Gout Artritis
Gout Artritis
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Anatomi
3.1.1 Tulang Femur
b. Meniscus
Meniscus merupakan jaringan lunak, menisces pada sendi lutut adalah
meniscus lateralis. Adapun fungsi meniscus adalah (1) penyebaran
pembebanan (2) peredam kejut (shock absorber) (3) mempermudah gerakan
rotasi (4) mengurangi gerakan dan stabilisator setiap penekanan akan diserap
oleh meniscus dan diteruskan ke sebuah sendi1.
c. Bursa
Bursa adalah kantong yang berisi cairan yang berfungsi menjaga agar
tidak terjadi gesekan secara langsung mungkin otot dengan otot, otot dengan
tulang dan otot dengan kulit. Ada beberapa bursa yang terdapat pada sendi
lutut antara lain : (1) bursa popliteus, (2) bursa suprapatellaris, (3) bursa
infrapatellaris, (4) bursa subcutan prapatelaris, (5) bursa sub patellaris 1,9
3.2 Definisi
Menurut American College of Rheumatology, gout adalah suatu penyakit
dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama,
gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri infalamasi satu sendi.1
Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang
paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol
kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut,
lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon.
Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi
semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi.
Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang
ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).1
3.3 Epidemiologi
Dalam beberapa dekade terakhir, prevalensi penyakit ini meningkat hampir
2 kali lipat di Amerika. Di Cina, penduduk Cina yang mengalami keadaan
hiperurisemia berjumlah hingga 25%. Hal ini mungkin disebabkan karena gaya
hidup seperti diet purin tinggi, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan medikasi-
medikasi lain.5
Alexander (2010) menyatakan prevalensi asam urat (gout) di Amerika
serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun antara 1990
14
dan 1999, dari 21 per 1000 menjadi 41 per 1000. Dalam studi kedua, prevalensi
asam uratpada populasi orang dewasa Inggris diperkirakan 1,4%, dengan puncak
lebih dari 7% pada pria berusia 75 tahun.5
Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Nasional Cipto Mangunkusumo
Jakarta, penderita penyakit goutdari tahun ke tahun semakin meningkat dan terjadi
kecenderungan diderita pada usia yang semakin muda. Hal ini tebukti dengan
hasil rekam medik RSCM pada tahun 1993-1995 mengalami kenaikan yaitu
padatahun 1993 tercatat 18 kasus, pria 13 kasus dan wanita 5 kasus (1kasus umur
2-25 tahun, 12 kasus umur 30-50 tahun, dan 5 kasus umur >65 tahun). Pada tahun
1995 jumlah kasus yang tercatat adalah 46 kasus, 37 pria dan 9 wanita, 2 kasus
umur 2-25 tahun, 40 kasus umur 30-50 tahun dan 4 kasus umur > 65 tahun 5
Prevalensi penderita asam urat tertinggi di Indonesia berada pada penduduk
di daerah pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado – Minaha sebesar 29,2
% pada tahun 2003dikarenakan kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi
alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine
berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah 5
3.4 Etiologi
3.4.1 Hiperurisemia dan Gout Primer
Hiperurisemia primer adalah kelainan molekular yang masih belum jelas
diketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan
hiperurisemia primer. Gout primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia
primer, terdiri dari hiperurisemia karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena
produksi yang berlebih (10-20%). Hiperurisemia karena kelainan enzim spesifik
diperkirakan hanya 1% yaitu karena peningkatan aktivitas varian dari enzim
phosporibosylpyrophosphatase (PRPP) synthetase, dan kekurangan sebagian dari
enzim hypoxantine phosporibosyltransferase (HPRT). Hiperurisemia primer
karena penurunan ekskresi kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik dan
menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat yang menyebabkan
hiperurisemia.6
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang
menyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder karena peningkatan
biosintesis de novo terdiri dari kelainan karena kekurangan menyeluruh enzim
HPRT pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa-6 phosphate pada
glycogen storage disease dan kelainan karena kekurangan enzim fructose-1
phosphate aldolase melalui glikolisis anaerob. Hiperurisemia sekunder karena
produksi berlebih dapat disebabkan karena keadaanyang menyebabkan
peningkatan pemecahan ATP atau pemecahan asam nukleat dari dari intisel.
Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan berlanjut membentuk
IMP atau purine nucleotide dalam metabolisme purin, sedangkan hiperurisemia
akibat penurunan ekskresi dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu karena
penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, penurunan fractional uric
acid clearence dan pemakaian obat-obatan. 6
3.5.4 Penyakit-Penyakit
Penyakit-penyakit yang sering berhubungan dengan hiperurisemia. Mis.
Obesitas, diabetes melitus, penyakit ginjal, hipertensi, dislipidemia, dsb.
Adipositas tinggi dan berat badan merupakan faktor resiko yang kuat untuk gout
pada laki-laki, sedangkan penurunan berat badan adalah faktor pelindung.6
3.5.5 Obat-Obatan
Beberapa obat-obat yang turut mempengaruhi terjadinya hiperurisemia. Mis.
Diuretik, antihipertensi, aspirin, dsb. Obat-obatan juga mungkin untuk
memperparah keadaan. Diuretik sering digunakan untuk menurunkan tekanan
darah, meningkatkan produksi urin, tetapi hal tersebut juga dapat menurunkan
kemampuan ginjal untuk membuang asam urat. Hal ini pada gilirannya, dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan menyebabkan serangan gout.
Gout yang disebabkan oleh pemakaian diuretik dapat "disembuhkan" dengan
menyesuaikan dosis. Serangan Gout juga bisa dipicu oleh kondisi seperti cedera
dan infeksi.hal tersebut dapat menjadi potensi memicu asam urat. Hipertensi dan
penggunaan diuretik juga merupakan faktor risiko penting independen untuk
gout.6
Aspirin memiliki 2 mekanisme kerja pada asam urat, yaitu: dosis rendah
menghambat ekskresi asam urat dan meningkatkan kadar asam urat, sedangkan
dosis tinggi (> 3000 mg / hari) adalah uricosurik. 6
3.7 Diagnosis
Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal
urat MSU (Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan
diagnosis gout arthritis akut, dapat digunakan kriteria dari ACR (American
College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai berikut :
A. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau
B. Adanya tofus yang berisi Kristal urat, atau
C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai
berikut :
1. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut
2. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
3. Arthritis monoartikuler
4. Kemerahan pada sendi
5. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
6. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
7. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
8. Kecurigaan terhadap adanya tofus
19
3.9 Penatalaksanaan
Secara umum, penanganan gout arthritis adalah memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini
agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout
arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan
dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun asam urat penurun asam urat
seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut.
Namun, pada pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun asam
urat, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan
pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna
mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian
diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang
lain.8
20
Penelitian terbaru telah menemukan bahwa konsumsi tinggi dari kopi, susu
rendah lemak produk dan vitamin C merupakan faktor pencegah gout. 8
3.10.1 Modalitas
1. Terapi Dingin
Nyeri lutut.
Nyeri sendi.
Nyeri perut.
2. LASER
Gerakan yang dilakukan terapi kepada pasien, efek dan kegunaan Pasif
Teknik yang dipakai adalah melatih fleksibilitas secara pasif, melatih jaringan-
jaringan sekitar sendi secara pasif, meregangkan otot atau mobilisasi jaringan
lunak, dan massage10.
b. Latihan Fleksibilitas
c. Latihan kekuatan
Latihan kekuatan ini sama halnya dengan latihan aerobik dalam
memperbaiki kinerja, disabilitas dan nyeri10.
- Isometrik : Adanya kontak otot, tidak ada gerakan sendi (statis). Dikatakan
cukup optimal selama 6 detik satu kali sehari. Pada penderita
hipertensi dan gangguan kardiovaskuler harus berhati-hati.
- Isotonik : Kontraksi otot bersamaan gerak sendi
- Isokinetic : Gabungan Isometrik dan Isotonik, sehingga menghasilkan efek yang
optimal.
3.9.3 Edukasi
Penatalaksaan artritis gout tidak hanya dapat diselesaikan secara
farmakologis, namun dapat juga dilakukan secar non farmakologis dengan
melakukan latihan fisik berupa latihan fisik aerobik dan latihan fisik ringan.
Risiko terjadinya gout lebih besar terjadi pada lelaki yang tidak memiliki
aktivitas fisik dan kardiorespiratori fitnes dibandingkan dengan lelaki yang aktif
secara fisik dan kardiorespiratori. Penelitian lain menyebutkan bahwa serum asam
urat dapat diturunkan dengan melakukan olah raga rutin dan teratur, namun jika
olah raga tersebut hanya dilakukan secara intermiten justru akan meningkatkan
kadar serum asam urat. Untuk mencegah kekakuan dan nyeri sendi, dapat
dilakukan latihan fisik ringan berupa latihan isometrik, latihan gerak sendi dan
latihan fleksibiltas yang keseluruhan itu tercakup dalam stabilisasi sendi6.
Selain itu edukasi pasien dengan gout arthritis harus menjaga pola makan
24
atau diet rendah purin. makanan yang perlu dikurangi atau dihindari yang dapat
menyebabkan meningkatnya kadar asam urat antara lain11.
9. Krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental, alkohol, bir, tape
Hal-hal yang dianjurkan untuk penderita asam urat, agar mempercepat proses
pemulihan11;
3. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan
tomat.
8. Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat
naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan
dengan olahraga yang cukup (20-30 menit per hari).
10. Banyak minum air putih (1-2 gelas pagi hari, 1 gelas sebelum tidur malam
hari, minimal 2 L per hari)