Vincentius Hamdani
0906513642
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Depok
2011
1
Pertemuan I
Introduction to Management
Pengenalan Manajemen
Pengertian Management
Berdasarkan www.businessdictionary.com, pengertian management adalah Organization and
coordination of the activities of an enterprise in accordance with certain policies and in
achievement of clearly defined objectives. Sedangkan menurut Mary Parker Follet definisi dari
management itu sendiri adalah "the art of getting things done through people".
Selain itu juga, seorang warga negara Perancis bernama Henri Fayol (1841-1965) membagi
management dalam 6 bagian, yaitu forecasting, planning, organizing, commanding,
coordinating, dan controlling.
Secara umum, manajemen dalam bidang bisnis maupun kegiatan organisasi dapat diartikan
sebagai tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang diinginkan dari sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Terdapat 2 hal yang penting dalam melakukan sistem manajemen dalam lingkungan bisnis
mupun organisasi, yaitu
1. Efficiency (Efisiensi)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efisiensi dapat diartikan sebagai ketepatan cara
dalam menjalankan sesuatu, kedayagunaan, ketepatgunaan, dan kemampuan menjalankan
tugas dengan baik. Efisien atau efisiensi dapat meruju kepada suatu sistem atau proses yang
dijalankan, entah hasilnya baik atau tidak, tetapi proses yang dijalankan tepat dan tidak
membuang waktu, tenaga dan biaya.
2. Effectiveness (Efektivitas)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektivitas diartikan sebagai kemanjuran atau
kemujaraban, dapat memberikan suatu efek (hasil atau akibat), dan keberhasilan. Efektivitas
ini dapat meruju kepada hasil yang telah dicapai. Bagaimanapun proses yang dijalankan,
suatu goal yang diinginkan dapat tercapai dan terpenuhi.
2
Dalam melakukan sistem manajemen, efisiensi dan efektivitas harus dapat dilakukan agar proses
dan tujuan yang dilakukan dapat seminimal mungkin dan berhasil mencapai sasaran dan
keberhasilan yang ditargetkan.
Suatu sistem manajemen harus mempunyai sistem yang terstruktur agar manajemen tersebut
dapat dilakukan sebaik mungkin. Umumnya, sistem manajemen harus memiliki:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengaturan)
3. Controlling (Pengontrolan)
Ketiga hal tersebut harus ada dalam suatu sistem manajemen. Perencanaan dilakukan untuk
dapat mengetahui tujuan dan sasaran ke depan seperti apa, pengaturan merupakan suatu kegiatan
untuk mengatur segala sesuatu untuk dapat mencapai tujuan tersebut, sedangkan pengontrolan
(controlling) dilakukan apabila tujuan yang diinginkan tidak sesuai target karena beberapa
kendala sehingga dapat dikontrol dan hasil yang didapatkan tidak jauh dari target.
Beberapa ilmuan juga menambahkan beberapa hal dalam sistem manajemen yang dianggap
penting, seperti coordinating, staffing, leading, dan commanding.
3
Pertemuan II
Organisasi dan Lingkungan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen merupakan usaha untuk menggunakan
sumber daya yang tersedia secara terbatas untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif.
Sumber daya yang ada dapat berupa manusia, alam, dan waktu. Waktu merupakan salah satu
sumber daya yang sangat penting, karena waktu tidak dapat dikembalikan lagi dan diolah
kembali. Maka dari itu, waktu harus digunakan sebaik mungkin.
Proses dalam manajemen secara garis besar dapat meliputi Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), dan Pengendalian (Controlling).
1. Planning / Perencanaan
Perencanaan merupakan penentuan rangkaian kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu
secara efektif dan efisien. Ada beberapa kegiatan yang terlibat dalam perencanaaan ini, yaitu
sebagai berikut.
a. Membuat Ramalan (ramalan adalah memperkirakan arah atau kecenderungan di masa
yang akan datang berdasarkan keadaan di waktu yang lalu dan sekarang)
b. Menentukan Sasaran (sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai di masa yang akan
datang)
c. Mengembangkan strategi (strategi merupakan cara yang digunakan untuk mencapai
sasaran)
d. Mengembangkan program (program dapat dilakukan dengan menentukan urutan
kegiatan serta waktu pelaksanaan program)
e. Membuat anggaran (anggaran merupakan alokasi sumber daya untuk pelaksanaan
program)
f. Menentukan prosedur (prosedur menentukan cara standar untuk melaksanakan
kegiatan)
g. Mengembangkan kebijakan (kebijakan merupakan batasan yang harus diikuti mengenai
apa yang diperkenankan atau tidak)
4
2. Organizing / Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelompokkan pekerjaan
dalam unit yang lebih kecil dan lebih mudah ditangani (manageable). Ada beberapa kegiatan
yang dapat terlibat dalam pengorganisasian, yaitu
a. Membuat struktur organisasi (menentukan bagan yang menggambarkan
pengelompokkan dalam unit kerja)
b. Menentukan hubungan antar unit kerja (untuk memudahkan koordinasi)
c. Membuat uraian pekerjaan (menentukan batasan tugas, hubungan kerja dan tanggung
jawab serta wewenang dari setiap unit)
d. Menentukan kualifikasi jabatan (merupakan persyaratan untuk menduduki jabatan)
3. Controlling / Pengendalian
Pengendalian adalah usaha untuk memastikan bahwa sasaran atau rencana yang ditentukan
dapat dicapai. Dan apabila sasaran yang ditentukan tidak dapat dicapai, maka perlu ada suatu
sistem pengendalian yang baru agar sasaran tidak meleset terlalu jauh. Ada beberapa
kegiatan yang dapat terlibat dalam pengendalian, yaitu
a. Menyusun sistem pelaporan (menentukan info apa yang diperlukan, bagaimana
bentuknya dan kapan waktunya)
b. Mengembangkan standar (kondisi yang harus dicapai agar pekerjaan dilaksanakan
secara efektif dan efisien)
c. Mengevaluasi hasil (mengumpulkan informasi mengenai realisasi, membandingkannya
dengan standar dan menganalisis bila terjadi perbedaan)
d. Mengambil tindakan koreksi atau perbaikan
e. Memberi penghargaan atau hukuman
Manager adalah orang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasi dan
mengintegrasi pekerjaan mereka untuk memenuhi tujuan mereka.
Manager dapat dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu
1. Top Managers (posisi yang paling tinggi)
2. Middle Managers
5
3. First-Line Managers
4. Non-Managerial Employees
Adapun beberapa jenis peranan manager yang harus dimiliki oleh seorang manager, yaitu
1. Interpersonal Roles
2. Informational Roles
3. Decision Roles
Ada 3 macam kemampuan (skill) yang biasa dimiliki oleh seorang manager, yaitu
1. Technical Skills
2. Human Skills
3. Conceptual Skills
6
Pertemuan III
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk mengambil pilihan dari berbagai alternatif
yang ada. Setiap keputusan yang diambil menghasilkan suatu pilihan akhir. Dalam pengambilan
suatu keputusan, itu berarti bahwa kita sudah menyusun pikiran atau mempertimbangkan serta
memutuskan tentang segala sesuatunya dan semua menjadi tanggung jawab kita.
7
terjadi, atau juga dapat dengan cara meminta pendapat dari orang-orang yang berbeda,
sehingga kita dapat mereduksi beberapa pilihan yang ada dan bisa diperoleh 1 pilihan yang
terbaik.
6. Solution of Alternatives
Setelah mempertimbangkan beberapa pilihan alternatif dan kriteria yang ada, kemudian
dilakukan pengambilan solusi yang terbaik dari kedua hal tersebut.
7. Implementation of the Alternatives
Kemudian, setelah mengambil solusi yang terbaik, tiba waktunya untuk melaksanakan
keputusan yang telah diambil dari solusi di atas. Salah satu hal yang sangat penting untuk
diingat adalah setiap keputusan yang diambil tentunya memiliki beberapa resiko.
8. Evaluation of Decision Effectiveness
Setelah melakukan keputusan yang diambil, evaluasi sangat penting juga untuk dilakukan.
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat seluruh langkah-langkah pengambilan keputusan
sebelumnya, kemudian dievaluasi apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihannya, serta
berdasarkan pilihan dan kriteria apa saja yang telah dibuat agar pengambilan keputusan
selanjutnya dapat memiliki resiko seminimal mungkin.
1. Rationality
Rasionalitas diambil bukan hanya dari keputusan yang mempunyai alasan tertentu,
melainkan tindakan optimal yang dilakukan agar mencapai suatu target ataupun
menyelesaikan suatu masalah.
Ada beberapa kriteria dari rasionalitas, yaitu
- rasionalitas yang sempurna, target yang serius dan masuk akal
- tujuan yang jelas dan spesifik
- identifikasi masalah yang sangat hati-hati
2. Bounded Rationality
Rasional yang terbatas ini merupakan keputusan yang dibatasi oleh kemampuan untuk
memproses informasi.
Adapun beberapa kriterianya adalah
8
- tidak memiliki pengetahuan akan semua alternatif
- keputusan berasal dari kepuasan diri sendiri dan tidak melihat dan mempertimbangkan
semua alternatif yang ada .
3. Selain itu, juga terdapat beberapa pengaruh dari pengambilan keputusan ini, salah satunya
adalah keputusan yang salah (escalation of commitment). Pengambilan keputusan yang
salah ini, dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang alternatif keputusan yang
ada. Maka dari itu, perlu dilakukan suatu evaluasi dari pengambilan keputusan itu, agar tidak
resiko dari keputusan yang diambil dapat sekecil mungkin.
4. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi juga hal yang relatif penting. Hal ini dilakukan
berdasarkan pengalaman, perasaan dan akumulasi dari seseorang untuk mengambil
keputusan.
Intuisi itu sendiri merupakan dasar kognitif dalam pengambilan keputusan dan nilai atau
dasar etik untuk menentukan keputusan yang akan diambil.
Ada beberapa kondisi dalam pengambilan keputusan yang mungkin dapat terjadi, yaitu
1. Kepastian, merupakan keadaan dimana manager atau pengambil keputusan dapat
mengambil keputusa secara cepat dan keputusan tersebut sudah menjadi yang terbaik.
2. Resiko, merupakan probabilitas dari hasil keputusan yang diambil, dapat berupa resiko yang
besar ataupun kecil.
3. Ketidakpastian, merupakan keadaan dimana manager dihadapkan dengan pilihan yang tidak
terbatas.
- maximax : memaksimalkan hasil yang maksimum
- maximin : memaksimalkan hasil atau untung yang minimum
- minimax : meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi dan memaksimalkan taraf
keuntungan.
- Problem/Masalah yang terstruktur, dapat meliputi tujuan yang jelas, familiar atau pernah
dirasakan oleh manager bahwa hal ini pernah terjadi sebelumnya, serta mudah dan
informasinya lengkap.
- Keputusan yang deprogram, merupakan keputusan untuk mengatasi masalah. Masalah
yang dimaksud umumnya dapat berupa masalah yang terjadi sehari-hari.
9
- Masalah yang tidak terstruktur, merupakan masalah yang belum pernah terjadi, dapat
bersifat kompleks dan ambigu. Masalah seperti ini umumnya membutuhkan solusi yang baru.
- Keputusan yang tidak terprogram, merupakan keputusan yang bersifat unik dan
menghasilkan respon yang unik pula.
Analytic Conceptual
Directive Behavioural
10
Pertemuan IV
Planning (Perencanaan)
PLANNING
Apa itu Planning?
Planning (Perencanaan) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang yang tergabung dalam suatu organisasi yang dapat meliputi:
- menentukan atau mendeskripsikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
- membuat dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
- mengembangkan rencana yang komperehensif untuk menggabungkan dan mengembangkan
kerja dalam organisasi.
Rencana dapat mengambil peranan yang penting dalam membantu menghindari kesalahan
atau menghadapi kesempatan yang tersembunyi. Sebuah perencanaan harus berasal dari
pandangan yang realistis dari harapan yang diinginkan. Dalam proses manajemen, perencanaan
(planning) merupakan kunci yang sangat penting untuk mengembangkan proses manajemen
Meskipun begitu, persiapan yang tajam dalam perencanaan tidak menjamin suatu kesuksesan,
akan tetapi perencanaan yang tidak disusun dengan baik akan pasti mengalami kegagalan.
11
Rencana dan kinerja (performance) merupakan dua hal yang saling terkait. Planning
merupakan langkah awal untuk mencapai kinerja (target) atau dengan kata lain rencana sangat
mempengaruhi kinerja.
Ada beberapa pendekatan yang dapat menjelaskan hubungan antara rencana dan kinerja,
yaitu:
1. Formal Planning, yaitu rencana dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi
melalui kinerja yang dilaksanakan.
2. Kualitas rencana dan implementasi dapat mempengaruhi kinerja.
3. External Environment atau pengaruh dari lingkungan luar dapat mengurangi pengaruh
terhadap rencana dan kinerja.
4. Formal Planning harus digunakan dulu selama beberapa tahun tertentu sebelum memulai
rencana dan kinerja selanjutnya.
12
2. Straegic Goals : adalah tujuan yang dibuat berdasarkan niat untuk
memenangkan suatu persaingan dengan organisasi lainnya
dengan menggunakan beberapa strategi.
3. Stated Goals vs. Real Goals : adalah tujuan yang membandingkan tujuan yang telah
disusun oleh suatu organisasi dengan tujuan yang real atau
apa yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut.
B. Berdasarkan waktu
1. Long Term Plans adalah rencana dengan jangka waktu sekitar tiga tahun atau lebih.
2. Short Term Plans adalah rencana dengan jangka waktu satu tahun atau bahkan kurang.
D. Berdasarkan frekuensi
1. Single-Use Plans adalah rencana yang digunakan satu kali dalam untuk mengatasi situasi
tertentu.
2. Standing Plans adalah rencana yang bersifat terus-menerus dan memberikan petunjuk
kegiatan-kegiatan selanjutnya.
13
Membuat Tujuan/Sasaran dan Mengembangkan Rencana
14
Pertemuan V
Alat-Alat dan Teknik Perencanaan
Selain itu, Forecasting juga sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, yaitu untuk dapat
meramalkan hasil yang dapat diperoleh berdasarkan informasi yang didapatkan setelah
memprediksi lingkungan. Hal ini dapat sangat membantu seorang manager untuk mengambil
keputusan. Ada 2 macam teknik forecasting, yaitu
a. Quantitative Forecasting, yaitu peramalan yang dilakukan berdasarakan perhitungan
matematik dari sejumlah data yang diperoleh untuk memprediksi hasil. (time series
analysis, regression models, economic models, etc.)
15
b. Qualitative Forecasting, yaitu peramalan yang dilakukan dengan mengambil keputusan
berdasarkan pandangan beberapa orang yang kemudian dipertimbangan dan dapat
memprediksi hasil. (jury of opinion, salesforce composition, etc.)
Dalam menjalankan suatu organisasi, suatu asset merupakan hal yang perlu dipertimbangkan.
Aset tersebut dapat berupa:
a. Finansial (untung, kualitas, hutang, dsb.)
b. Fisik (bangunan, peralatan, bahan mentah, dsb.)
c. Tenaga Kerja (pengalaman, kemampuan, pengetahuan, kompetensi, dsb.)
d. Hal abstrak (merek dagang, reputasi, paten, dsb.)
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengalokasikan sumber daya yang ada, yaitu
a. Budgeting, merupakan proses untuk menyimpan dan menghabiskan. Hal ini dapat
dilakukan membuat daftar apa yang menjadi pengeluaran dan pemasukan dengan
mempertimbangkan waktu dan bahan yang aka digunakan.
b. Scheduling, yaitu merupakan proses dalam mengambil keputusan untuk menggunakan
sejumlah sumber daya dari kemungkinan yang ada. Hal ini dilakukan dengan membuat
daftar apa saja yang harus diselesaikan dan waktu serta sumber daya yang dapat
digunakan.
c. Charting, adalah membuat daftar waktu dan tenaga kerja yang memadai dalam sebuah
grafik (chart). Ada 2 maca grafik yang biasa digunakan, yaitu Gannt Chart (sumbu
horizontal adalah waktu dan sumbu vertikal adalah daftar aktivitas yang harus dilakukan)
dan Load Chart (memasukkan semua elemen dalam suatu organisasi pada sumbu
vertical dan waktu pada sumbu horizontal).
16
Gannt Chart Load Chart
d. Analysis
Ada 3 macam metode analisa yang dapat dilakukan
1. Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah diagram yang
menggambarkan urutan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek
dan waktu serta biaya yang dikeluarkan selama proses tersebut.
2. Breakeven Analysis digunakan untuk menjelaskan titik dimana semua biaya telah di
diperoleh dan keuntungan berjalan. Rumus dalam breakeven analysis adalah sebagai
berikut.
Total Fixed Costs
Breakeven :
Unit Price - Unit Variable Costs
Adapun teknik yang umumnya dilakukan dalam menyusun suatu rencana adalah
1. Menyusun Proyek. Proyek merupakan kegiatan yang dilakukan hanya dalam jangka waktu
1 kali. Proyek dapat direncanakan dengan mennentukan tujuan proyek, mengidentifikasi
semua aktivitas dan bahan-bahan yang akan digunakan dan menjelaskan urutan
penyelesaiannya.
2. Membuat Skenario. Skenario dapat menggambarkan suatu proses manajemen ke depannya
akan seperti apa. Selain itu, scenario juga dapat mengurangi ketidakpastian yang mungkin
17
terjadi dalam suatu situasi tertentu. Jika dalam kegiatan yang dilakukan, tidak sesuai degan
skenario, maka dilakukan Contingency Planning, yang dapat memberikan arahan pada
manager akan tindakan yang seharusnya dilakukan terhadap suatu kondisi.
18