Anda di halaman 1dari 12

KASUS STEMI (7-10)

Assesment

Tanggal Problem S.O Terapi Analisis DRP PLANNING &


Medik (Assesment ) MONITORING
1/09/2013
2/09/2013
3/09/2013
4/09/2013
5/09/2013
6/09/2013
07/09/2013 TAVB + GDP : 108 O2 masker : 3 Pasien  Ranitidin
Leukositosis + GD2PP : 203 Lpm terdiagnosa dihentikan
S.Acute gout APTT/control : PZ : 1500 cc/24 leukositosis terapinya karena
arthritis 26,6/ jam dan diberikan pasien tidak
26,3 Minum air : 500 terapi mengalami mual
PPT/control : cc /24 jam seftriakson muntah setelah hari
12,9/ ASA : 1 x 100 mg sejak tanggal pertama.
12,0 CPG : 1 x 75 mg 7-10/9 dan
LED : 66 Lovenox : 2 x 0,6 berdasarkan  Captopril
CRP : 23,1 cc hasil sebaiknya
Chol total : 167 Simvastatin : 0 – pemeriksaan dihentikan
TG : 119 0 – 20 mg laboratorium pemberiannya
HDL : 27 Alprazolam : 0 – diperoleh karena pasien tidak
LDL : 123 0 – 0,5 mg bahwa kadar mengalami
Ca : 8,1 Laxadin : 3 x CI leukosit kenaikan tekanan
Asam Urat : 6,9 Ranitidine : 2 x 1 menurun dari darah yang
WBC : 11,4 amp jumlah melebihi batas
RBC : 3,23 Ceftriaxon : 2 x 1 semula 11,4 normal. Sebaliknya
HB : 10,2 g menjadi 9,82. pasien mengalami
HCT : 31,2 Captopril : 3 x Pasien hipotensi, jadi
MCV : 96,7 12,5 mg didiagnosa sebaiknya
MCH : 31,5 Salbutamol : menderita diberikan obat
MCHC : 32,6 Tidak diberikan gout arthritis, golongan beta
Platelet : 243 Meloxicam : 2 x sedangkan blocker untuk
7,5 mg pada data menstabilkan
Metil prednisolon laboratorial tekanan darah.
: 3 x 4 mg tidak
menunjukan
08/09/2013 TAVB + O2 masker : 3 rpm adanya
Leukositosis + : 1500 cc/24 jam peningkatan
S.Acute gout Minum air : 500 Asam urat
arthritis cc /24 jam pada pasien .
ASA : 1 x 100 mg kemungkinan
CPG : 1 x 75 mg adanya
Lovenox : Tidak kesalahan
diberikan pada
Simvastatin : 0 – diagnosis
0 – 20 mg sehingga
Alprazolam : 0 – disarankan
0 – 0,5 mg untuk
Laxadin : 3 x CI melakukan
Ranitidine : 2 x 1 pemeriksaan
amp ulang
Ceftriaxon : 2 x 1 mengenai
g Asam urat
Captopril : 3 x pasien.
12,5 mg Data lab
Meloxicam : 2 x pasien
7,5 mg menunjukan
Metil prednisolon peningkatan
: 3 x 4 mg kadar
platelet.
Pasien
diberikan
terapi CPG
sebagai obat
antikoagulan,
namun belum
adekuat, jadi
harus
diberikan
secara terus
menerus.

09/09/2013 TAVB + Cl : 105 O2 masker : 3  Ranitidin


Leukositosis + K : 3,7 Lpm  merupa dihentikan
S.Acute gout Na : 132 PZ : Tidak kan terapinya karena
arthritis Asam Urat : 5,9 diberikan terapi pasien tidak
Minum air : 1200 yang mengalami mual
cc /24 jam dberika muntah setelah hari
ASA : 1 x 100 mg n tanpa pertama.
CPG : 1 x 75 mg indikas
Simvastatin : 0 – i yang  Captopril
0 – 20 mg jelas sebaiknya
Alprazolam : 0 –  Alpraz dihentikan
0 – 0,5 mg olam pemberiannya
Laxadin : 3 x CI diberik karena pasien tidak
Ranitidine : 2 x 1 an mengalami
amp untuk kenaikan tekanan
Ceftriaxon : 2 x 1 mensta darah yang
g bilkan melebihi batas
Captopril : 3 x denyut normal. Sebaliknya
12,5 mg jantung pasien mengalami
Meloxicam : 2 x hipotensi, jadi
7,5 mg sebaiknya
KSR : 2 X 1 tab diberikan obat
golongan beta
blocker untuk
menstabilkan
tekanan darah.
 KSR diberikan
karena pada
tanggal 9, pasien
mengalami
penurunan kadar
kalium.
10/09/2013 TAVB + Klinik : APTT/control :  Ranitidin
Leukositosis + STEMI inferior 12,6/ dihentikan
S.Acute gout + post TAVB 26,3 terapinya karena
arthritis PPT/control : pasien tidak
Elektrocardiog 12,9/ mengalami mual
rafi : 12,0 muntah setelah hari
Irama sinus Anti – HCV : pertama.
100x / menit. <0,23
TAVB dengan HbsAg : <0,10  Captopril
irama lolos WBC : 9,82 sebaiknya
jucntional 35x / RBC : 3,99 dihentikan
menit. OMI HB : 12,6 pemberiannya
inferior. HCT : 38,4 karena pasien tidak
MCV : 96,3 mengalami
Echocardiograf MCH : 31,5 kenaikan tekanan
i: MCHC : 32,7 darah yang
1. Katup – Platelet : 518 melebihi batas
katup : MR normal. Sebaliknya
trivial, TR pasien mengalami
trivial, PR hipotensi, jadi
trivial. sebaiknya
2. Dimensi diberikan obat
ruang golongan beta
jantung : LA, blocker untuk
RA, RV menstabilkan
normal, LV tekanan darah.
normal.
Tidak
tampak
vegetasi /
thrombusintr
acardiak.
3. Fungsi
sistolik LV
menurun (EF
by Teich
54% ; by
Biplane
54%). Fungsi
diastolic LV
normal.
4. Analisis
segmental
LV
hipokinetik
inferoseptal
(B – M),
inferior ( B –
M – A).
5. Tidak
terdapat
LVH (LVMI
68,42 g/m2,
RWT 0,368).

Hasil
angiografi
koroner :
LMCA : normal
LAD : normal
LCX : non –
dominan.
Normal.
RCA : dominan.
Tampak total
oklusi
diproksimal
RCA setelah
cabang conus.
Kesimpulan :
single vessel
disease.

Kesimpulan
Echo :
1. Katup –
katup tak
tampak
kelainan
- MR
trivial
- TR trivial
- PR trivial
2. Dimensi
ruang –
ruang
jantung
- LA
normal
- LV
normal
- RA
normal
- RV
normal
Tidak
tampak
thrombus /
vegetasi
intrakardiak.
3. Fungsi
sistolik LV
menurun (EF
by TEICH
59%, by
MOD A4C
54%).
4. Analisis
segmental
LV
hipokinetik
inferoseptal
(B – M),
inferior (B –
M)
5. Tidak
terdapat
LVH.

Saran : Staging
PCI di RCA.

CX – Thorax :
Kurang
inspirasi, kesan
normal.
11/09/2013
12/09/2013
13/09/2013
14/09/2013
15/09/2013
16/09/2013
17/09/2013
18/09/2013
19/09/2013

Anda mungkin juga menyukai