Anda di halaman 1dari 4

Drama Kabaret CINTA SATU HARI (lagu pengiring When You’re Gone -reff- ) Di suatu taman

sekolah, terlihat sepasang kekasih yang sedang beradu cekcok karena suatu permasalahan. Tifani :
(sedikit membentak) “Jawab pertanyaan aku, kamu kemarin jalan sama si CHARRINE itu kan?”
Indra : (nada bicara meninggi) “ Kamu jangan nuduh aku kayak gitu dong! Buktinya apa kalau
aku emang bener jalan sama dia?” Tifani : (menunjuk mata) “ Aku liat dengan mata kepala aku
sendiri kalau kamu kemarin jalan sama DIA di mall!” Indra : (diam tanpa kata) Tifani : (mulai
menangis) “Ternyata bener kan kalau selama ini kamu selingkuh di belakang aku!” Indra :
(membentak) “Iya aku emang selingkuh, karena aku udah gak sayang lagi sama kamu. Sekarang
cuma dia dihati aku. PUAS KAMU!” Tifani : (menyeka air mata) “ OKE! Mulai sekarang kita
PUTUS!” Indra : “OKE!” (beranjak meninggalkan Tifani) Tifani pun menangis sesenggukan.
Ia tak pernah menyangka bahwa kekasih yang ia pacari semenjak satu tahun lalu itu akan
mengkhianatinya. Tiba – tiba datanglah sahabat- sahabatnya. (menyanyi lagu Untuk Sahabat)
Putri :“udahlah tif, gausah kamu mikirin dia lagi”Adlina : “Masih banyak cowo
yang pantes buat kamu” Anisa : “He just your ex” Desi : “Emang kurang ajar ya tuh anak,
bikin gondok aja.” Vika : “Udahlah des, gausah dibikin emosi gitu dong. Selow ajaa”
Desi : “Ya tapi kan…” Putik : “Udah gausah dipikirin lagi, gimana kalau
sekarang kita ke kantin aja. Capcuss” (pengiring lagu Arti Sahabat -reff- ) ~~~~~ Sementara di
kantin, D’Kill yang terdiri dari Reihan, Aldino, Indra, Hilmy dan Alam sedang berbincang –
bincang mengenai putusnya Tifani dan Indra. Dan tanpa kita ketahui, seseorang diantara mereka
merasa senang mendengar kabar itu. Aldino : “Serius kamu putus sama Tifani?
Padahal udah setahun loh. “ Indra : “Emang muka aku tampang pembohong hah?” Alam :
“Muka mu itu emang tampang maling” Indra : (menoyor kepala Alam) “Sialan” Hilmy :
“ Udah, udah berhenti. Ayo ndra, jawab pertanyaanya Aldino tuh” Indra : “Ya emang aku putus
sama dia kok. Sekarang kan aku udah punya Charrine.” Aldino : “ Kok bisa?”
Indra : “ Jadi gini…..” _FLASHBACK ON_ ( lagu pengiring Pertemuan Singkat -reff- ) Setelah
putus dengan Tifani, Indra langsung menuju ke atap sekolah tempat dia berkeluh kesah. Indra :
(menutup muka dengan tangannya) Charrine : (menepuk bahu Indra) “Ndra? Kamu kenapa?”
Indra : “Aku baru aja putus sama Tifani.” Charrine : (tersentak kaget) “apa itu karena aku?”
Indra : “secara teknis iya, tapi aku gak mungkin maksain hati aku buat dia. Aku cuma suka kamu.
Would you be mine?” Charrine : (tersipu malu) “tapii,….” Indra : “Gausah ga enakan gitu lah
rin” Charrine : (menghembuskan nafas, lalu tersenyum) “ Yes,i would” Akhirnya dua insan
yang saling menyayangi itu pun bersatu. _FLASHBACK OFF_ Indra : (menyelesaikan cerita)
“jadi ya gitu” Alam : “Wah parah kau. Oiya eh deketin aku sama anak sebelah dong?” Indra :
“Siapa? Yang anak catur?” Alam : (cengengesan) “ iya hehe” Indra : “ Cielahh Alam.
Cikiciw “ Hilmy : “ehh ngomong- ngomong, daritadi rehan cuma diem aja, kenapa han?”
Reihan : “ Lagi males ngomong. Sudah makan dulu sana, nanti kita ngobrol lagi .” D’Raiha :
(tertawa) “HAHAHAHAHAHA” D’Kill pun melanjutkan makan siang yang sempat tertunda
tadi. Di saat yang sama Tifani dan sahabat-sahabatnya tiba di kantin. Mereka mengambil meja
yang tak jauh dari D’Kill. Vika : “ Guys, mau pesen apa kalian? Biar aku sama Desi aja yang
pesenin” Putri+Adlina : (berangkulan) “Kita berdua sih biasa” Anisa : “ orange jus satu”
Putik : “Kayaknya aku sama Tifani gak makan deh. Iya gak tif?” Tifani : (menganggukkan
kepala) Desi : “Oke dahhh, ayo vik lets go” (merangkul vika) Vika :
(merangkul Desi) “ Ayo desss” Sepeninggalnya Desi dan Vika. Adlina : “ eh
itu Indra lagi sama D’Kill tuh.” Putri : “Huss, jangan ngomongin dia lagi, kasian tifani.”
Adlina : “iya iya deh maaf.” Tifani : (diam sambil menelungkupkan wajahnya)
Desi : (duduk di kursinya) “ehhh kok pada diem gini sih. Padahal cuma kita
tinggalin lima menit aja ya ga vik ?” Vika : (ikut duduk di sebelah desi) “yoi, kenapa sih?”
Anisa : “gada papa kok” Pemilik kantin: (menaruh makanan di meja) “ini silakan dimakan”
Adlina : “Oiya makasi bu” Pemilik kantin: (beranjak pergi) “Iya sama-sama
“ Mereka pun mulai memakan makanan yang telah mereka pesan, kecuali Putik yang sibuk
dengan Hpnya dan juga Tifani yang sedang melamun. Tanpa disadari, sepasang mata elang di
salah satu meja di kantin itu tampak mengawasi Tifani dari kejauhan. Ada rasa sayang yang
berlebihan dari sorotan matanya itu. Bummm.. Dari arah pintu kantin, terlihat The Trouble Maker
berjalan dengan angkuhnya. Jessica, Sandra, Adinda dan Tamara adalah anggota Trouble Maker
yang dipimpin oleh Adinda. (Trouble Maker song – Jika Kami Bersama) Tamara :
“ Makanya jangan berani sama kita- kita ” Jessica+Sandra: “ yoi ” Sementara itu … ..
Desi : “Ihhh, songong banget sih mereka. “ Putik : “ Jangan cari masalah
sama mereka des, bakal panjang kalo sama mereka.” Desi : (melipat tangan
di dada) Tifani : (berdiri dari tempat duduknya) “Aku ke toilet ya” Belum sepenuhnya Tifani
membalikkan badan, ternyata ia menabrak Jessica yang sedang berjalan membawa minuman.
Semua yang ada disitu tersentak kaget. Jessica : “Kurang ajar banget sih nabrak nabrak.”
Adinda : “Iya liat tuh baju temenku jadi basah” Tifani : (gelagapan) “M…ma..mm…maaf. Aku
gak sengaja.” Tamara : (sinis) “Apa kamu bilang? Maaf ? Enak aja! Gak
segampang itu” Sandra : “Emangnya gampang apa minta maaf?” Desi :
(menggebrak meja) “Eh dia kan udah minta maaf, jadi ya udahlah gak usah di perpanjang!”
Vika : (agak sinis) “Iya lagian, apa salahnya sih cuma minuman gitu doang.” Putik+Anisa :
(memegang lengan Desi dan Vika) “Des, Vik, udahlah.” Tamara : (mendorong desi) “Gausah
ikut campur ya!” Jessica : “Cuma minuman? Iya itu cuma minuman tapi harga diri kita.”
Adlina+Putri : “ Ya itu sih Derita Kamu” Adinda : (mengangkat tangan akan menampar
Tifani) “ini sebagai balasannya” Namun dengan sigap seseorang mencekal lengan Adinda.
Semua orang yang ada di kantin di buat bertambah kaget, karena orang yang mencekal lengan
Adinda adalah Reihan, leader D’Kill , sekaligus anak pemilik sekolah yang terkenal cuek dengan
segala hal. (lagu pengiring Beraksi-reff-) Reihan : (mencekal lengan Adinda) “Jangan sampe
tangan kamu itu dibuat, untuk nyakitin dia. Sekali kamu nyakitin dia, kamu akan berurusan sama
aku.” Tifani : (menatap reihan tak percaya, dari situ ia tau bahwa ia MENYUKAI Reihan)
Adinda : (mencoba melepaskan tangannya)” Arghh Reihan, lepasin. Hak kamu apa nyuruh-
nyuruh aku?” Reihan : (tersenyum sinis) “ Huh, kamu lupa ya siapa aku? Aku bisa aja ngeluarin
kamu dari sekolah ini.” Tamara : (berbisik) “Din udah yuk, bisa mati kita kalo lama
disini” Adinda : (mulai takut) “ Oke oke, aku gabakal ganggu dia lagi. Lepasin tangan aku!”
Reihan : (melepaskan tangan Adinda) “ Aku jaga omongan kamu.” Sandra : “Yaudah yuk ah
pergi.” (berlalu bersama Trouble Maker lain) Siswa di kantin: “HUUUUUUUU..” (kembali
melanjutkan aktivitasnya) (lagu pengiring off) Reihan : “Kamu gapapa Tif?” Tifani : (gugup)
“ii..iiya gapapa.” Hilmy : “Cielah Reihan, mau ngembat Tifani nih ternyata hahaha. Padahal
baru sehari putus lohhh” Tifani+Reihan : (tersipu malu) Indra : “hahaha, hmmm. Tif, kamu
udah gapapa kan? Maaf ya” Tifani : “ iya gapapa kok. Aku udah lupain itu.” Vika : “Yaiyalah
orang udah ada Reihan.” Semua : HAHAHAHAHAHA ~~~~~~ (lagu pengiring
Kepompong) Di kelas 9-G, 6 orang siswi yang tak lain adalah Charrine, Nur, Steffi, Shafira,
Sarrah dan Puput sedang berbincang- bincang untuk menghabiskan waktu istirahat yang tinggal 5
menit lagi. Sarrah : “Eh habis ini pelajaran siapa?” Shafira : “ hmmm kalo gak salah sih
pelajarannya Pak Khalif.” Sarrah : “Oiya yah hehe. Udah pada ngerjain belum PR nya?” Nur :
“Emang ada?” Steffi : “Ada kok yang halaman 132 sampe 135 tuh.” Nur : “Kalo itu sih aku
udah.” Puput : “Mampus!! Aku ada satu nomor nih yang belum. Liat dong?” Nur : “Yailah,
itu sih udah kebiasaan kamu kaliii. Mana Pak Khalif killer lagi” Puput : “Hehe maaf, teep, aku
liat yaa?” Steffi : (menyodorkan bukunya) “ Heuh, iya deh iya, gak tahan liat muka innocent
kamu itu.” Puput : (mengambil buku) “makasih Steffi” Shafira : “Charrine, kamu kenapa
senyum-senyum sendiri?” Charrine : (tersenyum) “Gapapa kok.” Nur : “Dia kan habis jadian
sama Indra.”Sarrah :“Sumpeh? Indra D’Kill? Wahh PJ ya PJ.”Charrine : (malu malu)“Apaan
sih” Shafira : “Eh bukannya Indra pacarnya Tifani ?” Charrine : “Dia udah putus.” Puput :
“hah? Kapan?” Charrine : (mengangkat bahunya) “Tau tuh” Nur :
“Oiya Rin, besok anterin aku beli majalah yukk.” Shafira : “Pasti majalah BLINK ya?”
