Anda di halaman 1dari 17

Tugas Manajemen Rumah Sakit dan Puskesmas

ANALISIS SWOT

OLEH

KELOMPOK 1 (STAMBUK GANJIL) KELAS B

RAHMIYANTI G2C1 16 213


PUTU AGUSTIN KUSUMAWATI G2C1 16 215
HASMIRAH G2C1 16 217
DEWI TISNAWATI G2C1 16 221
NURMAYDA AYU SAPUTRI G2C1 16 223
HERMAWAN AJI SUSANTO G2C1 16 225
HADIJA G2C1 16 231
HENI UMAR G2C1 16 233
CHINTYA DEVI OKTAVIANUS G2C1 16 235
YANTI G2C1 16 209
JENI ARNI HARLI G2C1 16 211

KONSENTRASI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2016
A. Konsep Teori SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) merupakan
bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambran).
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis ini
semata-mata adalah sebuah analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi
yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan
bukan analisis yang mampu memberikan jalan keluar seluruh masalah. Analisis
SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (Kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat
dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di
masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari
luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (Ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.

1
B. Kuadran SWOT
Setelah didapatkan hasil perhitungan dari matriks evalusi factor internal dan
evaluasi factor eksternal, selanjutnya memetakan titik koordinat X dan Y yang
sudah didapatkan kedalam kuadran SWOT. Kuadran SWOT dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Opportunity
O

(-,+)
(+,+)
Ubah Strategi Progresif

Weakness Kuadran III Kuadran I Strength

W Kuadran IV Kuadran II S

(-,-) (+,-)
Strategi Bertahan Disersifikasi Strategi

T
Threat
Keterangan :
1. Kudran I (+,+)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
2. Kuadran II (+,-)

2
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3. Kuadran III (-,+)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4. Kuadran IV (-,-)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi disarankan untuk menggunakan
strategi bertahan, mengendalikan kinerja agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

C. Contoh Kasus
Berikut ini analisis SWOT untuk Rencana Strategik Pengembangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD). Untuk analisis SWOT pada faktor internal akan
dilihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), Operasional, Keuangan, dan
Pemasaran sedangkan pada faktor eksternal akan dilihat dari segi Ekonomi,
Hukum, Sosial Budaya dan Teknologi.

3
D. Analisis Kekuatan (Srength) dan Kelemahan (Weakness) pada Faktor
Internal
Kuisioner Faktor Internal
Pernyataan SB B TB STB
No
SDM
1 Ketersediaan tenaga kerja bidang medis seperti
dokter dan perawat di puskesmas
2 Ketersediaan tenaga kerja non medis dalam
mendukung pelayanan di bidang administrasi di
puskesmas
3 Kualitas tenaga kerja medis seperti dokter dan
perawat di puskesmas
4 Kualitas tenaga kerja non medis dalam
mendukung pelayanan di bidang administrasi
5 Persyaratan kemampuan yang harus dimiliki
oleh tenaga kerja medis (seperti dokter dan
perawat) yang sesuai dengan kebutuhan
puskesmas
6 Persyaratan kemampuan yang harus dimiliki
oleh tenaga kerja non medis (seperti akuntan,
kasis, dll) yang sesuai dengan kebutuhan
puskesmas
7 Struktur organisasi puskesmas yang efektif
dalam menjalankan BLUD
OPERASIONAL
8 Infrastruktur puskesmas yang mendukung
pelayanan puskesmas
9 Ketersediaan peralatan medis yang digunakan
dalam memberikan pelayanan kesehatan di
puskesmas
10 Peralatan operasional administrasi yang
memadai dalam mendukung pelayanan
kesehatan di puskesmas
11 Standar pelayanan kesehatan sesuai dengan
BLUD yang harus dipenuhi oleh puskesmas
KEUANGAN
12 Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas
dalam mendukung pelayanan puskesmas

4
13 Sistem pengawasan internal keuangan
puskesmas
14 Sistem pengalokasian dana kepada setiap unit di
puskesmas
PEMASARAN
15 Ketersediaan obat-obatan yang diperlukan oleh
masyarakat
16 Kualitas obat-obatan yang dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat
17 Kualitas pelayanan puskesmas yang sesuai
dengan visi dan misi BLUD
18 Pola tarif puskesmas untuk masyarakat dalam
menikmati jasa kesehatan
19 Keterjangkauan lokasi puskesmas oleh
masyarakat
20 Pembinaan hubungan puskesmas dengan
masyarakat setempat

Kuisioner diatas diberikan kepada 13 orang responden yang menjabat sebagai Kepala
UPT Kesehatan Masyarakat pada Unit Kesehatan Masyarakat yang berbeda wilayah
kerja. Pada kuisioner faktor internal dilakukan analisis Strength dan Weakness dengan
hasil sebagai berikut

1. Ketersediaan tenaga kerja medis


2+3+3+3+3+3+2+3+3+3+4+3+2
= 2,85
13
2. Ketersediaan tenaga kerja non medis
1+2+3+2+2+2+2+2+1+3+4+2+2
= 2,15
13
3. Kualitas tenaga kerja medis
3+3+3+3+3+3+3+3+3+3+3+3+4
= 3,08
13

5
4. Kualitas tenaga kerja non medis
1+2+3+3+2+2+3+3+1+3+3+2+3
= 2,38
13
5. Persyaratan kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja medis
3+3+3+3+3+3+2+3+3+3+3+3+3
= 2,92
13
6. Persyaratan kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja non medis
1+2+3+2+2+2+2+2+1+3+2+2+2
= 2,00
13
7. Struktur organisasi puskesmas
3+2+3+3+2+3+3+2+3+3+3+3+4
= 2,77
13
8. Infrastruktur puskesmas
3+3+3+3+2+2+2+3+1+2+4+3+4
= 2,69
13
9. Ketersediaan peralatan medis
3+3+3+3+3+2+2+3+1+2+4+3+3
= 2,69
13
10. Peralatan operasional administrasi
1+3+3+3+2+2+2+3+1+3+4+3+3
= 2,54
13
11. Standar pelayanan kesehatan
3+2+3+3+2+2+2+3+3+3+3+3+3
= 2,69
13
12. Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas
1+2+3+2+2+2+2+2+2+2+4+3+3
= 2,31
13
13. Sistem pengawasan internal keuangan
2+3+3+3+3+3+2+3+2+3+2+3+4
= 2,77
13

6
14. Sistem pengalokasian dana
2+2+3+3+3+2+3+3+2+3+4+3+3
= 2,77
13
15. Ketersediaan obat-obatan
1+3+3+3+2+2+2+3+1+3+4+3+3
= 2,54
13
16. Kualitas obat-obatan
1+3+3+3+2+2+2+3+1+3+4+3+3
= 2,54
13
17. Kualitas pelayanan puskesmas
2+3+3+3+2+2+3+3+2+3+3+3+4
= 2,77
13
18. Pola tarif puskesmas
3+2+3+3+2+3+2+2+1+2+3+3+4
= 2,54
13
19. Keterjangkauan lokasi puskesmas
3+3+3+3+4+3+2+3+3+3+4+3+4
= 3,15
13
20. Pembinaan hubungan puskesmas dengan masyarakat
3+3+3+3+4+3+2+3+3+3+3+3+4
= 3,08
13

Responden Rating
Pernyataan Rating Bobot
score
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2.85 0.05 0.15
2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 4 2 2 2.15 0.04 0.09
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3.08 0.06 0.18
SDM 4 1 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2.38 0.04 0.11
5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2.92 0.05 0.16
6 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2.00 0.04 0.08
7 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2.77 0.05 0.14

