Republik Indonesia
2015
Teknologi Mekanik
SMK / MAK
Kelas XI Semester II
DISKLAIMER (DISCLAIMER)
Penulis :
Editor Materi :
Editor Bahasa :
Ilustrasi Sampul :
Desain & Ilustrasi Buku :
Hak Cipta @2015, Kementrian Pendidikan & Kebudayaan
MILIK
MILIKNEGARA
NEGARA
TIDAK
TIDAK DIPERJUALBELIKAN
DIPERJUALBELIKAN
ii Teknologi Mekanik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku
teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Mekanik.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi BELAJAR
(learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari pembelajaran
pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student
Active Learning-SAL.
Buku teks ″Teknologi Mekanik″ ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan
model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″Teknologi Mekanik″ ini disusun dengan
tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik),
dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan buku teks ini dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu
terselesaikannya buku teks siswa untuk Mata Pelajaran Teknologi Mekanik kelas X/Semester
2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta, 10 Desember 2014
Direktur Pembinaan SMK
• Buku disajikan penuh format warna dengan pendekatan pedagogik yang variatif, menarik
dan tidak membosankan.
• Bab pembuka mencakup garis besar bab, tujuan bab, pendahuluan, kunci latihan, daftar
istilah, pratinjau aplikasi kegiatan, dan referensi situs web.
• Terdapat pendahuluan dan tujuan belajar dalam setiap sub-bab.
• Dilengkapi contoh-contoh aplikasi dan setiap contoh memiliki masalah terkait dengan
kunci jawaban.
• Untuk keperluan ekperimen, tersedia contoh file Multisim® yang dapat dipilih, seperti
pemecahan masalah, dan atau dapat di unduh dari situs pendamping.
• Indikator ketercapaian, pada bagian pertanyaan pemeriksaan berada di akhir setiap bab.
• Pada setiap bab dilengkapi dengan pemecahan masalah (troubleshooting).
• Pada akhir bab, dilengkapi dengan contoh-contoh berbagai macam aktivitas yang
aplikatif.
• Untuk mempermudah transformasi domain pengetahuan kedalam domain ketrampilan,
penyajian buku dilengkapi dengan latihan dengan dukungan teknologi simulasi pada
setiap akhir bab.
• Ringkasan, daftar istilah, istilah kunci, dan daftar rumus pada akhir setiap bab.
• Kuis pilihan benar/salah, rangkaian tindakan kuis, uji kompetensi pengembangan diri
(perencanaan, troubleshooting, simulasi), dan masalah-masalah kategori masalah dasar
dan lanjutan disajikan pada akhir setiap bab.
iv Teknologi Mekanik
DAFTAR ISI
DISKLAIMER .................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
FITUR BUKU ................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR ..............................................................................xi
PETA KONSEP ........................................................................................................... xii
BAGIAN 1 : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Deskripsi materi pembelajaran .......................................................................... 1
1.2 Prasyarat ........................................................................................................... 2
1.3 Petunjuk penggunaan........................................................................................ 2
1.4 Tujuan akhir....................................................................................................... 2
1.5 Kompetensi inti dan kompetensi dasar .............................................................. 3
1.6 Cek kemampuan awal ....................................................................................... 5
BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN ...................................................................................... 9
2.1 MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL .............................................................. 9
2.1.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ................................................ 9
2.1.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : Macam dan Jenis Mesin Perkakas
Konvensional ......................................................................................... 9
2.2 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL ...... 30
2.2.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN .............................................. 30
2.2.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: Prosedur Pengoperasian Mesin Bubut
dan Mesin Frais ................................................................................... 30
2.2.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: Prosedur Pengoperasian Mesin Bor dan
Mesin Sekrap ....................................................................................... 61
2.3 KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN PERKAKAS
KONVENSIONAL ............................................................................................ 86
2.3.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN .............................................. 86
2.3.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: Keselamatan Kerja Mesin Perkakas
Konvensional ....................................................................................... 86
2.4 KERJA MESIN BUBUT ................................................................................. 107
2.4.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 107
2.4.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : Praktek Membubut Rata................ 107
Teknologi Mekanik v
2.4.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : Praktek Membubut Bertingkat ....... 116
2.4.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 : Praktek Membubut Alur ................. 123
2.4.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 : Praktek Membubut Ulir .................. 130
2.4.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 : Praktek Membubut kartel ............... 142
2.4.7 KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 : Praktek Membubut poros
eksentrik ............................................................................................. 151
2.4.8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 : Praktek Membubut poros
eksentrik ............................................................................................. 160
2.5 KERJA MESIN FRAIS ................................................................................... 166
2.5.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 166
2.5.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 : Praktek Mengefrais Rata dan miring ..
........................................................................................................... 166
2.5.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 13 : Praktek Mengefrais alur dan bertingkat
........................................................................................................... 174
2.5.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 14 : Praktek Membuat roda gigi .......... 181
2.5.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 : Praktek membuat roda gigi .......... 195
2.6 KERJA MESIN BOR ...................................................................................... 202
2.6.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 202
2.6.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 16 : Praktek Mengebor lurus dan miring
........................................................................................................... 202
2.7 KERJA MESIN SEKRAP ............................................................................... 211
2.7.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 211
2.7.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 17 : Praktek menyekrap rata dan
miring ................................................................................................. 211
2.7.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 18 : Praktek menyekrap alur ............... 219
GLOSARIUM ............................................................................................................ 227
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 232
vi Teknologi Mekanik
DAFTAR GAMBAR
Teknologi Mekanik ix
DAFTAR TABEL
x Teknologi Mekanik
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR
Struktur kurikulum bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa program keahlian Teknik
Elektronika paket keahlian
Teknologi Mekanik xi
PETA KONSEP
Teknologi Mekanik 1
5. Kerja Mesin Frais. Mesin frais di fungsikan untuk membuat benda-benda dengan
permukaan rata, bertingkat, radius, alur dan roda gigi.
6. Kerja Mesin Bor. Mesin bor di gunakan untuk pembuatan lubang-lubang pada
benda kerja.
7. Kerja Mesin Sekrap. Mesin sekrap lebih banyak difungsikan untuk membuat alur-
alur pada benda kerja meskipun bisa difungsikan untuk membuat permukaan rata
pada benda kerja.
1.2 Prasyarat
Pelajaran Teknologi mekanik kelas XI semester 2 merupakan materi pelajaran
yang tergabung dalam pelajaran C3 pada paket keahlian Teknik Mekatronika. Buku
materi pelajaran ini diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran teknologi mekanik
semester 1 tentang dasar-dasar teknologi mekanik. Untuk mempelajari ini pelajaran
pendukungnya adalah pelajaran C1 yaitu Fisika, Kimia dan Gambar Teknik, dan
pelajaran C2 yaitu Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.
2 Teknologi Mekanik
2. Memahami prosedur pengoperasian mesin perkakas konvensional.
3. Memahami keselamatan kerja dalam menggunakan mesin perkakas konvensional.
4. Mengenal macam-macam tools yang dipakai pada mesin perkakas konvensional
5. Menggunakan peralatan kelengkapan mesin perkakas konvensional sesuai
dengan prosedur.
6. Mengoperasikan mesin perkakas konvesional sesuai dengan prosedur.
7. Melakukan tindakan pengamanan kegagalan mesin perkakas.
RELIGIUS
SOSIAL
Teknologi Mekanik 3
royong, kerjasama, cinta damai, terbuka; peduli lingkungan) sebagai
responsif dan proaktif), wujud implementasi proses
menunjukkan sikap sebagai bagian pembelajaran bermakna dan
dari solusi atas berbagai terintegrasi, sehingga dihasilkan insan
permasalahan bangsa, serta Indonesia yang produktif, kreatif dan
memosisikan diri sebagai agen inovatif melalui penguatan sikap (tahu
transformasi masyarakat dalam mengapa), keterampilan (tahu
membangun peradaban bangsa dan bagaimana), dan pengetahuan (tahu
dunia. apa) sesuai dengan jenjang
pengetahuan yang dipelajarinya.
PENGETAHUAN
4 Teknologi Mekanik
KETRAMPILAN
Teknologi Mekanik 5
c. Mesin frais
d. Mesin bubut
4. Mesin perkakas dengan benda kerja diam sedangkan tool atau pahatnya bergerak
maju dan mundur adalah?
a. Mesin bor
b. Mesin sekrap
c. Mesin frais
d. Mesin gunting
5. Mesin perkakas konvensional yang dipakai untuk tujuan membuat benda-benda
silindris adalah?
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Mesin sekrap
d. Mesin bor
6. Mesin perkakas konvensional yang dipakai untuk tujuan pekerjaan permukaan rata
adalah?
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Mesin bor
d. Mesin gunting
7. Fungsi dari kepala penebas pada mesin sekrap adalah?
a. Untuk gerakan utama lurus maju dorongan kerja dan mundur gerakan bebas
b. Untuk penyetelan posisi pisau dan penyetel bidang garapan miring
c. Untuk gerakan otomatis
d. Untuk penyetel ketinggian meja
8. Apa yang dimaksud dengan kecepatan potong?
a. Jarak yang ditempuh oleh pahat pada setiap putaran benda kerja selama satu
menit
b. Jarak yang ditempuh antara benda kerja dengan pahat bubut
c. Putaran benda kerja selama satu menit
d. Kecepatan putaran benda kerja
9. Alat yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada mesin bubut dinamakan?
a. Ragum
b. Chuck rahang
c. Klem
d. Eretan
6 Teknologi Mekanik
10. Berikut ini merupakan bagian-bagian pada mesin bor, kecuali?
a. Kolom
b. Meja
c. Alas
d. Eretan
11. Pisau frais sisi di gunakan untuk mengefrais apa?
a. Permukaan rata datar
b. Membuat alur
c. Membuat roda gigi
d. Memotong benda kerja
12. Metode yang dipakai dalam pengefraisan adalah?
a. Frais naik
b. Frais turun
c. Frais mendaki
d. Jawaban a dan b benar
13. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pemakanan,
kecuali?
a. Kekerasan bahan
b. Putaran mesin
c. Kedalaman penyayatan
d. Ketajaman alat potong
14. Fungsi dari kepala pembagi adalah?
a. Untuk membagi jumlah gigi-gigi pada benda kerja silinder
b. Untuk membagi putaran roda gigi
c. Untuk membagi jarak antara lubang
d. Untuk membagi kecepatan potong roda gigi
15. Yang termasuk proses pengeboran dibawah ini, kecuali?
a. Drilling
b. Reaming
c. Countersink
d. Milling
16. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mata bor adalah sebagai berikut,
kecuali?
a. Ukuran lubang
b. Sudut mata bor
Teknologi Mekanik 7
c. Bahan benda kerja
d. Ukuran benda kerja
17. Apa yang dimaksud dengan langkah lengan ayun pada mesin sekrap?
a. Jarak antara benda kerja dengan pahat
b. Panjangnya langkah antara posisi pahat mulai bergerak sampai batas akhir
penyayatan
c. Langkah benda kerja bergeser setelah tersayat
d. Langkah pembebasan setelah melakukan penyayatan
18. Dibawah ini merupakan prosedur dalam mengoperasikan mesin sekrap, kecuali?
a. Memilih pahat sekrap
b. Memasang pahat sekrap
c. Mengatur langkah lengan
d. Mengatur putaran mesin
19. Yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah?
a. Keselamatan yang berkaitan dengan manusia dalam menjalanan peralatan
b. Keselamatan yang berkaitan dengan peralatan pada saat dioperasikan
c. Keselamatan yang berkaitan dengan lingkungan
d. Keselamatan yang berkaitan dengan operator, mesin, alat kerja, bahan,
proses pengolahan, lingkungan tempat kerja dan cara melakukan pekerjaan
20. Tujuan diadakannya keselamatan kerja seperti dibawah ini, kecuali?
a. Melindungi tenaga kerja atau operator
b. Menjamin keselamatan kerja orang lain ditempat kerja
c. Menjaga sumber produksi dan dipelihara secara aman dan efisien
d. Melindungi kecelakaan kerja
21. Tujuan memakai alat pelindung diri adalah?
a. Melindungi keselamatan operator pada saat mengoperasikan mesin
b. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
c. Menjamin keselamatan kerja orang lain ditempat kerja
d. Menjaga sumber produksi dan dipelihara secara aman dan efisien
22. Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan manusia
adalah?
a. Konsentrasi
b. Sikap keburu-buru
c. Selalu memakai alat pelindung diri
d. Sikap mental yang baik
8 Teknologi Mekanik
2.1 MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL
2.1.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Kerja mesin merupakan proses pembentukan permukaan benda kerja untuk
membuat model silinder, silinder bertingkat, lubang, kotak, tirus, ulir, camper, alur dan
model-model lainnya dengan bantuan suatu mesin.
