Dosen Pengampu:
Ratifah, SST., M.Kes
Disusun oleh:
Kelompok Ganjil
Kelas: III C
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn “K”
DENGAN GASTROENTERITIS DI ICU RSUD BANYUMAS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
No RM : 233312
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 9 Oktober 2018
Triage : Kuning
Alasan Masuk : Diare ± 12 x dari kemarin malam, mual dan
muntah sudah 5 x berupa air, serta lemas.
Diagnosa Medis : GE + Vomit
2. Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unrespons) :-
c. Circulation
Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran : CM
Perdarahan (internal/eksternal): Tidak ada perdarahan
Nadi Radial/carotis : Teraba
Akral Perifer : Hangat
Kapilari Refill : >2 detik
Pulse : 96x/menit
Blood Preasure : 90/70 mmHg
d. Disability
1) Pemeriksaan Neurologis
GCS : E4 V5 M6
Reflex Fisiologis :+
Reflex Patologis :-
Kekuatan Otot : 4 4
4 4
e. Exposure
Tidak ada luka dan jejas
4. Pengkajian Sekunder / Survey Sekunder
a. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh diare ± 12 x dalam sehari
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas tanggal 9 Oktober 2018
pukul 07.22 WIB dengan keluhan diare ± 12 x dari kemarin
malam, mual dan muntah sudah 5 x berupa air, serta lemas.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat
penyakit lain seperti hipertensi atau Diabetes Melitus, dan pasien
belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada
yang menderita penyakit keturunan.
b. AMPLE
1) A (Allergy)
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
2) M (Medication)
Pasien mengatakan tidak dalam pengobatan apapun
3) P (Penyakit Penyerta)
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit apapun saat ini
4) L (Last meal)
Pasien mengatakan makan terakhir jam 7 pagi berupa bubur.
5) E (Event)
Pasien tinggal di daerah padat penduduk dan pasien mengatakan
sibuk bekerja sehingga sering telat makan. Dan suatu hari pasien
mengalami mual, muntah dan diare.
5. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normachepalic dan simetris, rambut
dominan berwarna putih.
Palpasi : Tidak terdapat lesi atau kelainan pada tulang kepala, kulit
kepala bersih, rambut rapuh dan mudah rontok.
b. Mata
Inspeksi : Mata lengkap dan simetris antara kanan dan kiri, tidak
terdapat edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor dengan diameter 2-3 mm dan miosis
saat terkena cahaya. Kornea jernih dan refleks kornea
baik.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
c. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan
bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga
tidak terdapat perdarahan atau pengeluaran cairan,
pendengaran masih berfungsi dengan baik.
Palpasi : Tidak terdapat lesi dan nyeri tekan.
d. Hidung
Inspeksi : Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tulang
Hidung simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tegak di
tengah, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya
sumbatan, tidak terdapat epistaksis serta tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
e. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, mulut berbau.
Keadaan gusi dan gigi kurang bersih, lidah kotor dan pada
orofaring tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
f. Wajah
Inspeksi : Struktur wajah simetris dan lengkap, warna kulit agak
kecoklatan tidak ikterik dan sianosis.
g. Leher
Inspeksi : Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan
tidak ada penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran.
Pasien dapat berbicara, vena jugularis tidak mengalami
pembesaran dan denyut nadi karotis. Pasien tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak teraba pemebsaran vena jugularis.
h. Dada/thoraks
- Paru-paru
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk,
tidak terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan alat
bantu pernafasan yaitu otot sternokleidomastoid
dan otot pektoralis. Irama pernafasan normal
dengan frekuensi 20 x/menit.
Palpasi : Getaran suara atau vokal fremitus sama kiri dan
kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdapat suara nafas vesikuler
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea media
clavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I terdengar pada katup mitral dan
trikuspidalis di ICS IV linea sternal sinistra dan
ICS V midclavicula sinistra. Bunyi jantung II
terdengar pada katup aorta di ICS II mid sternal
dextra dan pulmonalis di ICS II mid sternal
sinistra, tidak ada bunyi jantung tambahan atau
murmur
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak
adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh
darah vena pada abdomen
Auskultasi : Terdengar bising usus 40 x/menit
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada,
tanda ascites tidak ada
Perkusi : Suara abdomen tympani
j. Pelvis
Inspeksi : Tidak terlihat benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
k. Perineum dan Rektum : Tidak dikaji
l. Genetalia : Tidak terpasang kateter
m. Ekstermitas
Status Sirkulasi : Nadi radialis teraba 90 x/menit, CRT >2 detik,
akral hangat, tidak terdapat edema.
n. Neurologis
Fungsi Sensorik : Baik
Fungsi Motorik : Baik
6. Hasil Laboratorium
Tanggal : 09-10-2018 Pukul : 13:17
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Jumlah Leukosit 18,17 103/UL 4,0-10,0
Jumlah eritrosit 3,65 106/UL 4,20-5,40
Hemoglobin 10,8 g/dL 12,0-16,0
Hematokrit 30,1 % 37,0-47,0
Neutrofil 88,8 % 50-70
Limfosit 5,3 % 20-40
IG 0,7 %
Kreatinin darah 0,9 Mg/dL 0,3-1,2
7. Terapi Dokter
a. Infus RL ± 1000 cc kemudian dilanjutkan RL dan PZ 1500 cc/ 24 jam
b. Tetracyclin 3x500 mg/ hari
c. Rececodotril 3x1 tab/hari
d. Paracetamol 3x1 tab/ hari
B. Analisa Data
Data Obyektif :
Pasien tampak pucat
dan lemas
Membran mukosa
tampak kering
CVR > 2 detik
Nadi teraba lemah
Bising usus 40 x/menit
TTV:
S : 37, 5oC
TD : 90/70 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 16 x/menit
2. Data Subyektif : Kurang asupan makan Ketidakseimbangan
Pasien mengeluh nutrisi: kurang dari
lemas dan tidak nafsu kebutuhan tubuh
makan (00002)
Data Obyektif :
Pasien mengalami
diare
Pasien tampak pucat
dan lemas
Rambut pasien mudah
rontok
Membran mukosa
tampak kering
Bising usus hiperaktif:
40 x/menit
TTV:
S : 37, 5oC
TD : 90/70 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 16 x/menit
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(00027)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan (00002)
D. Intervensi
Diagnosa Rasional
No. Keperawat NOC NIC
an
11
1. Mengecek dan memonitor TTV dan mukosa mulut .
Oktober
2. Menanyakan keluhan pasien serta mengecek turgor kulit
2018
pasien.
14.15 I, II 3. Memotivasi keluarga untuk selalu membersihkan ruangan
supaya bersih dan wangi.
4. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering dan banyak
14.35 minum air serta memotivasi keluarga dalam pemberian
14.45 makan pasien.
5. Menganjurkan pasien untuk memakan makanan yang cair.
15.15
6. Menganjurkan pasien menimbang berat badan 2 hari
16.00 sekali.
7. Memonitor tetesan cairan IV sesuai yang dibutuhkan.
8. Memberikan obat diuretik : Furosemid melalui selang
17.00 infus.
9. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
kekurangan cairan menetap atau memburuk
Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.
12
Oktober
1. Mengecek dan memonitor TTV dan mukosa mulut .
2018
2. Menanyakan keluhan pasien serta mengecek turgor kulit
08.00 pasien.
3. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering dan banyak
minum air serta memotivasi keluarga dalam pemberian
makan pasien.
4. Menganjurkan pasien untuk memakan makanan yang cair.
5. Menganjurkan pasien menimbang berat badan 2 hari
08.15 sekali.
6. Memonitor tetesan cairan IV sesuai yang dibutuhkan.
7. Memberikan obat diuretik : Furosemid melalui selang
09.30 infus.
8. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
kekurangan cairan menetap atau memburuk
12.00
9. Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.
F. Evaluasi
Tanggal
DX Catatan Perkembangan Paraf
/ Jam
O:
• TTV:
S : 37 °C
TD : 90/70 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 17 x/menit
P: Lanjutkan intervensi
P : Pertahankan intervensi
O:
S : 37,5 °C
TD : 100/80 mmHg
N : 65 x/menit
RR : 17 x/menit
P: Lanjutkan intervensi
P : Pertahankan intervensi
O:
• TTV:
I
S : 36,8 °C
TD : 110/80 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 18 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
P : Lanjutkan intervensi