7
8 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 3 4 2.69 0.05 0.14
9 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 4 3 3 2.69 0.05 0.14
Operasional
10 1 3 3 3 2 2 2 3 1 3 4 3 3 2.54 0.05 0.12
11 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2.69 0.05 0.14
12 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2.31 0.04 0.10
Keuangan 13 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2.77 0.05 0.14
14 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2.77 0.05 0.14
15 2 3 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3 4 2.54 0.05 0.12
16 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 2.54 0.05 0.12
17 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2.77 0.05 0.14
Pemasaran
18 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 4 2.54 0.05 0.12
19 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3.15 0.06 0.19
20 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3.08 0.06 0.18
Total 53.23 1 2.7

E. Pengelompokkan Kategori dan Pembuatan Matriks Evaluasi Faktor


Internal
Berdasarkan hasil analisis diatas, selanjutnya kita melakukan pengelompokkan
kategori Strength dan Weakness dari pernyataan-pernyataan faktor internal. Dari
10 pernyataan yang memiliki nilai rating tertinggi dikelompokkan pada kategori
Strength, sedangkan dari 10 pernyataan yang memiliki nilai rating terendah
dikelompokkan pada kategori Weakness. Kemudian setelah dilakukan
pengelompokkan, dilakukan pembuatan matriks untuk dimasukkan kedalam
kuadran SWOT.
RATING
NO FAKTOR INTERNAL KATEGORI
SCORE
Kekuatan (Strength)
1 Keterjangkauan lokasi puskesmas oleh masyarakat Strength 0,19
Strength 0,18
2 Kualitas tenaga kerja medis

3 Pembinaan hubungan puskesmas dengan masyarakat Strength 0,18

8
4 Kualifikasi tenaga kerja bidang medis Strength 0,16

5 Ketersediaan tenaga kerja bidang medis Strength 0,15

6 Kualitas pelayanan puskesmas yang sesuai dengan visi Strength 0,14

Strength 0,14
7 Sistem audit keuangan
Strength 0,14
8 Sistem pengalokasian dana

9 Struktur organisasi puskesmas Strength 0,14

10 Infrastruktur puskesmas yang memadai Strength 0,14

Total Kekuatan (S) 1,56


Kelemahan (Weakness)

11 Standar pelayanan kesehatan sesuai dengan BLUD Weakness 0,14

12 Ketersediaan peralatan medis yang memadai Weakness 0,14


13 Ketersediaan obat-obatan Weakness 0,12
14 Kualitas obat-obatan Weakness 0,12

15 Peralatan operasional administrasi yang memadai Weakness 0,12

16 Pola tarif puskesmas Weakness 0,12


17 Kualitas tenaga kerja non medis Weakness 0,11
18 Anggaran pendapatan dan belanja puskesmas Weakness 0,10

19 Ketersediaan tenaga kerja non medis Weakness 0,09


20 Kualifikasi tenaga kerja bidang non medis Weakness 0,08
Total Kelemahan (W) 1,14

Setelah didapatkan hasil total untuk setiap faktor, kemudian dilakukan


pengurangan/selisih dari total skor faktor kekuatan dan kelemahan guna mendapatkan
posisi yang digambarkan dalam sebuah kuadran SWOT dan nantinya dapat

9
digunakan sebagai rekomendasi strategi. Dari hasil perhiungan diatas, didapatkan
nilai total kekuatan (S) adalah 1,56 dan total skor kelemahan (W) adalah 1,14. Setelah
dilakukan pengurangan sebagai berikut :
Nilai total skor S – W = 1,56 – 1,14 = 0,42, dimana nilai 0,42 digunakan sebagai
koordinat titik X.

F. Analisis Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) untuk Faktor


Eksternal
Kuisioner Faktor Eksternal
Pernyataan SB B TB STB
No
EKONOMI
1 Perkembangan tingkat harga obat-obatan
diperlukan puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
2 Kemampuan masyarakat untuk membayar
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
3 Ketersedian sarana transportasi yang
dibutuhkan masyarakat untuk menjangkau
tempat pelayanan kesehatan
4 Keadaan angkatan kerja di bidang medis
(dokter dan perawat) terhadap pelayanan
puskesmas
5 Keadaan anggaran yang dikeluarkan pemerintah
daerah untuk kesehatan masyarakat terhadap
pelayanan puskesmas
HUKUM
6 Pelaksanan sistem perundang-undangan
kesehatan publik bagi pelayanan puskesmas
7 Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
puskesmas dalam menjalankan BLUD
8 Pelaksanaan perundang-undang BLUD sebagai
dasar hukum puskesmas dalam menjalankan
BLUD
SOSIAL BUDAYA
9 Keadaaan pendidikan Masyarakat bagi
perkembangan pelayanan puskesmas

10
10 Keadaan jumlah penduduk sesuai sensus
penduduk bagi perkembangan pelayanan
puskesmas
11 Pola perilaku masyarakat terhadap lingkungan
yang mempengaruhi pola penyakit baik yang
menular maupun tidak
12 Keadaan perkembangan ilmu kesehatan bagi
perkembangan pelayanan puskesmas
TEKNOLOGI
13 Keadaan perkembangan teknologi kesehatan
bagi perkembangan pelayanan puskesmas
14 Keadaan perkembangan teknologi informasi
bagi perkembangan pelayanan puskesmas
15 Keadaan perkembangan teknologi komunikasi
bagi perkembangan pelayanan puskesmas

Kuisioner diatas diberikan kepada 6 orang responden yang menjabat sebagai Kepala
Dinas Nakertrans, Kepala Bidang Penggembangan SDM Kesehatan, Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan, Kepala Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan, Kepala Bagian
Keuangan Setda, dan Kabid Kesosbud dan Kemayarakatan Bappeda di Kabupaten X.
Pada kuisioner faktor eksternal dilakukan analisis Opportunity dan Threat dengan
hasil sebagai berikut :

1. Perkembangan tingkat harga obat-obatan


4+3+3+3+3+3
= 3,167
6
2. Daya beli masyarakat
3+3+3+3+3+3
= 3,000
6
3. Sarana transportasi
3+2+4+3+3+3
= 3,000
6
4. Ketersediaan tenaga kerja medis

11
3+3+3+3+3+3
= 3,000
6
5. Anggaran kesehatan pemerintah daerah
4+3+3+3+3+3
= 3,167
6
6. Implementasi sistem perundang-undangan kesehatan masyrakat
2+3+4+3+3+3
= 3,000
6

