ABSTRAK
Dalam dunia industri yang terus menerus berkembang menuntut perusahaan agar
dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat lebih berperan dalam persaingan
industri.Untuk itu perusahaan harus dapat mengidentifikasi tingkat muatan teknologi yang
digunakan. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah dengan metode teknometrik yang
dikembangkan oleh UNESCAP.Teknologi bedasarkan pengertian UNESCAP dapat dilihat
dalam empat komponen : komponen technoware, humanware, infoware, dan orgaware.
Yang masing-masing akan memberikan kontribusi pada industri manufaktur itu sendiri.
Pada penelitian ini pengukuran kontribusi teknologi dilakukan dengan
mengidentifikasi dan menilai komponen teknologi perusahaan. Obyek penelitian ini adalah
PT. Indo Acidatama Chemical Industry yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang proses kimia (dengan produk utama alkohol, asam asetat dan ethyl asetat).
Melalui penilaian ini dapat diketahui seberapa besar kontribusi tiap-tiap komponen serta
klasifikasi perusahaan terhadap teknologi.
Dari hasil pengukuran komponen teknologi pada PT. Indo Acidatama Chemical
Industry, dapat diketahui bahwa komponen yang memiliki kontribusi yang paling tinggi
adalah komponen orgaware, disusul technoware, humanware dan yang terkecil adalah
infoware. Berdasarkan skala penelitian TCC yang diusulkan UNESCAP (1989) maka nilai
TCC pada PT. Indo Acidatama Chemical Industry berada pada klasifikasi sedang.
Sedangkan prioritas tindakan perusahaan dalam memperbaiki maupun meningkatkan
komponen teknologi dapat dimulai dari komponen yang memiliki intensitas kontribusi
teknologinya yang terbesar, yaitu humanware, orgaware, technoware dan infoware.
KATA KUNCI : Teknologi, Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware,
Kontribusi Komponen Teknologi
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi dari suatu industri tergantung pada jumlah barang yang
diproduksi dengan penggabungan sumber daya alam, tanah, modal dan sumber daya
manusia. Transformasi dari sumber daya alam menjadi bahan produksi ini menggunakan
teknologi sebagai bagian terpenting dari seluruh aktivitas transformasi.
Kompetisi yang terjadi akibat teknologi yang digunakan untuk melayani kebutuhan
konsumen berkembang semakin pesat, merupakan salah satu alasan diperlukannya sebuah
strategi. Kebutuhan sumber daya yang diisyaratkan oleh strategi harus konsisten dengan
ketersediaan sumber daya dan kapabilitas atau kemampuan yang dimiliki perusahaan.
Teknologi dapat dilihat dalam empat komponen berdasarkan pengertian yang
dikembangkan UNESCAP (United Nation-Economic and Social Commission for Asia and
the Pasific), yaitu: komponen technoware, humanware, infoware, orgaware. Seberapa besar
kontribusi masing-masing komponen tersebut dapat diketahui dengan menggunakan metode
teknometrik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran melalui identifikasi dan
penilaian teknologi terhadap sumber daya dan kapabilitas perusahaan. Masalah dalam
penelitian ini adalah dilakukannya analisis internal terhadap sumber daya dan kapabilitas
perusahaan, yaitu melalui identifikasi, penilaian dan pemetaan aspek-aspek teknologi yang
dimiliki perusahaan dengan menggunakan metode Teknometrik. Ada dua batasan dalam
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri – UNDIP Semarang
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian dalam penelitian ini mengikuti urutan langkah metode teknometrik
dipetakan pada gambar 1. Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap usulan atau
rekomendasi strategi pengembangan teknologi , tidak membahas tentang implementasi dan
pengawasan atau kontrol pelaksanaan strategi tersebut.
Penilaian Teknologi ........... (Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R.) 13
MULAI
Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan
Tidak valid
validasi
Ya
Kriteria Evaluasi
Prioritas Pengembangan
Kesimpulan
SELESAI
T. Tetes (Molasses) Fermenter Unit alkohol Unit Asetaldehid Unit Asam Asetat
(Area 100) (Area 200) (Area 300) (Area 400) (Area 450)
Dearajat
Komponen
Kecanggihan Keterangan
Technoware
LL UL
Usaha dan pengendalian operasi yang dilakukan secara
Area 100,
3 8 manual (LL); Digunakan-nya komputer untuk
200 & 300
mengendalikan mesin (UL).
