Anda di halaman 1dari 144

DOKUMEN PENGADAAN

Nomor : 2/DP/KS/POK28/PUPR/2018
Tanggal : 06 September 2018

Untuk
Pengadaan

DED Jalan Poros Pajintan

Kelompok Kerja 28 Unit Layanan Pengadaan (ULP)


Barang Jasa Pemerintah Kota Singkawang
Tahun Anggaran 2018
BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya.
B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:
Jasa Konsultansi : jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware);

KAK : Kerangka Acuan Kerja;


HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
Kemitraan/ Kerja Sama : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai
Operasi (KSO) hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis;
LDP : Lembar Data Pemilihan;
LDK : Lembar Data Kualifikasi;
Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa;
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang
dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik;
Aplikasi SPSE Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui
website LPSE;
Form Isian Elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen isian yang
dapat diinput oleh pengguna aplikasi;
Form Isian Elektronik : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan penyedia
Data Kualifikasi barang/jasa untuk menginputkan dan mengirimkan data kualifikasi;
E-Lelang : Proses Seleksi sederhana dengan tahapan sesuai Perpres 54/2010 beserta
perubahan dan aturan turunannya. Semua istilah “seleksi” pada dokumen
ini merujuk pada pengertian “e-seleksi”

C. Seleksi Sederhana dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
D. Seleksi Sederhana ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha atau
Kemitraan/KSO.
E. Pokja ULP mengumumkan pelaksanaan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi melalui website:
www.lpse.singkawangkota.go.id, papan pengumuman resmi untuk masyarakat dan Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE.
BAB II. PENGUMUMAN SELEKSI DENGAN PASCAKUALIFIKASI
Pengumuman Seleksi tercantum dalam pada aplikasi SPSE
3

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup 1.1 Pokja ULP mengumumkan melalui aplikasi SPSE kepada peserta
Pekerjaan untuk menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan Jasa
Konsultansi sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum


dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan


pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak
dengan mutu sesuai Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai
kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta Seleksi 3.1 Seleksi Sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi ini terbuka dan
Sederhana dapat diikuti oleh semua peserta yang memenuhi kualifiaksi.

3.1 Peserta kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian


Kemitraan/Kerja Sama Operasi, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase
Kemitraan/ KSO dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/
KSO tersebut.

4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, Kolusi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
dan Nepotisme melakukan tindakan sebagai berikut:
(KKN), a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan
Penipuan, serta cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang
Persekongkolan bertentangan dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau
peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil seleksi, sehingga mengurangi/ menghambat/
memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud
pada angka 4.1 di atas dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses seleksi,
atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam oleh PA/KPA atas
masukan dari Pokja ULP;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

4.3 Pengenaan sanksi dilakukan oleh PA/KPA setelah mendapat


masukan/laporan dari Pokja ULP.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya,
Pertentangan menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan para
Kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.1


4

diatas antara lain meliputi:


a. Dalam satu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan
Komisaris sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris
pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada
Seleksi yang sama;
b. Konsultan perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/
diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
c. Konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau
anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa dan bersaing dengan perusahaan
lainnya, dilarang merangkap sebagai anggota ULP/Pejabat
Pengadaan atau pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Seleksi.
e. PA, KPA, PPK, anggota Pokja ULP, dan/atau Pejabat lain
yang berwenang baik langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang
sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.

5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti di luar


tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaan 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang


Produksi Dalam mengutamakan jasa konsultansi yang dilaksanakan di Indonesia
Negeri oleh tenaga ahli dalam negeri.

6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi dimungkinkan


menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat
lunak yang berasal dari luar negeri (impor) dengan ketentuan:
a. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat
diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang
nyata, dan diusahakan secara terencana untuk semaksimal
mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia;
b. komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan;
c. Semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada
di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan.

7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Tiap Peserta kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.

8.2 Dokumen Pemilihan meliputi :


a. Umum;
b. Pengumuman Seleksi;
c. Instruksi Kepada Peserta (IKP);
d. Lembar Data Pemilihan (LDP);
5

e. Bentuk Surat Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus Kontrak,


Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
g. Tata cara evaluasi penawaran;
h. Daftar Kuantitas sebagaimana dijelaskan dalam LDP;
i. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran,
2) Dokumen Penawaran Teknis, dan
3) Dokumen Penawaran Biaya.
j. Bentuk Dokumen Lain :
1) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),
2) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
3) Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan)

8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi :


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integeritas (untuk KSO);
c. Isian Data Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifiaksi.

8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen


Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran
yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko
peserta.

9. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam


Dokumen proses Seleksi menggunakan Bahasa Indonesia.
Pengadaan

10. Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi
Penjelasan SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.
(aanwijzing)
10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan
tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

10.3 Apabila diperlukan Pokja ULP dapat memberikan informasi


yang dianggap penting terkait dengan dokumen pengadaan.

10.4 Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan


lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta.

10.5 Pokja ULP menjawab setiap pertanyaan yang masuk, kecuali


untuk substansi pertanyaan yang telah dijawab.
10.6 Apabila diperlukan Pokja ULP pada saat berlangsungnya
pemberian penjelasan dapat menambah waktu batas akhir
tahapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
10.7 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, Penyedia
Jasa Konsultansi tidak dapat mengajukan pertanyaan namun
Pokja ULP masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.

10.8 Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan


(ulang).

10.9 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam


aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan
6

(BAPP).

10.10 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita


Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan diunggah melalui
aplikasi SPSE.

11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum
Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari Dokumen Pengadaan.

11.2 Perubahan rancangan kontrak, Kerangka Acuan Kerja (KAK),


spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pengadaan.

11.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak


dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan yang awal.

11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu


pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan
Adendum Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru
yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.

11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

11.6 Pokja ULP mengumumkan Adendum Dokumen Pengadaan


dengan cara mengunggah (upload) file adendum Dokumen
Pengadaan melalui aplikasi SPSE paling lambat 2 (dua) hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran. Apabila Pokja ULP
akan mengunggah (upload) file Adendum Dokumen
Pengadaan kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Pokja ULP wajib mengundurkan
batas akhir pemasukan penawaran.

11.7 Peserta dapat mengunduh (download) Adendum Dokumen


Pengadaan yang diunggah (upload) Pokja ULP pada aplikasi
SPSE (apabila ada).

12. Tambahan Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan kebutuhan


Waktu penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran maka Pokja
Pemasukan ULP memperpanjang batas akhir pemasukan penawaran.
Dokumen
Penawaran

C. PENYIAPAN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran dan kualifikasi.
Penawaran
dan kualifikasi 13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa


Penawaran Indonesia.
7

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen


Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa
asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan
dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen 15.1 Dokumen Penawaran Administrasi meliputi:


Penawaran a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan:
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran; dan
3) total biaya penawaran.
b. [surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk Kemitraan/KSO)];
15.2 Dokumen Penawaran Teknis terdiri dari:
a. data pengalaman perusahaan, terdiri dari :
1) data organisasi perusahaan (apabila ada perubahan
setelah pengumuman hasil kualifikasi),
2) daftar pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun
terakhir (apabila ada perubahan setelah pengumuman
hasil kualifikasi),
3) uraian pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun
terakhir, diuraikan secara jelas dengan mencantumkan
informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup
dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun),
4) uraian data pekerjaan yang sedang dilaksanakan
diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi
: nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data
pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi,
pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun).

b. Pendekatan dan metodologi, terdiri dari :


1) tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja
(KAK),
2) uraian pendekatan, metodologi dan program kerja,
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan jadwal waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima pekerjaan,
4) komposisi tim dan penugasan,
5) jadwal penugasan tenaga ahli.

c. Kualifikasi tenaga ahli, terdiri dari :


1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan,
2) surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan.

15.3 Dokumen Penawaran Biaya terdiri dari:


a. surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum masa
berlaku penawaran dan total biaya penawaran (dalam
angka dan huruf);
b. Rekapitulasi penawaran biaya;
c. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
d. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable
cost).
Keterangan: dokumen b, c, dan d tidak wajib dipenuhi untuk
kontrak lump sum.

15.4 Biaya Langsung Personil didasarkan pada harga pasar gaji


8

dasar (basic salary) yang terjadi untuk setiap kualifikasi dan


bidang jasa konsultansi.

15.5 Biaya Langsung Personil telah memperhitungkan biaya sosial


(social charge) dan tunjangan penugasan.

15.6 Biaya Langsung Personil dapat dihitung menurut jumlah


satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari atau jam) dengan
konversi menurut satuan waktu sebagai berikut :
SBOM = SBOB/4,1
SBOH = (SBOB/22) x 1,1
SBOJ = (SBOH/8) x 1,3
Dimana :
SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan
SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu
SBOH = Satuan Biaya Orang Hari
SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam

15.7 Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya
yang sebenarnya dikeluarkan Penyedia untuk
pengeluaranpengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang
meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa
peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya
pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan
laporan, biaya penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya,
dan lain-lain.

15.8 Biaya Langsung Non Personil pada prinsipnya tidak melebihi


40% (empat puluh perseratus) dari total biaya, kecuali untuk
jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti:
pekerjaan penilaian aset, survei untuk memetakan cadangan
minyak bumi, pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran,
penyelidikan tanah dan lain-lain.

15.9 Data kualifikasi (diinputkan melalui form isian


elektronik data kualifikasi).

16. Penawaran 16.1 Penawaran biaya ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
Biaya
16.2 [Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump
sum dan harga satuan, peserta mencantumkan harga satuan
dan biaya total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam
Rincian Biaya Langsung Personil dan Non-Personil. Jika harga
satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka kegiatan dalam
mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga satuan kegiatan yang lain dan kegiatan tersebut tetap
harus dilaksanakan].

16.3 Biaya overhead, Asuransi dan keuntungan serta semua pajak,


bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh peserta untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultansi ini diperhitungkan dalam total biaya
penawaran.

17. Mata Uang 17.1 Semua biaya dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pretasi pekerjaan jasa konsultansi ini
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam
LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
9

18. Masa Berlaku 18.1 Masa berlakunya penawaran sebagaimana tercantum dalam
Penawaran LDP.
dan Jangka
Waktu 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
Pelaksanaan
melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

19. Pengisian Data 19.1 Pengisian Data Kualifikasi


Kualifikasi a. Data kualifikasi disampaikan melalui form isian elektronik
kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE;
b. Jika form isian elektronik kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE belum mengakomodir data kualifikasi yang
disyaratkan Pokja ULP, maka data kualifikasi tersebut
diunggah (upload) pada fasilitas pengunggahan lain yang
tersedia pada aplikasi SPSE;
c. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara elektronik,
peserta menyetujui pernyataan sebagai berikut:
1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak
masuk dalam daftar hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka
direktur utama/pimpinan perusahaan, atau kepala
cabang, atau pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama
dan badan usaha yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar
hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan;
5) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai
pegawai K/L/D/I atau pimpinan dan pengurus badan
usaha sebagai pegawai K/L/D/I yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan K/L/D/I; dan
6) pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang
tercantum dalam dokumen pengadaan.
d. Untuk peserta yang berbentuk konsorsium/
kemitraan/bentuk kerjasama lain, pemasukan kualifikasi
dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/kemitraan/ bentuk kerjasama lain;

19.2 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan


mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
SPSE.

19.3 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui


dan ditandatangani oleh peserta pengadaan, kecuali untuk
penyedia Jasa Konsultansi yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) Pakta Integritas dan dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.

20. Pakta 20.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), serta akan
mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
10

profesional.

20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta seleksi pada suatu paket


pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk peserta yang
melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO), badan usaha
yang ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
wajib menyampaikan pakta integritas melalui fasilitas unggahan
lainnya pada form isian elektronik data kualifikasi di aplikasi
SPSE.

21. Bentuk Dokumen Penawaran disampaikan dalam bentuk file penawaran


Dokumen yang telah disandikan/dienkripsi menggunakan
Penawaran APENDO/Spamkodok dan dikirimkan melalui fasilitas pengiriman
penawaran pada aplikasi SPSE.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Penyampulan 22.1 File penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 1
dan Penandaan (satu) file penawaran yang telah disandikan/dienkripsi yang
Sampul terdiri dari:
Penawaran a. penawaran Administrasi,
b. penawaram Teknis,
c. penawaran Biaya.

22.2 File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi


Pengaman Dokumen (APENDO)/ Spamkodok.

22.3 Peserta mengirimkan file penawaran yang telah


disandikan/dienkripsi melalui aplikasi SPSE.

23. Penyampaian 23.1 File penawaran disampaikan dalam bentuk file, yang diunggah
Dokumen (upload) melalui aplikasi SPSE.
Penawaran
23.2 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP
dengan ketentuan:
a. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran
terenkripsi (*.rhs) hanya melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal yang ditetapkan, dengan cara:
1) File penawaran administrasi, teknis dan harga
dienkripsi menggunakan Apendo/ Spamkodok.
2) peserta mengunggah (upload) file penawaran
administrasi, teknis dan harga yang telah terenkripsi
(*.rhs) sesuai jadwal yang ditetapkan.
b. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Data kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah terkirim
sebelumnya.

23.3 Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain sebagai bagian


dari dokumen penawaran yang diunggah (upload) ke dalam
aplikasi SPSE dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan
telah ditandatangani secara elektronik oleh pemimpin/ direktur
perusahaan atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau
pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak
mewakili perusahaan yang bekerjasama.
23.4 Peserta tidak perlu menggunggah (upload) hasil pemindaian
dokumen asli yang bertanda tangan basah dan berstempel,
11

kecuali surat lain yang memerlukan tanda tangan basah dari


pihak lain.

23.5 Peserta dapat menggunggah (upload) ulang file penawaran


untuk mengganti atau menimpa file penawaran sebelumnya,
sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.

23.6 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan


penggunaan Apendo/ Spamkodok yang melekat pada Apendo/
Spamkodok.

23.7 Untuk Penyedia Jasa Konsultansi yang berbentuk


konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama lain, pemasukan
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/ kemitraan/bentuk kerjasama lain.

24. Batas Akhir 24.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi
Waktu SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada waktu yang
Pemasukan ditentukan oleh Pokja ULP.
Penawaran
24.2 Pokja ULP tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu
batas akhir pemasukan penawaran kecuali :
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pengadaan yang mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen
penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran setelah
batas akhir pemasukan penawaran.

24.3 Dalam hal Pokja ULP mengubah waktu batas akhir pemasukan
penawaran maka harus menginputkan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.

24.4 Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran tidak ada
peserta yang memasukkan penawaran, Pokja ULP dapat
memperpanjang batas akhir jadwal pemasukan penawaran.

24.5 Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka


24.4 dilakukan pada hari yang sama dengan batas akhir
pemasukan penawaran.

25. Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan setelah
Terlambat batas akhir waktu pemasukan penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

26. Pembukaan 26.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh
Dokumen (download) dan melakukan dekripsi file penawaran dengan
Penawaran menggunakan Apendo/ Spamkodok sesuai waktu yang telah
ditetapkan.

26.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi),


Pokja ULP menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE
untuk mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak
dapat dibuka dan bila dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan
file penawaran tersebut kepada LKPP.

26.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file


penawaran tidak dapat dibuka/ didekripsi maka Pokja ULP
12

dapat menetapkan bahwa file penawaran tersebut tidak


memenuhi syarat sebagai penawaran dan peserta yang
mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak
memasukkan penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP
akan melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.

26.4 Dengan adanya proses penyampaian file penawaran yang tidak


dapat dibuka (deskripsi) sebagaimana dimaksud dalam angka
26.2, Pokja ULP dapat melakukan penyesuaian jadwal evaluasi
dan tahapan selanjutnya.

26.5 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu


pembukaan penawaran, kecuali untuk file penawaran yang
sudah dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan keterangan
LPSE atau LKPP.

26.6 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta


maka Pokja ULP tetap melanjutkan proses pemilihan dengan
melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada
peserta yang memasukkan penawaran.

27. Evaluasi 27.1 Penawaran dievaluasi dengan cara memeriksa dan


Penawaran membandingkan Dokumen Penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan yang diurut mulai dari tahapan penilaian
persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan kewajaran
biaya.

27.2 Metode evaluasi, kriteria, dan tata cara selain yang disebutkan
dalam IKP tidak diperbolehkan.

27.3 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:


a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi biaya.

27.4 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :


a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti
dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,


mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;

c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang


sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup
serta kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, tanpa ada penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;

d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau


penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di
luar ketentuan Dokumen Pengadaan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau
tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.

e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan


alasan:
13

1) ketidakikutsertaan dalam pemberian penjelasan


(aanwijzing); dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan,
surat penawaran tidak berkop perusahaan.

f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan


intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan


usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/ persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP
dan/atau PPK dengan tujuan untuk memenangkan salah
satu peserta, maka :
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat;
3) apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 2), maka seleksi dinyatakan
gagal.

27.5 Evaluasi Administrasi :


a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan
terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian
kualifikasi;

b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,


apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
b) total penawaran biaya; dan
c) bertanggal.
3) Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan;
4) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
5) apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
6) apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

27.6 Evaluasi Teknis :


a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.

b. unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang


ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP.

c. evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai


angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan,
kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para
peserta, dengan ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai antara 10 %
14

s.d 20 %)
b) pendekatan dan metodologi (bobot nilai antara 20
% s.d 40 %);
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai antara 50 % s.d
70 %);
d) jumlah (100 %).
2) penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-
masing unsur sebagaimana tercantum dalam LDP;
3) bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

d. Penilaian terhadap Pengalaman Perusahaan dilakukan atas:


1) pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun
terakhir;
2) pengalaman kerja di lokasi kegiatan mendapat
tambahan nilai;
3) pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi: nama pekerjaan yang
dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang
dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai,
dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan
tahun);
4) penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan
yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping
untuk mengukur pengalaman juga dapat dipergunakan
untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;
5) pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi
dengan referensi atau kontrak sebelumnya yang
dilengkapi Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang
menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang
bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan
dapat dibuktikan kebenarannya dengan menghubungi
penerbit referensi/PPK/ pemilik pekerjaan;
6) sub unsur Pengalaman Perusahaan yang dinilai adalah:
a) pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot
4-8%);
b) pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan
(bobot 2-5%);
c) pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot
2-5%);
d) kapasitas perusahaan dengan memperhatikan
jumlah tenaga ahli tetap (bobot 2-5%);
e) [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan]
(bobot 0-2%).
f) Jumlah bobot sub unsur Pengalaman Perusahaan
10-20%.
7) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan sebagaimana tercantum
dalam LDP.

e. penilaian terhadap Pendekatan dan Metodologi dilakukan


atas:
1) pemahaman peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas
sasaran/ tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja;
2) sub unsur Pendekatan dan Metodologi yang dinilai
adalah:
a) pemahaman atas jasa layanan yang tercantum
15

dalam KAK, penilaian terutama meliputi:


pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan,
lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan
(aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
b) kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi:
ketepatan menganalisa masalah dan langkah
pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu
kepada persyaratan KAK, konsistensi antara
metodologi dengan rencana kerja, apresiasi
terhadap inovasi, tanggapan terhadap KAK
khususnya mengenai data yang tersedia, uraian
tugas orang bulan (person-month) tenaga ahli,
jangka waktu pelaksanaan, laporan-laporan yang
disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli
yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan,
jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah
orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
c) hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara
lain: analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi
teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
d) peserta yang mengajukan gagasan baru yang
diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas
keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan
nilai lebih;
e) [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.

f. kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas:


1) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, dan
persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah
diindikasikan di dalam KAK;
2) sub unsur Kualifikasi Tenaga Ahli yang dinilai adalah:
a) tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) pengalaman kerja profesional seperti yang
disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi
dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli yang
diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin
pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader)
dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil
pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai
berikut:
(1) tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap),
bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah
satu,
(2) apabila terdapat perhitungan bulan menurut
Pokja ULP lebih kecil dari yang tertulis dalam
penawaran, maka yang diambil adalah
perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan
Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan
yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(3) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis secara lengkap tanggal,
16

bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja


akan dihitung secara penuh (kecuali bila
terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(4) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis bulan dan tahunnya saja
(tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang
dihitung adalah total bulannya dikurangi 1
(satu) bulan,
(5) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal
dan bulan), maka pengalaman kerja yang
dihitung hanya 25 % dari total bulannya,
(6) kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi
pengalaman kerja profesional dibandingkan
dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai
dengan kriteria sebagai berikut:
(a) lingkup pekerjaan :
i. sesuai
ii. menunjang/terkait
(b) posisi :
i. sesuai
ii. tidak sesuai
(c) nilai masing-masing kriteria ditetapkan
oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan
yang tercantum dalam LDP.
(7) bulan kerja profesional yang didapatkan dari
angka (3), (4), dan (5) dikalikan dengan nilai
kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang
didapatkan dari angka (6),
(8) total seluruh bulan kerja profesional dibagi
dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka
waktu pengalaman kerja profesional seorang
tenaga ahli.
(9) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
profesional tenaga ahli dicantumkan dalam
LDP

c) sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh


pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai
dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam
KAK;

d) apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan,


tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat
keahlian/profesi, tidak diberi nilai;

e) lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK: penguasaan


bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan
Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat. Personil yang
menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas
diberikan nilai secara proporsional;
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam LDP.
4) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari
tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK
tidak diberi nilai.
5) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari
17

kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak


mendapat tambahan nilai.

g. Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas nilai


teknis (passing grade) seperti yang ditetapkan dalam LDP.
[Untuk metode evaluasi Biaya Terendah, peserta yang lulus
nilai ambang batas dan memiliki penawaran biaya terendah,
terendah 2 (dua) dan terendah 3 (tiga) dilanjutkan dengan
evaluasi biaya]

h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus


evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan; dan

i. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka


seleksi dinyatakan gagal.

27.7 Sebelum evaluasi biaya dilakukan koreksi aritmatik dengan


ketentuan :
a. untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan :
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Rincian Anggaran dan Biaya (RAB) disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Dokumen Penawaran Teknis.
2) kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Rincian
Anggaran dan Biaya (RAB) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran
Teknis dan harga satuan pekerjaan dianggap nol;
5) hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran
sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah dari urutan peringkat semula;
6) [untuk metode evaluasi Biaya Terendah, total penawaran
biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran tidak
dinyatakan gugur.]
b. untuk Kontrak Lump Sum atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Rincian Anggaran Biaya (RAB) disesuaikan dengan yang
tercantum dalam Dokumen Penawaran Teknis;
2) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Rincian
Anggaran Biaya (RAB) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran
Teknis (apabila ada);
3) hasil koreksi aritmatik tidak boleh mengubah nilai total
biaya penawaran pada bagian lump sum;
4) [untuk metode evaluasi Biaya Terendah, penawaran biaya
terkoreksi yang melebihi nilai pagu anggaran dinyatakan
gugur]
27.8 Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya pada Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga
satuan dilakukan terhadap:
a. kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
18

(remuneration);
b. kewajaran penugasan tenaga ahli (man month) sesuai
Penawaran Teknis;
c. kewajaran penugasan tenaga pendukung (man month);
d. kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-
Personil (direct reimbursable cost).

27.9 [Untuk metode evaluasi biaya terendah total penawaran biaya


terkoreksi yang melebihi nilai HPS tidak menggugurkan
penawaran sebelum dilakukan negosiasi biaya kecuali untuk
jenis kontrak lump sum.]
27.10 Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi persaingan usaha
tidak sehat dan/atau indikasi adanya pengaturan bersama
(kolusi/ persekongkolan) antar peserta, maka peserta yang
terindikasi bersekongkol digugurkan dalam proses seleksi.

27.11 Apabila dalam evaluasi seleksi ditemukan bukti harga tidak


wajar akibat persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) maka seleksi
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
daftar hitam.

27.12 Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil


Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya yang paling sedikit
memuat:
a. nama seluruh peserta;
b. hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk
alasan ketidaklulusan peserta;
c. [untuk metode evaluasi Biaya Terendah: daftar peserta yang
lulus nilai ambang batas dimulai dari urutan biaya
terendah]
d. ambang batas nilai teknis;
e. besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
f. kesimpulan tentang kewajaran :
1) biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
2) penugasan tenaga ahli;
3) penugasan tenaga pendukung; dan
4) biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
g. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
h. tanggal dibuatnya Berita Acara;
i. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan seleksi;
j. pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

27.13 Pokja ULP menginput Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, dan


Biaya pada aplikasi SPSE.

28. Evaluasi 28.1 [Untuk evaluasi biaya terendah, evaluasi kualifikasi dilakukan
Kualifikasi terhadap peserta yang lulus ambang batas dengan penawaran
biaya terendah dan telah dilakukan evaluasi biaya.]

28.2 Evaluasi Data Isian Kualifikasi dilakukan dengan metode sistem


gugur.

28.3 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:


a. Peserta tidak dalam pengawasan pengadilan;
b. tidak masuk dalam daftar hitam;
19

c. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan


tahun terakhir (SPT PPh tahunan);
d. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
e. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
f. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan.

28.4 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas


maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi data isian kualifikasi.

28.5 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah


merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapat dilengkapi.

28.6 Tata cara evaluasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam


Bab XI Dokumen Pengadaan ini.

28.7 Pokja ULP menginputkan hasil evaluasi kualifikasi pada


aplikasi SPSE.
28.8 Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, maka seleksi
dinyatakan gagal.
29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap peserta memenuhi
Kualifikasi persyaratan kualifikasi.

29.2 [Untuk metode evaluasi biaya terendah, apabila calon


pemenang tidak lulus pembuktian kualifikasi maka
pembuktian kualifikasi dilanjutkan terhadap peserta
berikutnya yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan
berdasarkan urutan biaya terendah berikutnya.]
29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi SPSE (offline).

29.4 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat


dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang
berwenang dan meminta rekamannya.

29.5 Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen kualifikasi


apabila peserta sudah pernah melaksanakan pekerjaan yang
sejenis dan/atau data kualifikasi penyedia sudah terverifikasi
dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP).

29.6 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada


penerbit dokumen, apabila diperlukan.

29.7 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan


data, maka peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

29.8 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian


kualifikasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

29.9 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi


dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka
peserta dianggap mengundurkan diri dan dikenakan sanksi
dimasukan dalam daftar hitam.
20

29.10 Apabila peserta mengundurkan diri dengan alasan yang tidak


dapat dipertanggungjawabkan, peserta dikenakan sanksi
dimasukan dalam daftar hitam.

F. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PEMENANG

30. Penetapan dan 30.1. Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi
Pengumuman SPSE.
Pemenang
30.2. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang
dan akan mengakibatkan Surat Penawaran habis masa
berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang masa berlaku surat penawaran secara
tertulis sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak.

30.3. Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila


ada) yang tidak bersedia memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan
sanksi.

30.4. Pokja ULP mengumumkan pemenang melalui aplikasi SPSE


sebagaimana tercantum dalam LDP .

31. Sanggahan 31.1 Peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran dapat


menyampaikan sanggahan secara elektronik atas penetapan
peringkat teknis kepada Pokja ULP dalam waktu yang telah
ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya penyimpangan dan
dapat ditembuskan secara offline (di luar aplikasi SPSE) kepada
PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP.

31.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan


prosedur meliputi:
a. penyimpangan ketentuan dan prosedur diatur dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan
turunannya serta yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat
yang berwenang lainnya.

31.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban elektronik atas semua


sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah
menerima sanggahan.

31.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP


menyatakan seleksi gagal.

31.5 Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam hal :


a sanggahan disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE (offline),
kecuali keadaan kahar atau gangguan teknis;
b sanggahan ditujukan kepada bukan kepada Pokja ULP; atau
c sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.

31.6 Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan tetap harus


ditindaklanjuti.
21

32. Undangan 32.1 Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai
Klarifikasi dan pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi
Negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan:
Teknis dan a. tidak ada sanggahan dari peserta;
Biaya b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.

32.2 Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu


klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

33. Klarifikasi dan 33.1 Untuk penawaran biaya pada Kontrak Harga Satuan atau
Negosiasi Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian
Teknis dan harga satuan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi
Biaya teknis dan biaya kepada calon pemenang seleksi.

33.2 Untuk penawaran biaya pada Kontrak Lump sum atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump
sum, Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis
kepada pemenang seleksi. Hasil klarifikasi dan negosiasi teknis
tidak merubah biaya penawaran.
33.3 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja
ULP dengan:
1) direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi;
2) penerima kuasa dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahan/ anggaran dasar;
3) Pihak lain yang bukan direktur utama/ pimpinan
perusahan/pengurus koperasi yang namanya tidak
tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar,
sepanjang pihak lain tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai
tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi berdasarkan akta
pendirian/anggaran dasar;
4) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat
pembuktian kualifikasi; atau
5) pejabat yang menurut Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) berhak mewakili kemitraan/ KSO.

33.4 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk:


a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan
memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan yang
diusulkan dengan biaya yang diusulkan, serta
mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas
pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja
yang optimal;
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif
dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai
sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan peserta
tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.

33.5 Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi


terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
22

e. program alih pengetahuan;


f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal kerja pemenang; dan
h. fasilitas penunjang.

33.6 Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi


terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di
pasaran.

33.7 Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil


dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau
bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang
bersangkutan, dengan ketentuan:
a. biaya satuan dari Biaya Langsung Personil, maksimum 4,0
(empat koma nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga
ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali
penghasilan yang pernah diterima berdasarkan perhitungan
dari daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan penyedia jasa konsultansi perorangan yang
bersangkutan;
b. unit Biaya Langsung Personil dihitung berdasarkan satuan
waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan
ketentuan sebagaimana tercantum dalam LDP.

33.8 Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung


(tenaga teknik dan penunjang/ administrasi), seperti: tenaga
survey, sekretaris, atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan
harga pasar tenaga pendukung tersebut.

33.9 Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung


Non-Personil yang dapat diganti (direct reimbursable cost)
dan/atau Biaya Langsung Personil (remuneration) yang dinilai
tidak wajar berdasarkan ketentuan pada angka 33.7.

33.10 [Untuk metode evaluasi biaya terendah, apabila hasil evaluasi


biaya serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak
ditemukan hal-hal yang tidak wajar, maka total penawaran
biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi nilai total pagu
anggaran.]

33.11 Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang seleksi


tidak menghasilkan kesepakatan, maka Pokja ULP melanjutkan
dengan mengundang pemenang cadangan pertama (apabila
ada) untuk melakukan proses klarifikasi dan negosiasi
sebagaimana di atur pada angka 33.1 dan seterusnya.

33.12 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dengan 1 (satu)


pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak
menghasilkan kesepakatan, maka seleksi dinyatakan gagal.

33.13 Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan


Negosiasi.

33.14 Apabila terjadi keterlambatan jadwal sampai dengan tahapan


Klarifikasi dan Negosiasi Teknis, dan akan mengakibatkan
surat penawaran habis masa berlakunya maka dilakukan
konfirmasi kepada pemenang, pemenang cadangan pertama
dan kedua (apabila ada), untuk memperpanjang masa berlaku
surat penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan
23

jadwal penandatanganan kontrak.

33.15 Apabila pemenang, pemenang cadangan pertama dan kedua


(apabila ada) tidak bersedia memperpanjang masa berlaku
surat penawaran maka dianggap mengundurkan diri dan
tidak dikenakan sanksi.

34. Pembuatan 34.1 BAHS merupakan kesimpulan hasil seleksi yang dibuat oleh
Berita Acara Pokja ULP dan ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/ 3
Hasil Seleksi (dua pertiga) dari jumlah anggota Pokja ULP, dan hasil
(BAHS) pemindaian BAHS diunggah (upload) pada aplikasi SPSE oleh
Pokja ULP.
34.2 BAHS harus memuat sekurang-kurangnya:
a. nama seluruh peserta;
b. ambang batas nilai teknis;
c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi
teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
d. [untuk metode evaluasi biaya terendah: biaya penawaran
dan biaya penawaran terkoreksi dari masing-masing
peserta yang lulus ambang batas dimulai dari urutan biaya
terendah];
e. hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
f. hasil klarifikasi dan negosiasi;
g. metode evaluasi yang digunakan;
h. unsur-unsur yang dievaluasi;
i. rumus yang dipergunakan;
j. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai hal ikhwal pelaksanaan seleksi;
k. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi; dan
l. tanggal dibuatnya berita acara.

G. PENUNJUKAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

35. Penunjukan 35.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS)
Penyedia Jasa kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar
Konsultansi untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).

35.2 PPK menerbitkan SPPBJ, bila sependapat dengan Pokja ULP,


kepada peserta seleksi dengan pemenang seleksi yang telah
mencapai kesepakatan dengan Pokja ULP dalam acara klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya untuk melaksanakan pekerjaan.

35.3 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
Pokja ULP menyampaikan BAHS kepada PPK.

35.4 SPPBJ ditembuskan (tanpa lampiran surat perjanjian) kepada


unit pengawasan internal.

35.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka PPK


meminta Pokja ULP untuk melakukan proses klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya kepada pemenang cadangan pertama
atau kedua, selama masa surat penawarannya masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

35.6 Apabila pemenang, pemenang cadangan pertama atau kedua


yang akan ditunjuk sebagai penyedia mengundurkan diri, maka
seleksi dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan
dari PPK.
24

35.7 Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan


yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksi berupa dimasukkan
dalam Daftar Hitam.

35.8 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil


pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan
mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE kepada
Penyedia yang ditunjuk.

36. BAHS, Berita 36.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHS atau Berita Acara
Acara Lainnya tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia
dan secara elektronik yang tidak dapat diakomodir atau difasilitasi
Kerahasiaan aplikasi SPSE.
Proses
36.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 36.1 diunggah (upload) oleh Pokja ULP menggunakan
menu upload informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
36.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil
Seleksi (BAHS) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan
saat pengumuman pemenang.

H. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

37. Seleksi Gagal 37.1 Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
dan Tindak a. seluruh peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi;
Lanjut Seleksi b. apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi
Gagal terjadi persaingan yang tidak sehat;
c. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump
sum diatas nilai pagu anggaran;
d. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran terhadap hasil Seleksi ternyata benar;
f. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir
dalam klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
g. klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan calon
pemenang dan pemenang cadangan pertama dan kedua tidak
menghasilkan kesepakatan; atau
h. seluruh penawaran biaya setelah klarifikasi dan negosiasi
untuk evaluasi pagu anggaran lebih tinggi dari nilai HPS;
i. seluruh penawaran biaya setelah klarifikasi dan negosiasi
untuk evaluasi biaya terendah lebih tinggi dari nilai Pagu
Angaran.

37.2 PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:


a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Seleksi tidak sesuai
dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan
aturan turunannya;
b. pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan
ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;
c. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri dari penunjukan pemenang;
d. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
e. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan ternyata benar;
f. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden
25

No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya;
g. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari
Dokumen Pengadaan; atau
h. pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta perubahan dan aturan turunannya.

37.3 [Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan


seleksi gagal, apabila ada pengaduan masyarakat atas terjadinya
KKN dan/atau terjadinya penyimpangan ketentuan dan
prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA,
ternyata benar.]

[Kepala Daerah menyatakan seleksi gagal, apabila ada


pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dan/atau terjadinya
penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan
Seleksi yang melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar.]