Penjenisan mesin perkakas dibedakan menjadi 2 macam, pertama adalah mesin
perkakas dengan benda kerja diam dan tool atau pahat yang bergerak antara lain mesin
bor, mesin sekrap, mesin gunting, mesin tekuk. Kedua adalah mesin perkakas dengan
benda kerja bergerak sedangkan tool atau pahatnya diam atau berputar antara lain
mesin bubut, mesin frais, mesin grinding, mesin rol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan suatu mesin
perkakas adalah harus mengerti bagian-bagian utama mesin perkakas , prinsip kerja
mesin, langkah kerja mengoperasikan mesin, kebutuhan benda kerja yang akan
dikerjakan, ukuran benda kerja dan langkah kerja proses pembentukan.
Untuk membuat barang jadi yang siap pakai dari material logam hasil olahan bijih
besi, maka dapat digunakan alat bantu mesin yang berfungsi sebagai pembentuk.
Peralatan permesinan ini dapat membuat berbagai macam bentuk seperti membuat
poros, meratakan permukaan, membuat alur, membuat ulir luar dan dalam, memotong
benda, membuat lubang dan sebagainya.
Proses-proses pengerjaan yang menggunakan mesin perkakas tersebut antara
lain::
1. Mesin bubut
2. Mesin frais
3. Mesin bor
4. Mesin sekrap
Teknologi Mekanik 9
• Menunjukkan bagian-bagian utama mesin perkakas konvensional.
• Memahami fungsi-fungsi bagian mesin perkakas konvensional.
Sumber: http://czjyjc.en.made-in-china.com
Gambar 1.1. Mesin bubut
10 Teknologi Mekanik
Bagian-bagian utama mesin bubut terdiri dari:
1. Bed mesin
Bed mesin atau alas mesin terbuat dari besi tuang dan bentuknya
memanjang mesin. Permukaan atas dan samping dikerjakan dengan mesin
secara seksama. Bed mesin atau alas mesin ini berfungsi untuk menopang
komponen-komponen lainnya seperti eretan.
2. Kepala tetap
Kepala tetap dipasang secara tetap pada bed mesin. Kepala tetap
mempunyai spindel lubang yang berbentuk tirus atau berulir untuk
memasang cak dan pelat pembawa. Kepala tetap dapat berputar dan
berfungsi sebagai pemegang benda kerja yang akan dibubut.
3. Kepala lepas
Kepala lepas dapat dipindahkan ke setiap posisi sepanjang bed mesin.
Kepala lepas dapat digunakan untuk membubut poros panjang atau
membuat tirus. Pada kepala lepas juga bisa dipasang perlengkapan seperti,
senter kepala lepas, chuck bor dan sebagainya.
4. Eretan
Eretan ini berfungsi sebagai support yang membawa eretan lintang dan
eretan atas. Eretan dapat digeser atau dipindahkan sepanjang bed mesin
dengan perantaraan batang bergigi yang dipasang didepan bed mesin. Roda
tangan digunakan untuk memindahkan eretan yang terpasang pada rumah
eretan.
Eretan lintang dipasang diatas eretan utama dan bergerak tegak lurus pada
bed mesin dengan jalan engkol gerak lintang.
Eretan atas dipasang di atas eretan lintang dan dapat berputar pada pena.
Eretan atas ini diberi pembagian derajat serta dapat diputar dan dikunci,
sehingga pada setiap sudut dapat membubut tirus.
Teknologi Mekanik 11
4. Kacamata atau penyangga
Kacamata ini berfungsi sebagai penyangga jika membubut batang silinder
yang berdiameter kecil dan panjang. Kacamata tetap memberikan
penyanggaan dengan tiga buah rahang, dimana rahang-rahang ini dapat
disetel serta dikunci posisinya. Rahang ini membentuk sudut sebesar 120º
dan harus dilumasi ditempat-tempat yang menyentuh benda kerja.
5. Pahat bubut
Pahat bubut dibuat dari baja cepat tinggi yang tetap mempertahankan mata
pemotongnya walaupun dalam keadaan yang sangat panas. Pahat bubut
biasanya diadakan dalam bentuk pahat yang dapat dimasukkan dalam
pemegang pahat dengan sudut sebesar 15º. Sedangkan bentuk pahat bubut
ini bermacam-macam jenisnya tergantung dari pemakaiannya, seperti pahat
penghalus, pahat pisau, pahat ulir, pahat bor, atau pahat potong.
6. Mandrel
Mandrel digunakan untuk membubut bagian poros yang pendek atau
berlubang, hal ini dilakukan karena kadang-kadang menjepit benda kerja
pendek akan mengakibatkan kebulatannya benda kerja berubah dan
tertekan serta tidak silindris.
7. Kartel
Kartel digunakan untuk membuat rigi-rigi pada permukaan luar suatu benda
bulat seperti pegangan handel, gagang pisau dan sebagainya.
B. Mesin Frais
Memfrais (milling) adalah mengerjakan permukaan sebuah benda kerja
dengan mesin yang menggunakan alat pemotong berputar atau pisau frais,
dimana alat pemotong tersebut mempunyai sejumlah mata potong. Cara kerja
mesin frais sebagai berikut, benda kerja dicekam pada ragum meja yang bisa
bergerak melintang atau lurus sedangkan pisau frais dipasang pada spindel arbor
dalam keadaan diam berputar dimana spindle ini bisa berputar ke kiri atau ke
kanan.
Contoh pemakaian: Pembuatan roda gigi, membuat permukaan rata,
membuat alur, membuat alur V dan sebagainya. Mesin frais mempunyai
beberapa model dan type, tetapi secara umum mesin frais pada dasarnya
dibedakan menjadi 3 macam:
1. Mesin frais vertikal
2. Mesin frais horiSontal
3. Mesin frais universal
12 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.asia.ru
Gambar 1.2. Macam-macam mesin frais
Sumber: http://www.asia.ru
Gambar 1.3. Bagian-bagian utama mesin frais
Teknologi Mekanik 13
Arbor merupakan sumbu utama dari mesin frais dan tempat terpasangnya
pisau frais. Pada arbor ini mempunyai banyak ring penekan (collet) sebagai
penjepit pisau frais.
c. Kolom
Fungsi dari kolom ini sebagai penopang kedudukan meja dan eretan. Kolom
ini bisa digerakkan naik dan turun.
d. Lengan
Lengan merupakan pegangan sumbu utama dari arbor. Selain itu lengan
berfungsi sebagai penopang utama dari poros posisi lengan dapat diatur atau
digeser.
Adapun peralatan-peralatan pendukung untuk mesin frais antara lain:
• Kepala pembagi
• Ragum
• Pisau frais
• Alat penahan getaran
• Kepala lepas
C. Mesin Bor
Mengebor (drilling) merupakan proses pembuatan lubang silindris pada
sebuah benda kerja dengan mesin yang menggunakan alat penyerpih berputar
atau mata bor .
Cara kerja membuat lubang dengan mesin bor adalah sebuah benda kerja
dijepit pada meja ragum dalam keadaan diam, sedangkan mata bornya berputar
dan bergerak naik turun. Pada saat bergerak turun melakukan
pengikisan/penyerpihan benda kerja dan saat bergerak naik mengeluarkan hasil
serpihan.. Contoh pemakaian adalah pembuatan lubang silinder piston. Adapun
jenis-jenis mesin bor antara lain:
a. Mesin bor meja
b. Mesin bor universal
c. Mesin bor kolom (tiang)
d. Mesin bor radial
14 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.opticalmarketplace.co.uk
Gambar 1.4. Mesin bor meja dan mesin bor universal
Sumber: http://ssic2004.en.made-in-china.com
Gambar 1.5. Mesin bor kolom dan mesin bor radial
Teknologi Mekanik 15
Sumber: https://www.machinemart.co.uk
Gambar 1.6. Bagian-bagian utama mesin bor
c. Meja
Meja diberi alur-alur sebagai pengikat benda kerja atau ragum penjepit
benda kerja.
Meja ini dapat dinaikkan dan diturunkan serta dapat di putar sesuai dengan
kebutuhan untuk melakukan pengerjaan membuat lubang.
d. Spindel
Spindel ini digerakkan dari atas dengan perantaraan puli-puli dan sabuk puli
mesin. Kecepatan spindel dapat diatur dengan memindahkan sabuk mesin
dari satu puli ke puli lainnya. Sabuk puli mesin digerakkan oleh motor listrik.
Bagian bawah spindel berfungsi sebagai penjepit arbor dan bor.
D. Mesin Sekrap
Mesin Sekrap (shaping machine) merupakan jenis mesin perkakas
konvensional yang memiliki gerak utama lurus bolak balik (maju mundur) secara
horisontal. Gerakan pemotongan mesin sekrap dilakukan pada saat gerakan
lurus maju dan saat gerakan mundur lurus sebagai gerakan pembebas.
Mesin Sekrap berfungsi untuk pekerjaan meratakan sebuah bidang datar,
tegak maupun bidang miring. Selain itu juga untuk membuat bidang yang
bersudut atau bertingkat, membuat alur pasak, alur ekor burung bahkan alur V.
Adapun bagian-bagian utama dari mesin sekrap terdiri dari:
a. Kepala penebas
Kepala penebas berfungsi melakukan gerakan utama atau memberikan
gerakan dorongan lurus maju dorongan kerja dan gerakan mundur sebagai
dorongan kosong.
16 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.cccme.org.cn
Gambar 1.7. Mesin sekrap
b. Meja
Meja diberi alur-alur sebagai pengikat benda kerja atau ragum penjepit benda
kerja. Meja ini dapat dinaikkan dan diturunkan melalui penyetel ketinggian
c. Eretan
Eretan berfungsi untuk penyetel posisi pisau sekrap dan penyetel untuk bidang
garapan miring.
d. Lengan
Lengan ayun berfungsi untuk sebagai tranfer gerakan otomatis posisi meja
kearah melintang pada saat proses penyekrapan.
1) Mengamati
Teknologi Mekanik 17
2) Menanya
3) Mencoba/Mengumpulkan informasi
18 Teknologi Mekanik
Carilah informasi:
1. Macam- macam mesin perkakas konvensional.
2. Jenis-jenis setiap mesin perkakas konvensional
3. Prinsip kerja mesin bubut.
4. Prinsip kerja mesin frais.
5. Prinsip kerja mesin bor.
6. Prinsip kerja mesin sekrap.
7. Bagian-bagian utama yang terdapat pada mesin-mesin perkakas
konvensional.
