JURUSAN FISIKA
PEMINATAN GEOTERMAL
2017
Kata Pengatar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan rahmat-Nya,
kelompok kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah yang berjudul “Aspek Geologis
Provinsi Gorontalo” untuk memenuhi tugas Geologi.
Kelompok berharap kiranya makalah ini bisa bermanfaat untuk pembaca serta
menambah wawasan mengenai Aspek Geologis yang ada di provinsi Gorontalo
Kelompok menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.Kelompok berharap makalah ini mendapat
masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Bab I
Pendahuluan
. Gorontalo menjadi salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan ecara
tektonik berada di wilayah pertemuan 2 lempeng besar, yakni lempeng Pasifik dan
Eurasia serta lempeng-lempeng mikro. Peta Geologi Gorontalo menunjukkan adanya
struktur sesar yang memotong wilayah kota Gorontalo. Gorontalo dapat dibedakan ke
dalam empat zona fisiografis utama, yaitu Zona Pegunungan Utara Telongkabila-
Boliohuto, Zona Dataran Interior Paguyaman-Limboto, Zona Pegunungan Selatan
Bone-Tilamuta-Modello, dan Zona Dataran Pantai Pohuwato.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah kami ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Geologi mengenai aspek geologis di provinsi Gorontalo dan agar dapat
mengetahui apa saja aspek geologis yang ada pada kedua provinsi tersebut.
Bab II
Pembahasan
Sejak itu, proses-proses tektonik telah mengangkat laut ini menjadi lebih
dangkal yang akhirnya surut. Setelah menjadi dataran, cekungan ini menjadi danau
yang luas. Tetapi kembali terjadi proses pendangkalan hingga sekarang dan hanya
menyisakan Danau Limboto kira-kira seluas 56 km² dengan kedalaman 2,5 m yang
merupakan kedalaman terdangkal dari seluruh danau di Indonesia (Lehmusluoto dan
Machbub, 1997). Proses-proses tektonik pengangkatan daratan yang memang aktif di
Indonesia Timur menyebabkan drainase menjadi lebih baik. Air danaupun berproses
menyurut dan sekarang ditambah dengan proses sedimentasi dari perbukitan
disekilingnya yang mempercepat proses pendangkalan Danau Limboto.
Gorontalo menjadi salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan ecara
tektonik berada di wilayah pertemuan 2 lempeng besar, yakni lempeng Pasifik dan
Eurasia serta lempeng-lempeng mikro. Peta Geologi Gorontalo menunjukkan adanya
struktur sesar yang memotong wilayah kota Gorontalo. Adapun tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi keberadaan struktur sesar di wilayah Gorontalo dengan
menggunakan metode mekanisme bola fokus kejadian gempa bumi di wilayah
daratan Gorontalo periode 1963-2013 dengan sumber data dari katalog gempa bumi
USGS, Global Centroid Momen Tensor, dan BMKG. Analisis bola fokus
menunjukkan adanya 3 daerah dugaan sesar aktif, dengan tipe sesar cenderung
oblique, dengan panjang 24,54 km sampai 27,54 km dan lebar rupture 8,51 km
sampai 9,22 km. Hasil analisis ini juga mendeteksi adanya satu daerah dugaan sesar
aktif yang tidak teridentifikasi pada peta geologi.
Letak Geografis
Provinsi Gorontalo terletak antara Oo 19' — 1° 15' Lintang Utara dan 121° 23'
— 123° 43' Bujur Timur.
Luas Wilayah
Luas Provinsi Gorontalo secara keseluruhan adalah 11.967,64 km2. Jika
dibandingkan dengan wilayah Indonesia, luas wilayah provinsi ini hanya sebesar
O,63 persen.
Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 (lima) kabupaten dan 1 (kota), yaitu
Kabupaten Boalemo, Kabu paten Gorontalo, Kabupaten Po huwato, Kabupaten Bone
Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kota Gorontalo.
2.2 Topografi
Permukaan tanah di Provinsi Gorontalo sebagian besar adalah perbukitan.
Oleh karenanya, provinsi ini mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang ber
beda beda.
Gunung Tabongo yang terletak di Kabupaten Boalemo merupakan gunung
yang tertinggi di Provinsi Gorontalo. Sedangkan Gunung Litu Litu yang terletak di
Kabupaten Gorontalo merupakan gunung te rendah.
