Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Di seluruh dunia penyakit jantung pada anak terus menjadi masalah kesehatan
utama pada masyarakat. Baik itu penyakit jantung bawaan maupun yang didapat.
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat
adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal
perkembangan janin
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan bawaan yang sering
dijumpai, dengan angka kejadian 30% dari seluruh kelainan bawaan. Insiden PJB
dinegara maju maupun negara berkembang berkisar 6-10 kasus per 1000 kelahiran
hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), penyakit jantung bawaan menempati peringkat
pertama diantara penyakit-penyakit lain yang menyerang bayi.
Secara garis besar PJB dibagi dalam 2 kelompok: PJB non-sianotik dan PJB
sianotik. Empat hal paling sering ditemukan pada neonatus dengan PJB adalah
sianosis, takipnea, frekuensi jantung abnormal dan bising jantung. Penyakit jantung
bawaan sianotik ditandai oleh adanya sianosis sentral akibat adanya pirau kanan ke
kiri. Salah satu bentuk PJB sianotik yang paling banyak ditemukan adalah Tetralogi
Fallot. Angka kejadiannya sekitar 5-7% dan seluruh penyakit jantung bawaan.
Kelainan Tetralogi of Fallot mula-mula dilaporkan pada tahun 1672, tetapi Fallot
pada tahun 1888 menguraikan sekelompok penderita dengan stenosis pulmonal;
dekstroposisi aorta; defek septum ventrikel; hipertrofi ventrikel kanan. Kecuali
selama umur minggu-minggu pertama, Tetralogi Fallot merupakan bentuk penyakit
jantung utama yang menyebabkan sianosis. Sembilan persen bayi yang ditemukan
dengan penyakit jantung berat pada umur tahun pertama menderita Tetralogi Fallot.

Anda mungkin juga menyukai