8. Fungsi-fungsi bagian pada setiap mesin perkakas.
4) Mengasosiasi/Menalar
5) Mengkomunikasikan
Teknologi Mekanik 19
3. Rangkuman
• Kerja mesin merupakan proses pembentukan permukaan benda kerja untuk
membuat model silinder, silinder bertingkat, lubang, kotak, tirus, ulir, camper,
alur dan model-model lainnya dengan bantuan suatu mesin.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan suatu mesin perkakas
adalah harus mengerti bagianbagian utama mesin perkakas, prinsip kerja
mesin, langkah kerja mengoperasikan mesin, kebutuhan benda kerja yang
akan dikerjakan, ukuran benda kerja dan langkah kerja proses pembentukan.
• Proses pengerjaan menggunakan mesin perkakas konvensional meliputi
mesin bubut, mesin frais, mesin bor dan mesin sekrap.
• Membubut (turning) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan dan pengambilan tatal dari bahan atau benda kerja, dimana
pahat bubut memotong benda kerja yang berputar.
• Memfrais (milling) adalah mengerjakan permukaan benda kerja logam
dengan mesin yang menggunakan alat pemotong berputar dan diam yang
mempunyai sejumlah mata pemotong sedangkan benda kerjanya bergerak
melintang atau lurus.
• Membor (drilling) adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja dimana
mata bornya berputar dan bergerak turun naik sedangkan benda kerjanya
dalam keadaan diam.
• Menyekrap adalah proses permesinan dengan menghilangkan dan
pengambilan tatal permukaan benda kerja, dimana pahat sekrap bergerak
lurus maju melakukan pemakanan dan mundur gerakan bebas sedangkan
benda kerja dalam keadaan diam.
4. Tugas
Identifikasilah nama-nama bagian mesin perkakas dibawah ini:
20 Teknologi Mekanik
a. Mesin Bubut
Teknologi Mekanik 21
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
O …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
P …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Q …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
R …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
S …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin bubut konvensional.
2. Carilah perbedaan mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut
standart, mesin bubut meja panjang dan mesin bubut khusus.
3. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.
22 Teknologi Mekanik
b. Mesin Frais
Teknologi Mekanik 23
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
O …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
P …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin frais.
2. Cari perbedaan mesin frais horisontal, mesin frais vertikal dan mesin frais
universal.
3. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.
24 Teknologi Mekanik
c. Mesin Bor
Teknologi Mekanik 25
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin bor.
2. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.
d. Mesin Sekrap
26 Teknologi Mekanik
No. Nama Komponen Fungsi
Bagian
A …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
B …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
C …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
D …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
E …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
F …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Teknologi Mekanik 27
Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin sekrap konvensional.
2. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan kode
huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
28 Teknologi Mekanik
10. Sebutkan bagian-bagian utama mesin frais?
11. Sebutkan bagian-bagian utama mesin bor
12. Sebutkan bagian-bagian utama mesin sekrap?
Teknologi Mekanik 29
2.2 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL
2.2.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Sebelum menggunakan mesin perkakas konvensional, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah bagaimana mengetahui prosedur pengoperasian mesin perkakas
tersebut. Kebutuhan peralatan pendukung untuk mengoperasikan mesin perkakas
wajib di ketahui oleh setiap operator mesin perkakas. Mulai dari menyiapkan bahan,
mencekam benda kerja, mengatur putaran mesin, memilih jenis pahat atau tools yang
dipakai dan bagaimana menjalankan mesin perkakas dengan baik dan benar.
30 Teknologi Mekanik
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda
gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin
bubut antara lain:
1) Memilih pahat bubut
2) Menentukan putaran mesin bubut
3) Menjepit pahat bubut
4) Mencekam benda kerja
Teknologi Mekanik 31
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.2. Sudut potong pahat bubut
32 Teknologi Mekanik
Pemegang klem dan mata pahat mempunyai macam-macam bentuk,
sehingga memungkinkan pemecahan hampir semua persoalan kerja
permesinan. Mata pahat memiliki antara 2 sampai 8 sisi potong utama. Apabila
sudah tidak dapat digunakan, maka mata pahat dapat diputar pada sisi yang lain
atau dibuang dan diganti dengan yang baru.
Sumber: http://www.boltontools.net/
Gambar 2.3. Holder pemegang klem dan mata pahat
Keuntungannya :
* penghematan waktu kerja dengan penggantian perkakas yang cepat
* tidak perlu pekerjaan pengasahan yang mahal
Teknologi Mekanik 33
Gerakan utama pada pembubutan ialah gerakan perputaran benda kerja.
Karena kecepatan gerakan utama sama dengan kecepatan potong atau sayat,
maka kecepatan potong atau kecepatan sayat pada pembubutan adalah
kecepatan melingkar.
Kecepatan potong (v) adalah jarak yang ditempuh oleh pahat pada setiap
putaran benda kerja selama satu menit atau dengan kata lain kecepatan potong
adalah panjangnya tatal yang terpotong selamat 1 menit.
• Jika benda kerja dengan garis tengah d berputar 1 putaran, maka panjang
tatal yang tersayat adalah 1 x keliling benda kerja v = π . d
• Jika benda kerja berputar selama 1 menit, maka benda kerja akan berputar n
putaran, sehingga panjang tatal yang tersayat v = n x keliling
n. π.d
v=
1000
Dimana:
v = kecepatan sayat (potong) dalam m/menit
d = diameter benda kerja dalam mm
n = putaran mesin tiap menit dalam rpm
34 Teknologi Mekanik
3) Menjepit Pahat Bubut
Pahat bubut dipasang pada pemegang pahat yang kemudian dijepit pada
rumah pahat (toolpost). Untuk memasang atau menyetel pahat bubut pada mesin
bubut yang baik harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Sisi potong atau mata potong harus setinggi titik pusat (center) benda kerja.
b) Pahat terjepit kokoh dan tidak terlalu menjulur keluar.
c) Kedudukan sisi-sisi potong pahat harus tepat pada benda kerja.
Sumber: http://littlemachineshop.com
Gambar 2.6. Perlengkapan penjepit pahat bubut (toolpost)
Teknologi Mekanik 35
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.7. Posisi pahat terlalu menjulur keluar dengan pelat pengganjal yang
tidak teratur
Kesalahan yang sering terjadi dalam memasang pahat bubut antara lain:
a) Pemasangan pahat terlalu tinggi sehingga ujung pahat diatas sumbu benda
kerja, maka garis sumbu dan sudut tatal akan membuat sudut yang lebih
besar dan sudut bebas muka berkurang akibatnya akan melentur dan sisi
depan bagian bawah akan masuk kedalam benda kerja.
b) Pemasangan pahat bubut terlalu rendah, maka ujung pahat dibawah sumbu
benda kerja sehingga sudut garis sumbu dengan sudut tatal berkurang dan
sudut bebasnya menjadi akibatnya benda kerja akan terangkat.
36 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.mini-lathe.com
Gambar 2.8. Pencekaman benda kerja dengan chuck rahang 3
Ada beberapa macam jenis chuck dengan rahang atau pencekam, antara lain:
1. Chuck rahang 2
2. Chuck rahang 3
3. Chuck rahang 4
4. Chuck rahang 6
Chuck dengan 2 rahang, biasanya untuk menjepit benda kerja dengan
bentuk diameter atau segi empat kecil. Rahang pada jenis chuck ini dapat
disesuikan dengan benda kerja yang tidak teratur.
Sumber: http://www.kitagawaeurope.com
Gambar 2.9. Chuck rahang 2 dan chuck rahang 3
Chuck dengan 3 rahang, digunakan untuk membubut benda kerja dengan
bentuk penampang bulat, segitiga dan segi enam. Jenis chuck ini paling banyak
dipakai pada setiap mesin bubut. Proses pencekaman benda kerja hanya dengan
sekali mengencangkan, maka seluruh rahang akan bergerak menjepit benda
kerja.
Chuck dengan 4 rahang, lebih banyak digunakan untuk pembubutan benda
kerja yang tidak beraturan bentuknya, karena setiap rahang pada chuck ini dapat
Teknologi Mekanik 37
di atur sendiri-sendiri. Seperti penampang segi empat, pembubutan eksentrik dan
lain sebagainya.
Sumber: http://www.kitagawaeurope.com
Gambar 2.10. Chuck rahang 4 dan chuck rahang 6
Chuck dengan 6 rahang, digunakan untuk pembubutan benda kerja yang
bentuknya bulat atau segi empat dengan ukuran besar. Chuck jenis ini biasanya
dipakai untuk menjepit benda kerja dengan ketelitian pengerjaan tinggi.
Sumber: http://mfgnewsweb.com
Gambar 2.11. Membubut benda kerja panjang
Untuk membubut benda kerja bulat yang panjang selain di cekam pada
chuck kepala tetap, ujung dari benda kerja harus diberi penahan pada titik
pusatnya dengan memakai kepala lepas seperti gambar 2.11 diatas. Fungsi
pemberian jepitan pada ujung tersebut adalah supaya tidak terjadi lendutan dan
lenturan benda kerja pada saat proses pembubutan.
Sumber: http://www.mini-lathe.com
Gambar 2.12. Membubut benda kerja diameter besar
38 Teknologi Mekanik
Untuk membubut benda kerja dengan diameter yang lebih besar dari ukuran
chuck, maka posisi pencekam dapat dibalik posisinya seperti gambar 2.12 diatas.
B. Mesin Frais
Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengerjakan permukaan suatu
benda dengan cara gerakan penyayatan melingkar lurus menggunakan pisau
frais sebagai alatnya.
Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk jenis mesin perkakas yang
mempunyai gerakan utama berputar pada pisau fraisnya sebagai alat potong
yang dipasang pada arbor mesin dan spindel berputar pada sumbu mesin.
Spindel dapat berputar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan keperluan kerja.
Putaran spindel dapat diatur kecepatannya tergantung dari bentuk pekerjaan,
bahan benda kerja., diameter dan kekerasan bahan pisau.
Dibawah ini merupakan beberapa bentuk hasil kerja menggunakan mesin
frais antara lain:
1) Bidang rata datar
2) Bidang rata miring menyudut
3) Bidang siku
4) Bidang sejajar
5) Alur lurus atau melingkar
6) Segi beraturan atau tidak beraturan
7) Pengeboran lubang atau memperbesar lubang
8) Roda gigi lurus, helik, payung, cacing
Adapun prosedur dalam menjalankan dan mengoperasikan mesin
perkakas konvensional khususnya mesin frais antara lain:
1) Memilih pisau frais
2) Menentukan arah gerakan pemotongan
3) Menentukan kecepatan potong
4) Memasang pisau frais
5) Mencekam benda kerja
Teknologi Mekanik 39
Jenis pisau frais yang dipakai pada mesin frais horisontal berbeda bentuknya
dengan pisau frais yang dipakai pada mesin frais vertikal ataupun mesin frais
universal.
Adapun jenis-jenis pisau frais yang umum dipakai antara lain:
1. Pisau frais sisi
2. Pisau frais muka
3. Pisau frais alur sisi dan muka
4. Pisau frais gergaji
5. Pisau frais roda gigi
6. Pisau frais sudut
7. Pisau frais jari (end mill)
8. Pisau frais alur T
9. Pisau frais ekor burung
40 Teknologi Mekanik
Adapun Metode proses pengefraisan ada dua macam yaitu :
a) Frais naik (up milling)
Gerakan dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja
mesin frais. Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah
jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk
beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan minimal kemudian menebal.
Proses frais ini sesuai untuk mesin frais konvensional, karena pada mesin
konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi
backlash compensation.