37.4 Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP


memberitahukan kepada seluruh peserta.

37.5 Setelah pemberitahuan adanya seleksi gagal, maka Pokja ULP


atau Pokja ULP pengganti (apabila ada) meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk
menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. seleksi ulang; atau
d. penghentian proses seleksi.

37.6 PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi


kepada peserta seleksi apabila penawarannya ditolak atau seleksi
dinyatakan gagal.
37.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya Seleksi gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka
dilakukan Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki
Dokumen Pengadaan.

38. Penandatangan Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap


an Kontrak rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan
pekerjaan, apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen
anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:
38.1 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa
apakah pernyataan dalam Data Isian Kualifikasi masih berlaku.
Apabila salah satu pernyataan tersebut sudah tidak terpenuhi,
maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.

38.2 PPK dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi


Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak,
kecuali mempersingkat dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya melewati batas tahun
anggaran.

38.3 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu pelaksanaan


pekerjaan melewati tahun anggaran, penandatanganan Kontrak
dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

38.4 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi


substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
26

38.5 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak


dalam Surat Perjanjian dengan maksud apabila terjadi
pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus Kontrak dan syarat-
syarat umum Kontrak;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. surat penawaran, beserta rincian penawaran biaya;
e. Kerangka Acuan Kerja;
f. daftar kuantitas (apabila ada); dan
g. dokumen lainnya, seperti: SPPBJ, BAHS, Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP) dan gambar-gambar.

38.6 Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:


a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2) Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh PPK.
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila
diperlukan.

38.7 Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama


penyedia adalah Direktur Utama/ Pimpinan
Perusahaan/Pengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam
Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

38.8 Pihak lain yang bukan Direktur Utama/Pimpinan


Perusahaan/Pengurus Koperasi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa, sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga
kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang
yang sah dari Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus
Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar.

38.9 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil


pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. LINGKUP PEKERJAAN : 1. Pokja ULP:


Kelompok Kerja Unit 28 Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kota
Singkawang.
2. Alamat Pokja ULP:
Jalan Firdaus No. 1 Singkawang Telp. (0562) 632593 Fax. (0562) 636023
3. Website: -
4. Website LPSE:
www.lpse.singkawangkota.go.id
5. Nama paket pekerjaan:
DED Jalan Poros Pajintan
6. Uraian singkat pekerjaan:
Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan DED Jalan Poros Pajintan

7. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:


75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender
B. SUMBER DANA : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
APBD Kota Singkawang Tahun Anggaran 2018
C. JENIS KONTRAK : 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran:
Kontrak Lump Sum
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran:
Kontrak Tahun Tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan:
Kontrak Pengadaan Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pengadaan:
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal
D. PEMBERIAN : Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE
PENJELASAN
DOKUMEN
PENGADAAN
E. MATA UANG : 1. Mata uang yang digunakan Rupiah
PENAWARAN DAN
2. Pembayaran dilakukan secara Bulanan (Monthly Certificate) / Termin.
CARA PEMBAYARAN

F. MASA BERLAKU : Masa berlaku penawaran selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender, dimulai sejak tanggal batas akhir
PENAWARAN pemasukan penawaran.
G. : Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE
JADWAL PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN

H. BATAS AKHIR WAKTU : Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE


PEMASUKAN
PENAWARAN
I. PEMBUKAAN : Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE
PENAWARAN
J. EVALUASI TEKNIS : Bobot unsur-unsur pokok yang dinilai :
1. Unsur Pengalaman Perusahaan : 20 %
a. Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi/kontrak
sebelumnya, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan.
b. Apabila tidak dilengkapi referensi atau kontrak sebelumnya yang tidak dilengkapi
dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan maka tidak dinilai.
c. Apabila dilengkapi referensi namun terbukti tidak benar, maka penawaran
digugurkan dan peserta dapat dikenakan Daftar Hitam.
d. Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis, dengan bobot sub unsur 4 %,
dan ketentuan penilaian sub unsur :
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai.
Jumlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak dijadikan pembanding
untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.
Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Keterangan:
X = Nama perusahaan
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumlah Pengalaman Perusahaan

e. Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan, dengan bobot sub unsur 2
%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada
lokasi kegiatan (Provinsi/Kabupaten/Kota). Jumlah paket pengalaman perusahaan
yang paling banyak di lokasi kegiatan tersebut, dijadikan pembanding untuk
mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

f. Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama[1], dengan bobot sub unsur 2
%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
i) Pengalaman sebagai lead firm :
Dihitung jumlah pengalaman menjadi lead firm . Jumlah yang paling banyak,
dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali
dengan 1/3 (satu per tiga) bobot sub unsur.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPLF = Nilai Pengalaman sebagai Lead Firm
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai Lead Firm

ii) Pengalaman mengelola kontrak:


Dihitung nilai kontrak tertinggi dari pekerjaan yang sejenis. Nilai kontrak
yang tertinggi, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang
diperoleh dikali dengan 1 / 3 (satu per tiga) bobot sub unsur.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Keterangan :
X = Nama perusahaan
NPK = Nilai Pengalaman Kontrak
NK = Nilai Kontrak

iii) Ketersediaan fasilitas utama :


Bila fasilitas utama tersedia, dihitung dengan rumusan sebagai berikut :

Keterangan :
X = Nama perusahaan
NFU = Nilai Fasilitas Utama
NFU bernilai 0 (nol) apabila :
(a)
fasilitas utama yang dibutuhkan tidak dicantumkan di dalam KAK.

(b) fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di dalam KAK, namun


tidak diusulkan di dalam Penawaran Teknis.
(c) fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di dalam KAK dan
diusulkan dalam Penawaran Teknis, namun tidak memenuhi salah
satu kriteria.

NFU bernilai 1 (satu) apabila :


Fasulitas utama yang diusulkan dalam Penawaran Teknis memenuhi seluruh
kriteria dalam KAK.

iv) Nilai pengalaman manajerial dan fasilitas utama


= NPLF + NPK + NFU

g. Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap,
dengan bobot sub unsur 2 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
Dihitung jumlah tenaga ahli tetap terbanyak untuk kemudian dijadikan
pembanding untuk mendapatkan nilai.
Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.
Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Keterangan:
X = Nama perusahaan
KP = Kapasitas Perusahaan
JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap

h. [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].


Dihitung dengan jumlah unsur lain yang dipersyaratkan yang tertinggi/terbanyak,
untuk kemudian dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang
diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.
i. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %
j. NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN = NP + NPL + Nilai Pengalaman Manajerial dan
Fasilitas Utama + KP + Nilai Sub Unsur Lainnya.
2. Unsur Pendekatan dan Metodologi : 30 %
a. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, dengan bobot
sub unsur 50 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
1) apabila memberikan tanggapan dengan sangat baik yang menggambarkan
pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, diberi nilai
100 (seratus);
2) apabila memberikan tanggapan baik menggambarkan pemahaman peserta
atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, diberi nilai 80 (delapan puluh);

3) apabila memberikan tanggapan dengan cukup baik yang menggambarkan


pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, diberi nilai
60 (enam puluh);
4) apabila memberikan tanggapan yang kurang menggambarkan pemahaman
peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, diberi nilai 40 (empat
puluh);
5) apabila memberikan tanggapan yang sangat kurang menggambarkan
pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, diberi nilai
20 (dua puluh);]
6) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila ada]
7) Apabila peserta tidak memberikan tanggapan atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, maka tidak diberikan nilai.
8) Nilai Sub Unsur Pemahaman Atas Jasa Layanan Yang Tercantum dalam KAK =
nilai yang didapatkan X bobot sub unsur.
b. Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 30 %, dan ketentuan
penilaian sub unsur :
1) ketepatan analisa yang disampaikan dan langkah pemecahan yang diusulkan
[sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 5 %
2) konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja [sangat baik, baik, cukup
baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi
nilai: 5 %
3) apresiasi terhadap inovasi [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 4 %
4) 1) dukungan data yang tersedia terhadap KAK [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai: 3
%.
5) uraian tugas [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 3 %.
6) jangka waktu pelaksanaan [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 3%.
7) program kerja, jadwal pekerjaan, dan jadwal penugasan [sangat baik, baik,
cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai : 3 %
8) organisasi [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 2 %.
9) kebutuhan fasilitas penunjang [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 2 %.

10) apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikan nilai.


11) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila ada]
12) ketentuan kriteria penilaian :
sangat baik = 100
baik = 80
cukup baik = 60
kurang = 40
sangat kurang = 20
13) Nilai Sub Unsur Kualitas Metodologi = Nilai rata-rata komponen sub unsur x
Bobot Sub Unsur.

c. Sub unsur hasil kerja (deliverable ), dengan bobot sub unsur 10 %, dan ketentuan
penilaian sub unsur :
1) penyajian analisis dan gambar-gambar kerja[1] [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang]sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai :
sesuai ketentuan kriteria.
2) penyajian spesifikasi teknis dan perhitungan teknis 2 [sangat baik, baik, cukup
baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi
nilai : sesuai ketentuan kriteria.
3) penyajian laporan-laporan [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : sesuai ketentuan
kriteria.
4) apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikan nilai.
5) ketentuan kriteria penilaian :
sangat baik = 100
baik = 80
cukup baik = 60
kurang = 40
sangat kurang = 20
6) Nilai Sub Unsur Hasil Kerja ( deliverable ) = Nilai rata-rata komponen sub unsur
x Bobot Sub Unsur.

d. Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas
keluaran yang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10 %, dan ketentuan
penilaian sub unsur :
1) [apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat baik, diberi nilai 100
(seratus);
2) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta baik, diberi nilai 80 (delapan
puluh);
3) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta cukup baik, diberi nilai 60
(enam puluh);
4) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta kurang, diberi nilai 40
(empat puluh);
5) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat kurang, diberi nilai
20 (dua puluh);]
6) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila ada]
7) Apabila peserta tidak mengajukan gagasan baru untuk meningkatkan kualitas
keluaran yang diinginkan dalam KAK, maka tidak diberikan nilai.
8) Nilai Sub Unsur Gagasan Baru Yang Diajukan Oleh Peserta Untuk
Meningkatkan Kualitas Keluaran Yang Diinginkan dalam KAK = nilai yang
didapatkan X bobot sub unsur .

e. [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan] .


f. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %
g. NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI = Total NILAI seluruh sub unsur X bobot
unsur Pendekatan dan Metodologi.

3 Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 50 %


a. Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 50 %, dan ketentuan
penilaian sub unsur :
1) Tingkat pendidikan:
a. ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 100
(seratus);
b.
< tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 0 (nol).

2) Nilai Sub Unsur Tingkat Pendidikan = Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
tingkat pendidikan.

b. Sub unsur pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, dengan
bobot sub unsur 30 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
1) perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung berdasarkan ketentuan
yang tercantum dalam IKP, :
(i) lingkup pekerjaan :
(a) sesuai, diberi nilai : 100 %
(b) menunjang/terkait, diberi nilai : 50 %
(c) lingkup pekerjaan yang :
i. sesuai adalah : pengalaman yang sesuai bidang/sub
bidang dalam syarat kualifikasi.
ii. menunjang/terkait adalah : pengalaman yang
menunjang/terkait bidang/sub bidang dalam syarat
kualifikasi.
(ii) posisi :
(a) sesuai, diberi nilai : 100 %
(b) tidak sesuai, diberi nilai : 0
(c) posisi yang :
i. sesuai adalah : memiliki pengalaman yang sesuai dengan
jabatan yang diusulkan
ii. tidak sesuai adalah : tidak memiliki pengalaman yang
sesuai dengan yang disyaratkan.
(iii) perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X nilai posisi =
jumlah bulan kerja profesional
(iv) nilai total seluruh jumlah bulan kerja profesional dibagi angka 12 =
jangka waktu pengalaman kerja profesional
(v) nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional :
a) memiliki ≥ pengalaman kerja profesional pada KAK, diberi
nilai 100 (seratus);
b) memiliki < pengalaman kerja profesional pada KAK, diberi
nilai 50 (lima puluh);
2) Nilai Sub Unsur Pengalaman Kerja Profesional = Nilai Jangka Waktu
Pengalaman Kerja Profesional X Bobot Sub Unsur.
c. Sub unsur sertifikat keahlian/profesi[1], dengan bobot sub unsur 15 %, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
1) memiliki, diberi nilai : 100 (seratus).
2) tidak memiliki, diberi nilai : 0 (nol).
3) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila ada]
4) Nilai Sub Unsur Sertifikat Keahlian/Profesi = nilai yang didapatkan X bobot sub
unsur sertifikat keahlian/profesi.
d. Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 5 %, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
1) penguasaan bahasa asing [apabila dibutuhkan] , diberi nilai : 100 (seratus) atau

dinilai secara proporsional sesuai dengan banyaknya sub unsur yang dinilai;
2) penguasaan bahasa setempat [apabila dibutuhkan] , diberi nilai : 100 (seratus)
atau dinilai secara proporsional sesuai dengan banyaknya sub unsur yang
dinilai ;
3) penguasaan Bahasa Indonesia bagi konsultan asing [apabila dibutuhkan] ,
diberi nilai : 100 (seratus) atau dinilai secara proporsional sesuai dengan
banyaknya sub unsur yang dinilai ;
4) aspek pengenalan (familiarity ) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom ) setempat, diberi nilai : 100 (seratus) atau dinilai secara proporsional
sesuai dengan banyaknya sub unsur yang dinilai ;
5) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila ada]
6) Nilai Sub Unsur Lain-Lain = total nilai yang didapatkan X bobot sub unsur lain-
lain.
e. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %.
f. Total NILAI seluruh sub unsur = NILAI 1 (SATU) ORANG TENAGA AHLI.
g. [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap tenaga ahli harus
diberi bobot]Bobot tenaga ahli :
1) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 50
2) Tenaga Ahli 2 (____________), diberi bobot = 25
3) dan seterusnya
h. Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI tenaga ahli
i. Total NILAI seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi Tenaga Ahli = NILAI
KUALIFIKASI TENAGA AHLI.

4 Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI PENDEKATAN DAN


METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI

5 Ambang batas nilai teknis (passing grade ) = 65

K. JADWAL TAHAPAN : Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE


PEMILIHAN

I. PEMBUKAAN : Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE


PENAWARAN

M. EVALUASI BIAYA : Jangka waktu pelaksanaan Evaluasi Biaya :


Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE
N. : Unit biaya personil berdasarkan satuan waktu dihitung sebagai berikut:
UNIT BIAYA PERSONIL
BERDASARKANKAN 1 (satu) bulan : 30 (tiga puluh) hari kerja
1 (satu) hari kerja: 8 (delapan) jam kerja
SATUAN WAKTU

O. SANGGAHAN DAN : 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


PENGADUAN 2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan diluar aplikasi SPSE (offline ) ditujukan kepada :

a. Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang.
b. PA/KPA Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang.
c. APIP dalam hal ini Inspektorat Kota Singkawang
3. Pengaduan dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline ) ditujukan kepada APIP dalam
hal ini Inspektorat Kota Singkawang.

P. 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar Rp. -


JAMINAN UANG MUKA
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

Q. LAINNYA (apabila ada)


BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. Lingkup Kualifikasi : Nama Pokja ULP :


Kelompok Kerja 28 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kota
Singkawang
Alamat Pokja ULP :
Jalan Firdaus No. 1 Singkawang Telp. (0562) 632593 Fax. (0562) 636023
Website :
Website LPSE :
www.lpse.singkawangkota.go.id
Nama Paket Pekerjaan :
DED Jalan Poros Pajintan
B. Persyaratan Kualifikasi : 1. peserta harus memiliki surat ijin usaha:
a. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang sesuai dan masih berlaku
selama proses pelelangan.
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Perencanaan Rekayasa
Subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RE104)
c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlakuselama proses
pelelangan.
2. tidak masuk dalam daftar hitam;
3. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir
(SPT Tahunan);
4. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa
konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

5. Memiliki kemampuan menyediakan personil yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan;
6. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas / peralatan / perlengkapan
untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi.
- komputer pc / laptop 2 Unit
- GPS 2 Unit
- printer 2 Unit
- kamera digital 2 Unit
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN : DED JALAN POROS PAJINTAN

1. Latar Belakang KegiatanDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


khususnya di Bidang Bina Marga
merupakankegiatanyang
memegangperananpentingdalampeningkatan
infrastruktur jalan di wilayah Kota Singkawang.
Denganmeningkatnya infrastruktur jalan
kotainidiharapkandapatmengatasimasalah-masalah yang
akan timbul akibat adanya
pengembangankawasanpermukiman di Kota
Singkawang tersebut serta memperlancar arus
transportasi baik orang maupun barang, serta
mendukung terwujudnya Kota Singkawang menjadi
pusat kota jasa dan perdagangan serta pariwisata.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang khususnya Bidang Bina Marga
adalahperangkatdariPemerintah Daerah Kota
Singkawang yang
mempunyaiwewenangdantanggungjawab di
dalammengatasimasalah-masalahsarana dan Prasarana
Jalan,sertamerupakansalahsatubidang di dalam Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang yang bertanggungjawabataspembangunan,
peningkatanmaupunpemeliharaanseluruhjaringan jalan
yang ada di Kota Singkawang.
Sehubungandenganhaltersebutdiatas, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang
khususnya bidang Bina Marga melaluiPanitiaPengadaan
barang/jasa konsultansi akanmelaksanakan pelelangan
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan, Pekerjaan
DED Jalan Poros Pajintanyang dibiayaidengan Dana
APBD (DAU) TahunAnggaran 2018.
Untukmelaksanakanpekerjaantersebut di atas, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang melaluiPanitiaPengadaan barang/jasa
konsultansi akanmenugaskanpihakketiga,
yaituKonsultansebagaipenyediajasa perencanaan.
Konsultan yang
ditugaskanharusmerupakanpenyediajasa perencanaan
yang kompeten,
dandilakukansecarapenuhdenganmenempatkantenaga-
tenagaahli yang disesuaikan dengan
1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
kebutuhandankompleksitaspekerjaan.

