bungkil
3 45,0 0,9 6,0 2.240
kedelai

4 Bungkil kelapa 21,0 1,8 15,0 1.540

Bungkil
5 42,0 1,9 17,0 2.200
kacang tanah

6 Tepung ikan 61,0 4,0 1,0 2.830

Berdasarkan hasil analisa kandungan zat-zat pada bahan pakan dan kebutuhan ransum

untuk ayam maka dapat disusun ransum yang diperlukan. Contoh ransum ayam broiler untuk fase

starter dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Susunan ransum ayam broiler fase starter

Bahan
No Jumlah Protein lemak Serat kasar EM
pakan

1 Jagung 60,00 5,16 2,34 1,20 2.022,00

2 Dedak halus 3,00 0,36 0,39 0,36 48,90

Bungkil 459,20
3 20,50 9,23 0,18 1,23
kedelai

Bungkil 23,10
4 1,50 0,32 0,02 0,23
kelapa

5 Tepung ikan 13,00 7,90 0,52 0,13 370,50

Minyak 129,00
6 1,50 - - -
kelapa

7 Premix-A 0,50 - - - -

Jumlah 100,00 22,97 3,45 3,15 3.052,70


Untuk memudahkan perhitungan, ransum disusun per seratus kilo gram. Ransum pada tabel

2 dihitung dengan menggunakan energi metabolis 3000 kkal/kg dengan protein 23%. Kandungan

protein ransum ini cukup tinggi, agar bisa mendukung pertumbuhan ayam. Masa pertumbuhan

ayam broiler yang paling cepat yaitu sejak menetas sampai umur 3-4 minggu.

2. Pencegahan penyakit

Untuk menghasilkan ayam broiler yang sehat, selain memperhatikan kebersihan

lingkungan juga perlu melakukan vaksinasi maupun pemberian obat-obatan dan vitamin.

Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyakit unggas menular yang tidak bisa diobati misalnya

ND/tetelo, dan gumboro. Jenis vaksin ND ini banyak tersedia di poultry shop dengan merk dagang

dan cara penggunaan yang berbeda. Contoh vaksin gumboro yaitu Medivac Gumboro-A, yang

diberikan sekitar 12 hari. Pemberian jenis vaksin yang berbeda tidak dilakukan pada waktu yang

bersamaan karena dikhawatirkan ayam tidak tahan. Contoh program pencegahan penyakit dalam

pemeliharaan ayam broiler dapat dilihat pada tabel 3.

Dosis pemakaian dan petunjuk penggunaannya biasanya tercantum dalam kemasan vaksin

yang akan digunakan. Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada sore hari agar ayam lebih mudah

ditangkap (bila vaksin melalui suntikan ). Di samping itu, vaksin tidak akan terkena sinar matahari

yang dapat mematikan vaksin. Jika vaksin diberikan melalui air minum, maka ayam harus
dipuasakan dulu sekitar 2-3 jam sebelummya supaya air minum yang telah diberi larutan vaksin

cepat habis, sehingga vaksin tidak mati atau terbuang.

Program pencegahan penyakit atau penggunaan obat-obatan/ vitamin, untuk tiap peternak

berbeda-beda tergantung kepada jenis penyakit yang sering timbul di peternakan tersebut.

Serangan penyakit ini dapat meningkatkan angka kematian. Angka kematian sekitar 5% dari mulai

pemeliharaan DOC sampai dipasarkan, masih dianggap cukup berhasil.

Tabel 3. Program pencegahan penyakit dalam pemeliharaan ayam broiler


Umur Teknik
Nama vaksin/obat tujuan
(hari) pelaksanaan

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stress


1-2
minum

1-6 Vaksin ND Tetes mata Mencegah penyalit ND

Sindoflox 1 ml/2 liter air Mencegah CRD


3-5
minum

6-8 Vitastress 1 g/1 liter air minum Mengurangi stress

9-11 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis

Medivac Gumboro Mencegah gumboro


12 Melalui air minum
A

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stres


12-15
minum

16-17 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis

Hidrostress 5 g/10 liter air Mengurangi stres


18-19
minum

22-23 Theraphy 1 g/2 liter air minum Mencegah coccidiocis

24-27 Hidrostress 5 g/2 liter air minum Mengurangi stres

Dinabro 5 g/10 liter air Merangsang


28-23
minum pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai