Anda di halaman 1dari 3

FENOLOGI DAN PENGARUH UMUR PANEN BUAH

TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH OKRA


(Abelmoschus esculentus (L). Moench)

Oleh:

YUDINA HARMI PUTRI

1210212111

Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, MP


Pembimbing II : Dr. P.K. Dewi Hayati, SP., M.Si

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
FENOLOGI DAN PENGARUH UMUR PANEN BUAH
TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH OKRA
(Abelmoschus esculentus (L). Moench)

Abstrak

Informasi mengenai fenologi tanaman dan umur panen buah untuk produksi benih
okra belum banyak ditemukan, sementara benih sebagai bahan perbanyakan harus
memiliki viabilitas dan vigor yang tinggi. Penelitian ini telah dilaksanakan dari
bulan April hingga Agustus 2016 di UPT Kebun Percobaan dan Laboratorium
Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendapatkan informasi mengenai fenologi tanaman okra dan untuk
menentukan umur panen yang tepat berdasarkan viabilitas dan vigor benih.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan
sampel secara sengaja (purposive sampling) untuk fenologi dan percobaan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk penentuan umur panen benih
dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Faktor percobaan adalah umur panen
dari 38, 42, 46, 50, dan 54 hari setelah anthesis. Data dianalisis dengan uji F dan
dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test pada taraf 5% jika nilai F
berbeda nyata. Fenologi pembungaan dan pembuahan tanaman okra meliputi fase
inisiasi, fase mekar sempurna, dan fase pembentukan dan perkembangan buah
mencapai masak fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa okra memasuki
fase generatif pada 40-43 hari setelah tanam dan berlangsung selama 24-26 hari.
Masak fisiologis benih okra berkisar antara 42-46 hari setelah anthesis yang
ditandai dengan viabilitas dan vigor tertinggi

Kata kunci: Benih, pembungaan, masak fisiologis, viabilitas, vigor


OKRA (Abelmoschus esculentus (L). Moench) PHENOLOGY
AND THE EFFECT OF HARVEST TIME ON SEED
VIABILITY AND VIGOR

Abstract

Information about okra plant phenology and the best time to harvest for seed
production have not been well studied, meanwhile seed used for propagation
should possess a high viability and vigor. This research was conducted from April
to August 2016 in the Experimental Field and Seed Technology Laboratory,
Faculty of Agriculture, Andalas University. A descriptive method with purposive
sampling was used to describe the phenology and a completely randomized
design with four replicates was used to determine the best time to harvest. Seeds
were harvested 38, 42, 46, 50 and 54 days after anthesis. Data was analyzed
using the F-test and significant differences were further tested with Duncan’s New
Multiple Range Test at the 5% level. Flowering and fertilization phenology
observed included bud initiation phase, anthesis phase, fruit establishment and
development through to maturity. Okra entered the generative phase 40–43 days
after planting and continued for 24-26 days. Seeds reached physiological
maturity, as indicated by the highest viability and vigor, about 42–46 days after
anthesis.

Keywords: Seed, flowering, physiological maturity, viability, vigor.

Anda mungkin juga menyukai