PENDAHULUAN
Teori komunikasi, adalah suatu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat
dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan dalam proses komunikasi
teori akan dibuat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Logika Formal (Formal Logic). Mengkaji kondisi kondisi dimana
kepercayaan atau proposisi perlu mengikutinya dan karenanya dapat
ditarik kesimpulan dari proposisi lainnya.
4
diuji beberapa kali) mengenai aspek aspek suatu realitas. Fungsi dari suatu
teori adalah menerangkan, meramalkan/memprediksi dan menemukan
keterpautan fakta fakta secara sistematis. Teori akan menyajikan pada kita
pandangan yang sederhana tapi tertib tentang realita.
5
mengenai imitasi itu dijadikan dasar bagi penelitian difusi inovasi (Rogers,
1983) dan teori proses belajar (Bandura, 1977).
Simmel adalah bapak psikologi sosial, suatu studi pengaruh kelompok
terhadap perilaku individual. Bukunya berjudul “The web of group
affiliations” yang ditulis pada tahun 1922 memperkenalkan teori jaringan
komunikasi, yang meliputi orang-orang berinterkoneksi yang dihubungi
pemahaman peubahan perilaku manusia adalah kepada siapa seseorang
terhubungkan dengan tali komunikasi.
Tarde dan Simmel adalah teoritisi komunikasi yang ide idenya diubah menjadi
proposisi yang diuji secara empirik, dimana metode penelitian komunikasi
menjadi penekanan, dimana penekanan empirik terhadap penelitian
komunikasi berkembang.
Di Amerika Serikat sebagai akar dari pengaruh terhadap teori komunikasi
adalah pemikiran John Dewey, Charles Horton Cooley, Robert E. Park dan
George Herbert Mead, yang masing masing menyumbangkan gagasan gagasan
seminal kepada ilmu ilmusosial komunikasi manusia. Mereka menempatkan
komunikasi sebagai pusat konsepsi perilaku manusia, meski demikian tidak
seorang dari keempat ini dianggap sebagai cendekiawan komunikasi. Mereka
menekankan pendekatan fenomenologis pada komunikasi manusia, menitik
beratkan bahwa subjektivitas individual ketika mempersepsi suatu pesan
secara hakiki adalah kualitas manusiawi. Berikut keterangan mengenai ke
empat cendekiawan yang pemikirannya berpengaruh terhadap perkembangan
ilmu dan teori komunikasi.
A. John Dewey
Selama ia mengajar filsafat pada tahun tahun pertama di Universitas
Michigan (dari tahun 1884-1894) ia mempengaruhi baik Cooley maupun
Park, dengan pandangan bahwa Komunikasi massa adalah sarana
perubahan sosial. Pemikiran Dewey didasarkan pada evolusi Darwin, dan
pada keyakinannya bahwa tekhnologi komunikasi terbaru akan mampu
menampilkan nilai nilai komunitas dalam masyarakat massal. Dewasa ini,
Dewey terkenal karena filsafat Pragmatiknya, suatu keyakinan yang
mennyatakan bahwa suatu ide akan benar apabila di praktekan.
Pragmatisme menolak dualisme pikiran dan kennyataan, subjek dan
6
objek. Pengaruh Dewey secara langsung pada Mead, Park, & Cooley,
yang juga merupakan akar dari ilmu komunikasi Amerika.
B. Charles Horton Cooley.
Cooley, dilahirkan di Ann Arbor, Michigan, belajar di Universitas
Michigan (1864-1929) dan mengajar di almamaternya selama hidupnnya.
Dalam skema konseptualnya, Cooley menempatkan komunikasi pada nilai
yang tinggi, suatu mekanisme dalam formasi yang di sebut the looking
glass self yang amat penting. Ini berarti bahwa interaksi dengan orang lain
adalah bagaikan sejenis cermin yang membantu pembentukan konsep diri
seseorang. Bagi Cooley, komunikasi berperan sebagai sarana sosialisasi,
dan dengan demikian, menjadi tali yang mengikat masyarakat. Dasar
empiriknya yang utama bagi teori Cooley datang dari introspeksinya
sendiri dan dari pengamatannya bagaimana tumbuhnnya kedua anaknya
yang masih kecil.
C. Robert E. Park
Oleh pakar komunikasi Park dianggap sebagai teoritikus komunikasi
massa yang pertama. Everett M. Rogers menyatakan bahwa Park mungkin
juga peneliti komunikasi massa yang pertama. Park mendefinisikan
komunikasi sebagai proses sosial psikologis dengan mana seseorang
mampu menerima sikap,dan pandangan orang lain. Pernyataan yang
subjektivistis ini menyanggah model komunikasi linear suatu pemikiran
satu arah yang kemudian menjadi dasar teori informasi Claude Shannon
dan Warren Weaver dalam tahun 1950-an. Konsepsi komunikasi Park
menunjukan bahwa 2 orang atau lebih dapat bertukar informasi selama
berlangsungnya proses komunikasi, dimana masing masing memberikan
makna yang berbeda pada informasi yang diterima.
7
untuk disatukan dan diorganisasikan melalui internalisasi orang lain secara
umum itu.
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri
dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap
(afektif) dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat
asumsi, konsep, nilai dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam
komunitas yang sama, khususnya dalam disipllin intelektual.
Robert Fredrics (1970) berhasil merumuskan paradigma itu secara jelas
sebagai suatu pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi
pokok persoalan (subject matter) yang semestinya di pelajari.
Paradigma juga merupakan landasan (dasar) yang menjadi pijakan untuk
membangun teori. Paradigma memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan arah pengembangan suatu ilmu pengetahuan, termasuk ilmu komunikasi.
Paradigma , atau bagaimana seseorang memandang dunia, mempengaruhi nilai, tujuan
dan gaya penelitian ilmuan. Paradigma merupakan salah satu dari banyak hal yang
mempengaruhi dan membentuk ilmu dan teori.
Thomas Khun dikenal sebagai orang yang pertama yang mempopulerkan
istilah paradigma ini. Paradigma atau dalam bidang keilmuan disebut juga perspektif,
terkadang disebut mazhab pemikiran atau teori (Mulyana:2002:8). Paradigma secara
sederhana dapat diartikan sebagai kaca mata atau cara pandang untuk memahami
dunia nyata.
Paradigma sangat penting perannya dalam mempengaruhi teori, analisis
maupun tindak perilaku seseorang. Secara tegas boleh dikatakan bahwa pada dasarnya
tidak ada suatu pandangan atau teori yang bersifat netral dan objektif, melainkan
salah satu diantaranya sangat bergantung pada paradigma yang digunakan. Karena
menurut Khun (1970) paradigma menentukan apa yang tidak kita pilih, tidak ingin
kita lihat, dan tidak ingin kita ketahui. Paradigma pulalah yang mempengaruhi
pandangan seseorang apa yang baik dan buruk, adil dan tidak adil. Oleh karena itu,
perbedaan ini semuanya dikarenakan perbedaan paradigma yang dimiliki, yang secara
langsung mempengaruhi persepsi dan tindak komunikasi seseorang.
8
Paradigma dan perspektif
Perspektif adalah cara pandang untuk melihat suatu objek , Perspektif juga boleh
diartikan sebagai pendekatan, strategi intelektual kerangka konseptual dan paradigma.
Berdasarkan metode dan logika, terdapat empat perspektif yang mendasari ilmu komunikasi,
yaitu Covering lows,rules, system dan symbolic interactionism.
Sedangkan Paradigma adalah model atau pola pikir menghadapi suatu hal atau masalah.Juga
merupakan suatu spirit dari prinsip prinsip yang dianut dalam suatu sistem. Dalam konteks
kekinian, paradigma sangat memungkinkan untuk diperspektifkan, tergantung cara pandang
dan kedalaman informasi yang dimiliki.
1. Paradigma Klasik.
Bersifat interventionist, yaitu melakukan pengujian hipotesis dalam struktur
hypothetico-deductive method,melalui laboratorium dengan analisis kuantitatif.
Dengan demikian objektivitas,validilitas dan realibilitas diutamakan dalam paradigma
ini.
9
2. Paradigma Kritis.
Paradigma kritis lebih berorientasi participative, dalam arti mengutamakan analisis
komprehensif,konstektual, dan multilevel analisis, peneliti berperan sebagai aktivis
atau partisipan.
3. Paradigma Konstruktivis.
Bersifat reflektif dan dialektikal. Menurut paradigma ini, antara peneliti dan subjek
yang diteliti, perlu tercipta empati dan interaksi dialektis agar mampu merekonstruksi
realitas yang diteliti melalui metode kualitatifseperti observasi partisivasi.
10
2.4 PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI
Model dapat diartikan sebagai gambaran yang sistematis dan abstrak. Model adalah cara
untuk menunjukan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses didalamnya dan
hubungan antara unsur-unsur pendukungnya. Model komunikasi adalah gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen—
komunikasi dengan komponen lainnya. Model adalah representasi simbolik dari suatu benda,
proses, sistem, atau gagasan. Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal, atau
matematikal. Perbedaan pokok antara teori dan model adalah teori merupakan penjelasan,
sementara model hanya merupakan representasi. Yang dimaksud model komunikasi adalah
gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya.
Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal megenai apa
yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model mempresentasikan secara abstrakciri-ciri penting
dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu.
11
dalam model dan hubungan dalam kejadian atau proses yang dijadikan model. Dengan
demikian model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematika. Dengan
demikian model dapat diartikan sebagai representasi dari suatu peristiwa komunikasi.
Mengenai kaitan teori dan model, seorang ahli filsafat Abraham Kaplan, memberikan
pandangan bahwa teori terdiri dari 2 jenis yang luas. Ada teori yang secara khusus berkaitan
dengan suatu subjek tertentu, dan ada yang bersifat umum yang dapat diterapkan pada
berbagai bidang. Jenis teori yang terakhir merupakan perangkat lambing dan hubungan logis
dianntara lambing-lambang yang dapat diterapkan melalui analogi terhadap beberapa
kejadian atau proses. Jadi, bagi Kaplan semua model adalah teori, tetapi tidak semua teori
merupakan model. (Kaplan:1993:246)
.Perbedaan teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes(1983) adalah teori merupakan
penjelasan (explanation) sedangkan model hanya merupakan representasi.
Jadi, model dibutuhkan untuk menganalisis bagian-bagian dari setiap proses, karena kita
harus membuat rumusan dari suatu tindakan / peristiwa menjadi lebih nyata. Model
komunikasi menunjukan tentang elemen-elemen utama dari setiap proses dan hubungan antar
elemen komunikasi. Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian
tentang komunikasi dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada
dalam hubungan manusia. Melalui model-model komunikasi dapat terlihat faktor-faktor yang
terlibat dalam proses komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai
hubungan dan interaksi antara faktor –factor atau unsur - unsur yang menjadi bagian dari
model, dimana penjelasannya didapatkan pada teori. Model membantu merumuskan teori dan
menyarankan hubungan. Suatu model mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang
diteorikan.
Stewart L. Tubbs dan sylvia Moss dalam buku Human Communication, menjelaskan
3 model komunikasi, diantaranya :
1. Model komunikasi Linier, yaitu model komunikasi satu arah. Komunikator akan
memberikan stimulus,kemudian komunikan akan memberikan respon yang
diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.
2. Model komunikasi dua arah, adalah model komunikasi interaksional. Pada model
ini terjadi umpan balik atau feedback.
12
3. Model komunikasi transaksional, yaitu komunikasi hanya dapat dipahami dalam
konteks hubungan diantara 2 orang atau lebih.
Model dapat berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat
untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep. Sebagai
alat dapat dipakai kata-kata, angka,simbol, dan gambar untuk melukiskan model suatu
objek, teori, atau proses. Suatu Model memberteoretikus suatu struktur untuk menguji
temuan-temuan dalam dunia nyata. Sehubungan dengan Model Komunikasi para ahli
mengemukakan bahwa Model Komunikasi mempunyai fungsi-fungsi yaitu menurut :
Deutch
13
konsep tersusun secara sistematis telah teruji melalui suatu karya ilmiah yang
membantu untuk menyusun pengertian, pola-pola mengenai komunikasi.
Teori komunikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
b. Menurut Littlejhon,1996
Teori komunikasi ialah satu teori atau sekumpulan atau pemikiran korelatif yang
didapati pada keseluruhan teori, terutamanya yang berkaitan dengan proses
komunikasi.
14
3. Teori komunikasi menginteprestasikan suatu peristiwa menjadi fleksibel.
4. Dengan teori komunikasi dapat menemukan hal hal baru yang lebih
bermanfaat.
