MENYUSUI
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami sebagian besar
negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting untuk
dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu
dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah
dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan
yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian perinatal.
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah : .
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan Postnatal terkini
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based kebidanan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence basedpada Asuhan post
natal terkini.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat –
alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu
(Mochtar, 1998).
3. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
4. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan.
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6 – 8
minggu.
Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat sempurnah
baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan atau tahunan.
Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung setelah melahirkan sampai hari ke 2 (Fase
Taking In)
Ibu merasa merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat bayi, muncul perasaan sedih (Baby
Blues disebut Fase Taking Hold (hari ke 3 – 10)
Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut Fase Letting Go. (hari ke 10-
akhir masa nifas)
6. Pengeluaran lochea terdiri dari :
o Lochea rubra : hari ke 1 – 2.
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix
kaseosa, lanugo, dan mekonium
Kebiasaan Keterangan
Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak
menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan tetap
terjadi dan dapat menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya penggunaan
gurita akan menyebabkan kesulitan pemantauan
involusio rahim
Memisahkan ibu dan bayi
Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama setelah
kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat untuk
melakukan kontak kulit ke kulit untuk mempererat
bonding attachment serta keberhasilan pemberian ASI
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami sebagian
besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting
untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu
dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah
dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan
yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian perinatal.
3.2 SARAN
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, akan
pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan khususnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam upaya penurunan AKI dan AKB.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta..
Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi, Jakarta.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Eviden Based” ini dengan lancar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan
Persalinan Dan Bayi Baru Lahir atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang jauh lebih baik.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai masa nifas dan eviden based, khususnya
bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat……………………………………………………………….…………..2
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………..………………..……... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1MASA NIFAS
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali sepeti keaadaan semula( sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik
secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak
dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan
terjadi keadaan patologis.
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas ini, antara lain sebagai:
Teman terdekat, sekaligus pendamping ibu nifas dalam menghadapi saat-saat kritis masa nifas.
Pendidik dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga.
Pelaksana asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan, penanganan
masalah, rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.
1) Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2) Puerperium intermedial
Peurperium intermedial merupakn masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia, yang lamanya
sekitar 6-8minggu.
3) Remote puerperium
Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi . waktu untuk sehat sempurna
dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.
Pengertian evidence based jika ditinjau dari pemenggalan kata ( inggris ) maka evidence based
dapat diartikan sebagai berikut evidence adalah bukti atau fakta dan based adalah dasar. Jadi
evidence based adalah praktik berdasarkan bukti.
Evidence based midwifery (pranctice) didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu
mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi
akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni
bukti pada konferensi tahunan di RSCM Harrogate, inggris 2003 (hemmings et al, 2003). Itu
dirancang untuk membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan
dengan tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi.
Jadi pengertian evidence based midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.
Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah.
Meningkatkan kompetensi (kognitif)
Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan yang
bermutu.
Memenuhi kepuasan pasien yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan
yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada proses asuhan masa nifas ada beberapa hal yang dahulunya bahkan sampai sekarang
kita lakukan dan ternyata setelah dilakukan penelitian ternyata tidak bermanfaat dan bahkan
merugikan pasien.
Dari tindakan diatas telah dilakukan penelitian sehingga dapat dikategorikan aman untuk
asuhan pada ibu nifas dan bayi baru lahir hasil penelitiannya:
B. Bounding Attacment
Bounding Attacment adalah sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu dan bayi pada
menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi. Dalam hal ini kontak ibu dan
ayah akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Pada proses ini penggabungan
berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orangtua terhadap anaknya dan memberikan
dukungan asuhan dalam perawatannya. Kebutuhan untuk menyentuh dan disentuh adalah kunci
dari insting primata. Bayi memepelajari lingkungan dengan membedakan sentuhan dan
pengalaman dan benda yang lembut dan keras, sama halnya dengan membedakan suhu panas
dan dingin.
Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh
dari kontak dini:
a. Kadar oksitosin meningkat
b. Refleks menghisap dilakukan dini
c. Pembentukkan kekekbalan aktif dimulai.
d. Mempercepat proses ikatan antara orangtua dan anak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tingginya AKI dan perinatal yang dialami sebagian besar negara berkembang . maka
WHO menetapkan salah satu usaha yang dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang
menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannya praktek berdasarpada evidenc based.
3.2 Saran
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, akan
pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan khususnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam upaya penurunan AKIdan AKB.
| 0 komentar
Share
0 komentar:
Posting