KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : 8 September 2018
SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
................................
IDENTITAS PASIEN
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dan Alloanamnesis Tanggal : 6 September 2018 Jam
: 19.00
Keluhan utama:
Riwayat Keluarga
Penyakit Dahulu
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul – judul yang bersangkutan
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain – lain
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir sakit ( - ) Lidah sakit
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatisis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Dada ( Jantung / Paru – paru)
( - ) Nyeri dada ( - ) Sesak napas
( - ) Berdebar ( - ) Batuk darah
( - ) Ortopnoe ( - ) Batuk
Abdomen (Lambung/ Usus)
( - ) Rasa kembung ( - ) Wasir
( + ) Mual ( - ) Mencret
( + ) Muntah ( - ) Tinja darah
( - ) Muntah darah ( - ) Tinja berwarna dempul
( - ) Sukar menelan ( - ) Tinja berwarna ter
( + ) Nyeri ulu hati ( - ) Benjolan
( - ) Perut membesar
Katamenia
( - ) Leukore ( - ) Perdarahan
( - ) Lain – lain
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
( - ) Nyeri otot ( - ) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 62 kg
Berat tertinggi kapan (Kg) : 66 kg
Berat badan sekarang (Kg) : 64 kg
Tetap ( + )
Turun ( - )
Naik (- )
Tinggi Badan : 165 cm
Indeks Massa Tubuh : 23,05 kg/m2
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : ( ) Di rumah ( + ) Rumah Bersalin ( - ) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter ( + ) Bidan ( ) Dukun ( ) lain –
lain
Riwayat Imunisasi
( - ) Hepatitis ( - ) BCG ( - ) Campak ( - ) DPT ( - ) Polio
( - ) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 1-3 kali (tidak teratur)
Jumlah / Hari : cukup
Variasi / Hari : bervariasi
Nafsu makan : berkurang
Pendidikan
( ) SD ( + ) SLTP ( ) SLTA ( ) Sekolah Kejuruan
( ) Akademi ( ) Universitas ( ) Kursus ( ) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan :-
Pekerjaan :-
Keluarga :-
Lain-lain :-
B. PEMERIKSAAN JASMANI
Tanggal : 6 September 2018 Jam : 19.00
Pemeriksaan umum
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 64 kg
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,9°C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 21x/menit, abdomino-torakal
Keadaan gizi : Cukup (IMT: 23,05)
Sianosis :-
Udema umum :-
Habitus : Astenikus
Cara berjalan :-
Mobilisasi (Aktif / Pasif) : Aktif
Umur menurut perkiraan pemeriksa : 42
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : wajar
Alam perasaan : biasa
Proses pikir : wajar
Kulit
Warna : Sawo matang Effloresensi : Tidak ada
Jaringan Parut : Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata Lembab/Kering : Lembab
Suhu Raba : Hangat Pembuluh darah : Teraba
Keringat : Umum Turgor : Baik
Ikterus : Tidak ada Oedem : Tidak ada
Kelenjar getah bening
Submandibula : tidak teraba Leher : tidak teraba
Supraklavikula : tidak teraba Ketiak : tidak teraba
Lipat paha :-
Kepala
Ekspresi wajah : Kesakitan ringan Simetri muka : Simetris
Rambut : Hitam Nyeri tekan sinus paranasal : tidak ada
Mata
Exophtalmus : Tidak ada Enophtalmus : Tidak ada
Kelopak : Tidak ada edema Lensa : Jernih
Konjungtiva : Tidak anemis Visus : ODS 6/6
Sklera : Tidak ikterik Nystagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli: Tidak ada Membran Timpani: intak, warna abu-abu
Lubang : Lapang Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Minimal Perdarahan : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Mulut
Bibir : Stomatitis (-)
Langit-langit : tidak hiperemis
Trismus : Tidak ada
Gigi : lengkap, tidak ada abses, tidak ada caries
Bau pernapasan : tidak ada bau aseton, amoniak
Faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1 tenang, kripta (-), detritus (-)
Lidah : stomatitis (-)
Leher
Tekanan Vena Jugularis : 5-2 mmHg
Kelenjar tiroid : tidak ada perbesaran, simetris, bruit (-)
Kelenjar limfe : tidak ada perbesaran
Dada
Bentuk: Simetris, tidak ada pelebaran sela iga, tidak ada kelainan bentuk
Buah dada: tidak ada kelainan
Inspeksi Kanan Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan
dinamis dinamis
Kiri Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan
dinamis dinamis
\
Palpasi Kanan Benjolan (-), nyeri (-), Benjolan (-), nyeri (-),
fremitus taktil simetris fremitus taktil simetris
Kiri Benjolan (-), nyeri (-), Benjolan (-), nyeri (-),
fremitus taktil simetris fremitus taktil simetris
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga 5 garis midclavicula sinistra
Perkusi :
Batas kanan : Sela iga 4 garis sternalis dextra
Batas kiri : Sela iga 4 garis midclavikula sinistra,
dua jari lateral
Batas atas : Sela iga 2 garis sternalis sinistra
Pinggang jantung : Positif (+), pada sela iga 3 garis
parasternalis sinistra
Batas bawah : Sela iga 6 garis midclavikula sinistra
Auskultasi : Katup Mitral & Trikuspid Bunyi Jantung I > II, murni reguler,
murmur (-), gallop (-)
Katup Aorta & Pulmonal Bunyi Jantung II > I, murni reguler,
murmur (-), gallop (-)
Pembuluh darah
Arteri Karotis : Teraba pulsasi
Arteri Brakhialis : Teraba pulsasi
Arteri Radialis : Teraba pulsasi (lemah, tidak kuat angkat)
Arteri Poplitea : Teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior: Teraba pulsasi (lemah, tidak kuat angkat)
Arteri Dorsalis Pedis : Teraba pulsasi (lemah, tidak kuat angkat)
Perut
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, Lesi (-), Benjolan (-),
Simetris, Pembuluh darah collateral (-), Caput
medusa (-), Bekas luka (-), Datar.