Digunakannya komputer untuk mengendali-kan mesin,
dengan kegiatan koreksi yang harus oleh operator (LL);
Area 400 5 8 Komputer untuk mengendalikan mesin yang
menjalankan se-rangkaian kegiatan tanpa perhatian
operator (UL).
Digunakannya komputer untuk mengendali-kan mesin,
dengan kegiatan koreksi yang harus oleh operator (LL);
Area 450 5 8 Komputer untuk mengendalikan mesin yang
menjalankan serangkaian kegiatan tanpa perhatian
opera-tor (UL).
Digunakannya komputer untuk mengendali-kan mesin,
dengan kegiatan koreksi yang harus oleh operator (LL);
Area 500 5 8 Komputer untuk mengendalikan mesin yang
menjalankan serangkaian kegiatan tanpa perhatian
operator (UL).
Penilaian Teknologi ........... (Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R.) 15
Tabel 2. Batas Kecanggihan Humanware PT. IACI
Dearajat
Komponen
Kecanggihan Keterangan
Humanware
LL UL
Beberapa operator berpendidikan SMA, dengan tipe
keputusan secara rutin dengan fisik yang sedang (LL);
Operator 3 5 Sebagian besar berpendidikan SMA dan diatasnya
dengan kemampuan teknis yang dapat diandalkan untuk
operasi (UL).
Supervisor mempunyai kemampuan untuk operasi dan
tipe keputusan yang diambilnya rutin (LL); Supervisor
Supervisor 4 7 mempunyai kemampuan untuk memperbaiki,
pengetahuan teknis dan berpendidikan SMA dan
diatasnya (UL).
Berpendidikan setingkat SMA dengan tipe kerja sebagian
Administrasi 3 7 tidak standar (LL); Mempunyai kemampuan beradaptasi
dengan usaha fisik yang rendah (UL).
Usaha dengan mental tinggi dan mempunyai kemampuan
Manajer 5 8 untuk beradaptasi (LL); mempunyai daya kreatif untuk
berimprovisasi dan kesediaan menerima perubahan (UL)
Dearajat
Komponen
Kecanggihan Keterangan
Infoware
LL UL
Perusahaan memanfaatkan informasi yang ada dengan
membuat standar-standar prosedur kerja pada setiap
bagian. Adanya kemudahan mendapatkan informasi dan
Infoware 3 8
penggunaannya secara efektif (LL) ; Informasi
memungkinkan secara lebih mendalam mengenai desain
dan operasi fasilitas (UL).
Dearajat
Komponen
Kecanggihan Keterangan
Orgaware
LL UL
Perusahaan yang memproteksi kepentingan-nya dengan
menekankan pada perbaikan kualitas, meng-upgrade
fasilitas,dan jawal produksi yang dikontrol ketat (LL) ;
Orgaware 6 8 Perusahaan memiliki orientasi pasar yang tinggi dengan
mencari peluang dengan pasar baru, penggunaan dan
modifikasi fasilitas yang canggih, pekerja dengan keahlian
yang tinggi serta investasi R & D dari profit (UL).
Infoware SI 0,0398
Orgaware SO 0,0205
Penilaian Teknologi ........... (Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R.) 17
Setelah diketahui nilai kontribusi dan nilai intensitas kontribusi komponen THIO,
maka dengan menggunakan rumus berikut diperoleh:
TCC Tt Hh Ii Oo
0,42650, 2513 0,41030,3216 0,35540,1600 0,67120, 2672 0,4618
Dari hasil perhitungan diperoleh diagram radar sebagai berikut :
0,4265
H O
0,4103 0,6712
0,3554
Kontribusi komponen teknologi yang dipetakan pada diagram radar THIO, tampak
bahwa kontribusi teknologi yang paling tinggi adalah orgaware, kemudian berturut turut
technoware, humanware, infoware.
Pada komponen infoware, mempunyai nilai kontribusi yang paling rendah. Hal ini
dikarenakan nilai derajat sofistikasi yang kurang tinggi sehingga rentang batas atas dan
batas bawahnya sangat besar. Hal ini juga didukung pada kenyataan di lapangan yang belum
tersedia pusat informasi perusahaan yang dapat diakses secara mudah oleh setiap anggota
perusahaan,tidak adanya sertifikasi ISO sebagai standarisasi proses produksi.
Pada komponen humanware, nilai kontribusi yang dicapai cukup rendah. Rendahnya
total kontribusi komponen tersebut, disebabkan rentang batas atas dan batas bawah yang
cukup besar.
Pada komponen technoware, nilai kontribusi yang dicapai cukup rendah. Rendahnya
total kontribusi komponen tersebut, disebabkan batas bawah sofistikasi area 100, 200 dan
KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode teknometrik, maka dapat diketahui
faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya nilai kontribusi komponen antara lain
batas sofistikasi, rentang batas atas dan batas bawah tingkat kecanggihan, dan harga
state-of-the-art. Semakin besar nilai state-of-the-art dan semakin kecil rentang antara
batas atas dan batas bawah derajat kecanggihan maka akan semakin besar nilai dari
kontribusi komponen, demikian juga dengan koefisien kontribusi teknologinya. Begitu
pula sebaliknya.
2. Nilai koefisien kontribusi teknologi atau technology contribution coefficient (TCC)
ditentukan oleh nilai intensitas kontribusi komponen dan kontribusi komponen.
Semakin besar nilai kontribusi komponen maka semakin besar pula nilai koefisien
kontribusi teknologi, begitu pula sebaliknya.
3. Dari hasil identifikasi pada PT. IACI dapat diketahui bahwa komponen yang memiliki
kontribusi yang paling tinggi adalah orgaware, kemudian berturut turut technoware,
humanware, dan yang terendah adalah komponen infoware.
4. Berdasarkan skala penilaian TCC tersebut maka nilai TCC pada PT. IACI berada pada
klasifikasi sedang.
5. Prioritas tindakan bagi PT. IACI antara lain komponen humanware, disusul dengan
orgaware, technoware dan infoware.
Penilaian Teknologi ........... (Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R.) 19
SARAN
1. Agar hasil penelitian lebih akurat, maka perlu dilakukan pengkajian dan pengamatan
terhadap proses produksi sehingga dapat menggunakan kriteria evalusi yang sifatnya
parameter proses produksi.
2. Upaya perbaikan tingkat komponen teknologi dapat dilakukan dengan prioritas
tindakan pada komponen yang memiliki intensitas kontribusi komponen teknologi
tertinggi.
3. Dalam penelitian dengan metode teknometrik ini akan lebih baik lagi jika dilakukan
perbandingan kontribusi komponen teknologi dengan perusahaan lain yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Clemen, R. T., Making Hard Decisions: An Introduction to Decision Analysis, Boston:
PWS-Kent Publising Company, 1991.
Dussauge, P., Hart, S. And Ramanantsoa, B., Strategic Technology Management, Paris:
John Wiley & Sons,1992.
Guritno, A. D., Analisa Keputusan, Diktat Kuliah, Yogyakarta: TMI–FTI–UII, 2000.
Kartono, K., Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1996.
Kusrini, E., Purnomo, H. dan Jerusalem, A., Pengembangan Teknologi Perusahaan
dengan Metode Teknologi Atlas Project pada PT. Aneka Adhilogam Karya, Jurnal
Operasional Research, Yogyakarta: TMI–FTI–UII, 2001.
Lowe, P., The Management of Technology: Perception and Opportunities, London:
Chapman & Hall, 1995.
Nasution, S., Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Nugroho, N. C., Penilaian dan Analisis Teknologi Sistem Manufaktur dengan Metode
Atlas Project, Skripsi, Semarang: FTI – UNDIP, 2002.
Tjakraatmadja, J. H., Manajemen Teknologi, Bandung: Studio Manajemen-TI-ITB, 1997.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pasific, Technology
Atlas Project: A Framework fo Technology-Based Development, Volume 2-6,
Bengalore: APCTT, 1989.
Usman, H., Akbar, P. S., Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Wahana Komputer, Tim Penelitian dan Pengembangan, Pengolahan Data Statistik dengan
SPSS 10.0, Jakarta: Salemba Infotek, 2001.
Wibowo, E., Sugoyono, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for
Windows, Bandung: Alfabeta, 2002.
Wie,Thee Kian, Pengembangan Kemampuan Teknologi Industri di Indonesia, Jakarta: UI
Press, 1997.
Walpole, Myers, Ilmu Peluang dan Statistika, Bandung: ITB, 1988.