Abstrak
Latar Belakang. Ikterus terdapat pada kira-kira 50 % dari semua bayi baru lahir di
mana sekitar 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi preterm mengalami ikterus
selama minggu pertama usianya. Fototerapi merupakan modalitas terapi dengan
menggunakan sinar yang dapat digunakan untuk pengobatan hiperbilirubinemia
pada neonatus. Fototerapi saat ini merupakan standar pengobatan untuk bayi
dengan hiperbilirubiemia neonatal. Efeknya secara bertahap dapat menurunkan
kadar bilirubin. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar
bilirubin pada ikterus neonatorum sebelum dan pasca fototerapi di Rumah Sakit
Pertamina Cirebon periode Januari-Agustus 2014. Metode. Metode penelitian
menggunakan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional dengan
waktu penelitian bulan November 2014. Data yang digunakan merupakan data
sekunder yang berasal dari Medical Record. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inkusi dan
ekslusi sebanyak 89 pasien. Hasil. Hasil penelitian diperoleh kadar bilirubin pada
pasien Ikterus Neonatorum sebelum fototerapi didapatkan hasil paling banyak pada
kadar bilirubin antara 12-15 mg/dL sebanyak 31 pasien (34,8%). Setelah dilakukan
fototerapi didapatkan penurunan kadar bilirubin paling banyak terjadi antara 7-10
mg/dL sebanyak 47 pasien (52,8%). Setelah ditabulasi didapatkan rerata kadar
bilirubin sebelum fototerapi sebesar 16,15 mg/dL dan setelah dilakukan fototerapi
sebesar 8,21. Di mana terjadi penurunan rerata kadar bilirubin sebesar 7,94 mg/dL.
Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya penurunan kadar bilirubin
pada Ikterus Neonatorum setelah dilakukan fototerapi sebesar 49,16 %.
Kata Kunci : Ikterus Neonatorum, Kadar Bilirubin, Fototerapi
Abstract
Background. Jaundice found in approximately 50% of all newborns in which
approximately 60% of term infants and 80% of preterm infants jaundice during the
first week of age. Phototherapy is a treatment modality using a beam that can be
used for the treatment of hyperbilirubinemia in neonates. Phototherapy is currently
the standard treatment for infants with neonatal hiperbilirubinemia. The effect can
gradually reduce levels of bilirubin. Objective. Objective to know the description
1
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
utama pemecahan sel darah merah > 13 mg/dL dan merupakan salah satu
bilirubin serum normal pada bayi baru Jika terjadi hiperbilirubinemia berat
lebih besar dari 12,9 mg/dL dan total 18-20 mg/dL).4,5 Bayi dengan
2
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
kematian atau kecacatan di kemudian kira 50 % dari semua bayi baru lahir
normal atau fisiologis yang lazim juta neonatus yang lahir setiap
terjadi pada 60-70% bayi aterm dan tahunnya, sekitar 65% menderita
bilirubin yang menyebabkan ikterus survei pada tahun 1998 di rumah sakit
bilirubin akan tampak secara klinis 25-50% neonatus cukup bulan dan
berupa pewarnaan kuning pada kulit lebih tinggi pada neonatus kurang
dan membran mukosa yang disebut bulan. Oleh sebab itu pemeriksaan
ikterus.1 Ikterus terdapat pada kira- ikterus pada neonatus harus dilakukan
3
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
rumah sakit pendidikan. Sebuah studi makanan menjadi molekul yang dapat
prevalensi ikterus pada bayi baru lahir jaringan otak yang dapat
atas 5 mg/dL dan 29,3% dengan kadar yang dikenal sebagai kernikterus.16
4
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
penelitian ini menggunakan desain saat timbul ikterus, berat badan lahir
5
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Variabel n %
Jenis Kelamin Laki-laki 56 62,9
Perempuan 33 37,1
Usia 1 hari 15 16,9
2 hari 25 28,1
3 hari 14 15,7
4 hari 6 6,7
5 hari 8 9,0
6 hari 2 2,2
7 hari 5 5,6
8 hari 5 5,6
9 hari 2 2,2
10 hari 4 4,5
> 10 hari 3 3,4
Berat Badan BBLR (<2500 gram) 32 36,0
Normal (≥2500 gram) 57 64,0
Usia Kehamilan Ibu Preterm (20-37 minggu) 46 51,7
Atern (38-42 minggu) 42 47,2
Posterm (>42 minggu) 1 1,1
Usia Ibu <20 tahun 4 4,5
20-35 tahun 77 86,5
>35 tahun 8 9,0
Riwayat Paritas Primipara (anak ke 1) 20 22,5
Multipara (anak lebih dari 1) 69 77,5
Riwayat Persalinan Normal 38 42,7
SC 51 57,3
Riwayat Asupan ASI 70 78,7
Susu Formula 12 13,5
ASI + Susu Formula 7 7,9
Lama Fototerapi 2 x 24 jam 25 28,1
3 x 24 jam 64 71,9
6
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
7
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
n % n % n % n % n % n %
8
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Tabel 5 Analisa usia neonatus saat timbul ikterus dengan kadar bilirubin
sebelum fototerapi
Kadar Bilirubin Sebelum Fototerapi
Usia 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
Neonatus mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
1 hari 0 0,0 1 6,7 9 60,0 3 20,0 2 13,3 0 0,0
2 hari 0 0,0 0 0,0 7 28,0 14 56,0 4 16,0 0 0,0
3 hari 0 0,0 0 0,0 4 28,6 5 3,7 5 35,7 0 0,0
4 hari 0 0,0 0 0,0 1 16,7 2 33,3 1 16,7 2 33,3
5 hari 0 0,0 0 0,0 1 12,5 1 12,5 1 12,5 5 62,5
6 hari 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 50,0 1 50,0 0 0,0
7 hari 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 40,0 1 20,0 2 40,0
8 hari 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 20,0 4 80,0
9 hari 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 100,0 0 0,0
10 hari 0 0,0 0 0,0 1 25,0 1 25,0 2 50,0 0 0,0
>10 hari 0 0,0 1 33,3 0 0,0 2 66,7 0 0,0 0 0,0
Dari tabel 5 diperoleh gambaran pada usia 1 hari (60%) dan kadar
usia neonatus dengan kadar bilirubin bilirubin total antara 12-15 mg/dL
total antara 10-12 mg/dL terbanyak terbanyak pada usia 2 hari (56%).
9
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Tabel 6 Analisa usia neonatus saat timbul ikterus dengan kadar bilirubin
pasca fototerapi
Kadar Bilirubin Pasca Fototerapi
Usia 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
Neonatus mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
1 hari 7 46,7 7 46,7 1 6,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 hari 15 60,0 10 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 hari 7 50,0 7 50,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 hari 1 16,7 5 83,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 hari 1 12,5 7 87,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 hari 1 50,0 1 50,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 hari 1 20,0 4 80,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
8 hari 2 40,0 3 60,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 hari 0 0,0 1 50,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 hari 3 75,0 1 25,0 1 50,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
>10 hari 2 66,7 1 33,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Tabel 7 Analisa berat badan lahir neonatus dengan kadar bilirubin sebelum
fototerapi
Kadar Bilirubin Sebelum Fototerapi
Berat Badan 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
Neonatus mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
BBLR <2500 gr 0 0,0 2 6,3 17 53,1 11 34,4 2 6,3 0 0,0
Normal ≥2500 gr 0 0,0 0 0,0 6 10,5 20 35,1 18 31,6 13 14,6
10
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Tabel 8 Analisa berat badan lahir neonatus dengan kadar bilirubin pasca
fototerapi
Kadar Bilirubin Pasca Fototerapi
Berat Badan 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
Neonatus mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
BBLR 19 59,4 12 37,5 1 3,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
<2500 gr
Normal 21 36,8 35 61,4 1 1,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0
≥2500 gr
Tabel 9 Analisa usia kehamilan ibu saat melahirkan dengan kadar bilirubin
sebelum fototerapi
Kadar Bilirubin Sebelum Fototerapi
Usia Kehamilan Ibu 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
Preterm 20-37 minggu 0 0,0 2 4,3 19 41,3 19 41,3 4 8,7 2 4,3
Aterm 38-42 minggu 0 0,0 0 0,0 4 9,5 11 26,2 16 38,1 11 26,2
Posterm >42 minggu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 0 0,0
11
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Tabel 10 Analisa usia kehamilan ibu saat melahirkan dengan kadar bilirubin
pasca fototerapi
Kadar Bilirubin Pasca Fototerapi
Usia Kehamilan Ibu 5-7 7-10 10-12 12-15 15-18 >18
mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL
n % n % n % n % n % n %
Preterm 20-37 minggu 24 52,2 21 45,7 1 2,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
1Aterm 38-42 minggu 15 35,7 26 61,9 1 2,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Posterm >42 minggu 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
13
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
14
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
15
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
16
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
17
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
18
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
19
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
20
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
21
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
22
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
23
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
dua dan tiga hari karena keterbatasan penanganan ikterus neonatorum, serta
data yang tercatat di rekam medis tenaga kesehatan mempunyai
Rumah Sakit Pertamina Cirebon, kompetensi yang lebih dalam
sehingga tidak diketahui penurunan menangani ikterus.
kadar bilirubin setiap jam. DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN 1. Gomella TL, Cunningham MD,
Fototerapi digunakan sebagai
Eyal FG. Hiperbilirubinemia.
terapi pengobatan pada bayi baru lahir
Dalam: Neonatology;
yang mengalami hiperbilirubinemia
karena aman dan efektif untuk Management. Procedures, On-
menurunkan bilirubin dalam darah.
Call Problems, Diseases and
Penurunan kadar bilirubin terlihat
Drugs. New York. Lange Medical
pada seluruh pasien Ikterus
Neonatorum di Rumah Sakit Book/McGraw-Hill Co. 2004;
Pertamina Cirebon setelah
247-50.
dilakukannya fototerapi.
2. Behrman, Kliegman, Arvin. Alih
SARAN
Dari hasil penelitian dapat bahasa oleh : Samik Wahab. Ilmu
disarankan bagi para orangtua untuk
Kesehatan Anak Nelson..
menambah pengetahuan dan
Indonesia : EGC, 2000; h.610-623
kesadaran tentang bagaimana
menjaga kesehatan janin selama 3. Kosim, M. Sholeh, Soetandio,
kehamilan serta memberikan
Robert, Sakundarno, M. Dampak
perlindungan kepada bayinya setelah
Lama Fototerapi Terhadap
lahir, sehingga diharapkan dapat
mencegah terjadinya ikterus yang Penurunan Kadar Bilirubin Total
berkelanjutan. Diharapkan rumah
pada Hiperbilirubinemia
sakit dapat menyediakan sarana dan
Neonatal. 2008. Sari Pediatri.
prasarana yang komprehensif untuk
menambah pelayanan dalam Vol.10. No.3
24
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
25
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
11. Depkes. 2007. hlm. 24. (2007) 2011, Vol. 13, No. 2.
26
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
27
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
27. Dept. Anak UPN. Faktor-faktor 30. Tan KL, Lim GC, Boey KW.
Januari-Desember 2005.
28
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)