Anda di halaman 1dari 2

Nur Muhsinah

IX A
Masa Kecil dan Persahabatan
Kisahku dimasa kecil itu sangatlah menyenangkan. Semua yang ku inginkan bisa untuk
ku dapatkan. Pada saat itu aku pernah merengek pada ibuku. Aku sangat ingin membeli
mainan. Aku minta pada ayah ibuku. Dan ibukupun membelikannya untukku. Aku bahagia
karena yang aku inginkan dapat ku miliki. Saat aku kecil mainan yang sering diberikan oleh
ayah dan ibuku tak lain adalah balon yang besar dan balon itu terdapat gambar-gambar
yang menarik dengan warna dan kata yang tertulis pada balon.
Aku sering memainkannya bersama sepupuku, bermain lempar-lemparan, mengejar
balon, menendang-nendang balon, dan yang paling aku suka adalah meletuskan balon.
Masa kecil begitu menyenangkan tapi sekarang aku takut pada balon. Jangankan
meletuskan balon, memegangnya saja aku sudah ketakutan. Balon sangatlah bersejarah
bagiku karena dengan itulah aku temukan kenangan masa kecil yang diberikan oleh ayah
ibuku.
Di rumah aku punya sepupu namanya Iva. Aku selalu menjalani hariku bersamanya.
Setiap waktu aku pasti bersama dia. Muali dari bangun tidur, main masak-masak, main kejar-
kejaran, petak umpet. Semua aku lalui hari bersamanya. Tiada hari tanpa dia. Aku senang,
bermain dengannya pun sangatlah menyenangkan. Tapi terkadang aku juga sering
bertengkar dengan dia, berantem, pukul-pukulan terkadang aku juga seing mengoceh
bersama dia. Mengomentari tentang suatu hal, berangan-angan, bahkan aku juga sering
melakukan hal aneh yang seharuskan tidak aku lakukan. Tapi sekarang sudah berbeda. Aku
dan dia terpisahkan dengan prestasi. Dia mengembangkan prestasinya di pondok sedangkan
aku meneruskan ke SMP.
Berpisah dengannya adalah hal yang tak pernah ku inginkan! Tapi aku bisa apa?
Tapi meski begitu aku tetap saling berkomunikasi dengannya. Aku juga sering
mengunjunginya di pondok meski hanya sebulan sekali. Saat aku dan dia bertemu dan
kembali bercanda sulit sekali untuk dipercaya. Saat kami bersama, kami tak pernah bersikap
dewasa. Kami selalu saja bersikap dan berperilaku layaknya anak kecil.
Kenangan itulah yang tak dapat aku lupakan. Sering aku tersenyum-senyum sendiri jika
mengingat hal itu. Terkadang aku juga menangis jika dia hendak pergi jauh dengan waktu
yang agak lama. Diapun juga sama. Bercerita tentang dia, membuatku semakin
merindukannya.
“ Tetap semangat belajar sahabatku doakan yang terbaik untukmu”
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai