Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HERVICO DWICAHYA PUTRA

NPM : 110200814
KASUS : HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA REPONIBLE

TUGAS UJIAN BEDAH

1. Uraikan hasil pemeriksaan rectal toucer ?


Perianal dan perineum tidak meradang, tidak tampak massa tumor, Sfingter ani
mencekik, mukosa licin, ampula kosong, tak teraba massa tumor, tak teraba penonjolan
prostat kearah rektum, tidak terasa nyeri.

2. Apa indikasi rectal toucher pada pasien ini ?


 Untuk mengetahui apakah adanya penyakit lain seperti :
- Perdarahan saluran cerna bagian bawah.
- Hemorrhoid, prolaps rekti.
- Ca Recti, Tumor anus
- Ileus Obstruktif dan ileus paralitik.
- Peritonitis.
- BPH & Ca prostat.

3. Jika ada pasien dengan hernia stangulata, tanpa operasi dan hanya di berikan perawatan
hernianya dapat masuk kembali, apakah diagnosisnya?
 Hernia inguinalis lateralis reponible reduksi

4. Kenapa ada beberapa orang tidak hernia ?


 Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
 Peninggian tekanan didalam rongga perut : seperti batuk kronik, konstipasi, dan
asites
 Kelemahan otot dinding perut : Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut,
bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan ini tekanan
intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal.
Sebaliknya, bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalanlebih
tranversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya
usus ke dalam kanalis inguinalis. Kelemahan otot dinding perut anatara lain
terjadi akibat kerusalan n. Ilioinguinalis dan n. Iliofemoralis setelah apendiktomi

5. Mengapa dilakukan pemeriksaan foto rontgen thorax ?

Karena pada penatalaksaan hernia dengan repair hernia yang harus dengan prosedur
operasi dengan teknik anestesi spinal, efek dari anestesi spinal salah satunya adalah
hipotensi, Hipotensi sering terjadi selama anestesi spinal, terutama akibat blok preganglion
vasomotor efferent sistim saraf simpatis dan kehilangan kompensasi vasokonstriksi
eketremitas bawah. Berkurangnya preload (venodilatasi) menunjukkan menurunnya curah
jantung; berkurangnya tonus arteriole sedikit kontribusinya terhadap terjadinya hipotensi,
kecuali tahanan pembuluh darah perifer meningkat sebelum anestesi spinal. Blok serat
kardioakselator pada T1-T4 menyebabkan bradikardi dan kehilangan kontraktilitas.
Terapi hipotensi dimulai dengan tindakan yang cepat seperti koreksi posisi kepala,
pemberian cairan intravena dan pemberian vasopressor sesuai kebutuhan. Jika cairan yang
diberikan tidak dapat mengoreksi bradikardi atau kontraktilitas melemah, terapi yang
disukai untuk spinal hipotensi adalah kombinasi cairan untuk mengoreksi hipovolemi
dengan alfa dan beta adrenergik agonis (seperti efedrin) dan atropin (untuk bradikardi)
tergantung pada situasi.

6. Apa diferential diagnosis pada Hernia Inguinalis lateralis sinistra reponible/ irreponible?
 Hernia scrotalis
 Hidrokel
 Kriptochismus
 Limfadenopati inguinal
 Lipoma yang menyelubungu funikulus spermatikus

Rujukan :

1. Sjamsuhidayat. R & Wimde jong. Buku ajar ilmu bedah. Edisi revisi. Jakarta : penerbit buku
kedokteran EGC, 2008.
2. Schwarz. Et al. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Ed. 6. Jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC, 2000
3. Cathy Popadiuk, Madge Pottle, Vernon Curran. Teaching Digital Rectal Examinations to
Medical Students: An Evaluation Study of Teaching Methods. Academic medicine, vol. 77,
no. 11 / november 2002.
4. Brown DL, Spinal, Epidural and Caudal anesthesia. In : Anesthesia, editor : Miller RD, ed 5
th, Volume 1, California, Churchill Livingstone, 2000.

Anda mungkin juga menyukai