Anda di halaman 1dari 14

KOMPONEN DAN INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

A. Ekologi Dan Ruang Lingkupnya

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme
dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.

Tabel.1.1. Interaksi Dalam Ekosisitem


1.Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Ekosistem
Tingkat organisasi kehidupan dalam ekosistem, yaitu:
a.Sel
Sel sebagai unit struktural, artinya bahwa semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel. Sel
sebagai unit fungsional makhluk hidup artinya bahwa sel memegang peranan yang sangat
penting dalam reaksi metabolisme dalam tubuh.
b. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
c. Organ
Organ adalah kumpulan dari jaringan yang memiliki fungsi tertentu.
d. Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ dalam tubuh yang mendukung suatu fungsi
tertentu.
e. Organisme atau Individu
Organisme atau juga biasa disebut sebagai individu adalah makhluk hidup tunggal.
f. Populasi
Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup sejenis yang mendiami suatu area wilayah tertentu.
g. Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
h. Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya. Menurut jenisnya ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem perairan dan
ekosistem darat.
i. Bioma
Bioma merupakan kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh-contoh bioma,
antara lain: savana, stepa, gurun, dan padang rumput.
j. Biosfer
Biosfer merupakan lapisan bumi tempat ekosistem berada atau biasa disebut sebagai dunia.
B.Mengidentifikasi Komponen Biotik dan Abiotik

Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen
abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu
ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan
antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.

1. Komponen Biotik

Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat


dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen
Produsen merupakan organisme yang mampu mensitesis makanan atau zat organic sendiri dari
zat anorganik yang bersifat autotrof. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau
yang mempunyai klorofil dengan bantuan sinar matahari mampu melakukan fotosintesis.
Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan
makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen. Reaksi fotosintesis sebagai berikut:
6H2O + 6CO2 C6H12O6 (amilum) + 6O2
Dalam reaksi tersebut tumbuhan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam
proses sintesa makanannya, sehingga tumbuhan hijau disebut juga organisme fotoautotrof.

b. Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang
secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu,
herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan
dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa
konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan
dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai
makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –>
musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).

c. Dekomposer atau pengurai. Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan.
Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah
menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas
pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses
fotositesis. Contoh:Bakteri dan jamur.

d. Detrivora

Detritivor adalah organisme heterotrof yang memperoleh nutrisinya dengan memberi makan
pada detritus. Heterotrof adalah organisme yang tidak menghasilkan makanan mereka sendiri,
tetapi harus mendapatkannya dari lingkungan. Yang dikonsumsi Detritus termasuk pengurai
tumbuhan dan bagian-bagian hewan, serta kotoran. Organisme ini memainkan peran penting
dalam semua ekosistem dengan cara menghilangkan membusuk bahan organik yang ditinggalkan
oleh organisme lain. Dalam jaring makanan, detritivor umumnya memainkan peran pengurai.
Contoh detritivor
Ada banyak contoh detritivor, beberapa dari mereka termasuk kaki seribu, kumbang kotoran,
cacing tanah, kepiting fiddler dan teripang.

Berdasarkan cara makan :


a) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi
organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe.
Yaitu, Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau. Kedua
kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk
membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat
b) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati,
antara lain oksigen, kelembapan dan suhu, air dan garam mineral, cahaya matahari, dan tingkat
keasaman tanah atau pH tanah.

a. Oksigen
Semua makhluk hidup dalam ekosistem membutuhkan oksigen untuk respirasi atau
pernapasan. Dengan adanya oksigen, zat organik yang ada dalam tubuh akan dioksidasi
untuk menghasilkan energi untuk tetap bisa bertahan hidup.

b. Kelembapan dan suhu


Kelembapan dan suhu juga sangat memengaruhi keberadaan suatu organisme dalam
suatu ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap hilangnya air yang terjadi
melalui penguapan. Setiap organisme memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap
suhu dan kelembapan. Pernahkah kalian mengamati habitat jamur dan lumut? Jamur dan
lumut hanya mampu bertahan pada habitat yang memiliki kelembapan tinggi dan tak
mampu hidup pada daerah yang panas. Suhu terendah yang masih memungkinkan
organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. Suhu yang paling sesuai dan
mendukung kehidupan untuk organisme disebut sebagai suhu optimum, sedangkan suhu
tertinggi yang masih dapat ditoleransi atau memungkinkan organisme hidup disebut
sebagai suhu maksimum.

c. Air dan garam mineral


Air merupakan penyusun tubuh setiap makhluk hidup. Sebagian besar tubuh tersusun
oleh air, sehingga begitu pentingnya air bagi metabolisme kehidupan makhluk hidup.
Fungsi air dalam tubuh antara lain sebagai zat pelarut dalam tubuh serta membantu
metabolisme dalam tubuh. Selain itu, baik hewan maupun tumbuhan juga memerlukan
garam-garam mineral. Meskipun jumlah yang dibutuhkan sedikit, namun harus ada
karena tak bisa diganti oleh zat yang lain. Contohnya tumbuhan memerlukan zat besi
(Fe) untuk pembentukan klorofil. Meskipun jumlahnya sedikit jika tidak ada maka
klorofil tidak akan terbentuk, atau tumbuhan tersebut akan mengalami klorosis.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.

e. Tingkat keasaman atau Ph tanah


Tumbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam dan
basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph kurang 7) atau
terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.

C. Interaksi Antar Komponen Ekosistem

Setiap komponen biotik dan abiotik selalu berinteraksi membentuk hubungan yang saling
ketergantungan, misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas, tumbuhan hijau
memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu ketergantungan komponen abiotik terhadap
komponen biotik, misalnya cacing tanah menggemburkan tanah, tumbuhan untuk menahan erosi,
tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran udara. Beberapa macam pola interaksi antar
komponen dalam ekosistem adalah sebagai berikut :

1. Interaksi antar organisme


Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan
selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu
populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di
sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang
kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan sapi
(keduanya berada pada tempat yang berbeda dan makanannyapun berbeda).

b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan kijang, burung hantu makan tikus dan
sebaginya.

c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya. Biasanya interaksi parasitisme ini dilakukan oleh tumbuhan atau hewan
tingkat rendah makanan dari hewan atau tumbuhan yang ditumpanginya. Hewan atau tumbuhan
yang ditumpangi biasa disebut inang. Contohnya adalah benalu yang tumbuh di pohon.

d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Ikan badut (clownfish) sepertinya menjadi satu-satunya spesies ikan yang tahan terhadap efek
racun dari anemones laut, bergerak bebas di dalamnya.Ikan badut kerap dijumpai bersembunyi,
berselimut, dan bercengkrama diantara tentakel-tentalel anemon yang beracun. Anemones akan
melindungi ikan badut ini dan mereka akan memakan sisa-sisa yang ditinggalkan ikan ini
termasuk copepods, isopods dan zooplankton. Ikan badut juga akan melindungi teritorinya
dengan ganas, menjaga anemones miliknya

e.Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit kerbau, dan lain-lain.

Hiu sepertinya merupakan sekutu yang paling tidak disukai di lautan: besar, cepat, ganas, dan
predator yang kejam, lalu kenapa mereka demikian toleran dengan ikan remora yang
menggunakan perekat yang aneh untuk menempel pada perut hiu. Awalnya dianggap sebagai
satu jenis hubungan commensalism hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak saja, tapi
belakangan diketahui bahwa remora tidak hanya memunguti sisa-sisa makanan hiu tapi juga
membersihkan parasit-parasit dari tubuh sisi bawah hiu. Sehingga dapat dikatakan hubungan
keduanya merupakan simbiosis mutualisme karena keduanya Saling diuntungkan.

2. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

a.Alelopati, merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik (racun). Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal
sebagai anabiosa. Contoh, Tanaman Leucaena yang ditanam secara bersilangan dengan
tanaman pangan di dalam sistem tumpang sari dapat mengurangi hasil panen gandum
dan kunir, namun meningkatkan hasil panen jagung dan padi.

b. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan


yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang
rumput(sama-sama makan rumput).

3.Interaksi Antar Komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah
disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.
Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur
karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

4. Aliran Energi
a. Tingkatan Trofik
Tentunya kamu telah memahami bahwa salah satu cara suatu organisme berinteraksi adalah
dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi perpindahan energi dari satu tingkatan
organisme ke tingkatan organisme lainnya di sepanjang rantai makanan.
Organisme dalam suatu ekosistem yang terlibat dalam suatu rantai makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme dalam suatu rantai makanan
dengan kedudukan sama dalam tingkat memakan. Misalnya organisme yang berada pada
tingkat konsumen pertama, ke dua dan seterusnya. Misalnya belalang memakan padi, dan tikus
juga memakan padi, sehingga belalang dan tikus sebagai konsumen tingkat 1 memiliki tingkat
trofik yang sama atau berada pada satu tingkat trofik tertentu.
Sumber energi utama dalam kehidupan kita adalah cahaya matahari. Tumbuhan yang
menghasilkan zat makanan lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan
C02 dari udara serta air dari dalam tanah yang diserap oleh akar. Oleh karena itu, tumbuhan
tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang
memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung
memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan
karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.

Pengertian, Unsur-unsur Siklus Materi dan Aliran Energi-


bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan. Keteraturan itu tidak lepas dari adanya siklus materi
dan aliran energi.
Siklus Materi dan aliran energi
Tubuh kita, hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas unsur kimia,
seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Materi tersebut
dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau
energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber energi bagi
organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Materi mengalir dari mata rantai makanan
yang satu ke mata rantai yang lain. Jika makhluk hidup mati, tidak berarti aliran materi terhenti,
tetapi makhluk yang mati menjadi makanan bagi makhluk hidup yang lain, misalnya bangkai
hewan atau tumbuhan dimakan oleh jasad renik, seperti bakteri dan jamur dalam proses
pembusukan. Sebagian hasil pembusukan tersebut adalah gas, misalnya CO2, cairan, dan
mineral. Gas dan mineral tersebut kemudian digunakan lagi oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Tumbuhan dimakan oleh herbivora, maka proses makan dan dimakan berulang.
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa aliran materi merupakan suatu daur.

Materi tidak ada habis-habisnya, materi mengalir dari tubuh makhluk hidup yang satu ke tubuh
makhluk yang lain dan dari dunia hidup ke dunia tak hidup, serta kembali lagi ke dunia hidup.
Daur materi di bawahdisebut daur biogeokimia, yaitu daur yang melibatkan proses biologi,
geologi, dan kimia. Mata rantai makhluk hidup dalam daur biogeokimia merupakan jaring-jaring
kehidupan. Aliran materi merupakan suatu daur, sedangkan aliran energi bukan suatu daur,
melainkan aliran yang searah. Setelah melewati beberapa transformasi yang menjaga semua
makhluk hidup tetap hidup, energi tersebut kembali ke angkasa luar sebagai panas. Dengan
demikian, tidak ada daur energi. Berikut ini, kita akan membahas daur beberapa unsur yang
penting saja, yaitu daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur fosfor, dan daur sulfur.

2.Rantai Makanan

Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya.
Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling
mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai
makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi
adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia,
dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan.
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang
bernomor sama dalam tingkat memakan. Hubungan makan dan dimakan yang kompleks tersebut
saling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan

5.Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik


Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara
organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman
biotik, serta siklus materi.

Kompetensi Dasar
1. Menganalisis materi dan perubahannya
2. Melakukan percobaan perubahan materi

A. Pengertian Materi/ Zat


Kimia adalah Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi:
struktur, susunan, sifat dan perubahannya.

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi
disebut juga dengan zat. Lalu akan muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan materi?
Apa yang dimaksud dengan unsur?
Apa yang kalian ketahui tentang atom?

B. Karakteristik materi

Suatu zat dapat dibagi-bagi menjadi bagian-bagian (partikel) yang ukuran partikelnya lebih
kecil. Partikel terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat sama dengan sifat asal partikel
itu disebutmolekul. Senyawa dari molekul ini dapat berupa ikatan antara unsure yang sama
(molekul unsure), tetapi dapat juga berupa ikatan antara unsure-unsur yang berbeda (molekul
senyawa). Jika suatu senyawa dielektrolisis dengan arus listrik searah maka akan terionisasi.
Partikel dari senyawa yang terionisasi ini disebut ion. Ion adalah partikel yang bermuatan listrik.
Anion merupakan ion yang bermuatan listrik negative, sedangkan kation merupakan ion yang
bermuatan positif. Itu semua merupakan partikel materi.
MATERI DAN PERUBAHANNYA

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai


massa dan menempati ruang (volume).

