Anda di halaman 1dari 12

METABOLISME KARBOHIDRAT

JAMUR DAN BAKTERI

OLEH :

SELVIE RIMAYANI

1720422009

PROGRAM PASCASARJANA BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2017
METABOLISME KARBOHIDRAT

JAMUR DAN BAKTERI

Dalam kehidupan mahluk hidup memerlukan energi yang di peroleh dari proses
metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua makhluk hidup termasuk kehidupan mikroba.
Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh organisme atau semua reaksi
yang melibatkan transfomasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Walaupun sangat
beranekaragam jenis substansi yang berperan sebagai sumber energy bagi mikroorganisme,
namun terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu terjadi perubahan dari
satu bentuk energi yang kompleks menjadi bentuk energy yang lebih serderhana, sehingga
dapat masuk ke dalam rangkaian metabolik. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia
yang terjadi dalam sel hidup yang dilakukan untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Karbohidrat
merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme. Rumus
umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa :
C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n.
Fungsi Karbohidrat

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan,
pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus, penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein
terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur
metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak
sempurna. Membantu penyerapan kalsium, merupakan pembentuk senyawa lainnya.

Klasifikasi Karbohidrat:

1. Monosakarida :

terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Macam-macam monosakarida : dengan ciri
utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :

Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton

Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa

Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa

Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa

Heptosa : Sedoheptulosa

2. Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak.


Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.

Hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida

Sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)

Maltosa : 2 glukosa (C 1-4)


Trehalosa 2 glukosa (C1-1)

Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)

3. Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak
gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa

4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6
monosakarida dengan rantai lurus/cabang.

Metabolisme Fungi

Berdasarkan kemampuan memperoleh energy dari sumber karbon organisme di bedakan atas:

→ Autotrof: memiliki kemampuan mengasimilasi karbon anorganik (misal


CO2,CO3), atau senyawa dengan satu karbon (misalnya CH4) → karbon organic.
- Dengan bantuan cahaya matahari : fotoautrorof
- Dengan bantuan oksidasi senyawa anorganik kemoautrotof
→ Heterotrof : memiliki kemampuan mengasimilasi karbon organic → karbon
organik lain.
- Dengan bantuan cahaya matahari : fotoheterotrof
- Dengan bantuan oksidasi senyawa organic kemoheterotrof.
o Fungi : mikroorganisme heterotrof karena tidak memiliki kemampuan untuk
mengoksidasi senyawa karbon anorganik, atau senyawa karbon yang memiliki
satu karbon.
o Senyawa karbon anorganik → membuat materi sel baru berkisar dari molekul
sederhana seperti gula sederhana, asam organic, gula terikat alcohol, polimer
rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa
kompleks seperti karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat.
➔ Metabolisme Karbohidrat
o Karbohidrat dan derivate : substrat utama untuk matabolisme.
o 2 peranan penting :
❖ Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi kimia yang tersedia di
dalam sel bentuk ATP dan nukleotida phosphopyridine tereduksi
❖ Karbohidrat menyedikan hamper semua karbon yang di perlukan
untuk asimilasi konstituen sel fungi yang mengandung karbohidrat,
lipid, protein, dan asam nukleat.
o Tahap awal : tahap transfor, kecuali untuk di- atau trisakarida yang harus
dihidrolisis terlebih dahulu di luar sel.
o Transport monosakarida melalui membrane dilakukan oleh suatu protein
transport spesifik, yaitu permease.
o Sebagian besar fungi dapat memanfaatkan monosakarida. Sedikit di-,
oligo dan poli karena tidak memiliki kemampuan untuk
menghidrolisis molekul-molekul besar tersebut.
1. Jamur Ascomycota
Diawali dengan transport monosakarida melalui membran dilakukan oleh protein
transpor spesifik yaitu permease, Selain itu juga terjadi metabolisme asam nukleat
dengan menggunakan basa purin dan pirimidin seperti asam allatonin. Contoh: S.
Cereveciae (Flores et al 2000)
2. Jamur Zigomycota
cendawan yang dicirikan dengan hifa yang tidak bersekat-sekat (aseptae) pada kondisi
normal/vegetatif.
Metabolisme Zigomycota ada 2 jalur
a. Jalur EM (Embden – Mayerhof) jalur utama menghasilkan energi
b. Jalur PP (Penthosa-Phospat) utuk keperluan sintesis asam nukleat dan eritrose-4-fosfat
uk sintesis asam amino aromatic

