10 Cara Mengobati Asma Dengan Bahan Alami Dan Akupuntur LIDYA MAHARANI 10
10 Cara Mengobati Asma Dengan Bahan Alami Dan Akupuntur LIDYA MAHARANI 10
Ada beberapa penyebab timbulnya asma yaitu oleh alergen, infeksi saluran nafas, emosi,
aktivitas berat, obat-obatan, polusi udara, lingkaran kerja, perubahan cuaca dan genetik.
Tanda dan gejala dari penyakit asama yang dirasakan pasien pastinya pasien merasakan
sesak nafas, ada sesak nafas yang disertai batuk, bernafas cepat dan dalam, gelisah dan
susah tidur.
Dari data yang didapat pada anamnesa bisa ditarik sebuah diagnosa bahwa pasien
menderita asma dikarenakan adanya serangan patogen ekternal berupa dingin. Dingin
tersebut menyerang sistem pertahanan eksterior yang harusnya dikuasai oleh organ
paru-paru. Kelemahan organ paru dalam mempertahankan tubuh dari serangan patogen
dingin membuat kambuhnya penyakit asma. Patogen dingin juga pencetus pembentukan
dahak di paru-paru.
Untuk sindrom dengan adanya dahak mari kita bahas lagi pada proses pembentukan
dahak. Dahak termasuk flegma dalam tubuh yang terbentuk karena adanya retensi cairan
dingin di dalam tubuh. Pembentuk flegma adalah organ limpa dan penampung flegma
adalah organ paru-paru. Jadi untuk menghilangkan flegma dari tubuh kita harus
menghilangkan penyebab terbentuknya flegma dengan mentonifikasi organ limpa
dengan titik yuan organ limpa SP-3 (Taibai) atau bisa juga menggunakan titik SP-6
(Sanyinjiao), dan menghilangkan flegma dengan titik pengalaman ST-40 (Fenglong) yang
berfungsi untuk menghilangkan dahak. Terapi sebaiknya diberikan sebanyak 12 kali
dengan frekuensi terapi 4 hari sekali.
Jika anda salah satu dari orang penderita asma, segerakan periksa diri anda pada dokter
terdekat, dan lakukan terapi akupunktur rutin bersama ahlinya. semoga bermanfaat
Iklan
Asma terdapat pada semua umur terutama usia dini. Kira-kira separuh timbul sebelum
usia 10 tahun dan sepertiga kasus timbul sebelum usia 40 tahun. Rasio anak laki :
perempuan = 2:1 yang menjadi sama pada usia dewasa atau 30 tahun. Prevalensi asma
anak di Indonesia sekitar 10% pada anak usia 6-7 tahun dan sekitar 6,5 % pada anak
usia <14 tahun. Faktor resiko terjadinya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu
(host factor) dan faktor lingkungan. Faktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik
yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma yaitu genetik asma, alergik (atopi),
hiperaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras. Faktor lingkungan mempengaruhi individu
dengan kecenderungan asma untuk berkembang menjadi asma, menyebabkan
terjadinya eksaserbasi dan atau menyebabkan gejala-gejala asma menetap. Yang
termasuk faktor lingkungan yaitu alergen, sensitisasi, lingkungan kerja, asap rokok, polusi
udara, infeksi pernafasan (oleh virus), diet, status sosio-ekonomi dan besarnya keluarga.
Diagnosis klinis dari asma didasarkan pada gejala yang bersifat episodik, sesak napas
yang hilang timbul, mengik, batuk dengan atau tanpa dahak, dada terasa berat dan
variabiliti yang berkaitan dengan cuaca. Mengik dan atau batuk kronik berulang
merupakan titik awal untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan penunjang lain bisa
juga dilakukan: uji provokasi bronkus, pemeriksaan sputum, eosinofil total, uji kulit, Ig E
total dan Ig E spesifik, foto dada dan analisis gas darah dilakukan untuk mendukung
diagnosis. Penatalaksanaan asma dengan cara edukasi (penjelasan mengenai asma,
identifikasi dan pengendalian faktor pencetus, penanganan asma di rumah), medikasi
dan akupunktur. Adapun tujuan peneatalaksanaan ini adalah untuk meningkatkan dan
mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa
hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Medikasi asma untuk mengatasi dan
mencegah gejala obstruksi jalan napas, terdiri atas obat pengontrol dan pelega.
Pengontrol adalah pengobatan yang dipakai setiap hari untuk jangka waktu yang lama
yang bertujuan untuk menjaga agar gejala klinis asma tetap terkontrol terutama melalui
efek anti inflamasinya. Pelega merupakan pengobatan yang dipakai bila perlu, kerjanya
cepat untuk menormalkan keadaan bronkokonstriksi dan meredakan gejala gejala asma.
Segera setelah diakupunktur pasien akan merasa lega berkurang sesak nafasnya karena
efek bronkoldilator dan terjadi penurunan inflamasi di saluran pernafasan. Ini bisa terjadi
karena akupuntur mempengarahui proses alergi tersebut. Dalam jangka waktu yang lama
akupuntur akan menurunkan jumlah eosinofil darah sehingga penderita asma tidak
mudah kambuh. KEPUSTAKAAN 1. Supriyatno B. Tatalaksana Serangan asma pada
anak. Subbag, Pulmonologi, Bag. IKA FKUI-RSCM 2. Xinnong C,ed. Chinesse
Acupuncture and Moxibution. First Edition. Beijing Foreign Langueges Press, 1987:385-
88 3. Tse CS, Wangsasaputera E, Wiran S, Budi H, Kiswojo. Ilmu Akupunktur, Unit
Akupunktur RSCM, Jakarta, 1985 4. Filshie J, White A, The Clinical Use of, and Evidence
for, Acupuncture in the Medical Systems. Dalam Filshie J, White A, Medical Acupuncture
– A Western Scientific Approach, Elsevier Churchill Livingstone, Philadelphia 2004 ; 249
– 59. 5. Yin G L, Liu Z H, Advance Modern Chinese Acupuncture Therapy, New World
Press, Beijing 2000 ; 45, 311-3. 6. Joos S, Schoot C, Zou H, Daniel V, Martin E,
Immunomodulatory Effects of Acupuncture in the Treatment of Allergic Asthma : A
Randomized Controlled Study, The Journal of Alternative and Complementary Medicine,
Mary Ann Liebert, Inc., Heidelberg 2000 ; 6 (6) : 519 – 25. 7. Ganda M, Simadibrata C,
Srilestari A, Yunus F. Efek akupunktur terhadap faal paru pada pasien asma bronkial
stabil derajat persisten sedang & berat. [tesis], Jakarta: Departemen Medik Akupunktur
RSCM; 2009. Penulis: dr. Edi Suhaimi, Sp.Ak; 3 Oktober 2016; www.rcasehat.com; pin
bb 59c83f12; hp.0811-7888309.
Posted in AKUPUNKTUR and tagged akupunktur, akupuntur, asma.
Sama dengan kedokteran modern, pemicu asma bisa berupa cuaca yang dingin,
bau-bauan atau wangi tertentu, tungau, debu, bulu binatang dan berbagai sumber alergi
lain. Dari sisi psikis, stress juga bisa memicu serangan asma.
Pada anak-anak, asma sering dipicu oleh gangguan emosi, seperti terlalu marah
atau stress. Masalah kekebalan tubuh atau alergi, sinusitis juga bisa menyebabkan
serangan asma.
Adapun gangguan asma panas disebabkan oleh pola makan dan pola hidup.
Penderita asma yang panas ini menyukai makanan yang terlalu asin, pedas, gurih dan
manis. Gejala asma panas ini adalah sesak napas, tenggorokan berbunyi, reak kental
dan susah dikeluarkan.
Perbedaan antara asma dingin dan asma panas terdapat pada warna wajah
pasien. Penderita asma panas, wajahnya kemerahan, suka sekali minum, sakit kepala
terus-menerus dan berkeringat panas. Pasien disarankan menjalani 1 siklus terapi
sebanyak 12 kali atau sesuai petunjuk akupunkturis, yang dijalani seminggu 2 kali.
Bagi anak-anak dan bayi penderita asma juga bisa diterapi dengan akupunktur.
Tentu caranya berbeda dengan orang dewasa. Terapi akupunktur bisa dikombinasikan
dengan pengobatan kedokteran modern dan tidak ada kontraindikasinya, justru hasilnya
akan lebih cepat dan baik.
1. Pemberian ASI.
Untuk Bayi, ASI memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan imunitas. Karena
ASI memiliki sel imun dan leukosit yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi. ASI juga
dapat memperbaiki kecerdasan anak. Agar manfaat perlindungan itu maksimum,
disarankan pemberian ASI eksklusif sedikitnya selama enam bulan.
Sayur dan buah berisi fitonutrien seperti asam askorbat dan karotenoid. Fitonutrien itu
memperbaiki kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi, melindungi tubuh dari kanker
dan penyakit jantung. Begitu juga untuk anak, usahakanlah memberi anak sajian buah-
buahan dan sayuran setiap hari.
Kurang istirahat atau kurang tidur dapat mempengaruhi sistem imun dan membuat tubuh
kita menjadi mudah sakit. Hal itu juga dapat meningkat resiko terserang penyakit lain
karena berkurangnya jumlah sel-T yang mampu membunuh sel kanker dan mikroba. (Sel
T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan
memainkan peran utama pada kekebalan selular.)
4.Olahraga teratur.
Olahraga meningkatkan jumlah sel kekebalan alami. Sistem limfatik di tubuh kita
bergantung pada gerak badan untuk bersirkulasi secara efektif.
Mencuci tangan secara baik dan teratur sebelum makan dan jaga kebersihan makanan,
akan mengurangi tekanan pada sistem kekebalan tubuh.
Tembakau memiliki lebih dari 4.000 racun yang dapat mengganggu sel-sel tubuh. Anak-
anak lebih rentan terkena asap rokok karena mereka menghirup lebih cepat dan proses
detoksifikasi dalam tubuh mereka belum matang. Anak yang menghirup asap rokok bisa
terkena infeksi telinga, bronkitis, dan asma.
7. Batasi antibiotika.
Antibiotika hanya bisa mengatasi penyakit karena bakteri, bukan virus. Untuk penyakit
yang disebabkan virus seperti flu, jika tidak berkembang menjadi berat, sebaiknya jangan
langsung menggunakan antibiotika.
Dunia medis Barat menggunakan teknik akupunktur untuk menstimulasi saraf, otot, dan
jaringan tubuh. Stimulasi ini akan melancarkan aliran darah sekaligus memproduksi zat
kimia bernama endorfin yang bisa menekan rasa sakit secara alami.
Nah, apa saja penyakit yang bisa diobati akupunktur? Berikut di antaranya :
1. Penyakit pencernaan seperti gastritis dan hyperacidity (asid dispepsia), kolik, sembelit,
dan diare.
2. Penyakit pernafasan seperti sinusitis, sakit tenggorokan, bronkitis, asma.
3. Penyakit saraf dan otot seperti sakit kepala, kaku pada wajah, sakit leher, neuritis pada
rusuk, kaku bahu, siku yang membesar seperti bola tenis, berbagai jenis radang otot atau
tendinitis, rasa sakit di bagian bawah punggung, dan osteoartritis.
Efek samping akupunktur pun terbilang ringan. Seseorang yang melakukan pengobatan
akupunktur mungkin mengalami perubahan selera makan, kebiasaan tidur, kebiasaan
buang air besar maupun kecil, hingga emosi.
Namun, Anda tak perlu cemas sebab keberadaan efek samping menandakan akupunktur
tengah bekerja. Sensasi rileks ataupun kebingungan ringan yang singkat wajar terjadi
dan hanya berlangsung sementara.
SEMOGA BERMANFAAT