Nur : ” Hehe, tau aja. Anterin ya rin?” Charrine : “Iya iya, siplah.”
Shafira : “Mending juga majalah SUJU tauuu” (memeletkan lidah) Nur : “Terserah deh, yang
penting saya cinta Indonesia.” Sarrah : “Udah udah, kalian berdua ini ribut aja. Mau bel nih.”
(lagu pengiring off) Kringgg…… Bel masuk pun berbunyi. Charrine dan sahabat – sahabatnya
segera duduk di bangku masing- masing. Sarrah : (menepok jidat) “Oh iya aku lupa belom bayar
nasi ke Afif.” Puput : “ Kamu sih kebiasaan deh“ Sarrah : “Hehe, AFIF!” (berteriak)
Afif : (menoleh ke arah Sarrah sambil mengelus telinganya) “Aduh Sar,
pelan pelan napa? Evan : “Iya ga biasa banget sih.” Davor :
“He’eh aku lagi enak2an main game malah keganggu nih sama kamu. Kalau mau teriak ya di
hutan sana.” Sarrah : (menggaruk kepala) “Hehe, maaf maaf, aku mau bayar nasi ke Afif nih.”
Evan : “Jiahh kirain ada apaan gataunya cuma itu.” Davor :
“Iya ganggu tau” Afif : “Yaudah mana sini uangnya.” Sarrah :
(memberikan uang) “ nih, thanks yaa.” Afif : (mengambil uangnya) “Yoi
sama sama.” Sarrah pun kembali ke tempat duduknya karena sudah membayar uang nasi pada
Afif dan juga Pak Khalif yang sudah datang tanpa di undang. ~~~~~~~ Sementara itu di kelas
D`Kill, Tifani, dan juga sahabat- sahabatnya sedang ada free class alias gak ada guru. Jadilah D’
Kill sedang berdiskusi suatu masalah yang mungkin agak serius. (lagu pengiring Cantik) Indra :
“Eh han, kamu bener suka sama Tifani?” Reihan : (gelagapan) “Ehhh,eeee….eee…eeee..”
Aldino : “Udah ngaku aja han. Banyak buktinya kok.” Alam : “Betul itu betul.
“ Reihan : “Huh, iya iya aku suka sama dia.” Hilmy : “Sejak kapan?” Reihan : (menunduk)
“Kalau sejak kapannya sih gatau.” Indra : “Aku dukung loh han. Bahagiain dia ya, jangan
sampe kayak aku.” Reihan : (menatap Indra) “Serius ndra? Makasih ya, aku kira kamu bakal
marah.” Indra : “Ngapain marah, aku kan udah gak ada hubungan apa- apa sama dia. Lagian kan
ada Charrine.” Aldino : “Jadi kapan kamu nembak dia han?” Reihan : “Pulang
sekolah nanti.” Alam : “Hah? Kamu yakin. Dia kan baru aja putus sama Indra. Gila bener
ternyata, cinta satu hari nih. “ Reihan : “Gatau kenapa, hati aku nyuruh aku buat nembak dia
sekarang.” Hilmy : (menepuk pundak Reihan) “Kita pasti dukung kok. Fighting ya.” Reihan :
(tersenyum) “Thanks ya.” (lagu pengiring off) Maydha : “Reihan.” Reihan : (menoleh) “Iya
ada apa May?” Maydha : “ Ini buku kamu yang kemarin aku pinjem makasi ya.” Reihan :
(tersenyum) “ iya sama- sama.” Maydha : (beranjak dari meja itu) ~~~~~~~ KRINGGGGG…
Bel yang dianggap surga bagi para siswa pun akhirnya berbunyi. Para guru dan siswa mulai
meninggalkan kelas mereka. Termasuk di kelas 9H ini. Indra :“Aku sama Hilmy duluan yah, mau
ke kelas 9 G dulu.” Alam : “ Ehem cikiciw, jemput Charrine nih haha.” Hilmy : “ Ck, udah
yuk ndra kita pulang” (beranjak meninggalkan kelas bersama Indra) Alam : “Ehh iya Han aku
juga duluan yah mau latian gulat nih. Dahh” Reihan : “ Sipp, semangat bro! No, semua udah di
persiapin kan?” Aldino : (mengacungkan jempol) “Kalo ditangan Aldino sih
semua pasti beres. Tenang aja .” Reihan : “Yaudah yuk kita harus sampe di TKP sebelum Tifani.”
(beranjak meninggalkan kelas) Di meja Tifani and friends….. (lagu pengiring Untuk Sahabat -reff-)
Putik : “Aku pulang duluan ya, mau latian basket nih. Byeee. Sampe ketemu besok.”
PAdAnDVT : “ Dahhhhhh” Adlina : “ Aku sama Putri juga mau pulang yah,
kita mau ke toko buku dulu.” Putri : “Iya, biasa mau hunting novel baru. Yok dlin.”
Adlina+Putri : (berangkulan) “Byeeee..” Desi : “ Eh mendingan kita
pulang yuk, tapi ke taman bentar yah.” Tifani : “Mau ngapain des?” Desi :
“ Hmmm, tadi aku sama Vika ke taman terus buku aku ada yang ketinggalan. Ya gak vik?”
(menaik turunkan alis) Vika : (menggaruk tengkuk) “Iya tif, yuk ah capcus ke taman.”
~~~~~~~~ (lagu pengiring Pemilik Hati) Di taman, ternyata Aldino dan Reihan telah
mempersiapkan segalanya. Mereka sedang bersembunyi. Desi : “Mana sih
bukunya vik?” Vika : “Gatau. Coba liat kesana, eh Des, liat kesana yuk. Tif, kita tinggal bentar
ya?” Tifani : “Ehhh tapi….” Desi : “udahlah bentar ini, yuk vik.” Vika :
“Yuk, tunggu disini ya Tif, jangan kemana-mana.” Sepeninggalnya Desi dan Vika… Tifani :
(celingak celinguk) “ Duhh Desi sama Vika mana? Lama amat sih.” Jrenggg… Jrengg… i will
always love you kekasihku dalam hidupku hanya dirimu satu i will always need you cintaku
selamanya takkan pernah terganti *courtesy of LirikLaguIndonesia.Net ku mau menjadi yang
terakhir untukmu ku mau menjadi mimpi indahmu cintai aku dengan hatimu seperti aku
mencintaimu sayangi aku dengan kasihmu seperti aku menyayangimu i will be the last for you and
you will be the last for me i will always love you kekasihku dalam hidupku hanya dirimu satu ku
mau menjadi yang terakhir untukmu ku mau menjadi mimpi indahmu cintai aku dengan hatimu
seperti aku mencintaimu sayangi aku dengan kasihmu seperti aku menyayangimu i will be the last
for you and you will be the last for me i will be the last for you and you will be the last for me
Tifani : (menoleh dan terkejut) “Ree…Reihan?” Reihan : “Iya ini aku, langsung aja ya, Tif,
would you be my last girl?” Tifani : (menganggukkan kepala) “ Aku mau.” Teman-teman :
“Cieeee PJ euy PJ, haha.” Ternyata ini semua adalah akal- akalan dari D’Kill, Tifani cs,
Charrine cs, The Trouble Maker yang sudah berteman dengan Tifani cs, dan juga teman- teman
sekelasnya. (semua siswa menari dan menyanyi Buka Semangat Baru ) _THE END_

Anda mungkin juga menyukai