7. Implementasi perlindungan hukum BLUD Puskesmas


2+3+4+3+3+3
= 3,000
6

8. Pelaksanaan Undang-undang BLUD


3+3+4+3+3+3
= 3,167
6

9. Tingkat pendidikan masyarakat


3+4+3+3+3+3
= 3,167
6

10. Keadaan jumlah penduduk sesuai sensus


2+3+3+3+3+3
= 2,833
6

11. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan


2+3+2+3+3+2
= 2,500
6

12. Perkembangan ilmu kesehatan


3+3+3+3+3+3
= 3,000
6

13. Perkembangan teknologi dan alat kesehatan


3+3+3+3+3+4
= 3,167
6

12
14. Perkembangan teknologi informasi
2+2+3+3+3+2
= 3,000
6

15. Perkembangan teknologi komunikasi


2+3+3+3+3+3
= 2,833
6

Responden Rating
Pernyataan Rating Bobot
1 2 3 4 5 6 score
1 4 3 3 3 3 3 3.167 0,07 0.222
2 3 3 3 3 3 3 3 0,066 0.199
Ekonomi 3 3 3 3 3 3 3 3 0,066 0.199
4 3 3 3 3 3 3 3 0,066 0.199
5 4 3 3 3 3 3 3.167 0,07 0.222
6 3 3 4 3 3 3 3.167 0,07 0.222
Hukum 7 2 3 4 3 3 2 3 0,066 0.199
8 3 3 4 3 3 3 3.167 0,07 0.222
9 3 4 3 3 3 3 3,167 0,07 0.222
Sosial 10 2 3 3 3 3 3 2.833 0,063 0.178
Budaya 11 2 3 2 3 3 2 2.5 0,055 0.138
12 3 3 3 3 3 3 3 0,066 0.199
13 3 3 3 3 3 4 3.167 0,07 0.222
Teknologi 14 3 3 3 3 3 3 3 0,066 0.199
15 2 3 3 3 3 3 2.833 0,063 0.178
Total 45.167 1 3.022

G. Pengelompokkan Kategori dan Pembuatan Matriks Evaluasi Faktor


Eksternal
Berdasarkan hasil analisis diatas, selanjutnya kita melakukan
pengelompokkan kategori Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) dari
pernyataan-pernyataan faktor eksternal. Dari 8 pernyataan yang memiliki nilai
rating tertinggi dikelompokkan pada kategori Opportunity (Peluang), sedangkan
dari 7 pernyataan yang memiliki nilai rating terendah dikelompokkan pada
kategori Threat (Ancaman).

13
RATING
NO FAKTOR EKSTERNAL KATEGORI
SCORE

Peluang (Opportunity)

1 Perkembangan tingkat harga obat-obatan Opportunity 0,222

2 Anggaran kesehatan pemerintah daerah Opportunity 0,222

Implementasi sistem perundang-undangan kesehatan Opportunity 0,222


3
publik
Pelaksanaan Undang-undang BLUD Opportunity 0,222
4

5 Tingkat pendidikan masyarakat Opportunity 0,222

Keadaan perkembangan teknologi kesehatan Opportunity 0,222


6
Ketersediaan tenaga kerja medis Opportunity 0,199
7
Opportunity 0,199
8 Keadaan perkembangan ilmu kesehatan

Total Peluang (O) 1,73

Ancaman (Threat)

9 Daya beli masyarakat Threat 0,199

Threat 0,199
10 Ketersedian sarana transportasi

11 Implemetasi perlindungan hukum BLUD puskesmas Threat 0,199

12 Perkembangan teknologi informasi Threat 0,199

13 Jumlah penduduk Threat 0,178

14 Perkembangan teknologi komunikasi Threat 0,178

15 Pola perilaku masyarakat terhadap lingkungan Threat 0,138

Total Ancaman (T) 1,529

14
Dari hasil perhiungan diatas, didapatkan nilai total peluang (O) adalah 1,73 dan
total skor ancaman (T) adalah 1,529. Setelah dilakukan pengurangan sebagai
berikut :
Nilai total skor O – T = 1,73 – 1,529 = 0,201, dimana nilai 0,201 digunakan
sebagai koordinat titik Y.

H. Pemetaan Hasil Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor


Eksternal ke dalamKuadran SWOT
Berdasarkan perhitungan matriks evaluasi faktor internal dan evaluasi faktor
eksternal didapatkan koordinat untuk kuadran SWOT dimana diperoleh data
titik X dan titik Y dari hasil selisih tiap faktor. Sehingga didapat hasil bahwa
posisi perusahaan berada pada titik (0,42 , 0,201)

Opportunity
O

Kuadran III Kuadran I


(+,-)
Posisi kelembagaan
didalam BLUD menurut
Kuadran SWOT
Weakness 0,201 Strength

W 0,42 S

(-,-) (+,-)

Kuadran IV Kuadran II

T
Threat

Berdasarkan Kuadran SWOT didapatkan hasil bahwa posisi lembaga berada


di kuadran I yang menandakan sebuah lembaga yang kuat dan berpeluang,

15
sehingga rekomendasi strategi yang diberikan adalah dengan Strategi Progresif.
Strategi Progresif artinya adalah lembaga yang berada pada kondisi prima dan
mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus dilakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

16

Anda mungkin juga menyukai