Teknologi Mekanik 41
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.15. Arah gerakan frais turun
42 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.17. Pemotongan berlawanan benda kerja
Kecepatan potong
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai
panjangnya beram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu
menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin
Teknologi Mekanik 43
keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya.
Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan
potong menurut bahan dan diameter pisau frais.
Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh
menempuh jarak π x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling
yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi π x
d x n. Jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (vc).
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan
maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau
frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan beram terlepas dari benda.
Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya beram juga menentukan
proses pemotongan. Besarnya pemakanan dapat di hitung dengan rumus :
π.d.n
vc =
1000
Dimana :
vc = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter pisau frais (mm)
n = kecepatan putaran pisau (rpm)
Tabel 2.1. Kecepatan Potong Bahan (vc) m/menit
44 Teknologi Mekanik
Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan (asutan) ditentukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor seperti kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut
sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong, juga kesiapan mesin
yang akan dipakai. Kesiapan mesin ini dapat diartikan juga seberapa mampu
mesin tersebut dapat mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang
optimal.
Disamping beberapa pertimbangan di atas, umumnya ditentukan juga
kecepatan pemakanan tinggi untuk proses pengasaran dan pada proses
penyelesaiannya digunakan kecepatan pemakanan rendah supaya kualitas
permukaan hasil penyayatannya menjadi lebih bagus. Makin pendek pergeseran
pahat tiap kali putaran benda kerja maka kekasarannya makin rendah atau lebih
halus.
Gerakan pemakanan (asutan) pisau frais dilaksanakan oleh benda kerja
yang mendapat gerakan dari gerak meja mesin frais. Nilai asutan dinyatakan
dalam mm permenit. Jadi merupakan pernyataan kecepatan. Pergerakan kerja
dilakukan oleh motor tersendiri dan bebas dari angka putaran spindel frais.
Jumlah gigi pisau frais harus dipertimbangkan mengingat beban yang akan
diterima oleh setiap mata potong pisau frais. Semakin banyak jumlah mata
potong, akan semakin sedikit serpih yang diungkit oleh mata potong pada laju
tertentu. Pembagian mata potong yang terlalu kecil dapat menyebabkan
patahnya pisau frais atau transmisi gerak laju mesin.
Asutan dapat dinyatakan untuk setiap putaran pisau frais atau untuk
setiap mata potong pisau frais.
F = Zn . z. n
Dimana:
F = Kecepatan pemakanan/asutan (mm/menit)
zn = asutan per mata potong (mm/mata potong)
z = jumlah mata potong
n = kecepatan putar frais (rpm)
Teknologi Mekanik 45
4) Memasang Pisau Frais
Ada berbagai macam pisau frais sesuai kegunaannya. Oleh karena itu
terdapat pula berbagai macam cara pemasangannya. Secara umum cara
pemasangan maupun pelepasan pisau dapat dibedakan menjadi:
• Pemasangan pisau pada arbor panjang
• Pemasangan pisau pada arbor pendek (pena frais)
• Pemasangan pisau pada flens
• Pemasangan pisau frais jari dengan gagang silindris dan dengan gagang
tirus memakai collet.
46 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.millerstooling.com.au
Gambar 2.19. Adaptor
b) Collet
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang
bertangkai silendris. Ada dua jenis collet, yaitu collet biconical, digunakan
untuk memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan collet W digunakan untuk
memegang pisau frais silindris berulir.
Sumber: http://www.southbendlathe.com
Gambar 2.20. Type W collet
Sumber: www.glacern.com
Gambar 2.21. Type collet biconical
Teknologi Mekanik 47
c) Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar
yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau
frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung
arbor.
Sumber: http://www.millerstooling.com.au
Gambar 2.22. Arbor
Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu
ukuran arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type
A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak
melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang
berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan
ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.
48 Teknologi Mekanik
Salah satu keberhasilan dalam pekerjaan pengefraisan adalah ketepatan
menggunakan alat-alat penjepit benda kerja yang sesuai dengan bentuk benda
yang akan difrais. Untuk benda kerja yang besar dengan pengefraisan rata,
berbeda cara menjepitnya dengan benda kerja yang kecil dengan bentuk yang
teratur, bulat, segi empat, bertingkat, dan semacamnya. Begitu juga peralatan
yang dipakai untuk membuat roda gigi memerlukan penjepitan khusus.
Beberapa perlengkapan yang bisa dipakai untuk penjepitan benda kerja antara
lain:
1. Ragum mesin
2. Klem
3. Blok V
4. Kepala pembagi
5. Meja putar
Teknologi Mekanik 49
a) Mengamati
b) Menanya
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
50 Teknologi Mekanik
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
Teknologi Mekanik 51
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
Isilah nama pisau frais dan fungsinya pada tabel dibawah ini.
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
52 Teknologi Mekanik
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........
Beberapa pertanyaan terkait dengan pengamatan pada mesin bubut dan mesin
frais konvensional antara lain:
1. Sebutkan jenis-jenis pahat bubut?
2. Sebutkan jenis-jenis pisau frais?
3. Perlengkapan apa saja yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin
bubut dan mesin frais?
4. Bagaimana cara memasang pahat bubut?
5. Bagaimana cara memasang pisau frais?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
Teknologi Mekanik 53
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais?
9. Bagaimana cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin
frais?
c) Mencoba/Mengumpulkan informasi
Carilah informasi:
1. Jenis-jenis pahat bubut.
2. Jenis-jenis pisau frais.
3. Perlengkapan yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin bubut dan
mesin frais.
4. Cara memasang pahat bubut.
5. Cara memasang pisau frais.
6. Cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut.
7. Cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
8. Cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais.
9. Cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin frais.
d) Mengasosiasi/Menalar
54 Teknologi Mekanik
proses menanya sekaligus data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas pada kegiatan pembelajaran ini.
1. Sebutkan jenis-jenis pahat bubut?
2. Sebutkan jenis-jenis pisau frais?
3. Perlengkapan apa saja yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin
bubut dan mesin frais?
4. Bagaimana cara memasang pahat bubut?
5. Bagaimana cara memasang pisau frais?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais?
9. Bagaimana cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin
frais?
e) Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja
kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
• Prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut
antara lain:
1. Memilih pahat bubut
2. Menentukan putaran mesin bubut
3. Menjepit pahat bubut
4. Mencekam benda kerja
Teknologi Mekanik 55
• Kecepatan potong adalah kecepatan ketika benda kerja di sayat oleh pahat
bubut.
• Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengerjakan permukaan suatu
benda dengan cara gerakan penyayatan melingkar lurus menggunakan
pisau frais sebagai alatnya, dimana pisau frais berputar pada sumbu spindel
dan meja eretan bergerak melakukan pemakanan.
• Prosedur yang harus diperhatikan dalam menjalankan dan mengoperasikan
mesin perkakas konvensional khususnya mesin frais antara lain:
1. Memilih pisau frais
2. Menentukan arah gerakan pemotongan
3. Menentukan kecepatan potong
4. Memasang pisau frais
5. Mencekam benda kerja
4. Tugas
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
56 Teknologi Mekanik
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
Teknologi Mekanik 57
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………
Soal: Jawab:
1. Sebuah benda kerja dari bahan ST 37 1. ..................................................
..................................................
dengan diameter 25 mm dan panjang
..................................................
100 mm akan dilakukan pengerjaan ..................................................
..................................................
pengurangan diameter menjadi 22 mm
..................................................
dengan mesin bubut. Tentukan berapa
..................................................
putaran mesin bubut yang harus di atur
..................................................
dan rencanakan berapa kecepatan
..................................................
potongnya supaya menghasilkan hasil
..................................................
pembubutan yang bagus?
58 Teknologi Mekanik
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
Teknologi Mekanik 59
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin bubut?
2. Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin frais?
3. Jelaskan cara memasang pahat bubut?
4. Jelaskan cara memasang pisau frais?
60 Teknologi Mekanik
2.2.3 Kegiatan Pembelajaran 3: Prosedur Pengoperasian Mesin Bor dan Mesin
Sekrap
1. Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui jenis-jenis mata bor.
• Mengetahui jenis-jenis pahat sekrap.
• Menyebutkan peralatan pendukung dalam menjalankan mesin bor dan
mesin sekrap.
• Memahami cara memasang mata bor.
• Memahami cara memasang pahat sekrap.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap.
• Menghitung putaran mesin bor.
• Menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap.
Teknologi Mekanik 61
4) Boring, proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik
pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang,
atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus..
5) Counter Bore, operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan
pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah
dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut
6) Countersink (bor benam), khusus pembesaran miring berbentuk kerucut
pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versing. Kerucut sudut 60
°, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7) Tapping, tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini
dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.
62 Teknologi Mekanik
Gambar 2.26 diatas menerangkan cara menandai sebuah benda kerja
sebelum dilakukan pengeboran. Permukaan benda kerja digores dengan
penandaan garis silang (1). Untuk kelurusan penarikan garis pergunakanlah siku
pelurus atau mistar baja dengan menggunakan tepi sebagai patokan. Kemudian
titik pusat lingkaran adalah titik temu kedua garis yang saling bersilang.
Selanjutnya pergunakan penitik yang bersudut 60° (2), dipegang dengan tangan
kiri berdiri tegak lurus dengan bidang permukaan benda kerja dan tepat pada titik
pertemuan garis silang. Jika ujung penitik sudah tepat pada titik pertemuan garis
silang (3), selanjutnya pangkal penitik di pukul ringan memakai palu konde (4).
Teknologi Mekanik 63
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.28. Sudut mata bor logam
64 Teknologi Mekanik
Tabel 2.2. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu
jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan
kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir
pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan
rumus:
U=π.d.n
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor (mm/menit)
d = Diameter mata bor (mm)
n = putaran mata bor (rpm)
Teknologi Mekanik 65
Tabel 2.3. Besarnya pemakanan berdasarkan diameter bor
66 Teknologi Mekanik
Ada beberapa cara dalam memasang mata bor. Tiap pemegang mata bor
berbeda perlengkapannya disesuaikan dengan diameter mata bor. Untuk mata
bor yang berbentuk lurus dengan diameter antara 1 mm sampai 12 mm biasanya
langsung memakai chuck bor. Sedangkan mata bor diameter diatas 12 mm harus
memakai sarung bor (konis morse).
• Cara pertama, mata bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan
pada sumbu mesin bor, tanpa menggunakan pemegang bor. Dengan
demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh
selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari
selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong
kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada
saat jatuh.
Sumber: http://littlemachineshop.com/
Gambar 2.30. Chuck bor dengan pengunci
• Cara ketiga, mata bor dengan kepala bulat lurus dipergunakan
pemegang/penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar dengan
Teknologi Mekanik 67
tangan maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya
(otomatis).
Sumber: http://martins-supplies.co.uk
Gambar 2.31. Chuck bor universal
• Cara keempat, mata bor dengan kepala tirus biasanya diameter diatas 12
mm dipergunakan taper atau sarung bor (sleeve drill) yang dibuat sesuai
dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam
ukuran.
Sumber: https://www.cromwell.co.uk
Gambar 2.32. Sarung bor
Sumber: http://community.woodmagazine.com
Gambar 2.33. Tahapan dalam proses pemasangan mata bor dari kiri ke kanan
68 Teknologi Mekanik
(1. Pemasangan, 2. Terpasang, 3. pengencangan)
Teknologi Mekanik 69
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.36. Benda kerja bulat di beri balok V
d. Diberi landasan balok kayu. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus,
benda kerja dijepit dapat dengan menggunakan batang penjepit khusus,
balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat
atau dijepit pada ragum tetapi bagian bawah benda kerja diberi balok kayu
supaya tembusan hanya mengenai balok kayu.