Konsultan perencanaanbertujuansecaraumummelakukan
survey lapangan yang akan menghasilkan suatu
dokumen lelang termasuk dokumen rencana teknis
2. Maksud dan sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan pekerjaan
Tujuan konstruksi.

Maksud
Maksud dari pengadaan jasa konsultan ini adalah untuk
memilih penyedia jasa konsultansi yang memenuhi
persyaratan administrasi, teknis dan biaya serta
kualifikasi yang disyaratkan dalam rangka pekerjaan
perencanaanteknis jalan dalam lingkup
kegiatanPerencanaan Pembangunan Jalan, Pekerjaan
DED Jalan Poros Pajintandi Kota Singkawang.
Tujuan
Tujuan dari Pegadaan jasa Konsultansi ini adalah
terselenggaranya pekerjaan perencanaan yang baik dan
didapatkan hasil perencanaan yang dapat diaplikasikan
dengan baik di lapangan sehingga pekerjaan teknis
dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan
3. Target / Sasaran spesifikasi teknis yang direncanakan serta tercapainya
umur rencana sesuai yang diharapkan.

Target / Sasaran
Target / Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Tersedianya Pekerjaan Dokumen DED Jalan Poros
Pajintan.
2. Tersusunnya design rinci dan spesifikasi yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dokumen teknis
4. Nama Organisasi dalam pelaksanaan tender dan pelaksanaan
Pengadaan Barang konstruksi Pekerjaan Jalan Poros Pajintan.
/ Jasa
Organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan
pengadaan jasa konsultansi ini adalah :
 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Singkawang
 PA : Ir. H. Asyir A.Bakar, MT dengan jabatan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Singkawang.
 PPK : Arfani, ST., MT. dengan jabatan
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan
2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
Jembatan selaku Pejabat Pembuat Komitmen
5. Sumber Dana dan (PPK).
Perkiraan Biaya

Sumber Dana
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
pengadaan jasa konsultan ini berasal dari APBD (DAU)
tahun 2018.
Perkiraan Biaya
Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini
6. Ruang Lingkup sebesar Rp.179.932.500,00, sesuai dengan perhitungan
Materi, Lokasi, RAB konsultan yang ada.
Data dan Fasilitas
Penunjang Ruang Lingkup Materi
A. Metodelogi
Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey
adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan
di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk
memperoleh data awal sebagai bagian penting
bahan kajian kelayakan teknis dan untuk bahan
pekerjaaan selanjutnya.
Survey ini diharapkan mampu memberikan saran
dan bahan pertimbangan dengan data-data awal
yang dimiliki dan study literatur sehingga akan
diperoleh suatu perencanaan detail desain yang
akurat, semua kegiatan survey pendahuluan harus
dibuatkan laporan hasil peninjauan / pengamatan
lapangan, foto dokumentasi, sketsa situasi jembatan,
usulan-usulan, sebagai data awal perencanaan.
Tim Perencana jugaharus melaksanakan koordinasi
dan konfirmasi dengan instansi /unsur-unsur terkait di
daerah sehubungan dengan akan dilaksanakannya
survey pendahuluan.
B. Survey Topografi
Kegiatan survey topografi dalam pekerjaan ini adalah
mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan
didalam koridor yang ditetapkan, antara lain memuat
hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton Bench Mark (BM) di
awal dan akhir serta patok-patok bantu.
2. Mengamati kondisi topografi, melaksanakan
pengukuran situasi, profil memanjang dan
melintang, dan lain-lain.

3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
3. Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan
pengukuran khusus, sertamorfologi dan lokasi
yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.

4. Membuat rencana kerja untuk survey detail


pengukuran.
5. Menyarankan posisi patok BM (Bench Mark) pada
lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.
Pekerjaan topografi dilakukan sepanjang lokasi as
jalan dengan mengadakan tambahan pengukuran
detail pada tempat-tempat yang memerlukan atau
pemindahan lokasi jalan sehingga memungkinkan
didapat re-alinyemen as jalan yang sesuai dengan
rencana yang dikehendaki.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail,
situasi, memanjang dan penampang melintang harus
digambarkan pada gambar poligon, sehingga
membentuk gambar situasi dengan interval garis
ketinggian (kontour) 1 meter.
C. Survey Inventarisasi Kondisi Jalan dan Jembatan
Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan
data secara umum mengenai kondisi perkerasan
maupun kondisi jalandan jembatan yang terdapat
pada ruas jalan yang akan direncanakan (jika
Perencanaan Teknik Jalan ini dilaksanakan pada
jalan yang sudah ada/peningkatan jalan), antara lain
kegiatan seperti :
1. Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan
Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan
mencatat kondisi jalan dan jembatan per- interval
rata-rata setiap 200 m dengan akurat
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini
adalah :
1. Lebar perkerasan yang ada dalam meter
2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya
AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi Macadam dan
lain-lain.
3. Nilai Kekasaran Jalan yang dapat diperoleh
dari hasil survai NAASRA Roughness Meter
(IRI), atau ditentukan secara visual (RCI)
dengan ketentuan skala.
4. Kondisi daerah samping jalan serta sarana
utilitas yang ada seperti saluran samping,
gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
samping, jarak pagar / bangunan
4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
pendudung/tebing ke pinggir perkerasan.

5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas


dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan
untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6. Data yang diperoleh dicatat di dalam format
Strip Map, per 200 meter.
7. Membuat foto dokumentasi inventarisasi
geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto per
200 meter dan pada lokasi-lokasi yang
mengalami kerusakan
2. Inventarisasi Jembatan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai eksisting
jembatan yang terdapat pada jalan Poros
Pajintan.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan
ini adalah sebagai berikut :
1. Nama, lokasi dan kondisi jembatan.
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang,
lebar, ruang bebas, jenis lantai dan konstruksi
Bangunan Atas dan Bangunan Bawah.
3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan
pekerjaan pelebaran, perbaikan atau
pemeliharaan.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam satu format
yang standar.
5. Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar
untuk setiap jembatan yang diambil dari arah
memanjang dan melintang.
D. Perencanaan Teknis Jalan
Tujuan dari perencanan teknis ini adalah untuk
merencanakan baik geometrik, perkerasan,
jembatan, struktur bangunan pelengkap, sampai
dengan penyiapan dokumen pelelangan, sehingga
menghasilkan suatu perencanaan yang akurat serta
ramah terhadap lingkungan.
Ruang lingkup pekerjaan DED Jalan Poros Pajintan
antara lain :
1. Perencanaan Geometrik Jalan
a) Standar / Rujukan
Standar geometrik jalan yang digunakan
dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara

5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997 dan

Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan


Perkotaan (Bina Marga - Maret 1992).
b) Perencanaan Drainase
Dalam perencanaan drainase harus mengacu
pada Standar Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03 – 3424 – 1994.
c) Keselamatan Lalulintas
Dalam perencanaan harus dipertimbangkan
aspek keselamatan pengguna jalan, baik
selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska
konstruksi. Perencana harus menjamin bahwa
semua elemenyang direncanakan memenuhi
persyaratan desainyang ditetapkan dan sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat.
d) Perangkat Lunak Perencanaan
Dalam melaksanakan perencanaan bisa
manual atau dengan menggunakan perangkat
lunak yang kompatibel seperti perangkat lunak
MOSS atau AD-CAD.
2. Perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan
Salah satu rujukan yang dipakai untuk
perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :
- Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka
Jalan Perkotaan Undang – Undang Lalu lintas
No.14 Tahun 1992
- Standard Box Culvert (Bipran 1992)
- Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan
(Subdit PSP 2002)
3. Rancangan (Draft Design) Perencanaan Teknis
Jalan
Tim Perencana harus membuat rancangan (draft)
perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan dan untuk diperiksa dan disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan
konsep perencanaannya antara lain :
- Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas
peta situasi skala 1:1.000 untuk jalan dengan
interval garis tinggi 1,0 meter dan dilengkapi
dengan data yang dibutuhkan.
6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan

- Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan


skala horizontal 1:1.000 untuk jalan dan skala
vertikal 1:100 yang mencakup data yang
dibutuhkan.
- Potongan Melintang (Cross Section) digambar
untuk setiap titik STA (interval 50 meter), namun
pada segmen khusus harus dibuat dengan
interval lebih rapat. Gambar potongan melintang
dibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala
vertikal 1:50. Dalam gambar potongan
melintang harus mencakup:
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana
muka jalan
 Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA
(ROW) rencana
 Penampang bangunan pelengkap yang
diperlukan
 Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila
ada).
- Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross
Section) harus digambar dengan skala yang
pantas dan memuat semua informasi yang
diperlukan antara lain:
 Gambar konstruksi existing yang ada.
 Penampang pada daerah galian dan daerah
timbunan pada ketinggian yang berbeda-beda.
 Penampang pada daerah perkotaan dan
daerah luar kota.
 Rincian konstruksi perkerasan
 Penampang bangunan pelengkap
 Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median
 Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)
- Gambar standar yang mencakup antara lain:
gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu
jalan, marka jalan, dan sebagainya.
- Gambar detail bangunan bawah dan bangunan
atas Jembatan
- Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas
pembebanan.
4. Penggambaran Gambar Rencana Akhir (Final
Design)

7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan
setelah rancangan perencanaan disetujui dengan
memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan.

5. Perhitungan Volume dan Biaya


Perhitungan Engineering Estimate, dimana
volume dan biaya harus dihitung secara cermat
dan akurat, dengan tetap memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
- Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay
item) harus sesuai dengan spesifikasi yang
dipakai,
- Perhitungan kuantitas pekerjaan harus
dilakukan secara keseluruhan. Tabel
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua
jenis mata pembayaran (pay item)
- Tim Perencana harus mengumpulkan harga
satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang
akan digunakan di lokasi pekerjaan
- Tim Perencana harus menyiapkan laporan
analisa harga satuan pekerjaan untuk semua
mata pembayaran yang mengacu pada
Panduan Analisa Harga Satuan yang
diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Lokasi
Lokasi Pekerjaan ini adalah Jalan Poros Pajintan Kec.
Singkawang Tengah sampai dengan Singkawang Timur
Kota Singkawang,.
Data dan Fasilitas Penunjang
Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PPK
Bidang Bina Marga berupa :
 Peta lokasi yang akan direncanakan dari dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya
bidang Bina Marga.
 Data personil dari Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang khususnya Bidang Bina Marga yaitu
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
 Fotocopi laporan konsultan perencanaan tahun lalu
(dikembalikan lagi setelah selesai perencanaan), agar
tidak keliru dalam membuat laporan.
 Standar teknis dan spesifikasi yang digunakan untuk
pekerjaan ini disesuaikan dengan spesifikasi terbaru
untuk tahun 2018.
 Referensi hukum yang mengatur : Peraturan
8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
Presiden Republik Indonesia nomor 04 tahun 2015
7. Produk Yang tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dihasilkan

Berdasarkan data-data teknis hasil suvei di lapangan,


pengumpulan data penunjang dan hasil laboratorium
serta data-data meteorologi, konsultan diminta untuk
memberikan kesimpulan kreteria perencanaan teknik,
sehingga diharapkan akan didapat :
1. Perencanaan geometrik peningkatan dan
pembangunan jalan,
2. Geoteknik dan material jalan,
3. Perencanaan perkerasan jalan,
4. Drainase jalan,
5. Bangunan pelengkap jalan,
6. Perkiraan biaya, spesifikasi teknis, dan dokumen
pelaporan.
7. Peta dasar dan Peta lay out jalan.
Produk yang akan dihasilkan dari pengadaan
jasakonsultansi ini berupa laporan hasil survey dan
laporan lainnya (Laporan Pendahuluan, Analisa Struktur
Konstruksi, RAB/EE, Gambar rencana, spesifikasi teknis,
Laporan Akhir) dengan ukuran kertas format A4/F4
(untuk RAB/EE) serta A3 (untuk gambar rencana) yang
8. Waktu dilengkapi dengan dokumentasi kondisi lapangan dan
Pelaksanaan Yang soft copy dalam bentuk.
Diperlukan
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan / pengadaan
jasa konsultasi ini selama 75(tujuhpuluh lima) hari
9. Tenaga Ahli Yang kalender mulai dari Surat Perjanjian(Kontrak Konsultan
Dibutuhkan Perencanaan) terbit sampai berakhir.

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, diperlukanTenaga Ahli


yang memadai sebagai berikut:
a. PrTenaga Ahli :
 1 (satu) orang Ketua Tim (Team Leader), pendidikan
minimal S1 (Teknik Sipil) yang memiliki minimal
Sertifikat Keahlian(Ahli Teknik Jalan-Madya) dengan
pengalaman kerja profesional sejenis (Team Leader
Perencanaan Teknis Bidang Jalan) minimal 2 (dua)
tahun.
 1 (satu) orang Ahli Jalan Raya, pendidikan minimal
S1 (Teknik Sipil) yang memiliki minimal Sertifikat
Keahlian(Ahli Teknik Jalan-Madya) dengan
pengalaman kerja profesional sejenis (Ahli Jalan
9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
Raya Perencanaan Teknis Bidang Jalan) minimal 1
(satu) tahun.

 1 (satu) orang Ahli Estimasi Biaya, pendidikan


minimal S1 (Teknik Sipil) yang memiliki minimal
Sertifikat Keahlian(Ahli Teknik Jalan-Madya) dengan
pengalaman kerja profesional sejenis (Ahli Estimasi
Biaya Perencanaan Teknis Bidang Jalan)minimal 1
(satu) tahun.
 1 (satu) orang Ahli Pemetaan, pendidikan minimal S1
(Teknik Sipil/Geodesi/Geologi/Geografi) yang memiliki
minimal Sertifikat Keahlian(Ahli Teknik Jalan-Madya)
dengan pengalaman kerja profesional (Ahli
Perencanaan Teknis Bidang Jalan) minimal 1 (satu)
tahun.
Tenaga Sub Profesional :
 1 (satu) orang Asisten Ahli Jalan Raya, pendidikan
minimal S1 (Teknik Sipil) yang memiliki minimal
Sertifikat Keahlian(Ahli Teknik Jalan-Muda) dengan
pengalaman kerja profesional sejenis (Ahli Jalan
Raya Perencanaan Teknis Bidang Jalan) minimal 1
(satu) tahun.
 1 (satu) orangCAD/CAM Operator, pendidikan
minimal D3 (Teknik Sipil/Arsitek) dengan pengalaman
kerja minimal 3 (tiga) tahun/STM (Gambar Bangunan)
dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun.
 2 (dua) orang surveyor, pendidikan minimal D3
(Teknik Sipil/Arsitektur) dengan pengalaman kerja
minimal 3 (tiga) tahun / STM (Gambar
Bangunan/Bangunan) dengan pengalaman kerja
minimal 5 (lima) tahun.
 4 (empat) orang tenaga lokal, pendidikan minimal
STM (Gambar Bangunan/Bangunan Gedung) / SMA
(Sederajat).
 Tenaga Pendukung :
 1 (satu) orangOperator Komputer, pendidikan minimal
10. Pendekatan dan
D3(Manajemen Administrasi)/SMK/SMA dengan
Metodologi
pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.

Konsultan harus menyampaikan pemahaman secara


sistematis tentang lingkup pekerjaan, identifikasi
masalah dan solusi, tanggapan terhadap kerangka
acuan kerja, bagan alur kegiatan, struktur organisasi,

10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
uraian tugas, matriks tanggung jawab, jadwal penugasan
11. Laporan dan alih pengetahuan.

Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa


konsultansi ini, meliputi :
1. Laporan Pendahuluan dan Analisa Struktur
Konstruksi
Laporan Pendahuluan berisikan latar belakang
proyek,strategi penanganan proyek, mekanisme
koordinasi, rencana kerja yang akan dilaksanakan
dan hasil orientasi lapangan serta kerangka kegiatan
yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan,
mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan
dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli.
Analisa struktur berisikan hasil-hasil survey
lapangan, identifikasi, analisis kondisi fisik dan non
fisik wilayah perencanaan yang sudah dihitung
sedemikian rupa sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan hasil
penyelidikan CBR tanah pada ruas jalan yang
direncanakan.
Laporan pendahuluan dan analisa struktur
diserahkan sebelum RAB/EE dan gambar
dibuat.Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku dan
harus di asistensikan terlebih dahulu kepada pihak
dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
khususnya bidang Bina Marga.
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) / EE dan Backup
Data Lapangan.
Laporanini mencakup laporan perkiraan kuantitas
dan biaya sesuai dengan analisa, spesifikasi dan
analisa struktur yang sudah diberikankepada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya
bidang Bina Marga.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)/EE ini dibuat
sebanyak 5 (lima) buku menggunakan kertas folio
atau A4, dimanaberisikan :
a. Hasil dari perhitungan analisa struktur konstruksi
yang sudah diberikan kepada dinas.
b. Hasil survey lapangan apa adanya (sketsa dan
data survey manual sesuai dengan kondisi di
lapangan).
c. Backup data sesuai dengan hasil survey

11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
dilapangan dan rencana konstruksi.

d. Perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung


untuk tiap item pekerjaan yang kemudian
digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan
biaya.
e. Dokumentasi dari awal sampai akhir pada saat
melakukan Perencanaan.
Catatan : sebelum diperbanyak 5 (lima) buku,
hasilnya harus diasistensikan terlebih dahulu kepada
pihak dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
khususnya Bidang Bina Marga (PPTK / PPK), agar
menghasilkan perencanaan yang diinginkan.
3. Gambar Rencana
Laporaninimencakup gambar-gambar perencanaan
sesuai dengan sketsa dan kondisi di lapangan pada
waktu melakukan survey lokasi.
Gambar-gambar rencana ini berisikan :
a. Gambar peta lokasi
b. Gambar site plant
c. Gambar potongan memanjang yang dilengkapi
dengan tinggi rendah permukaan tanah (didapat
dari data alat thedolit/GPS di lapangan) dan
volume rencana pekerjaan.
d. Gambar potongan melintang sesuai data
dilapangan.
e. Gambar detail potongan melintang.
Gambar rencana ini di buat sebanyak 5 (lima) buku
dengan menggunakan kertas A3. Sebelum
diperbanyak hasilnya harus diasistensikan terlebih
dahulu kepada pihak dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang khususnya bidang Bina Marga.
4. Laporan Akhir dan Dokumentasi
Laporanini mencakup laporan seluruh kegiatan
perencanaan dari awal hingga akhir pekerjaan
setelah dilakukan revisi dan penyempurnaan laporan
sebelumnya.
Laporanakhirberisikan :
a. Kata pengantar
b. Pendahuluan berisikan :
 Latar Belakang
 Permasalahan
 Maksud dan tujuan
12
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
DED Jalan Poros Pajintan
 Ruang lingkup pekerjaan yang direncanakan

c. Metodologi berisikan :
 Metode pengumpulan data di lapangan
(survey lapangan).
 Metode Perhitungan
 Ringkasan prosedur perhitungan
d. Dokumentasi mulai dari awal sampai akhir
perencanaan.
Laporan akhir dan dokumentasi ini di buat sebanyak
5 (lima) buku dengan menggunakan kertas folio/A4.
5. Soft Copy Laporan
Soft Copy berisikan :
 File Laporan Pendahuluan dan Analisa Struktur
Konstruksi ruas jalan yang di rencanakan (dicopi
ke CD minimal sebanyak 1 buah).
 File Rencana Anggaran Biaya (RAB)/EE ruas
jalan yang di rencanakan (dicopi ke CD minimal
sebanyak 2 buah).
 File Gambar Rencana ruas jalan yang di
rencanakan (dicopi ke CD minimal sebanyak 1
buah).
 File Laporan Akhir dan Dokumentasi ruas jalan
yang di rencanakan (dicopi ke CD minimal
sebanyak 1 buah).

