Anda di halaman 1dari 3

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan

Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita

Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kota Mataram

Tahun 2017, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden (penderita tuberculosis

paru) tentang tuberculosis paru yaitu baik sebanyak 18 orang (48.6%).

2. Sebagian besar kepatuhan minum obat responden (penderita tuberculosis

paru) yaitu tergolong patuh sebanyak 30 orang (81.1%).

3. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman’s rho

dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai coefficient correlation =

0.632 dan tingkat signifikansi (p value) = 0.000. Dengan demikian p

value 0.000< 0.05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis

paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kota Mataram Tahun 2017

dengan koefisien korelasi sebesar (+) 0.632 yang berarti arah korelasi

positif dan hubungan korelasinya termasuk sedang.

90
91

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran

yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Keilmuan

Peneliti mengharapkan agar Institusi Pendidikan terkait sebagai

lembaga pengembangan ilmu khususnya di bidang kesehatan harus terus

mengupayakan dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan bagi

penderita tuberculosis paru melalui promosi dan pendidikan kesehatan di

seluruh bidang kesehatan tentang perawatan dan pengobatan secara rutin

dan lengkap selama 6-9 bulan tanpa putus bagi penderita tuberculosis

paru sehingga dapat memotivasi para penderita tuberculosis paru untuk

patuh minum obat agar mencapai kesembuhan yang maksimal guna

menekan angka kejadian tuberculosis paru baru dan mencegah kematian

akibat komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit tuberculosis paru.

2. Metodelogi

Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini tidak hanya

sampai disini tetapi lebih dikembangkan lagi oleh peneliti lain untuk

dapat melakukan penelitian lebih mendalam pada penderita tuberculosis

paru untuk menelaah lebih jauh faktor-faktor lain (selain tingkat

pengetahuan) yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada

penderita tuberculosis paru sehingga dapat menjadi evidence based

dalam menanggulangi permasalahan seputar tuberculosis paru.

Disamping itu juga peneliti berharap agar peneliti selanjutnya

memperhatikan pemaparan definisi variabel yang akan diteliti sesuai


92

dengan aspek yang akan diteliti sehingga alat ukur dapat mengukur

dengan tepat variabel yang akan diteliti. Selain itu, lebih memberikan

control terhadap proses administrasi skala faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis paru,

sehingga dugaan faking dapat diminimalkan.

3. Aplikatif

Diharapkan bagi semua tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan

dan lain-lain) khususnya tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan dan

lain-lain) yang bekerja di Puskesmas Ampenan Kota Mataram untuk

terus memberikan pendidikan kesehatan guna meningkatkan

pengetahuan para penderita tuberculosis paru (responden) tentang

pentingnya pengobatan secara rutin dan lengkap selama 6 bulan tanpa

putus bagi penderita tuberculosis paru untuk menekan angka kematian

akibat komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit tuberculosis paru.

Anda mungkin juga menyukai