B. Mesin Sekrap
Mesin sekrap atau mesin ketam merupakan jenis mesin perkakas untuk
pembuatan permukaan rata seperti bidang-bidang datar, bidang saling menyiku,
alur buntu, bidang bertingkat atau bidang-bidang bersudut.
Prinsip kerja dari mesin ini adalah benda kerja dipasang pada ragum yang
diikatkan pada meja mesin, sedangkan pahat penyayat bergerak maju mundur
dipermukaan benda yang dikerjakan. Selama pahat melakukan gerakan
penyayatan maju dan mundur, meja kerja akan bergerak melintang. Gerakan
utama mesin sekrap adalah gerakan mendatar atau horizontal dengan disertai
langkah pemakanan dan kedalaman pemakanan. Mesin ini dapat mengerjakan
benda kerja dan sampai panjang 800 mm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyayatan pada mesin sekrap
adalah sebagai berikut:
70 Teknologi Mekanik
• Kekerasan bahan yang disekrap
• Kekerasan bahan padat
• Kecepatan langkah
• Derajat kehalusan
• Derajat kehalusan yang diinginkan.
• Kemampuan mesin jika pemakanan terlalu dalam,
• maka kemungkinan pahat akan bengkok atau mesin berhenti
Teknologi Mekanik 71
segi empat. Pahat leher angsa bisa menahan lenturan benda kerja dan dapat
mengurangi kerusakan pada permukaan benda kerja. Yang termasuk jenis
pahat finishing antara lain, pahat finishing titik, pahat datar, pahat lurus dan
pahat leher angsa.
c) Pahat khusus. Bentuk pahat khusus ini diperlukan untuk pekerjaan yang
sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Yang termasuk jenis pahat khusus
antara lain pahat alur lurus, pahat alur T, pahat sudut 90° dan pahat radius.
Selain itu mesin sekrap juga mempunyai sudut-sudut pahat, terdapat enam
sudut pahat yang dapat digunakan seperti gambar dibawah ini, yaitu:
a) Sudut potong (cutting angel)
b) Sudut bibir potong (lip angel)
c) Sudut bebas ujung atau muka (end relif)
d) Sudut tatal belakang (back rack angel)
e) Sudut sisi sayat (side rack angel)
f) Sudut sisi bebas (side clearance)
72 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.40. Langkah panjang dan langkah pendek
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi. Gerak
langkah mundur memerlukan waktu yang pendek dibandingkan langkah maju.
Untuk langkah maksimum poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari
titik pusat roda gigi.
Pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari A ke B (sudut α) dan
melintasi jarak dari B ke A (sudut β) pada waktu langkah mundur. Oleh sebab itu
langkah maju memakan waktu yang lebih lama daripada langkah mundur.
Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan centre.
Perbedaan diantara sudut α dan sudut β sangat kecil sekali. Oleh sebab itu
perbedaan langkah maju dengan langkah mundur tidak terlalu banyak.
Teknologi Mekanik 73
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.41. Panjang langkah
Contoh:
Diketahui sudut α = 240° dan sudut β = 120°. Satu kali putaran sama
dengan 3 detik. Berapakah waktu kerja dan waktu tidak kerja dari mesin
sekrap tersebut?
Jawab:
1 putaran = 360 dalam 3 detik
Langkah tak kerja = 120 dalam 1 detik
Langkah kerja = 240 dalam 2 detik
Kecepatan potong dalam mesin sekrap adalah jarak yang ditempuh pahat
sekrap dalam meter/menit selama langkah kerja (gerakan maju). Sedangkan
kecepatan mundur adalah kecepatan pahat sekrap selama langkah mundur
tanpa memotong.
Jumlah putaran diatur per menit sesuai dengan kecepatan potong dan
langkah yang di izinkan. Putaran per menit dapat diatur berdasarkan konstruksi
mesin sekrap tersebut.
Vc
n=
2L
dimana:
n = putaran (rpm)
Vc = kecepatan potong (m/min)
L = panjang langkah (m)
74 Teknologi Mekanik
Tabel 2.4. Kecepatan potong berdasarkan jenis pahat dan bahan kerja
Bahan Tegangan tarik Besi baja (kg/mm2) Besi tuang Kuningan
pahat
40 60 80 - -
Pahat 16 12 3 12 20
baja
HSS 22 16 12 14 30
Tabel 2.5. Jumlah putaran berdasarkan kecepatan potong dan panjang langkah
Panjang langkah (mm)
80 15,2 29 41 52
Contoh:
Sebuah benda kerja akan di sekrap kasar dengan pahat HSS. Panjang
langkah 300 mm. tentukan putaran per menit yang harus di atur?
Jawab:
Kecepatan potong berdasarkan tabel besi tuang adalah 14 m/min Maka
putaran yang harus di atur menurut table putaran adalah 28 rpm
Teknologi Mekanik 75
Sumber:://www.lathes.co.uk
Gambar 2.42. Pemegang pahat sekrap
76 Teknologi Mekanik
• Setelah posisi sudah benar, mur pengikat dkencangkan dengan keras.
a) Mengamati
b) Menanya
Isilah nama mata bor dan fungsinya pada tabel dibawah ini.
Teknologi Mekanik 77
Gambar Nama mata bor Fungsi
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………
Isilah nama pahat sekrap dan fungsinya pada tabel dibawah ini.
78 Teknologi Mekanik
Gambar Nama mata bor Fungsi
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………
Teknologi Mekanik 79
Beberapa pertanyaan terkait dengan pengamatan pada mesin bor dan mesin
sekrap konvensional antara lain:
1. Sebutkan jenis-jenis mata bor?
2. Sebutkan jenis-jenis pahat sekrap?
3. Peralatan pendukung apa saja yang dipakai dalam menjalankan mesin bor
dan mesin sekrap?
4. Bagaimana cara memasang mata bor?
5. Bagaimana cara memasang pahat sekrap?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap?
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bor?
9. Bagaimana cara menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap?
c) Mencoba/Mengumpulkan informasi
80 Teknologi Mekanik
d) Mengasosiasi/Menalar
e) Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas yang gerakan
utamanya memutar alat pemotong dengan arah pemakanan naik
turun tepat pada sumbu mesin. Sedangkan pengeboran adalah
operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat pada benda kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut mata bor.
• Adapun prosedur yang harus diperhatikan sebelum melakukan
proses pengeboran antara lain:
a. Menandai benda kerja
Teknologi Mekanik 81
b. Memilih mata bor
c. Menentukan putaran mesin bor
d. Memasang mata bor
e. Memasang benda kerja
• Mesin sekrap atau mesin ketam merupakan jenis mesin perkakas
untuk pembuatan permukaan rata seperti bidang-bidang datar,
bidang saling menyiku, alur buntu, bidang bertingkat atau bidang-
bidang bersudut.
• Gerakan utama mesin sekrap adalah gerakan ayun langkah maju
penyayatan dan gerakan mundur pembebasan.
• Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan
mesin sekrap antara lain:
a. Memilih pahat sekrap
b. Mengatur langkah lengan
c. Memasang pahat sekrap
d. Memasang benda kerja
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyayatan pada mesin
sekrap adalah sebagai berikut: a. Kekerasan bahan yang disekrap
a. Kekerasan bahan padat
b. Kecepatan langkah
c. Derajat kehalusan
d. Derajat kehalusan yang diinginkan.
e. Kemampuan mesin jika pemakanan terlalu dalam,
f. maka kemungkinan pahat akan bengkok atau mesin berhenti
4. Tugas
Buatlah langkah-langkah kerja peralatan dibawah sesuai dengan petunjuk
pengajar:
82 Teknologi Mekanik
Langkah Kerja pemasangan:
……………………………………
……………….…… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Soal: Jawab:
1. Sebuah benda kerja dari bahan ST 37 akan di 1.
……………………………………
lubangi dengan mata bor dengan diameter 12
……………………………………
mm. Tentukan berapa putaran mesin bor yang ……………………………………
……………………………………
harus di setel supaya dihasilnya lubang baik?
……………………………………
…………………………
Teknologi Mekanik 83
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
84 Teknologi Mekanik
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1) Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin bor?
2) Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin sekrap?
3) Jelaskan langkah-langkah memasang mata bor?
4) Jelaskan langkah-langkah menjepit benda kerja kotak pada mesin sekrap?
Teknologi Mekanik 85
2.3 KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN PERKAKAS
KONVENSIONAL
2.3.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Pengertian keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung secara aman,
efisien dan produktif. Prosedur keselamatan kerja banyak diterapkan dalam industri
maupun sekolah, dan biasanya bersifat aturan atau anjuran yang baik.
Mesin-mesin modern sekarang sudah dilengkapi pelindung dan dirancang untuk
melindungi keselamatan operator, serta menjamin semua perlengkapan dalam proses
pengerjaan menjadi aman. Tetapi statistik kecelakaan yang terjadi di sekolah dan
industri menunjukkan hanya sekitar 15% yang dapat dijamin oleh alat-alat keselamatan
tersebut. Sekitar 85% kecelakaan yang terjadi di sekolah dan industri dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang tak dapat terjangkau oleh alat-alat keselamatan kerja tersebut. Jadi
unsur kelalaian manusia merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi
terjadinya kecelakaan kerja. Kekurang hati-hatian, sedikit pengetahuan atau informasi
dan kurang pertimbangan dalam memutuskan sesuatu dengan benar mungkin dapat
dicegah dengan membiasakan berfikir sebelum bekerja.
Uraian Materi
A. Keselamatan Kerja Menggunakan Mesin Perkakas Konvensional
86 Teknologi Mekanik
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan operator,
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahahnya, lingkungan tempat
kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja menyangkut segenap aspek proses produksi dan
distribusi baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran
keselamatan kerja mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi
terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir. Kecelakaan kerja dalam
mengoperasikan mesin-mesin perkakas terjadi akibat perlengkapan yang tidak
lengkap dan kesalahan operator.
Ada dua faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
kerja antara lain:
1. Faktor kesalahan manusia, misalnya tidak ada kemampuan fisik, kelalaian
dalam bekerja, sikap ceroboh, terburu-buru, hilangnya konsentrasi
sewaktu sedang bekerja, sikap mental kerja yang kurang baik dan
kurangnya pengetahuan operator.
2. Faktor lingkungan kerja dan peralatan, misalnya kondisi alat-alat mesin
perkakas, sistem kerja yang tidak aman, bahaya panas dari api, bahaya
aliran listrik dan lain sebagainya
1) Keselamatan Pekerja
Alat pelindung diri (APD) merupakan perlengkapan keselamatan bagi
operator atau pekerja dalam setiap mengoperasikan sebuah mesin. Setiap orang
Teknologi Mekanik 87
yang bekerja dengan peralatan baik peralatan manual ataupun otomatis wajib
mengetahui perlengkapan perlindungan diri. Didalam bengkel-bengkel
permesinan juga harus dicantumkan tanda-tanda penggunaan alat pelindung diri
(APD), supaya setiap orang yang bekerja di dalamnya selalu ingat untuk
melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri.
Sumber: http://seragam-kantor.com
Gambar 3.2. Pakaian kerja bengkel
88 Teknologi Mekanik
Sepatu Kerja
Sepatu yang dikenakan oleh operator harus benar-benar dapat
memberikan perlindungan terhadap kaki operator. Berdasarkan standart yang
telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit, sedangkan alas
dibuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan
minyak pelumas (oli) dan biasanya untuk bagian ujung masih dilapisi oleh plat
besi yang digunakan untuk melindungi kaki apabila terjatuh oleh benda-benda
yang berat.
Sumber: http://www.target.com.au
Gambar 3.3. Sepatu pengaman
Kaca Mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata operator dari bram-bram yang
melayang pada saat kerja di mesin perkakas. Oleh karena itu kaca mata yang
dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut: mampu menutup
semua bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu
penglihatan operator dan yang terakhir harus memiliki lubang sebagai sirkulasi
udara ke mata.
Helm/topi
Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari
atas pada saat bekerja. Helm harus terbuat dari bahan yang kuat dan tidak
mudah pecah jika terkena serpihan benda dari atas. Selain itu untuk menghindari
terlilitnya rambut operator yang panjang pada putaran sumbu utama.
Teknologi Mekanik 89
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.5. Helm dan topi
Masker
Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan
menimbulkan serbuk atau debu, bau seperti bahan kayu, plastik,aluminium atau
bau yang menyengat.
Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi diri dari benda kerja yang
dikerjakan panas atau yang mengandung bahan kimia. Sarung tangan sendiri
terbuat bahan yang berbeda-beda tergantung penggunaannya. Bahan dari karet,
kulit atau kain.
Pelindung telinga
Untuk menghindari suara yang berlebihan ditempat kerja, sebaiknya
menggunakan pelindung telinga. Suara bising bisa berdampak pada kesehatan
apabila terjadi secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang cukup lama,
terutama gangguan pendengaran.
90 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.8. Pelindung suara bising
2) Keselamatan Mesin
Mesin dan alat-alat mekanik sebaiknya dilengkapi dengan pengaman
mesin. Dengan adanya pengaman mesin, maka angka kecelakaan yang
diakibatkan oleh mesin dapat dihindari.
Untuk menjaga keselamatan mesin-mesin perkakas, maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah :
• Putaran mesin
• Kecepatan penyayatan (vc)
• Kedalaman penyayatan
• Alat potong
Keempat hal di atas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan mesin sewaktu digunakan untuk menyayat benda kerja.
Karena tanpa adanya keselarasan antara putaran mesin, kecepatan penyayatan,
kedalaman dan alat potong, maka pada waktu digunakan untuk menyayat mesin
akan timbul suatu getaran, hal inilah yang penyebab terjadinya kerusakan
komponen mesin.
Pemasangan pengaman mesin-mesin perkakas sebaiknya memberikan
perlindungan yang optimal dan tidak boleh mengganggu proses pengoperasian
mesin. Dari segi konstruksi, pengaman direncanakan yang bisa dibuka tutup
supaya pada saat pemasangan benda kerja bisa leluasa. Selain itu penglihatan
operator juga tidak boleh terganggu, sebaiknya pengaman memakai pembatas
akrilik yang bening dan transparan.
Teknologi Mekanik 91
Sumber: http://www.lagun.com
Gambar 3.9. Pelindung mesin bubut
92 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.lagun.com
Gambar 3.11. Pelindung mesin bor
Teknologi Mekanik 93
Keselamatan kerja menggunakan mesin perkakas konvensional secara
umum dapat diringkas sebagai berikut:
a. Gunakanlah pakaian kerja.
b. Jangan memakai cincin pada jari tangan.
c. Pakailah kacamata pengaman dan penutup rambut.
d. Jepitlah benda kerja dengan kokoh, terutama benda kerja yang cenderung
bergetar, seperti benda kerja tipis.
e. Khusus pengoperasian mesin bor berilah alat penyangga pada benda kerja
yang menonjol panjang dari meja bor.
f. Jika pendingian pada mesin perkakas tidak bekerja otomatis, maka lebih baik
berilah cairan pendingin menggunakan kuas.
g. Usahakan agar lantai selalu bersih dan benda-benda ditumpuk dengan baik
untuk menghindari timbulnya kecelakaan.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti dalam merencanakan tata kelola
ruangan permesinan, antara lain:
1. Tersedianya ruangan yang cukup bagi mesin dan peralatannya.
2. Terciptanya kondisi yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga,
dataran kerja, lorong-lorong dan sebagainya.
3. Usahakan kontak dengan pengolahan material dan bahan kerja
sesedikit mungkin.
4. Sediakan jalan penyelamatan yang tepat jika terjadi kebakaran.
5. Tersedianya ruang perawatan untuk bengkel seperti, pembersih kaca,
jendela, kain pembersih lantai atau yang lainnya.
6. Jika mungkin membeli mesin perkakas yang disertai perlengkapan
keselamatannya.
Selain beberapa prinsip tersebut diatas, beberapa hal yang tidak boleh di
tinggalkan dalam merencanakan sekaligus membuat ruangan mesin perkakas
adalah sebagai berikut:
1) Penerangan
Penerangan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang penting bagi
keselamatan kerja. Beberapa penelitian membuktikan bahwa penerangan yang
94 Teknologi Mekanik
tepat dan disesuaikan dengan pekerjaan dan kondisi di dalam ruangan secara
tidak langsung membantu mengurangi terjadinya kecelakaan.
Penerangan yang memadai sangat perlu bagi pencegahan kecelakaan,
ditempat-tempat dengan bahaya terantuk, terjatuh atau terjerembab.
2) Ventilasi udara
Ventilasi umum atau setempat berperan juga dalam keselamatan kerja.
Ventilasi udara pada ruangan bengkel difungsikan supaya setiap saat ruangan
terjadi pergantian udara segar agar tidak terjadi kelembaban yang bisa
mengakibatkan kerusakan atau berkaratnya mesin-mesin perkakas.
Pada ventilasi setempat, difungsikan untuk meniadakan debu-debu yang
eksplosit seperti debu aluminium, magnesium, kayu, gabus atau tepung.
Teknologi Mekanik 95
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.13. Contoh model ventilasi bengkel
3) Tanda-tanda peringatan
Pemakaian warna, peringatan, tanda-tanda dan label sangat penting bagi
keselamatan kerja. Pemakaian warna yang dimaksud adalah untuk keselamatan
penggunaan warna, seperti warna daerah berbahaya, warna khusus untuk isi
gas, warna untuk penglihatan di tempat kerja, dan warna yang tepat bagi dinding
bengkel, langitlangit, peralatan dan sebagainya.
Peringatan dan tanda-tanda juga dipergunakan unutk berbagai tujuan, dan
membawa pesan instruksi atau
peringatan. “Dilarang merokok” adalah peringatan yang merupakan
perintah. “awas tekanan tinggi”, “Hati-hati berbahaya” adalah tanda-tanda
peringatan.
Bahan-bahan berbahaya dan wadahnya harus diberi label. Banyak
kecelakaan kerja terjadi akibat tidak diberinya label pada wadah-wadah yang
dipakai untuk bahan beracun, korosif, dapat terbakar atau lainnya. Penggunaan
lambing sangat membantu bagi tenaga kerja yang buta huruf. Namun begitu tetap
perlu sebuah wadah di beri penjelasan memuat keterangan seperti, nama, uraian
tentang bahaya, penjelasan cara-cara pencegahan dan petunjuk pertolongan
pertama.
96 Teknologi Mekanik
C. Tata Tertib di Bengkel
Sebelum bekerja didalam bengkel permesinan sebaiknya terlebih dahulu
dipelajari tata tertib yang berlaku. Sikap dan perilaku yang baik dan mematuhi
tata tertib terhadap keselamatan kerja akan terhindari dari bahaya kecelakaan
kerja.
Dibawah ini beberapa contoh tata terbit, larangan dan tindakan didalam
bengkel mesin perkakas konvensional.
a. Tata tertib di bengkel permesinan
1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin.
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai.
3. Semua peralatan harus di grounded.
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin.
5. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar.
6. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik.
7. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
minyak dan sebagainya.
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung.
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati,
akan lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan.
11. Gunakan selalu alat dengan benar.
Teknologi Mekanik 97
c. Pencegahan kecelakaan pada mesin yang berputar
Mesin-mesin perkakas yang modern berputar sangat cepat dan memiliki
motor penggerak kuat dengan demikian bahaya kecelakaan makin besar.
98 Teknologi Mekanik
• Laporkan segera ke instruktur, kekurangan yang terjadi pada mesin!
• Peganglah kikir dengan tangan kiri bila menghilangkan pinggiran yang
tajam pada benda-kerja!
• Gunakanlah selalu kayu penggosok bila menggosok lubang!
(Jangan sekali-kali memegang ke dalam lubang dengan jari pada
waktu mesin berputar).
• Pada waktu mengukur benda-kerja, terutama pada waktu menguji
lubang dengan poros penguji lubang, sisi potong perkakasnya supaya
ditutup (dapat melukai tangan).
a) Mengamati
b) Menanya
Teknologi Mekanik 99
5. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja manusia?
6. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja benda kerja dan
mesin?
7. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja lingkungan?
8. Bagaimana cara memahami tanda-tanda keselamatan kerja?
9. Bagaimana cara melakukan tindakan pencegahan kecelakaan
kerja?
c) Mencoba/Mengumpulkan informasi
e) Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
4. Tugas
Gambar Keterangan
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...……….
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
…....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
…....................................................................
.
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasaii materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
6. Uji Kompetensi/Ulangan
a. Mengamati
b. Menanya
Dari pengamatan gambar 4.1 diatas poros lurus, apa yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin bubut?
Isilah sudut-sudut pahat bubut rata pada gambar di bawah ini:
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut rata?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa
saja?
3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut rata?
4. Bagaimana cara mengasah pahat bubut rata?
5. Bagaimana cara membuat champer?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
8. Berapa kali melakukan proses pemakanan benda kerja jika
membubut diameter 25 mm menjadi diameter 20 mm?.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut rata.
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut rata.
3. Alat ukur yang dipakai dalam membubut rata.
4. Cara mengasah pahat bubut rata.
5. Cara membuat champer.
6. Cara mengatur handel putaran mesin bubut.
7. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.
8. Cara mengetahui ketebalan pemakanan benda kerja jika membubut
diameter 25 mm menjadi diameter 20 mm.
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Dalam praktek membubut, yang harus diperhatikan adalah benda kerja akan
membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x. Kemudian
pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang melalui
sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.
• Cara mengasah pahat bubut pertama digerinda dengan gerinda yang kasar
kemudian dengan gerinda yang halus.
• Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran besar, sehingga
mengakibatkan panas dan permukaan benda kerja menjadi kasar.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah kerja,
alat dan bahan yang dipakai dalam membubut rata sesuai dengan yang anda
kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. …………………………………………………………………
pendukung: 2. …………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………
Bahan: ………………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 1 1/4 ‘’ ………………………………………………………………………
x 125 mm ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Finishing: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………...………………
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
b. Menanya
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut bertingkat?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa
saja?
3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut bertingkat?
4. Bagaimana cara membuat champer?
5. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
6. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengukur jarak panjang diameternya bertingkat
dengan pergeseran eretan panjang?
8. Untuk membubut bertingkat dengan diameter dan panjang yang
berbeda, proses pembubutan diameter yang mana yang harus di bubut
terlebih dahulu?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Ketika membubut bertingkat, pahat bubut rata digerakkan ke arah sumbu y+
memakai eretan lintang sampai kedalaman penyayatan yang diinginkan.
Kemudian pahat bubut melakukan penyayatan sepanjang sumbu x- sampai
panjang yang diinginkan. Gerakan pada sumbu x+ pada eretan panjang dan
sumbu y- pada eretan lintang merupakan gerakan pembebasan pahat bubut
dalam penyayatan.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut bertingkat sesuai dengan
yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. …………………………………………………………………
pendukung: 2. …………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………
Bahan: …………………………………………………………………… ..