Materi dapat berwujud sebagai berikut:


· Padat (solid)
· Cair (liquid)
· Gas

Perubahan materi dibagi menjadi dua yakni


perubahan Fisika (perubahan fisis) dan perubahan
kimia (reaksi kimia).

1. Sifat - sifat Materi


Sifat - sifat materi meliputi sifat fisis yaitu sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan
zat baru, dan sifat kimia yaitu sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru.

2. Perubahan Materi
a. Perubahan Fisika
Perubahan Fisika adalah suatu zat yang tidak menghasilkan zat baru, jadi dalam perubahan
fisika, materi hanya mengalami perubahan wujud.
Contoh:
Garam atau gula yang dilarutkan dalam air. Jika larutan garam/gula dipanaskan sampai semua
pelarut menguap akan diperoleh gula/garam kembali.

Perubahan wujud
gas > padat = menyublim
padat > gas = menyublim
padat > cair = mencair
cair > padat = membeku
cair > gas = menguap
gas > cair = mengembun

b. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru.
Contoh:
· Rokok yang dibakar akan menghasilkan abu dan asap.
· Tumbuhan hijau berfotosintesis mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat dan air

CO2 + H2O Matahari + Klorofil karbohidrat + O2


reaktan hasil reaksi

Tanda - tanda yang menyertai reaksi kimia:


· Perubahan warna
· Perubahan suhu
· Terjadinya endapan
· Pembentukan gas

Hukum kekekalan reaksi kimia:


“Dalam reaksi kimia massa zat - zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
MATERI, WUJUD MATERI DAN PERUBAHAN MATERI
1. Pengertian Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi
disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
 Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
 Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
 Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang
lainnya jika menerima atau melepaskan energy /kalor.

2. Sifat-Sifat Materi
Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat
fisika meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain
Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya;
kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
3. Perubahan Materi
Setiap materi akan mengalami perubahan.Perubahan materi meliputi:
1. Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain.
Pada umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang disertai dengan
peerrubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi memiliki sifat fisika.
1. Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.
Dalam perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan
zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai
sifat-sfat kimia. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala
yang menyertai reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi
kimia adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong,
dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid
disiram air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah
membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram
air, dan lain-lain.

KESIMPULAN
Materi mempunyai massa dan dapat menempati ruangan. Di alam semesta materi
dapat mengalami perubahan wujud. Selain berubah wujud materi juga menga-
lami perubahan fisika dan kimia. Dalam perubahan fisika tidak dihasilkan zat baru
sedangkan dalam perubahan kimia dihasilkan zat baru. Perubahan fisika ditandai
dengan perubahan wujud. Perubahan kimia ditandai dengan terbentuknya gas,
terjadi perubahan warna, terbentuknya endapan, atau perubahan suhu
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

A.Pengertian Keseimbangan Lingkungan dan Konsepnya


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Ekosistem disusun atas dua komponen yaitu biotik dan abiotic. Kedua komponen saling
berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Peristiwa rantai makanan dan jaring
makanan adalah contoh interaksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Interaksi yang
saling membutuhkan antar komponen biotik dalam rantai makanan dan jaring makanan yang
seimbang menyebabkan tidak ada satupun komponen biotik yang jumlahnya terlalu banyak atau
sedikit.Interaksi terjadi pula antar komponen biotik dengan abiotic bila sesuai dan berjalan baik.
Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari
alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan
hidupnya.keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan factor
lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan
denganproporsional. Contoh lingkungan yang seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-
masing komponen biotik di hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai dan jaring
makanan.
Lingkungan tidak seimbang terjadi bila ada perubahan berupa pengurangan fungsi dari
komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai
dalam ekosistem. Adanya gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar
ambang batas toleransi.

B. Suksesi
Gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang berada pada ambang batas
toleransi, maka keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk kelingkungan
dapat disebabkan oleh alam dan campur tangan manusia. Contoh yang termasuk gangguan alam
seperti, gempa bumi, badai, tornado dan letusan gunung berapi yang dapat menghancurkan
komunitas biologis. Setelah terjadi gangguanalam, maka lingkungan akan mengalami proses
pemulihan. Komunitas akan mengalami suatu perubahan struktur yang disebut dengan suksesi.
Suksesi adalah proses perubahan komposisi species dalam suatu komunitas biologi akibat adanya
gangguan pada komunitas. Terdapat dua macam suksesi yaitu:

1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya
komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru.
Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan
Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena
perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang
terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada
tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut
kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan.
Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga
terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan
lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang
datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan
tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner
dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan
lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih
tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka
terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak
tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai
kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat
kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

2.Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak
total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau
akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon
besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.

3.Komunitas klimaks
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme
yang memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup
yang panjang.

C.DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM


Beberapa dampak negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia
1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Kawasan hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk memenuhi kesejahteraan manusia
atau pembangunan jalan yang melintasi hutan merupakan contoh fragmentasi habitat.
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya berbagai masalah, antara lain
seperti kematian organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan
menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut
2. Terganggunya Aliran Energi di Dalam ekosistem
Ketika proses penebangan dan pembakaran hutan selesai, maka kawasan itu kemudian akan
ditanami satu jenis tumbuhan (sistem monokultur), contoh : padi. Hal itu menyebabkan aliran
energi yang semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, dan detritivoria
menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen, dan
detritivoria.
3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotika yang berlebihan untuk membunuh populasi organism yang
merugikan dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan
antibiotik tersebut.
4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Hilangnya satu organisme dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem.a
Misal bila di sawah predator untuk memakan tikus seperti elang dan burung hantu maka akan
menyebabkan meningkatnya jumlah tikus.
5. Introduksi Spesies Asing
Introduksi spesies asing dapat merugikan dalam suatu ekosistem karena spesies tersebut tidak
memiliki predator alami. Contohnya ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan
tidak terdapatnya predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan
populasi tanaman tersebut.
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika
digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber
daya alam tersebut.
7. Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya
daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya
CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah
pemanasan global.

D.Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Dilakukan di lingkungan rumah adalah :


1.Kurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
Mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen
dan
2. plastic. Dengan menggunakan detergen ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan
kantong plastik pada saat berbelanja dengan cara membawa kantong/tas belanja dari
rumah.
3.Kurangi produksi sampah rumah tangga

Mengurangi sampah kemasan dengan membeli produk yang dapat diisi ulang.
4. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3 kategori
yakni organik, anorganik, dan B3 (oli,batubatre dll). Sampah organik diolah menjadi pupuk
kompos, sampah anorganik dapatt didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).
5. Hemat penggunaan air
Menyiram tanaman dengan bekas air cucian beras dan mematikan kran air bila sudah tidak
digunakan.
6. Menghemat penggunaan listrik.
Seperti mematikan lampu pada siang hari dan menggunakan lampu hemat energy.
7. Menghindari pemborosan bahan bakar

Menjaga Keseimbangan Lingkungan yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat.


1. Melakukan reboisasi.
Menanam pohon di hutan dan sekitar bantaran sungai agar tidak terjadi longsor.
2. Melindungi satwa langka
3. Bijak dalam bercocok tanam
Pengendalian hama tanaman dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut.
Harus bisa menggunakan pestisida berbahan kimia secara bijak dan menerapkan sistem
rotasi tanaman agar ekosistem di daerah lahan persawahan tetap terjaga keseimbangannya.
4. Mengkonsumsi hasil pertanian dan peternakan dalam negeri
Dengan mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian lokal atau dari dalam negeri, maka akan
mengurangi impor daging dan buah- buahan yang bisa saja membawa telur hama yang belum
ada di Indonesia.
5. Melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kegiatan pembangunan yang bersifat wajib AMDAL yakni memperhatikan konsekuensi
kemungkinan kerusakan lingkungan lebih lanjut ketika melakukan pembangunan jalan yang
membelah hutan

Anda mungkin juga menyukai