Di samping mempunyai banyak gunung, provinsi ini juga dilintasi banyak
sungai. Sungai terpanjang adalah Sungai Paguyaman yang terletak di Kabupaten
Boalemo dengan panjang aliran 99,3 km. Sedangkan sungai yang terpendek adalah
Sungai Bolontio dengan panjang aliran 5,3 km yang terletak di Kabupaten Gorontalo
Utara.
2.3 Stratigrafi
Geologi umum daerah Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo disusun
oleh batuan dengan urutan stratigrafi sebagai berikut :
Diorit Bone, terdiri dari diorit, diorit kuarsa, granodiorit dan adamelit,
berumur Miosen Awal – Miosen Tengah.
Diorit Boliohuto, terdiri dari diorit dan granodiorit, berumur Miosen Tengah
- Miosen Akhir
Formasi Tinombo, terdiri dari lava basalt, basal sepilitan, lava andesit, breksi
gunungapi, batupasir wake, batu lanau, batu pasir hijau dengan sisipan
batugamping merah, batugamping kelabu serta rijang dan batuan termalihkan
lemah. Lapisan rijang mengandung fosil radiololaria. Batupasir wake dan
kuarsa berwarna kelabu dan hijau, pejal, berbutir halus sampai sedang dan
sebagian mengandung pirit. Sisipan batugamping berwarna merah dan kelabu,
pejal dan berlapis baik. Satuan batuan ini diterobos oleh batuan granit, diorit
dan trakhit. Satuan batuan ini berumur Eosen – Oligosen Awal.
Formasi Tinombo Fasies Sedimen, terdiri dari serpih kelabu dan merah,
getas, sebagian kompak dan keras. Batupasir dengan sisipan batu gamping
dan rijang.
Formasi Randangan, terdiri dari breksi gunung api aglomerat, tuf, tuf lapili
dan lava yang bersusunan andesitan sampai basalan. Satuan batuan ini
diperkirakan berumur Pliosen hingga Plistosen.
Batuan Gunungapi Pinogu, terdiri dari aglomerat, tuf dan lava andesit –
basal.
Batuan Gunungapi Pani, terdiri dari dasit, andesit, tufa, aglomerat dan
breksi gunungapi, satuan batuan ini diperkirakan berumur Pliosen hingga
Plistosen.
Breksi Wobudu, terdiri dari breksi gunungapi aglomerat, tuf, tuf lapili dan
lava yang bersusunan andesitan sampai basalan. Satuan batuan ini
diperkirakan berumur Pliosen hingga Plistosen
Aluvium, merupakan endapan Sungai dan Pantai yang terdiri dari pasir,
lempung, lanau, Lumpur, kerikil dan kerakal.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Gorontalo menjadi salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan ecara
tektonik berada di wilayah pertemuan 2 lempeng besar, yakni lempeng Pasifik dan
Eurasia serta lempeng-lempeng mikro. Peta Geologi Gorontalo menunjukkan adanya
struktur sesar yang memotong wilayah kota Gorontalo
Gorontalo dapat dibedakan ke dalam empat zona fisiografis utama, yaitu Zona
Pegunungan Utara Telongkabila-Boliohuto, Zona Dataran Interior Paguyaman-
Limboto, Zona Pegunungan Selatan Bone-Tilamuta-Modello, dan Zona Dataran
Pantai Pohuwato. Permukaan tanah di Provinsi Gorontalo sebagian besar adalah
perbukitan. Oleh karenanya, provinsi ini mempunyai banyak gunung dengan
ketinggian yang ber beda beda.
Geologi umum daerah Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo disusun
oleh berbagai macam batuan dengan urutan stratigrafi
3.2 Saran
Semoga tugas ini dapat diperbaiki oleh dosen maupun para pembaca dan jika
terdapat kesalahan kiranya dapat dikoreksi dan tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Daftar Pustaka
InventarisasiDanEvaluasiMineralNonLogamDiKabupatenGorontalo,(online),
(http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?view=article&catid=52%3Acontent-menu-
utama&id=263%3Ainventarisasi-dan-evaluasi-mineral-non-logam-di-kabupaten-
gorontalo-dan-
boalemo&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=300
diakses pada selasa 24 Oktober 2017 jam 16.05)
JurnalMipaUnsrat, (online),
(https://media.neliti.com/media/publications/114068-ID-identifikasi-sesar-di-
wilayah-gorontalo-.pdf diakses pada selasa 24 Oktober 2017 15.34)
PemerintahProvinsiGorontalo2017, (online),
(https://www.gorontaloprov.go.id/profil/geografis-iklim diakses pada Selasa 24
Oktober 2017 jam 15.52)