• Besi St 37 Ø 25 x ……………………………………………………………………..
120 mm
Finishing: …………………………………………………………………… ..
……………………………………………………………………..
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
b. Menanya
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara mengasah pahat bubut alur?
2. Bagaimana cara mengukur kedalam alur hasil pembubutan?
3. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
4. Bagaimana cara mengatur pergeseran eretan lintang dan eretan
panjang supaya pahat bubut alur tepat pada ukuran yang diinginkan?
5. Untuk membubut alur dengan diameter tertentu dan lebar tertentu,
berapa kali pemakanan yang paling baik?
Carilah informasi:
1. Cara mengasah pahat bubut alur.
2. Cara mengukur kedalam alur hasil pembubutan.
3. Cara mengatur putaran mesin bubut.
4. Cara mengatur pergeseran eretan lintang dan eretan panjang supaya
pahat bubut alur tepat pada ukuran yang diinginkan.
5. Cara membubut alur pada diameter tertentu dan lebar tertentu dengan
berapa kali pemakanan yang paling baik.
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Dalam praktek membubut alur, yang harus diperhatikan adalah benda kerja
akan membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x.
Kemudian pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang
melalui sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.
• Proses penyayatan pembuatan alur menggunakan tangan dengan
menggeser eretan panjang sampai jarak yang di inginkan, selanjutnya
menggerakan eretan lintang guna proses pemakanan benda kerja.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut alur sesuai dengan yang
anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:
Gambar kerja:
Bahan: …………………………………………………………… ..
• Besi St 37 Ø 25 x 120 ……………………………………………………………..
mm ……………………………………………………………..
Keselamatan kerja:
…………………………………………………………… ..
• APD yang dipakai
…………………………………………………………… ..
……………………………………………………………..
Finishing: …………………………………………………………… ..
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulir kiri
dan ulir kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir
kanan dilihat arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan
memutar pasangan dari komponen-komponen yang berulir misalnya mur dan
baut.
Apabila sebuah ulir dalam (mur) dipasangkan pada ulir luar (baut) yang
kemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju
maka ulir tersebut termasuk ulir kanan. Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke
kiri (berlawanan dengan arah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka
ulir tersebut termasuk ulir kiri.
Jadi pada ulir kanan, kalau akan melepaskan mur dari bautnya maka mur
harus diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya adalah
dengan memutar mur kekanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir kanan.
Keterangan:
P = Kisar
Dmaj = Diameter major atau diameter luar ulir
Dp = Diameter pitch atau diameter tusuk
Dmin = Diameter minor atau diameter dalam
H = Kedalaman ulir
M2 0,4 1,6
M3 0,45 2,5
M4 0,7 3,3
M5 0,8 4,2
M6 1 5
M8 1,25 6,8
M14 2 12
M16 2 14
M24 2,5 21
Ulir Whirtworth
Sudut ulir whirtworth 55° dengan dasar dan ujung ulir di radius. Jarak
puncak dibuat dengan jumlah gang tiap inchi.
Contoh:
• 11 gang per inchi, artinya tiap 1 inchi jumlah gangnya 11.
• W5/8”, artinya diameternya adalah 5/8”.
Ulir Halus
Seperti ulir metris dan ulir whirtworth ulir halus memiliki jarak puncak atau
kisar yang kecil dan tidak dalam. Kisar yang kecil mempunyai pengunci lebih baik
yang dipergunakan untuk benda bergetar. Ulir yang tidak dalam berguna untuk
benda yang berdinding tipis.
Contoh:
• M50 x 2, artinya ulir halus metris diameter 50 mm dengan jarak
puncak 2 mm.
• W99 x ¼”, artinya ulir halur whirtworth diameter 99 mm dengan jarak
puncaknya ¼ “.
Ulir Trapesium
Ulir ini sangat cocok untuk sekrup penggerak atau spindel. Sudut ulir
trapesium adalah30°. Diameter luar dan dalamnya mempunyai kelonggaran. Ulir
trapesium distandarisasi dalam ulir tunggal dan ulir ganda.
Contoh:
• Tr 30 x 60, artinya diameter nominal ulir 30 mm, jarak puncaknya 6
mm.
Ulir Tanduk
Ulir ini disebut juga ulir semi trapesium. Bentuk ulirnya cocok untuk tekanan
yang besar dari salah satu arah. Ulir tanduk (bergerigi) ini biasanya dipakai untuk
spindel press dengan sisi penyangganya mempunyai sudut 3° dan sisi lainnya
bersudut 30°.
Contoh:
• S 50 x 8, artinya diameter luarnya 50 mm jarak puncaknya 8 mm.
Ulir Bulat
Ulir ini bentuknya bulat, maka tidak mudah rusak. Ulir bulat ini biasanya
dipakai untuk katup, kopling kereta api dan pipa penghubung.
Contoh:
• Rd 50 x 1/6”, artinya ulir bulat dengan diameter 50 mm, jarak
puncaknya 1/6”.
Catatan:
• Untuk benda yang panjang sebaiknya di dukung dengan senter.
• Tidak boleh membuat ulir dengan posisi membubut di antara dua
senter.
• Sebelum mengulir harus dikontrol apakah pasangan roda gigi sudah
sesuai posisi pada mesin bubut.
• Putaran harus pelan.
• Jangan melepas handel ulir kalau belum selesai.
a. Mengamati
b. Menanya
Dari pengamatan gambar 4.6 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat ulir.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Berapa sudut pahat ulir segi tiga?
2. Ada berapa macam jenis-jenis ulir?
3. Apa yang dimaksud kisar?
4. Bagaimana cara mengasah pahat ulir?
5. Bagaimana cara membubut ulir?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong mesin bubut?
8. Bagaimana cara mengatur handel pengatur penguliran?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
Carilah informasi:
1. Sudut-sudut pahat ulir segi tiga.
2. Macam-macam jenis-jenis ulir.
3. Arti dari kisar.
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Dengan adanya sistem ulir memungkinkan kita untuk menggabungkan atau
menyambung beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut ulir sesuai dengan yang
anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:
Gambar kerja:
Keterangan
Perlengkapan
1. ………………………………………………………………
pendukung:
2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut ulir setiga?
2. Apa yang dimaksud dengan ulir metris 12? Jelaskan.
3. Apa yang dimaksud dengan kisar?
4. Ada berapa macam bentuk-bentuk ulir? Sebutkan.
Sumber: http://www.warco.co.uk
Gambar 4.7. Macam-macam pola hasil kartel
b. Kartel silang
Kartel silang atau kartel kanan kiri, umumnya menggunakan 2 buah roda
bergigi yang mempunyai arah gigi yang berlawanan. Mata kartel dipasang pada
pemegang kartel dan dijepit pada eretan lintang selanjutnya ditekankan kebenda
kerja yang berputar. Rol-rol mata kartel akan ikut berputar menekankan gerigi-
geriginya terhadap benda-kerja dan memindahkan profil mata kertel ke benda
kerja.
c. Kartel tangan
Kartel tangan di gunakan apabila benda kerjanya berdiameter kecil
maksimal sebesar diameter pembukanya. Material benda kerja yang akan
dikartel lebih baik material lunak seperti aluminium, kuningan atau yang lainnya
bukan baja karena keras saat dikartel.
Catatan:
• Diameter benda kerja yang akan dikartel harus dibuat lebih kecil
diameternya dengan dikurangi setengah ketebalan gigi kartel.
Contoh:
Sebuah benda kerja setelah dikartel ukuran diameternya 29 mm dengan
ketebalan kartel t = 1 mm, maka benda kerja harus dibubut dengan ukuran
diameter 28,5 mm. Pemakanan eretan bangku harus 2/3 sampai ¾ kali jarak
gigi. Misalnya : t = 1 mm, s = 0,7 mm).
Catatan:
• Jangan melepas kartel jika permukaan yang dikartel belum jadi benar,
karena akan sulit untuk memasang atau mencocokkan profil hasil kartelnya
lagi.
1) Mengamati
2) Menanya
Dari pengamatan gambar 4.11 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat kartel.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut kartel?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
3. Ada berapa macam jenis-jenis kartel? Dan pola kartel apa saja yang
biasa dipakai?
4. Bagaimana cara memasang pahat kartel?
5. Bagaimana cara membubut kartel pada benda kerja?
3) Mencoba/Mengumpulkan informasi
4) Mengasosiasi/Menalar
5) Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Untuk membuat permukaan bagian yang diputar agar tidak licin pada
perkakas pegangan, pemutar ragum dan semacamnya, maka permukaan
benda kerja dibuat kartel (bergerigi).
• Beberapa pola yang biasa dipakai dalam mengkartel seperti pola berlian,
silang menyilang dan lurus.
• Jenis-jenis kartel menurut posisi gigi-giginya ada tiga, yaitu kartel tunggal,
kartel silang dan kartel tangan.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut kartel serta alur sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
Bahan:
……………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 25 x 120
……………………………………………………………………
mm
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut kartel?
2. Ada berapa macam jenis kartel dan pola kartel? Sebutkan.
3. Jelaskan langkah kerja membubut kartel tangan?
Dimana:
H = Ketebalan pelat tambahan (mm)
e = Eksentrisitas (mm)
r = jari-jari pencekam benda kerja (mm)
a. Mengamati
b. Menanya
Dari pengamatan gambar 4.17 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat poros eksentrik.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut?
3. Bagaimana cara memasang benda kerja dengan 2 senter?
4. Bagaimana cara membubut poros eksentrik?
5. Bagaimana cara mengatur pergeseran center kepala lepas?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
d. Mengasosiasi/Menalar
3. Rangkuman
• Poros eksentrik adalah sebuah poros yang mempunyai 2 atau lebih sumbu
porosnya.
• Penjepitan benda kerja untuk membubut eksentrik dapat dilakukan dengan
3 cara, yaitu; memakai chuck rahang 3 biasa, chuck rahang 3atau 4
independen dan antara senter dengan senter.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:
Keterangan
Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 1 1/4
‘’ x ……………………………………………………………………
185 mm ……………………………………………………………………
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
a. Mengamati
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
Dalam praktek membubut, yang harus diperhatikan adalah benda kerja akan
membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x. Kemudian
pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang melalui
sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Keterangan
Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
Bahan:
……………………………………………………………………
Besi St 37 Ø 30 x 180
……………………………………………………………………
mm
Keselamatan kerja:
……………………………………………………………………
APD yang dipakai
……………………………………………………………………
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada mesin bubut?
b. Menanya
Dari hasil pengamatan gambar 5.1, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin frais.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
4. Bagaimana cara menjepit pisau frais?
5. Alat pelindung diri apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
6. Bagaimana cara mengefrais permukaan rata?
7. Bagaimana cara mengefrais miring?
8. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
10. Bagaimanakah cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja?
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
3. Rangkuman
• Pengerjaan frais merupakan pengerjaan membuat rata permukaan benda
kerja. Jika diperhatikan pada mesin frais, maka terdapat benda kerja yang
terjepit pada ragum meja mesin frais dan pisau frais terdapat pada sumbu
spindle mesin frais.
• Ada 3 sumbu utama pada mesin frais, yaitu sumbu x pada eretan panjang,
sumbu y pada eretan lintang dan sumbu z pada meja frais.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengefrais rata dan miring sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 ……………………………………………………………………
33x53x73 mm ……………………………………………………………………
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja mengefrais rata?