5. Teori komunikasi dapat memahami suatu fenomena atau kejadian secara
teoritis maupun praktis.
6. Dengan teori komunikasi dapat membuat hidup lebih bijaksana dan rasional
dalam berfikir maupun bertindak.
Littlejhon (2011:251), mengatakan secara umum,teori teori komunikasi dibagi dalam dua
kelompok, diantaranya teori teori umum dan teori kontekstual.
15
4. Teori- teori Kritis dan Interpretatif.
Terdapat 2 karakteristik umum, pertama penekanan terhadap peran subjektivitas
yang didasarkan pada pengalaman individual. Kedua, makna atau meaning
merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini
B. Teori-teori Kontekstual
16
2.6 Studi kasus tentang penerapan teori komunikasi Laswell.
Polisi juga menegaskan, bahwa akan memberikan sanksi tegas berupa tilang.
Pemberitahuan mengenai operasi zebra tersebut disampaikan melalui siaran berita di televisi
dan juga secara langsung melalui sosialisasi.
Akibatnya, selama operasi zebra berlangsung, para pengendara baik mobil maupun
motor menjadi tertib dengan membawa sim,stnk dan sebagainya, serta menggunakan helm
bagi pengendara motor.
Who : Polisi
With what effect: Masyarakat mematuhi aturan aturan lalu lintas dan tidak melakukan
pelannggaran.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengait (hipotesis yang diuji
beberapa kali) mengenai aspek aspek suatu realitas. Teori didapat melalui sebuah penelitian
ilmiah. Terdapat 4 cendekiawan yang pemikirannya berpengaruh terhadap perkembangan
ilmu dan teori komunikasi, diantaranya Jhon Dewey, Charles Horton Cooley, Robert E. Park
dan George Herbert Mead.
Sedangkan paradigma merupakan landasan dasar yang menjadi pijakan membangun teori,
Paradigma ilmu komunikasi, berdasarkan metodologi penelitiannya, menurut Dedy N.
Hidayat (1999) yang mengacu pada pemikiran Guba (1990:1994) terbagi menjadi 3 yaitu :
Paradigma Klasik, kritis dan konstruktivisme.
Model dapat diartikan sebagai gambaran yang sistematis dan abstrak, representasi
dunia nyata dalam bentuk teoritis dan disederhanakan. Gordon Wiseman dan Larry Barker
(dalam Jalaludin Rakhmat, 1989) mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga
fungsi : Melukiskan proses komunikasi, Menunjukkan hubungan visual, Membantu dalam
menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Sedangkan menurut Deutch:
Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati, Heuristik
(menunjukan fakta fakta dan metode baru yang tidak diketahui),Prediktif, memungkinkan
peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan
kapan dan seberapa banyak, Pengukuran, mengukur fenomena yang di prediksi.
Teori komunikasi, adalah suatu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat
dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan dalam proses komunikasi
teori akan dibuat. Tujuan dari teori komunikasi adalah menjelaskan pengaruh pengaruh
komunikasi, masyarakat dapat mengetahui manfaat dari komunikasi. Tujuan lain adalah
untuk menjelaskan kepada publik tentang komunikasi khususnya komunikasi massa. Teori
komunikasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya : Teori komunikasi dijadikan pedoman
dan penuntun dalam melakukan penelitian dibidang komunikasi dan informasi, Teori
komunikasi menjadi lebih adaktif dalam memperoleh suatu pemahaman yang lebih luas,
18
Teori komunikasi menginteprestasikan suatu peristiwa menjadi fleksibel, Dengan teori
komunikasi dapat menemukan hal hal baru yang lebih bermanfaat, Teori komunikasi dapat
memahami suatu fenomena atau kejadian secara teoritis maupun praktis. Littlejhon
(2011:251), mengatakan secara umum,teori teori komunikasi dibagi dalam dua kelompok,
diantaranya teori teori umum dan teori kontekstual.
3.2 SARAN
Harus kita akui bahwa dalam kehidupan ini kita juga menerapkan teori-teori
komunikasi, mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Melalui teori komunikasi yang
sudah ada,berbagai penelitian dalam kehidupan dapat dilakukan, dan penelitian akan
mengahasilkan teori teori baru.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Anwar .1998. Ilmu komunikasi sebuah pengantar ringkas. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/teori
20