Anggota gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot : Eutrofi Eutrofi
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Menurun Menurun
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : +5 +5
Oedem : (-) (-)
Petechie : (-) (-)
Refleks
Kanan Kiri
Refleks tendon Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bisep Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Trisep Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Patela Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Achiles Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks patologis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
D. RINGKASAN (RESUME)
Lak-laki, 40 tahun, dibawa ke IGD RSUD Koja dengan keluhan nyeri ulu hati
sejak 2 hari SMRS, terasa seperti ditusuk-tusuk dan muncul terutama saat telan makan
dan membaik setelah makan. Mual dan muntah sebanyak 4 kali berwarna coklat
kehitaman, nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh nyeri kepala hilang timbul
namun tidak seperti berputar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada
epigastrium. Pada pemeriksaan lab hasilnya dalam batas normal.
DAFTAR MASALAH
Dipikirkan dispepsia tipe ulkus peptik karena pada pasien adanya keluhan
dominan nyeri ulu hati, dirasakan saat telat makan dan membaik setelah makan, ada
juga keluhan mual dan muntah, muntah berwarna coklat kehitaman. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium positif (+). Kelainan lambung
ini diduga berkaitan dengan kebiasaan pasien yang tidak makan teratur dan kebiasaan
mengonsumsi makanan yang mempu meningkatkan asam lambung, namun masih ada
kemungkainan juga akibat adanya ikut campur infeksi H pylori.
Rencana diagnostik :
Rencana pengobatan :
- Diet lambung (bubur)
- Omeprazole 1 x 20 mg
- Domperidone 4 x 10 mg
- Sucralfat syrup 3 x C1
Rencana edukasi :
- Mengatur pola makan yang teratur.
- Tidak makan makanan yang mengiritasi lambung seperti pedas, asam dan berminyak.
- Tidak merokok, ngopi, minum alkohol.
- Tidak minum obat sembarangan.
2. Hipertensi
Dipikirkan hipertensi ini adalah suatu hipertensi grade II berdasarkan adanya riwayat
hiipertensi sejak 2 tahun lalu dan pada pemeriksaan didapatkan TD 160/90 mmHg.
Rencana diagnostik:
- EKG, ureum kreatinin dan urin lengkap untuk mengantisipasi komplikasi
hipertensi terhadap jantung dan ginjal.
Rencana pengobatan:
- Diet rendah garam
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Kaptopril 1 x 12,5 mg
Rencana edukasi:
- Menjelaskan diet rendah garam seperti apa
- Menjelaskan arti peningnya minum obat teratur untuk hipertensi.
A. KESIMPULAN
Perempuan, 40 tahun dengan diagnosis dispepsia tipe ulkus peptikdan
hipertensi grade II. Tujuan perawatan adalah untuk mengatasi keluhan karena
dispepsia dan hipertensinya. Pengobatan yang diberikan adalah omeprazole 1 x 20 mg,
domperidone 4 x 10 mg, sucralfat syrup 3 x C1, diet lambung (bubur), diet garam,
amlodipin 1 x 10 mg, kaptopril 1 x 12,5 mg. Pasien juga direncanakan untuk endoskopi
untuk melihat keadaan lambung pasien.
B. PROGNOSIS
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad functionam : dubia ad bonam
3. Ad sanationam : dubia ad bonam
PROGRESS NOTE:
Pasien Pulang, kontrol seminggu setelah pulang dan datang saat endoskopi.