Anda di halaman 1dari 5

Komplikasi

1. Komplikasi Dini

Terdiri dari :

1) Yaitu vaskuler diantaranya compartemen sindrom dan trauma vaskuler,

neurologis yaitu lesi medula spinalis atau saraf perifer.

2) Sistemik yaitu emboli lemak.

2. Komplikasi Lanjut

Lokal : Yaitu kekuatan sendi / kontraktor, disuse atropi otot, malunion, infeted

non union, gangguan pertumbuhan oestoporosis post trauma

A. Indikasi
 Fraktur dengan kerusakan jaringan lunak yang luas
 Fraktur dengan gangguan neurovaskuler
 Fraktur Kominutif
 Fraktur Pelvis
 Fraktur terbuka
 Trauma vaskuler
 Fraktur shaft humeri bilateral
 Floating elbow injury
 Fraktur patologis
 Reduksi tertutup yang sukar dipertahankan
 Trauma multiple
 Fraktur terbuka derajatI II

B. Kontra indikasi
1. Pasien dengan penurunan kesadaran
2. Pasien dengan fraktur yang parah dan belum ada penyatuan tulang
3. Pasien yang mengalami kelemahan (malaise)

C. Diagnosa preoperatif
Diagnosa :
- Nyeri akut berhubungan denganagen cidera fisik (farktur)
- Cemas berhubungan dengan proses operasi
No Dignosa NOC NIC
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan  Kaji nyeri klien
agen cidera keperawatan selama 3 x 24 jam, (P,Q,R,S,T)
fisik diharapkan nyeri pasien dapat  Ajarkan tehnik
berkurang dengan kriteria hasil : nonfarmakologi
/tehnik
 Skala nyeri berkurang
relaksasi(tarik
menjadi 4 nafas dalam)
 Klien mampu mengontrol  Kolaborasi dengan
nyeri dengan tehnik dokter pemberian
nonfarmakologi analgetik
 TTV dalam batas normal  Tingkatkan
istirahat

2 Cemas Setelah dilakukan tindakan  Kaji faktor


berhubungan keperawatan selama 1 x 30 menit, penyebab
dengan diharapkan cemas pasien dapat kecemasan pasien.
kurangnya teratasi dengan kriteria hasil :  Berikan dukungan
informasi  Kontak mata baik kepada pasien.
(prosedur  Pasien terlihat tenang  Jelaskan prosedur
operasi)  Pasien tidak gelisah operasi
 TD normal  Observasi reaksi
 Pasien dapat nonverbal pasien.
mengungkapkan  Temani pasien dan
keluhannya dengarkan keluhan
pasien
 Tunjukkan sikap
empati kepada
pasien

D. Diagnosa inta operasi


Diagnosa :
- Bersihan jalan napas tidak efektif b/d produksi mucus
- Gangguan pertukaran gas b/d efek anastesi ( spasme broncus )
- Resiko infeksi b/d prosedur invasif (pembedahan)
No Diagnosa NOC NIC
Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan  Lakukan suction
napas tidak efektif keperawatan selama 2x24  Berikan terapi O2
b/d obstruksi jam jalan napas pasien  Atur posisi pasien
jalan napas: efektif,dengan kriteria : ekstensikan kepala
produksi mucus  Pasien dapat pasien 30 derajat dari
bernapas dengan kaki/ miringkan
mudah pasien
 Tidak ada suara  Ajarkan batuk efektif
napas
tambahan/suara
napas bersih
 RR dalam rentang
normal
 Tidak ada secret

Ganguan Setelah dilakukan tindakan  Buka jalan napas


pertukaran gas keperawatan selama 2x24 dengan manuver chin
b/d efek anastesi ( jam tidak terjadi ganguan lift atau jaw trust
spasme broncus) pertukaran gas, dengan  Pasang mayo
kriteria :  Lakukan suction pada
 Tidak ada sianosis mayo
 Kesadaran  Posisikan pasien
composmentis untuk
 Suara napas bersih memaksimalkan
 TTV dalam rentang ventilasi
normal  Monitor RR
 Sputum dapat keluar (kedalaman, irama,
dengan mudah frekuansi, suara
 Saturasi o2 dalam napas)
rentang normal

Resiko infeksi b/d Setelah di lakukan tindakan  Monitor TTV


prosedur invasif: keperawatan selama 3 x 24  Monitor tanda-tanda
pembedahan jam resiko infeksi dapat infeksi.
teratasi, dengan criteria  pertahankan teknik
hasil : aseptic selama proses
 TTV dalam rentang pembedahan.
normal  Lakukan pencucian
 Tidak ada tanda-tanda tangan sebelum dan
infeksi sedudah bertemu pasien.
 Luka bersih  Observasi pelaksanaan
 Perdarahan < 500 ml pembedahan dengan
menggunakan teknik
steril.
 Monitor keadaan luka
 Tutup rapat luka dengan
jahitan yang rapi.
 Jaga luka agar tidak
terkontaminasi dari
lingkungan

E. Diagnosa post operasi


Diagnosa
- Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan Obstruksi jalan napas :
Produksi mucus
- Resiko cidera (Injury) berhubungan dengan Efek anastesi
No Diagnosa NOC NIC
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan  Lakukan suction
napas tidak efektif keperawatan selama 2x24  Berikan terapi O2
b/d obstruksi jam jalan napas pasien  Atur posisi pasien
jalan napas: efektif,dengan kriteria : ekstensikan kepala
produksi mucus  Pasien dapat pasien 30 derajat
bernapas dengan dari kaki/ miringkan
mudah pasien
 Tidak ada suara  Ajarkan batuk efektif
napas
tambahan/suara
napas bersih
 RR dalam rentang
normal
 Tidak ada secret

2 Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan  Sediakan lingkungan


berhubungan keperawatan selama 3 x 24 yang aman bagi pasien
dengan Factor jm resiko cidera dapat  Temani pasien agar
kimia (Efek teratasi dengan kriteria tidak jatuh
anastesi). hasil :  Pasang side rail tempat
tidur
 Tidak ada lagi efek dari  Anjurkan keluarga
obat anastesi untuk menemani pasien
 Pasien mengungkapkan nanti saat di bangsal
rasa nyaman.  Mengontrol lingkungan
 Kesadaran dari kebisingan.
composmentis
IRK

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”
[Al-Hajj : 78]

“Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran


bagimu” [Al-Baqarah : 185]

“Artinya : Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah
serta ta’atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu” [At-Taghabun : 16]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya din ini mudah” [1]

Beliau juga bersabda.: “Jika saya perintahkan kalian dengan suatu urusan maka
kerjakanlah semampu kalian” [2]

Read more https://almanhaj.or.id/2205-tata-cara-bersuci-dan-shalat-bagi-orang-yang-


sakit.html

Anda mungkin juga menyukai