Anda di halaman 1dari 244

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia
2015

Teknologi Mekanik

SMK / MAK
Kelas XI Semester II
DISKLAIMER (DISCLAIMER)

Penulis :
Editor Materi :
Editor Bahasa :
Ilustrasi Sampul :
Desain & Ilustrasi Buku :
Hak Cipta @2015, Kementrian Pendidikan & Kebudayaan

MILIK
MILIKNEGARA
NEGARA
TIDAK
TIDAK DIPERJUALBELIKAN
DIPERJUALBELIKAN

Semua hak cipta dilindungi undang-undang, Dilarang memperbanyak


(mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh isi
buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi,
rekaman, atau melalui metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa
izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam
kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial
tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak cipta. Penggunaan untuk
komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

ii Teknologi Mekanik
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku
teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Mekanik.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi BELAJAR
(learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari pembelajaran
pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student
Active Learning-SAL.
Buku teks ″Teknologi Mekanik″ ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan
model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″Teknologi Mekanik″ ini disusun dengan
tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik),
dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan buku teks ini dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu
terselesaikannya buku teks siswa untuk Mata Pelajaran Teknologi Mekanik kelas X/Semester
2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta, 10 Desember 2014
Direktur Pembinaan SMK

Drs. Mustaghfirin Amin, MBA

Teknologi Mekanik iii


FITUR BUKU

• Buku disajikan penuh format warna dengan pendekatan pedagogik yang variatif, menarik
dan tidak membosankan.
• Bab pembuka mencakup garis besar bab, tujuan bab, pendahuluan, kunci latihan, daftar
istilah, pratinjau aplikasi kegiatan, dan referensi situs web.
• Terdapat pendahuluan dan tujuan belajar dalam setiap sub-bab.
• Dilengkapi contoh-contoh aplikasi dan setiap contoh memiliki masalah terkait dengan
kunci jawaban.
• Untuk keperluan ekperimen, tersedia contoh file Multisim® yang dapat dipilih, seperti
pemecahan masalah, dan atau dapat di unduh dari situs pendamping.
• Indikator ketercapaian, pada bagian pertanyaan pemeriksaan berada di akhir setiap bab.
• Pada setiap bab dilengkapi dengan pemecahan masalah (troubleshooting).
• Pada akhir bab, dilengkapi dengan contoh-contoh berbagai macam aktivitas yang
aplikatif.
• Untuk mempermudah transformasi domain pengetahuan kedalam domain ketrampilan,
penyajian buku dilengkapi dengan latihan dengan dukungan teknologi simulasi pada
setiap akhir bab.
• Ringkasan, daftar istilah, istilah kunci, dan daftar rumus pada akhir setiap bab.
• Kuis pilihan benar/salah, rangkaian tindakan kuis, uji kompetensi pengembangan diri
(perencanaan, troubleshooting, simulasi), dan masalah-masalah kategori masalah dasar
dan lanjutan disajikan pada akhir setiap bab.

iv Teknologi Mekanik
DAFTAR ISI

DISKLAIMER .................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
FITUR BUKU ................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR ..............................................................................xi
PETA KONSEP ........................................................................................................... xii
BAGIAN 1 : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Deskripsi materi pembelajaran .......................................................................... 1
1.2 Prasyarat ........................................................................................................... 2
1.3 Petunjuk penggunaan........................................................................................ 2
1.4 Tujuan akhir....................................................................................................... 2
1.5 Kompetensi inti dan kompetensi dasar .............................................................. 3
1.6 Cek kemampuan awal ....................................................................................... 5
BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN ...................................................................................... 9
2.1 MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL .............................................................. 9
2.1.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ................................................ 9
2.1.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : Macam dan Jenis Mesin Perkakas
Konvensional ......................................................................................... 9
2.2 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL ...... 30
2.2.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN .............................................. 30
2.2.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: Prosedur Pengoperasian Mesin Bubut
dan Mesin Frais ................................................................................... 30
2.2.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: Prosedur Pengoperasian Mesin Bor dan
Mesin Sekrap ....................................................................................... 61
2.3 KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN PERKAKAS
KONVENSIONAL ............................................................................................ 86
2.3.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN .............................................. 86
2.3.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: Keselamatan Kerja Mesin Perkakas
Konvensional ....................................................................................... 86
2.4 KERJA MESIN BUBUT ................................................................................. 107
2.4.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 107
2.4.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : Praktek Membubut Rata................ 107

Teknologi Mekanik v
2.4.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : Praktek Membubut Bertingkat ....... 116
2.4.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 : Praktek Membubut Alur ................. 123
2.4.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 : Praktek Membubut Ulir .................. 130
2.4.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 : Praktek Membubut kartel ............... 142
2.4.7 KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 : Praktek Membubut poros
eksentrik ............................................................................................. 151
2.4.8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 : Praktek Membubut poros
eksentrik ............................................................................................. 160
2.5 KERJA MESIN FRAIS ................................................................................... 166
2.5.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 166
2.5.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 : Praktek Mengefrais Rata dan miring ..
........................................................................................................... 166
2.5.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 13 : Praktek Mengefrais alur dan bertingkat
........................................................................................................... 174
2.5.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 14 : Praktek Membuat roda gigi .......... 181
2.5.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 : Praktek membuat roda gigi .......... 195
2.6 KERJA MESIN BOR ...................................................................................... 202
2.6.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 202
2.6.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 16 : Praktek Mengebor lurus dan miring
........................................................................................................... 202
2.7 KERJA MESIN SEKRAP ............................................................................... 211
2.7.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ............................................ 211
2.7.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 17 : Praktek menyekrap rata dan
miring ................................................................................................. 211
2.7.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 18 : Praktek menyekrap alur ............... 219
GLOSARIUM ............................................................................................................ 227
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 232

vi Teknologi Mekanik
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Mesin bubut .......................................................................................... 10


Gambar 1.2. Macam-macam mesin frais ................................................................... 13
Gambar 1.3. Bagian-bagian utama mesin frais ........................................................... 13
Gambar 1.4. Mesin bor meja dan mesin bor universal ............................................... 15
Gambar 1.5. Mesin bor kolom dan mesin bor radial ................................................... 15
Gambar 1.6. Bagian-bagian utama mesin bor ............................................................ 16
Gambar 1.7. Mesin sekrap ......................................................................................... 17
Gambar 2.1. Macam-macam pahat bubut .................................................................. 31
Gambar 2.2. Sudut potong pahat bubut ..................................................................... 32
Gambar 2.3. Holder pemegang klem dan mata pahat ................................................ 33
Gambar 2.4. Proses Penyayatan benda kerja ............................................................ 34
Gambar 2.5. Posisi pahat bubut harus sejajar dengan titik pusat ............................... 35
Gambar 2.6. Perlengkapan penjepit pahat bubut (toolpost) ....................................... 35
Gambar 2.7. Posisi pahat terlalu menjulur keluar dengan .......................................... 36
Gambar 2.8. Pencekaman benda kerja dengan chuck rahang 3 ................................ 37
Gambar 2.9. Chuck rahang 2 dan chuck rahang 3 ..................................................... 37
Gambar 2.10. Chuck rahang 4 dan chuck rahang 6 ................................................... 38
Gambar 2.11. Membubut benda kerja panjang .......................................................... 38
Gambar 2.12. Membubut benda kerja diameter besar ............................................... 38
Gambar 2.13. Macam-macam pisau frais .................................................................. 40
Gambar 2.14. Arah gerakan frais naik ....................................................................... 41
Gambar 2.15. Arah gerakan frais turun ...................................................................... 42
Gambar 2.16. Pemotongan searah benda kerja ......................................................... 42
Gambar 2.17. Pemotongan berlawanan benda kerja ................................................. 43
Gambar 2.18. Pemotongan netral .............................................................................. 43
Gambar 2.19. Adaptor ............................................................................................... 47
Gambar 2.20. Type W collet ...................................................................................... 47
Gambar 2.21. Type collet biconical ............................................................................ 47
Gambar 2.22. Arbor ................................................................................................... 48
Gambar 2.23. Macam-macam ragum frais ................................................................. 48
Gambar 2.24. Pencekaman benda kerja segi empat pada ragum .............................. 49
Gambar 2.25. Pencekaman benda kerja silinder memakai blok V .............................. 49
Gambar 2.26. Menandai benda kerja dengan penitik ................................................. 62
Gambar 2.27. Jenis-jenis mata bor ............................................................................ 63

Teknologi Mekanik vii


Gambar 2.28. Sudut mata bor logam ......................................................................... 64
Gambar 2.29. Mata bor diameter besar langsung kesumbu mesin bor ....................... 67
Gambar 2.30. Chuck bor dengan pengunci ................................................................ 67
Gambar 2.31. Chuck bor universal ............................................................................. 68
Gambar 2.32. Sarung bor ........................................................................................... 68
Gambar 2.33. Tahapan dalam proses pemasangan mata bor dari kiri ke kanan ........ 68
Gambar 2.34. Benda kerja dijepit dengan ragum dan ditahan paralel ........................ 69
Gambar 2.35. Benda kerja dijepit dengan klem .......................................................... 69
Gambar 2.36. Benda kerja bulat di beri balok V ......................................................... 70
Gambar 2.37. Benda kerja dibor tembus ditahan balok kayu ..................................... 70
Gambar 2.38. Gerakan langkah kerja mesin sekrap ................................................... 71
Gambar 2.39. Sudut pahat sekrap ............................................................................. 72
Gambar 2.40. Langkah panjang dan langkah pendek ................................................ 73
Gambar 2.41. Panjang langkah .................................................................................. 74
Gambar 2.42. Pemegang pahat sekrap ...................................................................... 76
Gambar 2.43. Cara memegang pahat sekrap ............................................................ 76
Gambar 2.44. Penjepitan benda kerja ........................................................................ 77
Gambar 3.1. Tanda-tanda alat pelindung diri ............................................................. 88
Gambar 3.2. Pakaian kerja bengkel ........................................................................... 88
Gambar 3.3. Sepatu pengaman ................................................................................. 89
Gambar 3.4. Kacamata pengaman ............................................................................ 89
Gambar 3.5. Helm dan topi ........................................................................................ 90
Gambar 3.6. Macam-macam masker pelindung ......................................................... 90
Gambar 3.7. Sarung tangan pelindung dari kiri ke kanan ........................................... 90
Gambar 3.8. Pelindung suara bising .......................................................................... 91
Gambar 3.9. Pelindung mesin bubut .......................................................................... 92
Gambar 3.10. Pelindung mesin frais .......................................................................... 92
Gambar 3.11. Pelindung mesin bor ............................................................................ 93
Gambar 3.12. Contoh bengkel dengan penerangan yang baik ................................... 94
Gambar 3.13. Contoh model ventilasi bengkel ............................................................ 96
Gambar 4.1. Sumbu kerja mesin bubut 2 arah sumbu x dan sumbu y ..................... 108
Gambar 4.2. Benda kerja silinder bertingkat ............................................................. 116
Gambar 4.3. Benda kerja silinder bertingkat dan beralur .......................................... 123
Gambar 4.4. Macam-macam ulir; dari kiri kekanan ulir segitiga, ulir segiempat, ....... 131
Gambar 4.5. Dimensi Ulir ......................................................................................... 132
Gambar 4.6. Benda kerja silinder bertingkat, beralur dan berulir .............................. 134

viii Teknologi Mekanik


Gambar 4.7. Macam-macam pola hasil kartel .......................................................... 142
Gambar 4.8. Kartel mata tunggal ............................................................................. 143
Gambar 4.9. Kartel silang ........................................................................................ 143
Gambar 4.10. Kartel tangan ..................................................................................... 143
Gambar 4.11. Benda kerja silinder kartel ................................................................. 144
Gambar 4.12. Poros eksentrik ................................................................................. 151
Gambar 4.13. Menjepit benda kerja dengan dua senter pada ujungnya ................... 152
Gambar 4.14. Menjepit benda kerja dengan pelat tambahan ................................... 152
Gambar 4.15. Menjepit benda kerja dengan chuck ................................................... 153
Gambar 4.16.. Menjepit benda kerja dengan chuck ................................................ 153
Gambar 4.17. Poros eksentrik ................................................................................. 154
Gambar 4.18. Poros eksentrik ................................................................................. 160
Gambar 5.1. Sumbu kerja mesin frais ...................................................................... 167
Gambar 5.2. Benda kerja profil alur ......................................................................... 174
Gambar 5.3. Roda gigi lurus .................................................................................... 181
Gambar 5.4. Bagian-bagian roda gigi lurus .............................................................. 182
Gambar 5.5. Kepala pembagi .................................................................................. 187
Gambar 5.6. Piring pembagi .................................................................................... 186
Gambar 5.7. Cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja ................................... 196
Gambar 6.1. Macam-macam lubang bor .................................................................. 203
Gambar 7.1. Benda kerja V blok .............................................................................. 211
Gambar 7.2. V blok .................................................................................................. 219

Teknologi Mekanik ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kecepatan Potong Bahan (vc) m/menit ...................................................... 44


Tabel 2.2. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS ............................................. 65
Tabel 2.3. Besarnya pemakanan berdasarkan diameter bor ....................................... 66
Tabel 2.4. Kecepatan potong berdasarkan jenis pahat dan bahan kerja ..................... 75
Tabel 2.5. Jumlah putaran berdasarkan kecepatan potong dan panjang langkah ....... 75
Tabel 4.1. Tabel ulir menurut bentuk, sudut dan profilnya ......................................... 131
Tabel 4.2. Tabel ulir dan lubang bor .......................................................................... 133
Tabel 5.1. Tabel kecepatan potong menurut bahan .................................................. 167
Tabel 5.2. Tabel Daftar modul–modul gigi yang sering dipakai menurut DIN 780 ...... 183
Tabel 5.3. Tabel hitung ukuran-ukuran bagian roda gigi ............................................ 184
Tabel 5.4. Table nomor pisau frais untuk modul sampai 10 mm. ............................... 186

x Teknologi Mekanik
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR

Struktur kurikulum bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa program keahlian Teknik
Elektronika paket keahlian

Teknologi Mekanik xi
PETA KONSEP

Peta konsep mata pelajaran teknologi mekanik kelas X semester 2

xii Teknologi Mekanik


1.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Mesin perkakas adalah alat mekanis yang tenaganya dihasilkan dari motor listrik
untuk memfabrikasi komponen dari bahan baku untuk dijadikan sebuah peralatan. Kata
mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga
manusia , tetapi bisa juga di gerakan oleh manusia bila dirancang dengan tepat. Para
ahli sejarah teknologi berpendapat bahwa mesin perkakas sesungguhnya lahir ketika
keterlibatan manusia dihilangkan dalam proses pembentukan dari berbagai macam
peralatan.
Buku teknologi mekanik kelas XI semester 2 ini akan menjelaskan penggunaan
mesin-mesin perkakas konvesional dalam proses produksi. Adapun pokok-pokok
materinya, antara lain:
1. Mesin Perkakas Konvensional. Jenis dan macam mesin perkakas konvesional
yang akan dipelajari pada buku ini adalah mesin bubut, mesin frais, mesin bor dan
mesin sekrap. Termasuk yang akan dibahas adalah bagian-bagian utama pada
masing-masing mesin perkakas konvensional.
2. Prosedur Pengoperasian Mesin Perkakas Konvensional. Sebelum menggunakan
mesin perkakas konvensional, hal pertama yang harus diperhatikan adalah
bagaimana mengetahui prosedur penggunaan mesin perkakas tersebut.
Kebutuhan peralatan pendukung untuk mengoperasikan mesin perkakas wajib di
ketahui oleh setiap operator mesin perkakas. Mulai dari menyiapkan bahan,
mencekam benda kerja, putaran mesin, jenis pahat atau tools yang dipakai dan
bagaimana menjalankan mesin perkakas dengan baik dan benar.
3. Keselamatan Kerja. Guna memperkecil kecelakaan kerja pada saat menggunakan
mesin perkakas, terlebih dahulu harus memahami prosedur-prosedur penggunaan
mesin dan perlengkapan pakaian kerja yang digunakan. Keselamatan kerja
operator, keselamatan kerja mesin dan keselamatan kerja lingkungan harus
diutamakan.
4. Kerja Mesin Bubut. Mesin bubut difungsikan untuk membuat benda-benda dengan
bentuk silinder. Dalam buku ini, siswa akan mempelajari dan mengoperasikan
proses pembubutan, mulai menyiapkan benda kerja, membubut permukaan rata,
bertingkat, membuat alur, membuat ulir, mengkartel dan membuat poros eksentrik.

Teknologi Mekanik 1
5. Kerja Mesin Frais. Mesin frais di fungsikan untuk membuat benda-benda dengan
permukaan rata, bertingkat, radius, alur dan roda gigi.
6. Kerja Mesin Bor. Mesin bor di gunakan untuk pembuatan lubang-lubang pada
benda kerja.
7. Kerja Mesin Sekrap. Mesin sekrap lebih banyak difungsikan untuk membuat alur-
alur pada benda kerja meskipun bisa difungsikan untuk membuat permukaan rata
pada benda kerja.

1.2 Prasyarat
Pelajaran Teknologi mekanik kelas XI semester 2 merupakan materi pelajaran
yang tergabung dalam pelajaran C3 pada paket keahlian Teknik Mekatronika. Buku
materi pelajaran ini diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran teknologi mekanik
semester 1 tentang dasar-dasar teknologi mekanik. Untuk mempelajari ini pelajaran
pendukungnya adalah pelajaran C1 yaitu Fisika, Kimia dan Gambar Teknik, dan
pelajaran C2 yaitu Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.

1.3 Petunjuk Penggunaan


Buku pelajaran ini dapat digunakan siapa saja terutama siswa-siswa SMK Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa, terutama untuk program studi keahlian Teknik
Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Listrik dan Teknik Elektronika yang ingin mempelajari
dasar-dasar teknologi mekanik. Khusus siswa-siswa SMK Paket Keahlian Mekatronika,
buku pelajaran ini dapat memenuhi tuntutan profil kompetensi tamatan.
Buku pelajaran ini berisi 18 kegiatan pembelajaran setiap kegiatan belajar berisi
informasi teori, tugas dan uji kompetensi atau ulangan. Tugas-tugas merupakan
kegiatan praktek. Informasi pelaksanaan praktek dapat dibaca di lembar kerja peserta
didik. Tes formatif berisi pertanyaan-pertanyaan baik teori maupun hasil praktek.
Mulailah mempelajari teori terlebih dahulu kemudian lakukan kegiatan praktikum.
Belajarlah secara urut dari kegiatan 1 sampai kegiatan 18.
Setiap tugas praktek lakukan secara mandiri maupun berkelompok, bagilah tugas
dengan teman kelompok. Setelah selesai mengerjakan tugas buat laporan dan
presentasikan ke teman-teman kelompok lain. Setiap melakukan kegiatan praktek ikuti
petunjuk operasionalnya.

1.4 Tujuan Akhir


Setelah selesai mengikuti pelajaran ini siswa dapat:
1. Memahami macam-macam mesin perkakas konvensional.

2 Teknologi Mekanik
2. Memahami prosedur pengoperasian mesin perkakas konvensional.
3. Memahami keselamatan kerja dalam menggunakan mesin perkakas konvensional.
4. Mengenal macam-macam tools yang dipakai pada mesin perkakas konvensional
5. Menggunakan peralatan kelengkapan mesin perkakas konvensional sesuai
dengan prosedur.
6. Mengoperasikan mesin perkakas konvesional sesuai dengan prosedur.
7. Melakukan tindakan pengamanan kegagalan mesin perkakas.

1.5 Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

RELIGIUS

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Membangun kebiasaan bersyukur


ajaran agama yang dianutnya atas limpahan rahmat, karunia dan
anugerah yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa.
1.2. Memiliki sikap dan perilaku beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlaq mulia, jujur,
disiplin, sehat, berilmu, cakap,
sehinggadihasilkan insan Indonesia
yang demokratis dan bertanggung
jawab sesuai dengan bidang
keilmuannya.
1.3. Membangun insan Indonesia yang
cerdas, mandiri, dan kreatif, serta
bertanggung jawab kepada Tuhan
yang menciptakan alam semesta.
1.4. Memiliki sikap saling menghargai
(toleran) keberagaman agama,
bangsa,suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global

SOSIAL

2. Mengembangkan perilaku (jujur, .1. Menerapkan perilaku ilmiah (memiliki


disiplin, tanggung jawab, peduli, rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
santun, ramah lingkungan, gotong cermat; tekun; bertanggung jawab;

Teknologi Mekanik 3
royong, kerjasama, cinta damai, terbuka; peduli lingkungan) sebagai
responsif dan proaktif), wujud implementasi proses
menunjukkan sikap sebagai bagian pembelajaran bermakna dan
dari solusi atas berbagai terintegrasi, sehingga dihasilkan insan
permasalahan bangsa, serta Indonesia yang produktif, kreatif dan
memosisikan diri sebagai agen inovatif melalui penguatan sikap (tahu
transformasi masyarakat dalam mengapa), keterampilan (tahu
membangun peradaban bangsa dan bagaimana), dan pengetahuan (tahu
dunia. apa) sesuai dengan jenjang
pengetahuan yang dipelajarinya.

.2. Menghargai kerja individu dan


kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan

.3. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada


tata tertib dan aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari selama di
kelas, lingkungan sekolah

PENGETAHUAN

3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menjelaskan material bahan


menjelaskan pengetahuan faktual, permesinan
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menjelaskan cara penggunaan
metakognitif dalam ilmu perkakas tangan mekanik
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Membaca buku manual hand power
budaya, dan humaniora dengan tool
wawasan kemanusiaan, 3.4 Membaca buku manual mesin
kebangsaan, kenegaraan, dan perkakas konvensional
peradaban terkait penyebab 3.5 Menjelaskan prosedur pengoperasian
fenomena dan kejadian, serta hand power tool
menerapkan pengetahuan 3.6 Menjelaskan prosedur pengoperasian
prosedural pada bidang kajian yang mesin perkakas konvensional
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untukmemecahkan
masalah.

4 Teknologi Mekanik
KETRAMPILAN

4. Mencoba, mengolah, menyaji, dan 4.1 Mengidentifikasi jenis dan fungsi


mencipta dalam ranah konkret dan perkakas tangan mekanik
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Mengoperasikan perkakas tangan
pengembangan dari yang mekanik
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mengidentifikasi perkakas yang rusak
mandiri serta bertindak secara efektif 4.4 Mengoperasikan hand power tool
dan kreatif, dan mampu 4.5 Melakukan tindakan pengamanan
menggunakan metoda sesuai kaidah kegagalan pengoperasian hand power
keilmuan. tool
4.6 Mengoperasikan mesin perkakas
konvensional
4.7 Melakukan tindakan pengamanan
kegagalan pengoperasian mesin
perkakas konvensional

1.6 Cek Kemampuan Awal


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan tanda silang (X) pada
jawaban dibawah ini:
1. Mesin perkakas dengan benda kerja diam sedangkan tool atau pahat yang
bergerak naik turun dan berputar adalah?
a. Mesin bor
b. Mesin bubut
c. Mesin frais
d. Mesin grinding
2. Mesin perkakas dengan benda kerja bergerak sedangkan tool atau pahatnya diam
dan berputar adalah?
a. Mesin bor
b. Mesin sekrap
c. Mesin frais
d. Mesin gunting
3. Mesin perkakas dengan benda kerja berputar sedangkan tool atau pahatnya diam
dan bergerak adalah?
a. Mesin bor
b. Mesin sekrap

Teknologi Mekanik 5
c. Mesin frais
d. Mesin bubut
4. Mesin perkakas dengan benda kerja diam sedangkan tool atau pahatnya bergerak
maju dan mundur adalah?
a. Mesin bor
b. Mesin sekrap
c. Mesin frais
d. Mesin gunting
5. Mesin perkakas konvensional yang dipakai untuk tujuan membuat benda-benda
silindris adalah?
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Mesin sekrap
d. Mesin bor
6. Mesin perkakas konvensional yang dipakai untuk tujuan pekerjaan permukaan rata
adalah?
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Mesin bor
d. Mesin gunting
7. Fungsi dari kepala penebas pada mesin sekrap adalah?
a. Untuk gerakan utama lurus maju dorongan kerja dan mundur gerakan bebas
b. Untuk penyetelan posisi pisau dan penyetel bidang garapan miring
c. Untuk gerakan otomatis
d. Untuk penyetel ketinggian meja
8. Apa yang dimaksud dengan kecepatan potong?
a. Jarak yang ditempuh oleh pahat pada setiap putaran benda kerja selama satu
menit
b. Jarak yang ditempuh antara benda kerja dengan pahat bubut
c. Putaran benda kerja selama satu menit
d. Kecepatan putaran benda kerja
9. Alat yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada mesin bubut dinamakan?
a. Ragum
b. Chuck rahang
c. Klem
d. Eretan

6 Teknologi Mekanik
10. Berikut ini merupakan bagian-bagian pada mesin bor, kecuali?
a. Kolom
b. Meja
c. Alas
d. Eretan
11. Pisau frais sisi di gunakan untuk mengefrais apa?
a. Permukaan rata datar
b. Membuat alur
c. Membuat roda gigi
d. Memotong benda kerja
12. Metode yang dipakai dalam pengefraisan adalah?
a. Frais naik
b. Frais turun
c. Frais mendaki
d. Jawaban a dan b benar
13. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pemakanan,
kecuali?
a. Kekerasan bahan
b. Putaran mesin
c. Kedalaman penyayatan
d. Ketajaman alat potong
14. Fungsi dari kepala pembagi adalah?
a. Untuk membagi jumlah gigi-gigi pada benda kerja silinder
b. Untuk membagi putaran roda gigi
c. Untuk membagi jarak antara lubang
d. Untuk membagi kecepatan potong roda gigi
15. Yang termasuk proses pengeboran dibawah ini, kecuali?
a. Drilling
b. Reaming
c. Countersink
d. Milling
16. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mata bor adalah sebagai berikut,
kecuali?
a. Ukuran lubang
b. Sudut mata bor

Teknologi Mekanik 7
c. Bahan benda kerja
d. Ukuran benda kerja
17. Apa yang dimaksud dengan langkah lengan ayun pada mesin sekrap?
a. Jarak antara benda kerja dengan pahat
b. Panjangnya langkah antara posisi pahat mulai bergerak sampai batas akhir
penyayatan
c. Langkah benda kerja bergeser setelah tersayat
d. Langkah pembebasan setelah melakukan penyayatan
18. Dibawah ini merupakan prosedur dalam mengoperasikan mesin sekrap, kecuali?
a. Memilih pahat sekrap
b. Memasang pahat sekrap
c. Mengatur langkah lengan
d. Mengatur putaran mesin
19. Yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah?
a. Keselamatan yang berkaitan dengan manusia dalam menjalanan peralatan
b. Keselamatan yang berkaitan dengan peralatan pada saat dioperasikan
c. Keselamatan yang berkaitan dengan lingkungan
d. Keselamatan yang berkaitan dengan operator, mesin, alat kerja, bahan,
proses pengolahan, lingkungan tempat kerja dan cara melakukan pekerjaan
20. Tujuan diadakannya keselamatan kerja seperti dibawah ini, kecuali?
a. Melindungi tenaga kerja atau operator
b. Menjamin keselamatan kerja orang lain ditempat kerja
c. Menjaga sumber produksi dan dipelihara secara aman dan efisien
d. Melindungi kecelakaan kerja
21. Tujuan memakai alat pelindung diri adalah?
a. Melindungi keselamatan operator pada saat mengoperasikan mesin
b. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
c. Menjamin keselamatan kerja orang lain ditempat kerja
d. Menjaga sumber produksi dan dipelihara secara aman dan efisien
22. Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan manusia
adalah?
a. Konsentrasi
b. Sikap keburu-buru
c. Selalu memakai alat pelindung diri
d. Sikap mental yang baik

8 Teknologi Mekanik
2.1 MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL
2.1.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Kerja mesin merupakan proses pembentukan permukaan benda kerja untuk
membuat model silinder, silinder bertingkat, lubang, kotak, tirus, ulir, camper, alur dan
model-model lainnya dengan bantuan suatu mesin.
Penjenisan mesin perkakas dibedakan menjadi 2 macam, pertama adalah mesin
perkakas dengan benda kerja diam dan tool atau pahat yang bergerak antara lain mesin
bor, mesin sekrap, mesin gunting, mesin tekuk. Kedua adalah mesin perkakas dengan
benda kerja bergerak sedangkan tool atau pahatnya diam atau berputar antara lain
mesin bubut, mesin frais, mesin grinding, mesin rol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan suatu mesin
perkakas adalah harus mengerti bagian-bagian utama mesin perkakas , prinsip kerja
mesin, langkah kerja mengoperasikan mesin, kebutuhan benda kerja yang akan
dikerjakan, ukuran benda kerja dan langkah kerja proses pembentukan.
Untuk membuat barang jadi yang siap pakai dari material logam hasil olahan bijih
besi, maka dapat digunakan alat bantu mesin yang berfungsi sebagai pembentuk.
Peralatan permesinan ini dapat membuat berbagai macam bentuk seperti membuat
poros, meratakan permukaan, membuat alur, membuat ulir luar dan dalam, memotong
benda, membuat lubang dan sebagainya.
Proses-proses pengerjaan yang menggunakan mesin perkakas tersebut antara
lain::
1. Mesin bubut
2. Mesin frais
3. Mesin bor
4. Mesin sekrap

2.1.2 Kegiatan Pembelajaran 1 : Macam dan Jenis Mesin Perkakas


Konvensional
1. Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui macam-macam mesin perkakas konvensional.
• Menyebutkan jenis-jenis mesin perkakas konvensional.
• Memahami prinsip kerja mesin-mesin perkakas konvensional.

Teknologi Mekanik 9
• Menunjukkan bagian-bagian utama mesin perkakas konvensional.
• Memahami fungsi-fungsi bagian mesin perkakas konvensional.

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
A. Mesin Bubut
Membubut (turning) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan dan pengambilan tatal dari bahan atau benda kerja, dimana
pahat melakukan penyayat dengan gerakan maju mundur atau melintang
sedangkan benda kerja dijepit pada cekam yang berputar. Benda kerja yang
dihasilkan berupa bentuk-bentuk silindris. Contoh pemakaian: Pembuatan poros,
Poros bertingkat, ulir luar dan ulir dalam, membentuk bidang tirus dan
sebagainya.
Mesin bubut digerakkan oleh sebuah motor listrik yang dipasang dibawah
atau disamping body, kemudian motor dihubungkan dengan poros utama melalui
puli-puli dengan perantara sabuk puli.
Ukuran mesin-mesin bubut ditentukan oleh tinggi mesin bubut dari puncak
bed mesin sampai senter kepala tetap dan panjangnya mesin bubut antara senter
kepala tetap dan senter kepala lepas. Adapun jenis-jenis mesin bubut
diklasifikasikan menjadi empat kelompok meliputi:
1. Mesin bubut ringan
2. Mesin bubut sedang
3. Mesin bubut standart
4. Mesin bubut meja panjang

Sumber: http://czjyjc.en.made-in-china.com
Gambar 1.1. Mesin bubut

10 Teknologi Mekanik
Bagian-bagian utama mesin bubut terdiri dari:
1. Bed mesin
Bed mesin atau alas mesin terbuat dari besi tuang dan bentuknya
memanjang mesin. Permukaan atas dan samping dikerjakan dengan mesin
secara seksama. Bed mesin atau alas mesin ini berfungsi untuk menopang
komponen-komponen lainnya seperti eretan.
2. Kepala tetap
Kepala tetap dipasang secara tetap pada bed mesin. Kepala tetap
mempunyai spindel lubang yang berbentuk tirus atau berulir untuk
memasang cak dan pelat pembawa. Kepala tetap dapat berputar dan
berfungsi sebagai pemegang benda kerja yang akan dibubut.
3. Kepala lepas
Kepala lepas dapat dipindahkan ke setiap posisi sepanjang bed mesin.
Kepala lepas dapat digunakan untuk membubut poros panjang atau
membuat tirus. Pada kepala lepas juga bisa dipasang perlengkapan seperti,
senter kepala lepas, chuck bor dan sebagainya.
4. Eretan
Eretan ini berfungsi sebagai support yang membawa eretan lintang dan
eretan atas. Eretan dapat digeser atau dipindahkan sepanjang bed mesin
dengan perantaraan batang bergigi yang dipasang didepan bed mesin. Roda
tangan digunakan untuk memindahkan eretan yang terpasang pada rumah
eretan.
Eretan lintang dipasang diatas eretan utama dan bergerak tegak lurus pada
bed mesin dengan jalan engkol gerak lintang.
Eretan atas dipasang di atas eretan lintang dan dapat berputar pada pena.
Eretan atas ini diberi pembagian derajat serta dapat diputar dan dikunci,
sehingga pada setiap sudut dapat membubut tirus.

Adapun peralatan-peralatan pendukung mesin bubut antara lain:


1. Pelat cekam
Pelat cekam berfungsi menjepit benda kerja selama pekerjaan membubut.
2. Pelat pembawa
Pelat pembawa berfungsi untuk melakukan pembubutan dua senter.
Bentuknya seperti pelat cekam tetapi tidak mempunyai penjepit.
3. Senter
Senter dipasang jika melakukan pembubutan benda kerja yang panjang atau
pembubutan tirus.

Teknologi Mekanik 11
4. Kacamata atau penyangga
Kacamata ini berfungsi sebagai penyangga jika membubut batang silinder
yang berdiameter kecil dan panjang. Kacamata tetap memberikan
penyanggaan dengan tiga buah rahang, dimana rahang-rahang ini dapat
disetel serta dikunci posisinya. Rahang ini membentuk sudut sebesar 120º
dan harus dilumasi ditempat-tempat yang menyentuh benda kerja.
5. Pahat bubut
Pahat bubut dibuat dari baja cepat tinggi yang tetap mempertahankan mata
pemotongnya walaupun dalam keadaan yang sangat panas. Pahat bubut
biasanya diadakan dalam bentuk pahat yang dapat dimasukkan dalam
pemegang pahat dengan sudut sebesar 15º. Sedangkan bentuk pahat bubut
ini bermacam-macam jenisnya tergantung dari pemakaiannya, seperti pahat
penghalus, pahat pisau, pahat ulir, pahat bor, atau pahat potong.
6. Mandrel
Mandrel digunakan untuk membubut bagian poros yang pendek atau
berlubang, hal ini dilakukan karena kadang-kadang menjepit benda kerja
pendek akan mengakibatkan kebulatannya benda kerja berubah dan
tertekan serta tidak silindris.
7. Kartel
Kartel digunakan untuk membuat rigi-rigi pada permukaan luar suatu benda
bulat seperti pegangan handel, gagang pisau dan sebagainya.

B. Mesin Frais
Memfrais (milling) adalah mengerjakan permukaan sebuah benda kerja
dengan mesin yang menggunakan alat pemotong berputar atau pisau frais,
dimana alat pemotong tersebut mempunyai sejumlah mata potong. Cara kerja
mesin frais sebagai berikut, benda kerja dicekam pada ragum meja yang bisa
bergerak melintang atau lurus sedangkan pisau frais dipasang pada spindel arbor
dalam keadaan diam berputar dimana spindle ini bisa berputar ke kiri atau ke
kanan.
Contoh pemakaian: Pembuatan roda gigi, membuat permukaan rata,
membuat alur, membuat alur V dan sebagainya. Mesin frais mempunyai
beberapa model dan type, tetapi secara umum mesin frais pada dasarnya
dibedakan menjadi 3 macam:
1. Mesin frais vertikal
2. Mesin frais horiSontal
3. Mesin frais universal

12 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.asia.ru
Gambar 1.2. Macam-macam mesin frais

Sumber: http://www.asia.ru
Gambar 1.3. Bagian-bagian utama mesin frais

Bagian-bagian utama mesin frais terdiri dari:


a. Meja
Meja merupakan tempat meletakkan ragum penjepit benda kerja dan kepala
pembagi serta kepala lepas. Pada meja ini mempunyai alur-alur yang
berfungsi sebagai penjepit peralatan pendukung pengerjaan mesin frais.
Selain sebagai penjepit benda kerja, meja ini bisa bergerak melintang atau
lurus sesuai dengan kebutuhan kerjanya.
b. Arbor

Teknologi Mekanik 13
Arbor merupakan sumbu utama dari mesin frais dan tempat terpasangnya
pisau frais. Pada arbor ini mempunyai banyak ring penekan (collet) sebagai
penjepit pisau frais.
c. Kolom
Fungsi dari kolom ini sebagai penopang kedudukan meja dan eretan. Kolom
ini bisa digerakkan naik dan turun.
d. Lengan
Lengan merupakan pegangan sumbu utama dari arbor. Selain itu lengan
berfungsi sebagai penopang utama dari poros posisi lengan dapat diatur atau
digeser.
Adapun peralatan-peralatan pendukung untuk mesin frais antara lain:
• Kepala pembagi
• Ragum
• Pisau frais
• Alat penahan getaran
• Kepala lepas

C. Mesin Bor
Mengebor (drilling) merupakan proses pembuatan lubang silindris pada
sebuah benda kerja dengan mesin yang menggunakan alat penyerpih berputar
atau mata bor .
Cara kerja membuat lubang dengan mesin bor adalah sebuah benda kerja
dijepit pada meja ragum dalam keadaan diam, sedangkan mata bornya berputar
dan bergerak naik turun. Pada saat bergerak turun melakukan
pengikisan/penyerpihan benda kerja dan saat bergerak naik mengeluarkan hasil
serpihan.. Contoh pemakaian adalah pembuatan lubang silinder piston. Adapun
jenis-jenis mesin bor antara lain:
a. Mesin bor meja
b. Mesin bor universal
c. Mesin bor kolom (tiang)
d. Mesin bor radial

14 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.opticalmarketplace.co.uk
Gambar 1.4. Mesin bor meja dan mesin bor universal

Sumber: http://ssic2004.en.made-in-china.com
Gambar 1.5. Mesin bor kolom dan mesin bor radial

Bagian-bagian utama mesin bor terdiri dari:


a. Alas
Alas berfungsi sebagai penompang kolom utama atau pilar dengan puli-puli
dan motor. Permukaan atas alas ini dibuat dengan mesin dan sebagai meja
untuk benda kerja yang besar. Terdapat alur-alur pada meja ini sebagai
pengikat benda kerja.
b. Kolom kolom berfungsi sebagai penopang meja dan mempertahankannya
tegak lurus dengan bor.

Teknologi Mekanik 15
Sumber: https://www.machinemart.co.uk
Gambar 1.6. Bagian-bagian utama mesin bor
c. Meja
Meja diberi alur-alur sebagai pengikat benda kerja atau ragum penjepit
benda kerja.
Meja ini dapat dinaikkan dan diturunkan serta dapat di putar sesuai dengan
kebutuhan untuk melakukan pengerjaan membuat lubang.
d. Spindel
Spindel ini digerakkan dari atas dengan perantaraan puli-puli dan sabuk puli
mesin. Kecepatan spindel dapat diatur dengan memindahkan sabuk mesin
dari satu puli ke puli lainnya. Sabuk puli mesin digerakkan oleh motor listrik.
Bagian bawah spindel berfungsi sebagai penjepit arbor dan bor.

D. Mesin Sekrap
Mesin Sekrap (shaping machine) merupakan jenis mesin perkakas
konvensional yang memiliki gerak utama lurus bolak balik (maju mundur) secara
horisontal. Gerakan pemotongan mesin sekrap dilakukan pada saat gerakan
lurus maju dan saat gerakan mundur lurus sebagai gerakan pembebas.
Mesin Sekrap berfungsi untuk pekerjaan meratakan sebuah bidang datar,
tegak maupun bidang miring. Selain itu juga untuk membuat bidang yang
bersudut atau bertingkat, membuat alur pasak, alur ekor burung bahkan alur V.
Adapun bagian-bagian utama dari mesin sekrap terdiri dari:
a. Kepala penebas
Kepala penebas berfungsi melakukan gerakan utama atau memberikan
gerakan dorongan lurus maju dorongan kerja dan gerakan mundur sebagai
dorongan kosong.

16 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.cccme.org.cn
Gambar 1.7. Mesin sekrap
b. Meja
Meja diberi alur-alur sebagai pengikat benda kerja atau ragum penjepit benda
kerja. Meja ini dapat dinaikkan dan diturunkan melalui penyetel ketinggian
c. Eretan
Eretan berfungsi untuk penyetel posisi pisau sekrap dan penyetel untuk bidang
garapan miring.
d. Lengan
Lengan ayun berfungsi untuk sebagai tranfer gerakan otomatis posisi meja
kearah melintang pada saat proses penyekrapan.

1) Mengamati

Amatilah tayangan atau gambar mesin-mesin perkakas konvensional


yang diberikan guru atau mengamati gambar 1.1 sampai gambar 1.7 mesin-
mesin perkakas seperti mesin bubut, mesin frais, mesin bor dan mesin sekrap
pada uraian materi diatas.
Mengamati mesin-mesin perkakas konvensional di bengkel permesinan
secara langsung dengan bimbingan guru.

Teknologi Mekanik 17
2) Menanya

Dari pengamatan gambar-gambar mesin perkakas dan


pengamatan langsung di bengkel permesinan, apa yang dapat kita pelajari pada
kegiatan pembelajaran ini?

Beberapa pertanyaan terkait dengan pengamatan pada mesin perkakas


konvensional antara lain:
1. Ada berapa macam mesin perkakas konvensional?
2. Sebutkan jenis-jenis setiap mesin perkakas konvensional?
3. Bagaimanakah prinsip kerja mesin bubut?
4. Bagaimanakah prinsip kerja mesin frais?
5. Bagaimanakah prinsip kerja mesin bor?
6. Bagaimanakah prinsip kerja mesin sekrap?
7. Bagian-bagian utama apa saja yang terdapat pada mesin-mesin perkakas
konvensional?
8. Apa fungsi-fungsi bagian utama dan pendukung pada setiap mesin
perkakas?

3) Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya macam dan jenis mesin perkakas konvensional
yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

18 Teknologi Mekanik
Carilah informasi:
1. Macam- macam mesin perkakas konvensional.
2. Jenis-jenis setiap mesin perkakas konvensional
3. Prinsip kerja mesin bubut.
4. Prinsip kerja mesin frais.
5. Prinsip kerja mesin bor.
6. Prinsip kerja mesin sekrap.
7. Bagian-bagian utama yang terdapat pada mesin-mesin perkakas
konvensional.
8. Fungsi-fungsi bagian pada setiap mesin perkakas.

4) Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas pada kegiatan pembelajaran ini.
Ada berapa macam mesin perkakas konvensional?
1. Sebutkan jenis-jenis setiap mesin perkakas konvensional?
2. Bagaimanakah prinsip kerja mesin bubut?
3. Bagaimanakah prinsip kerja mesin frais?
4. Bagaimanakah prinsip kerja mesin bor?
5. Bagaimanakah prinsip kerja mesin sekrap?
6. Bagian-bagian utama apa saja yang terdapat pada mesin-mesin perkakas
konvensional?
7. Apa fungsi-fungsi bagian utama dan pendukung pada setiap mesin
perkakas?

5) Mengkomunikasikan

Buatlah laporan dan presentasikan hasil pemecahan masalah


yang diberikan pada saat proses menanya seperti pada tugas dibawah ini.

Teknologi Mekanik 19
3. Rangkuman
• Kerja mesin merupakan proses pembentukan permukaan benda kerja untuk
membuat model silinder, silinder bertingkat, lubang, kotak, tirus, ulir, camper,
alur dan model-model lainnya dengan bantuan suatu mesin.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan suatu mesin perkakas
adalah harus mengerti bagianbagian utama mesin perkakas, prinsip kerja
mesin, langkah kerja mengoperasikan mesin, kebutuhan benda kerja yang
akan dikerjakan, ukuran benda kerja dan langkah kerja proses pembentukan.
• Proses pengerjaan menggunakan mesin perkakas konvensional meliputi
mesin bubut, mesin frais, mesin bor dan mesin sekrap.
• Membubut (turning) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan dan pengambilan tatal dari bahan atau benda kerja, dimana
pahat bubut memotong benda kerja yang berputar.
• Memfrais (milling) adalah mengerjakan permukaan benda kerja logam
dengan mesin yang menggunakan alat pemotong berputar dan diam yang
mempunyai sejumlah mata pemotong sedangkan benda kerjanya bergerak
melintang atau lurus.
• Membor (drilling) adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja dimana
mata bornya berputar dan bergerak turun naik sedangkan benda kerjanya
dalam keadaan diam.
• Menyekrap adalah proses permesinan dengan menghilangkan dan
pengambilan tatal permukaan benda kerja, dimana pahat sekrap bergerak
lurus maju melakukan pemakanan dan mundur gerakan bebas sedangkan
benda kerja dalam keadaan diam.

4. Tugas
Identifikasilah nama-nama bagian mesin perkakas dibawah ini:

20 Teknologi Mekanik
a. Mesin Bubut

No. Nama Komponen Fungsi


Bagian
A …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
B …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
C …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
D …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
E …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
F …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Teknologi Mekanik 21
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
O …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
P …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
Q …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
R …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
S …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin bubut konvensional.
2. Carilah perbedaan mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut
standart, mesin bubut meja panjang dan mesin bubut khusus.
3. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.

22 Teknologi Mekanik
b. Mesin Frais

No. Nama Komponen Fungsi


Bagian
A …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
B …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
C …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
D …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
E …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
F …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Teknologi Mekanik 23
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
O …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
P …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin frais.
2. Cari perbedaan mesin frais horisontal, mesin frais vertikal dan mesin frais
universal.
3. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.

24 Teknologi Mekanik
c. Mesin Bor

No. Nama Komponen Fungsi


Bagian
A …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
B …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
C …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
D …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
E …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
F …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Teknologi Mekanik 25
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin bor.
2. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.

d. Mesin Sekrap

26 Teknologi Mekanik
No. Nama Komponen Fungsi
Bagian
A …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
B …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
C …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
D …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
E …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
F …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
G …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
H …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
I …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
J …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
K …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
L …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
M …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………
N …………………………….… ………………………………………………
…….………………………… ………………………………………………
………………………………………………

Teknologi Mekanik 27
Tugas Kelompok
1. Buatlah tabel komponen-komponen pendukung beserta fungsinya untuk
kelengkapan kerja mesin sekrap konvensional.
2. Mempresentasikan hasil tugas kelompok.

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan kode
huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah mampu membedakan macam dan jenis mesin


perkakas konvensional
2) Apakah anda sudah dapat mendiskripsikan fungsi mesin-mesin
perkakas konvensional?
3) Apakah anda sudah dapat menjelaskan bagian-bagian utama mesin
perkakas konvensional?
4) Apakah anda sudah dapat memahami fungsi bagian-bagian mesin
perkakas konvensional?
5) Apakah anda sudah dapat menentukan kebutuhan kerja untuk
penggunaan mesin perkakas konvensional?
6) Apakah anda sudah dapat memahami prinsip kerja masing-masing
mesin perkakas konvensional?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan proses kerja mesin?


2. Sebutkan jenis-jenis mesin perkakas konvensional?
3. Jelaskan cara kerja mesin bubut?
4. Jelaskan cara kerja mesin frais?
5. Jelaskan cara kerja mesin bor?
6. Jelaskan cara kerja mesin sekrap?
7. Apa fungsi meja pada mesin frais?
8. Apa fungsi spindel pada mesin bor?
9. Sebutkan bagian-bagian utama mesin bubut?

28 Teknologi Mekanik
10. Sebutkan bagian-bagian utama mesin frais?
11. Sebutkan bagian-bagian utama mesin bor
12. Sebutkan bagian-bagian utama mesin sekrap?

Teknologi Mekanik 29
2.2 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN PERKAKAS KONVENSIONAL
2.2.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Sebelum menggunakan mesin perkakas konvensional, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah bagaimana mengetahui prosedur pengoperasian mesin perkakas
tersebut. Kebutuhan peralatan pendukung untuk mengoperasikan mesin perkakas
wajib di ketahui oleh setiap operator mesin perkakas. Mulai dari menyiapkan bahan,
mencekam benda kerja, mengatur putaran mesin, memilih jenis pahat atau tools yang
dipakai dan bagaimana menjalankan mesin perkakas dengan baik dan benar.

2.2.2 Kegiatan Pembelajaran 2: Prosedur Pengoperasian Mesin Bubut dan


Mesin Frais
1. Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui jenis-jenis pahat bubut.
• Mengetahui jenis-jenis pisau frais.
• Menyebutkan peralatan pendukung dalam menjalankan mesin bubut dan
mesin frais.
• Memahami cara memasang pahat bubut.
• Memahami cara memasang pisau frais.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
• Menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais.
• Menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin frais.

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
A. Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan

30 Teknologi Mekanik
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda
gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin
bubut antara lain:
1) Memilih pahat bubut
2) Menentukan putaran mesin bubut
3) Menjepit pahat bubut
4) Mencekam benda kerja

1) Memilih Pahat Bubut


Pahat adalah alat potong yang sangat penting dari proses pembubutan.
Syarat yang harus ada pada mesin bubut adalah:
a) Bentuk dan sudut pahat harus sesuai dengan material yang akan dibubut.
b) Dari material pahat itu sendiri harus mempunyai sifat:
 Keras dan tahan pecah.
 Liat dan tidak mudah bengkok.
 Tahan aus dalam waktu yang lama.
 Tahan terhadap panas.

Sumber: Dokumen kemdikbud


Gambar 2.1. Macam-macam pahat bubut

Sudut pada sisi potong


(Alpa) α = sudut bebas benda kerja
(Beta) β = sudut baji
(Gamma) γ = sudut bebas tatal
α+β = sudut potong

Teknologi Mekanik 31
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.2. Sudut potong pahat bubut

Pengaruh ketinggian pahat bubut terhadap sudut pada sisi potong


a) Pahat bubut di tengah benda-kerja (center):
• Menghasilkan sudut bebas dan sudut tatal normal.

b) Pahat bubut lebih rendah dari titik tengah benda-kerja :


• menghasilkan sudut bebas yang besar dan sudut tatal yang lebih kecil.

c) Pahat bubut lebih tinggi dari titik tengah benda-kerja :


• menghasilkan sudut bebas yang lebih kecil dan sudut tatal yang lebih
besar.

32 Teknologi Mekanik
Pemegang klem dan mata pahat mempunyai macam-macam bentuk,
sehingga memungkinkan pemecahan hampir semua persoalan kerja
permesinan. Mata pahat memiliki antara 2 sampai 8 sisi potong utama. Apabila
sudah tidak dapat digunakan, maka mata pahat dapat diputar pada sisi yang lain
atau dibuang dan diganti dengan yang baru.

Sumber: http://www.boltontools.net/
Gambar 2.3. Holder pemegang klem dan mata pahat

Keuntungannya :
* penghematan waktu kerja dengan penggantian perkakas yang cepat
* tidak perlu pekerjaan pengasahan yang mahal

2) Menentukan Putaran Mesin Bubut


Putaran mesin bubut tergantung pada besarnya kecepatan potong yang
akan digunakan. Sedangkan kecepatan potong sendiri akan dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
a) Kekerasan bahan yang dibubut.
b) Ukuran tatal atau beram yang dipotong.
c) Tingkat kehalusan yang diinginkan
d) Bahan yang digunakan.
e) Bentuk pahat.
f) Pencekaman benda kerja.
g) Macam, bentuk dan jenis mesin yang dipakai.
Pada pemotongan yang kasar digunakan putaran yang tidak terlalu tinggi
dan kecepatan pemakanan yang tinggi atau besar, sedangkan pada pemotongan
tingkat finishing maka digunakan putaran tinggi dan kecepatan pemakanan yang
rendah sehingga hasilnya akan baik dan halus.

Teknologi Mekanik 33
Gerakan utama pada pembubutan ialah gerakan perputaran benda kerja.
Karena kecepatan gerakan utama sama dengan kecepatan potong atau sayat,
maka kecepatan potong atau kecepatan sayat pada pembubutan adalah
kecepatan melingkar.
Kecepatan potong (v) adalah jarak yang ditempuh oleh pahat pada setiap
putaran benda kerja selama satu menit atau dengan kata lain kecepatan potong
adalah panjangnya tatal yang terpotong selamat 1 menit.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.4. Proses Penyayatan benda kerja

• Jika benda kerja dengan garis tengah d berputar 1 putaran, maka panjang
tatal yang tersayat adalah 1 x keliling benda kerja v = π . d
• Jika benda kerja berputar selama 1 menit, maka benda kerja akan berputar n
putaran, sehingga panjang tatal yang tersayat v = n x keliling
n. π.d
v=
1000
Dimana:
v = kecepatan sayat (potong) dalam m/menit
d = diameter benda kerja dalam mm
n = putaran mesin tiap menit dalam rpm

Pada dasarnya kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Jika


kecepatan sayat terlalu rendah, maka waktu pengerjaan akan menjadi lama.
Tetapi jika kecepatan sayat terlalu tinggi, maka sisi potong pahat akan cepat
tumpul sehingga harus sering di asah.

34 Teknologi Mekanik
3) Menjepit Pahat Bubut
Pahat bubut dipasang pada pemegang pahat yang kemudian dijepit pada
rumah pahat (toolpost). Untuk memasang atau menyetel pahat bubut pada mesin
bubut yang baik harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Sisi potong atau mata potong harus setinggi titik pusat (center) benda kerja.
b) Pahat terjepit kokoh dan tidak terlalu menjulur keluar.
c) Kedudukan sisi-sisi potong pahat harus tepat pada benda kerja.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.5. Posisi pahat bubut harus sejajar dengan titik pusat

Sumber: http://littlemachineshop.com
Gambar 2.6. Perlengkapan penjepit pahat bubut (toolpost)

Teknologi Mekanik 35
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.7. Posisi pahat terlalu menjulur keluar dengan pelat pengganjal yang
tidak teratur
Kesalahan yang sering terjadi dalam memasang pahat bubut antara lain:
a) Pemasangan pahat terlalu tinggi sehingga ujung pahat diatas sumbu benda
kerja, maka garis sumbu dan sudut tatal akan membuat sudut yang lebih
besar dan sudut bebas muka berkurang akibatnya akan melentur dan sisi
depan bagian bawah akan masuk kedalam benda kerja.
b) Pemasangan pahat bubut terlalu rendah, maka ujung pahat dibawah sumbu
benda kerja sehingga sudut garis sumbu dengan sudut tatal berkurang dan
sudut bebasnya menjadi akibatnya benda kerja akan terangkat.

4) Mencekam Benda Kerja


Untuk mencekam benda kerja pada mesin bubut di pakai chuck pencekam
yang terletak pada kepala tetap mesin bubut. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada saat akan melakukan pencekaman benda kerja pada chuck mesin bubut
antara lain:
a) Jenis chuck yang dipakai dengan rahang 2, rahang 3 atau rahang 4 harus
disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
b) Bentuk benda kerja yang akan dicekam berbentuk bulat pejal, segi tiga, segi
empat, segi enam atau pipa.
c) Ukuran benda kerja dengan diameter kecil, sedang, besar, pendek atau
panjang.

36 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.mini-lathe.com
Gambar 2.8. Pencekaman benda kerja dengan chuck rahang 3
Ada beberapa macam jenis chuck dengan rahang atau pencekam, antara lain:
1. Chuck rahang 2
2. Chuck rahang 3
3. Chuck rahang 4
4. Chuck rahang 6
Chuck dengan 2 rahang, biasanya untuk menjepit benda kerja dengan
bentuk diameter atau segi empat kecil. Rahang pada jenis chuck ini dapat
disesuikan dengan benda kerja yang tidak teratur.

Sumber: http://www.kitagawaeurope.com
Gambar 2.9. Chuck rahang 2 dan chuck rahang 3
Chuck dengan 3 rahang, digunakan untuk membubut benda kerja dengan
bentuk penampang bulat, segitiga dan segi enam. Jenis chuck ini paling banyak
dipakai pada setiap mesin bubut. Proses pencekaman benda kerja hanya dengan
sekali mengencangkan, maka seluruh rahang akan bergerak menjepit benda
kerja.
Chuck dengan 4 rahang, lebih banyak digunakan untuk pembubutan benda
kerja yang tidak beraturan bentuknya, karena setiap rahang pada chuck ini dapat

Teknologi Mekanik 37
di atur sendiri-sendiri. Seperti penampang segi empat, pembubutan eksentrik dan
lain sebagainya.

Sumber: http://www.kitagawaeurope.com
Gambar 2.10. Chuck rahang 4 dan chuck rahang 6
Chuck dengan 6 rahang, digunakan untuk pembubutan benda kerja yang
bentuknya bulat atau segi empat dengan ukuran besar. Chuck jenis ini biasanya
dipakai untuk menjepit benda kerja dengan ketelitian pengerjaan tinggi.

Sumber: http://mfgnewsweb.com
Gambar 2.11. Membubut benda kerja panjang
Untuk membubut benda kerja bulat yang panjang selain di cekam pada
chuck kepala tetap, ujung dari benda kerja harus diberi penahan pada titik
pusatnya dengan memakai kepala lepas seperti gambar 2.11 diatas. Fungsi
pemberian jepitan pada ujung tersebut adalah supaya tidak terjadi lendutan dan
lenturan benda kerja pada saat proses pembubutan.

