Isi
Isi
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tentang pengertian organisasi, maka
dapat dilakukan melalui pendekatan teori organisasi. muncul berbagai pendapat
dimana setiap pendapat itu mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam
melihat organisasi. shafritz dan steve ott dalam thoha (2002:7-42) merinci teori
organisasi atas enam mazhab yaitu:
2
3. Produksi dapat dimaksimalkan melalui spesialisasi dan pembagian
kerja.
4. Orang dan organisasi bekerja haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip
rasionalitas dan efisiensi.
3
a. Organisasi itu merupakan suatu instistusi yang rasional dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. perilaku organisasi yang
rasional dapat dicapai dengan baik melalui suatu sistem aturan yang
jelas dan otoritas yang formal. koordinasi dan pengendalian merupakan
kunci tercapainya rasionalitas dalam organisasi.
b. Struktur organisasi dikatakan baik bagi organisasi, atau paling sedikit
sesuai dengan organisasi, jika struktur tersebut dirancang sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, kondisi lingkungan yang
mengelilingi organisasi, sifat produksi atau pelayanan yang
dihasilkan/diberikan, dan teknologi yang dipergunakan dalam proses
produksi/pelayanan tersebut.
c. Spesialisasi dan pembagian kerja akan dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi/pelayanan. apalagi kalau diimbangi dengan
kecakapan pelaksanaan dan profesionalitas yang tinggi.
d. Hampir semua persoalan dalam organisasi diakibatkan oleh struktur
organisasi. oleh karenanya cara mengatasinya menyempurnakan atau
mengganti struktur tersebut.
Para pemikir dan pendukung teori ini antara lain tom burns dan
g.m stalker, amitai etzoni, peter m. blau, richard m. scott, arthur h. walker,
jay w. larsch, paul r. lawrence dan juga henry mintzberg.
4
organisasi ini menganalisa keterjalinan dengan mempergunakan proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, informasi, dan sistem pengendalian
sebagai titik pusat analisanya. para pendukung teori ini antara lain fremont e. kast
dan james e. rosenweigh dengan judul buku “organization and management : a
system approach”.
5
Menurut aliran teori ini, setiap organisasi berbeda budaya satu sama lain,
yang disebabkan karena :
1. Sesuatu yang telah hidup dan selalu berulang aktivitasnya bagi satu
organisasi, belum tentu bisa timbul dan terjadi bersamaan dalam
organisasi lain. jadi, asumsi dasarnya memang berlainan.
2. Suatu budaya dalam organisasi dibentuk oleh banyak faktor, antara
lain budaya masyarakat, teknologi, suasana pasar, persaingan,
kepribadian pendirinya, dan kepribadian/gaya kepemimpinan dari para
pemimpin organisasi. diantara para ahli yang meramaikan dan
menyambut kehadiran aliran ini antara lainnthomas peters dan robert
waterman.
2.2. Tujuan Pengorganisasian
Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:
1. Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja
secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan
mudah dan efektif. Koordinasai dibutuhkan tatkala harus membagi
unitkerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu
organisasi.
2. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan
menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap
unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan di dalam
organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapai
sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama.
3. Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi kegiatan,
maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian dapat
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan
produk dapat memberikan kepuasan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat pengguna.
6
4. Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh
pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku
organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap akan menambah unit kerja
baru yang notabene menyangkut penambahan tenaga kerja yang relatif
banyak membutuhkan biaya tambahan berupa gaji/upah.
5. Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan
pengorganisasian, maka masing-masing pekerja antar unit kerja dapat
bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan, menumbuhkan rasa
saling membutuhkan, mengurangi pendekatan materialistis.
2.3. Ciri - Ciri dan Unsur - Unsur Pengorganisasian
Ciri – Ciri Pengorganisasian meliputi:
7
5. Teknologi, yakni berupa hubungan antara manusia yang satu
dengan yang lain sehingga tercipta organisasi.
6. Lingkungan, yakni adanya lingkungan yang saling mempengaruhi,
misalnya ada sistem kerja sama sosial.
2.4. Syarat-syarat Pengorganisasian
Dalam pengaturan pembagian kerja yang baik, tentu memerlukan
seorang manajer yang cukup berkemampuan dan berpengalaman di
bidangnya
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka meningkatkan
produktivitas dan kepuasan para anggota organisasi. Semakin banyak
pengetahuan dan pemahaman terhadap implikasi pribadi dan sosial tentang
pengorganisasian, maka akan semakin besar pula terciptanya team work yang
baik, sehingga upaya pencapaian tujuan organisasi benar-benar dapat
memberikan kepuasan anggota organisasi secaramenyeluruh dan merata.Ada
beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu:
8
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
Tipe struktur organisasi:
1. Departementalisasi fungsional
9
2.7. Asas-asas Pengorganisasian
Hadari Nawawi mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya :
10
1. Organisasi formal : Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan
tujuan-tujuan tertentu, yang diatur dengan ketentuan-ketentuan
formal (misalnya : AD, ART dan peraturan tertulis).
2. Organisasi informal : Organisasi yang terbentuk tanpa disadari
sepenuhnya, dengan tujuan yang juga tidak sepenuhnya disadari
karena terjalin lewat hubungan-hubungan pribadi yang tidak
tertulis.
b. Berdasarkan kaitannya dengan pemerintah :
1. Organisasi resmi, organisasi yang dibentuk oleh (atau ada
hubungannya dengan) pemerintah, misalnya jawatan, lembaga
pemerintah, perusahaan negara, dll.
2. Organisasi tidak resmi, organisasi yang tidak ada hubungannya
dengan pemerintah, misalnya organisasi swasta.
c. Berdasarkan skala (ukuran) :
1. Organisasi besar
2. Organisasi sedang (menengah)
3. Organisasi kecil
d. Berdasarkan tujuan :
1. Public organization (organisasi pelayanan), organisasi sosial yang
tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa
perhitungan untung-rugi; tujuannya adalah layanan dan bukan
laba. Misalnya pemerintah, yayasan, dll.
2. komersil (mendapatkan laba)dan semua tindakannya selalu
bermotifkan laba (profit motive).
e. Berdasarkan organization chart (bagan organisasi) :
1. Berbentuk segitiga vertikal, pada bagan organisasi ini, manajemen
puncak terdapat pada puncak segitiga, semakin dekat ke puncak
segitiga, jabatan semakin tinggi dan sebaliknya. Bagan organisasi
ini semakin ke bawah semakin melebar.
2. Berbentuk segitiga horisontal dari kiri ke kanan, manajemen
puncak terdapat pada sebelah kiri dan cara membacanya dari kiri
11
ke kanan. Bagan ini melebar ke kanan, berarti posisi yang paling
kanan adalah kedudukan yang paling rendah.
3. Berbentuk lingkaran (circulair), menurut bagan ini puncak
manajemen terdapat pada pusat lingkaran; semakin dekat posisi
jabatan ke pusat lingkaran, semakin penting fungsinya.
Struktur departemen organisasi secara formal dapat dilakukan
dengan tiga cara pokok :
12
diinginkan. Tujuan yang diharapkan tersebut akan berhasil dengan baik bilamana
kemampuan manusia yang terbatas baik pengetahuan, tehnologi, skill maupun
waktu yang dimiliki itu, dapat dikembangkan dengan membagi tugas
pekerjaannya, wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga
secara sinergis dan mutual simbiosis membentuk kerjasama dan kemitraan yang
saling menguntungkan dan pencapaian tujuan lebih baik, tanpa ada kerjasama
yang baik maka tidak ada "manajemen".
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Terry, George dan Leslie Rue. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktk. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
15