TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba(bakteri, virus, dan parasit) yang dapat
ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah
infeksi gonorrhea, chlamydia, syphilis,trichomoniasis, chancroid, herpes genital,
infeksi human immunodeficiensy virus (HIV) dan hepatitis B. HIV dan syphilis juga
dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan kelahiran, dan juga
melalui darah serta jaringan tubuh.
Secara garis besar Infeksi Menular Seksual dapat dibedakan menjadi empat
kelompok, antara lain:
a. IMS yang menunjukkan gejala klinis berupa keluarnya cairan yang keluar
dari alat kelamin, yaitu penyakit Gonore dan Uretritis Non Spesifik(UNS)
b. IMS yang menunjukkan adanya luka pada alat kelamin misalnya penyakit
Chanroid(Ulkus mole), Sifilis, LGV, dan Herpes simpleks.
c. IMS yang menunjukkan adanya benjolan atau tumor, terdapat pada
penyakit Kondiloma akuminata.
d. IMS yang memberi gejala pada tahap permulaan, misalnya penyakit
Hepatitis B.
Gejala-Gejala Umum Penyakit Menular Seksual.
a. Cairan yang tidak biasa keluar dari alat kelamin perempuan warnanya
kekuningan-kuningan, berbau tidak sedap.
b. Menstruasi atau haid tidak teratur.
c. Rasa sakit di perut bagian bawah.
d. Rasa gatal yang berkepanjangan di sekitar kelamin.
Penanganan pasien infeksi menular seksual terdiri dari dua cara, bisa dengan
penaganan berdasarkan kasus(case management) ataupun penanganan berdasarkan
sindrom (syndrome management). Penanganan berdasarkan kasus yang efektif tidak
hanya berupa pemberian terapi antimikroba untuk menyembuhkan dan mengurangi
infektifitas mikroba, tetapi juga diberikan perawatan kesehatan reproduksi yang
komprehensif. Sedangkan penanganan berdasarkan sindrom didasarkan pada
identifikasi dari sekelompok tanda dan gejala yang konsisten, dan penyediaan
pengobatan untuk mikroba tertentu yang menimbulkan sindrom.