Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN MENULIS ESAI

oleh Pakde Azir

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas,


diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam
menulis sebuah esai.

STRUKTUR ESAI

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:

1. PARAGRAF PERTAMA : Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan,
berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin
pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang
mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. PARAGRAF KEDUA SAMPAI KEEMPAT : Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang
memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai
analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. PARAGRAF KELIMA (TERAKHIR) : Merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub
topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca

Dimaksud dengan TESIS di sini ialah statement (pernyataan) atau teori yang didukung oleh argumen
yang dikemukakan dalam tulisan; jadi bukan semata-mata dalam pengertian khusus yaitu tulisan yang
mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah — antara lain harus dilengkapi dengan Tinjauan
Pustaka dan Metodologi Penelitian — untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi;
walaupun artikel ini bisa juga dijadikan acuan untuk melakukan penulisan tesis akademik.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ESAI :


A. MEMILIH TOPIK
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun
demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.Pikirkan terlebih dahulu tipe
naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika
hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda
ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum,
anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik
yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini
sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini
menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah anda yakin akan apa
yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugas
anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai,
sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

B. TENTUKAN TUJUAN
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar
mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik
pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apa pun topik yang anda pilih, harus sesuai
dengan tujuannya.

C. TULISKAN MINAT ANDA


Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda.
Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam
menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di
sekitar anda? Apa yang anda pikirkan? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik
untuk dijadikan topik. Jangan dulu mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu
yang terlintas di kepala.

D. EVALUASI POTENSIAL TOPIK


Jika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya
mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka
topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda
miliki untuk topik yang anda pilih. Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk
naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu
memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

E. MEMBUAT OUTLINE
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam
sebuah format yang terorganisir.
(1) Mulailah dengan menulis topik anda di bagian atas.
(2) Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar di
antaranya.
(3) Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud.
(4) Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik.
(5) Jika anda menjelaskan suatu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.
(6) Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.
(7) Pada masing-masing angka romawi, tuliskan huruf (A, B, C) dan atau angka arab (1, 2, 3) menurun di
sisi kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.

CATATAN : Penomoran paragraf (dengan angka romawi dan huruf serta angka arab) yang hanya
merupakan penolong dalam membuat outline. Setelah itu anda boleh menghapusnya. Boleh juga kalau
anda mau mencantumkan paragraf dalam bentuk angka dan atau frasa, tetapi itu bukan suatu
keharusan dalam penulisan esai.

F. MENULIS TESIS
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali
outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis
anda terdiri dari dua bagian:
— Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
— Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa,
memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

G. MENULIS TUBUH ESAI


Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah
anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari
tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

— Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah:
“Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia
memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.”

— Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima
baris.

— Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi
atau penjelasan atau diskusi.

— Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan awal (konklusi) pada masing-masing
paragraf.

— Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua


paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

H. MENULIS PARAGRAF PERTAMA


Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Caranya :
— Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru
untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

— Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud.
Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan
pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.

— Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan
poin anda.

— Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.

— Tutup paragraf dengan pernyataan tesis anda.

I. MENULIS KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat — namun jangan
menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas — yang menggambarkan pendapat dan
perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai
anda.

J. MEMBERI SENTUHAN AKHIR (FINISHING TOUCH)


Langkah-langkahnya :

— Teliti urutan paragraf. Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan
paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus ”nyambung” dan logis (masuk akal). Jika
naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.

— Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan
sebagainya.

— Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca
kembali naskah anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan
beberapa kata dan frasa untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan
dengan kalimat sebelumnya.

— Teliti kembali kesalahan tulis dan tata bahasa anda.

Tiga kata kunci untuk menulis : (1) berlatih; (2) berlatih; (3) berlatih.

Anda mungkin juga menyukai