Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT

Nomor :
.../SPO/..../RSSAK/II/201 No. Revisi : Halaman :
5

Di Tetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit: Direktur Rsia Defina
OPERASIONAL
Kabupaten Parigi Moutong

Informed Consent (persetujuan tindakan kedokteran) adalah persetujuan pasien atau


PENGERTIAN
yang sah mewakilinya atas rencana tindakan kedokteran yang diajukan oleh dokter
setelah menerima informasi yang cukup untuk dapat membuat persetujuan.
1. Sebagai bukti tertulis bahwa pasien telah menyetujui tindakan kedokteran yang
TUJUAN
akan dilakukan.
2. Memberikan perlindungan secara hukum kepada dokter dan pasien atas
tindakan kedokteran yang dilakukan.
A. Rumah sakit mengharuskan adanya penanda tanganan informed
KEBIJAKAN
concent sebelum dilakukan tindakan kedokteran sebagai berikut :
1. Tindakan Operasi
2. Tindakan Invasif
3. Tindakan anastesi
4. Pemberian transfusi darah
5. Tindakan dan pengobatan yang beresiko tinggi
B. Semua persetujuan tindakan kedokteran tersebut mengacu pada PMK 290/2008
dan Keputusan DirJen YanMed HK.00.06.3.5.1866 tentang pedoman
persetujuan tindakan medik (informed concent), 1999.
C. Penjelasan informed concent dilakukan oleh staf yang terlatih.
D. Jika pasien/keluarga mengalami kesulitan bahasa yang tertulis di dalam
informed concent, maka rumah sakit akan menjelaskan dengan bahasa dan
cara yang dapat dipahami oleh pasien/keluarga
E. Yang berhak menandatangani Informed concent adalah pasien. Jika pasien
dalam kondisi tidak mampu maka persetujuan dapat dilakukan oleh orang tua,
anak, suami/istri, saudara kandung atau penjamin dan di catat dalam rekam
medis pasien.
INFORMED CONSENT
Nomor :
.../SPO/..../RSSAK/II/201 No. Revisi : Halaman :
5
Di Tetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit: Direktur RSIA Defina
OPERASIONAL
Kabupaten Parigi Moutong

1. Dokter menjelaskan informed concent yang didalamnya termasuk informasi :


PROSEDUR
- Diagnosis dan tata cara tindakan medis.
- Tujuan tindakan medis yang dilakukan.
- Alternatif tindakan jika diperlukan dan resikonya.
- Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Resiko yang terjadi bila tidak dilakukan tindakan tersebut .
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
2. Dokter mengkonfirmasi pemahaman pasien terhadap informasi yang
disampaikan sehingga pasien/keluarga mampu mengambil keputusan dengan
segala konsekuensinya.
3. Pasien/keluarga membuat keputusan untuk menyetujui/menolak dan
bertanggung jawab terhadap keputusannya dengan menanda tangani formulir
informed concent.
4. Jika pasien menolak tindakan kedokteran yang akan dilakukan, dokter
menginformasikan alternatif pelayanan dan pengobatan lain bila ada.
5. Informed consent bisa diberikan oleh orang lain jika pasien tidak mempunyai
kapasitas mental atau fisik untuk menganbil keputusan,bila budaya atau
kebiasaan memerlukan orang lain yang memutuskan,atau bila pasiennya
seorang anak
6. Orang lain tersebut dicatat dalam rekam medis pasien
7. Informed consent diberikan sebelum operasi, sebelum tindakan invasif,
sebelum tindakan anastesi, sebelum penggunaan darah atau produk darah dan
pengobatan/tindakan lainnya yang beresiko tinggi.
8. Identitas dokter yang memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
dicatat dalam rekam medis pasien.
9. Semua Informed concent ditanda tangani oleh dokter yang memberi penjelasan
dan pasien, keluarga atau orang lain yang ditentukan serta didokumentasikan di
dalam rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT
Keperawatan, Pelayanan Medis dan Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai