Laporan 1
Laporan 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan tentang “ survey
rumah adat aceh pesisir.”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.
Di akhir kami berharap laporan kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
laporan kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki cirikhas khusus, digunakan untuk
temphunian oleh suatu suku bangsa tertentu.Rumah adat merupakan salah satu
representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas
suku/masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan
mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan
masyarakat dalam sebuah peradaban.
1.3 Tujuan
A. Provinsi Aceh
Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau
Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya adalah
Banda Aceh. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya
dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh
Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara,
Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera
Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Rumah adat Nangroe Aceh Darussalam atau disebut juga Rumoh Aceh
merupakan rumah panggung yang memiliki tinggi beragam sesuai dengan
arsitektur si pembuatnya. Namun pada kebiasaannya memiliki ketinggian sekitar
2,5-3 meter dari atas tanah. Untuk memasukinya harus menaikit beberapa anak
tangga. Terdiri dari tiga atau lima ruangan di dalamnya, untuk ruang utama sering
disebut dengan rambat.
Rumah Aceh yang bertipe tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan untuk tipe
lima ruang memiliki 24 tiang. Bahkan salah satu rumoh Aceh (peninggalan tahun
1800-an) yang berada di persimpangan jalan Peukan Pidie, Kabupaten Sigli, milik
dari keluarga Raja-raja Pidie, Almarhum