Sumber: http://www.mini-lathe.com
Gambar 2.12. Membubut benda kerja diameter besar

38 Teknologi Mekanik
Untuk membubut benda kerja dengan diameter yang lebih besar dari ukuran
chuck, maka posisi pencekam dapat dibalik posisinya seperti gambar 2.12 diatas.

B. Mesin Frais
Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengerjakan permukaan suatu
benda dengan cara gerakan penyayatan melingkar lurus menggunakan pisau
frais sebagai alatnya.
Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk jenis mesin perkakas yang
mempunyai gerakan utama berputar pada pisau fraisnya sebagai alat potong
yang dipasang pada arbor mesin dan spindel berputar pada sumbu mesin.
Spindel dapat berputar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan keperluan kerja.
Putaran spindel dapat diatur kecepatannya tergantung dari bentuk pekerjaan,
bahan benda kerja., diameter dan kekerasan bahan pisau.
Dibawah ini merupakan beberapa bentuk hasil kerja menggunakan mesin
frais antara lain:
1) Bidang rata datar
2) Bidang rata miring menyudut
3) Bidang siku
4) Bidang sejajar
5) Alur lurus atau melingkar
6) Segi beraturan atau tidak beraturan
7) Pengeboran lubang atau memperbesar lubang
8) Roda gigi lurus, helik, payung, cacing
Adapun prosedur dalam menjalankan dan mengoperasikan mesin
perkakas konvensional khususnya mesin frais antara lain:
1) Memilih pisau frais
2) Menentukan arah gerakan pemotongan
3) Menentukan kecepatan potong
4) Memasang pisau frais
5) Mencekam benda kerja

1) Memilih Pisau Frais


Jenis pisau potong yang digunakan pada mesin frais berbeda-beda
bentuknya dan tergantung bentuk yang akan dihasilkan pada permukaan benda
kerja. Selain penggunaan pisau frais tergantung pada bentuk hasil kerjanya, juga
harus disesuaikan dengan mesin frais yang dipakai.

Teknologi Mekanik 39
Jenis pisau frais yang dipakai pada mesin frais horisontal berbeda bentuknya
dengan pisau frais yang dipakai pada mesin frais vertikal ataupun mesin frais
universal.
Adapun jenis-jenis pisau frais yang umum dipakai antara lain:
1. Pisau frais sisi
2. Pisau frais muka
3. Pisau frais alur sisi dan muka
4. Pisau frais gergaji
5. Pisau frais roda gigi
6. Pisau frais sudut
7. Pisau frais jari (end mill)
8. Pisau frais alur T
9. Pisau frais ekor burung

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.13. Macam-macam pisau frais

2) Menentukan Arah Gerakan Pemotongan


Metode proses mengefrais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan
meja mesin frais terhadap putaran pisau. Prinsip kerja dari penyayatan pada
mesin frais adalah gerak potong dilakukan oleh putaran pisau frais kemudian
gerakan pemakanan dilakukan oleh gerakan meja secara memanjang, menyilang
dan naik turun.

40 Teknologi Mekanik
Adapun Metode proses pengefraisan ada dua macam yaitu :
a) Frais naik (up milling)
Gerakan dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja
mesin frais. Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah
jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk
beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan minimal kemudian menebal.
Proses frais ini sesuai untuk mesin frais konvensional, karena pada mesin
konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi
backlash compensation.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.14. Arah gerakan frais naik

b) Frais turun (down milling)


Dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah
gerak makan meja mesin frais. Sebagai contoh jika pisau berputar berlawanan
arah jarum jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk
beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan maksimal kemudian menipis.
Proses frais ini sesuai untuk mesin frais CNC, karena pada mesin CNC
gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash
compensation. Untuk mesin frais konvensional tidak direkomendasikan
melaksanakan proses frais turun, karena meja mesin frais akan tertekan dan
ditarik oleh pisau.

Teknologi Mekanik 41
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.15. Arah gerakan frais turun

Metode Pemotongan Benda Kerja


Metode pemotongan pada frais dibagi menjadi tiga antara lain; pemotongan
searah jarum jam, pemotongan berlawanan arah jarum jam, dan netral.
a) Pemotongan searah benda kerja, yang dimaksud pemotongan searah
adalah pemotongan yang datangnya benda kerja searah dengan putaran
sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja
(benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.16. Pemotongan searah benda kerja

b) Pemotongan berlawanan arah benda kerja, yang dimaksud pemotongan


berlawanan arah adalah pemotongan yang datangnya benda kerja
berlawanan dengan arah putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini
hasilnya dapat maksimal karena meja (benda kerja) tidak tertarik oleh
cutter.

42 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.17. Pemotongan berlawanan benda kerja

c) Pemotongan netral, pemotongan netral yaitu pemotongan yang terjadi


apabila lebar benda yang disayat lebih kecil dari ukuran diameter pisau atau
diameter pisau tidak lebih besar dari bidang yang disayat.
Pemotongan jenis ini hanya berlaku untuk mesin frais vertical.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.18. Pemotongan netral

3) Menentukan Kecepatan Potong


Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan
pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut
menyangkut kecepatan potong dan kecepatan pemakanan.

Kecepatan potong
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai
panjangnya beram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu
menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin

Teknologi Mekanik 43
keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya.
Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan
potong menurut bahan dan diameter pisau frais.
Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh
menempuh jarak π x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling
yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi π x
d x n. Jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (vc).
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan
maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau
frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan beram terlepas dari benda.
Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya beram juga menentukan
proses pemotongan. Besarnya pemakanan dapat di hitung dengan rumus :
π.d.n
vc =
1000
Dimana :
vc = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter pisau frais (mm)
n = kecepatan putaran pisau (rpm)
Tabel 2.1. Kecepatan Potong Bahan (vc) m/menit

Bahan Bahan Pisau Frais

Baja HSS HSS Stelit Tantalum Tungsten


Karbon Super Carbit Carbid

Aluminium 83 – 66 166 – 332 20 – 34 267 – 498 50 – 84 332 – 664


Kuningan 13 – 26 24 – 58 14 – 24 50 – 64 44 – 64 116 – 200
Perunggu 10 – 20 21 – 44 10 – 16 34 – 54 34 – 50 64 – 142
Besi Tuang 10 – 14 10 – 16 26 – 42 16 – 24 42 – 64
Besi Tempa 12 – 16 16 – 26 24 – 34 30 – 44 84 – 108
Baja Karbon 10 – 15 10 – 16 20 – 30 20 – 30 50 – 64
Lunak 10 – 14 24 – 34 14 – 24 14 – 20 94 – 164
Sedang 20 – 30 38 – 50 84 – 124
Tinggi 16 – 26
10 – 16

44 Teknologi Mekanik
Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan (asutan) ditentukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor seperti kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut
sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong, juga kesiapan mesin
yang akan dipakai. Kesiapan mesin ini dapat diartikan juga seberapa mampu
mesin tersebut dapat mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang
optimal.
Disamping beberapa pertimbangan di atas, umumnya ditentukan juga
kecepatan pemakanan tinggi untuk proses pengasaran dan pada proses
penyelesaiannya digunakan kecepatan pemakanan rendah supaya kualitas
permukaan hasil penyayatannya menjadi lebih bagus. Makin pendek pergeseran
pahat tiap kali putaran benda kerja maka kekasarannya makin rendah atau lebih
halus.
Gerakan pemakanan (asutan) pisau frais dilaksanakan oleh benda kerja
yang mendapat gerakan dari gerak meja mesin frais. Nilai asutan dinyatakan
dalam mm permenit. Jadi merupakan pernyataan kecepatan. Pergerakan kerja
dilakukan oleh motor tersendiri dan bebas dari angka putaran spindel frais.
Jumlah gigi pisau frais harus dipertimbangkan mengingat beban yang akan
diterima oleh setiap mata potong pisau frais. Semakin banyak jumlah mata
potong, akan semakin sedikit serpih yang diungkit oleh mata potong pada laju
tertentu. Pembagian mata potong yang terlalu kecil dapat menyebabkan
patahnya pisau frais atau transmisi gerak laju mesin.
Asutan dapat dinyatakan untuk setiap putaran pisau frais atau untuk
setiap mata potong pisau frais.
F = Zn . z. n

Dimana:
F = Kecepatan pemakanan/asutan (mm/menit)
zn = asutan per mata potong (mm/mata potong)
z = jumlah mata potong
n = kecepatan putar frais (rpm)

Teknologi Mekanik 45
4) Memasang Pisau Frais
Ada berbagai macam pisau frais sesuai kegunaannya. Oleh karena itu
terdapat pula berbagai macam cara pemasangannya. Secara umum cara
pemasangan maupun pelepasan pisau dapat dibedakan menjadi:
• Pemasangan pisau pada arbor panjang
• Pemasangan pisau pada arbor pendek (pena frais)
• Pemasangan pisau pada flens
• Pemasangan pisau frais jari dengan gagang silindris dan dengan gagang
tirus memakai collet.

Peralatan pendukung untuk memasang pisau frais antara lain:


a) Adaptor
Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua
macam, yaitu adaptor dengan pasak memanjang, digunakan untuk
memegang pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai alur pasak
pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan untuk memegang
pisau frais muka berukuran kecil.

46 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.millerstooling.com.au
Gambar 2.19. Adaptor
b) Collet
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang
bertangkai silendris. Ada dua jenis collet, yaitu collet biconical, digunakan
untuk memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan collet W digunakan untuk
memegang pisau frais silindris berulir.

Sumber: http://www.southbendlathe.com
Gambar 2.20. Type W collet

Sumber: www.glacern.com
Gambar 2.21. Type collet biconical

Teknologi Mekanik 47
c) Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar
yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau
frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung
arbor.

Sumber: http://www.millerstooling.com.au
Gambar 2.22. Arbor

Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu
ukuran arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type
A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak
melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang
berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan
ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.

5) Mencekam Benda Kerja


Penjepitan atau pencekaman benda kerja secara kukuh pada saat proses
pengefraisan merupakan hal yang sangat menentukan hasil pengefraisan. Sebab
bila benda kerja tersebut terlepas dapat berakibat hasil pengefraisan yang tidak
sempurna, terjadinya kecelakaan dan retaknya pisau frais.

Sumber: http://www. metalmaster.en.made-in-china.com Gambar 2.23. Macam-


macam ragum frais

48 Teknologi Mekanik
Salah satu keberhasilan dalam pekerjaan pengefraisan adalah ketepatan
menggunakan alat-alat penjepit benda kerja yang sesuai dengan bentuk benda
yang akan difrais. Untuk benda kerja yang besar dengan pengefraisan rata,
berbeda cara menjepitnya dengan benda kerja yang kecil dengan bentuk yang
teratur, bulat, segi empat, bertingkat, dan semacamnya. Begitu juga peralatan
yang dipakai untuk membuat roda gigi memerlukan penjepitan khusus.
Beberapa perlengkapan yang bisa dipakai untuk penjepitan benda kerja antara
lain:
1. Ragum mesin
2. Klem
3. Blok V
4. Kepala pembagi
5. Meja putar

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.24. Pencekaman benda kerja segi empat pada ragum

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.25. Pencekaman benda kerja silinder memakai blok V

Teknologi Mekanik 49
a) Mengamati

Amatilah tayangan atau gambar perlengkapan pendukung


pengoperasian mesin bubut dan mesin frais konvensional yang diberikan guru.
Pelajarilah prosedur pengoperasian mesin perkakas tersebut seperti uraian
materi di atas.
Mengamati mesin-mesin perkakas konvensional dan perlengkapannya di
bengkel permesinan secara langsung dengan bimbingan guru.

b) Menanya

Dari pengamatan gambar-gambar mesin perkakas dan


perlengkapan pendukungnya serta pengamatan langsung di bengkel
permesinan, apa yang dapat kita pelajari pada kegiatan pembelajaran ini?

Isilah nama pahat dan fungsinya pada tabel dibawah ini.


Gambar Nama Pahat Fungsi

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

50 Teknologi Mekanik
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

Teknologi Mekanik 51
………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

………………………….. ……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….

Isilah nama pisau frais dan fungsinya pada tabel dibawah ini.

Gambar Nama pisau frais Fungsi

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

52 Teknologi Mekanik
………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

………………………….. …………………………………........
…………………………………........
………………………………...........

Beberapa pertanyaan terkait dengan pengamatan pada mesin bubut dan mesin
frais konvensional antara lain:
1. Sebutkan jenis-jenis pahat bubut?
2. Sebutkan jenis-jenis pisau frais?
3. Perlengkapan apa saja yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin
bubut dan mesin frais?
4. Bagaimana cara memasang pahat bubut?
5. Bagaimana cara memasang pisau frais?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?

Teknologi Mekanik 53
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais?
9. Bagaimana cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin
frais?

c) Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya prosedur pengoperasian mesin perkakas
konvensional dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Carilah informasi:
1. Jenis-jenis pahat bubut.
2. Jenis-jenis pisau frais.
3. Perlengkapan yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin bubut dan
mesin frais.
4. Cara memasang pahat bubut.
5. Cara memasang pisau frais.
6. Cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut.
7. Cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
8. Cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais.
9. Cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin frais.

d) Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat

54 Teknologi Mekanik
proses menanya sekaligus data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas pada kegiatan pembelajaran ini.
1. Sebutkan jenis-jenis pahat bubut?
2. Sebutkan jenis-jenis pisau frais?
3. Perlengkapan apa saja yang di butuhkan dalam mengoperasikan mesin
bubut dan mesin frais?
4. Bagaimana cara memasang pahat bubut?
5. Bagaimana cara memasang pisau frais?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bubut dan mesin frais?
9. Bagaimana cara menghitung kecepatan potong mesin bubut dan mesin
frais?

e) Mengkomunikasikan

Buatlah laporan dan presentasikan hasil pemecahan masalah


yang diberikan pada saat proses menanya seperti pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja
kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
• Prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin bubut
antara lain:
1. Memilih pahat bubut
2. Menentukan putaran mesin bubut
3. Menjepit pahat bubut
4. Mencekam benda kerja

Teknologi Mekanik 55
• Kecepatan potong adalah kecepatan ketika benda kerja di sayat oleh pahat
bubut.
• Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengerjakan permukaan suatu
benda dengan cara gerakan penyayatan melingkar lurus menggunakan
pisau frais sebagai alatnya, dimana pisau frais berputar pada sumbu spindel
dan meja eretan bergerak melakukan pemakanan.
• Prosedur yang harus diperhatikan dalam menjalankan dan mengoperasikan
mesin perkakas konvensional khususnya mesin frais antara lain:
1. Memilih pisau frais
2. Menentukan arah gerakan pemotongan
3. Menentukan kecepatan potong
4. Memasang pisau frais
5. Mencekam benda kerja

4. Tugas

Identifikasilah nama-nama komponen pendukung mesin bubut dan mesin frasis


dibawah ini:

Gambar Nama Alat Fungsi

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

56 Teknologi Mekanik
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

Teknologi Mekanik 57
………………………………………
……………. ………………………………………
…….……… ………………………………………
………………………………………
………………………………………

Soal: Jawab:
1. Sebuah benda kerja dari bahan ST 37 1. ..................................................
..................................................
dengan diameter 25 mm dan panjang
..................................................
100 mm akan dilakukan pengerjaan ..................................................
..................................................
pengurangan diameter menjadi 22 mm
..................................................
dengan mesin bubut. Tentukan berapa
..................................................
putaran mesin bubut yang harus di atur
..................................................
dan rencanakan berapa kecepatan
..................................................
potongnya supaya menghasilkan hasil
..................................................
pembubutan yang bagus?

2. Sebuah benda kerja bahan 2. ..................................................


dari
..................................................
aluminium berbentuk persegi empat ................................................
dengan ukuran lebar 60 mm, panjang ..................................................
..................................................
150 dan tebal 15 mm akan dilakukan ..................................................
pengurangan ukuran masing-masing ..................................................
..................................................
sisi 2 mm. pisau frais yang dipakai ..................................................
jenis pisau frais muka (face milling ..................................................
..................................................
cutter) diameter 25 mm. tentukan ..................................................
berapa putaran spindel yang harus di ..................................................
..................................................
atur dan rencanakan berapa ..................................................
kecepatan pemakanan (asutan) yang
harus diatur?

58 Teknologi Mekanik
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah memahami prosedur menjalankan mesin


bubut?
2) Apakah anda sudah dapat menghitung putaran mesin bubut?
3) Apakah anda sudah dapat menghitung kecepatan potong mesin
bubut?
4) Apakah anda sudah dapat menyetel pahat bubut pada mesin
bubut?
5) Apakah anda sudah dapat mencekam benda kerja pada chuck
mesin bubut dengan baik?
6) Apakah anda sudah memahami prosedur menjalankan mesin
frais?
7) Apakah anda sudah dapat menghitung putaran mesin frais?
8) Apakah anda sudah dapat menghitung kecepatan pemakanan
mesin frais?
9) Apakah anda sudah dapat memasang pisau frais dengan arbor
pendek?
10) Apakah Anda sudah dapat memasang pisau frais dengan arbor
panjang?
11) Apakah Anda sudah dapat memasang pisau frais dengan
collet?
12) Apakah Anda sudah dapat menjepit benda kerja berbentuk segi
empat dengan baik?

Teknologi Mekanik 59
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin bubut?
2. Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin frais?
3. Jelaskan cara memasang pahat bubut?
4. Jelaskan cara memasang pisau frais?

60 Teknologi Mekanik
2.2.3 Kegiatan Pembelajaran 3: Prosedur Pengoperasian Mesin Bor dan Mesin
Sekrap
1. Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui jenis-jenis mata bor.
• Mengetahui jenis-jenis pahat sekrap.
• Menyebutkan peralatan pendukung dalam menjalankan mesin bor dan
mesin sekrap.
• Memahami cara memasang mata bor.
• Memahami cara memasang pahat sekrap.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor.
• Memahami cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap.
• Menghitung putaran mesin bor.
• Menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap.

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
A. Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas yang gerakan utamanya
memutar alat pemotong dengan arah pemakanan naik turun tepat pada sumbu
mesin. Sedangkan pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat pada benda kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut
mata bor.
Untuk menghasilkan sebuah lubang, maka benda kerja yang sudah
ditandai titik pusat diletakkan ditengahtengah dibawah mata bor atau spindel.
Gerakan mata bor turun disertai tekanan akan melakukan pemakanan benda
kerja, sedangkan gerakan naik akan membawa serpihan hasil pengeboran.
Jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan mata bor yang dipakai dalam
proses pengeboran antara lain:
1) Drilling, proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda
kerja yang solid.
2) Step drill, proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter
bertingkat.
3) Reaming, reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang
sudah ada sebelumnya.

Teknologi Mekanik 61
4) Boring, proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik
pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang,
atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus..
5) Counter Bore, operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan
pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah
dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut
6) Countersink (bor benam), khusus pembesaran miring berbentuk kerucut
pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versing. Kerucut sudut 60
°, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7) Tapping, tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini
dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.

Adapun prosedur yang harus diperhatikan sebelum melakukan proses


pengeboran antara lain:
1) Menandai benda kerja
2) Memilih mata bor
3) Menentukan putaran mesin bor
4) Memasang mata bor
5) Memasang benda kerja

1) Menandai Benda Kerja


Untuk menghasilkan lubang-lubang dengan tingkat ketelitian yang tinggi,
sebelum melakukan pengeboran sebaiknya benda kerja di tandai terlebih dahulu
dengan garis-garis ukuran yang sesuai dengan gambar kerja. Selanjutnya
pertemuan garis-garis tersebut ditandai dengan sebuah titik pusat memakai
penitik. Dalam praktek biasanya jarak sumbu antara lubang-lubang toleransinya
berkisar 0,1 sampai 0,5 mm.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.26. Menandai benda kerja dengan penitik

62 Teknologi Mekanik
Gambar 2.26 diatas menerangkan cara menandai sebuah benda kerja
sebelum dilakukan pengeboran. Permukaan benda kerja digores dengan
penandaan garis silang (1). Untuk kelurusan penarikan garis pergunakanlah siku
pelurus atau mistar baja dengan menggunakan tepi sebagai patokan. Kemudian
titik pusat lingkaran adalah titik temu kedua garis yang saling bersilang.
Selanjutnya pergunakan penitik yang bersudut 60° (2), dipegang dengan tangan
kiri berdiri tegak lurus dengan bidang permukaan benda kerja dan tepat pada titik
pertemuan garis silang. Jika ujung penitik sudah tepat pada titik pertemuan garis
silang (3), selanjutnya pangkal penitik di pukul ringan memakai palu konde (4).

2) Memilih Mata Bor


Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapi dan
presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis
dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi
dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu
menggunakan mata bor yang tepat. Selain itupun jenis bahan pembuat mata bor
juga menentukan kualitas hasil pelubangan, lebih keras logam pada mata bor
akan lebih halus hasil pengeboran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mata bor adalah ukuran
lubang, benda kerja yang akan dibor dan sudut mata bor. Ukuran lubang
menentukan ukuran garis tengah bor.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.27. Jenis-jenis mata bor

Teknologi Mekanik 63
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.28. Sudut mata bor logam

3) Menentukan putaran mesin bor


Jumlah putaran yang harus di atur pada mesin bor tergantung pada
kecepatan potong dan diameter mata bornya. Kecepatan potong ditentukan
dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau
dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang
terpotong per satuan waktu.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan
potong logam. Hal ini disebabkan karena jenis logam mempunyai harga
kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Bila kecepatan potongnya tidak
tepat, maka mata bor akan cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul
atau bisa patah.
Kecepatan potong dapat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
• Jenis bahan yang akan dibor
• Jenis bahan mata bor
• Kualitas lobang yang diinginkan
• Pendinginan
• Cara pengeboran
• Kapasitas mesin bor

64 Teknologi Mekanik
Tabel 2.2. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS

Bahan Kecepatan Potong (M/Menit)

Alumunium Campuran 60 – 100


Kuningan Campuran 30 – 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30
Besi Tuang Lunak 30 – 50
Besi Tuang Menengah 25 – 30
Besi Tuang Keras 10 – 20
Tembaga 20 – 30
Baja Karbon Rendah 30 – 50
Baja Karbon Sedang 20 – 30
Baja Karbon Tinggi 15 – 20
Baja Perkakas 10 – 30
Baja Campuran 15 – 25

Untuk mendapatkan putaran mesin bor per menit ditentukan berdasarkan


keliling mata bor dalam satuan panjang . Dalam satu putaran penuh, bibir mata
bor akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka:
U=π.d
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
d = Diameter mata bor

Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu
jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan
kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir
pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan
rumus:
U=π.d.n
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor (mm/menit)
d = Diameter mata bor (mm)
n = putaran mata bor (rpm)

Teknologi Mekanik 65
Tabel 2.3. Besarnya pemakanan berdasarkan diameter bor

Diameter Mata Bor Besarnya Pemakanan Dalam Satu


(mm) Kali Putaran (mm)

<3 0.025 – 0.050


3–6 0.050 – 0.100
6 – 12 0.100 – 0.175
12 – 25 0.175 – 0.375
25 – dan seterusnya 0.375 – 0.675

Kecepatan potong biasanya dilambangkan dengan huruf Vc dalam satuan


meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan
jarak atau panjangnya beram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan
waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor
(U) sama dengan panjangnya beram terpotong dalam satuan meter per menit.
Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor.
Maka:

4) Memasang mata bor


Mata bor dipasang poros bos atau spindle dengan bantuan penjepit bor
(chuck bor) atau dijepit langsung dengan sarung bor (konis morse). Bersihkan
sarung bor sebelum dimasukkan kedalam spindle supaya tidak terjadi kerusakan
pada rumah sarung bor.

66 Teknologi Mekanik
Ada beberapa cara dalam memasang mata bor. Tiap pemegang mata bor
berbeda perlengkapannya disesuaikan dengan diameter mata bor. Untuk mata
bor yang berbentuk lurus dengan diameter antara 1 mm sampai 12 mm biasanya
langsung memakai chuck bor. Sedangkan mata bor diameter diatas 12 mm harus
memakai sarung bor (konis morse).
• Cara pertama, mata bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan
pada sumbu mesin bor, tanpa menggunakan pemegang bor. Dengan
demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh
selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari
selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong
kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada
saat jatuh.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.29. Mata bor diameter besar langsung kesumbu mesin bor
• Cara kedua, mata bor dengan tangkai silinder digunakan chuck bor
(pemegang bor) dengan dua atau tiga rahang. Mata bor harus dimasukan
sedalam mungkin sehingga tidak selip pada saat berputar selanjutnya
dikencangkan dengan pengunci. Pada saat pengunci diputar, maka mulut
penjepit akan membuka atau menjepit otomatisd. Permukaan bagian dalam
pemegang berhubungan dengan tangkai mata bor, sehingga menghasilkan
putaran bor.

Sumber: http://littlemachineshop.com/
Gambar 2.30. Chuck bor dengan pengunci
• Cara ketiga, mata bor dengan kepala bulat lurus dipergunakan
pemegang/penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar dengan

Teknologi Mekanik 67
tangan maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya
(otomatis).

Sumber: http://martins-supplies.co.uk
Gambar 2.31. Chuck bor universal

• Cara keempat, mata bor dengan kepala tirus biasanya diameter diatas 12
mm dipergunakan taper atau sarung bor (sleeve drill) yang dibuat sesuai
dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam
ukuran.

Sumber: https://www.cromwell.co.uk
Gambar 2.32. Sarung bor

Sumber: http://community.woodmagazine.com
Gambar 2.33. Tahapan dalam proses pemasangan mata bor dari kiri ke kanan

68 Teknologi Mekanik
(1. Pemasangan, 2. Terpasang, 3. pengencangan)

5) Memasang benda kerja


Untuk mengebor sebuah lubang pada benda kerja, sebaiknya benda kerja di
jepit pada ragum meja bor dengan kuat. Fungsi jepitan pada benda kerja adalah
supaya benda kerja tidak turut berputar dan juga turut naik atau memuntir. Ada
beberapa cara dalam menjepit benda kerja untuk pengeboran, antara lain:
a. Menggunakan ragum. Untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran
benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah
benda kerja ditahan dengan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar
ragum tidak turut bergerak, ragum diikat dengan menggunakan mur baut
pada meja bor.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.34. Benda kerja dijepit dengan ragum dan ditahan paralel
b. Menggunakan klem. Benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan
klem dan dua buah mur baut. Dua buah penjepit bentuk plat yang ada alur
tengahnya dengan dua balok penahan sisi samping disesuaikan
ketinggiannya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.35. Benda kerja dijepit dengan klem

c. Menggunakan blok V. Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda


kerja diletakan pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat
khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan
diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.

Teknologi Mekanik 69
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.36. Benda kerja bulat di beri balok V

d. Diberi landasan balok kayu. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus,
benda kerja dijepit dapat dengan menggunakan batang penjepit khusus,
balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat
atau dijepit pada ragum tetapi bagian bawah benda kerja diberi balok kayu
supaya tembusan hanya mengenai balok kayu.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.37. Benda kerja dibor tembus ditahan balok kayu

B. Mesin Sekrap
Mesin sekrap atau mesin ketam merupakan jenis mesin perkakas untuk
pembuatan permukaan rata seperti bidang-bidang datar, bidang saling menyiku,
alur buntu, bidang bertingkat atau bidang-bidang bersudut.
Prinsip kerja dari mesin ini adalah benda kerja dipasang pada ragum yang
diikatkan pada meja mesin, sedangkan pahat penyayat bergerak maju mundur
dipermukaan benda yang dikerjakan. Selama pahat melakukan gerakan
penyayatan maju dan mundur, meja kerja akan bergerak melintang. Gerakan
utama mesin sekrap adalah gerakan mendatar atau horizontal dengan disertai
langkah pemakanan dan kedalaman pemakanan. Mesin ini dapat mengerjakan
benda kerja dan sampai panjang 800 mm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyayatan pada mesin sekrap
adalah sebagai berikut:

70 Teknologi Mekanik
• Kekerasan bahan yang disekrap
• Kekerasan bahan padat
• Kecepatan langkah
• Derajat kehalusan
• Derajat kehalusan yang diinginkan.
• Kemampuan mesin jika pemakanan terlalu dalam,
• maka kemungkinan pahat akan bengkok atau mesin berhenti

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.38. Gerakan langkah kerja mesin sekrap

Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin


sekrap antara lain:
1) Memilih pahat sekrap
2) Mengatur langkah lengan
3) Memasang pahat sekrap
4) Memasang benda kerja

1) Memilih pahat sekrap


Pahat sekrap biasanya terbuat dari bahan HSS. Ada beberapa jenis pahat
yang hanya bagian ujungnya terbuat dari cemented carbide. Bentuk pahat sekrap
tergantung pekerjaan yang akan dikerjakan.
Secara umum pahat sekrap dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu;
a) Pahat kasar. Pahat kasar dipakai untuk mengurangi bahan sebanyak
mungkin dalam waktu yang singkat. Untuk keperluan ini membutuhkan pahat
yang kuat. Adapun yang termasuk pahat kasar adalah, pahat kasar lurus kiri,
pahat kasar lurus kanan, pahat bengkok kiri dan pahat kasar bengkok kanan.
b) Pahat finishing, pahat finishing akan menghasilkan permukaan yang halus
pada benda kerja. Oleh sebab itu, sisi potongnya bisa berbentuk bulat atau

Teknologi Mekanik 71
segi empat. Pahat leher angsa bisa menahan lenturan benda kerja dan dapat
mengurangi kerusakan pada permukaan benda kerja. Yang termasuk jenis
pahat finishing antara lain, pahat finishing titik, pahat datar, pahat lurus dan
pahat leher angsa.
c) Pahat khusus. Bentuk pahat khusus ini diperlukan untuk pekerjaan yang
sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Yang termasuk jenis pahat khusus
antara lain pahat alur lurus, pahat alur T, pahat sudut 90° dan pahat radius.
Selain itu mesin sekrap juga mempunyai sudut-sudut pahat, terdapat enam
sudut pahat yang dapat digunakan seperti gambar dibawah ini, yaitu:
a) Sudut potong (cutting angel)
b) Sudut bibir potong (lip angel)
c) Sudut bebas ujung atau muka (end relif)
d) Sudut tatal belakang (back rack angel)
e) Sudut sisi sayat (side rack angel)
f) Sudut sisi bebas (side clearance)

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.39. Sudut pahat sekrap
2) Mengatur langkah lengan
Gerakan utama atau gerakan pemotongan dilakukan oleh pahat. Ada
perbedaan langkah kerja dan langkah bukan kerja. Langkah kerja atau gerakan
maju akan melakukan penyayatan dan langkah bukan kerja atau gerakan mundur
pahat tanpa memotong benda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak
lingkaran.
Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang ayun. Dengan moment
putar roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang didasar mesin yang berayun
mau dan mundur dengan bebas. Sebuah penghubung berfungsi untuk
memindahkan gerakan berayun ke lengan. Ada pula jenis mesin sekrap yang
menggunakan penggerak hidrolik.

72 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.40. Langkah panjang dan langkah pendek
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi. Gerak
langkah mundur memerlukan waktu yang pendek dibandingkan langkah maju.
Untuk langkah maksimum poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari
titik pusat roda gigi.
Pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari A ke B (sudut α) dan
melintasi jarak dari B ke A (sudut β) pada waktu langkah mundur. Oleh sebab itu
langkah maju memakan waktu yang lebih lama daripada langkah mundur.
Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan centre.
Perbedaan diantara sudut α dan sudut β sangat kecil sekali. Oleh sebab itu
perbedaan langkah maju dengan langkah mundur tidak terlalu banyak.

Penyetelan panjang langkah


Panjang langkah meliputi panjang benda kerja (l), panjang langkah awal
(la) dan panjang langkah akhir (lu). Untuk menghindari waktu yang tak berguna
pada la dan lu, maka panjang langkah tidak boleh terlalu panjang.
Sebagai pedoman la = 20 mm dan lu = 10 mm.

Teknologi Mekanik 73
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.41. Panjang langkah

Contoh:
Diketahui sudut α = 240° dan sudut β = 120°. Satu kali putaran sama
dengan 3 detik. Berapakah waktu kerja dan waktu tidak kerja dari mesin
sekrap tersebut?

Jawab:
1 putaran = 360 dalam 3 detik
Langkah tak kerja = 120 dalam 1 detik
Langkah kerja = 240 dalam 2 detik

Kecepatan potong dalam mesin sekrap adalah jarak yang ditempuh pahat
sekrap dalam meter/menit selama langkah kerja (gerakan maju). Sedangkan
kecepatan mundur adalah kecepatan pahat sekrap selama langkah mundur
tanpa memotong.
Jumlah putaran diatur per menit sesuai dengan kecepatan potong dan
langkah yang di izinkan. Putaran per menit dapat diatur berdasarkan konstruksi
mesin sekrap tersebut.

Vc
n=
2L

dimana:
n = putaran (rpm)
Vc = kecepatan potong (m/min)
L = panjang langkah (m)

74 Teknologi Mekanik
Tabel 2.4. Kecepatan potong berdasarkan jenis pahat dan bahan kerja
Bahan Tegangan tarik Besi baja (kg/mm2) Besi tuang Kuningan
pahat
40 60 80 - -

Pahat 16 12 3 12 20
baja
HSS 22 16 12 14 30

Tabel 2.5. Jumlah putaran berdasarkan kecepatan potong dan panjang langkah
Panjang langkah (mm)

100 200 300 400


Putaran (rpm)

Kecepatan p otong (m/min)

28 5,3 10 14,2 18,2

52 9,8 19 26,2 33,6

80 15,2 29 41 52

Contoh:
Sebuah benda kerja akan di sekrap kasar dengan pahat HSS. Panjang
langkah 300 mm. tentukan putaran per menit yang harus di atur?
Jawab:
Kecepatan potong berdasarkan tabel besi tuang adalah 14 m/min Maka
putaran yang harus di atur menurut table putaran adalah 28 rpm

3) Memasang pahat sekrap


Untuk menghindari lenturan, pahat harus dipasang atau dijepit sependek
mungkin. Pada pemakanan mendatar pahat dipegang tegak terhadap benda
kerja. Pada pengerjaan ini di waktu gerak mundur clapper akan terangkat dengan
menyetel tool slide pada pemakanan miring, tool post dapat dimiringkan tanpa
dapat kembali lagi. Supaya dapat dimiringkan kembali, clapper box dipasang
setegak mungkin.
Waktu mengerjakan bidang miring clapper dikunci dengan sebuah pasak,
sehingga pada saat gerakan langkah mundur tidak merusak permukaan benda
kerja.

Teknologi Mekanik 75
Sumber:://www.lathes.co.uk
Gambar 2.42. Pemegang pahat sekrap

Cara memasang pahat sekrap adalah:


• Membuka mur pengikat
• Memasukkan pahat pada dudukan yang benar
• Jarak ujung pahat dengan tool slide jangan terlalu tinggi
• Mengencangkan mur pengikat pahat

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.43. Cara memegang pahat sekrap

4) Memasang benda kerja


Dalam memasang benda kerja pada ragum, harus diperiksa agar garis
ukuran yang akan disekrap sejajar dengan mulut ragum. Untuk menghindari
goresan-goresan pada permukaan benda kerja yang sudah halus, maka
penjepitnya harus diganjal dengan plat.
Cara mengikat benda kerja adalah:
• Mengendorkan mur pengikat ragum
• Memasukkan benda kerja, jika terlalu tipis diganjal dengan parallel
• Mengencangkan mur pengikat, tetapi jangan terlalu keras terlebih dahulu
kemudian benda kerja dipukul kebawah dengan palu plastik.

76 Teknologi Mekanik
• Setelah posisi sudah benar, mur pengikat dkencangkan dengan keras.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.44. Penjepitan benda kerja

a) Mengamati

Amatilah tayangan atau gambar perlengkapan pendukung


pengoperasian mesin bor dan mesin sekrap yang diberikan guru. Pelajarilah
prosedur pengoperasian mesin bor dan mesin sekrap seperti uraian materi di
atas.
Mengamati mesin-mesin perkakas konvensional dan perlengkapannya di
bengkel permesinan secara langsung dengan bimbingan guru.

b) Menanya

Dari pengamatan gambar-gambar mesin bor dan mesin sekrap dan


perlengkapan pendukungnya serta pengamatan langsung di bengkel
permesinan, apa yang dapat kita pelajari pada kegiatan pembelajaran ini?

Isilah nama mata bor dan fungsinya pada tabel dibawah ini.

Teknologi Mekanik 77
Gambar Nama mata bor Fungsi

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
…………………………………
………………………………

Isilah nama pahat sekrap dan fungsinya pada tabel dibawah ini.

78 Teknologi Mekanik
Gambar Nama mata bor Fungsi

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

………………… …………………………………
………..…… …………………………………
……………………

Teknologi Mekanik 79
Beberapa pertanyaan terkait dengan pengamatan pada mesin bor dan mesin
sekrap konvensional antara lain:
1. Sebutkan jenis-jenis mata bor?
2. Sebutkan jenis-jenis pahat sekrap?
3. Peralatan pendukung apa saja yang dipakai dalam menjalankan mesin bor
dan mesin sekrap?
4. Bagaimana cara memasang mata bor?
5. Bagaimana cara memasang pahat sekrap?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap?
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bor?
9. Bagaimana cara menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap?

c) Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi yang


penting dalam kaitannya prosedur pengoperasian mesin perkakas konvensional
dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Jenis-jenis mata bor.
2. Jenis-jenis pahat sekrap.
3. Peralatan pendukung yang dipakai dalam menjalankan mesin bor
dan mesin sekrap.
4. Cara memasang mata bor.
5. Cara memasang pahat sekrap.
6. Cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor.
7. Cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap.
8. Menghitung putaran mesin bor.
9. Menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap.

80 Teknologi Mekanik
d) Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas pada kegiatan pembelajaran ini.

1. Sebutkan jenis-jenis mata bor?


2. Sebutkan jenis-jenis pahat sekrap?
3. Peralatan pendukung apa saja yang dipakai dalam menjalankan mesin bor
dan mesin sekrap?
4. Bagaimana cara memasang mata bor?
5. Bagaimana cara memasang pahat sekrap?
6. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor?
7. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap?
8. Bagaimana cara menghitung putaran mesin bor?
9. Bagaimana cara menghitung dan mengatur langkah ayun mesin sekrap??

e) Mengkomunikasikan

Buatlah laporan dan presentasikan hasil pemecahan masalah


yang diberikan pada saat proses menanya seperti pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas yang gerakan
utamanya memutar alat pemotong dengan arah pemakanan naik
turun tepat pada sumbu mesin. Sedangkan pengeboran adalah
operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat pada benda kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut mata bor.
• Adapun prosedur yang harus diperhatikan sebelum melakukan
proses pengeboran antara lain:
a. Menandai benda kerja

Teknologi Mekanik 81
b. Memilih mata bor
c. Menentukan putaran mesin bor
d. Memasang mata bor
e. Memasang benda kerja
• Mesin sekrap atau mesin ketam merupakan jenis mesin perkakas
untuk pembuatan permukaan rata seperti bidang-bidang datar,
bidang saling menyiku, alur buntu, bidang bertingkat atau bidang-
bidang bersudut.
• Gerakan utama mesin sekrap adalah gerakan ayun langkah maju
penyayatan dan gerakan mundur pembebasan.
• Adapun prosedur yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan
mesin sekrap antara lain:
a. Memilih pahat sekrap
b. Mengatur langkah lengan
c. Memasang pahat sekrap
d. Memasang benda kerja
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyayatan pada mesin
sekrap adalah sebagai berikut: a. Kekerasan bahan yang disekrap
a. Kekerasan bahan padat
b. Kecepatan langkah
c. Derajat kehalusan
d. Derajat kehalusan yang diinginkan.
e. Kemampuan mesin jika pemakanan terlalu dalam,
f. maka kemungkinan pahat akan bengkok atau mesin berhenti

4. Tugas
Buatlah langkah-langkah kerja peralatan dibawah sesuai dengan petunjuk
pengajar:

Gambar Nama Alat Petunjuk


Langkah Kerja pemasangan:
……………………………………
……………….…… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………

82 Teknologi Mekanik
Langkah Kerja pemasangan:
……………………………………
……………….…… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………

Langkah Kerja pemasangan:


……………………………………
……………….…… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Langkah Kerja pemasangan:
……………………………………
……………….…… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………

Soal: Jawab:
1. Sebuah benda kerja dari bahan ST 37 akan di 1.
……………………………………
lubangi dengan mata bor dengan diameter 12
……………………………………
mm. Tentukan berapa putaran mesin bor yang ……………………………………
……………………………………
harus di setel supaya dihasilnya lubang baik?
……………………………………
…………………………

Teknologi Mekanik 83
5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasi materi, kemudian ulangi atau diskusikan
dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah memahami prosedur menjalankan mesin


bor?
2) Apakah anda sudah dapat menghitung putaran mesin bor?
3) Apakah anda sudah dapat memasang mata bor pada mesin
bor?
4) Apakah anda sudah dapat mencekam benda kerja pada chuck
mesin bor dengan baik?
5) Apakah anda sudah memahami prosedur menjalankan mesin
sekrap?
6) Apakah anda sudah dapat menghitung putaran mesin sekrap?
7) Apakah anda sudah dapat menghitung panjang langkah mesin
sekrap
8) Apakah anda sudah dapat memasang pahat sekrap?
9) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja berbentuk segi
empat dengan baik?
10) Apakah anda sudah dapat mengasah mata bor dengan baik?
11) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat sekrap dengan
baik?

84 Teknologi Mekanik
6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1) Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin bor?
2) Jelaskan prosedur mengoperasikan mesin sekrap?
3) Jelaskan langkah-langkah memasang mata bor?
4) Jelaskan langkah-langkah menjepit benda kerja kotak pada mesin sekrap?

Teknologi Mekanik 85
2.3 KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN PERKAKAS
KONVENSIONAL
2.3.1 Deskripsi Materi Pembelajaran
Pengertian keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung secara aman,
efisien dan produktif. Prosedur keselamatan kerja banyak diterapkan dalam industri
maupun sekolah, dan biasanya bersifat aturan atau anjuran yang baik.
Mesin-mesin modern sekarang sudah dilengkapi pelindung dan dirancang untuk
melindungi keselamatan operator, serta menjamin semua perlengkapan dalam proses
pengerjaan menjadi aman. Tetapi statistik kecelakaan yang terjadi di sekolah dan
industri menunjukkan hanya sekitar 15% yang dapat dijamin oleh alat-alat keselamatan
tersebut. Sekitar 85% kecelakaan yang terjadi di sekolah dan industri dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang tak dapat terjangkau oleh alat-alat keselamatan kerja tersebut. Jadi
unsur kelalaian manusia merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi
terjadinya kecelakaan kerja. Kekurang hati-hatian, sedikit pengetahuan atau informasi
dan kurang pertimbangan dalam memutuskan sesuatu dengan benar mungkin dapat
dicegah dengan membiasakan berfikir sebelum bekerja.

2.3.2 Kegiatan Pembelajaran 4: Keselamatan Kerja Mesin Perkakas


Konvensional
1. Tujuan Pembelajaran

• Mengetahui keselamatan kerja menggunakan mesin perkakas konvensional


• Menyebutkan alat pelindung diri
• Menyebutkan fungsi peralatan keselamatan kerja
• Mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja
• Menjelaskan keselamatan kerja manusia
• Menjelaskan keselamatan kerja benda kerja dan mesin
• Menjelaskan keselamatan kerja lingkungan
• Mengetahui tanda-tanda keselamatan kerja
• Memahami tindakan-tindakan pencegahan kecelakaan kerja

2. Aktivitas Belajar Siswa

Uraian Materi
A. Keselamatan Kerja Menggunakan Mesin Perkakas Konvensional

86 Teknologi Mekanik
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan operator,
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahahnya, lingkungan tempat
kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja menyangkut segenap aspek proses produksi dan
distribusi baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran
keselamatan kerja mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi
terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir. Kecelakaan kerja dalam
mengoperasikan mesin-mesin perkakas terjadi akibat perlengkapan yang tidak
lengkap dan kesalahan operator.
Ada dua faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
kerja antara lain:
1. Faktor kesalahan manusia, misalnya tidak ada kemampuan fisik, kelalaian
dalam bekerja, sikap ceroboh, terburu-buru, hilangnya konsentrasi
sewaktu sedang bekerja, sikap mental kerja yang kurang baik dan
kurangnya pengetahuan operator.
2. Faktor lingkungan kerja dan peralatan, misalnya kondisi alat-alat mesin
perkakas, sistem kerja yang tidak aman, bahaya panas dari api, bahaya
aliran listrik dan lain sebagainya

Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja, baik


keselamatan kerja dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja, orang lain, lingkungan
serta masyarakat pada umumnya.
Adapun tujuan dari diadakannya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atau operator atas hak keselamatannya dalam
pekerjaan.untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktifitas.
b. Menjamin keselamatan kerja setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Mengidentifikasi langkah-langkah keselamatan kerja dalam kegiatan
praktek dibengkel atau industri adalah hal utama yang perlu mendapat perhatian
serius oleh pihak pengelola. Oleh karena itu sebelum melaksanakan aktifitas
pekerjaan sebaiknya kita harus mampu mengidentifikasikan dan
mengelompokkan keselamatan kerja seperti hal-hal dibawah ini.

1) Keselamatan Pekerja
Alat pelindung diri (APD) merupakan perlengkapan keselamatan bagi
operator atau pekerja dalam setiap mengoperasikan sebuah mesin. Setiap orang

Teknologi Mekanik 87
yang bekerja dengan peralatan baik peralatan manual ataupun otomatis wajib
mengetahui perlengkapan perlindungan diri. Didalam bengkel-bengkel
permesinan juga harus dicantumkan tanda-tanda penggunaan alat pelindung diri
(APD), supaya setiap orang yang bekerja di dalamnya selalu ingat untuk
melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.1. Tanda-tanda alat pelindung diri
Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai oleh operator harus mempunyai syarat-syarat
tidak mengganggu pergerakan tubuh operator dan tidak terasa panas waktu
dipakai. Karena dinegara kita beriklim tropis maka disarankan untuk pakaian kerja
dibuat dari bahan Cotton. Pakaian kerja sebaiknya yang tidak ada bagian-
bagiannya yang terjurai atau melambai-lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu
utama.

Sumber: http://seragam-kantor.com
Gambar 3.2. Pakaian kerja bengkel

88 Teknologi Mekanik
Sepatu Kerja
Sepatu yang dikenakan oleh operator harus benar-benar dapat
memberikan perlindungan terhadap kaki operator. Berdasarkan standart yang
telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit, sedangkan alas
dibuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan
minyak pelumas (oli) dan biasanya untuk bagian ujung masih dilapisi oleh plat
besi yang digunakan untuk melindungi kaki apabila terjatuh oleh benda-benda
yang berat.

Sumber: http://www.target.com.au
Gambar 3.3. Sepatu pengaman

Kaca Mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata operator dari bram-bram yang
melayang pada saat kerja di mesin perkakas. Oleh karena itu kaca mata yang
dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut: mampu menutup
semua bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu
penglihatan operator dan yang terakhir harus memiliki lubang sebagai sirkulasi
udara ke mata.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.4. Kacamata pengaman

Helm/topi
Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari
atas pada saat bekerja. Helm harus terbuat dari bahan yang kuat dan tidak
mudah pecah jika terkena serpihan benda dari atas. Selain itu untuk menghindari
terlilitnya rambut operator yang panjang pada putaran sumbu utama.

Teknologi Mekanik 89
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.5. Helm dan topi

Masker
Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan
menimbulkan serbuk atau debu, bau seperti bahan kayu, plastik,aluminium atau
bau yang menyengat.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.6. Macam-macam masker pelindung

Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi diri dari benda kerja yang
dikerjakan panas atau yang mengandung bahan kimia. Sarung tangan sendiri
terbuat bahan yang berbeda-beda tergantung penggunaannya. Bahan dari karet,
kulit atau kain.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.7. Sarung tangan pelindung dari kiri ke kanan sarung tangan kain,
kulit dan karet

Pelindung telinga
Untuk menghindari suara yang berlebihan ditempat kerja, sebaiknya
menggunakan pelindung telinga. Suara bising bisa berdampak pada kesehatan
apabila terjadi secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang cukup lama,
terutama gangguan pendengaran.

90 Teknologi Mekanik
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.8. Pelindung suara bising

2) Keselamatan Mesin
Mesin dan alat-alat mekanik sebaiknya dilengkapi dengan pengaman
mesin. Dengan adanya pengaman mesin, maka angka kecelakaan yang
diakibatkan oleh mesin dapat dihindari.
Untuk menjaga keselamatan mesin-mesin perkakas, maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah :
• Putaran mesin
• Kecepatan penyayatan (vc)
• Kedalaman penyayatan
• Alat potong
Keempat hal di atas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan mesin sewaktu digunakan untuk menyayat benda kerja.
Karena tanpa adanya keselarasan antara putaran mesin, kecepatan penyayatan,
kedalaman dan alat potong, maka pada waktu digunakan untuk menyayat mesin
akan timbul suatu getaran, hal inilah yang penyebab terjadinya kerusakan
komponen mesin.
Pemasangan pengaman mesin-mesin perkakas sebaiknya memberikan
perlindungan yang optimal dan tidak boleh mengganggu proses pengoperasian
mesin. Dari segi konstruksi, pengaman direncanakan yang bisa dibuka tutup
supaya pada saat pemasangan benda kerja bisa leluasa. Selain itu penglihatan
operator juga tidak boleh terganggu, sebaiknya pengaman memakai pembatas
akrilik yang bening dan transparan.

Teknologi Mekanik 91
Sumber: http://www.lagun.com
Gambar 3.9. Pelindung mesin bubut

Pemasangan pengaman mesin-mesin perkakas sebaiknya memberikan


perlindungan yang optimal dan tidak boleh mengganggu proses pengoperasian
mesin. Dari segi konstruksi, pengaman direncanakan yang bisa dibuka tutup
supaya pada saat pemasangan benda kerja bisa leluasa. Selain itu penglihatan
operator juga tidak boleh terganggu, sebaiknya pengaman memakai pembatas
akrilik yang bening dan transparan.
Pengaman mesin-mesin perkakas ini difungsikan supaya serpihan-
serpihan (beram) hasil sayatan tidak mengenai operator. Selain serpihan sayatan
yang terlempar terkadang air pendingin juga ikut tercecer kemanamana
bersamaan putaran spindel. Hal ini jika dibiarkan akan mengakibatkan lantai
menjadi basah dan operator bisa jatuh terpeleset.

Sumber : http:// www.directindustry.com


Gambar 3.10. Pelindung mesin frais

92 Teknologi Mekanik
Sumber: http://www.lagun.com
Gambar 3.11. Pelindung mesin bor

3) Keselamatan Alat-Alat Pendukung


Alat-alat bantu yang digunakan pada saat kerja pada mesin perkakas
konvensional berupa alat potong dan alat ukur.
Pahat adalah bagian terpenting untuk menentukan baik atau buruknya
penyayatan. Oleh kerena itu dalam melaksanakan proses pengerjaan mesin
perkakas harus pandai-pandai memilih jenis bahan pisau penyayat baik pahat
bubut, pahat sekrap, pisau frais dan mata bor sesuai dengan benda kerja yang
akan dibubut. Disamping itu sudut-sudut potong pada pahat juga sangat berperan
dalam penentuan hasil penyayatan.
Penempatan alat bantu pada saat mengoperasikan mesin-mesin perkakas
sebaiknya ditempatkan didaerah yang tidak berbahaya. Untuk menjaga
keselamatan alat ukur maka pergunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya.
disamping itu perawatan alat ukur juga sangat berperan dan pada waktu kerja
misalkan alat ukur sudah tidak digunakan tempatkanlah pada kotaknya agar tidak
tertindih oleh benda kerja lainnya karena hal ini dapat mempengaruhi ketelitian
alat ukur tersebut.

4) Keselamatan Benda Kerja


Untuk mendapatkan hasil akhir benda kerja yang maksimal pada
keselamatan benda kerja maka keselamatan kerja pada operator, mesin, alat-
alat pendukung proses permesinan harus terpenuhi terlebih dahulu, karena hal
ini akan mempengaruhi hasil akhir dari proses. Penjepitan benda kerja pada
pencekam dan letak posisi benda kerja yang tidak kokoh akan mengakibatkan
proses penyayatan tidak maksimal bahkan bisa mengakibatkan benda kerja
terlepas dari pencekam.

Teknologi Mekanik 93
Keselamatan kerja menggunakan mesin perkakas konvensional secara
umum dapat diringkas sebagai berikut:
a. Gunakanlah pakaian kerja.
b. Jangan memakai cincin pada jari tangan.
c. Pakailah kacamata pengaman dan penutup rambut.
d. Jepitlah benda kerja dengan kokoh, terutama benda kerja yang cenderung
bergetar, seperti benda kerja tipis.
e. Khusus pengoperasian mesin bor berilah alat penyangga pada benda kerja
yang menonjol panjang dari meja bor.
f. Jika pendingian pada mesin perkakas tidak bekerja otomatis, maka lebih baik
berilah cairan pendingin menggunakan kuas.
g. Usahakan agar lantai selalu bersih dan benda-benda ditumpuk dengan baik
untuk menghindari timbulnya kecelakaan.

B. Tata Kelola Bengkel Mesin-Mesin Perkakas


Dalam mengurangi angka kecelakaan kerja, perencanaan tata kelola
ruangan atau bengkel yang ditempati mesin-mesin perkakas harus diperhatikan.

Terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti dalam merencanakan tata kelola
ruangan permesinan, antara lain:
1. Tersedianya ruangan yang cukup bagi mesin dan peralatannya.
2. Terciptanya kondisi yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga,
dataran kerja, lorong-lorong dan sebagainya.
3. Usahakan kontak dengan pengolahan material dan bahan kerja
sesedikit mungkin.
4. Sediakan jalan penyelamatan yang tepat jika terjadi kebakaran.
5. Tersedianya ruang perawatan untuk bengkel seperti, pembersih kaca,
jendela, kain pembersih lantai atau yang lainnya.
6. Jika mungkin membeli mesin perkakas yang disertai perlengkapan
keselamatannya.

Selain beberapa prinsip tersebut diatas, beberapa hal yang tidak boleh di
tinggalkan dalam merencanakan sekaligus membuat ruangan mesin perkakas
adalah sebagai berikut:
1) Penerangan
Penerangan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang penting bagi
keselamatan kerja. Beberapa penelitian membuktikan bahwa penerangan yang

94 Teknologi Mekanik
tepat dan disesuaikan dengan pekerjaan dan kondisi di dalam ruangan secara
tidak langsung membantu mengurangi terjadinya kecelakaan.
Penerangan yang memadai sangat perlu bagi pencegahan kecelakaan,
ditempat-tempat dengan bahaya terantuk, terjatuh atau terjerembab.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 3.12. Contoh bengkel dengan penerangan yang baik

2) Ventilasi udara
Ventilasi umum atau setempat berperan juga dalam keselamatan kerja.
Ventilasi udara pada ruangan bengkel difungsikan supaya setiap saat ruangan
terjadi pergantian udara segar agar tidak terjadi kelembaban yang bisa
mengakibatkan kerusakan atau berkaratnya mesin-mesin perkakas.
Pada ventilasi setempat, difungsikan untuk meniadakan debu-debu yang
eksplosit seperti debu aluminium, magnesium, kayu, gabus atau tepung.

Teknologi Mekanik 95
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.13. Contoh model ventilasi bengkel

3) Tanda-tanda peringatan
Pemakaian warna, peringatan, tanda-tanda dan label sangat penting bagi
keselamatan kerja. Pemakaian warna yang dimaksud adalah untuk keselamatan
penggunaan warna, seperti warna daerah berbahaya, warna khusus untuk isi
gas, warna untuk penglihatan di tempat kerja, dan warna yang tepat bagi dinding
bengkel, langitlangit, peralatan dan sebagainya.
Peringatan dan tanda-tanda juga dipergunakan unutk berbagai tujuan, dan
membawa pesan instruksi atau
peringatan. “Dilarang merokok” adalah peringatan yang merupakan
perintah. “awas tekanan tinggi”, “Hati-hati berbahaya” adalah tanda-tanda
peringatan.
Bahan-bahan berbahaya dan wadahnya harus diberi label. Banyak
kecelakaan kerja terjadi akibat tidak diberinya label pada wadah-wadah yang
dipakai untuk bahan beracun, korosif, dapat terbakar atau lainnya. Penggunaan
lambing sangat membantu bagi tenaga kerja yang buta huruf. Namun begitu tetap
perlu sebuah wadah di beri penjelasan memuat keterangan seperti, nama, uraian
tentang bahaya, penjelasan cara-cara pencegahan dan petunjuk pertolongan
pertama.

96 Teknologi Mekanik
C. Tata Tertib di Bengkel
Sebelum bekerja didalam bengkel permesinan sebaiknya terlebih dahulu
dipelajari tata tertib yang berlaku. Sikap dan perilaku yang baik dan mematuhi
tata tertib terhadap keselamatan kerja akan terhindari dari bahaya kecelakaan
kerja.
Dibawah ini beberapa contoh tata terbit, larangan dan tindakan didalam
bengkel mesin perkakas konvensional.
a. Tata tertib di bengkel permesinan
1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin.
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai.
3. Semua peralatan harus di grounded.
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin.
5. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar.
6. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik.
7. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
minyak dan sebagainya.
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung.
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati,
akan lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan.
11. Gunakan selalu alat dengan benar.

b. Larangan pada bengkel mesin perkakas konvensional


1. Jangan menyentuh atau memegang chuck pada saat mesin perkakas
beroperasi.
2. Jangan bersenda gurau pada saat mengoperasikan mesin perkakas.
3. Jangan melakukan pemeriksaan mesin sebelum memutuskan arus
listrik.
4. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik.
5. Selalu gunakan kaca mata pelindung.
6. Jangan menghentikan spindel dengan tangan.
7. Jangan biarkan kunci chuck tetap menempel pada chuck.
8. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahayakan anda.

Teknologi Mekanik 97
c. Pencegahan kecelakaan pada mesin yang berputar
Mesin-mesin perkakas yang modern berputar sangat cepat dan memiliki
motor penggerak kuat dengan demikian bahaya kecelakaan makin besar.

Perhatikan butir-butir tindakan berikut ini:


• Bila akan menjalankan suatu mesin yang cara kerjanya tidak
diterangkan; tanyakan bila ada hal-hal yang tidak jelas!
• Pakailah selalu pakaian yang tidak longgar; tidak berkancing (misalnya
pada lengan baju) karena dapat menimbulkan bahaya kecelakaan
yang besar!
• Jangan sekali-kali meninggalkan mesin dalam keadaan jalan!
• Menyingkirkan tatal, hanya boleh dengan menggunakan alat pengait
tatal. Jangan sekali-kali dengan tangan (bahaya luka potong)!
• Dilarang membersihkan mesin selama mesin bekerja!
• Pengukuran-pengukuran hanya dilakukan pada waktu mesin berhenti!
• Kunci chuck harus segera diambil setelah dipakai untuk
mengencangkan atau mengendorkan bendakerja!
• Jangan menyingkirkan alat-alat pelindung!
• Bila ada bahaya segera matikan mesin!
• Pakailah kacamata pelindung baik pada waktu membubut atau
menggerinda!
• Rekan sekerja yang bersebelahan harus tahu, dimana letak sakelar
utama mesin. (untuk pertolongan saat terjadi kecelakaan).
• Jangan sekali-kali memegang benda-kerja atau perkakas pada waktu
mesin berjalan!
• Roda gigi dan puli harus tertutup!
• Jangan memakai cincin (jari dapat putus).
• Bila rambut panjang, harus memakai jala rambut (kulit kepala dapat
terkelupas).
• Bila terjadi gangguan listrik, mintalah bantuan kepada teknisi listrik!
• Pakailah sepatu yang tertutup dan kuat dan celana panjang, untuk
menghindari bahaya luka bakar!
• Pakailah pelindung agar tatal tidak terlempar ketempat rekan kerja
yang bersebelahan.
• Jangan mencuci tangan dengan emulsi bor (bahaya infeksi)!
• Bersihkan tetesan minyak dan tatal yang jatuh di lantai!

98 Teknologi Mekanik
• Laporkan segera ke instruktur, kekurangan yang terjadi pada mesin!
• Peganglah kikir dengan tangan kiri bila menghilangkan pinggiran yang
tajam pada benda-kerja!
• Gunakanlah selalu kayu penggosok bila menggosok lubang!
(Jangan sekali-kali memegang ke dalam lubang dengan jari pada
waktu mesin berputar).
• Pada waktu mengukur benda-kerja, terutama pada waktu menguji
lubang dengan poros penguji lubang, sisi potong perkakasnya supaya
ditutup (dapat melukai tangan).

a) Mengamati

Amatilah tayangan atau gambar keselamatan kerja menggunakan


mesin perkakas konvensional yang diberikan guru. Pelajarilah hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan kerja seperti uraian materi di atas.
Mengamati penggunaan perlengkapan keselamatan kerja di bengkel mesin
perkakas konvensional dan perlengkapan secara langsung dengan bimbingan
guru.

b) Menanya

Dari pengamatan tayangan maupun pengamatan tentang tanda-


tanda keselamatan kerja secara langsung di bengkel permesinan, apa yang
dapat kita pelajari pada kegiatan pembelajaran ini?

Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keselamatan kerja


menggunakan mesin perkakas konvensional:
1. Mengapa harus menggunakan keselamatan kerja didalam
mengoperasikan mesin perkakas konvensional?
2. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung diri?
3. Apa fungsi peralatan keselamatan kerja?
4. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kecelakaan kerja?

Teknologi Mekanik 99
5. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja manusia?
6. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja benda kerja dan
mesin?
7. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja lingkungan?
8. Bagaimana cara memahami tanda-tanda keselamatan kerja?
9. Bagaimana cara melakukan tindakan pencegahan kecelakaan
kerja?

c) Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan


informasi yang penting dalam kaitannya dengan keselamatan kerja
menggunakan mesin perkakas konvensional dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah infomasi:
1. Penggunaan keselamatan kerja didalam mengoperasikan mesin
perkakas konvensional.
2. Alat-alat pelindung diri (APD).
3. Fungsi peralatan keselamatan kerja.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja.
5. Maksud keselamatan kerja manusia.
6. Maksud keselamatan kerja benda kerja dan mesin.
7. Maksud keselamatan kerja lingkungan.
8. Cara memahami mengetahui tanda-tanda keselamatan kerja.
9. Cara melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja.

100 Teknologi Mekanik


d) Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa


menghubungkan serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah
diajukan pada saat proses menanya sekaligus data yang telah dikumpulkan
digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas pada kegiatan pembelajaran ini.

1. Mengapa harus menggunakan keselamatan kerja didalam mengoperasikan


mesin perkakas konvensional?
2. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung diri?
3. Apa fungsi peralatan keselamatan kerja?
4. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kecelakaan kerja?
5. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja manusia?
6. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja benda kerja dan mesin?
7. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja lingkungan?
8. Bagaimana cara memahami tanda-tanda keselamatan kerja?
9. Bagaimana cara melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja?

e) Mengkomunikasikan

Buatlah laporan dan presentasikan hasil pemecahan


masalah yang diberikan pada saat proses menanya seperti pada tugas dibawah
ini.

3. Rangkuman

• Pengertian keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya


kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung secara
aman, efisien dan produktif. Prosedur keselamatan kerja banyak diterapkan
dalam industri maupun sekolah, dan biasanya bersifat aturan atau anjuran
yang baik.

Teknologi Mekanik 101


• Ada dua faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja
antara lain faktor kesalahan manusia dan faktor lingkungan kerja dan
peralatan
• Adapun tujuan dari diadakannya keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tenaga kerja atau operator atas hak keselamatannya dalam
pekerjaan.untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktifitas.
2. Menjamin keselamatan kerja setiap orang lain yang berada ditempat
kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
• Dalam mengurangi angka kecelakaan kerja, perencanaan tata kelola ruangan
atau bengkel yang ditempati mesin-mesin perkakas harus diperhatikan.
• Sebelum bekerja didalam bengkel permesinan sebaiknya terlebih dahulu
dipelajari tata tertib yang berlaku. Sikap dan perilaku yang baik dan mematuhi
tata tertib terhadap keselamatan kerja akan terhindari dari bahaya kecelakaan
kerja.

4. Tugas

Identifikasilah gambar tanda-tanda keselamatan kerja dibawah ini:

Gambar Keterangan

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...……….
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
…....................................................................

102 Teknologi Mekanik


……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
…....................................................................
.

Teknologi Mekanik 103


……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

104 Teknologi Mekanik


……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
…....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………...………
….....................................................................

5. Penilaian Diri

Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasaii materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!

Teknologi Mekanik 105


Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran
PERTANYAAN S/B
1) Apakah anda sudah dapat memahami keselamatan kerja di bengkel
permesinan?
2) Apakah anda sudah dapat mengetahui faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja di bengkel?
3) Apakah anda sudah dapat menjelaskan keselamatan kerja
operator?
4) Apakah anda sudah dapat mengetahui fungsi alat pelindung diri?

5) Apakah anda sudah dapat mengetahui keselamatan kerja peralatan


pendukung?
6) Apakah anda sudah dapat mengetahui keselamatan kerja benda
kerja?
7) Apakah anda sudah dapat mengetahui keselamatan kerja
lingkungan?
8) Apakah anda sudah dapat memahami persyaratan tata ruangan
bengkel permesinan ?
9) Apakah anda sudah dapat mengetahui tanda-tanda keselamatan
kerja?

6. Uji Kompetensi/Ulangan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja?


2. Sebutkan jenis-jenis macam-macam alat pelindung diri beserta fungsinya?
3. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja?
4. Apa tujuan diadakannya keselamatan kerja? Jelaskan.
5. Sebutkan beberapa tata tertib didalam bengkel permesinan?
6. Sebutkan beberapa larangan didalam bengkel permesinan?

106 Teknologi Mekanik


2.4 KERJA MESIN BUBUT
2.4.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari tentang bagian-bagian mesin bubut, maka langkah
selanjutnya adalah memahami prosedur pengoperasian mesin bubut dan
keselamatan kerja mengoperasikan mesin bubut.
Pada bab 4 ini akan dipelajari cara membubut benda kerja mulai membubut
dasar sampai membubut dengan tingkat kesulitan menengah. Proses
pembubutan benda kerja pada praktek kerja mesin bubut ini akan di kerjakan
secara bertahap. Seluruh proses pembelajaran akan dilaksanakan di bengkel
mesin konvensional. Adapun tahapan yang akan di praktekkan dalam kegiatan
pembelajaran bab kerja mesin bubut, yaitu:
1. Membubut rata
2. Membubut bertingkat
3. Membubut alur
4. Membubut ulir
5. Membubut kartel
6. Membubut poros eksentrik

2.4.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : Praktek Membubut Rata


1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut rata
• Membaca alat ukur
• Memasang benda kerja
• Mengasah pahat rata
• Menjepit pahat bubut
• Memakai alat pelindung diri
• Membubut permukaan rata
• Mengatur putaran mesin bubut
• Mengatur kecepatan potong mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Dalam praktek membubut, yang harus diperhatikan adalah benda kerja
akan membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x. Kemudian

Teknologi Mekanik 107


pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang melalui sumbu
x dan arah melintang melalui sumbu y.
Ketika melakukan pembubutan arah memanjang pada arah sumbu x,
maka pahat bubut harus bergerak maju pada sumbu y+ sampai pahat bubut
mengenai benda kerja sekaligus memakan benda kerja. Selanjutnya penyayatan
pahat bubut akan bergerak pada sumbu x- pada eretan panjang kearah kiri.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.1. Sumbu kerja mesin bubut 2 arah sumbu x dan sumbu y

Ketika melakukan pembubutan melintang (facing) benda kerja pada arah


sumbu y+, maka pahat bubut harus bergerak ke kiri pada sumbu x- sampai pahat
bubut mengenai benda kerja sekaligus menyayat benda kerja.
Selanjutnya penyayatan pahat bubut akan bergerak pada sumbu y+ maju
ada eretan lintang.

Langkah Kerja dalam Membubut


Langkah-langkah urutan yang harus di perhatikan dalam melakukan
pembubutan adalah:
a. memahami perintah gambar kerja
b. menyiapkan benda kerja dan memeriksa ukuran benda kerja
c. memeriksa kondisi mesin bubut dan air pendingin yang sudah diberi colland
d. menyiapkan pahat bubut rata dan melihat kondisi pahat
e. menyiapkan perlengkapan alat pendukung seperti kunci L atau kunci pas,
pelat pengganjal pahat
f. menyiapkan alat ukur
g. menjepit benda kerja pada chuck
h. menyiapkan alat pelindung diri

108 Teknologi Mekanik


i. menjepit pahat bubut sekaligus memeriksa posisi ujung pahat pada garis
tengah benda kerja atau center kepala lepas
j. menyetel putaran mesin bubut
k. menyetel kecepatan potong
l. membubut benda kerja disertai pengecekan ukuran diameter benda kerja
setiap selesai penyayatan
Petunjuk Mengasah Pahat
Pahat harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi potongnya tidak
mudah rusak. Penggerindaan yang tidak perlu menyebabkan terbuangnya waktu
dan bahan menjadi tumpul. Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran
besar, sehingga mengakibatkan panas dan permukaan benda kerja menjadi
kasar.
Pertama-tama pahat digerinda dengan gerinda yang kasar kemudian
dengan gerinda yang halus. Pada saat menggerinda pakailah kacamata supaya
serpihan gerinda tidak mengenai mata. Sebaiknya batu gerinda selalu ada
penutup batu gerinda.
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggerinda:
1. batu gerinda harus berputar berlawanan dengan sisi potong pahat.
2. Jangan menekan pahat terlalu keras.
3. Sebagai pengganti gerinda basah pakailah pendingin yang banyak.
4. Hindarilah ketidakrataan pada batu gerinda.
5. Periksa sudut potongnya dengan mal gauge.
6. Batu gerinda yang tumpul atau menggandung minyak, harus diasah
(dresser) dengan batu asah.
7. Perhatikan keselamatan kerja pada saat menggerinda.

a. Mengamati

. Amatilah contoh guru dalam memperagakan mengasah pahat bubut.


Cermati cara memegang pahat dan pemakaian alat pelindung diri dalam
mengasah.
Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan rata. Mulai dari
mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut, mempersiapkan alat ukur,
mengatur putaran dan mengatur kecepatan potong sampai menjalankan mesin
bubut.
Amatilah cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut.

Teknologi Mekanik 109


Amatilah cara menjepit pahat bubut dan cara mengatur titik tengah ujung
pahat pada benda kerja atau center kepala lepas.
Amatilah gambar 4.1 diatas. Bagaimana cara membuatnya?

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.1 diatas poros lurus, apa yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin bubut?
Isilah sudut-sudut pahat bubut rata pada gambar di bawah ini:

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut rata?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa
saja?
3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut rata?
4. Bagaimana cara mengasah pahat bubut rata?
5. Bagaimana cara membuat champer?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
8. Berapa kali melakukan proses pemakanan benda kerja jika
membubut diameter 25 mm menjadi diameter 20 mm?.

110 Teknologi Mekanik


c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya membubut yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut rata.
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut rata.
3. Alat ukur yang dipakai dalam membubut rata.
4. Cara mengasah pahat bubut rata.
5. Cara membuat champer.
6. Cara mengatur handel putaran mesin bubut.
7. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.
8. Cara mengetahui ketebalan pemakanan benda kerja jika membubut
diameter 25 mm menjadi diameter 20 mm.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
rata dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut rata pada benda kerja.

1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut rata?


2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa
saja?

Teknologi Mekanik 111


3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut rata?
4. Bagaimana cara mengasah pahat bubut rata?
5. Bagaimana cara membuat champer?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
8. Berapa kali melakukan proses pemakanan benda kerja jika membubut
diameter 25 mm menjadi diameter 20 mm?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat poros mulai


proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini

3. Rangkuman
• Dalam praktek membubut, yang harus diperhatikan adalah benda kerja akan
membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x. Kemudian
pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang melalui
sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.
• Cara mengasah pahat bubut pertama digerinda dengan gerinda yang kasar
kemudian dengan gerinda yang halus.
• Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran besar, sehingga
mengakibatkan panas dan permukaan benda kerja menjadi kasar.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah kerja,
alat dan bahan yang dipakai dalam membubut rata sesuai dengan yang anda
kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:

Gambar kerja:

112 Teknologi Mekanik


Keterangan

Alat-alat kerja: ………………………………………………………………………


• Mesin Bubut ………………………………………………………………………
• Kunci cekam ………………………………………………………………………
• Kunci pas ……………………………………………………...………………
• Kunci L
• Pahat bubut rata

Perlengkapan 1. …………………………………………………………………
pendukung: 2. …………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………

Bahan: ………………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 1 1/4 ‘’ ………………………………………………………………………
x 125 mm ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Gambar kerja: ………………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ………………………………………………………………………
……………………………………………………...………………

Keselamatan kerja: ………………………………………………………………………


• APD yang dipakai ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 113


Putaran mesin bubut: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Kecepatan potong: ………………………………………………………………………


………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Sudut pahat rata: ………………………………………………………………………


………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Langkah pembubutan ………………………………………………………………………


1: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Langkah pembubutan ………………………………………………………………………


2: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Langkah pembubutan ………………………………………………………………………


3: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Finishing: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………...………………

Hasil ukuran benda ………………………………………………………………………


kerja: ………………………………………………………………………
……………………………………………………...………………

114 Teknologi Mekanik


5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?


2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?
3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut rata dengan
baik?
4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin
bubut?
5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin
bubut?
6) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut rata?
7) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?
8) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai
dengan gambar kerja ?
9) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan
baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Sebutkan langkah kerja membubut rata?


2. Sebutkan langkah kerja menjepit benda kerja?
3. Sebutkan langkah kerja menjepit pahat bubut?
4. Sebutkah sudut-sudut pahat rata?

Teknologi Mekanik 115


2.4.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : Praktek Membubut Bertingkat
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut bertingkat
• Membaca alat ukur
• Memasang benda kerja
• Menjepit pahat bubut
• Memakai alat pelindung diri
• Membubut bertingkat
• Mengatur putaran mesin bubut
• Mengatur kecepatan potong mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
Ketika melakukan pembubutan bertingkat, perhatikan kecepatan putaran
mesin bubut setiap diameter benda kerja yang berbeda. Kecepatan potong yang
tidak sesuai dan pahat bubut yang sudah tumpul akan menghasilkan
pembubutan yang kasar.
Pahat bubut rata digerakkan ke arah sumbu y+ memakai eretan lintang
sampai kedalaman penyayatan yang diinginkan. Kemudian pahat bubut
melakukan penyayatan sepanjang sumbu x- sampai panjang yang diinginkan.
Gerakan pada sumbu x+ pada eretan panjang dan sumbu y- pada eretan lintang
merupakan gerakan pembebasan pahat bubut dalam penyayatan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.2. Benda kerja silinder bertingkat

116 Teknologi Mekanik


a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan mengasah pahat bubut.


Cermati cara memegang pahat dan pemakaian alat pelindung diri dalam
mengasah.
Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan rata. Mulai dari
mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut, mempersiapkan alat ukur,
mengatur putaran dan mengatur kecepatan potong sampai menjalankan mesin
bubut.
Amatilah cara menjepit benda kerja pada chuck mesin bubut.
Amatilah cara menjepit pahat bubut dan cara mengatur titik tengah ujung
pahat pada benda kerja atau center kepala lepas.
Amatilah gambar 4.2 diatas benda kerja silinder bertingkat. Bagaimana
cara membuatnya?

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.2 benda kerja silinder bertingkat, apa


yang dapat kita pelajari dalam praktek membubut bertingkat.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut bertingkat?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa
saja?
3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut bertingkat?
4. Bagaimana cara membuat champer?
5. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
6. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengukur jarak panjang diameternya bertingkat
dengan pergeseran eretan panjang?
8. Untuk membubut bertingkat dengan diameter dan panjang yang
berbeda, proses pembubutan diameter yang mana yang harus di bubut
terlebih dahulu?

Teknologi Mekanik 117


9. Berapa kali melakukan proses pemakanan benda kerja jika membubut
diameter 25 mm menjadi diameter 18 mm?.

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya membubut yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut bertingkat.
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut.
3. Alat ukur yang dipakai dalam membubut bertingkat.
4. Cara membuat champer.
5. Cara mengatur handel putaran mesin bubut.
6. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.
7. Cara mengukur jarak panjang diameternya bertingkat dengan pergeseran
eretan panjang.
8. Cara membubut bertingkat dengan diameter dan panjang yang berbeda.
9. Cara mengatur proses pemakanan benda kerja jika membubut diameter 25
mm menjadi diameter 18 mm.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
bertingkat dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut bertingkat pada benda kerja.

118 Teknologi Mekanik


1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut bertingkat?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah dan membubut apa saja?
3. Alat ukur apa yang dipakai dalam membubut bertingkat?
4. Bagaimana cara membuat champer?
5. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
6. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengukur jarak panjang diameternya bertingkat dengan
pergeseran eretan panjang?
8. Untuk membubut bertingkat dengan diameter dan panjang yang berbeda,
proses pembubutan diameter yang mana yang harus di bubut terlebih
dahulu?
9. Berapa kali melakukan proses pemakanan benda kerja jika membubut
diameter 25 mm menjadi diameter 18 mm?.

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat silinder


bertingkat mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini

3. Rangkuman
• Ketika membubut bertingkat, pahat bubut rata digerakkan ke arah sumbu y+
memakai eretan lintang sampai kedalaman penyayatan yang diinginkan.
Kemudian pahat bubut melakukan penyayatan sepanjang sumbu x- sampai
panjang yang diinginkan. Gerakan pada sumbu x+ pada eretan panjang dan
sumbu y- pada eretan lintang merupakan gerakan pembebasan pahat bubut
dalam penyayatan.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut bertingkat sesuai dengan
yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:

Gambar kerja:

Teknologi Mekanik 119


Keterangan

Alat-alat kerja: ………………………………………………………………………


• Mesin Bubut ………………………………………………………………………
• Kunci cekam ………………………………………………………………………
• Kunci pas ……………………………………………………...………………
• Kunci L
• Pahat bubut rata

Perlengkapan 1. …………………………………………………………………
pendukung: 2. …………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………

Bahan: …………………………………………………………………… ..
• Besi St 37 Ø 25 x ……………………………………………………………………..
120 mm

Gambar kerja: …………………………………………………………………… ..


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………..

Keselamatan kerja: …………………………………………………………………… ..


• APD yang dipakai …………………………………………………………………… ..
……………………………………………………………………..

Putaran mesin bubut: …………………………………………………………………… ..


……………………………………………………………………..

120 Teknologi Mekanik


Kecepatan potong: …………………………………………………………………… ..
……………………………………………………………………..

Sudut pahat rata: …………………………………………………………………… ..


……………………………………………………………………..

Langkah pembubutan 1: …………………………………………………………………… ..


……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..

Langkah pembubutan 2: …………………………………………………………………… ..


……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..

Langkah pembubutan 3: …………………………………………………………………… ..


……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..

Finishing: …………………………………………………………………… ..
……………………………………………………………………..

Hasil ukuran benda …………………………………………………………………… ..


kerja: ……………………………………………………………………..

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!

Teknologi Mekanik 121


Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut rata dengan


baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin


bubut?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


bubut?

6) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut rata?

7) Apakah anda sudah dapat membubut bertingkat dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

10) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut bertingkat?


2. Berapa putaran mesin bubut dan kecepatan potong yang harus diatur jika
diketahui sebuah benda kerja silinder dengan material besi St 37 dan
diameternya 18 mm?

122 Teknologi Mekanik


2.4.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 : Praktek Membubut Alur
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut alur
• Membaca alat ukur
• Menjepit benda kerja
• Mengasah pahat alur
• Menjepit pahat bubut
• Memahami cara memakai alat pelindung diri
• Membubut alur
• Mengatur putaran mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
Ketika membubut alur dengan lebar tertentu dan kedalaman tertentu, maka
gerakan pemakanan pahat alur akan menggunakan tangan dengan memutar
eretan lintang kedepan sumbu y. Ukur jarak ujung pahat alur dengan pinggir
benda kerja yang sudah dijepit pada chuck. Kemudian geser pahat alur dengan
memutar eretan panjang kearah sumbu x- sampai jarak yang diinginkan.
Selanjutnya hidupkan mesin bubut dan pahat alur menyayat benda dengan
dengan arah sumbu y+.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.3. Benda kerja silinder bertingkat dan beralur

Teknologi Mekanik 123


a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan alur. Mulai


dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut, mempersiapkan alat
ukur, mengatur putaran dan menjalankan mesin bubut.
Amatilah gambar 4.3 diatas, bagaimana cara membuatnya.

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.3 benda kerja silinder bertingkat dan


beralur, apa yang dapat kita pelajari dalam praktek membubut alur.
Isilah sudut-sudut pahat bubut alur pada gambar di bawah ini:

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara mengasah pahat bubut alur?
2. Bagaimana cara mengukur kedalam alur hasil pembubutan?
3. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
4. Bagaimana cara mengatur pergeseran eretan lintang dan eretan
panjang supaya pahat bubut alur tepat pada ukuran yang diinginkan?
5. Untuk membubut alur dengan diameter tertentu dan lebar tertentu,
berapa kali pemakanan yang paling baik?

124 Teknologi Mekanik


c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya membubut alur yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Carilah informasi:
1. Cara mengasah pahat bubut alur.
2. Cara mengukur kedalam alur hasil pembubutan.
3. Cara mengatur putaran mesin bubut.
4. Cara mengatur pergeseran eretan lintang dan eretan panjang supaya
pahat bubut alur tepat pada ukuran yang diinginkan.
5. Cara membubut alur pada diameter tertentu dan lebar tertentu dengan
berapa kali pemakanan yang paling baik.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
alur dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut alur pada benda kerja.

1. Bagaimana cara mengasah pahat bubut alur?


2. Bagaimana cara mengukur kedalam alur hasil pembubutan?
3. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
4. Bagaimana cara mengatur pergeseran eretan lintang dan eretan
panjang supaya pahat bubut alur tepat pada ukuran yang diinginkan?

Teknologi Mekanik 125


5. Untuk membubut alur dengan diameter tertentu dan lebar tertentu,
berapa kali pemakanan yang paling baik?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat alur mulai


proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Dalam praktek membubut alur, yang harus diperhatikan adalah benda kerja
akan membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x.
Kemudian pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang
melalui sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.
• Proses penyayatan pembuatan alur menggunakan tangan dengan
menggeser eretan panjang sampai jarak yang di inginkan, selanjutnya
menggerakan eretan lintang guna proses pemakanan benda kerja.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut alur sesuai dengan yang
anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:

Gambar kerja:

126 Teknologi Mekanik


Keterangan

Alat-alat kerja: …………………………………………………………… ..


• Mesin Bubut ……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………………………………………………...……..

Perlengkapan pendukung: 1. ………………………………………………………..


2. ………………………………………………………..
3. ………………………………………………………..
4. ………………………………………………………..
5. ………………………………………………………..

Bahan: …………………………………………………………… ..
• Besi St 37 Ø 25 x 120 ……………………………………………………………..
mm ……………………………………………………………..

Gambar kerja: …………………………………………………………… ..


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………..

Keselamatan kerja:
…………………………………………………………… ..
• APD yang dipakai
…………………………………………………………… ..
……………………………………………………………..

Putaran mesin bubut: …………………………………………………………… ..


……………………………………………………………..
……………………………………………………………..

Sudut pahat alur: …………………………………………………………… ..


……………………………………………………………..

Langkah pembubutan alur 1: …………………………………………………………… ..


……………………………………………………………..
……………………………………………………………..

Langkah pembubutan alur 2: …………………………………………………………… ..


……………………………………………………………..
……………………………………………………………..

Finishing: …………………………………………………………… ..

Teknologi Mekanik 127


……………………………………………………………..
……………………………………………………...……..

Hasil ukuran benda kerja: …………………………………………………………… ..


……………………………………………………………..
……………………………………………………...……..

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut alur dengan


baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin bubut?

5) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut alur?

6) Apakah anda sudah dapat membubut alur dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

9) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

128 Teknologi Mekanik


6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut alur?
2. Berapa putaran mesin bubut yang harus diatur jika diketahui sebuah benda
kerja silinder diameter 20 mm material besi St 37 dan lebar alur 3 mm dengan
diameternya 18 mm?

Teknologi Mekanik 129


2.4.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 : Praktek Membubut Ulir
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menjepit benda kerja
• Memahami cara mengasah pahat ulir
• Mengetahui jenis-jenis ulir
• Membubut ulir
• Mengatur putaran mesin bubut
• Menentukan kecepatan potong mesin bubut Mengatur handel
pengatur penguliran

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Dengan adanya sistem ulir memungkinkan kita untuk menggabungkan atau
menyambung beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi. Berdasarkan
hal ini maka fungsi ulir secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Sebagai alat pengikat, artinya menyatukan beberapa komponen menjadi
satu unit barang jadi dengan mur dan baut . Biasanya yang digunakan adalah
ulir- ulir segi tiga baik ulir yang menggunakan standar ISO, British Standard
maupun American Standard.
b. Sebagai penerus daya, artinya sistem ulir digunakan untuk memindahkan
suatu daya menjadi daya lain misalnya sistem ulir pada dongkrak, sistem ulir
pada poros berulir (transportir) pada mesin-mesin produksi, dan sebagainya.
Dengan adanya sistem ulir ini maka beban yang relatif berat dapat ditahan
atau diangkat dengan daya yang relatif ringan. Ulir yang biasa dipakai
sebagai penerus daya diantaranya, ulir segi empat, ulir trapesium dan ulir
gigi gergaji.
c. Sebagai salah satu alat untuk mencegah terjadinya kebocoran, terutama
pada sistem ulir yang digunakan pada pipa. Kebanyakan yang dipakai untuk
penyambungan pipa ini adalah ulir-ulir Whitworth.
Ulir adalah lembaran berbentuk segitiga digulungkan pada silinder. Dalam
ulir dikenal istilah pitch, pengertian pitch (P) berbeda dengan kisar. Pitch adalah
jarak antara puncak dengan puncak, sedangkan kisar adalah jarak yang
ditempuh mur bila ulir diputar satu putaran.

130 Teknologi Mekanik


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.4. Macam-macam ulir; dari kiri kekanan ulir segitiga, ulir segiempat,
ulir trapesium, ulir tanduk (bergerigi) dan ulir bulat.

Tabel 4.1. Tabel ulir menurut bentuk, sudut dan profilnya


Bentuk Ulir Sudut Ulir Profil

Ulir segitiga metris 60°

Ulir segitiga whirtworth 55°

Ulir bulat 30°

Ulir segi empat 0°

Ulir trapesium 30°

Teknologi Mekanik 131


Ulir tanduk (bergerigi) 30°

Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulir kiri
dan ulir kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir
kanan dilihat arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan
memutar pasangan dari komponen-komponen yang berulir misalnya mur dan
baut.
Apabila sebuah ulir dalam (mur) dipasangkan pada ulir luar (baut) yang
kemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju
maka ulir tersebut termasuk ulir kanan. Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke
kiri (berlawanan dengan arah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka
ulir tersebut termasuk ulir kiri.

Jadi pada ulir kanan, kalau akan melepaskan mur dari bautnya maka mur
harus diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya adalah
dengan memutar mur kekanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir kanan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.5. Dimensi Ulir

Keterangan:
P = Kisar
Dmaj = Diameter major atau diameter luar ulir
Dp = Diameter pitch atau diameter tusuk
Dmin = Diameter minor atau diameter dalam
H = Kedalaman ulir

132 Teknologi Mekanik


Ulir Metris (M)
Ulir metris (M) semua ukuran dalam mm dengan sudut ulir 60°. Pada dasar
ulir dan ujungnya dibuat radius atau pingul dengan tujuan untuk menghindari
takikan.
Tabel 4.2. Tabel ulir dan lubang bor

Ulir Metris pitch Lubang bor


(diameter) (mm)

M2 0,4 1,6

M3 0,45 2,5

M4 0,7 3,3

M5 0,8 4,2

M6 1 5

M8 1,25 6,8

M10 1,5 8,5

M12 1,75 10,2

M14 2 12

M16 2 14

M18 2,5 15,5

M20 2,5 17,5

M22 2,5 19,5

M24 2,5 21

Ulir Whirtworth
Sudut ulir whirtworth 55° dengan dasar dan ujung ulir di radius. Jarak
puncak dibuat dengan jumlah gang tiap inchi.
Contoh:
• 11 gang per inchi, artinya tiap 1 inchi jumlah gangnya 11.
• W5/8”, artinya diameternya adalah 5/8”.

Teknologi Mekanik 133


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.6. Benda kerja silinder bertingkat, beralur dan berulir

Ulir Halus
Seperti ulir metris dan ulir whirtworth ulir halus memiliki jarak puncak atau
kisar yang kecil dan tidak dalam. Kisar yang kecil mempunyai pengunci lebih baik
yang dipergunakan untuk benda bergetar. Ulir yang tidak dalam berguna untuk
benda yang berdinding tipis.
Contoh:
• M50 x 2, artinya ulir halus metris diameter 50 mm dengan jarak
puncak 2 mm.
• W99 x ¼”, artinya ulir halur whirtworth diameter 99 mm dengan jarak
puncaknya ¼ “.

Ulir Pipa Whirtworth


Dipakai untuk menyambung pipa dan flange. Ulir ini memiliki bentuk sama
dengan ulir whirtworth, tetapi dengan gang yang lebih kecil. Ulir pipa baja
mempunyai sudut ulir 80°. Diameter normal tidak bersangkutan dengan diameter
luar ulir, melainkan bersangkutan dengan diameter dalam dari pipa.
Contoh:
• R1”, artinya ulir pipa 1” dalam hal ini diameter ulir 33,25 mm.

Ulir Trapesium
Ulir ini sangat cocok untuk sekrup penggerak atau spindel. Sudut ulir
trapesium adalah30°. Diameter luar dan dalamnya mempunyai kelonggaran. Ulir
trapesium distandarisasi dalam ulir tunggal dan ulir ganda.
Contoh:
• Tr 30 x 60, artinya diameter nominal ulir 30 mm, jarak puncaknya 6
mm.

134 Teknologi Mekanik


• Tr 40 x 12 ulir ganda, artinya diameter nominal 40 mm, jarak
puncaknya 12 mm.

Ulir Tanduk
Ulir ini disebut juga ulir semi trapesium. Bentuk ulirnya cocok untuk tekanan
yang besar dari salah satu arah. Ulir tanduk (bergerigi) ini biasanya dipakai untuk
spindel press dengan sisi penyangganya mempunyai sudut 3° dan sisi lainnya
bersudut 30°.
Contoh:
• S 50 x 8, artinya diameter luarnya 50 mm jarak puncaknya 8 mm.

Ulir Bulat
Ulir ini bentuknya bulat, maka tidak mudah rusak. Ulir bulat ini biasanya
dipakai untuk katup, kopling kereta api dan pipa penghubung.
Contoh:
• Rd 50 x 1/6”, artinya ulir bulat dengan diameter 50 mm, jarak
puncaknya 1/6”.

Meskipun sebuah ulir dapat disekrupkan dengan kuat dan tanpa


kelonggaran, hal ini tidak menjamin bahwa pasangan ulir (baut dan mur) itu
benar. Biasanya kesalahan ulir segitiga adalah sudut ulir tidak sama, bentuk ulir
miring dan jarak puncaknya tidak sama.
Ulir dapat dibuat dengan berbagai macam cara, misalnya dengan tap, snei,
tangan atau mesin. Pengerjaan pembuatan ulir dengan tap (ulir dalam) dan snei
(ulir luar) memakai mesin bubut mudah dan murah biasanya untuk membuat ulir
segitiga.

Cara pengerjaan ulir segitiga dengan mesin bubut:


1. Membubut pada benda kerja diameternya sesuai dengan ukuran ulir
(sebaiknya diameternya dikurangi 0,1-0,2 mm).
2. Dibuat champer pada awal penguliran (600). Sebesar 0,8 - 1 kali pitch.
3. Merubah posisi handel untuk sesuai dengan pitchnya
4. Memiringkan posisi pahat α/2. Misal sudut metris 60° berarti sudut
kemiringan eretan pemegang pahat adalah 30°..
5. Mengatur posisi ketegak lurusan pahat dengan mal setting ulir.
6. Menjalankan mesin untuk awal pemakanan dan memutar skala maju di
angka nol pada pahat (kedalaman ulir 0,6134 x p).

Teknologi Mekanik 135


7. Kontrol dengan mal kontrol pitch, apakah sesuai dengan besar pitch pada
gambar?
8. Menambah kedalaman pemakanan dengan memutar skala maju (pada
eretan pemegan pahat 300). Untuk awal bisa skala bisa maju 6 strip, dan
untuk berikutnya diperkecil.
9. Untuk mengembalikan posisi awal, undurkan atau bebaskan pahat dari
benda dan chuck diputar berlawanan arah. Eretan melintang di nolkan lagi.
10. Mengecek dengan mur yang standart.
11. (Membersihkan tajaman dengan kikir).
12. Melepas dari chuck.

Catatan:
• Untuk benda yang panjang sebaiknya di dukung dengan senter.
• Tidak boleh membuat ulir dengan posisi membubut di antara dua
senter.
• Sebelum mengulir harus dikontrol apakah pasangan roda gigi sudah
sesuai posisi pada mesin bubut.
• Putaran harus pelan.
• Jangan melepas handel ulir kalau belum selesai.

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan ulir. Mulai


dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut, mempersiapkan alat
ukur, mengatur putaran, kecepatan potong, mengatur handel penguliran sampai
menjalankan mesin bubut.
Amatilah gambar 4.6 diatas benda kerja berulir, bagaimana cara membuatnya.

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.6 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat ulir.

136 Teknologi Mekanik


Isilah sudut-sudut pahat bubut ulir pada gambar di bawah ini:

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Berapa sudut pahat ulir segi tiga?
2. Ada berapa macam jenis-jenis ulir?
3. Apa yang dimaksud kisar?
4. Bagaimana cara mengasah pahat ulir?
5. Bagaimana cara membubut ulir?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong mesin bubut?
8. Bagaimana cara mengatur handel pengatur penguliran?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya membubut ulir yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Carilah informasi:
1. Sudut-sudut pahat ulir segi tiga.
2. Macam-macam jenis-jenis ulir.
3. Arti dari kisar.

Teknologi Mekanik 137


4. Cara mengasah pahat ulir.
5. Cara membubut ulir.
6. Cara mengatur putaran mesin bubut.
7. Cara menentukan kecepatan potong mesin bubut.
8. Cara mengatur handel pengatur penguliran.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam
membubut ulir dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk
mengerjakan tugas-tugas membubut ulir pada benda kerja.
1. Berapa sudut pahat ulir segit tiga?
2. Ada berapa macam jenis-jenis ulir?
3. Apa yang dimaksud kisar?
4. Bagaimana cara mengasah pahat ulir?
5. Bagaimana cara membubut ulir?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong mesin bubut?
8. Bagaimana cara mengatur handel pengatur penguliran?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat ulir mulai


proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah
ini

3. Rangkuman
• Dengan adanya sistem ulir memungkinkan kita untuk menggabungkan atau
menyambung beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi.

138 Teknologi Mekanik


• Secara fungsi ulir dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ulir sebagai
pengikat, ulir sebagai penerus daya dan ulir sebagai alat untuk mencegah
kebocoran.
• Pitch adalah jarak antara puncak ulir dengan puncak ulir, sedangkan kisar
adalah jarak yang ditempuh mur bila ulir diputar satu putaran.
• Jenis-jenis ulir antara lain, ulir segi tiga, ulir segi empat, ulir trapesium, ulir
bulat dan ulir bergerigi.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut ulir sesuai dengan yang
anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:

Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Bubut ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Perlengkapan
1. ………………………………………………………………
pendukung:
2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 139


Bahan: ………………………………………………………………… ..
• Besi St 37 Ø 20 x 120 …………………………………………………………………..
mm …………………………………………………………………..

Gambar kerja: ………………………………………………………………… ..


…………………………………………………………………..
……………………………………………………...…………..

Keselamatan kerja: ………………………………………………………………… ..


• APD yang dipakai ………………………………………………………………… ..
…………………………………………………………………..

Putaran mesin bubut: ………………………………………………………………… ..


…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..

Kecepatan potong: ………………………………………………………………… ..


…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..

Sudut pahat ulir: ………………………………………………………………… ..


…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..

Langkah kerja ………………………………………………………………… ..


penguliran: …………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..

Finishing: ………………………………………………………… ..…..….


…………………………………………………………..…..….
……………………………………………………...…..…..….

Hasil ukuran benda ………………………………………………………… ..…..….


kerja: …………………………………………………………..…..….

140 Teknologi Mekanik


5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?


2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?
3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut ulir dengan baik?
4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin
bubut?
5) Apakah anda sudah dapat mengatur perintah mengulir mesin
bubut?
6) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut ulir segitiga?
7) Apakah anda sudah dapat membubut uli dengan baik?
8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?
9) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai
dengan gambar kerja ?
10) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut ulir setiga?
2. Apa yang dimaksud dengan ulir metris 12? Jelaskan.
3. Apa yang dimaksud dengan kisar?
4. Ada berapa macam bentuk-bentuk ulir? Sebutkan.

Teknologi Mekanik 141


2.4.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 : Praktek Membubut kartel
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut kartel
• Menjepit benda kerja
• Mengetahui pola kartel
• Memasang pahat kartel
• Membubut kartel pada benda kerja
• Menentukan putaran mesin bubut
• Menentukan kecepatan potong mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Untuk membuat permukaan bagian yang diputar agar tidak licin pada
perkakas pegangan, pemutar ragum dan semacamnya, maka permukaan benda
kerja dibuat kartel (bergerigi). Pola hasil kartel akan menambah fungsionalitas
dan estetikanya. Beberapa pola yang biasa dipakai dalam mengkartel seperti
pola berlian, silang menyilang dan lurus.

Sumber: http://www.warco.co.uk
Gambar 4.7. Macam-macam pola hasil kartel

Menurut posisi gigi-gigi kartel, kartel dibagi sebagai berikut:


a. Kartel lurus
Kartel lurus atau disebut kartel mata tunggal biasa untuk membuat pola-
pola searah saja seperti pola lurus atau silang miring.

142 Teknologi Mekanik


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.8. Kartel mata tunggal

b. Kartel silang
Kartel silang atau kartel kanan kiri, umumnya menggunakan 2 buah roda
bergigi yang mempunyai arah gigi yang berlawanan. Mata kartel dipasang pada
pemegang kartel dan dijepit pada eretan lintang selanjutnya ditekankan kebenda
kerja yang berputar. Rol-rol mata kartel akan ikut berputar menekankan gerigi-
geriginya terhadap benda-kerja dan memindahkan profil mata kertel ke benda
kerja.

Sumber: http://www.romheld.com.au Gambar 4.9. Kartel silang

c. Kartel tangan
Kartel tangan di gunakan apabila benda kerjanya berdiameter kecil
maksimal sebesar diameter pembukanya. Material benda kerja yang akan
dikartel lebih baik material lunak seperti aluminium, kuningan atau yang lainnya
bukan baja karena keras saat dikartel.

Sumber: http://www.practicalmachinist.com Gambar 4.10. Kartel tangan

Keuntungannya menggunakan kartel tangan lebih cepat, dalam seting dan


prosesnya. Adapun langkah kerja dalam mengkartel tangan adalah :

Teknologi Mekanik 143


1. Menyetel tinggi hanya kira-kira.
2. Kecepatan putaran seperti pada membuat ulir.
3. Mengencangkan atau menekan kartel tersebut.
4. Kecepatan antara 0,1 mm/putaran.
5. Memberi air pendingin yang banyak.
6. Menghidupkan mesin dan memutar baut penekan pada kartel ¼ putaran,
atau menekan lebih kalau kartel dijepit.
7. Terus menambah kedalaman pemakanan.
8. Mengecek apakah sudah terbentuk titik ujung seperti prisma yang bagus
pada benda.
9. Menghilangkan pinggiran yang rusak dengan membubut.

Catatan:
• Diameter benda kerja yang akan dikartel harus dibuat lebih kecil
diameternya dengan dikurangi setengah ketebalan gigi kartel.
Contoh:
Sebuah benda kerja setelah dikartel ukuran diameternya 29 mm dengan
ketebalan kartel t = 1 mm, maka benda kerja harus dibubut dengan ukuran
diameter 28,5 mm. Pemakanan eretan bangku harus 2/3 sampai ¾ kali jarak
gigi. Misalnya : t = 1 mm, s = 0,7 mm).

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.11. Benda kerja silinder kartel

Langkah kerja dalam menjalankan kartel mesin :


1. Menjepit kartel pada toolpost atau pemegang pahat.
2. Mengatur ketegak lurusan kartel (bisa ditempel pada chuck).
3. Mengatur ketinggian kartel.
4. Menempelkan kartel pada benda kerja.

144 Teknologi Mekanik


5. Menjalankan mesin dan menggerakkan kartel dengan handel otomatis
(putaran seperti ulir, biasa putaran 40 rpm, feeding 0,04 mm/put).
6. Melihat apakah hasil sudah satu garis (silang bagus).
7. Memberi air pendingin.
8. Mengulangi lagi sampai berbentuk prisma (jangan di lepas kalau belum
selesai).
9. Jika sudah terbentuk prisma yang bagus, mundurkan kartel dan lepaskan
kartelnya.

Catatan:
• Jangan melepas kartel jika permukaan yang dikartel belum jadi benar,
karena akan sulit untuk memasang atau mencocokkan profil hasil kartelnya
lagi.

1) Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan kartel.


Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut, mempersiapkan
alat ukur, mengatur putaran dan kecepatan potong sampai menjalankan mesin
bubut.
Amatilah gambar 4.11 benda kerja silinder kartel silang.

2) Menanya

Dari pengamatan gambar 4.11 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat kartel.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut kartel?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
3. Ada berapa macam jenis-jenis kartel? Dan pola kartel apa saja yang
biasa dipakai?
4. Bagaimana cara memasang pahat kartel?
5. Bagaimana cara membubut kartel pada benda kerja?

Teknologi Mekanik 145


6. Bagaimana cara menentukan putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong mesin bubut?

3) Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya membubut ulir yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut kartel.
2. Cara menjepit benda kerja.
3. Macam jenis-jenis kartel dan pola kartel.
4. Cara memasang pahat kartel.
5. Cara membubut kartel pada benda kerja.
6. Cara mengatur putaran mesin bubut.
7. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.

4) Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
kartel dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut kartel pada benda kerja.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut kartel?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja?

146 Teknologi Mekanik


3. Ada berapa macam jenis-jenis kartel? Dan pola kartel apa saja yang biasa
dipakai?
4. Bagaimana cara memasang pahat kartel?
5. Bagaimana cara membubut kartel pada benda kerja?
6. Bagaimana cara menentukan putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong mesin bubut?

5) Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat kartel mulai


proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini

3. Rangkuman
• Untuk membuat permukaan bagian yang diputar agar tidak licin pada
perkakas pegangan, pemutar ragum dan semacamnya, maka permukaan
benda kerja dibuat kartel (bergerigi).
• Beberapa pola yang biasa dipakai dalam mengkartel seperti pola berlian,
silang menyilang dan lurus.
• Jenis-jenis kartel menurut posisi gigi-giginya ada tiga, yaitu kartel tunggal,
kartel silang dan kartel tangan.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut kartel serta alur sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

Gambar kerja:

Teknologi Mekanik 147


Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Bubut ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………

Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan:
……………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 25 x 120
……………………………………………………………………
mm

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin bubut:


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

148 Teknologi Mekanik


Kecepatan potong: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan ……………………………………………………………………


kartel: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan ……………………………………………………………………


alur: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat kartel dengan baik?

Teknologi Mekanik 149


4) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin bubut?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


bubut?

6) Apakah anda sudah dapat membubut kartel dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

9) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut kartel?
2. Ada berapa macam jenis kartel dan pola kartel? Sebutkan.
3. Jelaskan langkah kerja membubut kartel tangan?

150 Teknologi Mekanik


2.4.7 KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 : Praktek Membubut poros eksentrik
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik
• Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut
• Memasang benda kerja dengan 2 senter
• Membubut poros eksentrik
• Mengatur pergeseran center kepala lepas
• Mengatur putaran mesin bubut
• Mengatur kecepatan potong mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Poros eksentrik adalah sebuah poros yang mempunyai 2 atau lebih sumbu
porosnya. Sumbu poros sendiri sejajar dengan sumbu utama dengan jarak
tertentu hal ini disebut eksentrik. Tonjolan yang letaknya eksentrik berguna untuk
memberikan gerakan putaran kian kemari atau sebaliknya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.12. Poros eksentrik
Hal yang paling utama untuk mengerjakan poros eksentrik adalah bentuk
dari eksentriknya dan letak sumbu sejajar dengan garis yang betul. Penjepitan
benda kerja dapat memakai chuck rahang 3 biasa, chuck rahang 3atau 4
independen dan antara senter dengan senter.
1. Penjepitan 2 buah senter. Jika pembubutan memakai 2 buah senter, maka
kedua ujung benda kerja harus diberi tanda titik senter sesuai dengan jarak
eksentriknya yang kemudian di lubangi. Dengan diberinya tanda pada kedua
ujungnya maka akan memudahan proses pengerjaan pembubutannya.

Teknologi Mekanik 151


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.13. Menjepit benda kerja dengan dua senter pada ujungnya

2. Penjepitan chuck rahang 3 biasa dengan pelat tambahan. Jika pembuatan


poros eksentrik dijepit dengan chuck rahang 3 biasa, maka benda kerja harus
diganjal dengan pelat tambahan. Pemberian pelat tambahan (pengganjal)
diletakkan pada salah satu rahangnya. Ketebalan pelat tambahan (H) harus
lebih tebal dari penyimpangan atau eksentrisitasnya (H>e). Tingginya pelat
tambahan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:
H = Ketebalan pelat tambahan (mm)
e = Eksentrisitas (mm)
r = jari-jari pencekam benda kerja (mm)

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.14. Menjepit benda kerja dengan pelat tambahan
pada chuck rahang 3

152 Teknologi Mekanik


3. Penjepitan chuck rahang 3 atau 4 independen. Pencekaman benda kerja
oleh chuck rahang 3 independen atau chuck rahang 4 independen dapat
dengan mudah diatur ukuran eksentriknya secara tepat dengan pertolongan
skala pada chucknya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.15. Menjepit benda kerja dengan chuck
rahang 3 indenpenden

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.16.. Menjepit benda kerja dengan chuck
rahang 4 indenpenden

Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pembuatan poros eksentrik dapat


diperiksa diantara senter dengan senter atau pada mesin bubut itu sendiri dengan
menggunakan penggores atau dial indicator.

Teknologi Mekanik 153


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.17. Poros eksentrik

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan poros


eksentrik. Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut,
mempersiapkan alat ukur, menjepit benda kerja, mengatur putaran dan
kecepatan potong sampai menjalankan mesin bubut.
Amatilah gambar 4.17. poros eksentrik diatas, bagaimanakah cara membuatnya.

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.17 diatas, apa yang dapat kita pelajari
dalam praktek mesin bubut membuat poros eksentrik.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut?
3. Bagaimana cara memasang benda kerja dengan 2 senter?
4. Bagaimana cara membubut poros eksentrik?
5. Bagaimana cara mengatur pergeseran center kepala lepas?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?

154 Teknologi Mekanik


c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan serta


menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat proses
menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut poros
eksentrik dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut kartel pada benda
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik.
2. Cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut.
3. Cara memasang benda kerja dengan 2 senter.
4. Cara membubut poros eksentrik.
5. Cara mengatur pergeseran center kepala lepas.
6. Cara mengatur putaran mesin bubut.
7. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
poros eksentrik dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut poros eksentrik pada benda kerja

1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut poros eksentrik?


2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut?
3. Bagaimana cara memasang benda kerja dengan 2 senter?
4. Bagaimana cara membubut poros eksentrik?
5. Bagaimana cara mengatur pergeseran center kepala lepas?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?

Teknologi Mekanik 155


e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat poros


eksentrik mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini

3. Rangkuman
• Poros eksentrik adalah sebuah poros yang mempunyai 2 atau lebih sumbu
porosnya.
• Penjepitan benda kerja untuk membubut eksentrik dapat dilakukan dengan
3 cara, yaitu; memakai chuck rahang 3 biasa, chuck rahang 3atau 4
independen dan antara senter dengan senter.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Bubut ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

156 Teknologi Mekanik


Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 Ø 1 1/4
‘’ x ……………………………………………………………………
185 mm ……………………………………………………………………

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin bubut: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kecepatan potong: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Sudut pahat: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan 1: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan 2: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Teknologi Mekanik 157


Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin bubut?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


bubut?

6) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat membubut eksentrik dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

10) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

158 Teknologi Mekanik


6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut poros eksentrik?
2. Ada berapa cara menjepit benda kerja poros eksentrik? Sebutkan dan
jelaskan.

Teknologi Mekanik 159


2.4.8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 : Praktek Membubut poros eksentrik
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik
• Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut
• Memasang benda kerja dengan 2 senter
• Membubut poros eksentrik
• Mengatur pergeseran center kepala lepas
• Mengatur putaran mesin bubut
• Mengatur kecepatan potong mesin bubut

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Kegiatan pembelajaran 11 ini akan melanjutkan praktek membubut
eksentrik seperti pada kegiatan pembelajaran 10 sebelumnya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 4.18. Poros eksentrik

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pembubutan poros


eksentrik. Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin bubut,
mempersiapkan alat ukur, menjepit benda kerja, mengatur putaran dan
kecepatan potong sampai menjalankan mesin bubut.
Amatilah gambar 4.18. poros eksentrik diatas, bagaimanakah cara membuatnya.

160 Teknologi Mekanik


b. Menanya

Dari pengamatan gambar 4.17 diatas, apa yang dapat kita


pelajari dalam praktek mesin bubut membuat poros eksentrik.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut?
3. Bagaimana cara memasang benda kerja dengan 2 senter?
4. Bagaimana cara membubut poros eksentrik?
5. Bagaimana cara mengatur pergeseran center kepala lepas?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
poros eksentrik dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut kartel pada benda
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik.
2. Cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut.
3. Cara memasang benda kerja dengan 2 senter.
4. Cara membubut poros eksentrik.
5. Cara mengatur pergeseran center kepala lepas.
6. Cara mengatur putaran mesin bubut.
7. Cara mengatur kecepatan potong mesin bubut.

Teknologi Mekanik 161


d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membubut
poros eksentrik dengan mesin bubut.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membubut poros eksentrik pada benda kerja
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada chuck mesin bubut?
3. Bagaimana cara memasang benda kerja dengan 2 senter?
4. Bagaimana cara membubut poros eksentrik?
5. Bagaimana cara mengatur pergeseran center kepala lepas?
6. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubut?
7. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin bubut?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bubut membuat poros


eksentrik mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini

3. Rangkuman
 Dalam praktek membubut, yang harus diperhatikan adalah benda kerja akan
membuat gerakan utama berputar atau berotasi pada sumbu x. Kemudian
pahat dapat dipindahkan dalam dua arah yaitu arah memanjang melalui
sumbu x dan arah melintang melalui sumbu y.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam membubut poros eksentrik sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

162 Teknologi Mekanik


Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


 ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan:
……………………………………………………………………
 Besi St 37 Ø 30 x 180
……………………………………………………………………
mm

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………

Keselamatan kerja:
……………………………………………………………………
 APD yang dipakai
……………………………………………………………………

Putaran mesin bubut: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kecepatan potong: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 163


Sudut pahat bubut: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan 1: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pembubutan 2: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bubut?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat bubut dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin bubut?

164 Teknologi Mekanik


PERTANYAAN S/B

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


bubut?

6) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat bubut dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat membubut eksentrik dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

10) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam membubut poros eksentrik?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada mesin bubut?

Teknologi Mekanik 165


2.5 KERJA MESIN FRAIS
2.5.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari tentang bagian-bagian mesin frais, prosedur
pengoperasian mesin frais dan keselamatan kerja mengoperasikan mesin frais,
maka materi selanjutnya adalah praktek kerja mesin frais.
Pada bab 5 ini akan dipelajari cara mengefrais benda kerja mulai
mengefrais dasar sampai mengefrais dengan tingkat kesulitan menengah.
Seluruh proses pembelajaran akan dilaksanakan di bengkel mesin konvensional.
Adapun tahapan yang akan di praktekkan dalam kegiatan pembelajaran bab
kerja mesin frais, yaitu:
1. Mengefrais rata dan miring
2. Mengefrais alur dan bertingkat
3. Mengefrais membuat roda gigi

2.5.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 : Praktek Mengefrais Rata dan miring


1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam mengefrais
• Memahami cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais
• Menjepit benda kerja pada ragum mesin frais
• Memasang pisau frais
• Memakai alat pelindung diri
• Mengefrais permukaan rata
• Mengefrais miring
• Mengatur putaran spindel mesin frais
• Mengatur kecepatan potong mesin frais

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Pengerjaan frais merupakan pengerjaan membuat rata permukaan benda
kerja. Jika diperhatikan pada mesin frais, maka terdapat benda kerja yang terjepit
pada ragum meja mesin frais dan pisau frais terdapat pada sumbu spindle mesin
frais.
Sumbu kerja pada mesin frais yang bergerak ada tiga arah, yaitu;
1. Sumbu x, pergerakan eretan panjang kearah kiri sumbu x- dan kearah kanan
pada sumbu x+.

166 Teknologi Mekanik


2. Sumbu y, pergerakan eretan lintang kearah belakang sumbu y- dan kearah
maju pada sumbu y+.
3. Sumbu z, pergerakan meja frais untuk kedalaman pemakanan dengan arah
ke atas sumbu z+ dan ke bawah pada sumbu z-.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 5.1. Sumbu kerja mesin frais

Kecepatan potong (Ve)


Pada tabel kecepatan potong di bawah ini hanya tercantum hRG untuk
pisau frais dari bahan HSS, jika menggunakan pisau frais dari bahan Carbida,
maka kecepatan putar itu perlu dikalikan 4-5 kalinya.

Tabel 5.1. Tabel kecepatan potong menurut bahan


Kecepatan potong (m/menit)
Bahan
Kasar Halus
Kuningan, perunggu
30 45
keras
Besi tuang 14 21
2
Baja lebih dari 70 kg/mm 10 14
Baja 50-70 kg/mm2 14 21
Baja 34-50 kg/mm2 20 30
Tembaga, perunggu
40 70
lunak
Alumunium murni 300 500
Thermoplast 40 60

Teknologi Mekanik 167


a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pemfraisan rata. Mulai


dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin frais, mempersiapkan alat
ukur, mengatur putaran dan mengatur kecepatan potong sampai menjalankan
mesin frais.
Amatilah cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
Amatilah cara menjepit pisau frais pada collet dan cara mencari titik
nol pada benda kerja.
Amatilah cara mengatur kepala frais vertical untuk mengefrais
kemiringan benda kerja.
Amatilah gambar 5.1 di atas sebuah benda kerja, bagaimanakah cara
mengerjakan dan membuatnya?

b. Menanya

Dari hasil pengamatan gambar 5.1, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin frais.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
4. Bagaimana cara menjepit pisau frais?
5. Alat pelindung diri apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
6. Bagaimana cara mengefrais permukaan rata?
7. Bagaimana cara mengefrais miring?
8. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
10. Bagaimanakah cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja?

168 Teknologi Mekanik


c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya mengefrais yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. melakukan eksperimen,
4. berdiskusi dengan temannya,
5. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
6. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam mengefrais.
2. Cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais.
3. Cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
4. Cara menjepit pisau frais.
5. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengefrais.
6. Cara mengefrais permukaan rata?
7. Cara mengefrais miring.
8. Cara mengatur putaran spindel mesin frais.
9. Cara mengatur kecepatan potong mesin frais.
10. Cara mencari titik nol sumbu benda kerja.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
permukaan rata dan miring pada benda kerja dengan mesin frais.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
4. Bagaimana cara menjepit pisau frais?

Teknologi Mekanik 169


5. Alat pelindung diri apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
6. Bagaimana cara mengefrais permukaan rata?
7. Bagaiamana cara mengefrais miring?
8. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
10. Bagaimanakah cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin frais permukaan rata dan


miring pada benda kerja mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti
bentuk tabel pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Pengerjaan frais merupakan pengerjaan membuat rata permukaan benda
kerja. Jika diperhatikan pada mesin frais, maka terdapat benda kerja yang
terjepit pada ragum meja mesin frais dan pisau frais terdapat pada sumbu
spindle mesin frais.
• Ada 3 sumbu utama pada mesin frais, yaitu sumbu x pada eretan panjang,
sumbu y pada eretan lintang dan sumbu z pada meja frais.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengefrais rata dan miring sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

Gambar kerja:

170 Teknologi Mekanik


Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Frais ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………...……………

Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 ……………………………………………………………………
33x53x73 mm ……………………………………………………………………

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin frais: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 171


Kecepatan potong: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengefraisan ……………………………………………………………………


rata: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengefraisan ……………………………………………………………………


miring: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!

172 Teknologi Mekanik


Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin frais?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pisaut frais dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin


frais?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


frais?

6) Apakah anda sudah dapat mengefrais rata dan miring dengan


baik?

7) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

9) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja mengefrais rata?
2. Sebutkan langkah kerja mengefrais miring?
3. Sebutkan langkah kerja cara menjepit benda kerja?
4. Sebutkan langkah kerja memasang pisau frais?

Teknologi Mekanik 173


2.5.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 13 : Praktek Mengefrais alur dan bertingkat
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam mengefrais
• Memahami cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais
• Menjepit benda kerja pada ragum mesin frais
• Memasang pisau frais
• Memakai alat pelindung diri
• Mengefrais alur
• Mengefrais bertingkat
• Mengatur putaran spindel mesin frais
• Mengatur kecepatan potong mesin frais

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
Setelah melakukan pengefraisan rata dan miring pada kegiatan
pembelajaran 13, maka langkah selanjutnya adalah benda kerja tersebut dibuat
alur dan difrais pada setiap sudut dengan kedalaman yang berbeda dengan
kedalaman alurnya. Perhatikan pisau frais yang dipakai berikut berapa
pengaturan putaran mesin frais dan kecepatan potongnya.
Penentuan titik nol pisau frais terhadap sumbu benda kerja akan
berpengaruh pada ukuran dan ketelitian hasil kerjanya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 5.2. Benda kerja profil alur
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan mesin frais dan
tindakan untuk menghindari kecelakaan kerja antara lain:
1. Memilih jenis dan ukuran pisau frais yang tepat.
2. Menggunakan pemegang pisau frais yang tept dan memasang pada
posisinya.

174 Teknologi Mekanik


3. Memilih kecepatan potong dan putaran mesin yang tepat.
4. Jangan menjalankan mesin frais sebelum pisau frais dan benda kerja terjepit
dengan kokoh.
5. Jangan meletakkan tangan diatas meja yang sedang bergerak.
6. Jauhkan tangan pada pisau frais yang sedang berputar.
7. Jangan sekali-kali mencoba mengulurkan sesuatu diatas pisau frais.
8. Pakailah pakaian kerja yang tidak longgar.
9. Pakailah kacamata pengaman.
10. Selalu memakai cairan pendingin yang tepat dengan mencampurkan air
dengan minyak collant.
11. Jika membersihkan beram atau tatal pada saat bekerja, pakailah kuas.
Jangan sekali-kali memakai kain pembersih.
12. Hentikan mesin frais jika sudah selesai bekerja.

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pengefraisan alur dan


bertingkat. Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin frais,
mempersiapkan alat ukur, mengatur putaran dan kecepatan potong sampai
menjalankan mesin frais.
Amatilah gambar 5.2 di atas sebuah benda kerja, bagaimanakah cara
mengerjakan dan membuatnya?

b. Menanya

Dari hasil pengamatan gambar 5.2, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin frais.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?

Teknologi Mekanik 175


4. Bagaimana cara memasang pisau frais?
5. Alat pelindung diri apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
6. Bagaimana cara mengefrais alur?
7. Bagaimana cara mengefrais bertingkat?
8. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
10. Bagaimanakah cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya mengefrais yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. melakukan eksperimen,
4. berdiskusi dengan temannya,
5. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
6. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam mengefrais.
2. Cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais.
3. Cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais.
4. Cara memasang pisau frais.
5. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengefrais.
6. Cara mengefrais alur.
7. Cara mengefrais bertingkat.
8. Cara mengatur putaran spindel mesin frais.
9. Cara mengatur kecepatan potong mesin frais.
10. Cara mencari titik nol sumbu benda kerja.

176 Teknologi Mekanik


d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
alur dan frais bertingkat pada benda kerja dengan mesin frais.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
2. Bagaimanakah cara membaca tabel kecepatan putar pisau frais?
3. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada ragum mesin frais?
4. Bagaimana cara memasang pisau frais?
5. Alat pelindung diri apa saja yang dipakai dalam mengefrais?
6. Bagaimana cara mengefrais alur?
7. Bagaimana cara mengefrais bertingkat?
8. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?
10. Bagaimanakah cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat alur dan frais
bertingkat pada benda kerja mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti
bentuk tabel pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
 Proses pengefraisan rata dan miring berbeda caranya dalam proses
membuat alur dan frais bertingkat. Sumbu nol pisau frais terhadap benda
kerja pada pembuatan alur sangat berpengaruh terhadap hasilnya benda
kerja yang akan dicapai.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengefrais alur dan bertingkat sesuai

Teknologi Mekanik 177


dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:
Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja:
…………………………………………………………………
• Mesin Frais
…………………………………………………………………
• .
…………………………………………………………………
• .
……………………………………………………...…………

Perlengkapan pendukung: 1. …………………………………………………………….


2. …………………………………………………………….
3. …………………………………………………………….
4. …………………………………………………………….
5. …………………………………………………………….

Bahan: ………………………………………………………………… .
• Besi St 37 30x50x70 ………………………………………………………………….
mm ………………………………………………………………….

178 Teknologi Mekanik


Gambar kerja: ………………………………………………………………… .
(gambar di kertas lain) ………………………………………………………………….

Keselamatan kerja: ………………………………………………………………… .


• APD yang dipakai ………………………………………………………………… .
………………………………………………………………….

Putaran mesin frais: ………………………………………………………………… .


………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

Kecepatan potong: ………………………………………………………………… .


………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

Langkah pengefraisan alur: ………………………………………………………………… .


………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

Langkah pengefraisan ………………………………………………………………… .


bertingkat: ………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

Finishing: ………………………………………………………………… .
………………………………………………………………….
……………………………………………………...………….

Hasil ukuran benda kerja: ………………………………………………………………… .


………………………………………………………………….

Teknologi Mekanik 179


5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin frais?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat memasang pisau frais dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin


frais?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


frais?

6) Apakah anda sudah dapat membuat alur dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat mengefrais bertingkat dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

10) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja dalam memasang pisau frais end mill?
2. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam mengefrais alur?
3. Bagaimanakah cara mencari titik nol pisau frais terhadap sumbu benda
kerja? Jelaskan.

180 Teknologi Mekanik


2.5.4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 14 : Praktek Membuat roda gigi
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus
• Menjepit benda kerja pada kepala pembagi
• Memasang pisau frais roda gigi
• Memakai alat pelindung diri
• Mengatur kepala pembagi
• Mengefrais roda gigi lurus
• Mengatur putaran spindel mesin frais
• Mengatur kecepatan potong mesin frais

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
Untuk mentransmisikan daya besar dan putaran tanpa selip, maka
digunakan roda gigi. Karena diantara sela-sela roda gigi itu saling pegang
memegang. Untuk memindahkan daya poros-poros yang sejajar bisa digunakan
roda gigi lurus. Bentuk atau lajur gigi ini sejajar dengan sumbunya. Dua atau lebih
roda gigi yang saling berhubungan akan membentuk putaran roda gigi. Roda gigi
yang lebih kecil disebut roda gigi pinion sedangkan roda gigi yang besar di sebut
roda gigi wheel.

Sumber: http://www.ustudy.in
Gambar 5.3. Roda gigi lurus

Teknologi Mekanik 181


Ukuran Roda Gigi
Suatu gigi dibatasi oleh diameter kepala (dk) dan diameter kaki (df). Pada
diameter tusuk atau diameter pitch (dp) gigi-gigi membuat jarak. Jarak antara
kedua gigi diukur dari diameter tusuk dan dinamakan jarak puncak (t).

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 5.4. Bagian-bagian roda gigi lurus

Jarak puncak (t) ialah hasil perkalian suatu angka konstan dan π. Angka
konstan yang dikalikan dengan π disebut dengan modul (m). modul ialah suatu
angka mutlak dan hasil perkalian dari jarak puncak dalam satuan mm.
t=m.π

Bila pada sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi (z) dan diameter
lingkaran tusuk (d), t = tusuk, maka keliling lingkaran tusuk adalah d . 𝜋 = z . t
𝑧𝑡 𝑡
Bila 𝑑 . 𝜋 = 𝑧 . 𝑡, maka 𝑑 = =𝑧
𝜋 𝜋
𝑡
Faktor disebut modulus m dari gigi-giginya sering modul.
𝜋

182 Teknologi Mekanik


t
Bila m = maka d = z . m
π

Tabel 5.2. Tabel Daftar modul–modul gigi yang sering dipakai menurut DIN 780

Modul dalam Modul dalam Modul dalam


No. No. No.
mm mm mm

1 0,3 21 4,5 41 24
2 0,4 22 5 42 27
3 0,5 23 5,5 43 30
4 0,6 24 6 44 33
5 0,7 25 6,5 45 36
6 0,8 26 7 46 39
7 0,9 27 8 47 42
8 1 28 9 48 45
9 1,25 29 10 49 50
10 1,5 30 11 50 55
11 1,75 31 12 51 60
12 2 32 13 52 65
13 2,25 33 14 53 70
14 2,5 34 15 54 75
15 2,75 35 16
16 3 36 17
17 3,25 37 18
18 3,5 38 20
19 3,75 39 22
20 4 40

Teknologi Mekanik 183


Tabel 5.3. Tabel hitung ukuran-ukuran bagian roda gigi

184 Teknologi Mekanik


Teknologi Mekanik 185
Bahan roda gigi
Roda gigi yang mendapat sedikit tekanan dapat tuang dibuat dari besi
tuang, baja tuang atau baja normal seperti St 50 atau St 60. Roda gigi yang
mendapat tekanan besar biasanya sesudah dibuat akan dikerjakan khusus
dengan ujung giginya dikeraskan. Cara pengerasannya dengan case hardening
atau bagian luar yang dikeraskan.
Roda gigi plastik digunakan untuk pengerjaan halus, ringan tahan air dan
anti minyak. Setiap roda gigi plastik berpasangan dengan roda gigi besi. Roda
gigi plastik tidak cocok untuk gear box, sebab akan patah pada saat akan diputar.

Pengefraisan roda gigi


Pembuatan roda gigi difrais menggunakan mesin frais universal dengan
bantuan kepala pembagi. Proses pengefraisan ini dipakai pisau frais modul
Posisi pisau frais harus tepat berada ditengah-tengah atas garis sumbu
benda kerja. Hal ini diharapkan supaya pada saat penyayatan pisau frais bisa
memakan benda kerja secara maksimal sesuai dengan kedalaman atau sesuai
dengan tinggi gigi. Nomor pisau frais harus dipilih yang sesuai. Biasanya pada
pisau itu telah tertulis nomor untuk jumlah-jumlah yang bisa dibuat.
Tabel 5.4. Tabel nomor pisau frais untuk modul sampai 10 mm.

Nomor pisau frais Untuk roda gigi bergigi antara

1 12 – 13 gigi

2 14 – 16 gigi

3 17 – 20 gigi

4 21 – 25 gigi

5 26 – 34 gigi

6 35 – 54 gigi

7 55 – 134 gigi

8 135 – batang gigi

Catatan:
 Untuk pengefraisan roda gigi yang mempunyai gigi 32 digunakan pisau
frais no. 5.

186 Teknologi Mekanik


Kepala Pembagi
Kepala pembagi (divider head) digunakan untuk membuat celah tiap jarak
tertentu atau pembagian jarak yang sama pada benda kerja silinder. Pembagian
jarak ini dengan memutar piringan pembagi dengan yang dibatasi oleh kaki
pembatas selanjutnya ditransfer ke poros roda gigi cacing menuju kepala spindel.
Menurut pembagian ada dua macam yakni, pembagian langsung dan pembagian
tidak langsung (diferensial).
a. Pembagian langsung. Guna pembagian langsung, maka sudah cukup
suatu kepala pembagi yang dilengkapi dengan piringan atau pelat pembagi
(yang dipasang di belakang chuck). Jika menggunakan kepala pembagi
universal, cacingnya harus dijauhkan. Piringan atau pelat yang dalam
penggunaannya dikunci dengan pena biasanya mempunyai lubang 16, 24,
36, 42, 60 buah. Karena pena batang pengunci langsung dimasukkan ke
lubang piringan, maka jumlah pembagian harus sama persis dengan lubang
pada piringan.
b. Pembagian tak langsung. Pada pembagian tidak langsung, putaran poros
spindel kepala pembagi berasal dari engkol (dengan mengacu pada lubang-
lubang di piring pembagi), melewati pasangan roda gigi cacing dan ulir
cacing. Rasio perbandingan putaran ulir cacing dan roda gigi cacing
biasanya i = 40 : 1. Maksudnya jika engkol piring pembagi di putar 40
putaran, maka akan menghasilkan 1 putaran poros kepala spindel yang
berarti juga pada chuck atau benda kerja).

Sumber: http://qfguides.tripod.com
Gambar 5.5. Kepala pembagi

Teknologi Mekanik 187


Putaran engkol piring pembagi (nk) adalah:

40 = rasio kepala pembagi


z = jumlah gigi

Sumber: http://www.t4i.com.au
Gambar 5.6. Piring pembagi
Jumlah piringan pembagi biasanya ada 3 buah yang sudah
distandarisasikan lingkaran lubangnya, yaitu:
Piringan I = 15, 16, 17, 18, 19, 20
II = 21, 23, 27, 29, 31, 33
III = 37, 39, 41, 43, 47, 49

188 Teknologi Mekanik


Catatan :
Pada waktu pemutaran handel kepala pembagi, pena jangan sampai terlewati.
Jika terjadi demikian harus diulangi dan engkol diputar mundur agak jauh. Dan
sebaliknya ujung pena masuk pada lubang bagian tirus pada piring pembagi
selanjutnya diberi tekanan, sehingga pena akan tepat masuk pada lubang dan
gigi yang dihasilkannya bisa presisi.

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pengefraisan roda gigi.


Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin frais, mempersiapkan
alat ukur, mengatur putaran dan kecepatan potong sampai menjalankan mesin
frais.
Amatilah contoh guru dalam mengatur kepala pembagi.
Amatilah gambar 5.3. roda gigi lurus di atas, bagaimanakah cara mengerjakan
dan membuatnya?

b. Menanya

Dari hasil pengamatan gambar 5.3 roda gigi lurus apa saja yang
dapat kita pelajari pada praktek
kerja mesin frais membuat roda gigi lurus.

Teknologi Mekanik 189


Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi?
3. Bagaimana cara memasang pisau frais roda gigi?
4. Alat pelindung diri apa yang dipakai dalam mengefrais roda gigi lurus?
5. Bagaimana cara mengatur kepala pembagi?
6. Bagaimana cara mengefrais roda gigi lurus?
7. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
8. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya mengefrais yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. melakukan eksperimen,
4. berdiskusi dengan temannya,
5. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
6. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membuat rodagigi lurus.
2. Cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi.
3. Cara memasang pisau frais roda gigi.
4. Alat pelindung diri dalam mengefrais roda gigi lurus.
5. Cara mengatur kepala pembagi.
6. Cara mengefrais roda gigi lurus.
7. Cara mengatur putaran spindel mesin frais.
8. Cara mengatur kecepatan potong mesin frais.

190 Teknologi Mekanik


d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
roda gigi pada benda kerja dengan mesin frais.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi?
3. Bagaimana cara memasang pisau frais roda gigi?
4. Alat pelindung diri apa yang dipakai dalam mengefrais roda gigi lurus?
5. Bagaimana cara mengatur kepala pembagi?
6. Bagaimana cara mengefrais roda gigi lurus?
7. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
8. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat roda gigi lurus
benda kerja mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Untuk mentransmisikan daya besar dan putaran tanpa selip, maka
digunakan roda gigi.
• Dua atau lebih roda gigi yang saling berhubungan akan membentuk putaran
roda gigi. Roda gigi yang lebih kecil disebut roda gigi pinion sedangkan roda
gigi yang besar di sebut roda gigi wheel.
• Suatu gigi dibatasi oleh diameter kepala (dk) dan diameter kaki (df). Pada
diameter tusuk atau diameter pitch (dp) gigi-gigi membuat jarak. Jarak antara
kedua gigi diukur dari diameter tusuk dan dinamakan jarak puncak (t).
• Pembuatan roda gigi difrais menggunakan mesin frais universal dengan
bantuan kepala pembagi.
Sedangkan proses pengefraisan ini dipakai pisau frais modul.

Teknologi Mekanik 191


• Kepala pembagi ada dua macam, yaitu kepala pembagi langsung dan kepala
pembagi tidak langsung.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerjanya. Tulislah alat dan bahan yang dipakai dalam membuat roda gigi
wheel sesuai dengan yang anda kerjakan. tulis dalam bentuk laporan seperti
tabel di bawah ini. Adapun data roda gigi wheel sebagai berikut:
 Jumlah gigi (z) = 31 buah
 Modul (m) = 3

Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja: ………………………………………………………………… ....


• Mesin Frais …………………………………………………………………....
• …………………………………………………………………....

Perlengkapan 1. …………………………………………………………… ....


pendukung: 2. ……………………………………………………………....
3. ……………………………………………………………....
4. ……………………………………………………………....
5. ……………………………………………………………....

192 Teknologi Mekanik


Bahan: ………………………………………………………………… ....
• Besi St 37 Ø 99 x …………………………………………………………………....
30 mm …………………………………………………………………....

Gambar kerja: ………………………………………………………………… ....


(Gambar di kertas lain) …………………………………………………………………....

Keselamatan kerja: ………………………………………………………………… ....


• APD yang dipakai ………………………………………………………………… ....
…………………………………………………………………....

Putaran mesin frais: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....

Kecepatan potong: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....

Data-data gigi wheel: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....
…………………………………………………………………....

Putaran kepala pembagi: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....

Langkah pemfraisan: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....
…………………………………………………………………....

Finishing: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....

Hasil ukuran benda kerja: ………………………………………………………………… ....


…………………………………………………………………....

Teknologi Mekanik 193


5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin frais?

2) Apakah anda sudah dapat membaca gambar kerja dengan


baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat memasang pisau frais dengan baik?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin frais?

6) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


frais?

7) Apakah anda sudah dapat mengatur kepala pembagi dengan


baik?

8) Apakah anda sudah dapat mengefrais profil gigi dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

10) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

11) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam mengefrais roda gigi?
2. Apa yang dimaksud dengan jarak puncak?
3. Ada berapa macam kepala pembagi? Sebutkan.
4. Sebuah benda kerja akan dibuat roda gigi dengan jumlah gigi z = 28 dengan
modul 1.5 mm. Hitunglah diameter dan ukuran-ukuran yang dibutuhkan?

194 Teknologi Mekanik


2.5.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 : Praktek membuat roda gigi
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam membuat rodagigi lurus
• Menjepit benda kerja pada kepala pembagi
• Memasang pisau frais roda gigi
• Memakai alat pelindung diri
• Mengatur kepala pembagi
• Mengefrais roda gigi lurus
• Mengatur putaran spindel mesin frais
• Mengatur kecepatan potong mesin frais

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Kegiatan pembelajaran 15 ini merupakan kelanjutan praktek membuat roda
gigi lurus seperti kegiatan pembelajaran 14.
Langkah-langkah kerja dalam mencari titik nol sumbu kerja seperti gambar 5.7.
dibawah ini:
• Jepit benda kerja pada ragum sehingga permukaan benda rata.
• Sentuhkan benda kerja pada pisau frais (gambar 1), skala nonius dinolkan.
• Turunkan meja sampai pisau frais sedikit diatas benda kerja.
• Geser meja sebesar lebar pisau frais (gambar 2).
• Letakkan sesobek kertas yang dibasahi dengan oli di permukaan benda kerja
tepat dibawah pisau frais.
• Naikkan meja sampai benda kerja menyentuh pisau frais (spindel dalam
kondisi berputar, skala nonius dinolkan (gambar 3).
• Geserkan meja hingga benda kerja terbebas dari pisau frais. .
• Naikkan meja mesin sebesar tinggi gigi.
• Geser meja sebesar setengah lebar pisau hingga hanya setengah pisau
yang akan menyayat benda kerja (gambar 4).
• Lakukan pengefraisan hingga sedikit melewati lebar benda kerja.
• Kembalikan posisi pisau frais seperti sebelum mulai pengefraisan, kemudian
geserkan ke posisi gigi berikutnya sampai selesai.
• Periksa hasil pengefraisan, bila hasilnya sudah sesuai dengan yang diminta
lepas benda kerja dan bersihkan sisi-sisi yang tajam dengan kikir.

Teknologi Mekanik 195


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.7. Cara mencari titik nol pada sumbu benda kerja

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan pengefraisan roda


gigi. Mulai dari mempersiapkan bahan kerja, memeriksa mesin frais,
mempersiapkan alat ukur, mengatur putaran dan kecepatan potong sampai
menjalankan mesin frais.
Amatilah contoh guru dalam mengatur kepala pembagi.
Amatilah gambar 5.3. roda gigi lurus di atas, bagaimanakah cara mengerjakan
dan membuatnya?

b. Menanya

Dari hasil pengamatan gambar 5.3 roda gigi lurus apa saja yang
dapat kita pelajari pada praktek
kerja mesin frais membuat roda gigi lurus.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi?
3. Bagaimana cara memasang pisau frais roda gigi?
4. Alat pelindung diri apa yang dipakai dalam mengefrais roda gigi lurus?
5. Bagaimana cara mengatur kepala pembagi?
6. Bagaimana cara mengefrais roda gigi lurus?
7. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
8. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?

196 Teknologi Mekanik


c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya
mengefrais yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. melakukan eksperimen,
4. berdiskusi dengan temannya,
5. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
6. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.
Carilah informasi:
1. Peralatan yang dipakai dalam membuat rodagigi lurus.
2. Cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi.
3. Cara memasang pisau frais roda gigi.
4. Alat pelindung diri dalam mengefrais roda gigi lurus.
5. Cara mengatur kepala pembagi.
6. Cara mengefrais roda gigi lurus.
7. Cara mengatur putaran spindel mesin frais.
8. Cara mengatur kecepatan potong mesin frais.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
roda gigi pada benda kerja dengan mesin frais.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam membuat roda gigi lurus?
2. Bagaimana cara menjepit benda kerja pada kepala pembagi?
3. Bagaimana cara memasang pisau frais roda gigi?
4. Alat pelindung diri apa yang dipakai dalam mengefrais roda gigi lurus?

Teknologi Mekanik 197


5. Bagaimana cara mengatur kepala pembagi?
6. Bagaimana cara mengefrais roda gigi lurus?
7. Bagaimana cara mengatur putaran spindel mesin frais?
8. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin frais?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin frais membuat roda gigi lurus
benda kerja mulai proses dari
awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
 Kegiatan pembelajaran ini merupakan kelanjutan praktek membuat
roda gigi pinion seperti kegiatan pembelajaran 14.

4. Tugas
Melanjutkan praktek membuat benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah
ini, berikut langkah kerjanya. Tulislah alat dan bahan yang dipakai dalam
membuat roda gigi pinion sesuai dengan yang anda kerjakan. tulis dalam
bentuk laporan seperti tabel di bawah ini. Adapun data roda gigi pinion sebagai
berikut:
• Jumlah gigi (z) = 18 buah
• Modul (m) = 2,5

Gambar kerja:

198 Teknologi Mekanik


Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Frais ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan:
……………………………………………………………………
• Plastik 37 Ø 49 x
……………………………………………………………………
28 mm

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………...……………

Keselamatan kerja:
……………………………………………………………………
• APD yang
……………………………………………………………………
dipakai
……………………………………………………………………

Putaran mesin frais: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Kecepatan potong: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Data-data gigi pinion: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran kepala pembagi: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pemfraisan: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 199


……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Hasil ukuran benda ……………………………………………………………………


kerja: ……………………………………………………………………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin frais?

2) Apakah anda sudah dapat membaca gambar kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat memasang pisau frais dengan baik?

5) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin frais?

6) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin frais?

7) Apakah anda sudah dapat mengatur kepala pembagi dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat mengefrais profil gigi dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

10) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai dengan
gambar kerja ?

200 Teknologi Mekanik


11) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja mencari titik nol sumbu kerja?
2. Apa yang dimaksud dengan modul gigi?

Teknologi Mekanik 201


2.6 KERJA MESIN BOR
2.6.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Sering kali kita jumpai benda-benda yang berlubang, baik lubang tembus
maupun tidak tembus. Membuat lubang dapat untuk memenuhi banyak
keperluan, misalnya lubang pengikat kelingan, sekrup, baut, atau lubang untuk
saluran gas dan minyak.
Setelah mempelajari tentang bagian-bagian mesin bor, maka langkah
selanjutnya adalah memahami prosedur pengoperasian mesin bor dan
keselamatan kerja dalam mengoperasikan mesin bor
Pada bab 6 ini akan dipelajari cara mengebor benda kerja, mulai mengebor
lurus tembus, lubang tidak tembus, lubang miring dan versing. Proses
pembelajaran kerja mesin bor akan dilaksanakan dalam bengkel mesin
konvensional.

2.6.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 16 : Praktek Mengebor lurus dan miring


1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menggambar dan menandai benda kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam mengebor
• Memahami cara menjepit benda kerja pada meja mesin bor
• Memahami cara mengasah mata bor
• Mengoperasikan mesin bor
• Menjepit mata bor pada mesin bor
• Memakai alat pelindung diri
• mengebor lurus tembus
• mengebor lurus tidak tembus
• mengebor lubang miring
• membuat kepala baut versing
• Membuat kepala baut benam lurus
• Mengatur putaran mesin bor

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Pengerjaan bor merupakan pengerjaan yang penting pada berbagai jenis
pengerjaan logam. Sering kali lubang bor dikerjakan lagi dengan cara halus,
misalnya reaming, gerinda dan honing.

202 Teknologi Mekanik


Untuk mengebor lubang tembus, sebaiknya benda kerja di beri balok
penahan di kedua sisi atau diberi papan kayu pada bagian bawah. Pemberian
balok penahan atau papan kayu digunakan untuk mencegah supaya mata bor
tidak merusak ragum bor.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 6.1. Macam-macam lubang bor

Untuk memperbaiki sayatan dan mengurangi tekanan pada waktu


mengebor, maka sisi potong mata bor harus diasah meruncing. Sedangkan untuk
mengebor lubang besar, maka terlebih dahulu harus dibuat lubang bor
pendahuluan yang diameternya lebih kecil dari diameter utama. Besarnya lubang
pendahuluan kira-kira 1/7 dari diameter lubang besar.
Pada waktu mengebor lubang yang dalam, biasanya ujung mata bor akan
cepat panas. Hal ini disebab proses pendinginan oleh minyak pendingin tidak
sampai ke ujung mata bor karena terhalang oleh serpihanserpihan hasil
pengeboran. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya proses pengeboran
dilakukan dengan cara sering menaik turunkan mata bor. Keuntungan dari sering
menaik turunkan mata bor, selain mendinginkan juga membersihkan hasil
serpihan bor atau tatal yang ada didalam lubang.

Pemeliharaan Mata Bor


Kerusakan mata bor pertama kali dapat dilihat pada sudut luar pemotongn
yang bulat. Bila pengeboran dengan mata bor tumpul, maka bor akan cepat
panas, bergetar dan akan kehilangan kekerasannya. Akibatnya sisi potongnya
akan rusak total. Karena itu harus diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk
mengasah mata bor lagi.
Kesalahan dapat terjadi pada waktu mengasah mata bor dengan tangan,
misalnya sudut bibir terlalu besar atau terlalu kecil, sisi potongnya tidak sama
panjang terlalu besar atau terlalu kecil. Oleh sebab itu sebaiknya proses
pengasahan mata bor menggunakan mesin gerinda pengasah bor yang sudah
ada pemegangnya.

Teknologi Mekanik 203


Pada waktu mengasah mata bor sebaiknya menggunakan pendingin.
Tujuannya untuk menghindari panas pada sisi potongnya. Jika kita mengebor
besi tuang, maka sisi potongnya harus di pingul, hal ini akan dapat memotong
tatal dan memperingan sisi potong dan akibatnya sisi potongnya akan tahan
lama.
Setelah selesai dipakai, mata bor harus dibersikan. Tangkai dan sisi potong
mata bor harus dilindungi dari kerusakan.
a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan mengasah pahat bor.


Cermati pula cara memegang mata bor dan pemakaian alat pelindung diri dalam
mengasah mata bor.
Amatilah contoh guru pada waktu memperagakan mengoperasikan mesin bor,
cara menjepit benda kerja pada ragum mesin bor, dan memasang mata bor pada
chuck bor.
Amatilah gambar 6.1 macam-macam lubang bor diatas, bagaimanakah cara
mengerjakannya?

b. Menanya

Dari pengamatan gambar 6.1 diatas tentang macam-macam lubang


bor, apa yang dapat kita pelajari pada praktek kerja mesin bor?

Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengebor?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah mata bor apa saja?
3. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengebor apa saja?
4. Alat ukur apa yang dipakai untuk mengukur diameter lubang dan
kedalaman lubang?
5. Bagaimana cara menandai benda kerja sebelum dibor?
6. Bagaimana cara membuat lubang kepala baut versing?
7. Bagaimana cara membuat lubang tembus?

204 Teknologi Mekanik


8. Bagaimana cara membuat ulir dalam M8? Dan berapa diameter bor
yang dipakai?
9. Bagaimana tekanan tangan yang harus diberikan untuk mengebor
lubang tembus?
10. Bagaimana cara mengetahui kedalaman lubang tidak tembus pada
saat mengebor?
11. Bagaimana cara mengebor lubang miring pada benda kerja?
12. Bagaimana cara mengatur putaran mesin bubur

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya proses mengebor yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Carilah informasi:
1. Cara mengatur putaran mesin bor
2. Cara mengasah pahat bor.
3. Cara menjalankan mesin bor
4. Cara mengebor tembus
5. Cara mengebor tidak tembus
6. Cara membuat ulir dalam pada lubang tembus
7. Cara mengebor baut kepala versing
8. Cara mengebor baut kepala bulat benam
9. Cara mengebor miring

Teknologi Mekanik 205


d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
lubang dengan mesin bor.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membuat lubang pada benda kerja
1. Peralatan apa saja yang dipakai dalam mengebor?
2. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengasah mata bor apa saja?
3. Alat pelindung diri yang dipakai dalam mengebor apa saja?
4. Alat ukur apa yang dipakai untuk mengukur diameter lubang dan
kedalaman lubang?
5. Bagaimana cara menandai benda kerja sebelum dibor?
6. Bagaimana cara membuat lubang kepala baut versing?
7. Bagaimana cara membuat lubang tembus?
8. Bagaimana cara membuat ulir dalam M8? Dan berapa diameter bor yang
dipakai?
9. Bagaimana tekanan tangan yang harus diberikan untuk mengebor lubang
tembus?
10. Bagaimana cara mengetahui kedalaman lubang tidak tembus pada saat
mengebor?
11. Bagaimana cara mengebor lubang miring pada benda kerja?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin bor mulai proses dari awal
sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini

3. Rangkuman
• Untuk mengebor lubang tembus, sebaiknya benda kerja di beri balok
penahan di kedua sisi atau diberi papan kayu pada bagian bawah.

206 Teknologi Mekanik


Pemberian balok penahan atau papan kayu digunakan untuk mencegah
supaya mata bor tidak merusak ragum bor.
• Cara mengasah pahat bor pertama digerinda dengan gerinda yang kasar
kemudian dengan gerinda yang halus.
• Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran besar, sehingga
mengakibatkan panas dan sisi potongnya akan rusak.
• Mengebor sebaiknya dilakukan dengan cara menaik turunkan mata bor
untuk mempercepat pendinginan dan menarik tatal dari lubang.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam mengebor sesuai dengan yang anda
kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah ini:

Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Bor ……………………………………………………………………
• ……………… ……………………………………………………………………
• …………….... ……………………………………………………...……………

Teknologi Mekanik 207


Perlengkapan 1. ……………………………………………………………… .
pendukung: 2. ……………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………….
4. ……………………………………………………………….
5. ……………………………………………………………….

Bahan benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin bor: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Sudut mata bor: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Langkah pengeboran ……………………………………………………………………


lubang ke 1: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengeboran ……………………………………………………………………


lubang ke 2: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengeboran ……………………………………………………………………


lubang ke 3: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengeboran ……………………………………………………………………


lubang ke 4: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

208 Teknologi Mekanik


Langkah pengeboran ……………………………………………………………………
lubang ke 5: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pengeboran ……………………………………………………………………


lubang ke 6: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………...……………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin bor?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja pada ragum


dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit mata bor dengan baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur putaran mesin bor?

Teknologi Mekanik 209


5) Apakah anda sudah dapat mengebor lubang tidak tembus?

6) Apakah anda sudah dapat mengasah mata bor dengan baik?

7) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

8) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

9) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja mengebor tembus?
2. Sebutkan langkah kerja mengebor tidak tembus
3. Sebutkan langkah kerja menjepit benda kerja pada ragum mesin bor?
4. Ada berapa cara mencekam mata bor pada mesin bor? Sebutkan?
5. Untuk membuat ulir dalam M6, M8, M10 dan M12, berapa diameter mata bor
yang dipakai?

210 Teknologi Mekanik


2.7 KERJA MESIN SEKRAP
2.7.1 DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Selain mesin frais, mesin sekrap juga merupakan mesin yang digunakan
untuk pengerjaan permukaan rata, alur atau lengkung.
Setelah mempelajari tentang bagian-bagian mesin sekrap, prosedur
pengoperasian mesin sekrap dan keselamatan kerja mengoperasikan mesin
sekrap, maka materi selanjutnya adalah praktek kerja mesin sekrap.
Pada bab 7 ini akan dipelajari cara menyekrap benda kerja. Proses
pembelajaran kerja mesin sekrap akan dilaksanakan di bengkel mesin
konvensional. Adapun kegiatan pembelajaran kerja mesin sekrap yang akan di
praktekkan, yaitu:
1. Menyekrap rata dan miring
2. Menyekrap alur

2.7.2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 17 : Praktek menyekrap rata dan miring


1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menggambar dan menandai benda kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam menyekrap
• Menjepit benda kerja
• Mengasah pahat sekrap
• Menjepit pahat sekrap
• Mengatur pahat pada posisi sudut 45°
• Memahami cara memakai alat pelindung diri
• Menyekrap rata dan miring 45°
• Mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap
• Mengatur kecepatan potong mesin sekrap

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian materi
Mesin sekrap dipakai untuk menghasilkan permukaan-permukaan yang
datar. Hal ini dicapai oleh pahat yang bergerak horisontal pada sumbu y ke depan
atau maju mundur pada langkah ayun mesin sekrap dengan benda kerja
dibawahnya dan tegak lurus. Benda kerja tetap diam pada waktu proses
penyayatan dan berpindah pada langkah balik pahat pada meja sekrap dengan
sumbu x kearah kiri atau kanan.

Teknologi Mekanik 211


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 7.1. Benda kerja V blok

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan mesin sekrap:


1. Sebelum mulai mengoperasikan mesin sekrap, terlebih dahulu lengan ayun
harus digerakkan dengan tangan secara hati-hati. Maksud di gerakkan
dengan tangan adalah untuk memastikan bahwa antara lengan dan meja
atau benda kerja tidak saling bersentuhan atau menabrak.
2. Rumah pahat harus sepenuhnya didukung oleh kepala untuk memberikan
kekuatan yang maksimal pada pahat.
3. Jangan membersihkan tatal atau beram pada saat mesin berjalan, bersihkan
dengan kuas.
4. Pemberian cairan pendingin harus tepat.
5. Pengukuran benda kerja harus dilakukan pada saat mesin berhenti. 6.
Jangan menyentuh lengan ayun yang sedang bergerak

a. Mengamati

Amatilah contoh guru dalam memperagakan mengasah pahat


sekrap. Cermati pula cara memegang pahat sekrap dan pemakaian alat
pelindung diri dalam mengasah mata sekrap.
Amatilah contoh guru pada waktu memperagakan mengoperasikan mesin
sekrap, cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap, memasang pahat
sekrap, mengatur posisi pahat untuk sudut, mengatur panjang langkah ayun dan
kecepatan potongnya.

212 Teknologi Mekanik


Amatilah gambar 7.1 di atas sebuah benda kerja V blok, bagaimanakah
cara mengerjakan dan membuatnya?

b. Menanya

Dari hasil pengamatan gambar 7.1 V blok, apa saja yang dapat kita
pelajari pada praktek kerja mesin sekrap.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. peralatan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring?
3. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
4. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
5. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
6. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap?
7. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap?
8. Bagaimana cara menyekrap rata dan menyekrap miring?
9. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
10. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


tambahan yang penting dalam kaitannya menyekrap yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Teknologi Mekanik 213


Carilah informasi:
1. Cara menggambar dan menandai benda kerja.
2. Peralatan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring.
3. Alat ukur yang dipakai dalam menyekrap.
4. Alat pelindung yang dipakai dalam menyekrap.
5. Cara menjepit benda kerja.
6. Cara mengasah pahat sekrap.
7. Cara menjepit pahat sekrap.
8. Cara menyekrap rata dan menyekrap miring.
9. Cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap.
10. Cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
permukaan rata dan miring pada benda kerja V blok dengan mesin sekrap. Untuk
lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan tugas-
tugas membuat lubang pada benda kerja.
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. peralatan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring?
3. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
4. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
5. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
6. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap?
7. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap?
8. Bagaimana cara menyekrap rata dan menyekrap miring?
9. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
10. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?

214 Teknologi Mekanik


e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin sekrap membuat permukaan


rata dan miring pada benda kerja V blok mulai proses dari awal sampai akhir
dalam seperti bentuk tabel pada tugas dibawah ini.

3. Rangkuman
• Dalam praktek menyekrap, pahat akan bergerak dengan sumbu y pada
langkah lengan ayun maju dan mundur, sedangkan benda kerja diam pada
saat penyayatan dan bergerak dengan sumbu x pada meja sekrap kea rah
kiri atau kanan.
• Sebelum mulai mengoperasikan mesin sekrap, terlebih dahulu lengan ayun
harus digerakkan dengan tangan secara hati-hati. Maksud di gerakkan
dengan tangan adalah untuk memastikan bahwa antara lengan dan meja
atau benda kerja tidak saling bersentuhan atau menabrak.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam menyekrap rata dan miring sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

Gambar kerja:

Teknologi Mekanik 215


Keterangan

Alat-alat kerja: ……………………………………………………………………


• Mesin Sekrap ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………...……………

Perlengkapan 1. ………………………………………………………………
pendukung: 2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

Bahan: ……………………………………………………………………
• Besi St 37 , 38x53x73 ……………………………………………………………………
mm ……………………………………………………………………

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar di kertas lain) ……………………………………………………………………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin sekrap: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kecepatan potong: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Sudut pahat rata: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah penyekrapan 1: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah pemsekrapan 2: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

216 Teknologi Mekanik


……………………………………………………………………

Langkah pemsekrapan 3: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin sekrap?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat sekrap rata dengan


baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin


sekrap?

5) Apakah anda sudah dapat menggambar dan menandai benda


kerja dengan baik?

Teknologi Mekanik 217


6) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin
sekrap?

7) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat sekrap rata?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menyekrap rata dengan baik?

10) Apakah anda sudah dapat menyekrap miring dengan baik?

11) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

12) 12. Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja


dengan baik?

6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah kerja menyekrap rata?
2. Sebutkan langkah kerja menjepit pahat sekrap?
3. Sebutkan langkah kerja dalam menyekrap miring?

218 Teknologi Mekanik


2.7.3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 18 : Praktek menyekrap alur
1. Tujuan Pembelajaran
• Membaca gambar kerja
• Menggambar dan menandai benda kerja
• Menyebutkan peralatan yang dipakai dalam menyekrap
• Menjepit benda kerja
• Menjepit pahat sekrap
• Memahami cara memakai alat pelindung diri
• Menyekrap alur
• Mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap
• Mengatur kecepatan potong mesin sekrap

2. Aktivitas Belajar Siswa


Uraian Materi
Pahat sekrap alur bergerak maju ke arah sumbu y+ melakukan penyayatan
dan gerakan mundur pada sumbu y – adalah gerakan pembebasan. Kemudian
pada saat gerakan pembebasan kearah sumbu y-, maka meja akan bergerak ke
arah sumbu x ke kiri atau ke kanan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 7.2. V blok

a. Mengamati

Amatilah contoh guru pada waktu memperagakan mengoperasikan


mesin sekrap, cara menjepit benda kerja pada ragum mesin sekrap, memasang

Teknologi Mekanik 219


pahat sekrap, mengatur posisi pahat sekrap, mengatur panjang langkah ayun dan
kecepatan potongnya.
Amatilah gambar 7.2 di atas sebuah benda kerja V blok, bagaimanakah cara
membuat alurnya?

b. Menanya

dari hasil pengamatan gambar 7.2. V blok dan hasil praktek kerja
mesin sekrap pada tujuan pembelajaran 17, apa saja yang dapat kita pelajari
untuk menyekrap alur?
Pada saat proses pembelajaran berlangsung bertanyalah pada guru jika ada
informasi atau peragaan guru yang kurang jelas.
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
3. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
4. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
5. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap alur ?
6. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap alur?
7. Bagaimana cara menyekrap alur pada V blok?
8. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?

c. Mencoba/Mengumpulkan informasi

Pada kegiatan ini siswa mencari dan mengumpulkan informasi


yang penting dalam kaitannya menyekrap yang benar dengan jalan:
1. mencari informasi dari internet, video, buku teks, media cetak,
2. bertanya ke guru pembimbing,
3. berdiskusi dengan temannya,
4. membaca informasi dari buku ini dengan bantuan guru,
5. membaca rangkaian dari buku manual suatu mesin.
Kegiatan dapat dilakukan secara berkelompok.

220 Teknologi Mekanik


Carilah informasi:
1. Cara menggambar dan menandai benda kerja.
2. Alat ukur yang dipakai dalam menyekrap.
3. Alat pelindung yang dipakai dalam menyekrap
4. Cara menjepit benda kerja.
5. Cara mengasah pahat sekrap alur
6. Cara menjepit pahat sekrap alur.
7. Cara menyekrap alur pada V blok.
8. Cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap.
9. Cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap.

d. Mengasosiasi/Menalar

Dari data informasi yang terkumpul siswa menghubungkan


serta menganalisa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada saat
proses menanya sekaligus akan mempraktek secara langsung dalam membuat
alur pada benda kerja V blok dengan mesin sekrap.
Untuk lebih jelasnya data yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengerjakan
tugas-tugas membuat lubang pada benda kerja
1. Bagaimana cara menggambar dan menandai benda kerja?
2. Alat ukur apa saja yang dipakai dalam menyekrap?
3. Alat pelindung yang dipakai apa saja?
4. Bagaimana cara menjepit benda kerja?
5. Bagaimanakah cara mengasah pahat sekrap alur ?
6. Bagaimanakah cara menjepit pahat sekrap alur?
7. Bagaimana cara menyekrap alur pada V blok?
8. Bagaimana cara mengatur panjang langkah ayun mesin sekrap?
9. Bagaimana cara mengatur kecepatan potong mesin sekrap?

e. Mengkomunikasikan

Buatlah laporan praktek kerja mesin sekrap membuat alur pada benda
kerja V blok mulai proses dari awal sampai akhir dalam seperti bentuk tabel pada
tugas dibawah ini.

Teknologi Mekanik 221


3. Rangkuman
 Pahat sekrap alur bergerak maju ke arah sumbu y+ melakukan penyayatan
dan gerakan mundur pada sumbu y – adalah gerakan pembebasan.
Kemudian pada saat gerakan pembebasan kearah sumbu y-, maka meja
akan bergerak ke arah sumbu x ke kiri atau ke kanan.

4. Tugas
Buatlah benda kerja seperti pada gambar kerja dibawah ini, berikut langkah
kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam menyekrap alur pada V blok sesuai
dengan yang anda kerjakan, tulis dalam bentuk laporan seperti tabel di bawah
ini:

Gambar kerja:

Keterangan

Alat-alat ……………………………………………………………………
kerja: ……………………………………………………………………
• . Mesin Sekrap ……………………………………………………………………
• . ……………………………………………………...……………
• .

Perlengkapan pendukung: 1. ………………………………………………………………


2. ………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………

222 Teknologi Mekanik


Bahan: ……………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Gambar kerja: ……………………………………………………………………


(gambar dikertas lain) ……………………………………………………………………

Keselamatan kerja: ……………………………………………………………………


• APD yang dipakai ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Putaran mesin sekrap: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Kecepatan potong: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Sudut pahat rata: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Langkah penyekrapan 1: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah penyekrapan 2: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Langkah penyekrapan 3: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Finishing: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Hasil ukuran benda kerja: ……………………………………………………………………


……………………………………………………………………

Teknologi Mekanik 223


5. Penilaian Diri
Tuliskan dengan kode huruf (S) jika anda sudah memahami, dan dengan
kode huruf (B) jika anda belum menguasai materi, kemudian ulangi atau
diskusikan dengan teman, atau guru untuk bagian materi yang belum anda
pahami!
Tabel Kuisioner Ketercapaian Pembelajaran

PERTANYAAN S/B

1) Apakah anda sudah dapat mengoperasikan mesin sekrap?

2) Apakah anda sudah dapat menjepit benda kerja dengan baik?

3) Apakah anda sudah dapat menjepit pahat sekrap rata dengan


baik?

4) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan putaran mesin


sekrap?

5) Apakah anda sudah dapat menggambar dan menandai benda


kerja dengan baik?

6) Apakah anda sudah dapat mengatur kecepatan potong mesin


sekrap?

7) Apakah anda sudah dapat mengasah pahat sekrap rata?

8) Apakah anda sudah dapat membaca alat ukur dengan baik?

9) Apakah anda sudah dapat menyekrap alur dengan baik?

10) Apakah anda sudah dapat menghasilkan benda kerja sesuai


dengan gambar kerja ?

11) Apakah anda sudah dapat memfinishing benda kerja dengan


baik?

224 Teknologi Mekanik


6. Uji Kompetensi/Ulangan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah kerja dalam menyekrap alur?
2. Bagaimanakah cara menyetel langkah ayun mesin sekrap? Jelaskan.

Teknologi Mekanik 225


226 Teknologi Mekanik
GLOSARIUM

 Adaptor
pemegang pisau frais muka
 Alur
lubang tidak tembus dan memanjang pada benda kerja
 APD
alat pelindung diri (untuk keselamatan kerja)
 Arbor
sarung pemegang pisau frais
 Asutan
gerakan pemakanan
 Bed
mesin alas mesin dari besi tuang yang bentuknya memanjang
 Beram (bram)
serpihan bekas sayatan benda kerja dari logam
 Boring
perluasan lubang pada satu titik
 Champer
pingul pada tepi benda kerja supaya tidak tajam
 Chuck
penjepit benda kerja atau mata bor yang berbentuk silinder
 Chuck rahang 2, 3, 4, 6
penjepit benda kerja pada mesin bubut dengan 2, 3, 4, 6 pencekam dari arah samping
Collet pemegang pisau frais jari
 Counter bor
pembuatan lubang besar dengan pemberian bor kecil atau pengarah pada titik tengahnya
 Countersink
pembuatan lubang kerucut untuk baut versing (tanam)
 Cutter
sisi potong pisau
 Cutting
angel sudut potong
 Diameter picth
diameter tusuk sebagai sumbu dalam menghitung tinggi ulir atau gigi

Teknologi Mekanik 227


 Divider head
kepala pembagi
 Down milling
metode pengefraisan putaran pisau searah dengan gerakan benda kerja
 Dresser
batu asah untuk mengikis batu gerinda
 Drilling (mengebor)
proses pembuatan lubang pada benda kerja dengan mata bornya berputar dan bergerak
turun naik sedangkan benda kerjanya dalam keadaan diam
 End mill
pisau frais jari
 Eretan
pendukung eretan atas dan eretan lintang yang bergerak sepanjang bed mesin dengan
perantara batang bergigi
 Facing
pembubutan melintang (ujung benda kerja silinder)
 Helm
pelindung kepala dari benda yang jatuh dari atas
 HSS (High Speed Steel)
material bahan pisau frais, pahat bubut dan mata bor
 Kacamata atau penyangga
berfungsi untuk menahan poros yang berdiameter kecil dan panjang
 Kacamata pengaman
pelindung mata pada saat bekerja
 Kartel
profil bergerigi pada bidang permukaan silinder (lurus,berlian, silang atau kotak)
 Kecepatan potong
jarak yang ditempuh oleh pahat pada setiap putara benda kerja selama satu menit
 Kepala lepas
penahan, pemegang senter chuck bor yang bisa berpindah sepanjang bed mesin
 Kepala tetap
spindel berputar sebagai pemegang benda kerja terpasang tetap pada
mesin bubut
 Kisar
jarak antara puncak ulir
 Kolom

228 Teknologi Mekanik


penopang dudukan eretan dan meja
 Konis
morse sarung bor tirus
 Lengan ayun
transfer gerakan maju dan mundur dari putaran pada mesin sekrap
 Mandrel
poros untuk memegang benda kerja lubang yang akan dibubut
 Masker
alat pelindung debu, serbuk atau bau
 Menyekrap
proses permesinan dengan menghilangkan dan pengambilan tatal permukaan benda
kerja, dimana pahat sekrap bergerak lurus maju melakukan pemakanan dan mundur
gerakan bebas sedangkan benda kerja dalam keadaan diam
 Milling (mengefrais)
suatu proses permesinan permukaan benda kerja yang menggunakan alat pemotong
berputar dan diam yang mempunyai sejumlah mata pemotong sedangkan benda kerjanya
bergerak melintang atau lurus
 Modul
angka konstan atau angka mutlak dan hasil perkalian dari jarak puncak gigi
 Pahat
alat potong untuk penyayatan benda kerja
 Pelat cekam
menjepit benda kerja selama pembubutan
 Pelat pembara
berfungsi untuk membubut dengan 2 senter
 Pisau ekor burung
pisau frais alur yang berbentuk menyudut 45°
 Poros eksentrik
sebuah benda kerja silinder mempunyai dua buah sumbu silinder yang sejajar
 Ragum
penjepit benda kerja pada meja mesin perkakas
 Reaming
finishing dari lubang sebelumnya
 Roda gigi pinion
roda gigi dengan diameter kecil
 Roda gigi wheel

Teknologi Mekanik 229


roda gigi dengan diameter besar
 Side clearance
sudut sisi bebas
 Side rack
angel sudut sisi sayat
 Snei
ulir luar (baut)
 Spindel
poros yang berputar
 Step drill
pengeboran bertingkat
 Sudut potong
sudut pahat memotong langsung dengan benda kerja
 Sumbu
titik pusat
 Tap
ulir dalam (mur)
 Tapping
pembuatan ulir dalam
 Tatal
serpihan bekas sayatan benda kerja dari logam
 Toolpost
rumah pemegang atau penjepit pahat
 Turning (membubut)
suatu proses permesinan dengan cara penyayatan pahat dan pengambilan tatal dari
bahan atau benda kerja yang berputar
 Ulir kanan
ulir jika dikencangkan di putar ke arah kanan
 Ulir kiri
ulir jika dikencangkan diputar ke arah kiri
 Ulir metris (contoh M8)
ulir dengan diameter luar 8 mm
 Ulir wirthworth
ulir dengan jumlah gang (puncak ulir) tiap inchi
 Up milling
metode pengefraisan putaran pisau berlawanan dengan gerakan dengan benda kerja

230 Teknologi Mekanik


 V blok
landasan benda kerja silinder
 Ventilasi
udara jendela untuk pergantian udara segar

Teknologi Mekanik 231


DAFTAR PUSTAKA

Gerschler, Hellmut. dkk. 1984. Fachkunde kraftfahrzeughtechnik. Stuttgart: Nourney, Vollmer


GmbH& Co.
H, Hendarsin BE. 1982. Menyudip Menambat Mengubah Bentuk. Jakarta: Bhratara karya
Aksara.
Heinzler, Max. dkk. 1992. Tabellenbuch Metall. Nourney: Vollmer GmbH & Co.
Hengesbach, K. dkk. 1990. Fachwissen Metall. Munchen: verlag H. Stam GmbH.
P.K. Suma’mur. Dr. 1985. Keselamatan kerja & Pencegahan
kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung.
Riyadi, ST Nunung Gunung. 1984. Teori bengkel. Solo: Tiga Serangkai.
Schonmetz, Alois. dkk. 1985. Pengerjaan Logam Dengan Mesin. Bandung: Angkasa.
Soedjono. 1985. Mengebor Dengan Mesin. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Stefford, Jhon dan Guy McMurdo. 1999. Teknologi Kerja Logam. Jakarta: Erlangga.

http://en.wikipedia.org/wiki/Thread_angle. Diunduh tanggal 6 Desember 2014.


http://johnfsworkshop.org/home/links-to-other-pages/milling-machine-how-to-make/milling-
machine-how-tomake-gears/dividing-head-making-spur-gears. Diunduh tanggal 2
Desember 2014.
http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/0103/0103.htm. Diunduh tanggal 21 Desember 2014.
http://qfguides.tripod.com/simple_indexing.htm. Diunduh tanggal 2 Desember 2014.
http://www.cnccookbook.com/MTLatheHolding.htm. Diunduh tanggal 21 Desember 2014.
http://www.custompartnet.com/wu/milling. Diunduh tanggal 21 Desember 2014.
https://www.vwa.vic.gov.au/__data/assets/pdf_file/0016/12148/GN2BTurning2BLathes_web
.pdf. Diunduh tanggal 5 Januari 2015

232 Teknologi Mekanik

Anda mungkin juga menyukai