2. Sebutkan langkah kerja mengefrais miring?
3. Sebutkan langkah kerja cara menjepit benda kerja?
4. Sebutkan langkah kerja memasang pisau frais?
a. Mengamati
b. Menanya
Dari hasil pengamatan gambar 5.2, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin frais.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat alur dan frais
bertingkat pada benda kerja mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti
bentuk tabel pada tugas dibawah ini.
3. Rangkuman
Proses pengefraisan rata dan miring berbeda caranya dalam proses
membuat alur dan frais bertingkat. Sumbu nol pisau frais terhadap benda
kerja pada pembuatan alur sangat berpengaruh terhadap hasilnya benda
kerja yang akan dicapai.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengefrais alur dan bertingkat sesuai
Keterangan
Alat-alat kerja:
…………………………………………………………………
• Mesin Frais
…………………………………………………………………
• .
…………………………………………………………………
• .
……………………………………………………...…………
Bahan: ………………………………………………………………… .
• Besi St 37 30x50x70 ………………………………………………………………….
mm ………………………………………………………………….
Finishing: ………………………………………………………………… .
………………………………………………………………….
……………………………………………………...………….
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja dalam memasang pisau frais end mill?
2. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam mengefrais alur?
3. Bagaimanakah cara mencari titik nol pisau frais terhadap sumbu benda
kerja? Jelaskan.
Sumber: http://www.ustudy.in
Gambar 5.3. Roda gigi lurus
Jarak puncak (t) ialah hasil perkalian suatu angka konstan dan π. Angka
konstan yang dikalikan dengan π disebut dengan modul (m). modul ialah suatu
angka mutlak dan hasil perkalian dari jarak puncak dalam satuan mm.
t=m.π
Bila pada sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi (z) dan diameter
lingkaran tusuk (d), t = tusuk, maka keliling lingkaran tusuk adalah d . 𝜋 = z . t
𝑧𝑡 𝑡
Bila 𝑑 . 𝜋 = 𝑧 . 𝑡, maka 𝑑 = =𝑧
𝜋 𝜋
𝑡
Faktor disebut modulus m dari gigi-giginya sering modul.
𝜋
Tabel 5.2. Tabel Daftar modul–modul gigi yang sering dipakai menurut DIN 780
1 0,3 21 4,5 41 24
2 0,4 22 5 42 27
3 0,5 23 5,5 43 30
4 0,6 24 6 44 33
5 0,7 25 6,5 45 36
6 0,8 26 7 46 39
7 0,9 27 8 47 42
8 1 28 9 48 45
9 1,25 29 10 49 50
10 1,5 30 11 50 55
11 1,75 31 12 51 60
12 2 32 13 52 65
13 2,25 33 14 53 70
14 2,5 34 15 54 75
15 2,75 35 16
16 3 36 17
17 3,25 37 18
18 3,5 38 20
19 3,75 39 22
20 4 40
1 12 – 13 gigi
2 14 – 16 gigi
3 17 – 20 gigi
4 21 – 25 gigi
5 26 – 34 gigi
6 35 – 54 gigi
7 55 – 134 gigi
Catatan:
Untuk pengefraisan roda gigi yang mempunyai gigi 32 digunakan pisau
frais no. 5.
Sumber: http://qfguides.tripod.com
Gambar 5.5. Kepala pembagi
Sumber: http://www.t4i.com.au
Gambar 5.6. Piring pembagi
Jumlah piringan pembagi biasanya ada 3 buah yang sudah
distandarisasikan lingkaran lubangnya, yaitu:
Piringan I = 15, 16, 17, 18, 19, 20
II = 21, 23, 27, 29, 31, 33
III = 37, 39, 41, 43, 47, 49
a. Mengamati
b. Menanya
Dari hasil pengamatan gambar 5.3 roda gigi lurus apa saja yang
dapat kita pelajari pada praktek
kerja mesin frais membuat roda gigi lurus.
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat roda gigi lurus
benda kerja mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini.
3. Rangkuman
• Untuk mentransmisikan daya besar dan putaran tanpa selip, maka
digunakan roda gigi.
• Dua atau lebih roda gigi yang saling berhubungan akan membentuk putaran
roda gigi. Roda gigi yang lebih kecil disebut roda gigi pinion sedangkan roda
gigi yang besar di sebut roda gigi wheel.
• Suatu gigi dibatasi oleh diameter kepala (dk) dan diameter kaki (df). Pada
diameter tusuk atau diameter pitch (dp) gigi-gigi membuat jarak. Jarak antara
kedua gigi diukur dari diameter tusuk dan dinamakan jarak puncak (t).
• Pembuatan roda gigi difrais menggunakan mesin frais universal dengan
bantuan kepala pembagi.
Sedangkan proses pengefraisan ini dipakai pisau frais modul.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerjanya. Tulislah alat dan bahan yang dipakai dalam membuat roda gigi
wheel sesuai dengan yang anda kerjakan. tulis dalam bentuk laporan seperti
tabel di bawah ini. Adapun data roda gigi wheel sebagai berikut:
Jumlah gigi (z) = 31 buah
Modul (m) = 3
Gambar kerja:
Keterangan
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam mengefrais roda gigi?
2. Apa yang dimaksud dengan jarak puncak?
3. Ada berapa macam kepala pembagi? Sebutkan.
4. Sebuah benda kerja akan dibuat roda gigi dengan jumlah gigi z = 28 dengan
modul 1.5 mm. Hitunglah diameter dan ukuran-ukuran yang dibutuhkan?
a. Mengamati
b. Menanya
Dari hasil pengamatan gambar 5.3 roda gigi lurus apa saja yang
dapat kita pelajari pada praktek
kerja mesin frais membuat roda gigi lurus.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi?
3. Bagaimana cara memasang pisau frais roda gigi?
4. Alat pelindung diri apa yang dipakai dalam mengefrais roda gigi lurus?
5. Bagaimana cara mengatur kepala pembagi?
6. Bagaimana cara mengefrais roda gigi lurus?
7. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
8. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat roda gigi lurus
benda kerja mulai proses dari
awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini.
3. Rangkuman
Kegiatan pembelajaran ini merupakan kelanjutan praktek membuat
roda gigi pinion seperti kegiatan pembelajaran 14.
4. Tugas
Melanjutkan praktek membuat benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah
ini, berikut langkah kerjanya. Tulislah alat dan bahan yang dipakai dalam
membuat roda gigi pinion sesuai dengan yang anda kerjakan. tulis dalam
bentuk laporan seperti tabel di bawah ini. Adapun data roda gigi pinion sebagai
berikut:
• Jumlah gigi (z) = 18 buah
• Modul (m) = 2,5
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
Bahan:
……………………………………………………………………
• Plastik 37 Ø 49 x
……………………………………………………………………
28 mm
Keselamatan kerja:
……………………………………………………………………
• APD yang
……………………………………………………………………
dipakai
……………………………………………………………………
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
10) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai dengan
gambar kerja ?
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja mencari titik nol sumbu kerja?
2. Apa yang dimaksud dengan modul gigi?
b. Menanya
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengebor?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah mata bor apa saja?
3. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengebor apa saja?
4. Alat ukur apa yang dipakai untuk mengukur diameter lubang dan
kedalaman lubang?
5. Bagaimana cara menandai benda kerja sebelum dibor?
6. Bagaimana cara membuat lubang kepala baut versing?
7. Bagaimana cara membuat lubang tembus?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
Carilah informasi:
1. Cara mengatur putaran mesin bor
2. Cara mengasah pahat bor.
3. Cara menjalankan mesin bor
4. Cara mengebor tembus
5. Cara mengebor tidak tembus
6. Cara membuat ulir dalam pada lubang tembus
7. Cara mengebor baut kepala versing
8. Cara mengebor baut kepala bulat benam
9. Cara mengebor miring
e. Mengkomunikasikan
Buatlah laporan praktek kerja mesin bor mulai proses dari awal
sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini
3. Rangkuman
• Untuk mengebor lubang tembus, sebaiknya benda kerja di beri balok
penahan di kedua sisi atau diberi papan kayu pada bagian bawah.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengebor sesuai dengan yang anda
kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:
Gambar kerja:
Keterangan
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja mengebor tembus?
2. Sebutkan langkah kerja mengebor tidak tembus
3. Sebutkan langkah kerja menjepit benda kerja pada ragum mesin bor?
4. Ada berapa cara mencekam mata bor pada mesin bor? Sebutkan?
5. Untuk membuat ulir dalam M6, M8, M10 dan M12, berapa diameter mata bor
yang dipakai?
a. Mengamati
b. Menanya
Dari hasil pengamatan gambar 7.1 V blok, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin sekrap.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. peralatan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring?
3. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
4. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
5. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
6. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap?
7. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap?
8. Bagaimana cara menyekrap rata dan menyekrap miring?
9. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
10. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
d. Mengasosiasi/Menalar
3. Rangkuman
• Dalam praktek menyekrap, pahat akan bergerak dengan sumbu y pada
langkah lengan ayun maju dan mundur, sedangkan benda kerja diam pada
saat penyayatan dan bergerak dengan sumbu x pada meja sekrap kea rah
kiri atau kanan.
• Sebelum mulai mengoperasikan mesin sekrap, terlebih dahulu lengan ayun
harus digerakkan dengan tangan secara hati-hati. Maksud di gerakkan
dengan tangan adalah untuk memastikan bahwa antara lengan dan meja
atau benda kerja tidak saling bersentuhan atau menabrak.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:
Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………
Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 , 38x53x73 ……………………………………………………………………
mm ……………………………………………………………………
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja menyekrap rata?
2. Sebutkan langkah kerja menjepit pahat sekrap?
3. Sebutkan langkah kerja dalam menyekrap miring?
a. Mengamati
b. Menanya
dari hasil pengamatan gambar 7.2. V blok dan hasil praktek kerja
mesin sekrap pada tujuan pembelajaran 17, apa saja yang dapat kita pelajari
untuk menyekrap alur?
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
3. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
4. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
5. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap alur ?
6. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap alur?
7. Bagaimana cara menyekrap alur pada V blok?
8. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?
c. Mencoba/Mengumpulkan informasi
d. Mengasosiasi/Menalar
e. Mengkomunikasikan
Buatlah laporan praktek kerja mesin sekrap membuat alur pada benda
kerja V blok mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini.
4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam menyekrap alur pada V blok sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:
Keterangan
Alat-alat ……………………………………………………………………
kerja: ……………………………………………………………………
• . Mesin Sekrap ……………………………………………………………………
• . ……………………………………………………...……………
• .
Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
PERTANYAAN S/B
Adaptor
pemegang pisau frais muka
Alur
lubang tidak tembus dan memanjang pada benda kerja
APD
alat pelindung diri (untuk keselamatan kerja)
Arbor
sarung pemegang pisau frais
Asutan
gerakan pemakanan
Bed
mesin alas mesin dari besi tuang yang bentuknya memanjang
Beram (bram)
serpihan bekas sayatan benda kerja dari logam
Boring
perluasan lubang pada satu titik
Champer
pingul pada tepi benda kerja supaya tidak tajam
Chuck
penjepit benda kerja atau mata bor yang berbentuk silinder
Chuck rahang 2, 3, 4, 6
penjepit benda kerja pada mesin bubut dengan 2, 3, 4, 6 pencekam dari arah samping
Collet pemegang pisau frais jari
Counter bor
pembuatan lubang besar dengan pemberian bor kecil atau pengarah pada titik tengahnya
Countersink
pembuatan lubang kerucut untuk baut versing (tanam)
Cutter
sisi potong pisau
Cutting
angel sudut potong
Diameter picth
diameter tusuk sebagai sumbu dalam menghitung tinggi ulir atau gigi