Anda di halaman 1dari 3

H.

Survey TB

1. Penyuluhan dari rumah ke rumah/ Door To Door (DTD)

Survey adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyususn daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam berupa sampel dari
sebuah populasi. Penyuluhan dari rumah ke rumah atau Dodr To Door (DTD) adalah
sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular, terutama pengetahuan tentang
penyakit TB. Kegiatan penyuluhan ini diadakan oleh Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Banjarmasin jurusan Analis Kesehatan, dalam rangka PKNKES (Praktik Kerja
Nyata Kesehatan). Sasaran utama kegiatan survey adalah masyarakat (penderita) Desa
Pekauman Ulu, diawali dengan mengunjungi dan memeberikan penyuluhan pada salah
satu rumah keluarga yang pernah memiliki riwayat sebagai penderita TB Paru, kemudian
dilanjutkan dengan mengunjungi 10 ke belakang, 10 ke depan, dan 10 ke samping rumah
yang letaknya berdekatan dengan suspek. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hingga 3 jam
per-hari. Survey pertama dilakukan pada tanggal 3 oktober 2 018 yang nantinya akan
berlanjut hingga 20 hari kedepan. Adapu faktor penghambat yang menjadi kendala dalam
kegiatan survey yakni respon dari sebagian masyarakat yang kurang terbuka akan keluhan-
keluhan penyakit yang dirasakan. Untuk mengatasi hal tersebut setiap kelompok survey
membuat strategi dalam melakukan penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang baik,
sopan, dan mudah untuk dimengerti oleh masyarakat desa setempat.

2. Pengambilan sampel darah, sampel sputum/ dahak.

Pengambilan sampel darah terbagi menjadi dua yaitu darah vena dan darah kapiler
tujuannya adalah untuk mendapatkan spesimen darah vena tanpa anti koagulan yang
memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi. Adapun cara
pengambilan sampel sputum/dahak yang harus dipahami serta dimengerti oleh mahasiswa
mengingat banyaknya masyarakat yang menjadi suspek penderita TB di desa Pekauman Ulu.
Pengambilan sputum bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam yang menjadi
sasaran utama dalam pemeriksaan TB.

Lokasi :
 Vena mediana cubiti (dewasa)
 Vena jugalaris superficialis (bayi)

Alat-alat : – kapas alkohol


-diaspossible syringe / vacutainer 10 cc
-Tabung reaksi pyrex 10 cc
-kapas steril
-plester

Cara kerja :

1. Bersihkan daerah vena mediana cubiti dengan alcohol 70% dan biarkan menjadi
kering kembali
2. Pasang ikatan pembendung/torniquit diatas fossa cubiti. Mintakan pasien yang akan
diambil darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali agar vena
jelas terlihat. Pembendungan vena tidak boleh terlalu kuat .
3. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari tangan kiri agar vena tidak bergerak
4. Tusuk kulit diatas vena dengan jarum/nald dengan tangan kanan sampai menembus
lumen vena.
5. Lepaskan pembendungan dan ambillah darah sesuai yang dibutuhkan
6. Taruh kapas diatas jarum/nald dan cabut perlahan
7. Mintakan agar pasien menekan bekas tusukan dengan kapas tadi
8. Alirkan darah dari syringe kedalam tabung melaluji dinding tabung
9. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan jenis spesimen

DARAH KAPILER
Tujuan : mendapatkan spesimen darah kapiler yang memenuhi persyaratan untuk
pemeriksaan golongan darah dan beberapa pemeriksaan rapid test imunologi
Lokasi : – ujung jari tangan / anak daun telinga ( dewasa )
– tumit / ibu jari kaki ( bayi )
Alat-alat : – alcohol 70%
– lancet steril
-kapas steril
-plester
Cara kerja :

1. Bersihkan daerah yang akan di tusuk alcohol 70% dan biarkan menjadi kering
kembali
2. Pegang bagian yang akan di tusuk supaya tidak bergerak dan di tekan sedikit agar rasa
nyeri berkuran
3. Tusuk dengan cepat memakai lancet steril. Pada ibu jari tusukan tegak lurus dengan
garis sidik jari. Bila memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan
pada sisinya. Tusukan harus cukup dalam .
4. Buang tetes darah pertama keluar dengan memakai kapas kering. Tetes darah
berikutnya dipakai untuk Pemeriksaan.

PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM


Waktu : Diperlukan 3 kali pengamilan sputum dalam 2 kali kunjungan, yaitu sputum
Sewaktu Pagi (SP) yaitu sputum yang pertama dikeluarka ketika pagi kemudian diberikan
pada pihak laboratorium dan sputum Pagi Sewakti (PS) adalah sputum yang dikeluarkan saat
penderita tiba di laboratorium, penderita diminta mengeluarkan sputumnya kembali.

Alat-alat : – wadah setril dari gelas/plastik bermulut lebar bertutut ulir

Cara kerja :

Berikan penjelasan pada penderita bagaimana cara membantukkan sputum yang baik yaitu :

1. kumur- kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 – 3 kali, tahan beberapa detik , kemudian
batukkan kuat-kuat
2. Taruh wadah sputum dekat bibir dan masukkan sputum kedalamnya
3. sputum yang baik adalah yang kental dan jumlahnya cukup 2 – 3 ml
4. tutup wadah sputum dengan rapat
5. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan jenis spesimen

Anda mungkin juga menyukai