Semakin besar ukuran organisasi dan semakin komplek operasinya, maka semakin banyak fungsi yang dibentuk dan semakin tinggi jenjang organisasi yang disusun. Karakteristik pendekatan fungsional: a. Pendekatan ini membagi pekerjaan ke dalam tugas terpisah-pisah, berurutan, dan sempit, serta mengelompokkan kembali berbagai tugas teroisah tersebut ke dalam departemen. b. Organisasi dibagi ke dalam fungsi-fungsi atau unit terspesialisasi. c. Setiap orang melapor dan bertanggungjawab ke seorang atasan yang aktifitas dan tujuannyajuga secara relative terspesialisasi. d. Sistem koordinasi dan pengendalian dilakukan dengan menyalurkan informasi ke atas, dalam hierarki organisasil, ke tangan pengambil keputusan yang diharapkan dapat menjamin bahwa semua bagian yang terspesialisasi sesuai dengan satu dengan yang lainnya dlaam pencapaian tujuan organisasi. Manfaat Pendekatan Fungsional Hierarkis a. Organisasi dapat menjadi lebih efisien. b. Tenaga kerja lebih bisa menyelesaikan tugas mereka. c. Organisasi menerapkan pengendalian yang ketat. Pengukuran kinerja dalam organisasi fungsional hierarkis dilakukan dengan cara membentuk pusat-pusat pertanggungjawaban serta membuat ukuran kinerja untuk pusat pertanggungjawaban tersebut. Dampak Pendekatan Fungsional Hierarkis terhadap Mindset Personel a. Sikap, tanggungjawab, pendekatan, tujuan dan penghargaan manajerial terpecah- pecah dalam bagian yang kecil dan sempit. b. Personel yang bekerja dalam fungsi atau unit cenderung berfokus pada tugas atau tujuan yang menjadi spesialisasi mereka. c. Manajer pusat pertanggungjawaban memiliki wawasan jangka pendek karena ukuran kinerja hanya dititikberatkan pada perspektif keuangan. Kelemahan a. Pengendalian berlebihan b. Pertanggungjawaban sempit c. Isolasi sosial d. Hambatan komunikasi e. Kurangnya tanggungjawab lintas fungsional
TREN KONDISI LINGKUNGAN BISNIS DAN SIFAT PEKERJAAN
a. Pergeseran kendali bisnis ke tangan customer b. Kecepatan perubahan c. Peningkatan persaingan d. Pergeseran ke knowledge-based works