Singkawang, Agustus 2018


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Singkawang

ARFANI, ST., MT.


NIP. 19740412 200312 1 004

13
1

BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN


LAMPIRAN A: BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN
USAHA/KEMITRAAN (KSO) CONT OH
[KOP SURAT BADAN USAHA ]

______________,_____________20__
Nomor : _____________________
Lampiran : _____________________

Kepada Yth.:
Pokja_______________ULP_____________________[K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
_______________________________

Perihal : Penawaran Pekerjaan________________[nama pekerjaan diisi oleh


Pokja ULP]

Sehubungan dengan Pengumuman Seleksi sederhana dengan Pascakualifikasi


dan Dokumen Pengadaan Nomor____________ tanggal_____________ dan
setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, Berita Acara
Pemberian Penjelasan [dan Adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami
mengajukan penawaran Administrasi untuk
pekerjaan_____________________[diisi oleh Pokja ULP] dengan Total
Penawaran Biaya sebesar Rp______________ (________________________).

Penawaran Administrasi ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan


yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran


sampai dengan tanggal ______________. [perkiraan tanggal penandatangan
kontrak].

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. [Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada]
2. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari :
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;

Standar Dokumen Pengadaan


Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Pascakualifikasi)
2) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang
diusulkan;
d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]
3. Dokume Penawaran Biaya yang terdiri dari:
a. Rekapitulasi Penawaran Biaya;
b. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
c. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable cost).
4. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup


dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan.
A. DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

A. BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CONT OH

DATA ORGANISASI _____________[ PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan (KSO)]

[cantumkan uraian ringkas (kurang lebih 2 (dua) halaman) mengenai latar


belakang dan organisasi peserta dan penanggung jawab yang ditugaskan untuk
mengelola pekerjaan jasa konsultansi ini].
4

B. BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH)


TAHUN TERAKHIR
CONTOH

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

Pengguna
Jasa/ Nama Paket Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Periode
Sumber Pekerjaan Layanan Bulan Kontrak Kerja
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup layanan jasa konsultansi
5. Jangka waktu layanan
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam kemitraan (apabila ada)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
5

C. BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH)


TAHUN TERAKHIR
CONT OH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Pengguna Jasa :

2. Nama Paket Pekerjaan :

3. Lingkup Produk Utama :

4. Lokasi Kegiatan :

5. Nilai Kontrak :

6. No. Kontrak :

7. Waktu Pelaksanaan :

8. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :


Alamat :
Negara Asal :

9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia ___ Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli


Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. _________________ ___________________ _________________
b. _________________ ___________________ _________________
c. _________________ ___________________ _________________
d. _________________ ___________________ _________________
e. _________________ ___________________ _________________
dst.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
6

D. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN


KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
CONT OH

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang peserta usulkan


terhadap Kerangka Acuan Kerja untuk meningkatkan kinerja dalam
melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini, misalnya meniadakan
kegiatan yang dianggap tidak perlu, atau menambahkan kegiatan lain,
atau mengusulkan pentahapan kegiatan yang berbeda. Saran tersebut di
atas harus disampaikan secara singkat dan padat.]

B.TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK

[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personil/fasilitas


pendukung oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan Dokumen
Pengadaan ini meliputi antara lain (jika ada): dukungan administrasi,
ruang kerja, transportasi lokal, peralatan, data, dan lain-lain]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
7

E. BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA


CONT OH

[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari
Penawaran Teknis. Peserta disarankan untuk menyajikan detil penawaran teknis
(misalnya 50 (lima puluh) halaman, termasuk gambar kerja dan diagram) yang
dibagi menjadi tiga bab berikut:
a) Pendekatan Teknis dan Metodologi,
b) Program Kerja, dan
c) Organisasi dan Personil
a) Pendekatan Teknis. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap
tujuan kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi
kerja dan uraian detil mengenai keluaran. Peserta harus menyoroti
permasalahan yang sedang dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan
pendekatan teknis yang akan diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan.
Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang diusulkan dan kesesuaian
metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.

b) Program Kerja. Dalam bab ini usulkan kegiatan utama dari pelaksanaan
pekerjaan, substansinya dan jangka waktu, pentahapan dan keterkaitannya,
target (termasuk persetujuan sementara dari Pejabat Pembuat Komitmen),
dan tanggal jatuh tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang
diusulkan harus konsisten dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan
menunjukkan pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan
untuk menerjemahkannya ke dalam rencana kerja. Daftar hasil kerja,
termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus dicantumkan. Program kerja ini
harus konsisten dengan Data Teknis-6 mengenai Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.
c) Organisasi dan Personil. Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim.
Peserta harus menyusun bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga ahli
inti sebagai penanggung jawab, dan tenaga pendukung.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
8

F. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


CONT OH

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-2
No. Kegiatan 1 Keterangan
I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan, laporan
antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen. Untuk paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan
kegiatan lain yang memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2 Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.
9

G. BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


CONT OH

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


(DAFTAR PERSONIL)

Tenaga Ahli
(Personil Inti)

Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan

Tenaga Pendukung
(Personil lainnya)

Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan
10

H. BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI1


CONTOH

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Masukan Personil (dalam bentuk diagram balok) 2


Nama
No. Orang Bulan
Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 n
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing
1
2
n
Subtotal
Total
Masukan Masukan Paruh-Waktu
Penuh-
Waktu

1 Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil, untuk Tenaga Pendukung cukup
dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.
2 Masukan personil dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
11

I. BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL YANG DIUSULKAN

CONT OH

Daftar Riwayat Hidup

1. Posisi yang diusulkan : __________


2. Nama Perusahaan : __________
3. Nama Personil : __________
4. Tempat/Tanggal Lahir : __________
5. Pendidikan (Lembaga pendidikan,
tempat dan tahun tamat belajar,
dilampirkan rekaman ijazah ) : __________
6. Pendidikan Non Formal : __________
7. Penguasaan Bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia : __________
8. Pengalaman Kerja 1
Tahun ini ____
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
Tahun sebelumnya
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
dst.
9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : __________

1 Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari pengguna jasa yang
bersangkutan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
12

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar
secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari
proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

____________,_____20__

Yang membuat
pernyataan,

(__________)
[nama jelas]

Mengetahui:
__________[nama Penyedia Jasa Konsultansi]

(__________)
[nama jelas wakil sah]
13

J. BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN


CONT OH

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : __________________________________________
Alamat : __________________________________________

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket


pekerjaan jasa konsultansi _____________ untuk Penyedia Jasa Konsultansi
_____________ sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan
__________ tahun __________ sampai dengan bulan__________ tahun
__________ dengan posisi sebagai tenaga ahli _________________.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab.

____________,_____20__

Yang membuat
pernyataan,

(__________)
[nama jelas]

Menyetujui:
__________[nama Penyedia Jasa Konsultansi]

(__________)
[nama jelas wakil sah]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
Bab IV. Bentuk Dokumen Penawaran 14

B. BENTUK REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA


CONT OH

REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA

Total Harga
No. Uraian
(Rp)

I Biaya Langsung Personil

II Biaya Langsung Non-Personil

Sub-total

PPN 10%

Total

Terbilang:

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik 14


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
15

C. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)

CONT OH

RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL

Harga Satuan
Orang Jumlah
Nama Personil 1 Posisi Orang Bulan
Bulan (Rp)
(Rp)
Nasional

Asing

Total Biaya

1 Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil; untuk Tenaga Pendukung
cukup dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
16

D. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL (DIRECT


REIMBURSEABLE COST) 1

CONT OH

RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

Biaya 2
Satuan Lump Sum Jumlah
Jenis Biaya Uraian Biaya (hari/kali) Harga Satuan (Rp)
(Rp) (Rp)
Biaya
Biaya Sewa
Kantor
Kantor
Biaya Pemeliharaan
Kantor
Biaya Komunikasi

Biaya Peralatan Kantor

Biaya Kantor Lainnya


Biaya
Perjalanan Biaya Tiket
Dinas
Uang Harian

Perjalanan Darat
Biaya Perjalanan Dinas
Lainnya
Biaya
Laporan Pendahuluan
Laporan
Laporan Antara
Laporan Akhir
Laporan
Penyelengaraan
Seminar
Biaya Laporan Lainnya
Biaya
Lainnya
Total Biaya

1 Biaya langsung non-personil adalah biaya yang benar-benar diperlukan dalam menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Biaya keuntungan (profit) dan biaya umum (overhead cost) tidak
diperkenankan.
2 Biaya langsung non-personil dapat berupa harga satuan tetap atau penggantian biaya atas bukti
tagihan dengan pagu biaya (lump sum). Pilih salah satu cara penghitungan penggantian biaya. Dalam
hal penggantian dengan pagu biaya, Pokja ULP harus menetapkan pagu biaya dan mengosongkan
kolom Satuan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
17

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
1

BAB VIII. BENTUK KONTRAK


LAMPIRAN 1 : SURAT PERJANJIAN

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi:
__________________________
Nomor : __________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut


“Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada hari __________
tanggal __ bulan __________ tahun ____ antara __________ [nama Pejabat
Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk
dan atas nama __________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen],
yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen],
berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani
SK penetapan sebagai PPK] No _______________ [nomor SK penetapan sebagai
PPK] (selanjutnya disebut “PPK”) dan
1. Untuk penyedia badan usaha non-KSO, maka :
[ _____ [nama penyedia], yang berkedudukan di _____ [alamat penyedia],
berdasarkan kartu identitas No. _____ [No.KTP/SIM/Paspor Penyedia],
selanjutnya disebut “Penyedia’]
2. Untuk penyedia Kemitraan/KSO, maka :
[ _____ [nama wakil Penyedia], _____ [jabatn wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama _____ [nama Penyedia], yang
berkedudukan di _____ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar No. _____ [No. Akta Pendirian/Anggaran
Dasar] tanggal _____ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar]
selanjutnya disebut “Penyedia”]

3. Untuk penyedia Kemitraan/KSO, maka :


[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut :
1. __________ [nama Penyedia 1];
2. __________ [nama Penyedia 2];
....................... ,dst.
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan
tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini dan telah menunjuk __________ [nama anggota Kemitraan/KSO yang
ditunjuk sebagai wakil Kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia wakil
Kemitraan/KSO], berdasarkan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO No. ______
tanggal ______, selanjutnya disebut “Penyedia”]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Konsultansi


sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
terlampir dalam Kontrak ini;

(b) Penyedia, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian


profesional, personil, dan sumber daya teknis, dan telah menyetujui untuk
menyediakan Jasa Konsultansi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk


menandatangani Kontrak ini, dan yang menandatangani mempunyai
kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili;

(d) PPK dan penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. [untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan
Lumpsum ditulis sebagai berikut :
“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi
Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp__________ (_________________
rupiah);”]
[untuk Kontrak Lumpsum ditulis sebagai berikut :
‘Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi dan
Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp__________
(_________________ rupiah);”]

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;

3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang


tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a) Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b) Bentuk Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Syarat-Syarat
Umum Kontrak;
c) Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d) Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
e) Kerangka Acuan Kerja;
f) daftar kuantitas (apabila ada);
g) Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h) Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada
angka 3 di atas.

5. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
b) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Penyedia;
c) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
d) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh pihak Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
e) ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia. Pada saat berakhirnya
kontrak, Penyedia harus menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai
dengan instruksi PPK

6. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b) berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari pihak PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
c) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pihak PPK;
d) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
e) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pihak PPK;
f) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
g) Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan
gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, akibat kegiatan
Penyedia;
h) melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan
kepadanya dengan penuh tanggung-jawab, ketekunan, efisien dan
ekonomis serta memenuhi kriteria teknik profesional dan melindungi
secara efektif peralatan-peralatan, mesin, material yang berkaitan
dengan pekerjaan dalam Kontrak.
i) melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. PPK secara tertulis akan memberitahukan kepada Penyedia
mengenai kebiasaan-kebiasaan setempat.
j) untuk biaya langsung non personil (Direct reimbursable cost/out of
pocket expenses), Penyedia tidak akan menerima keuntungan untuk
mereka sendiri dari komisi usaha (trade commision), rabat (discount)
atau pembayaran-pembayaran lain yang berhubungan dengan
kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi.
k) Penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, Penyedia
dinyatakan tidak berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi
maupun mengadakan barang yang tidak sesuai dengan Kontrak.
l) Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan
kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict
of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas Penyedia.
m) tanggung jawab Penyedia adalah ketentuan mengenai hal-hal
pertanggung-jawaban Penyedia sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia.
n) Pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kewajiban Penyedia
untuk merinci setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan
pelaksanaan perjanjian, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
keuangan. Selain itu, dengan sepengetahuan Penyedia atau kuasanya,
PPK dapat memeriksa dan menggandakan dokumen pengeluaran yang
telah diaudit sampai 1 (satu) tahun setelah berakhirnya Kontrak.
o) Ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat persetujuan PPK
meliputi:
i. memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
ii. membuat subkontrak dengan pengaturan : (i) cara Seleksi, waktu,
dan kualifikasi dari subkonsultan harus mendapat persetujuan
tertulis sebelum pelaksanaan, (ii) Penyedia bertanggung-jawab
penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
subkonsultan dan personilnya.
p) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh Penyedia
dan menjadi hak milik PPK: mengatur bahwa semua rancangan,
gambar-gambar, spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-dokumen
lain serta piranti lunak dan source code yang disiapkan oleh Penyedia
jasa menjadi hak milik PPK. Penyedia, segera setelah pekerjaan selesai
atau berakhirnya Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen dan
data pendukung lainnya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan
salinan dari dokumen-dokumen tersebut.

7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan
Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama
PPK Penyedia/Kemitraan (KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia Jasa [tanda tangan dan cap (jika salinan
Konsultansi maka rekatkan materai Rp asli ini untuk kegiatan/satuan kerja
6.000,-)] Pejabat Pembuat Komitmen maka
rekatkan materai Rp 6.000,-)]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
LAMPIRAN 2 : SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
[kop surat K/L/D/I]

SURAT PERINTAH KERJA SATUAN KERJA:


(SPK)
NOMOR DAN TANGGAL SPK:

Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________
NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL SELEKSI :

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegaiatan __________

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non-Personil Total (Rp)


Komponen Kuantitas
No. Kuantitas
Biaya Harga Satuan [jika tidak Harga Satuan
(Orang Subtotal (Rp) Subtotal (Rp)
Bulan)
(Rp) lump- (Rp)
sum]

Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :

INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA JASA KONSULTANSI: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang
diperintahkan dalam SPK ini dan hasil pekerjaan tersebut dapat diterima secara memuaskan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Biaya
langsung personil dihitung berdasarkan Orang Bulan dengan ketentuan 1 (satu) Orang Bulan sama dengan __ (__________) hari
dan 1 (satu) hari sama dengan __ (__________) jam. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari biaya Kontrak atau sisa biaya bagian Kontrak. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, Penyedia
Jasa Konsultansi berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia Jasa Konsultansi
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia Jasa [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuksatuan kerja
Konsultansi maka rekatkan materai Rp 6.000,-)] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdsarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pelaku setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

4. PENYEDIA JASA KONSULTANSI MANDIRI


Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang dilakukan

5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Anggaran dan Biaya (RAB) (untuk kontrak harga
satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).

6. HAK KEPEMILIKAN
PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang
diberikan oleh Penyedia Jasa Konsultansi kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban
untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.

Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut
harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh Penyedia Jasa Konsultansi. Semua
peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada Penyedia Jasa Konsultansi dengan
penegecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.

7. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

8. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja
untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga; dan
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.

9. PENUGASAN PERSONIL
Penyedia Jasa Konsultansi tidak diperbolehkan menugaskan personil selain personil yang telah disetujui oleh PPK untuk
melaksanakan pekerjaan berdasarkan SPK ini.

10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan
hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua
risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

11. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN


Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan
dengan pelaksanaan SPK ini.

12. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang
telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi
pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
2) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
3) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
4) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
5) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan kegiatan, PPK membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan.

14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja,
dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran
ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

15. SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada PA/KPA menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia.
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
d. PPK menerima pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
e. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus per seratus) setelah pekerjaan selesai.

16. PERPAJAKAN
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam nilai SPK.

17. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.
18. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PPK dan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui
arbitrase, mediasi, konsiliasi, atau pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

19. PERUBAHAN SPK


a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam SPK sehingga mengubah
lingkup pekerjaan dalam SPK;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti Pelaksanaan kontrak atas usul PPK.

20. PERPANJANGAN WAKTU


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan
Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh penyedia.

21. PERISTIWA KOMPENSASI


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa
Kompensasi.
e. Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan maka penyedia
tidak berhak meminta ganti rugi
f. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau
lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

22. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK


a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
b. Penghentian kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan pengentian
kontrak dimaksud
c. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai, termasuk biaya langsung demobilisasi personil.
d. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.
e. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan SPK melalui pemberitahuan
tertulis dapat dilakukan apabila:
1) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
2) setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
3) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia tanpa persetujuan PPK/Pengawas Pekerjaan (jika ada), tidak memulai pelaksanaan pekerjaan susuai SPK;
6) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan PPK/Pengawas Pekerjaan (apabila ada);
7) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SPK;
8) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
9) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia melunasi uang muka (apabila diberikan);
2) penyedia membayar denda keterlambatan (apabila sebelum diputus kontrak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
pekerjaan); dan
3) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
g. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

23. PEMBAYARAN
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada) dan pajak;
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK
dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang
sedang menjadi perselisihan.

24. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi
pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

25. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK


Penyedia Jasa Konsultansi dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan.
Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia Jasa Konsultansi, baik sebagai akibat
peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan, atau akibat lainnya.

26. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia Jasa Konsultansi menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi dalam
bentuk apapun (gratifikasi) atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia
Jasa Konsultansi menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
LAMPIRAN 3 : SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti
yang dimaksudkan sebagai berikut :
1.1 Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional
yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah
pikir (brainware).

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA


adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.

1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya


disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya


disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas


intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut
APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

1.7 Penyedia adalah adalah tenaga ahli perorangan


yang menyediakan Jasa Konsultansi dan telah
ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja ULP.

1.8 Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak);
1.9 Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja
sama usaha antar penyedia nasional maupun
dengan penyedia asing yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang
dituangkan dalam perjanjian tertulis. Kerja sama
usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau
joint venture atau sebutan lainnya sepanjang tidak
dimaksudkan untuk membentuk suatu badan
hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab
masing-masing anggota kerja sama usaha kepada
badan hukum tersebut.

1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,


adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan
oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.

1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum


dalam Kontrak.

1.13 Hari adalah hari kalender.

1.14 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang


secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsiny hasil pekerjaan sesuai peruntukannya
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

1.15 Rincian Biaya Langsung Personil adalah


remunerasi atau upah yang diterima oleh tenaga
ahli, yang telah memperhitungkan biaya sosial
(social charge), tunjangan penugasan, dan
asuransi, dihitung menurut jumlah satuan waktu
tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).

1.16 Rincian Biaya Langsung Non Personil adalah biaya


yang sebenarnya dikeluarkan penyedia untuk
pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at
cost), yang meliputi antara lain biaya untuk
pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan,
biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan
surat izin, biaya komunikasi, biaya pencetakan
laporan, biaya penyelenggaraan
seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.

1.17 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal yang


menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik
dan dapat dilaksanakan.

1.18 Personel Inti adalah orang yang akan ditempatkan


secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya


kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatangan
kontrak sampai dengan tanggal penyelesaian
pekerjaan.

1.20 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja


penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.

1.21 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal


penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini oleh
penyedia yang tercantum dalam Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.

1.22 KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun


oleh PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa
konsultansi serta keahlian yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini.

1.23 Penawaran Biaya adalah rincian yang memuat


setiap komponen pekerjaan Jasa Konsultansi yang
harus dilaksanakan oleh penyedia [untuk Kontrak
Harga Satuan ditambah: “berikut harga satuannya
(mata pembayaran)”] dan merupakan bagian dari
Dokumen Penawaran penyedia.

1.24 Penawaran Teknis adalah data teknis yang memuat


pendekatan teknis, metodologi, dan program kerja
penyedia dalam pelaksanaan Jasa Konsultansi ini.
Penawaran Teknis merupakan bagian dari
penawaran penyedia.

1.25 SSKK adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak,


berisikan ketentuan-ketentuan tambahan yang
dapat mengubah atau menambah SSUK.

1.26 SSUK adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak ini.

1.27 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang


diterbitkan oleh PPK dan merupakan salah satu
tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan
Belanja Negara/Daerah.

1.28 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan


keahlian, kualifikasi, dan pengalaman di bidang
tertentu.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan


pekerjaan Jasa Konsultansi ini tetapi tidak dapat
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak menggunakan Bahasa Indonesia


Hukum [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut
dan/atau bahasa Inggris].

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang


berlaku di Indonesia [kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah
(tergantung kesepakatan antara pemerintah dan
negara pemberi hibah)].

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa


Korupsi, Kolusi, pemerintah, para pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. Menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
(KKN), memberi atau menerima hadiah atau imbalan
Persekongkolan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
serta Penipuan untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui
atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil seleksi, sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/meniad
akan persaingan yang sehat dan/atau merugikan
pihak lain; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO apabila
berbentuk Kemitraan/KSO dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan diatas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut:
a. pemutusan kontrak;
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan
c. pengenaan daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi adminsitratif di atas dilaporkan


oleh PPK kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan


dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5. Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan


Kontrak yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak
diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau
bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau
persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.

6. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak


ini berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah,
tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka
ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

7. Perpajakan Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh


ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

8. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

9. Asal Jasa 9.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama


Konsultansi oleh tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang
tercantum dalam KAK. Jika lokasi untuk bagian
pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi
akan ditentukan oleh PPK.

9.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultansi


digunakan komponen berupa barang, jasa, atau
gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam
negeri (impor) maka penggunaan komponen
impor harus sesuai dengan yang dicantumkan
dalam Dokumen Penawaran.

9.3 Tindakan pencantuman komponen impor yang


tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat
dipersamakan dengan tindakan penipuan dan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan


dan/atau dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai
Subkontrak akibat peleburan (merger), konsolidasi,
pemisahan maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia


lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan di dalam
Kontrak.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak awal
didalam Dokumen Pengadaan dan dalam Kontrak
diijinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari PPK. Penyedia tetap bertanggungjawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi yang
diatur dalam SSKK.

11. [Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang
lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak
atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat
jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian].

12. Penyedia Jasa Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab


Konsultansi penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada)
Mandiri serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu


anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM, DAN PEMUTUSAN KONTRAK

14. Jadwal 14.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pekerjaan Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.

14.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka


waktu yang ditentukan dalam SSKK dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.

14.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


jadwal yang ditentukan dalam SSKK.

14.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan Penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.

B.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN


15. Surat Perintah 15.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14
Mulai Kerja (empat belas) hari sejak tanggal penanda-
(SPMK) tanganan kontrak.
15.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

16. Program Mutu 16.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

16.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

16.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan


kondisi lokasi pekerjaan.

16.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.

16.5 Pemutakhiran program mutu harus


menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.

16.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

17. Rapat Persiapan 17.1 PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan


Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
Kontrak
17.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung.

17.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam


rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah:
a. program mutu;
Program mutu disusun oleh Penyedia, yang
paling sedikit berisi:
1) informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga
pendukung;
4) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur pelaksanaan pekerjaan;
6) prosedur instruksi kerja; dan
7) rencana pelaksanaan pemeriksaan
lapangan bersama.
b. Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi
lokasi pekerjaan (apabila diperlukan).

17.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak


dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh
seluruh peserta rapat.

18. Mobilisasi 18.1 Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal


Peralatan dan dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
Personil
18.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan tenaga ahli;
b. mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
c. menyiapkan peralatan pendukung.

18.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan


secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

19. [Pengawasan 19.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,


Pelaksanaan PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pekerjaan Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil
PPK atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

19.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas


Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
PPK.].

20. [Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.]

21. [Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK,


Kerja Wakil Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi
kerja dan lokasi lainnya, dimana pekerjaan ini sedang
atau akan dilaksanakan.

22. Pemeriksaan 22.1 Pemeriksaan Bersama


Bersama a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak dan
pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain
yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan
penyedia melakukan pemeriksaan bersama
yang mencakup pemeriksaan kesesuaian
peralatan dengan persyaratan kontrak. Hasil
pemeriksaan akan dituangkan dalam berita
acara pemeriksaan.
b. Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan
hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan
isi kontrak maka perubahan tersebut akan
dituangkan dalam amandemen kontrak.
c. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
terdapat peralatan yang belum memenuhi
persyaratan kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat peralatan
yang belum memenuhi syarat tersebut harus
segera diganti dalam jangka waktu yang
disepakati bersama.

22.2 Pemeriksaan Personil dan Peralatan


a. Pemeriksaan (inspeksi) terhadap personil dan
peralatan harus dilaksanakan setelah tiba di
lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara
Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh PPK dan penyedia.
b. Dalam pemeriksaan terhadap personil dan
peralatan, PPK dapat dibantu Tim Teknis
dan/atau Tim Pendukung.
c. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan
peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan, maka penyedia dapat
melaksanakan pekerjaan dengan syarat
personil dan peralatan yang belum memenuhi
syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak.
d. Apabila dalam pemeriksaan personil dan
peralatan mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk
adendum Kontrak.

22.3 Pemeriksaan Lapangan


a. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan
penyedia melakukan pemeriksaan lapangan
untuk melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lapangan.
b. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat
dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang
ditandatangani oleh PPK dan penyedia.
d. Apabila dalam pemeriksaan lapangan
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

23. Waktu 23.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
Pekerjaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.

23.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal


Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
bukan Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda.

23.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.

23.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud pada angka


23 ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.

24. Perpanjangan 24.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


Waktu penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum
Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

24.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.

25. Peringatan Dini 25.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan


sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak dan
Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini
harus sesegera mungkin disampaikan oleh
penyedia.

25.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama


dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.

B.2 PENYELESAIAN KONTRAK

26. Serah Terima 26.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


Pekerjaan perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.

26.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK


meminta kepada PA/KPA untuk menugaskan
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila
memerlukan keahlian teknis khusus dapat dibantu
oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

26.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila
terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat
hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/
menyelesaikannya, atas perintah PPK.

26.4 PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah


seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan dan diterima
oleh dari Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.

26.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh


penyedia sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
bukan akibat keadaan kahar atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikarenakan denda keterlambatan.

B.3 ADENDUM

27. Perubahan 27.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum


Kontrak kontrak.

27.2 Perubahan kontrak dapat dilaksanakan apabila


disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan
dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan; dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan, perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian
harga.

27.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak PA/KPA


dapat membentuk Panitai/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

28. Perubahan 28.1. [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Lingkup Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum
Pekerjaan dan Harga Satuan pada bagian harga satuan,
apabila terdapat perbedaan yang signifikan
antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah
ditentukan dalam Kontrak, maka :
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan
perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lapangan;
4) melaksanakan pekerjaan tambah/kurang
yang belum tercantum dalam Kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan tidak boleh melebihi
10% (sepuluh perseratus) dari biaya yang
tercantum dari nilai Kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada penyedia, ditindaklanjuti
dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Kontrak.
e. Dalam hal penilaian perubahan lingkup
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a
sampai dengan d, PPK dapat dibantu oleh Tim
Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.]
28.2. [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Lump Sum dan Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum, tidak
dapat dilakukan perubahan lingkup pekerjaan.]
29. Perubahan 29.1. [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Jadwal Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum
Pelaksanaan dan Harga Satuan pada bagian harga satuan,
Pekerjaan perubahan jadwal dalam hal terjadi
perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak
dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan ruang lingkup pekerjaan;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.]
[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian Lump Sum, perubahan jadwal dalam hal
terjadi perpanjangan waktu pelaksaaan dapat
diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak
dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut :
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
c. keadaan kahar.]
29.2. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.

29.3. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh penyedia.

29.4. PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

29.5. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan


dituangkan dalam adendum Kontrak.

B.4 KEADAAN KAHAR

30. Keadaan Kahar 30.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.

30.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait.

30.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

30.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal


merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak.

30.5 Setelah pemberitahuan tertulis tentang terjadinya


Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan
kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan
Kontrak.
30.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
keadaan kahar yang dilaporkan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak terjadinya
keadaan kahar, tidak dikenakan sanksi.

30.7 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak


untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa
Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

30.8 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini


akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan
Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya
ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

31. Bukan Cidera 31.1. Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi
Janji kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak
bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi
jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh
Keadaan Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan
Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang
sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam
Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada
Pihak lain dalam Kontrak selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan salinan
pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan
oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

31.2. Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar


tidak dikenakan sanksi.

C. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

32. Jaminan Jaminan Uang Muka :


32.1. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam
rangka pengambilan uang muka dengan nilai
100% (seratus perseratus) dari besarnya uang
muka.

32.2. Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pengembalian uang
muka.

32.3. Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-


kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan.

32.4. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank


Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan
asuransi.

32.5. Bentuk surat jaminan Uang Muka: memuat nama


dan alamat PPK, penyedia yang ditunjuk, dan hak
penjamin, nama paket kontrak, nilai jaminan
uang muka dalam angka dan huruf, kewajiban
pihak-pihak penjamin untuk mencairkan Surat
Jaminan Uang Muka selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat kepada PPK,
masa berlaku jaminan uang muka dan tanda
tangan penjamin.

33. Pembayaran 33.1. Uang Muka :


a. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia
untuk:
1) mobilisasi alat dan penyedia;
2) pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/material; dan/atau
3) persiapan teknis lain yang diperlukan bagi
pelaksanaan pengadaan.
b. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia
paling tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari
nilai Kontrak;
c. Besarnya Uang Muka untuk Kontrak Tahun
Jamak dapat diberikan:
1) 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak
tahun pertama; atau
2) 15% (lima belas perseratus) dari total nilai
Kontrak.
d. Ketentuan mengenai pemberian uang muka
beserta besarannya ditetapkan dalam SSKK.
e. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka
Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak.
f. PPK mengajukan surat permintaan pembayaran
untuk permohonan tersebut setelah Jaminan
Uang Muka diterima dari penyedia.
g. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin
untuk menjual produk jaminan(suretyship)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau
lembaga yang berwenang.
h. Pengembalian uang muka diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada
setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus).
i. Untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan
Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi
sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

33.2. Pembayaran prestasi pekerjaan


a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
b. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan
dalam bentuk: pembayaran bulanan/
pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian
pekerjaan (termin)/pembayaran secara
sekaligus, sesuai dengan yang ditetapkan dalam
SSKK.
c. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada
penyedia setelah dikurangi angsuran
pengembalian Uang Muka dan denda apabila
ada, serta pajak.
d. Permintaan pembayaran kepada PPK untuk
Kontrak yang menggunakan subkontrak, harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
subkontraktor sesuai dengan perkembangan
(progress) pekerjaannya.
e. Pembayaran bulanan/termin, dilakukan senilai
pekerjaan yang telah diselesaikan.

33.3. Pembayaran tekahir hanya dilakukan setelah


pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
diterbitkan.

33.4. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari


kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM).

33.5. Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata


uang yang digunakan harus disesuaikan dengan
ketentuan dalam SSKK.

34. Penangguhan 34.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap


Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika
penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap
laporan hasil pekerjaan sesuai denga waktu yang
telah ditetapkan.

34.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada


Peneydia tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.

34.3. Pembayaran yang ditangguhkan harus


disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian Penyedia.

34.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

35. Denda dan 35.1. Denda merupakan sanksi finansial yang


Ganti Rugi dikenakan kepada penyedia, sedangkan ganti rugi
merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK, karena terjadinya cidera janji/
wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.
35.2. Besarnya denda kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:
a. 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang
dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan
kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut
telah diterima oleh PPK;
b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak,
apabila bagian pekerjaan belum diterima oleh
PPK;
c. Pilihan denda huruf a) atau b) dituangkan
dalam Dokumen Kontrak.

35.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas


keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
dari nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia,
atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan
dalam SSKK.

35.4. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia


dalam hal sebagai berikut :
a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal yang
dapat mempengaruhi pekerjaan penyedia;
b. keterlambatan penerbitan SPP;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sebagaimana yang diperjanjikan dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
diketemukan kerusakan/kegagalan/
penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

35.5. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

35.6. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
peristiwa kompensasi.

35.7. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan


hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa
kompensasi.

35.8. Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi


dan penyedia telah diberikan perpanjangan waktu
pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta
ganti rugi.

35.9. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan waktu Penyelesaian
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada
PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

35.10. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

35.11. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi


diatur dalam SSKK.

36. Harga 36.1. PPK membayar kepada peserta atas pelaksanaan


pekerjaan.

36.2. Harga kontrak telah memperhitungkan : biaya


umum (overhead), biaya sosial (social charge),
keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan
penugasan, asuransi dan biaya–biaya kompensasi
lainnya, yang dihitung menurut jumlah satuan
waktu tertentu

36.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang


tercantum dalam Rincian Biaya Personil dan
Rincian Biaya Non Personil sesuai dengan Berita
Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Biaya.
36.4. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai
dari sumber pendanaan yang disebut dalam SSKK.

37. [Hari Kerja 37.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

37.2. Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada


tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.]

38. Perhitungan 38.1. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan berita acara penyerahan awal
telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

38.2. [sebelum pembayaran terakhir dilakukan,


penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.]
39. [Penyesuaian 39.1. [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat
Harga (Untuk berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai
Kontrak Harga dengan peraturan yang berlaku.
Satuan atau
Kontrak 39.2. Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Gabungan Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih
Harga Satuan dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai
dan Lump bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
Sum)] pekerjaan.
39.3. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Jamak yang berbentuk Kontrak
Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan yang mengacu pada Dokumen
Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen
Pengadaan, yang selanjutnya dituangkan dalam
SSKK.
39.4. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya operasional sebagaimana
tercantum dalam penawaran.
39.5. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam kontrak awal/adendum kontrak.

39.6. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen


pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.

39.7. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru


sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.

39.8. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya


disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
terendah antara jadwal awal dengan jadwal
realisasi pekerjaan.
39.9. Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan
rumus sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga
penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a =
0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti
tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah
1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan
ke-13 setelah penandatanganan
kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan
ke-12 setelah penanda-tanganan
kontrak.

39.10. Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat


kerja ditetapkan dalam SSKK.
39.11. Indeks harga yang digunakan bersumber dari
penerbitan BPS.
39.12. Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang
dikeluarkan oleh instansi teknis.
39.13. Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan
sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian Harga
Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan
yang dilaksanakan.

39.14. Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh


PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data;

39.15. Penyedia dapat mengajukan secara berkala


selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]
40. Kerjasama 40.1. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub
antara penyedia penyedia harus diatur dalam kontrak dan
dengan sub disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
penyedia
40.2. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian
pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia.

40.3. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan


sub penyedia harus mengacu kepada harga yang
tercantum dalam Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.

41. Personil 41.1. Umum


Konsultan dan a. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai
Subkonsultan dengan kualifikasi dan pengalaman yang
ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau peralatan
(apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis PPK.
c. Penggantian personil inti dan/atau peralatan
dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada PPK
dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau
spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta
alasan perubahan.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:
1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin personil
inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta
oleh PPK.
f. Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.

41.2. Personil Inti


a. nama personil dan uraian pekerjaan,
kualifikasi minimum, perkiraan waktu
pelaksanaan dilampirkan dalam Lampiran
SSKK;
b. penyesuaian terhadap perkiraan waktu
pekerjaan personil akan dibuat oleh penyedia
melalui pemberitahuan secara tertulis kepada
PPK;
c. jika terdapat pekerjaan tambah, maka
perkiraan waktu pelaksanaan harus ditentukan
secara tertulis oleh para pihak.

41.3. Persetujuan Personil


Personil inti dan subkonsultan yang telah disetujui
oleh PPK harus memberikan data dirinya dan
surat keterangan tidak mengidap penyakit
berbahaya/menular (medical certificate) serta
terdaftar atau tertera dalam daftar personalia
penyedia.

41.4. Waktu kerja dan lembur


a. jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti
ditentukan dalam Lampiran SSKK;
b. waktu kerja tenaga kerja asing yang
dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai dengan
surat perintah mobilisasi;
c. tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas
pekerjaan lembur atau sakit atau liburan,
karena perhitungan upah sudah mencakup hal
tersebut.

42. Perubahan 42.1. Perubahan personil dan peralatan yang diajukan


Personil oleh penyedia
a. Penyedia dapat mengajukan penggantian
personil dan/atau peralatan kepada PPK.
b. Penyedia tidak dibenarkan melakukan
penggantian personil dan/atau peralatan tanpa
persetujuan PPK.
c. PPK meneliti permohonan perubahan personil
dan/atau peralatan, dengan ketentuan:
1) menyetujui permohonan perubahan
personil dan/atau peralatan bila alasan
yang diajukan dianggap sesuai;
2) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli
yang ditawarkan, dan tidak menambah
nilai kontrak. Untuk kontrak biaya satuan
(time based), biaya langsung personil
harus disesuaikan dengan gaji dasar tenaga
ahli yang menggantikan.
3) menolak permohonan perubahan personil
dan/atau peralatan bila alasan yang
diajukan dianggap tidak sesuai.
d. untuk mengajukan permohonan penggantian
personil, penyedia diwajibkan melampirkan
riwayat hidup/pengalaman kerja personil yang
diusulkan dan disertai alasan penggantian
personil yang bersangkutan.
e. Dalam rangka penilaian usulan penggantian
personil dan/atau peralatan, PPK dapat dibantu
Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

42.2. Penggantian personil penyedia atas perintah PPK


a. Personil dari penyedia yang dianggap tidak
mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harus
segera dilakukan perintah penggantian
personil kepada penyedia dengan kualifikasi
keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
b. Dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari sejak
perintah penggantian personil, harus sudah
menerima personil pengganti dari penyedia.

43. Keterlambatan 43.1. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal


Pelaksanaan Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka
PPK dapat menghentikan Kontrak dan
menangguhkan pemenuhan hak-hak penyedia
atau menangguhkan pembayaran.

43.2. Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK
maka PPK dikenakan Ganti Rugi atau memberikan
Kompensasi.

43.3. Penghentian Kontrak atau Ganti Rugi atau


Kompensasi tidak dilakukan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.

43.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal


ini adalah tanggal penyerahan setiap hasil kerja
dan tanggal penyelesaian semua pekerjaan
dengan penyerahan laporan akhir sebagaimana
ditetapkan dalam SPMK.

44. Laporan Hasil 44.1. Penyedia wajib menyerahkan laporan dan


Pekerjaan dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah
diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan
dokumen tersebut dibuatkan tanda terima.

44.2. PPK bersama penyedia melakukan pembahasan


dan penilaian terhadap laporan dan dokumen
yang diserahkan oleh penyedia.

44.3. PPK dan penyedia membuat berita acara hasil


pembahasan dan penilaian laporan.

44.4. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka


penyedia harus memperbaiki dan menyelesaikan
kekurangan-kekurangan sesuai yang
diinstruksikan oleh PPK dan menyerahkan laporan
hasil perbaikan kepada PPK.

44.5. PPK menerima kembali penyerahan laporan yang


telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada), dan
membuat berita acara serah terima laporan hasil
perbaikan.

44.6. Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan


(hardcopy) dan/atau file (softcopy).

44.7. Menyerahkan semua rancangan, gambar,


spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-
dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan kontrak
ini dan menjadi hak milik PPK.

44.8. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan


atau akhir masa kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK.

44.9. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan


tiap dokumen dan piranti lunak tersebut setelah
mendapatkan persetujuan PPK.

44.10. Jika dikemudian hari penyedia dan pihak ketiga


akan melakukan pengembangan terhadap piranti
lunak tersebut dan untuk itu diperlukan lisensi
maka penyedia harus mendapatkan persetujuan
lebih dahulu dari PA. Untuk tujuan ini PA berhak
untuk mendapatkan penggantian biaya atas
pengembangan piranti lunak tersebut.

44.11. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan


dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di
kemudian hari diatur dalam SSKK.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

45. Penghentian 45.1. Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena


Kontrak pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.

45.2. Penghentian Kontrak karena keadaan kahar


dilakukan secara tertulis oleh PPK dengan disertai
alasan penghentian pekerjaan.

45.3. Penghentian kontrak karena kedaan kahar dapat


bersifat:
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir;
atau
b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya
pekerjaan.

45.4. Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektifitas tahun anggaran.

45.5. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran


sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai dan diterima PPK.
46. Pemutusan 46.1. Pemutusan Kontrak dpat dilakukan oleh pihak
Kontrak PPK atau pihak Penyedia.

46.2. PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak


apabila Penyedia tidak memenuhi kewajibannnya
sesuai ketentuan dalam kontrak.

46.3. Penyedia dapat meemutuskan kontrak secara


sepihak apabila PPK tidak memenuhi
kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

46.4. Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-


kurangnya 14 (empat belas) hari setelah
PPK/penyedia menyampaikan pemberitahuan
rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
penyedia/PPK

47. Pemutusan 47.1. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267


Kontrak oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
PPK memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan
tertulis kepada penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan batas akhir
pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan jasa
tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak
mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender walaupun diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan PPK/Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta
tanpa persetujuan PPK/Pengawas Pekerjaan;
g. penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
i. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan usaha yang sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.

47.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia, maka:
a. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila
ada);
b. penyedia membayar denda keterlambatan
(apabila sebelumnya penyedia diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan);
c. penyedia membayar denda sebesar kerugian
yang diderita PPK sebagaiman yang tercantum
dalam SSKK; dan
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
47.3. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima
oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua
hasil pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

48. Pemutusan 48.1. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267


Kontrak oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, penyedia
Penyedia dapat memutuskan Kontrak ini melalui
pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK
tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK;

48.2. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak PPK


membayar kepada penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima
oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua
hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

49. Pemutusan Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena PPK


Kontrak akibat terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
lainnya dan/atau pelanggararan persaingan usaha yang sehat
dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

50. Hak dan 50.1. Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
Penyedia pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam
bentuk sarana dan prasarana dari pihak PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada pihak PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
e. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
f. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja
dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya, akibat
kegiatan penyedia;
h. melaksanakan perjanjian dan kewajiban-
kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuh tanggung-jawab, ketekunan,
efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria
teknik profesional dan melindungi secara
efektif peralatan-peralatan, mesin, material
yang berkaitan dengan pekerjaan dalam
kontrak.

50.2. melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan


hukum yang berlaku di Indonesia. PPK secara
tertulis akan memberitahukan kepada penyedia
mengenai kebiasaan-kebiasaan setempat.
50.3. penyedia tidak akan menerima keuntungan untuk
mereka sendiri dari komisi usaha (trade
commision), rabat (discount) atau pembayaran-
pembayaran lain yang berhubungan dengan
kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi.

50.4. penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan


kontrak, penyedia dinyatakan tidak berwenang
untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun
mengadakan barang yang tidak sesuai dengan
kontrak.

50.5. penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak


langsung melakukan kegiatan yang akan
menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict
of interest) dengan kegiatan yang merupakan
tugas penyedia.

50.6. tanggungjawab penyedia adalah ketentuan


mengenai hal-hal pertanggung-jawaban penyedia
sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

50.7. pemeriksaan keuangan adalah ketentuan


mengenai kewajiban penyedia untuk merinci
setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan
pelaksanaan perjanjian, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan
sepengetahuan penyedia atau kuasanya, PPK dapat
memeriksa dan menggandakan dokumen
pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu)
tahun setelah berakhirnya kontrak.

50.8. ketentuan mengenai tindakan yang perlu


mendapat persetujuan PPK meliputi:
a. memobilisasi personil yang terdapat dalam
daftar;
b. membuat subkontrak dengan pengaturan: (i)
cara seleksi, waktu, dan kualifikasi dari
subkonsultan harus mendapat persetujuan
tertulis sebelum pelaksanaan, (ii) Penyedia
bertanggung-jawab penuh terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
subkonsultan dan personilnya.

50.9. ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang


disiapkan oleh penyedia dan menjadi hak milik
PPK: mengatur bahwa semua rancangan, gambar-
gambar, spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-
dokumen lain serta software yang disiapkan oleh
penyedia jasa menjadi hak milik PPK. Penyedia,
segera setelah pekerjaan selesai atau berakhirnya
kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen
dan data pendukung lainnya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan salinan dari
dokumen-dokumen tersebut.

50.10. Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan


yang mengatur mengenai apabila penyedia adalah
sebuah joint venture yang beranggotakan lebih
dari satu penyedia, anggota joint venture tersebut
memberi kuasa kepada salah satu anggota joint
venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak
dan kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap
PPK.

50.11. ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan


oleh PPK untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan
oleh penyedia. Pada saat berakhirnya kontrak,
Penyedia harus menyerahkan peralatan dan
bahan sisa sesuai dengan instruksi PPK

51. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dokumen


Dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan
Kontrak dan dengan kontrak oleh pihak lain, misalnya Kerangka
Informasi Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain
yang berkaitan dengan kontrak tanpa izin tertulis dari
PPK.

52. Hak Atas Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan
Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
Intelektual penggunaan HAKI oleh Penyedia.

53. Layanan Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya


Tambahan seperti pembuatan maket/model dari hasil desain sesuai
dengan lingkup pekerjaannya.

54. Penangguhan 54.1. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


dan Resiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas
PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari
tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim
yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta
benda penyedia, dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

54.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai


dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

54.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh


penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.

54.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil


Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja harus
diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

55. [Perlindungan a. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas


Tenaga Kerja biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya
pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
b. Penyedia berkewajiban untuk memenuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut;
c. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai;
d. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hokum yang
berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.]
56. [Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.]

57. Asuransi 57.1. Pihak penyedia mengasuransikan :


a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
resiko tinggi terjadi kecelakaan, serta
pelaksanaan pekerjaan untuk pelaksanaan
pekerjaan kontrak atas segala resiko yaitu
kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan,
serta resiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya;
c. hal-hal lain yang ditentukan berkaitan dengan
asuransi.

57.2. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

58. [Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan


menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia
yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain
di lokasi kerja (apabila ada)].
59. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua
pihak di lokasi kerja.

60. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayarkan sanksi


Denda financial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia
dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia

E. KEWAJARAN

61. Hak dan PPK Memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh pihak penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan
kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi karena kesalahan yang
dilakukan PPK; dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam
kepada PA/KPA (apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan


prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan ini

63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada


Kompensasi penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan kerusakan/kegagalan/
penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.
63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang
dapat dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian
pekerjaan akibat peristiwa kompensasi;

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi


dan penyedia telah diberikan perpanjangan
nwaktu pelaksanaan maka penyedia tidak
berhak meminta ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

64. Pelaksanaan Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan kesulitan


Kontrak yang menghambat pemenuhan tujuan Kontrak maka
masing-masing Pihak berkewajiban untuk tetap
berupaya bertindak wajar di antara mereka tanpa
merugikan kepentingan satu sama lain. Jika Pihak yang
satu menganggap pelaksanaan Kontrak tidak wajar dan
adil maka kedua belah Pihak harus megupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi situasi tersebut.

F. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

65. Itikad Baik 65.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.

65.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian


dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak. Jika selama kontrak, salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
65.3 Masing-masing Pihak dalam Kontrak
berkewajiban untuk bertindak dengan itikad baik
sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan
mengambil semua langkah yang diperlukan untuk
memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

66. Perdamaian 66.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya


sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultansi ini.

66.2 Penyelesaian secara damai dapat dilakukan


melalui musyawarah untuk mufakat secara
langsung antara Para Pihak atau melalui
perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh
Para Pihak dalam bentuk antara lain mediasi atau
konsiliasi.

67. Lembaga Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui


Pemutus perdamaian tidak tercapai, maka penyelesaian
Sengketa perselisihan tersebut dapat dilakukan melalui:
a. arbitrase,
b. alternatif penyelesaian sengketa, atau
c. pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
49

LAMPIRAN 4 : SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:


Nama: __________
Alamat: __________
Telepon: __________
Faksimili: __________
e-mail: __________

Penyedia:
Nama: __________
Alamat: __________
Telepon: __________
Faksimili: __________
e-mail: __________

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Pihak
Untuk PPK: __________

Untuk Penyedia: __________

C. Jenis Kontrak 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: ________


[diisi jenis kontrak yang sesuai]

2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun


Anggaran: ____________
[diisi jenis kontrak yang sesuai]
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan: _____
[diisi jenis kontrak yang sesuai]

4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: _________


[diisi jenis kontrak yang sesuai]
D. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku terhitung sejak: __________
Kontrak

E. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan Jasa


Pelaksanaan Konsultansi ini adalah selama: ___ (__________) hari
Pekerjaan kalender/bulan/tahun

F. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada _______ [Kas


Jaminan Negara/Kas Daerah]

G. Tindakan Tindakan lain oleh penyedia yang memerlukan


penyedia yang persetujuan PPK adalah: __________ [sebutkan secara
mensyaratkan jelas]
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
50

persetujuan PPK

H. Pelaporan Penyedia berkewajiban untuk menyampaikan


laporan-laporan berikut secara periodik selama Masa
Kontrak: __________________ [uraikan secara rinci
jenis laporan dan waktu penyerahan laporan dihitung
sejak ditandatanganinya kontrak]

I. Serah Terima Ketentuan serah terima Laporan Akhir berlaku untuk


Laporan Akhir penyerahan setiap hasil kerja Jasa Konsultansi:
(YA/TIDAK)

J. Pembatasan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Penggunaan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Dokumen pekerjaan Jasa Konsultansi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: __________________

K. Tanggung Jawab [untuk konsultan perencana konstruksi]


Profesi Umur konstruksi bangunan direncanakan : __
(__________) tahun

L. Sumber Dana Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari


__________________[APBN/APBD]

M. Pembayaran 1. Untuk pekerjaan Jasa Konsultansi ini dapat


Uang Muka diberikan uang muka (YA/TIDAK).

2. [jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar __% (__________
persen) dari nilai Kontrak [untuk kontrak tahun
jamak diubah : “Kontrak tahun pertama” atau
“total nilai Kontrak”]
N. Pembayaran 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
Prestasi cara:_____[bulanan/termin/sekaligus].
Pekerjaan
2. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
_______________[uraikan bila pembayaran
dilakukan secara bulanan atau termin]

3. Mata uang pembayaran : _____________[untuk


pengadaan yang sumber dananya PHLN]

O. Batas akhir Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan


waktu SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
penerbitan SPP adalah __ (__________) hari kalender terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
51

P. Dokumen yang 1. Dokumen utama yang disyaratkan untuk


disyaratkan mengajukan tagihan pembayaran prestasi
untuk pekerjaan :_________________ [sebutkan dan
mengajukan uraikan secara lengkap].
tagihan
pembayaran 2. Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan:____________________________[sebut
kan dan uraikan secara lengkap]
Q. [Penyesuaian 1. [Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang
Biaya] dikeluarkan oleh _________ [BPS/Instansi Teknis
Lainnya]
2. Indeks yang dipergunakan adalah indeks _______
(perdagangan, industri, impor, dll)
sebesar_______

3. Koefisien tetap adalah sebesar____________

4. Koefisien komponen kontrak adalah


sebesar__________]

R. Denda dan Ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila


Rugi PPK memutuskan kontrak secara sepihak adalah :
_____% dari nilai kontrak.

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara


sepihak oleh PPK yang dibayarkan oleh
penyedia dalam jangka waktu:
______________hari sejak tangal pemutusan
kontrak

3. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara


sepihak oleh PPK dibayarkan oleh penyedia
dengan cara: dipotong dari tagihan/penyedia
meneytorkan ke kas negara/daerah
4. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan
cara : ________________

5. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam


jangka waktu : ________________Untuk

6. Besaran denda keterlambatan untuk setiap hari


keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu)
dari [harga kontrak/harga bagian kontrak
yang belum dikerjakan]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
52

S. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai


Kompensasi pemberian peristiwa kompensasi adalah: ________
(apabila ada)
T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau
Subkontrak dikenakan sanksi _________
a. dilakukan pemutusan kontrak; atau
b. membayar 2 (dua) kali lipat selisih harga di dalam
kontrak dengan harga yang dibayarkan kepada
subkontraktor]
(dipilih salah satu)

U. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan


Perselisihan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka
Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang


berkompeten/Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus


Sengketa maka cantumkan klausul arbitrase berikut
tepat di bawah pilihan yang dibuat di atas:
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-
peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya
mengikat kedua belah pihak yang bersengketa sebagai
keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak
setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang.
Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang
arbitrator dan kedua arbitrator yang ditunjuk oleh
Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang akan
bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]
V. LAINNYA
(apabila ada)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
53

LAMPIRAN 4 A : TENAGA AHLI, SUBPENYEDIA DAN PERALATAN

1 – PENYEDIA JASA KONSULTANSI BADAN USAHA


[cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi, dan
jumlah orang bulan. Cantumkan juga waktu kerja (termasuk jam kerja) dan
cuti]

2 – PERALATAN KHUSUS
[cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan]

3 – SUBPENYEDIA
[cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian personilnya seperti
uraian personil penyedia di atas]

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
54

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Perorangan
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
BAB IX. BENTUK DOKUMEN LAINNYA
LAMPIRAN 1 : SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

CONT OH

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
____________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan


___________________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor ____________ tanggal
_____________ perihal _____________________ dengan nilai penawaran setelah dilakukan
klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya oleh Pokja ____________ ULP ____________ sebesar
Rp__________ (_____________________) termasuk PPN, telah ditetapkan sebagai pemenang
oleh Pokja ____________ ULP ____________.

Selanjutnya kami menunjuk Saudara untuk melaksanakan pekerjaan


______________________________, dan meminta Saudara untuk menandatangani Surat
Perjanjian setelah dikeluarkannya SPPBJ ini sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi
terhadap penawaran Saudara akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
LAMPIRAN 2 : SURAT PERINTAH MULAI KERJA
CONT OH
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

__________[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


__________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
__________[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:

__________[nama penyedia]
__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini bertindak sebagai Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan
selanjutnya disebut sebagai Tenaga Ahli____________;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun [pilih salah


satu] dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Hasil Pekerjaan: __________

6. Denda: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir, Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultansi dan pembayaran kepada penyedia dapat dihentikan sesuai
dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

__________, __ __________ 20__


Untuk dan atas nama __________
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


Tenaga Ahli____________

LAMPIRAN 4 : JAMINAN UANG MUKA


CONT OH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini _________________________________ dalam jabatan


selaku ___________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : _____________________________[Pejabat Pembuat Komitmen]
Alamat :______________________________________________________

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ___________________________________________


(terbilang _______________________________________________________) dalam dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan ____________________
berdasarkan Kontrak No. ______________ tanggal ____________, apabila :
Nama : _____________________________ [penyedia Jasa Konsultansi]
Alamat : ______________________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, YANG DIJAMIN lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada PENERIMA JAMINAN atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ______ (____________) hari kalender, dari tanggal
______________________ s/d __________________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan, paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagai Jaminan Uang Muka
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan oleh Yang Terjamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : __________

Pada tanggal : __________

[Bank]

Materai Rp 6.000,-

________________
[nama dan jabatan]
Untuk keyakinan, Penerima
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
Bank ________ [bank]

CONT OH
[Kop Asuransi/Perusahaan Penjaminan Penerbit Jaminan]
JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : __________________ Nilai : Rp__________________


1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _________________________ [nama dan alamat
penyedia] sebagai Penyedia Jasa Konsultansi, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_________________________ [nama dan alamat perusahaan penjaminan] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada _________________________ [nama dan alamat PPK] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________(terbilang_____________________________) yang harus dibayarkan
kepada PENERIMA JAMINAN.

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _____________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. ________________ tanggal ______________dari
PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat (unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang
dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _______________
Pada tanggal ________________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp 6.000,-

(_____________________) (_____________________)
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Untuk keyakinan, Penerima
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
________ [penerbit jaminan]
BAB X. PAKTA INTEGRITAS
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas
Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan]
PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]
No. Identitas : __________ [[diisi nomor KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan______________
dan atas nama [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]
No. Identitas : __________ [[diisi nomor KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan_______________
dan atas nama [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota Kemitraan]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);


2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]


[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan]


1

BAB XI. DATA ISIAN KUALIFIKASI


Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk
Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
2

[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[diisi nama wakil sah badan usaha]


No. Identitas : __________[diisi dengan no.KTP/SIM/paspor]
Jabatan : ____________[diisi sesuai jabatan]
Bertindak untuk : ___________________[diisi nama badan usaha]
dan atas nama
Alamat : ________________
Telepon/Fax : ________________
Email : ________________
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum untuk dan atas nama perusahaan/


koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan __________[akta pendirian/
anggaran dasar/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal
akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama
Operasi. Jika Kemitraan, maka ditambah Surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi.];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya
merupakan pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan
K/L/D/I”];

3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan


dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam
proses pengadaan ini;

5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak
masuk dalam Daftar Hitam;

7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
3

A. Data Administrasi

1. Nama (Badan Usaha) :


_________

2. Status : Pusat Cabang


Alamat Kantor Pusat : __________

3. No. Telepon : __________


No. Fax : __________
E-Mail : __________
Alamat Kantor Cabang : __________
No. Telepon : __________
4.
No. Fax : __________
E-Mail : __________

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akte Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
d. Nomor Pengesahan : __________
Kementerian Hukum dan HAM
(untuk yang berbentuk PT)
2. Perubahan Terakhir Akte
Pendirian/Anggaran Dasar
a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
d. Nomor Persetujuan : __________
Kementerian Hukum dan HAM
(untuk yang berbentuk PT)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
4

C. Pengurus Badan Usaha

Jabatan dalam Badan


No. Nama No. Identitas
Usaha

D. Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha ______ : ________________ Tanggal __________


2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha
4. Kualifikasi Usaha : __________________________________
5. Klasifikasi Usaha __________________________________

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin ____________ : ________________ Tanggal __________


2. Masa berlaku izin : __________
3. Instansi pemberi izin : __________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : __________


b. Bukti Laporan Pajak Tahun No.__________
:
terakhir tanggal__________

G. Data Personalia (Tenaga ahli tetap badan usaha)

Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Keahlian/ Pengalaman Kemampuan
No Nama Sertifikat/
lahir Pendidikan Spesialisasi Kerja (tahun) Manajerial
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
5

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan yang mendukung


[apabila diperlukan]

Jenis Merk Kondisi Lokasi


No. Jumlah Kapasitas Tahun Bukti Status
Fasilitas/Peralatan/ dan
pembuatan (%) Sekarang Kepemilikan
Perlengkapan tipe
1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Data Pengalaman Perusahaan yang Sama/Sejenis dalam Kurun Waktu 10


(Sepuluh) Tahun Terakhir

Pemberi Tanggal Selesai


Tugas/Pejabat Kontrak Pekerjaan
Bidang/ Pembuat Komitmen Berdasarkan
Nama Sub Bidang Ringkasan
No. Paket Pekerjaan*) Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Nama Alamat/ No / Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

*) wajib diisi untuk konsultan konstruksi

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


(untuk Penyedia yang telah berdiri lebih dari 3 tahun atau lebih).
(Untuk Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

Pemberi Tanggal Selesai


Tugas/Pejabat Kontrak Pekerjaan
Nama Ringkasan Pembuat Komitmen Berdasarkan
No. Lokas
Paket Lingkup
i BA
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan

Pemberi Tugas/ Pejabat


Kontrak Progres Terakhir
Bidang/ Sub Pembuat Komitmen
No. Nama
Bidang Lokasi Nilai Kontrak Prestasi
Pekerjaan Alamat/ No/
Pekerjaan Nama (Rencana) Kerja
Telepon Tanggal
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
6

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi
administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

Penyedia

[rekatkan materai Rp 6.000,- dan tanda tangan]

(nama lengkap)

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Sederhana
(dengan Pascakualifikasi)
BAB XII. PETUNJUK PENGISIAN DATA ISIAN KUALIFIKASI
I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan Kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan
penggunaan aplikasi SPSE (User Guide).

II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing–masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing–masing kualifikasi badan usahanya
dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan e-mail kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan e-mail kantor cabang badan
usaha yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal, nama Notaris penerbit akta pendirian
perusahaan/anggaran dasar koperasi, serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama Notaris penerbit Akta Perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat perubahan
nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada pembuktian kualifikasi
peserta menunjukkan asli dan memberikan salinan Bukti Pemberitahuan dari Notaris
selaku kuasa Direksi yang telah diajukan melalui Sisminbakum atas Akta Perubahan
terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha


1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha, apabila
berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan perturan perundang-undangan.
Untuk persyaratan perizinan bagi penyedia asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal penyedia jasa.

Tabel Izin Usaha


1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha
5. Diisi dengan klasifikasi usaha
E. Izin lainnya (apabila dipersyaratkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/paspor, alamat pemilik saham/persero, dan
persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha.
b. Diisi nomor dan tanggal bukti Laporan Pajak Tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
[Persyaratan pajak sebagaimana dimaksud pada nomor 2, dikecualikan untuk
penyedia asing (khusus untuk International Competitivie Bidding)].

G. Data Personalia (Tenaga ahli tetap)


Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3),jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
keterangan terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis
yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan (jika disyaratkan oleh Pokja ULP)
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan,
kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapan. Bukti Status kepemilikan harus dapat ditunjukkan
pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan yang Sama/Sejenis dalam Kurun Waktu 10 (Sepuluh)


Tahun Terakhir dengan Subbidang Paket Pekerjaan yang Dikompetisikan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/subbidang pekerjaan yang dipersyaratkan,
lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai
paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal berita acara serah terima, untuk masing-
masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir.

J. Data Pengalaman Perusahaan dalam Kurun Waktu 4 (empat) Tahun Terakhir (untuk
Penyedia yang telah berdiri lebih dari 3 tahun atau lebih).
Diisi dengan nama paket pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai
kontrak, serta persentase progres menurut kontrak dan persentase prestasi kerja
terakhir, untuk Penyedia yang telah berdiri kurang dari 3 tahun atau lebih. Untuk
Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/subbidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak
dan persentase prestasi kerja terakhir.
Surat Perjanjian Kemitraan/KSO
CONT OH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN /


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan seleksi pekerjaan __________________________________ yang


pembukaan penawarannya akan dilakukan di ________________________ pada tanggal
_____________ 20___, maka :
_______________________________________ [nama peserta 1],
_______________________________________ [nama peserta 2],
_______________________________________ [nama peserta 3],
_______________________________________ [dan seterusnya],
bermaksud untuk mengikuti seleksi dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa,


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
_______________________
b. Menunjuk _________________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama
(leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas
nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


_____ [nama peserta 1] sebesar _____ % (____________________ persen),
_____ [nama peserta 1] sebesar _____ % (____________________ persen),
_____ [nama peserta 1] sebesar _____ % (____________________ persen),
_________________________________________ dan seterusnya.

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing


tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pokja ULP atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota kemitraan/KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini,
termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada
_________________________________ [nama wakil peserta yang diberi kuasa] dalam
kedudukannya sebagai pemimpin/direktur utama perusahaan
___________________[nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis dari
___________________[nama peserta 2], ___________________ [nama peserta 3]
___________________[dan seterusnya] sehubungan dengan substansi dan semua
ketentuan dalam semua dokumen yang akan di tandatangani.
7. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap _____ (___________________) yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan di
___________________ pada hari ______________ tanggal ______________ bulan
______________ , tahun ______________.

Penyedia 1 Penyedia 2 Penyedia 3

(______________) (______________) (______________)

dan seterusnya

(______________)
Catatan :
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat di atas kertas segel/bermaterai.
BAB XIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
A. Evaluasi Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang dilakukan dengan
sistem gugur.

B. Penilaian Persyaratan Administrasi Kualifikasi harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja Sama Operasi
disampaikan oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO;
2. memiliki surat izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
3. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam daftar
hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
Tahunan)
[Persyaratan perpajakan dikecualikian untuk Penyedia asing (khusus untuk International
Competitive Bidding)];
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak;
7. memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai;
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
10. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan:
a. wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
b. evaluasi persyaratan administrasi kualifikasi pada angka 1 sampai dengan angka 9
dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama
Operasi/kemitraan;
11. memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan
khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu, apabila
disyaratkan. Untuk Badan Usaha yang bermitra, persyaratan ini disyaratkan bagi
perusahaan yang melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan sertifikat atau
persyaratan lainnya tersebut;
12. [bagi peserta untuk pekerjaan kompleks yang akan melakukan kemitraan/kerja sama
operasi, harus membuat Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi]

C. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan data isian peserta dalam data
kualifikasi yang tercantum pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

D. apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi
secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
E. penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi,
maka Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE yang kurang tidak dapat
dilengkapi.

F. apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

G. Peserta yang memenuhi Persyaratan Administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan


melakukan Pembuktian Kualifikasi.

H. Apabila tidak ada Peserta yang memenuhi Persyaratan Administrasi Kualifikasi maka seleksi
dinyatakan gagal.

I. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dan meminta
salinannya.

J. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila
diperlukan.

K. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta tersebut
digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.

L. Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, maka seleksi dinyatakan
gagal.
KOP PERUSAHAAN

REKAPITULASI
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
KEGIATAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN
PEKERJAAN : DED JALAN POROS PAJINTAN
SUMBER DANA : APBD (DAU) KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGGARAN : 2018

NO. URAIAN JUMLAH HARGA (Rp.) KETERANGAN

1 2 3 4

I BIAYA LANGSUNG PERSONIL

II BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

JUMLAH
PPN (10%)

TOTAL
DIBULATKAN

Terbilang :

....................., ............ 2018

Dibuat Oleh,
PENYEDIA JASA

NAMA
Jabatan
KOP PERUSAHAAN
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
KEGIATAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN
PEKERJAAN : DED JALAN POROS PAJINTAN
SUMBER DANA : APBD (DAU) KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGGARAN : 2018

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL


KUANTITAS HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
NO URAIAN SATUAN
JUMLAH WAKTU (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7

A. TENAGA AHLI
1 Team Leader OB 1 Orang 2,5 Bulan
2 Ahli Jalan Raya OB 1 Orang 2,5 Bulan
3 Ahli Estimasi Biaya OB 1 Orang 2,5 Bulan
4 Ahli Pemetaan OB 1 Orang 2,5 Bulan

B. TENAGA SUB PROFESIONAL


1 Asisten Ahli Jalan Raya OB 1 Orang 2,5 Bulan
2 CAD/CAM Operator OH 1 Orang 2,5 Bulan
3 Surveyor OH 2 Orang 24 Hari
4 Tenaga Lokal OH 4 Orang 24 Hari

C. TENAGA PENDUKUNG
1 Computer Operator OB 1 Orang 2,5 Bulan

SUB TOTAL I

....................., ............ 2018

Dibuat Oleh,
PENYEDIA JASA

NAMA
Jabatan
KOP PERUSAHAAN
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
KEGIATAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN
PEKERJAAN : DED JALAN POROS PAJINTAN
SUMBER DANA : APBD (DAU) KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGGARAN : 2018

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


KUANTITAS HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
NO URAIAN SATUAN
JUMLAH WAKTU (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7

A. BIAYA SEWA KENDARAAN


1 Sewa Kendaraan Roda 2 UB 4 Unit 2,5 Bulan

B. BIAYA SEWA ALAT SURVEY


1 Alat Theodolit UH 1 Unit 24 Hari
2 Alat GPS UH 1 Unit 24 Hari

C. BIAYA PENYELIDIKAN CBR TANAH


1 Sewa Alat DCP Ls 1 Ls
2 Biaya Tenaga, Akomodasi dan Pelaporan Ls 1 Ls

D. BIAYA KOMUNIKASI
1 Telepon/ Fax/ Internet UB 1 Unit 2,5 Bulan

E. BIAYA PERALATAN KANTOR


1 Alat Tulis Kantor, Tinta dan Catridge Ls 1 Ls

F. BIAYA PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan dan Analisa Struktur Konstruksi Buku 5 Buku
2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) / EE dan Backup Data Buku 5 Buku
3 Gambar Rencana Buku 5 Buku
4 Laporan Akhir dan Dokumentasi Buku 5 Buku
5 Soft Copy Laporan Keping 5 Keping

SUBTOTAL II

....................., ............ 2018

Dibuat Oleh,
PENYEDIA JASA

NAMA
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai