Kebersamaan memang harus dibangun dalam waktu yang cukup lama. Di
sekolah misalnya, kita tentu kita lebih akrab dengan teman-teman yang pernah mengalami suka duka bersama, sama-sama dihukum saat terlambat atau saat tidak bikin PR; atau sama-sama mengikuti acara kemping di gunung, waah ceritanya pasti puanjang tuh. Tentu hal ini sangat baik untuk membangun kebersamaan untuk saling menolong dan membantu, serta mencapai tujuan bersama. Tetapi perlu diperhatikan, jangan sampai menjadi kelompok yang eksklusif, sehingga tidak bisa menerima kelompok lain, atau menerima orang lain diluar kelompoknya. Injil hari ini menceritakan tentang Yohanes yang memberitahu Yesus bahwa mereka melihat orang yang mengusirkan setan demi nama-Nya. Yohanes mencegah, karena orang itu bukan salah satu dari pengikut para murid Yesus! Yesus meluruskan pendapat Yohanes dan para murid lainnya. "Jangan kamu cegah dia, sebab tidak ada seorang pun yang telah mengerjakan mukjizat demi namaKu dapat seketika itu juga mengumpat aku." Bagi Yesus orang itu jelas-jelas menjadi pengikutnya. Yesus mengajak para murid menumbuhkan kelapangan hati, agar dapat menghargai keragaman. Janganlah menganggap orang-orang yang belum atau tidak bergabung dengan mereka sebagai bukan pengikut Yesus. Ukuran bagi pengikut Yesus kiranya bukanlah keseragaman dengan para murid tadi, melainkan keselarasan dengan Yesus dan dengan pengutusan yang dijalaninya. Mereka diajar untuk memandang diri dengan cara yang benar, yaitu mendatangkan pahala bagi orang lain bukan karena diri mereka sendiri, melainkan karena mereka itu adalah pengikutnya. Menjadi pengikut Kristus akan mendatangkan keselamatan bagi orang lain, bukan menjadi pengikut para murid. Bisakah kita melihat segala sesuatu dengan positif dan meninggalkan rasa curiga jauh di belakang? Melihat seseorang yang membantu tetangga yang kesusahan, kok malah dicurigai? Masih jauh lebih baik apa yang dilakukannya, dibandingkan mereka yang mengaku murid Kristus tapi diam melihat kesusahan tetangganya. Atau kita sedang irihati, karena kita tidak mampu melakukannya. Marilah kita belajar untuk berpikiran positif senantiasa, percayalah kita akan menemukan banyak sekali orang-orang yang ternyata memiliki kehendak baik yang sama dengan kita. Bisa jadi mereka bukan berasal dari kelompok kita, bukan dari sekolah yang sama, bukan juga dari desa yang sama, bukan pula dari pendidikan dan latar belakang iman yang sama. Tapi kalau mereka semua telah melakukan yang baik, menolong orang-orang yang kesulitan dengan tulus… why worry? So what gitu lhooo…
Bacaan dari Kitab Bilangan (11:25-29)
Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa, dan ditaruh- Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang- orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa, “Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!” Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, “Tuhanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa berkata kepadanya, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)
Hai kamu orang-orang kaya, menangis dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu, dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kamu telah menahan upah para buruh yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kamu telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi! Kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kamu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:38-43.45.47-48) Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kamu cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua belah tangan dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua kaki dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati, dan api tidak padam. Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus