Anda di halaman 1dari 10

Pokok -Pokok Pikiran DPRD Provinsi Sulawesi Barat

Pada MUSREMBANG RPJMD Sulawesi Barat Tahun 2017 -2022

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Yang saya hormati Sdr. Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat;

Yang saya hormati Anggota FORKOPIMDA Provinsi Sulawesi Barat;

Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Barat;

Yang saya hormati Para Pejabat Eksekutif; KPT, KPTA, BPK, BPKP, Kepala BI

Sulawesi Barat;

Yang saya hormati Para Pejabat instansi vertikal Provinsi Sulawesi Barat;

Yang saya hormati Direktur BUMN & BUMD se Sulawesi Barat ;

Yang saya hormati Para Rektor PT Negeri & Swasta se Sulawesi Barat ;

Yang saya hormati Bupati se Sulawesi Barat ;

Yang saya hormati Ketua DPRD Kabupaten se Sulawesi Barat ;

Yang saya hormati Kepala Bappeda Kabupaten se Sulawesi Barat ;

Yang saya hormati Teman - teman LSM dan Ormas lainnya serta Undangan dan

hadirin yang saya hormati,

Assalamu’alaikum wr.wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT-Tuhan Yang

Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan rakhmat -Nya lah kita semua masih diberi

keselamatan dan kesehatan, sehingga dapat menghadiri acara Musrenbang RPJMD

Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017–2022 pada pagi hari ini.

1
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Barat mengucapkan

terimakasih dan menyambut baik diselenggarakannya acara Musrenbang ini, yang

diikuti oleh Anggota Legislatif dan para pejabat Eksekutif.

Dalam Musrenbang ini diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih intensif

dalam membahas dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

yang diselaraskan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat yaitu

Sulawesi Barat maju dan Malaqbi.

Oleh karena itu Musrenbang RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017- 2022

ini menjadi momentum strategis untuk menentukan arah pembangunan, tujuan dan

sasaran pencapaian visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat tersebut.

Perencanaan pembangunan memainkan peranan penting dalam upaya

mensuksekan pembangunan di berbagai tingkatan baik nasional maupun daerah.

Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional sesuai dengan Undang – Undang No. 25 tahun 2004 tentang

sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah

dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan

peran dan kewenangan masing-masing. Selain itu, perencanaan pembangunan daerah

harus mampu mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan

daerah yang dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-

masing daerah dan sesuai dengan dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Sesuai dengan kondisi objektif daerah, maka perencanaan pembangunan

daerah perlu dirumuskan dengan berdasarkan berbagai prinsip seperti transparan,

responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan

berkelanjutan.

Salah satu bentuk dokumen perencanaan pembangunan daerah adalah Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD merupakan satu dokumen

resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pembangunan daerah dalam

jangka waktu 5 (Lima) tahun ke depan dalam masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih.


2
Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya Pemerintah

Daerah, DPRD, dan masyarakat memberikan perhatian penting pada kualitas proses

dan hasil penyusunan dokumen RPJMD. Selain itu seluruh pemangku kepentingan

perlu melakukan pemantauan, evaluasi dan review berkala atas implementasinya.

Hal ini dikarenakan dokumen RPJMD sangat terkait dengan Visi dan Misi pasangan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Sehingga kualitas penyusunan

RPJMD Akan mencerminkan sejauh mana kredibilitas Gubernur dan Wakil Gubernur

terpilih dalam memandu, mengarahkan dan memprogramkan perjalanan

kepemimpinannya dan pembangunan daerahnya dalam masa 5 (Lima) tahun ke depan

serta mempertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat pada akhir masa

kepemimpinannya.

RPJMD menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar:

(1) ke mana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai

dalam 5 (lima tahun) mendatang;

(2) bagaimana mencapainya dan;

(3) langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

Dalam konteks ini, adalah sangat penting bagi RPJMD untuk mengklarifikasikan

secara eksplisit Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih kemudian

menerjemahkan secara strategis, sistematis dan terpadu ke dalam tujuan, strategi,

kebijakan, dan program prioritas serta tolok ukur kinerja pencapaiannya dengan

berbagai pendekatan.

Kami menganalisa dan mencermati Dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Barat 2017-20122 dengan melihat

melalui beberapa Pendekatan yaitu :

1. Pendekatan dengan mencermati isi dan sistimatika Dokumen RPJMD, Dimana

Kerangka berpikir yang digunakan Idealnya adalah kerangka pemikiran strategis

(strategic thinking process) mencakup elemen-elemen dasar sebagai berikut:

3
• Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan yang jelas

• Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi dan kepentingan dan dampak

isu terhadap kesejahteraan masyarakat banyak

• Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi kriteria SMART (specific,

measurable, achievable, reliable, time bound)

• Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian tujuan

• Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi

• Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan sumber daya dan dana

(kendala fiskal daerah)

• Ada prioritas program

• Ada tolok ukur dan target kinerja capaian program

• Ada pagu indikatif program

• Ada kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan

hasil, waktu penyelesaian termasuk review kemajuan pencapaian sasaran.

• Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktu terhadap

perkembangan internal dan eksternal yang terjadi

• Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan

• Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen yang

dihasilkan

• Ada instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat digunakan untuk mendukung

proses perencanaan.

2. Pendekatan Legislasi, bahwa proses pemilihan Kepala Daerah merupakan bagian

proses penyusunan rencana dan karena rakyat pemilih telah menentukan

pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan calon

Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari

agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat

kampanye berupa Visi, Misi dan Program yang kemudian dituangkan ke dalam

rencana pembangunan jangka menengah. Pendekatan politik pula bermakna

4
bahwa penyusunan RPJMD melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis

DPRD. Idealnya kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

• Ada konsultasi dengan Kepala Daerah Terpilih untuk penerjemahan yang tepat

dan sistematis atas visi, misi dan program Kepala Daerah Terpilih ke dalam

tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah

• Ada keterlibatan DPRD dalam proses penyusunan RPJMD

• Ada pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan RPJMD

• Ada naskah akademis untuk mendukung proses pengesahan RPJMD

• Ada review dan evaluasi dari DPRD terhadap rancangan RPJMD

• Ada review, saran dan masukan Gubernur Provinsi berkaitan terhadap

rancangan RPJMD

• Ada pembahasan terhadap Ranperda RPJMD

• Ada pengesahan RPMJD sebagai Peraturan Daerah yang mengikat semua

pihak untuk melaksanakannya dalam Lima tahun ke depan.

3. Pendekatan Partisipatif, dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan, guna mengakomodasi

aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Proses penyusunan RPJMD dilaksanakan

secara transparan, akuntabel dan melibatkan masyarakat (stakeholder) dalam

pengambilan keputusan perencanaan disemua tahapan perencanaan:

• Ada identifikasi stakeholders yang relevan untuk dilibatkan dalam proses

pengambilan keputusan perencanaan

• Ada kesetaraan antara government dan non government stakeholders dalam

pengambilan keputusan

• Ada transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan

• Ada sense of ownership masyarakat terhadap RPJMD

• Ada pelibatan dari media

• Ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting.

5
Pengambilan keputusan seperti perumusan prioritas isu dan

permasalahan, perumusan tujuan, strategi dan kebijakan, dan prioritas program.

RPJMD merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas Visi, Misi dan

Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke dalam tujuan, strategi,

kebijakan dan program pembangunan daerah selama masa jabatan Lima tahun.

Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan

dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan

pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, serta perencanaan dan

penganggaran terpadu; kerangka pendanaan dan pagu indikatif; urusan wajib yang

mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat

atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD.

Sehingga sebuah Dokumen RPJMD Provinsi Sulbar adalah merupakan Dokumen yang

lahir dari penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya

berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional;

Serta Dokumen RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada

RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,

rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Berdasarkan UU 23 tahun 2014 pasal 1, dapat dikatakan bahwa unsur

penyelenggara pemerintahan daerah meliputi Pemerintah Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Sebagai bagian dari unsur Pemerintah Daerah, DPRD Provinsi Sulawesi Barat

sudah barang tentu harus dilibatkan secara intensif dalam proses dan tahapan

penyusunan dokumen baik RKPD setiap tahunnya maupun dalam penyusunan RPJMD

2017– 2022 sekarang ini, hal tersebut adalah bagian dari tugas dan kewajiban DPRD

sebagai fungsi anggaran, pengawasan dan legislasi yang dijamin oleh Undang-undang

Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3, Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Tata Tertib DPRD, PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 tentang


6
pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

tentang Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah.

Dengan dilibatkannya DPRD dalam pembahasan sejak awal, DPRD diharapkan

memberikan masukan berupa pokok-pokok pikiran DPRD dari aspirasi masyarakat /

hal-hal yang memang dibutuhkan masyarakat yang didapat ketika melaksanakan reses

maupun kunjungan kerja ke daerah.

Pokok-pokok pikiran DPRD ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam

rangka penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan

RPJMD yang ditetapkan sebagai prioritas pembangunan Provinsi Sulawesi Barat

selama kurun waktu 5 tahun yang akan datang.

DPRD memandang sangat penting memberikan perhatian dan prioritas terhadap

pemilihan strategi dan penetapan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah

melalui penetapan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022. Hal ini

dimaksudkan agar pemilihan strategis dan penetapan kebijakan tersebut dapat

memberikan ruang yang cukup bagi pemanfaatan, pendayagunaan dan pemberdayaan

seluruh potensi dan kekuatan di Provinsi Sulawesi Barat untuk mewujudkan visi dan

misi yang telah disepakati bersama untuk 5 tahun yang akan datang.

