Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah Kriminologi

MAKALAH
“HOMOSEKSUALITAS”
Dosen Pengampu: Dr. Henny Saida Flora, SH., M.Kn

OLEH:
BINTANG VALDORHAMA SINAGA
150600012

PROGRAM STUDI PIDANA UMUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN, 2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Etika Profesi Jaksa” dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah
Kriminologi sehingga nantinya dapat membantu kita memahami tentang
homoseksualitas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis sehingga tersusunnya makalah ini. Penulis menyadari bahwa
tugas ini masih belum sempurna. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat untuk
kita semua.

Medan, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian Homoseksual ..................................................................................3
B. Jenis-Jenis Homoseksual..................................................................................4
C. Ciri-Ciri Umum Kaum Homoseksual ..............................................................5
D. Faktor Penyebab Homoseksual ........................................................................6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................9
A. Kesimpulan ......................................................................................................9
B. Saran .................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Homoseksualitas adalah istilah yang digunakan untuk orientasi seksual
kepada jenis kelamin yang sama. Homoseksual yang dilakukan sesama pria
dinamakan gay, sedangkan homoseksual yang dilakukan oleh sesama wanita
disebut dengan lesbian. Kedua perilaku seksual tersebut, baik dalam ranah agama
maupun ranah sosial disebut sebagai bentuk seks menyimpang. Pelaku dan
perilaku homoseksual bisa dikenakan sanksi, seperti sanksi dosa dan dilecehkan.
Supratiknya (1997) dalam bukunya yang berjudul “Mengenal Perilaku
Abnormal” menjelaskan bahwa ada beberapa faktor penyebab seseorang
mengalami kelainan seksual dalam hal ini yaitu homoseksual, misalnya saja
seperti kekurangan hormon laki-laki selama masa pertumbuhan, mendapatkan
pengalaman homoseksualitas yang menyenangkan pada masa remaja atau
sesudahnya, memandang perilaku heteroseksual sebagai sesuatu yang menakutkan
atau tidak menyenangkan, besar ditengah keluarga dimana ibu dominan
sedangkan ayah lemah atau bahkan tidak ada.
Banyak kelompok masyarakat mempunyai kesepakatan tentang peran
hubungan seksual yang pantas dan tidak pantas. Kesepakatan itu didasarkan pada
usia seseorang, status sosial, dan kriteria lainnya (Siahaan, 2009: 45). Seorang
homoseksual dikenali atau kelihatan homoseksual karena didefinisakan oleh orang
lain bahwa ia memiliki kecenderungan seksual terhadap sesama jenisnya. Terlepas
dari bukti-bukti keberadaannya, homoseksualitas dikenali dari interpretasi
terhadap perilaku seseorang. Pengenalan ini merupakan adalah proses yang
merupakan ulasan terhadap interaksi sebelumnya dengan seseorang.
Pada saat ini pelaku dan perilaku homoseksual sudah tidak menjadi hal
yang tabu lagi, dan mulai diterima di tengah-tengah masyarakat. Dengan
menggunakan beberapa usaha, kaum homoseksual menyuarakan keberadaannya
salah satunya yaitu dengan menggunakan beberapa media massa, salah satunya
yaitu televisi. Tidak heran jika banyak masyarakat sekarang ini menganggap
perilaku homoseksual merupakan perilaku seks yang wajar. Dalam membicarakan
hal ini, perlu adanya pemahaman secara utuh mengenai makna gender dan proses

1
individu mengidentifikasikan dirinya dengan salah satu gender. Pemahaman
terhadap homoseksualitas secara menyeluruh akan melibatkan perasaan
kecenderungan dan identitas seksual yang dianut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian homoseksual?
2. Apa jenis-jenis homoseksual?
3. Bagaimana ciri-ciri umum kaum homoseksual?
4. Apa factor penyebab homoseksual?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian homoseksual.
2. Mengetahui jenis-jenis homoseksual.
3. Mengetahui ciri-ciri umum kaum homoseksual.
4. Mengetahui factor penyebab homoseksual.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Homoseksual
Pada hakikatnya manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhluk
sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain
beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat
jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku
menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Penyimpangan seksual adalah
aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan
seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang
tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya
kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, yang di peroleh dari pengalaman
sewaktu kecil, maupun dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik.
Berdasarkan definisi dari penyimpangan perilaku seksual yang
dikemukakan di atas maka dapat di identifikasikan bahwa salah satu bentuk-
penyimpangan seksual yang dikategorikan tidak wajar adalah homoseksual.
Homoseksual merupakan ketertarikan seksual berupa disorientasi pasangan
seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbian untuk penderita
perempuan. Ketertarikan seksual ini yang dimaksud adalah orientasi seksual, yaitu
kecenderungan seseorang untuk melakukan perilaku seksual dengan laki - laki
atau perempuan.
Homoseksualitas bukan hanya kontak seksual antara seseorang dengan
orang lain dari jenis kelamin yang sama tetapi juga menyangkut individu yang
memiliki kecenderungan psikologis, emosional, dan sosial terhadap seseorang
dengan jenis kelamin yang sama. Pada kasus homoseksual, individu atau
penderita yang mengalami disorientasi seksual tersebut mendapatkan kenikmatan
fantasi seksual secara melalui pasangan sesame jenis. Orientasi seksual ini dapat
terjadi akibat bawaan genetik kromosom dalam tubuh atau akibat pengaruh
lingkungan seperti trauma seksual yang didapatkan dalam proses perkembangan
hidup individu, maupun dalam bentuk interaksi dengan kondisi lingkungan yang
memungkinkan individu memiliki kecenderungan terhadapnya.

3
B. Jenis-Jenis Homoseksual
1. Batant Homoseksuals
Homoseksual jenis ini sama dengan kaum gay sejati, dimana laki laki
dengan personalia seperti wanita atau feminim. Sedangkan kaum lesbian.
Wanitanya berkepribadian seperti laki-laki atau maskulian. Termasuk juga
“leather boy” yang memakai jaket kulit, rantai dan sepatu boots.
2. Desperate Homoseksual
Biasanya kaum homosekual ini sudah menikah akan tetapi tetap menjalani
kehidupan homosekualnya dengan sembunyi dari istrinya.
3. Homoseksual Malu-Malu
Kaum lelaki yang suka mendatangi WC-WC umum atau tempat-tempat
mandi uap terdorong oleh hasrat homoseksual personal yng cukup intim dengan
orang lain untuk mempraktikan homoseksualitas.
4. Secret homoseksual
Kaum homosekual ini terdiri dari bermacam jenis dan dari tingkat social
yang berbeda-beda, walaupun kebanyakan dari mereka itu termasuk golongan
menengah yang berkemampuan. Sering juga mereka itu ada yang sudah menikah
dan beranak. Kaum homosekual ini pandai menyembunyikan identitas, sehingga
tak seorang pun tahu bahwa mereka homosekual. Hanya beberapa teman dekatnya
dan kekasihnya saja yang tahu sebenarnya.
5. Situasion homoseksual
Ada kalanya seseorang berada pada situasi sehingga individu itu
bertingkah laku seperti homoseksual. Karena keadaan lah yang memaksa mereka
berbuat demikian. Misalnya seperti dalam penjara, sekolah-sekolah yang
berasrama dan istitusi sejenisnya, setelah mereka keluar, tingkah laku mereka
kembali menjadi normal, tapi tak kurang juga yang meneruskan pola homoseks itu
atau karena alasan ekonomi misalnya mencari uang.
6. Biseksual
Individu yang “engage” dengan kehidupan homoseks dan heteroseks.
Biasanya kaum homoseksual ini adalah mereka yang sudah menikah lama.
Mereka sama sama menikmati kedua kehidupan itu. Baik sebagai homosek atau
heteroseks. Agak serupa juga dengan golongan desperate homoseksual yang

4
mereka lebih enjoy dan menikmati hidup mereka sebagai homoseks secara diam
diam. lebih simpel biseksual adalah orang-orang yang mempraktikan baik
homoseksualitas maupun heteroseksulitas sekaligus.
7. Adjusted homoseksual
Golongan homoseksual ini lebih berterus terang hidup di antara sesama
mereka, dengan mudah menyesuaikan dirinya. Banyak kaum homoseksual yang
hidup dalam tingkat keintiman yang tinggi dari pada heteroseksual. Namun kadar
“perceraian” antar pasangan homoseksual lebih tinggi dibandingkan dengan
heterosekual. Sedangkan tingkat keintiman lesbian lebih tinggi dibandingkan
dengan gay, karena lesbian lebih menggunakan emosi dalam menjalin hubungan.
C. Ciri-Ciri Umum Kaum Homoseksual
Pada dasarnya mereka adalah manusia biasa yang memiliki sifat sifat dan ciri
ciri sebagaimana lumrahnya kebanyakan manusia. Dari sisi fisik dan penampilan,
sebetulnya sulit dibedakan apakah seseorang gay atau lesbian. Kecuali kalau
waria, mereka cenderung keliatan ciri cirinya. Memang ada sterotip bahwa gay
cenderung lelaki feminim, dan perempuan tomboy cenderung lesbian, tetapi itu
cuman sebagian dari mereka. Kalau dari segi bahasa, mereka yang bergaul akrab
dengan masyarakat gay/waria menggunakan bahasa binaan, yang kini banyak
meresapi bahasa gaul juga (ditandai kosakata embrong, rumpik dll). Tetapi ketika
kita amati secara khusus dan teliti, ternyata mereka sering kali memiliki ciri ciri
umum yang membedakanya dengan kebanyakan manusia pada lumrahnya.
Meskipun ciri cirinya tersebut tidak selamanya benar. Diantara ciri ciri yang
dimaksud adalah:
1. Memakai anting hanya di telinga kanan, baik laki laki maupun wanita,
tetapi ciri ciri ini mereka zaman dulu yang konon kini telah ditinggalkan.
2. Mereka memiliki sifat pemurung, mudah tersinggung, dan gampang
marah. Kehidupan sosial mereka cenderung tertutup dari masyarakat pada
umumnya.
3. Penampilan mereka selalu necis bak selebritis, dan suka dengan parfum
secara berlebihan.
4. Gerak gerik mereka lemah gemulai.

5
5. Fitrah dan tabiat mereka terbalik dan berubah dari fitrah yang telah
diciptakan Allah, yaitu lebih mencintai pada sejenis bukan pada lawan
jenis.
6. Mereka merasa mendaptkan kelezatan dan kebahagiaan apabila mereka
bisa melampiaskan nafsu birahi mereka pada tempat tempat yang kotor
dan najis dan tidak wajar, lalu melepaskan air kehidupan (mani) disitu
(dimulut, di dubur dan di tempat lain yang tidak semestinya).
7. Pikiran dan ambisi mereka setiap saat selalu terfokus pada perbuatan keji
itu, karena laki laki ada dihadapan merka di setiap waktu. Apabila mereka
melihat anak kecil, pemuda atau orang sudah berumur maka mereka akan
menginginkanya baik sebagai objek maupun pelaku.
8. Rasa malu mereka kecil, mereka tidak malu kepada Allah juga kepada
makhluknya, tidak ada kebaikan yang diharapkan dari mereka.
9. Mereka tidak tampak kuat dan jantan, mereka lemah dihadapan laki-laki
karena merasa butuh kepadanya.
10. Allah mensifati mereka sebagai orang fasik dan pelaku kejelekan.
11. Selain itu, mereka juga disebut sebagai orang yang melampaui batas
D. Faktor Penyebab Homoseksual
Penyebab homoseksual ada beberapa hal beberapa pendekatan biologi
menyatakan bahwa faktor genetik atau hormon mempengaruhi perkembangan
homoseksualitas. Psikoanalis lain menyatakan bahwa kondisi atau pengaruh ibu
yang dominan dan terlalu melindungi sedangkan ayah cenderung pasif. Penyebab
lain dari homoseksualitas seseorang yaitu karena faktor belajar. Orientasi seksual
seseorang dipelajari sebagai akibat adanya reward dan punishment yang diterima.
Beberapa peneliti yakin bahwa homoseksualitas adalah akibat dari
pengalaman masa kanak-kanak, khususnya interaksi antara anak dan orangtua.
Fakta yang ditemukan menunjukkan bahwa homoseksual diakibatkan oleh
pengaruh ibu yang dominan dan ayah yang pasif. Berdasarkan kajian ilmiah,
beberapa faktor penyebab orang menjadi homoseksual, secara lebih jelas dapat
dilihat dibawah ini:

6
1. Susunan Kromosom
Perbedaan homosekual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan
kromosomnya yang berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromoson x
dari ibu dan satu kromosom x dari ayah. Sedangkan seorang pria mendapatkan
satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah
penentu seks pria. Jika terdapat kromosom y sebanyak apapun kromosom x, dia
tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita sindrom klinefelter
yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat terjadi pada 1 di
antar 700 kelahiran bayi. Misalnya pria yang mempunyai kromoson xxy, orang
tersebut berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami kelainan pada
alat kelaminya.
2. Ketidakseimbangan Hormon
Seorang pria memiliki hormon testosteron, tetapi juga memiliki hormon
yang dimiliki wanita yaitu esterogen dan progesteron. Namun kadar hormone
wanita ini sangat sedikit. Namun apabila pria memiliki kadar hormon esterogen
dan progesteron yang cukup tinggi pada tubuhnya, maka hal inilah yang
menyebabkan perkembangan seksual pria mendekati karakteristik wanita.
3. Struktur Otak
Struktur otak pada straight female dan straight male serta gay female dan
gay male terdapat perbedaan. Otak bagian kiri dan kanan dari straight males
sangat jelas terpisah dengan membran yang cukup tebal dan tegas. Straight
female, otak bagian kiri dan kanan tidak begitu jelas dan tegas. Dan pada gay
males sturktur otaknya sama dengan straight females, serta pada gay females
struktur otaknya sama dengan straight males, dan gay females ini bisa disebut
lesbian.
4. Kelainan Susunan Saraf
Berdasarkan penelitian terakhir, didapat bahwa kelainan susunan system
saraf otak dapat mempengaruhi prilaku seks homoseksual maupun heteroseksual.
Kelainan saraf otak ini disebabkan oleh radang atau patah tulang dasar tengkorak.

7
5. Faktor Lain
Faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi homoseksual adalah
selain faktor biologis (kelainan otak dan saraf), adalah factor psikodinamika yaitu
adanya gangguan perkembangan seksual sejak kecil atau masa kanak-kanak.
Kemudian faktor sosiokultural yaitu adanya adat istiadat yang memberlakukan
hubungan homoseksual dengan alasan yang tidak benar, dan terakhir adanya
faktor lingkungan, dimana memungkinkan dan mendorong hubungan para pelaki
homosekual menjadi erat.
Homosekual juga bisa timbul akibat pola pergaulan yang bebas dalam
keluarga antara laki-laki dan perempuan dalam kamar maupun dalam berbusana,
juga perlakuan orang tua yang salah terhadap anak, misalnya ayah yang
menginginkan anak laki-laki namun memperlakukan anak perempuan seperti anak
laki-laki, selain faktor keluarga, media yang hanya berorientasi pada laba dan
mengabaikan norma agama dan moral, cenderung menjadi salah satu bidang
kegenitan kaum pria, mulai dari bumbu-bumbu lawakan yang menonjolkan sisi
bandi sampai penayangan kontes miss waria seraya menyelipkan pesan bahwa
homseksual sebagai fakta yang hatus diterima sebagai bagian dari penghargaan
terhadap HAM.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Homoseksual merupakan ketertarikan seksual berupa disorientasi
pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbian untuk
penderita perempuan. Ketertarikan seksual ini yang dimaksud adalah orientasi
seksual, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan perilaku seksual dengan
laki - laki atau perempuan.
Jenis-jenis homoseksual ada 7, yaitu: 1) Batant Homoseksuals,2)
Desperate Homoseksual, 3) Homoseksual Malu-Malu, 4) Secret homoseksual, 5)
Situasion homoseksual, 6) Biseksual, dan 7) Adjusted homoseksual.
Ciri-ciri umum kaum homoseksual adalah memakai anting hanya di
telinga kanan, baik laki laki maupun wanita, tetapi ciri ciri ini mereka zaman dulu
yang konon kini telah ditinggalkan, mereka memiliki sifat pemurung, mudah
tersinggung, dan gampang marah. Kehidupan sosial mereka cenderung tertutup
dari masyarakat pada umumnya, dan gerak gerik mereka lemah gemulai.
Terdapat 5 faktor penyebab homoseksual, yaitu susunan kromosom,
ketidakseimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan saraf, dan faktor lain.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, disadari ataupun tidak masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyempurnaan penulisan tugas ini, oleh
karena itu perlu kiranya pembaca memperdalam lagi kajian mengenai topik yang
dibahas khususnya menyangkut detailnya pokok bahasan kajian. Sehingga
diharapkan pembaca dapat menghubungkan serta membandingkan makalah ini
dengan literatur yang relevan guna memperoleh informasi atau pengetahuan yang
sempurna.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id (diakses pada tanggal 1 Oktober 2018)
http://etheses.uin-malang.ac.id (diakses pada tanggal 1 Oktober 2018)

10

Anda mungkin juga menyukai