3. Jamur Deuteromycota

• Merupakan organisme anaerob fakultatif yang mampu melakukan metabolisme sel,


(aerob dan anaerob)
• Karbohidrat dimanfaatkan untuk mengubah CO2 dan H2 dalam suasana aerob
• Sedangkan anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat/etanol dan CO2, hasil akhir
untuk oksidasi pernafasan
Bakteri
• yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk lainnya
• Uniselluler, prokaryot, tdk mempunyai klorofil, bentuk beranekaragamMerupakan
organisme, hidup bebas dan parasit (Anonim, 2008)

Proses Metabolisme Karbohidrat :

❖ Glikolisis

Jalur pusat metabolisme karbohidrat pada bakteri ialah glikolisis. Terdapat beberapa
jalur yaitu EMP (Jalur Emden Meyerhof Parnas), Jaur HMP ( Heksosa mono pospat), Jalur
Heterofermentatif bakteri asam laktat dan jalur metabolisme asam piruvat secara anaerob.
Glikolisis adalah salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk
menghasilkan energi. Glikolisis tidak mensyaratkan adanya oksigen dan bisa terdapat sel-sel
baik yang aerobik maupun anaerobik. Pada jalur ini molekul glukosa dirubah menjadi asam
piruvat (glikolisis) dan asam piruvat menjadi asam laktat (fermentasi asam laktat) tanpa
pemasukan molekul oksigen.Dalam glikolisis, ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang
berbeda :

• Embden - Meyerhoff - Parnas Pathway ( EMP )


Merupakan jalur glikolisis "klasik" yang ditemukan di hampir semua organisme.
Disebut glikolisis Yaitu pemecahan gula secara anaerob sampai asam piruvat. Contoh :
S. Cerevisiae melakukan fermentasi gula secara anaerob menjadi alkohol dan CO2.
Lactobacillus spp. Yang homofermentatif merombak gula secara anaerob menjadi
asam laktat. Glikolisis dpt terjadi dlm : 1. suasana Aerobik menghasilkan 6 atau 8 ATP
dan 2 molekul asam piruvat permolekul glukosa. 2. suasana anaerobik akan
menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul asam laktat.

• Hexose Monophosphate Pathway ( HMP )

Jalur Heksosa monofosfat ini juga disebut fosfoketolase. Jalur ini juga ditemukan
disebagian besar organisme. Jalur ini bertanggung jawab untuk sintesis
nukleotida. Reaksi ini berguna untuk membentuk gula pentosa dll, untuk keperluan
biosintesis. Reaksi berlangsung lewat gula C5, ribulosa 5-fosfat, yang merupakan
prekursor gula ribosa, deoksiribosa, komponen asam nukleat, asam amino aromatik,
ensim, ATP, NAD, FAD dan sebagainya. HMP tidak langsung menghasilkan energi,
tetapi terutama membentuk NADPH2.
• Entner - Doudoroff Pathway ( ED )

• Jalur ini ditemukan di Pseudomonas dan genera terkait. Jalur ini merupakan jalur
disimilasi utama bagi glukosa oleh aerob obligat yang kekurangan enzim
fosfofruktokinase sehingga tidak dapat mensintesis fruktosa 1,6-bifosfat. Organisme-
organisme yang menggunakan jalur ini adalah spesies Neisseria, Pseudomonas, dan
Azotobacter. Jalur ini berpencar pada 6-fosfoglukonat dari jalur fosfat pentosa.
dimana, 6-fosfoglukonat terdehidrasi dan kemudian dipecah untuk menghasilkan satu
molekul gliseraldehid 3-PO4 dan satu molekul piruvat, dimana ethanol dan CO2
terbentuk melalui rangkaian reaksi yang sama seperti pada fermentasi alkoholik oleh
ragi.

• Pentosa fosfat (PP)

Keempat jalur tersebut mempunyai persamaan, yaitu memecah heksosa (glukosa) menjadi
triosa, yaitu gliseraldehid 3-fosfat (tetapi melalui jalur berbeda), mengoksidasi triosa, menjadi
asam triosa, yaitu piruvat. Hasil akhir adalah 2 piruvat, 2 NADH, 2 ATP.

Jadi hasil dari Glkolisis adalah :

✓ 2molekul asam piruvat


✓ 2molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi
✓ 2molekul ATP untuk setiap molekul glukosa
Glikolisis

2. Siklus TCA ( siklus asam trikarboksilat )


Asam piruvat pertama kali diproses oleh NZ dan koenzim (COA). Produk akhirnya
adalah Asetil-Coa dan molekul CO2. Ingat ini terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa.
(Satu glukosa terbagi menjadi dua molekul asam piruvat.)

Siklus TCA
Siklus ini berlangsung dalam matriks mitokondria.
Tahapan siklus ini adalah sebagai berikut:

• Mula-mula, pembentukan asetil CoA dari piruvat yang telah memasuki mitokondria.
Asetil CoA dibentuk dengan 1) melepas gugus karboksil piruvat sebagai CO2, 2)
fragmen berkarbon dua yang tersisa dioksidasi untuk membentuk senyawa asetat, dan
3)senyawa mengandung sulfur turunan vitamin B, koenzim A, yang diikatkan pada
asetat tadi oleh ikatan yang tidak stabil sehingga sangat reaktif.
• Setiap putaran siklus, dua karbon dari asetil coA masuk dalam bentuk relatif tereduksi
dan terikat pada oklsaloasetat (senyawa berkarbon empat). Ikatan tak stabil asetil CoA
dipecah begitu oksaloasetat memindahkan koenzim tersebut dan terikat ke gugus asetil.
Hasilnya adalah sitrat berkarbon enam.
• CO2 dihasilkan pada fase 3 (isositrat –> α-ketoglutarat) dan fase 4 (α-ketoglutarat –>
suksinil coA).
• Pembentukan NADH terjadi pada fase 3, 4, dan 8 ( malat –> oksaloasetat).
• Pembentukan FADH2 terjadi pada fase 6 (suksinat –> fumarat).
• Fosforilasi tingkat substrat terjadi pada fase 5 (suksinil coA- suksinat) dimana coA
ditransfer oleh gugus fosfat yang kemudian dipindahkan ke GDP untuk membentuk
GTP (serupa dengan ATP). ATP akan terbentuk apabila mendapatkan satu gugus
fosfat dari GTP.
• Hasil: satu molekul glukosa menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.

3. Transport Elektron

Transport Elektron
Transport elektron ini berlangsung di dalam membran dalam mitokondria.
Tahap - tahap transport elektron :

• Elektron yang ditransfer oleh NADH ke molekul pertama rantai transpor elektron yaitu
flavoprotein, dengan gugus protestik flavin mononukleotida –> protein besi sulfur
(Fe.S) –> ubikuinon (Q) –> sitokrom (cyt b, cyt cI, cyt c, cyt a, cyt a3) à O2.
• Elektron lain bersumber dari FADH2 yang menambahkan elektron pada tingkat yang
lebih rendah sehingga menyediakan energi sepertiga lebih kecil dari NADH.
• Pembentukan ATP baru terjadi melalui mekanisme pengkopelan energi, pada
kompleks protein ATP sintase, yang disebut pula sebagai kemiosmosis. ATP sintase
menggunakan energi dari perbedaan konsentrasi H+ pada sisi yang berlawanan dari H+
pada sisi berlawanan membran dalam mitokondria. Gradien tersebut dapat
dipertahankan melalui rantai transport elektron. Hal ini karena rantai tersebut
merupakan pengubah energi yang menggunakan aliran elektron eksergonik untuk
memompa H+ melintasi membran.
• ATP sintase memiliki tiga bagian utama yaitu komponen silindris tonjolan tombol
yang mendandung tempat katalitik, dan batang sebagai penguhubung kedua komponen
lainnya. Silinder adalah rotor yang berputar searah jarum jam apabila H+ melintas
menuruni gradien sehingga batang ikut berputar dan mengaktivasi tempat katalitik
dalam tombol, yang menggabungkan fosfat + ADP à ATP.

Hasil: 34 ATP dengan nilai maksimum 38 ATP.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2008. Bakteri - Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya.


http://www.w3c.org/TR/1999/REC-html401-19991224/loose.dtd. Diakses tanggal 1 April
2012.
Dwidjoseputro, Prof. DR. D, 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Pelczar Jr, Michael J danChan,E. C. S, 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi 1, UI-Press,


Jakarta.
Syamsul huda, 2012 “Kelompok Utama Bakteri dan Jalur Metabolisme Karbohidrat Pada
Bakteri” Universitas Airlangga. syamsulhuda-fst09 pada 13 October 2012
Umar, s. 2008. Analisis Karbohidrat. (on line) (http://www.google.com/food4 healthy’s
Weblog.htm.
Yulneriwarni, 2008. Klasifikasi Bakteri (Mikrobiologi).
http://maliyuri.blogspot.com/2008/03/02-klasifikasi-bakteri-mikro-dasar.html. Diakses tanggal
1 April 2012.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dapartemen Kesehatan RI. 1989. Bakteriologi Umum.
Jakarta
Srikandi Fardias.1992. Mikrobiologi Pangan I. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai