PENILAIAN SAHAM
Oleh :
10090116025
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Papper ini. Dalam papper ini mengulas tentang Analisis Penilaian saham.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Yuni Rosdiana, SE., M.si., AK, CA selaku dosen Pengampu mata kuliah
Analisis Investasi dan portofolio, yang memberikan bimbingan serta ilmu yang
sangat bermanfaat untuk kami.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan papper pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebelum pemilik dana mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih
berinvestasi da;am bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah maupun rumah.
Akan tetapi muncul alternativ investasi lain yaitu saham. Sampai saat ini investasi
saham menjadi pilihan alternativ investasi oleh beberapa investor. Begitu pula di
Indonesia yang dimulai pada abad 19. Investasi sahaam diperkenalkan oleh
Belanda, dan masih diminati hingga sekarang.
Untuk memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian
harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa
banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan
investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham
tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi
dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut (Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih
diperdebatkan sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair value
(nilai wajarnya) dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dapat
menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata lain, penilaian saham
berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga wajar saham
digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi
resiko atau isu-isu yang akan dihadapi.
4
1.2 Rumusan masalah
Papper ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis investasi
dan portofolio, namun selain bertujuan memenuhi tugas mata kuliah juga
memberikan pengetahuan agar lebih memahami mengenai penilaian saham di
bursa efek.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian
dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba
akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained
earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak
ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
c) Hak Preemtive (preetive right)
Merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan
akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun.
Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli
tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
2. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil
seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa
dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa
tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar
dividen. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu
klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham,
mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.
Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:
a) Preferen terhadap dividen
1) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih
dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.
2) Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun
sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham
biasa menerima dividennya.
b) Preferen pada waktu likuidasi
7
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan
dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi
likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham
preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat
kumulatif.
Saham preferen lebih aman dibandingkan saham biasa karena memiliki
klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Dan
pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa,
contohnya hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan
berusaha sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen
agar tidak lengser.
8
2.1.4 Tiga jenis penilaian saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a) Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan
jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau
seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b) Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran
saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar
tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi
harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c) Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar
saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu
mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua
aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain
(Sulistyastuti, 2002).
9
Komponen dalam penentuan nilai saham dnegan pendekatan nilai sekarang
adalah aliran kas (cash flow). Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham
dengan pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning
yang dibagikan dalam bentuk dividen. Dengan demikian kita bisa menggunakan
komponen deviden sebagai dasar penilaian saham.
Penentuan nilai saham (pendekatan nilai sekarang) dengan menggunakan
komponen deviden dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Model
Diskonto Deviden
P0 = D1 + D2 + D3 + ....... + D~
(1 + k) (1 + k)2 (1 + k)3 (1 + k)~
10
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut
Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D = dividend saham preferen
k = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
b) Model Pertumbuhan Konstan
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai
saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan
selama waktu tak terbatas.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D1 = dividend saham preferen
k = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
c) Model Pertumbuhan Tidak Konstan (ganda)
Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik
pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan
dividen dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Pada beberapa tahun awal selama masa pertumbuhan fantastis, perusahaan
mungkin akan mampu membayar dividen dengan pertumbuhan diats normal,
namun setelah melewati masa tersebut pertumbuhan tingkat dividen yang
dibayarkan perusahaan mungkin akan lebih rendah dari masa sebelumnya, dan
akan bertumbuh secara tetap.
Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:
1) Membagi aliran dividen menjadi dua bagian: (a) bagian awal yang meliputi
aliran dividen yang ‘fantastis’, dan (b) aliran dividen dengan pertumbuhan
yang konstan.
2) Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).
3) Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan (bagian b).
11
4) Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan
aliran dividen
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal
D0 = dividen saat ini (tahun ini)
gt = pertumbuhan dividen supernormal
12
harus mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku banyak
digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai
buku yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi
dibanding saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi.
b. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning
perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan
informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data
aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi
investor tentang perubahan nilai saham yang akan terjadi.
c. Economic Value Added (EVA)
EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan
nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja
manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka
akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan.
EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan operasi perusahaan dengan
biaya modal perusahaan, baik untuk biaya hutang (cost of debt) maupun modal
sendiri (cost of equity). Adapun rumusnya seperti ini :
EVA= Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak –besarnya biaya modal operasi
dalam rupiah setelah dikurangi pajak
13
BAB III
KESIMPULAN
Pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan nilai intrinsik saham
berdasarkan analisis fundamental yaitu:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
a) Model Pertumbuhan Nol
d) Model Pertumbuhan Konstan
e) Model Pertumbuhan Tidak Konstan (ganda)
14
DAFTAR PUSTAKA
http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/06/penilaian-saham.html
15