Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)

FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA


POKOK BAHASAN MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK

Hasnani Akib
Pendidikan Matematika, SMK Negeri 5 Sidrap
hasnaniakib@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Tujuan


penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan perangkat dalam
pembelajaran matriks yang valid, praktis, dan efektif. Produk yang dikehendaki dalam
penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matriksi yang valid, praktis dan efektif.
Produk tersebut terdiri dari 8 komponen, yaitu (1) RPP; (2) Buku peserta didik; (3) Lembar
kerja peserta didik; (4) lembar Penilaian Hasil Belajar (5) Lembar observasi aktivitas
peserta didik; (6) lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran; (7) angket
respon peserta didik; (8) lembar validasi. Proses pengembangan perangkat pembelajaran
menggunakan modifikasi model 4-D dari Thiagarajan. Ujicoba dilakukan di SMK Negeri
2 Sidenreng Kabupaten Sidrap peserta didik kelas X TKJ. Hasil yang diperoleh pada
ujicoba tersebut adalah pengembangan perangkat pembelajaran matriksi yang valid,
praktis dan efektif. Sebagai implikasi yang diperoleh dari perangkat ini, disarankan: (1)
kepada pendidik Matematika untuk dapat menggunakan perangkat ini pada materi matriks,
(2) untuk keperluan pengembangan selanjutnya, pendidik diharapkan dapat
mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran (RPP, buku peserta didik, lembar kerja
peserta didk dan lembar penilaian hasil belajar) yang disesuaikan dengan pembelajaran
saintifik. Sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dan dapat mengkonstruksi sendiri
ide/ pengetahuannya sesuai dengan kurikulum 2013, (3) bagi peneliti yang berminat
melakukan penelitian pengembangan perangkat agar mencermati segala kelemahan dan
keterbatasan penelitian ini, sehingga penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan
perangkat yang lebih valid, praktis, dan efektif.

Kata Kunci: Scientific, Matriks, Pendidikan Matematika, Sekolah Kejuruan.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang


dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan
tuntutan masyarakat modern.
Salah satu tujuan mengikuti jenjang pendidikan yakni untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh
melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal. Oleh karena itu seiring
dengan perkembangan jaman, pendidikan perlu untuk ditingkatkan, sehingga
pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 175
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berlangsung sangat


pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut,
setiap negara dituntut untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
yaitu manusia yang mempunyai kesiapan mental dan kemampuan berpartisipasi
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan
kualitas bangsa itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
maka pembangunan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang mutlak
dilakukan. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan bangsa,
sehingga apabila pendidikan baik maka kualitas sumber daya manusia juga
meningkat.
Pada zaman ini semua orang dituntut untuk dapat menguasai ilmu
pengetahuan sehingga dapat menguasai teknologi dan dapat beradaptasi dengan
keadaanya. Suatu bangsa dikatakan maju apabila bangsa tersebut dapat menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini berarti sumber daya manusia bangsa tersebut
harus mempunyai mutu yang tinggi, mandiri dan memiliki kemampuan komparatif,
inovatif, kompetitif dan mampu berkolaboratif sehingga sumber daya manusia
tersebut, akan lebih mudah menyerap informasi baru lebih efektif, sehingga mereka
mempunyai kemampuan yang handal dalam beradaptasi untuk menghadapi
perubahan zaman yang semakin cepat. Banyak orang awam maupun para ahli
berpendapat, bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat
mendasar dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin
perkembangan sosial, teknologi maupun ekonomi.
Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
mengembangkan daya pikir manusia. Matematika merupakan suatu mata pelajaran
yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah
Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Khusus untuk mata
pelajaran matematika, selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep
yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan
prasyarat pemahaman koengalami kesulitan dalam memahaminya. Dari sulitnya
memahami ditambah dengan metode pembelajaran guru yang konvesional
membuat siswa semakin tidak menyenangi pelajaran matematika. Hal ini
menyebabkan prestasi belajar matematika rendah.
Guru merupakan faktor kunci dalam merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran agar matematika menjadi pelajaran yang menarik di dalam
kelas dan disukai siswa. Penguasaan materi oleh guru hanya salah satu syarat dalam
mengajar matematika. Akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara kita
menyampaikan atau menyalurkan apa yang ada di dalam pikiran guru ke pikiran
peserta didik, serta bagaimana membuat para siswa menjadi betah dan senang
belajar matematika.
Seorang guru dalam proses pembelajaran perlu mempersiapkan perangkat
pembelajaran sebagai sarana untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
materi matematika yang disajikan, sekaligus memudahkan pendidik dalam

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 176
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

menerapkan standar kompetensi lulusan sebagaimana yang termuat dalam


Permendikbud No.54 tahun 2013.
Penyusunan perangkat pembelajaran merupakan salah satu kegiatan awal
bagi guru matematika untuk mengajarkaan bahan ajarnya supaya lebih terstruktur
dan terarah, serta dapat memilih model-model pembelajaran yang baik digunakan
untuk peserta didiknya. Model pembelajaran adalah sebagai suatu desain yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa.
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara
guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempuyai tugas untuk memilih
model dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Pasal 25 (4) tentang
Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa pembelajaran dan
penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan
dengan ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor
(keterampilan). Pada umumnya pembelajaran yang dilakukan pendidik lebih
menekankan pada ranah kognitif. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena
pendidik kurang memahami ranah afektif dan psikomotor. Oleh karena itu perlu ada
acuan untuk mengembangkan perangkat psikomotorik.
Dalam setiap pembelajaran, guru berharap agar peserta didik yang diberi
pelajaran memperoleh hasil belajar sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Kenyataan yang dijumpai di lapangan
sangat bertolak belakang dengan yang diharapkan guru. Dalam proses
pembelajaran, tidak semua peserta didik yang memperoleh hasil belajar yang
maksimal, bahkan masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Agar
diperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan,
maka guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat.
Guru sebelum mengajar perlu membuat perencanaan pembelajaran agar
mampu mengelola pelaksanaan proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Guru dituntut mampu menerapkan
suatu strategi pembelajaran agar supaya konsep yang sudah diajarkan kepada siswa
dapat dipahami, dimengerti dan bertahan lama dalam pikiran siswa serta mampu
menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Menghadapi kurikulum 2013 yang mengedepankan keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran yang difasilitasi dengan penggunaan strategi pembelajaran
yang mendorong keaktifan peserta didik. Salah satu strategi pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik. Pembelajaran
dengan metode saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum,

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 177
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi masalah


yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),
mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik, mengolah/menganalisis
data/informasi dan menarik kesimpulan dan mengomunikasikan kesimpulan.
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan mencipta (Kemdikbud, 2013).
Ketercapaian tujuan pembelajaran khususnya pada Kurikulum 2013 tidak
hanya menuntut kompetensi peserta didik pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga
meliputi kompetensi sikap dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut yang
berupaya dibentuk dalam pendekatan saintifik melalui tahapan mengamati,
menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan dan membuat jejaring membutuhkan
penilaian untuk mengukur ketiga kompetensi tersebut.
Penerapan suatu strategi pembelajaran perlu didukung oleh penggunaan
perangkat pembelajaran yang sesuai. Perangkat pembelajaran yang baik harus
memenuhi kriteria yang valid, praktis dan efektif.
Kenyataan yang dijumpai di lapangan sangat bertolak belakang dengan
yang diharapkan guru. Dalam proses pembelajaran, tidak semua peserta didik
memperoleh hasil belajar yang maksimal, bahkan masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar. Guru telah berusaha mengatasi masalah dengan
menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa,tetapi dalam
pelaksanaannya tidak didukung oleh perangkat pembelajaran yang sesuai.
Akibatnya tahapan pelaksanaan strategi pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
Hal di atas merupakan permasalahan yang menarik untuk dikaji dan
dipikirkan solusinya, yaitu dengan penyediaan perangkat pembelajaran yang
memadai dan membantu siswa dalam belajarnya, memberikan informasi yang
akurat tentang materi pelajaran, menarik minat dan meningkatkan motivasi
belajarnya, memancing melakukan aktivitas matematika, sehingga mereka sendiri
banyak dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Berdasarkan paparan di atas
penulis merasa perlu untuk meneliti, dengan tujuan untuk mengembangkan dan
menghasilkan pengembangan perangkat saintifik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and Development


yang bertujuan untuk mendesain dan mengembangkan Perangkat Pendekatan
saintifik pada pokok bahasan matriks yang meliputi pengembangan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku
Peserta didik (BPD), Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) dan Tes Hasil Belajar
(THB). Pengembangan perangkat pembelajaran adalah merupakan serangkaian
proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
berdasarkan teori pengembangan yang ada.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 178
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sidenreng dan subjek


penelitian adalah peserta didik kelas X Teknik Komputer dan Jaringan semester
ganjil tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 37 orang.
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data tentang
pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada pokok bahasan matriks. Instrumen
penelitian ini terdiri dari : (1) Lembar validasi perangkat pembelajaran, (2) lembar
observasi, (3) angket respon peserta didik, dan (4) tes penguasaan peserta didik
terhadap materi pelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengembangan Perangkat


Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pengembangan dari Thiagarajan yang dikenal dengan
model 4-D (four D models) dengan urutan tahapan pengembangan yaitu tahap
pendefenisian (define), tahap perancangan (design), tahap
pengembangan(develop), dan tahap penyebaran.
Hasil pengembangan perangkat pembelajaran saintifik diuraikan sebagai
berikut:

2. Hasil Tahap Pendefenisian (define)


Tahap pendefenisian bertujuan untuk menentukan dan mendefenisikan
syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan
batasan materi. Tahap pendefenisian ditetapkan terlebih dahulu sebagai landasan
dalam penyusunan rancangan perangkat pembelajaran yang akan
dikembangkan.Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu: (1) analisis awal
akhir,tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah esensial yang dihadapi
oleh pendidik dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. (2) karakteristik
peserta didik, tahap ini peserta didik akan menemukan konsep pembelajaran dengan
bimbingan pendidik. (3) analisis materi, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis
konsep-konsep utama yang akan dipelajari terkait materi-materi yang dipelajari
peserta didik, selanjutnya materi tersebut disusun secara hirarkis, (4) analisi tugas,
pada tahap ini diorientasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik tugas yang
harus diselesaikan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung maupun
tugas yang harus diselesaikan diluar proses pembelajaran, (5) dan spesifikasi tujuan
pembelajaran. Kegiatan ini ditetapkan terlebih dahulu sebagai landasan untuk
melangkah ke tahap-tahap pengembangan selanjutnya.
3. Hasil Tahap Perancangan (design)
Tahap ini bertujuan merancang prototype perangkat pembelajaran. Hasil
tahap perancangan berupa empat buah perangkat pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Peserta Didik, Lembar Kerja Peserta

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 179
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Didik, dan Tes Hasil Belajar Peserta Didik. Perangkat pembelajaran yang
dihasilkan pada perancangan (design) ini disebut draf awal.
Kegiatan pada tahap perancangan adalah sebagai berikut:(1) Penyusunan
tes, penyusunan tes didasarkan pada analisis materi dan analisis tugas yang
dijabarkan dalam indikator pencapaian. Tes yang dimaksud adalah tes hasil belajar
pada materi Matriks.(2) Pemilihan media, pada tahap ini yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran saintifik untuk materi matriks di kelas X SMK meliputi
perangkat pembelajaran adalah perangkat pembelajaran, (3) Pemilihan format
perangkat pembelajaran berdasar pada pembelajaran scientific.

4. Hasil Tahap Pengembangan (develop)


Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk akhir perangkat
pembelajaran setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahli dan data
hasil uji coba. Tahap pengembangan adalah tahap lanjutan dari tahap pendefenisian
dan tahap perencangan dan merupakan tahap ketiga dari model 4-D. kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah validasi ahli dan uji coba terbatas. Hasil kegiatan
pada tahap pengembangan menjadi acuan untuk menilai apakah perangkat yang
telah dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

5. Hasil Tahap Penyebaran (disseminate)


Tahap penyebaran merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah
dikembangkan melalui uji coba, revisi, serta validasi ahli pada skala yang lebih luas.
Hasil revisi pada tahap ini menghasilkan draf final perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan saintifik.
Dari hasil analisis kevalidan perangkat pembelajaran yang meliputi:(1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Buku Peserta Didik (BPD), (3)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), (4) Tes Hasil Belajar. Nilai validasi berada
dalam batas interval (2,5 ≤ 𝑉 ≤ 3,5), yang artinya keseluruhan perangkat berada
pada kategori valid dengan rebiabilitas R ≥ 89 % artinya berada pada kategori
reliabel.
Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kevalidan
dan kriteria reliabilitas. Kedua validator juga menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan dengan revisi sedikit oleh
karena itu dilakukan revisi berdasarkan saran dari kedua validator. Saran-saran
tersebut meliputi: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan mencirikan
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik, (2) penyajian materi
dari struktur bahasa yang baku dan jelas petujunknya yang disesuaikan dengan
model pembelajaran yang dipilih, (3) hal-hal yang akan dikonstruk oleh peserta
didik jelas pada setiap aktivitas/masalah-masalah yang disajikan. Setelah dilakukan
revisi maka perangkat pembelajaran ini dapat digunakan dalam proses
pembelajaran matematika. Selain itu penyajian materi pada perangkat tersebut

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 180
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

merupakan penyajian dengan pengkonstruktruksian yang dilakukan oleh peserta


didik sendiri.

Kepraktisan Perangkat Pembelajaran


Secara teoritis, hasil penilaian ahli dan praktisi dalam bidang pendidikan
matematika terhadap perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
saintifik menyatakan bahwa perangkat layak digunakan dalam proses
pembelajaran. secara empirik, berdasarkan hasil pengamatan terhadap perangkat
pembelajaran oleh lima pengamat menyatakan pembelajaran terlaksana dengan
baik pada uji coba. Berdasarkan hasil penilaian pengamat, maka perangkat telah
memenuhi kriteria kepraktisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2007: 8)
bahwa kepraktisan ditetapkan berdasarkan bahwa produk perangkat pembelajaran
dapat diterapkan dilapangan dengan menggunakan model pembelajaran yang
relevan.

Keefektifan Perangkat Pembelajaran


Kriteria keefektifan pembelajaran yang meliputi: (1) ketuntasan tes hasil
belajar, (2) aktivitas peserta didik (3) Respon peserta didik. Untuk mengkatagorikan
keefektifan dari suatu perangkat pembelajaran, maka ketiga indikator kriteria
tersebut harus terpenuhi, tetapi indikator pertama harus terpenuhi yaitu ketuntasan
peserta didik. Dari ketiga komponen di atas , pada saat uji coba ketiga komponen
terpenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan saintifik memenuhi kriteria keefektifan.

Kendala-kendala yang alami selama penelitian


Ada beberapa kendala yang dialami selama kegiatan pengembangan,
terutama dalam kegiatan ujicoba. Kendala-kendala yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
a) Pengamat (observer) merasa kesulitan melakukan kegiatan pengamatan dalam
waktu yang bersamaan, walaupun sebelum ujicoba dilaksanakan pengamat
sudah dilatih melakukan pengamatan.
b) Pengelolaan waktu yang telah dialokasikan di RPP, masih terasa sulit dicapai
secara maksimal, terutama pada bagian materi yang mempunyai tingkat
kesukaran yang tinggi. Misalnya pada sub pokok bahasan menentukan besar
sudut.
c) Pada awal uji coba, peserta didik masih terkendala mengubah sikap kebiasaan
sebelumnya yaitu mencatat apa yang diberika oleh pendidik, sehingga
menerapkan suatu model pembelajaran dan pendekatan, peserta didik belum
terbiasa menkontruksi pengetahuannya sendiri. Namun hal ini dapat diatasi
dalam pembagian kelompok yang diatur dengan tingkat kemampuan peserta
didik sehingga peserta didik yang berkemampuan tinggi membimbing yang
berkemampuan sedang dan rendah, atau pendidik memberi arah/petunjuk di

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 181
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

papan tulis. Untuk itu peserta didik perlu diberi masalah untuk diselesaikan
sendiri dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaiakannya.

Keterbatasan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik pada materi Matriks
dengan kompotensi dasar memahami konsep matriks, transpose matriks dan
kesamaan dua matriks, operasi matriks dan penerapan konsep matriks. Model
pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model 4-D. Melalui prosedur
pengembangan model 4-D tersebut dihasilkan perangkat yang dikatagorikan baik.
Akan tetapi dalam penelitian pengembangan terdapat beberapa ketebatasan antara
lain: (1)Uji coba lapangan yang sesungguhnya hanya dilakukan pada satu kelas saja
yaitu kelas X TKJ SMK Negeri 2 Sidenreng, untuk mendapatkan masukan yang
lebih banyak seharusnya uji coba lapangan tidak dilakukan hanya pada satu kelas
satu akan tetapi diujicobakan pada beberapa kelas. (2) Perangkat yang
dikembangkan terbatas pada materi Matriks dengan kompetensi dasar memahami
konsep matriks, transpose matriks dan kesamaan dua matriks, operasi matriks dan
penerapan konsep matriks.

Spesifikasi Perangkat Pembelajaran Saintifik


Pada dasarnya guru telah membuat perangkat pembelajaran sebagai
persiapan dalam melakukan proses belajar-mengajar. Namun dalam membuat
perangkat, guru belum memperhatikan langkah-langkah pembuatan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Penyebabnya yaitu model
pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru. Sedangkan pada
penelitian ini, model pembelajaran dan pendekatan yang digunakan berpusat pada
siswa sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Sehingga akitivitas saintifik dan
model pembelajaran yang diterapkan terlihat pada perangkat yang digunakan.
Dengan kata lain, perangkat menjadi fasilitas diterapkannya model dan pendekatan
pembelajaran yang sesuai.
RPP yang disusun pada penelitian ini mengacu pada model pembelajaran
dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013, dengan
menampilkan kegiatan guru dan peserta didik. Kegiatan pembelajaran
memperlihatkan fase-fase model pembelajaran dan aktivitas peserta didik mengacu
pada langkah-langkah pembelajaran saintifik.
LKPD yang disusun memuat aktivitas siswa sesuai dengan langkah-langkah
pada pendekatan saintifik. Pembelajaran saintifik dapat terlaksana dengan baik
apabila LKPD yang disusun memuat aktivitas santifik siswa.
Buku peserta didik disusun dengan mengacu pada kompetensi inti,
kompetensi dasar, indicator pencapaian, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk menyelesaikan LKPD.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 182
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Lembar penilaian hasil belajar disusun untuk digunakan sebagai alat ukur
pencapaian hasil belajar sekaligus mengukur keberhasilan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang telah


dikemukakan, serta dihubungkan dengan pertanyaan penelitian, maka dapat
disimpulkan beberapa hal pokok yang berkaitan dengan pengembangan perangkat
pembelajaran saintifik sebagai berikut.
1. Proses pengembangan perangkat menggunakan model pengembangan
perangkat Thiagarajan yang terdiri dari 4 tahap yaitu (1) pendefinisian (define),
(2) perancangan (designs), (3) pengembangan (develop), dan (4) penyebaran
(dessiminate). Hasil yang diperoleh pada masing-masing tahap adalah:
a. Tahap pendefenisian (define)
Analisis pada tahap ini memberikan gambaran tentang masalah esensial
yang dihadapi guru terkait dengan proses pembelajaran di kelas, gambaran
tentang sikap peserta didik sehingga perlu dikembangkan nilai-nilai saintifik,
bahasa yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta latar belakang
tingkat kognitif peserta didik pada tempat penelitian, dan penyusunan secara
hirarki materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
b. Tahap perancangan (design
Pada tahap perancangan dihasilkan 4 buah draf awal yaitu RPP, Buku
peserta didik, LKPD, dan THB. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap
perancangan ini anatara lain: (1) penyusunan tes, (2) pemilihan media (3)
pemilihan format, (4) desain awal perangkat pembelajaran menghasilkan 4
buah draft awal yang mengikuti format yang telah ditetapkan.
c. Tahap pengembangan (develop)
Pada tahap pengembangan terdiri atas simulasi terhadap perangkat
pembelajaran, validasi para ahli dan praktisi terhadap perangkat pembelajaran
yang telah dirancang, dan uji coba perangkat pada SMK Negeri 2 Sidenreng.
d. Tahap penyebaran (disseminate)
Pada tahap ini, perangkat yang telah direvisi berdasarkan saran dari para
ahli dan hasil ujicoba kemudian disebarkan dalam bentuk sosialisasi kepada
guru-guru tempat penelitia dilaksanakan.
2. Secara umum hasil pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian
ini valid, praktis, efektif. (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku
peserta didik, Lembar kerja peserta didik (LKPD), dan Lembar penilaian hasil
belajar. Dikategorikan valid. (b) praktis, berdasarkan hasil pengamatan oleh
pengamat bahwa perangkat pembelajaran terlaksana dengan baik pada saat uji
coba, dan (c) efektif, telah memenuhi tiga kategori kriteria yaitu ketuntasan
penilaian hasil belajar secara klasikal tercapai, aktivitas peserta didik efektif
dan respon terhadap pembelajaran positif.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 183
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Saran

Berdasarkan hasil dan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini,


dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) Penelitian ini sudah menghasilkan
perangkat pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif. Oleh karena itu, disarankan
kepada pendidik matematika untuk dapat menggunakan perangkat ini pada materi
Matriks. (2) Untuk keperluan pengembangan selanjutnya, pendidik diharapkan
dapat mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran (RPP, Buku peserta didik,
lembar kerja peserta didik (LKPD), dan Tes hasil belajar) yang disesuaikan dengan
pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik. Sehingga peserta didik
akan lebih termotivasi dan dapat mengkontruksi sendiri ide/pengetahuannya sesuai
dengan kurikulum 2013. (3) Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian
pengembangan perangkat agar mencermati segala kelemahan dan keterbatasan
penelitian ini, sehingga penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan perangkat
yang lebih valid, praktis, dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Akib, Irwan. 2008. Belajar dan Pembelajaran MIPA. Makassar: Lembaga


Perpustakaan dan Penerbitan UNISMUH Makassar
Ahmad Sadikin, 2012, Pengembangan Model Pembelajaran, (online),
http://www.scribd.com/mobile/192459,30 Nopember 2014
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.
Asri Syamsul. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Dengan
Pendekatan Realistik Pada Siswa Kelas VIII SMP N.5 Bontomatene
Kab.Kepulauan Selayar. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs Universitas
Negeri Makassar.
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2007. Tentang Model Penilaian Kelas
Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati, 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fitriani, Yusrina. 2013. Pendekatan Scientific pada Kurikulum 2013 (Online),
(http://yusrinans.blogspot.com/2013/11/pendekatan-scientific-pada-
kurikulum.html, Diakses 17 Januari 2014).
Hudodjo,Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Penerbit Universitas. 2000.
Jirana. 2013. Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek pada Mata
Pelajaran Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif di SMA Negeri 2
Majene. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 184
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Kartini Syam. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Peluang Dengan


Model Kooperatif Tipe STAD untuk siswa Kelas XI SMA. Tesis tidak
diterbitkan. Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kusaeri, dkk. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Madeamin, Ishaq. (2011). Objektivitas dan Kepraktisan. Diambil dari
http://www.ak-ishaq.com/2011/06/objektivitas-dan-kepraktisan.html pada
31 Maret 2012.
Miarso, Yusufhadi, Terapan Teori Kognitif dalam Desain Pembelajaran.
Depdikbud, Jakarta, 1993.
Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan
Metakognitif. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: UNESA.
Parmadi, Andi. 2013. Pengembangan Perangkat Model Pengajaran Langsung
Untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik SMKN 1 Pitumpanua.
Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs Universitas Negeri Makassar.
Ratna W.D, 1998: Teori-teori Belajar Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan. Jakarta 1998.
Rochmad. (2011). Model Pengembangan Perangkat Matematika. Diambil dari
http://www.scribd.com/doc/78603233/Desain-Model-an pada 31 Maret
2012.
Sagala, Syaiful. 2006: Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Soedjadi, 2000, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Nasional, 2000.
Stefen J, Leon. 2001. Aljabar Linear dan Aplikasinya. Jakarta: Erlangga
Suherman, E, dkk, 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer.
Bandung.
Sukindar, Isni Hendarti. 2012. Pengembangan Alat Penilaian Kinerja Peserta didik
dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe STAD untuk
Peserta didik Kelas VIII SMP. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs
Universitas Negeri Makassar
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Trianto.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Trisyanto. (2009). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif. Diambil
dari http://trisdyanto-pembelajaran-
mat.blogspot.com/2009/04/pengembangan-perangkat-pembelajaran.html
pada 31 Maret 2012.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 185
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (JKIP)
FKIP Unismuh Makassar, Volume 4 No. 2 Desember 2017

Udin S, dkk, 1998. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas


Terbuka.
Uno, H.,& Koni, S. 2012. Asesmen Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardoyo, S, Mangun. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme: Teori dan Aplikasi
Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter. Bandung: Alfabeta.
Yazid, A. (2011). Kevalidan, Kepraktisan, dan Efek Potensial Suatu Bahan
Ajar. Diambil dari http://aisyahyazid.blogspot.com/2011/12/kevalidan-
kepraktisan-dan-efek.html pada 31 Maret 2012.

HASNANI AKIB / PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SCIENTIFIC PADA POKOK BAHASAN


MATRIKS UNTUK SISWA KELAS 10 SMK 186

Anda mungkin juga menyukai