Hadirin yang saya hormati.

Dengan mengacu kepada rencana kerja pemerintah, pada kesempatan yang

baik ini saya akan mengemukakan secara makro pokok – pokok pikiran DPRD pada

RPJMD 2017 – 2022, yaitu :

1. Berlandaskan pelaksanaan pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJMD 2011 -

2016 maka RPJMD 2017 – 2022 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan

kembali Sulawesi Barat disegala bidang dengan menekankan upaya penekanan

peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan

7
ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian yang didukung oleh

suasana aman dan damai dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat;

2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditandai dengan tingkas pendidikan

masyarakat yang cukup tinggi. Terutama pendidikan menengah dan kejuruan.

Disamping itu pula terbukanya lapangan pekerjaan yang berimplikasi kepada

berkurangnya angka pengangguran;

3. Mengurangi tingkat kemiskinan, dengan berupaya mengurangi beban biaya hidup

dan fasilitasi peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat miskin utamanya

pada wilayah-wilayah dengan kemiskinan tinggi melalui peningkatan cakupan

pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (pangan, perumahan, pendidikan,

kesehatan, air minum dan sanitasi termasuk meningkatkan peran dunia usaha

melalui pemberdayaan program CSR);

4. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan

sehingga usia harapan hidup turut meningkat, kecukupan gizi, serta hilangnya

penyakit seperti TBC, BCG, Campak dan Polio di masyarakat;

5. Daya Saing perekonomian semakin kuat dan kompetitif. Dengan penerapan

teknologi terpadu antara industri pengeloaan dengan pertanian, kelautan dan

sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan;

6. Terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerjasama

pemerintah daerah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan,

ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksanaannya penataan

kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi produktifitas,

penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan

perekonomian;

7. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rancangan tata ruang yang ditandai

pula oleh mantapnya jaringan infrastruktur transportasi serta berkembangnya

jaringan jalan ke pusat-pusat kegiatan serta terpenuhinya pula pasokan tenaga

listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan. Sehingga efisiensi rumah tangga

8
dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai dan juga terselenggaranya pelayanan

pos dan telematika yang efisien dan modern;

Dalam hal Pembangunan Infrastrutur ini Pemerintah juga dituntut untuk

memprioritaskan pembangunan Jalan-jalan Strategis Provinsi yang merupakan

penghubung antar ibukota Kecatamatan dan antara Ibu Kota Kecamatan dengan

Kabupaten, karena hal ini adalah sarana penting dalam rangka meningkatkan

Perekonomian Masyarakat.

8. Harus terwujud pula konservasi sumber daya air yang mampu menjaga

keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembanagn sumberdaya air serta

terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat;

9. Pengembangan infrastruktur pedesaan akan terus dikembangkan terutama untuk

mendukung pembangunan pertanian;

10. Kedaulatan pangan dengan memberdayakan masyarakat dalam pemenuhan

kebutuhan pangan diperlukan upaya konstruktif melalui penataan sumber-sumber

produksi pangan, pengembangan kearifan pangan lokal serta kebijakan yang

berpihak pada produsen pangan kecil.

11. Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

pendukung bagi seluruh masyarakat terus ditingkatkan dan didukung oleh sistem

pemeliharaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisiensi dan

akuntabel dan kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa pemukiman

yang umum;

12. Tata kelola pemerintahan, demokratisasi dan kondusivitas daerah, difokuskan pada

optimalisasi peran Pemerintah dalam peningkatan kualitas pelayanan publik,

peningkatan peran serta masyarakat dalam setiap pelaksanaan pembangunan,

serta pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah;

9
13. Meningkatkan daya saing daerah, dimana Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat perlu

memacu pencapaian target indikator makro (IPM, NTP dan NTN) pembangunan,

sehingga mampu mengejar ketertinggalan dari provinsi lain khususnya di pulau

Sulawesi.

Hadirin yang berbahagia,

Untuk mencapai itu semua tentunya diperlukan fokus yang jelas, terarah dan

terukur dalam perencanaan, pelaksanaan serta tahapan evaluasi pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tentu juga yang perlu diperhatikan adalah

hubungan kedua penyelenggara pemerintahan di daerah yaitu Pemerintah Daerah

dengan DPRD yang harmonis untuk menjaga iklim politik yang kondusif.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Mudah-

mudahan ada manfaatnya dan kiranya Musrembang RPJMD 2017-2022 ini berguna

untuk pengabdian kita bersama kepada nusa, bangsa dan Negara tercinta pada

umumnya dan Sulawesi Barat khususnya.

Wassalamu alaikum wr.wb.

Mamuju, 15 September 2017

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI SULAWESI BARAT

KETUA,

H. ANDI MAPPANGARA, S.Sos.

10

Anda mungkin juga menyukai