Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan


karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Peningkatan kemampuan Institusi Rumah Sakit berdasarkan prinsip Pengelolaan
yang baik dan terarah dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat untuk
pembangunan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Dengan meningkatnya perkembangan tekhnologi dan kemajuan zaman, yang
diiringi semakin tingginya pengetahuan masyarakat yang semakin kritis tentang
kesehatan, menuntut adanya perubahan sistem pelayanan kesehatan yang bermutu
dengan paradigma pelayanan kesehatan yang terjangkau dan menyeluruh bagi semua
lapisan masyarakat.
Faktor kesehatan merupakan salah satu hak azasi yang tidak bisa terpisahkan
dengan hak – hak yang mendasar lainnya bagi kehidupan manusia. Karena itu
pemeliharaan kesehatan sebagai karunia dari Yang Maha Kuasa, bukan saja sebagai
tanggung jawab individu, namun juga sebagai tanggung jawab Pemerintah sebaagi
pelayan public untuk menjamin tersedianya sarana dan prasarana kesehatan bagi
masyarakat. Selain itu keterbatasan pemerintah dalam penyediaan fasilitas tersebut
diperlukan pula peran pihak lain dalam hal ini pihak swasta untuk dapat berpartisipasi
aktif.
Perubahan jumlah penduduk dari waktu kewaktu, mendorong pemerintah untuk
menyediakan sarana dan prasarana yang berbanding lurus dengan perkembangan
tersebut.keterbatasan pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana kesehatan
yang didukung oleh kesadaran sebagai masyarakat berprilaku sehat dan tinggkat
pendapatan yang relative rendah, maka masih ditemukan berbagai masalah dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

-1-
Tingkat kematian ibu dan bayi yang menjadi tolak ukur sebagai upaya yang
dilakukan pihak swasta dalam membangun Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) “
DEFINA” yang merupakan wujud dan tanggung jawab dari komponen masyarakat atau
swasta untuk menciptakan jaminan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat sebagai realisasi dari implementasi strategi
pembangunan kesehatan.
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) “ DEFINA “ dibangun atas dasar
pertimbangan bahwa sebagian masyarakat di daerah Parigi Moutong sangat
menginginkan adanya Rumah Sakait Swasta sehingga terkadang harus merujuk ke Palu
karena semata mata karena keinginan masyarakat yang ingin dilayani di Rumah Sakit
swasta.
Seiring dengan hal tersebut diatas karena perkembangan penyelenggaraan
keseghatan semakin kompleks baik dari segi jumlah maupun bentuk pelayanan, maka
kami menyadari pentingnya mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) “DEFINA “
agar masyarakat lebih mudah mengakses, terjangkau dan bermutu, dalam rangka
peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat Parigi Moutong dan
sekitarnya, hal inilah yang mendasari berdirinya RSIA “ DEFINA “.
Profil RSIA Defina ini diharapkan dapat mewakili kondisi kegiatan Rumah sakit
saat ini, karena sudah menjadi tugas dan kewajiban setiap Rumah Sakit dalam
menyampaikan laporan dan Informasi melalui penyajian data pelayanan yang baik dan
bertanggung jawab serta gambaran kemajuan tingkat kinerja
Profil RSIA Defina berisikan data-data program rumah sakit, dan pencapaian
hasil pelayanan medis dalam bentuk tabel dan grafik, juga memuat Visi, Misi Rumah
Sakit, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Indikator Kinerja Pelayanan, Program/kegiatan yang
dilaksanakan Tahun 2017, Rencana pengembangan Tahun 2017, dan Target Tahun
2017, serta data lintas sektor yang terkait dengan kesehatan serta laporan-laporan
lainnya.

-2-
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSIA DEFINA PARIGI
A. SEJARAH RSIA DEFINA PARIGI

Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina adalah Rumah Sakit swasta dengan tipe C
Dengan alamat dijalan trans sulawesi kelurahan kampal no 7. Kab. Parigi Moutong.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina berdiri pada tahun 2009 sampai dengan sekarang.
RSIA Defina dipimpin oleh direktur dr.Radhia Karim Sanrang.
RSIA Defina memiliki fasilitas dan kemampuan menyelenggarakan pelayanan
Poliklinik dengan tenaga dokter spesialis, yaitu pelayanan Penyakit Dalam,
Kebidanan dan Kandungan, Anak, Bedah, Dokter Penunjang Medik yaitu Dokter
Radiologi, Anestesi.

Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan tersebut maka layaklah RSIA


Defina Parigi Menjadi Rumah Sakit Rujukan, terutama bagi Puskesmas/ RS di
Kabupaten Parigi Moutong .

RSIA Defina terletak di jalur Trans Sulawesi, yaitu jalur antara Sulawesi
Tengah (Palu), Gorontalo, Sulawesi Utara (Manado) dan Sulawesi
Selatan(Makassar). Wilayah kerjanya mencakup dari 21 Puskesmas, 1 Rumah Sakit
Bersalin,2 Rumah Sakit Umum, 3 Klinik terdiri dari :

1. Puskesmas Sausu
2. Puskesmas Balinggi
3. Puskesmas Torue
4. Puskesmas Sumbersari
5. Puskesmas Parigi
6. Puskesmas Parigi Barat/Lompentodea
7. Puskesmas Pangi
8. Puskesmas Siniu
9. Puskesmas Ampibabo
10. Puskesmas Sienjo

-3-
11. Puskesmas Kasimbar
12. Puskesmas Tada
13. Puskesmas Tinombo
14. Puskesmas Palasa
15. Puskesmas Tomini
16. Puskesmas Lambunu I
17. Puskesmas Lambunu II
18. Puskesmas Taopa
19. Puskesmas Mepanga
20. Puskesmas Moutong
21. Puskesmas Ongka
22. RSB DEVINA
23. RSUD Raja Tombolotutu
24. RSUD Pratama Moutong
25. Klinik Umum Dr. Wayan
26. Klinik Umum Ifnahaal
27. Klinik Bersama
RSIA Defina Parigi memiliki luas areal .............M2. Areal yang cukup luas
ini memungkinkan pengembangan fasilitas gedung untuk meningkatkan cakupan
pelayanan keperawatan, sarana pelayanan medis, instalasi penunjang medik, dan
lain sebagainya.

Luas bangunan rumah sakit sebesar ..............m2 yang terdiri dari bangunan
rawat inap (30 tempat tidur), bangunan rawat jalan, bangunan administrasi,
bangunan IGD, ICU, radiologi, Apotek, gizi (dapur), bangunan Pelayanan BPJS,
laboratorium, ipsrs, sanitasi, gudang barang rusak, Ruang Bersalin, nifas dan ruang
bayi, loundry, gedung poliklinik, Ipal (instalasi pengolahan air limbah), tempat
parkir

-4-
Jumlah ketenagaan sebanyak 98 orang yang terdiri dari 3 dokter spesialis
kandungan, 1 dokter spesialis anastesi, 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 dokter
spesialis anak,1 dokter spesialis bedah, 1 dokter penyakit dalam, 1 dokter radiologi,
12 perawat, 1 orang pengelola jkn, 23 bidan, 3 analis kesehatan. 1 apoteker, 2
asisten apoteker, 1 petugas gizi, 1 bagian umum, 1 petugas tata usaha, 12 tenaga non
medis.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RSIA DEFINA.


Struktur Organisasi RSIA Defina dipimpin Oleh seorang Direktur yang
membawahi 1 Bagian Tata Usaha, 1 bagian pengelola JKN, 1 SPI, 5 Kepala Bidang,
dab Kelompok Jabatan Fungsional, yaitu sebagai berikut :
GAMBAR 1
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RSIA DEFINA PARIGI

-5-
C.VISI, MISI DAN DASAR PELAKSANAAN KERJA RSIA DEFINA

Visi dari RSIA Defina Parigi adalah :

VISI :
“Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang mengutamakan keselamtan pasien dengan
layanan prima dan bermutu di Kab.Parigi Moutong dan sekitarnya”

MISI :
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas RSIA Defina Parigi merumuskan Misi-
nya, yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai dengan kebutuhan yang
mengutamakan keselamtan pasien
2. Memiliki sumber daya manusia yang loyal, kompeten dan selalu
mengembangkan keilmuannya
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan tekhnologi terkini, guna
meningkatkan pelayanan kepada pasien dan keluarga
4. Menjalankan kegiatan operasional rumah sakit dengan efektif dan efesien

MOTTO :
Keselamatan pasien adalah prioritas utama

SEMBOYAN :
Menajdikan RSIA Defina sebagai rumah sakit yang cetar (cepat
tanggap dan ramah)

-6-
D. KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

RSIA Defina Parigi terletak di jalan trans Sulawesi Palu – Makassar . Dengan
jarak tempuh 75 km dari kota Palu atau  2 jam perjalanan dan 145 km dari kota
Poso. Jarak yang cukup jauh dari RSUD Poso dan RSUD Palu ini yang membuat
Puskesmas dari beberapa kecamatan tetangga banyak merujuk pasiennya ke RSIA
Defina Parigi Luas wilayah rujukan  6.311,83 Km2 yang terdiri dari 23
Kecamatan, 279 desa/kelurahan (274 desa,5 kelurahan) 23 Puskesmas, dengan
jumlah penduduk 465.883 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
238.772 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 227.111 jiwa (Dinas
Kesehatan Parigi Moutong Tahun 2016 ).
E. KEADAAN PELAYANAN KESEHATAN
Keadaan fasilitas pelayanan kesehatan di Parigi sebenarnya cukup memadai,
dari 23 kecamatan terdapat sekitar 407 sarana kesehatan yang terdiri dari : 3 buah
Rumah Sakit , 22 praktek dokter umum, 3 praktek dokter gigi, 2 klinik swasta, 23
puskesmas, 80 Pustu , 274 Polindes/poskesdes (Dinas Kesehatan Parigi Moutong
2016) .

-7-
BAB III
SUMBER DAYA
RSIA DEFINA PARIGI
A. SARANA PRASARANA PELAYANAN RSIA DEFINA PARIGI

Sarana dan prasarana pelayanan yang telah diselenggarakan RSIA Defina Parigi
antara lain :
1. Pelayanan Gawat Darurat 1 x 24 Jam
2. Sarana Pelayanan Rawat Jalan melayani 3 Poliklinik dan 3 Penunjang
Medis dan 5 Penunjang Nonklinik terdiri dari :
a. Poliklinik Rawat Jalan

1. KlinikUmum
2. Klinik Penyakit Anak
3. Klinik kebidanan dan Kandungan

b. Instalasi Penunjang Medis

1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Laboratorium
3. Apotek

c. Instalasi Penunjang Non Klinik


1. Instalasi Gizi
2. Instalasi IPSRS
3. Instalasi Sanitasi
4. Instalasi Loundri
5. Instalasi Pengolahan Air Limbah

a. Sarana Pelayanan Rawat Inap dilaksanakan di ruang perawatan dengan


kapasitas 54 TT meliputi :

1). Ruang Perawatan Ibu dan Anak/Bayi terdiri dari :


- Ruang Perawatan VIP dengan kapasitas : 4 TT
- Ruang Perawatan kelas III dengan kapasitas : 14 TT
- Ruang Perawatan kelas II dengan kapasitas : 4 TT
- Ruang Perawatan kelas I dengan kapasitas : 8 TT

-8-
2). Ruang Perawatan ICU terdiri dari :
- Ruang Perawatan ICU dengan kapasitas : 5 TT
6). Ruang Perawatan Bersalin terdiri dari
- Ruang Perawatan Bersalin dengan kapasitas : 6 TT
8). Ruang Perinatologi/bayi khusus
- Ruang Perawatan Bayi Incubator dengan kapasitas : 6 TT
- Ruang Perawatan Bayi Box dengan kapasitas : 7 TT

Jumlah total tempat tidur sebanyak 54 dan jumlah tempat tidur kelas III
sebanyak 14 dari jumlah total tempat tidur.
B. KETENAGAAN
Untuk mencapai kualitas pelayanan yang merata dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat, maka setiap pelayanan kesehatan membutuhkan sumber daya
yang memadai dalam melaksanakan proses pelayanan. Sumber daya yang dimaksud
dalam hal ini adalah sumber daya manusia pada RSIA Defina Parigi yang
berjumlah adalah 68 yang terdiri, dari 3 dokter spesialis kandungan, 1 dokter
spesialis anastesi, 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 dokter spesialis anak,1 dokter
spesialis bedah, 1 dokter penyakit dalam, 1 dokter radiologi, 12 perawat, 1 orang
pengelola jkn, 23 bidan, 3 analis kesehatan. 1 apoteker, 2 asisten apoteker, 1 petugas
gizi, 1 bagian umum, 1 petugas tata usaha, 12 tenaga non medis.

TABEL 1
KOMPOSISI TENAGA MENURUT JABATAN DAN PENDIDIKAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017
NO. JENIS TENAGA TETAP

I.
1 Direktur
2 Kepala Bagian
3 Kepala Bidang
4 Kepala Sub. Bagian
5 Kepala Seksi

II. DOKTER
1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2 Dokter Spesialis Kebidanan
3 Dokter Spesialis Anak
4 Dokter Spesialis Bedah

-9-
6 Dokter Spesialis Anastesi
7 Dokter Spesialis Radiologi
8
9
10
11
12
13
14

III. TENAGA KEPERAWATAN


1 D.III Keperawatan
2 D.III Kebidanan
3 D.IV Kebidanan
4
5
6
7
8
9 S1 Keperawatan Ners
10 S1 Keperawatan

IV. TENAGA NON KEPERAWATAN


1
2 Apoteker
3 S1 Kesehatan Masyarakat
4
5
6 S1 Farmasi
7 S1 Tehnik Rontgen
8 D.III Farmasi
9 D.III Rekam Medik
10 D.III Penata Anastesi
11
12
13 D.III Kesling
14

15 D.III Gizi

16 D.III Analis Kesehatan

17 D.IV Analis Kesehatan

18

19

20

21

- 10 -
22 SMAK

V. TENAGA NON MEDIS

1 Sarjana Ekonomi

2 Sarjana Komunikasi

3 S1 Perikanan

4 S1 Sistem Informasi

5 S1 Biologi

6 S1 HUKUM

7 S1 Komputer

8 D.III Perkantoran

9 D III Ekonomi Manajemen

10 D I Adminkes Komputer

11 D1 Komputer

12 SMEA

13 SMK

14 STM

15 SMA/SMU/MA

16 SMP/MTS

17 SD

TOTAL

Sumber: Laporan Tahunan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum tahun 2017

- 11 -
C. SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN RSIA DEFINA
Untuk menunjang seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan rumah sakit maka
sangat dibutuhkan dukungan sumber dana yang cukup, mengingat rumah sakit
merupakan instansi yang sangat padat modal. Untuk itu selama tahun 2009 Sumber
dana dan Pembiayaan RSIA Defina selama ini diperoleh dari pengahasil pasien
rawat jalan dan rawat inap dari pasien bpjs dan pasien tunai dan biaya bantuan
pribadi dari pemilik RSIA defina.

Berikut ini akan disampaikan sumber-sumber pembiayaan RSIA Defina


Parigi Tahun 2017 serta alokasi dan realisasinya.
TABEL 2
ALOKASI, SUMBER DANA DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017

BPJS TUNAI JAMPERSAL PEMILIK RSIAD PAJAK ROKOK

THN ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI %

Sumber : Sub Bagian Perencanaan & Program RSIA Defina Tahun 2017

Untuk mengukur tingkat efesien pemakaian dana dengan hasil yang diperoleh
berikut disampaikan besaran pendapatan/penerimaan RSIA Defina Parigi tahun 2017
dan perbandingan tahun-tahun sebelumnya.

TABEL 3
PENERIMAAN PEMILIK RSIA
DEFINA PARIGI TAHUN 2011 - 2017
TAHUN TARGET JUMLAH PERSENTASE
ANGGARAN CAPAIAN (%)
(Rp) PENERIMAAN (Rp)

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

- 12 -
Tahun 2015

Tahun 2016
Sumber : Sub.Bagian Keuangan & Aset RSIA Defina Parigi Tahun 2017

TABEL 4
PENDAPATAN RSIA Defina PARIGI
MASING-MASING UNIT PELAYANAN TAHUN 2017

NO JENIS PENERIMAAN JUMLAH (Rp)


1 INSTALASI GAWAT DARURAT
2 LABORATORIUM
3 RAWAT INAP
4 KAMAR OPERASI
5 RADIOLOGI
6 RAWAT JALAN
7 TUNAI
8 OBAT/APOTIK
10 JAMPERSAL
11 BPJS
TOTAL
Sumber : Sub. Bagian Keuangan dan Aset RSIA Defina Parigi Tahun 2017

- 13 -
BAB IV
KEGIATAN PELAYANAN
RSIA DEFINA PARIGI

A. RAWAT JALAN
Pelayanan rawat jalan RSIA Defina Parigi terdiri dari poliklinik dan
penunjang pelayanan medik. Untuk pelayanan poliklinik terdiri dari : poliklinik
kebidanan dan kandungan, poliklinik anak, poliklinik Umum.

Jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
TABEL 5
KUNJUNGAN RAWAT JALAN
RSIA DEFINA TAHUN 2017

JENIS KUNJUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN


RATA RATA
NO BULAN BPJS JAMKESDA TUNAI GRATIS TOTAL HARI
BUKA
BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA
KUNJUNGAN

POLIK
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Jan

2 Feb

3 Mar

4 April

5 Mei

6 Juni

7 Juli

8 Agus

9 Septr

10 Okto

11 Nov

12 Des

JUMLAH

Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa kunjungan pasien rawat
jalan yang terbanyak yaitu pasien BPJS ini disebabkan RSIA Defina merupakan
pusat rujukan dari puskesmas/rumah sakit di wilayah Kab. Parigi Moutong ini
menunjukan adanya antusius masyarakat dalam menyelenggarakan program

- 14 -
pemerintah menggunakan kartu BPJS. Pada persentase pertumbuhan menunjukan
adanya kencenderungan peningkatan peresentase jumlah pasien lama
Jumlah kunjungan rawat jalan perpolik tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

1. Klinik Anak
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran klinik anak tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 11
KUNJUNGAN KLINIK ANAK
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017
JENIS KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN
BPJS JAMKESDA TUNAI GRATIS HARI RATA RATA
NO BULAN TOTAL BUKA
BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA
KUNJUNGAN
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P POLIK

1 Jan

2 Feb

3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agus
9 Sept
10 Okt
11 Nov
12 Des
JUMLAH

2. Klinik Kebidanan dan Kandungan


Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran klinik kebidanan dan
kandungan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 14 dan 15 berikut ini :

TABEL 14
KUNJUNGAN IBU HAMIL
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

JENIS KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN
RATA RATA
BPJS JAMKESDA TUNAI GRATIS HARI
NO BULAN TOTAL
BUKA
BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA
KUNJUNGAN
POLIK
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April

- 15 -
5 Mei

6 Juni

7 Juli

8 Agustus

9 September

10 Oktober

11 November

12 Desember

JUMLAH

Tabel diatas menunjukan tingginya minat ibu hamil untuk memeriksakan


kandungannya pada Dokter karena sering kita jumpai masih banyak masyarakat
yang mempercayai dukun ketimbang dokter.

GRAFIK 1
10 PENYAKIT TERBANYAK PASIEN RAWAT JALAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

HT
741736687 3442
836 DYSPESIA
900
972 1794 CHF
1269 1563 DM
HYPERCOLESTEROL

Dari data pasien rawat jalan RSIA Defina Parigi diperoleh gambaran/ pola
10 (sepuluh) penyakit terbanyak dimana didominasi oleh penyakit Hypertensi.
Faktor resiko utama Hipertensi adalah stroke, infark miokard (serangan
jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakt
arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.

B. RAWAT INAP
Pelayanan rawat inap RSIA Defina Parigi meliputi : ruang perawatan nifas
dan ginekology, perawatan anak, ruang ICU, ruang VIP. Berikut ini disajikan
informasi pelayanan rawat inap RSIA Defina Parigi Tahun 2017 :

- 16 -
1. Ruang Perawatan Penyakit Anak
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran ruang perawatan
penyakit anak tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 23
JUMLAH PASIEN PERAWATAN PENYAKIT ANAK
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BPJS TUNAI GRATIS JAMKESDA


BULAN JUMLAH
I II III KIS I II III I II III III

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

SEP

OKT

NOP

DES

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan terbanyak pada


bulan April dengan kasus terbanyak dalam satu tahun adalah diare. Kasus diare
pada anak bisa diakibatkan oleh kurang terjaganya kebersihan pada makanan
yang dikonsumsi yang telah terkontaminasi dengan bakteri ataupun kuman maka
mengakibatkan infeksi pada saluran pencernaan karena daya tahan tubuh anak
belum kuat maka dapat menyebabkan infeksi yang akan menyebabkan buang air
besar pada anak atau diare.

- 17 -
2. Ruang Perawatan ICU
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran ruang perawatan
penyakit ICU tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 25
JUMLAH PASIEN PERAWATAN ICU
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BULAN BPJS TUNAI JASARAHARJA KIS JAMKESDA JUMLAH

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan terbanyak pada


bulan Mei dengan kasus terbanyak selama satu tahun adalah Stroke dan CHF.
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel
pada sebagian area diotak yang dapat mengakibatkan cara bicara tidak jelas,
mata mulut pada satu sisi wajah turun,dan bisa mengalami lumpuh. Tekanan
darah tinggi, kolesterol sangat beresiko terkena stroke hal ini tentunya sangat
dipengaruhi oleh pola makanan yang tidak sehat dan perlunya olahraga yang
cukup.

- 18 -
3. Ruang Perawatan VIP
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran ruang perawatan
penyakit VIP tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 26
JUMLAH PASIEN PERAWATAN VIP
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

RUANG BPJS TUNAI JASARAHARJA JUMLAH

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan jumlah kunjungan terbanyak pada bulan Juni


dengan kasus terbanyak selama satu tahun adalah Demam Typoid. Demam
Typoid adalah penyakit ini biasa disebabkan oleh makanan dan minuman yang
sudah terkontaminasi dengan bakteri salmonella yang dapat menimbulkan gelaja
demam atau badan panas, sakit perut, mual, muntah, denyut nadi melambat,
lidah berwarna putih ,perubahan pola BAB dan penyakit ini bisa dialami oleh
siapa saja tampa ada batasan usia dan umur.

- 19 -
4. Ruang Perawatan Nifas Dan Ginekology
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran ruang perawatan nifas dan
ginekology tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 29
JUMLAH PASIEN PERAWATAN NIFAS & GINEKOLOGY
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BPJS TUNAI KESDA


BULAN JUMLAH
I II III KIS I II III III

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan jumlah kunjungan terbanyak pada bulan Mei


dan Oktober dengan kasus terbanyak selama satu tahun adalah kasus cysta
ovarium dan pasien persalinan ditambah bayi yang dirawat gabung .Bayi yang
dirawat di ruang nifas adalah bayi sehat. Angka kematian ibu karena persalinan
sebanyak 2 orang dengan kasus retensio placenta. Pasien biasanya rujukan dari
bidan dan puskesmas yang tidak bisa ditangani sehingga dirujuk ke rumah sakit.

- 20 -
5. Ruang Perawatan Ruang Perawatan Perinatal
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran ruang perawatan
perinatal tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 30
JUMLAH PASIEN PERAWATAN PERINATAL/BAYI KHUSUS
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BULAN BPJS TUNAI KIS GRATIS JAMKESDA JUMLAH

JANUARI

FEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan jumlah bayi yang mendapatkan perawatan


khusus terbanyak pada bulan Juni. Bayi yang dirawat diruang perawatan bayi
adalah bayi yang bermasalah yang harus mendapatkan perawatan
khusus/intensif. Angka kematian bayi sebanyak 29 kasus diantara dengan kasus
Lahir Mati, BBLR dan Asphiksia . (Lampiran 5)

- 21 -
9. Total Kunjungan Rawat Inap
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran rawat inap tahun 2017
dapat dilihat pada grafik berikut ini :

GRAFIK 2
JUMLAH PASIEN RAWAT INAP
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

1500
1000
500
0
RP.Nifa
RP.
RP.Bed RP. RP.Peri s & RP. RP.VIP RP.VIP RP. V
Peny. ICU
ah Anak natal Ginekol Isolasi A B VIP
Dalam
ogy
BPJS 1365 1074 736 467 300 1118 964 670 582 92
TUNAI 227 128 276 52 120 198 105 144 119 20
JAMKESDA 458 621 587 303 580 1328 510 0 0 0
J.RAHARJA 0 281 0 61 0 0 0 5 1 1
LARI 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0

Grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap ( 13.497 )


terbanyak yaitu pasien BPJS, penyebab terjadinya lonjakan pasien BPJS yaitu
disebabkan pengalihan kartu sehat yang ditanggulani oleh BPJS seperti
JAMKESMAS, Kartu Sehat POLRI, Kartu Sehat TNI dan sudah termasuk
kartu ASKES.
Pola penyakit rawat inap tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini
GRAFIK 3
JUMLAH 10 POLA PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

GEA
169 721
248210
255 DYSPEPSIA
267 632
321 DEMAM TYPOID
463 576
HT
HEAD INJURI

Grafik diatas menunjukkan bahwa pola penyakit terbanyak pada ruang


perawatan inap yaitu penyakit GEA atau sering disebut dengan Diare. Hal ini
disebabkan gaya hidup yang kurang sehat terutama pada makanan dan minuman
dikonsumsi yang sudah terkontaminasi dengan kuman.

- 22 -
C. INSTALASI GAWAT DARURAT

Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran instalasi gawat darurat tahun
2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 31
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN INSATALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

JENIS KUNJUNGAN
BPJS KESDA TUNAI GRATIS ASAL RUJUKAN NON
BULAN JUMLAH
RS
L P L P L P L P PKM PUSTU BIDES DOKTER LAIN RUJUKAN BARU LAMA
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep
Okt

Nov

Des

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan pasien terbanyak yaitu pasien BPJS dan


Jampersal,dimana kita ketahui bahwa RSIA Defina Parigi menjadi rujukan terutama
bagi puskesmas, bidan desa dan rumah sakit di kabupaten Parigi Moutong. Kasus
yang banyak ditangani yaitu pasien dengan keluhan demam/febris, dimana pasien
banyak yang dirawat untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih lanjut.

D. SARANA PENUNJANG MEDIS

Sarana Pemeriksaan Penunjang medis yang terdapat di RSIA Defina antara


lain: instalasi radiologi, instalasi laboratorium, instalasi gizi dan instalasi farmasi.
Berikut tabel kegiatan sarana penunjang medik RSIA Defina Parigi :
1). Instalasi Radiologi
Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran Instalasi Radiologi
tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

- 23 -
TABEL 32
JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP INSTALASI RADIOLOGI
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017
TUNAI BPJS JAMKESDA J. RHARJA JUMLAH
BULAN JUMLAH
RJ RI RJ RI RJ RI RI RJ RI
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
TOTAL

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap paling


banyak yang dilakukan tindakan pemeriksaan radiologi dibandingkan
dengan pasien rawat jalan. Pemeriksaan yang paling sering dilakukan yaitu
pemeriksaan radiologi sederhana berupa foto dada dan kepala, hasil
pemeriksaan radiologi dapat membantu dokter dalam merawat pasien.

- 24 -
2). Instalasi Laboratorium

Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran instalasi laboratorium


tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 33
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2017

BPJS JAMKESDA TUNAI JUMLAH


BULAN JUMLAH
RJ RI RJ RI RJ RI RJ RI
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
TOTAL

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap paling


banyak pemeriksaan laboratorium dibandingkan dengan pasien rawat jalan.
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan yaitu pemeriksaan darah rutin,hasil
pemeriksaan laboratorium dapat membantu dokter dalam merawat pasien.

- 25 -
3). Kamar Operasi

Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran kamar operasi tahun


2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 34
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN KAMAR OPERASI
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BULAN BPJS TUNAI JAMPERSAL KIS JUMLAH

JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER

TOTAL

Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien


kamar operasi yang terbanyak yaitu pasien SC, dimana banyak didapatkan
komplikasi/penyebab diantaranya kasus CPD dan KPD dari ibu hamil sehingga
tidak bisa melahirkan secara normal.

- 26 -
4). Instalasi Farmasi

Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran instalasi farmasi tahun


2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 37
JUMLAH RESEP YANG DILAYANI OLEH INSTALASI FARMASI
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

BULAN Rawat Jalan Rawat Inap IGD


Tunai Bpjs Jampersal Tunai Bpjs Jampersal Tunai Bpjs Jampersal
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUNI
JULI
AGUS
SEP
OKT
NOP
DES

Tabel 37 menunjukkan bahwa resep yang paling banyak dilayani yaitu


pasien rawat inap karena banyaknya pasien yang mendapatkan pelayanan lebih
lanjut dan pasien umumnya dirawat rata-rata 4 -5 hari.

5). Instalasi GIZI

Menurut jenis kunjungan dan jenis pembayaran instalasi gizi tahun


2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 38
JUMLAH PORSI MAKANAN PASIEN YANG DILAYANI OLEH INSTALASI GIZI
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017
JUMLA
RUANG PERAWATAN
H
Pe
BULAN ny
Ruang Ruang Ruang
akit VIP IGD
Dal Bedah Bersalin Anak
am

JANUARI

FEBRUARI

- 27 -
MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

TOTAL

Tabel diatas menunjukkan bahwa porsi makanan yang dilayani oleh instalasi
gizi yaitu pasien penyakit bedah karena pasien ruang bedah banyak yang dilakukan
tindakan operasi sehingga pasien dirawat rata-rata 4 hari.

- 28 -
BAB V
INDIKATOR PELAYANAN MEDIS

Berikut disajikan data-data yang berhubungan dengan indikator pelayanan pada


RSIA DEFINA Parigi.

GRAFIK 5
TINGKAT INDIKATOR PELAYANAN MEDIS PER TAHUN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2011- 2017
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bed Occupancy Rate (BOR) 64.02 49.7 73.58 54.05 60.8 64.18
Bed Turn Over (BTO) 77 58 75 58 60 66
Length of Stay (LOS) 3 4 4 3 4 4
Turn Over Interval (TOI) 2 3 1 3 2 2
Net Death Rate (NDR) 9 12 11 10 11 11
Gross Death Rate (GDR) 31 32 30 30 28 28

Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk angka kematian > 48 jam setelah
dirawat untuk tiap 1.000 (NDR) dan angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000
penderita (GDR) nilainya sangat baik yaitu dibawah dari standar yang diperbolehkan.
GRAFIK 6
TINGKAT INDIKATOR PELAYANAN MEDIS PER KELAS PERAWATAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
KELAS I KELAS II KELAS III TK VIP
BOR 47.61 53.2 83.69 40.68 79.21

- 29 -
GRAFIK 7
TINGKAT INDIKATOR PELAYANAN MEDIS PER RUANG PERAWATAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

120

100

80

60

40

20

0
RPD R.BEDAH R.ANAK R.VIP ICU R.NIFAS R.BAYI R.ISOLASI
BOR 85.93 101.68 52.13 79.2 61.55 52.17 35.55 71

Grafik 6 dan 7 diatas menunjukkan bahwa tingkat hunian ( BOR ) yang


paling tinggi yaitu kelas III dan Ruang Bedah , sehingga perlu penambahan
tempat tidur.

- 30 -
BAB V I
PENCAPAIAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL
RSIA DEFINA
TAHUN 2013
Perspektik pelanggan memberikan gambaran kemampuan rumah sakit dalam
memperoleh pelanggan baru, mempertahankan tingkat loyalitas pelanggan, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur adalah Customer Acquisition dan
Customer Loyalitas.
a. Customer Acquisition
Indikator ini digunakan untuk mengukur minat pasien baru menggunakan
jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis selama tahun 2017 terakhir
perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 39
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

PERSENTAS PERSENTASE
TOTAL
NO BULAN PASIEN BARU E PASIEN PERTUMBUHA
PASIEN
BARU N

1 JANUARI
2 FEBRUARI
3 MARET
4 APRIL
5 MEI
6 JUNI
7 JULI
8 AGUSTUS
9 SEPTEMBER
10 OKT0BER
11 NOVEMBER
12 DESEMBER
Jumlah
Sumber data: Instalasi Rekam Medik Tahun 2017

Pada diatas dapat lihat bahwa kunjungan pasien baru rawat jalan paling
tertinggi pada bulan mei sebanyak 1028 orang dengan persentase pasien baru rata–
rata 28,20% dari total kunjungan.Tahun 2016 terjadi penurunan pasien baru dari
tahun sebelumnya. Pada persentase pertumbuhan menunjukkan adanya
kecenderungan penurunan jumlah pasien baru yang signifikan. Hal ini

31
menunjukkan menurunnya minat pasien baru untuk berobat pada RS. Sehingga
perlu dilakukan promosi kesehatan .
b. Customer Loyality

Indikator ini bertujuan untuk mengukur loyalitas pasien lama atau dengan
kata lain sampai sejauh mana rumah sakit mampu mempertahankan
pasien lama ( kunjungan ulang ) untuk menggunakan jasa layanan yang
disediakan .

TABEL 40
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LAMA RAWAT JALAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

PERSENTASE
PASIEN TOTAL PERSENTASE
NO BULAN PASIEN
LAMA PASIEN PERTUMBUHAN
LAMA

1 JANUARI
2 FEBRUARI
3 MARET
4 APRIL
5 MEI
6 JUNI
7 JULI
8 AGUSTUS
9 SEPTEMBER
10 OKTOBER
11 NOVEMBER
12 DESEMBER
Jumlah
Sumber data : Instalasi Rekam Medik Tahun 2017

Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36.052 total kunjungan pasien
rawat jalan dengan jumlah kunjungan pasien lama (ulang) yaitu 25.884 (71.80%).
Adanya peningkatan pasien ulang yang berobat ke RS dari tahun sebelumnya . Hal
ini menunjukkan tingkat kesetiaan (loyalitas) pasien lama terhadap pelayanan RSUD
Anuntaloko yang semakin meningkat.

c. Menilai kinerja per instalasi atau unit kerja RSUD Anuntaloko Parigi
Menilai kinerja rumah sakit belum dapat dilakukan karena belum terbangunnya
pengelolaan kinerja pada masing – masing unit kerja yang digunakan dalam proses
penyusunan program dan kegiatan pada setiap penyusunan angaran tahunan

32
BAB VII
PROGRAM DAN KEGIATAN
YANG DILAKSANAKAN
RSIA DEFINA TAHUN 2017

Secara umum, RSIA Defina Kabupaten Parigi Moutong telah dapat memenuhi
tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi. Hal ini dapat tercermin dengan
dicapainya 6 Sasaran dari 6 Sasaran yang harus diwujudkan dalam tahun 2016.
Ikhtisar pencapaian masing-masing sasaran sebagai berikut:
1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran capaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam suatu penilaian sistematik dan didasarkan pada
pengumpulan data kinerja diperoleh dengan menggunakan Formulir Capaian
indikator Kinerja Utama. Berikut ini dijabarkan Pencapaian indikator kinerja
untuk setiap sasaran RSIA Defina Kabupaten Parigi Moutong:
a). Pengukuran Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
Persentase capaian indikator pelayanan Rumah Sakit diukur melalui
Indikator Pelayanan Rumah Sakit. Persentase capaian indikator pelayanan
diperoleh dengan membandingkan jumlah indikator pelayanan yang memenuhi
target dengan total seluruh indikator pelayanan yang harus dicapai.
TABEL 41
REALISASI INDIKATOR KINERJA PELAYANAN
RSIA DEFINA TAHUN 2017

No Sasaran Stratejik Standar Capaian


1. Bed Occupancy Rate (BOR)
2. Leng Of Stay (LOS)
3. Turn Of Interval (TOI)
4. Bed Turn Over (BTO)

5. Net Dead Rate (NDR)

6. Gross Dead Rate (GDR)


Sumber: Rekam Medis RSIA DEFINA 2017

33
Berdasarkan tabel Diatas dari 6 (enam) indikator yang harus dicapai, ada
2 (dua) indikator yang tidak memenuhi target yaitu Indikator Leng of Stay
(LOS) dan Net Date Rate (NDR). Persentase capaian kinerja pelayanan secara
keseluruhan adalah 64,18%. Untuk lama hari rawat (Leng Of Stay) disebabkan
karena banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit pulang paksa atas
permintaan pasien dengan rata-rata lama hari rawat 4 hari yang seharusnya 6-9
hari. sementara angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita (Net Dead Rate), diakibatkan karena banyaknya pasien rujukan ke
RSUD Anuntaloko dengan kondisi yang sudah kritis.
b). Pengukuran Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit
Persentase capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah
sakit, diukur dengan membandingkan Jumlah Indikator SPM yang memenuhi
target dengan total seluruh indikator SPM yang harus dicapai. Dari 21 (dua
puluh satu) SPM yang ada di masing-masing unit pelayanan rumah sakit terdiri
dari 93 (Sembilan Puluh Tiga ) indikator yang harus dicapai. Hasil pengukuran
menunjukan dari 93 indikator yang harus dicapai, hanya sebanyak 58 Indikator
yang mencapai target. Persentase capaian indikator kinerja SPM secara
keseluruhan adalah 62,37%.

c). Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Dengan diperolehnya hasil pengukuran dari setiap indikator kinerja
sasaran yang merupakan indikator kinerja utama maka diperoleh capaian kinerja
dari masing-masing sasaran, diukur dengan cara membandingkan persentase
realisasi capaian dari setiap sasaran dengan target yang harus dicapai pada tahun
2017.
Perbandingan Persentase capaian Indikator Kinerja Sasaran tahun 2016 –
2017 sebagai berikut:
TABEL 42
PERBANDINGAN PERSENTASE CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
RSIA DEFINA TAHUN 2016 – 2017
Pencapaian (%)
N Realisasi
Sasaran Strategis Indikator Target
o
2015 2016
1. Meningkatnya mutu Persentase capaian

34
pelayanan rumah indikator pelayanan
sakit rumah sakit yang
2. Terwujudnya memenuhi target
dukungan sarana
prasarana dan
peralatan kesehatan
3. Terwujudnya
pelayanan kesehatan
perorangan dan
rujukan

N Pencapaian (%)
Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi
o. 2015 2016
Tercapainya target Persentase capaian
indikator yang telah indikator SPM
ditetapkan pada rumah sakit yang
4.
Standar Pelayanan memenuhi target
Minimal (SPM)
Rumah Sakit
Terwujudnya
dukungan sarana
prasarana dan
5. terpenuhinya sumber
daya manusia dan
manajemen yang
baik
Tercapainya Standar
Asuhan
6.
Keperawatan
(ASKEP)

35
Berdasarkan tabel diatas persentase capaian Indikator Kinerja Sasaran
pada tahun 2016 secara keseluruhan mengalami penurunan. Hasil pengukuran
persentase capaian Indikator Pelayanan rumah sakit pada tahun 2016 adalah
95,24% dari target yang seharusnya dicapai adalah 100%. Jika dibandingkan
dengan tahun 2015 terjadi penurunan persentase capaian sebagai akibat adanya
beberapa indikator yang harus dicapai, belum memenuhi target yang diharapkan.
Demikian juga capaian Indikator SPM pada tahun 2016 adalah 83,16% dari target
yang seharusnya dicapai adalah 100%, Jika dibandingkan dengan tahun 2015
terjadi penurunan persentase capaian sebagai akibat ada beberapa indikator SPM
yang harus dicapai pada masing-masing unit pelayanan belum memenuhi target.
2. Analisis dan Evaluasi Kinerja

Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan


Sasaran yang telah capai tahun 2017 yaitu:
TABEL 43
PROGRAM DAN KEGIATAN
RSIA DEFINA TAHUN 2017

No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisai (Rp)


%
.
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Realisai (Rp) %
1. Penyediaan Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor
2. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
3. Rapat-Rapat Kordinasi Dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
2. Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
2. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
4. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan Dan Pelatihan Formal
2. Bimbingan teknis dan implementasi
peraturan perundang-undangan

5. Program Peningkatan Pengembangan


Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan
Keuangan

36
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan laporan keuangan
semesteran
3. Monitoring, Pengendalian dan
Pembuatan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan APBD
4. Penyusunan Renja, Renstra dan RKA
SKPD
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan Kesehatan Rujukan
7. Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
1. Evaluasi dan pengembangan standar
Pelayanan
2. Pembangunan dan pemutakhiran data
dasar standar pelayanan kesehatan
8. Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
(Pelayanan Kesehatan Rujukan)
1. Pembangunan Rumah Sakit
2. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah
sakit

Berdarkan Tabel diatas, untuk mewujudkan sasaran yang telah


ditetapkan pada tahun 2016, RSUD Anuntaloko melaksanakan 9 Program dan
18 Kegiatan. Dari seluruh Program dan Kegiatan ada 1 (satu) Program dan
kegiatan yang dibiayai dari sumber dana pendapatan BLUD. Pada
pelaksanaannya dari seluruh Program dan Kegiatan yang dilaksanakan, tidak ada
kendala maupun permasalahan yang dihadapi. Pada prinsipnya realisasi fisik dan
keuangannya sudah mencapai 100%. Adapun sisa anggaran merupakan sisa
belanja, kontrak dan sisa tender.
3. Akuntabilitas Keuangan
Alokasi anggaran RSUD Anuntaloko pada Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) tahun Anggaran 2016 untuk mewujudkan
pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan rincian sebagai berikut:
TABEL. 44
ALOKASI DAN REALIASI KEUANGAN RSUD ANUNTALOKO
TAHUN ANGGARAN 2016

37
Realiasi
Jum lah Anggaran Keuangan Sisa Anggaran
No. Jenis Belanja
(Rp.) Fisik (%) Persen (Rp.)
Jum lah (Rp.) (%)
I Belanja Tidak Langsung 18.124.503.806,17 100 17.510.507.535 96,61 613.996.271,17

II Belanja Langsung 83.334.401.310,50 100 81.589.209.043,30 97,91 1.745.192.267,20

1. BLUD 43.159.590.245,50
- Pendapatan 40.000.000.000,00
- SILPA Blud 3.159.590.245,50

2. DAU 15.028.541.268,00
- DAU Murni 8.028.541.268,00
- DID 7.000.000.000,00
3. Pajak Rokok 3.854.556.797,00

4. DAK 21.291.713.000,00
- DAK Fisik 20.735.730.000,00
- DAK Non Fisik 483.780.000,00
- SILPA DAK 72.203.000,00

Total 101.458.905.116,67 99.099.716.578,30 97,67 2.359.188.538,37

Berdasarkan tabel 44, Total Anggaran RSUD Anuntaloko Tahun 2016


untuk mewujudkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan adalah Rp.
101.458.905.116,75 terdiri dari sumber Dana Alokasi Umum (DAU) Rp.
33.153.045.074,17 sumber dana BLUD Rp. 43.159.590.245,58, Pajak Rokok
3.854.556.797 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 21.291.713.000 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Total Belanja tidak langsung sebesar Rp. 18.124.503.806,17 pelaksanaan
realisasi fisik telah selesai 100% dan realisasi keuangannya Rp.
17.510.507.535 (96,91%). Jadi sisa anggaran sebesar Rp. 613.996.271,17 sisa
anggaran ini karena sisa gaji PNS yang tidak terbayarkan akibat adanya PNS
yang Pindah Tugas dan sisa dari tambahan penghasilan berdasarkan
kelangkaan profesi (dokter Ahli). Dari beberapa dokter ahli residen maupun
tugas belajar yang direncanakan bertugas di RSUD Anuntaloko ternyata tidak
bisa datang bertugas sehingga tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan
profesi tidak terserap seluruhnya dan menjadi SILPA.

2. Total Belanja langsung sebesar Rp. 83.334.401.310,58 terdiri dari sumber dana
DAU Rp. 15.028.541.268, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 21.291.713.000,
Pajak Rokok Rp. 3.854.556.797, dan sumber dana Pendapatan BLUD Rp.

38
43.159.590.245,58 realisasi Fisik belanja langsung telah selesai 100% dan
realisasi keuangannya sebesar Rp. 81.589.209.043,3 (97.91%). Jadi sisa
anggaran sebesar Rp. 1.745.192.267,28 sisa anggaran ini dikarenakan:
a. Adanya sisa belanja Perjalanan Dinas dan Bimbingan Teknis sehingga dana
yang di alokasikan tidak terserap 100%.
b. Sisa tender dimana Nilai kontrak pekerjaan lebih kecil nilainya dari nilai
pagu anggaran pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) RSUD
Anuntaloko.

3. Total Alokasi Anggaran untuk kegiatan belanja tidak langsung dan belanja
langsung sebesar Rp. 101.458.905.116,75 Realisasi fisiknya telah selesai 100%
dan realisasi keuangannya sebesar Rp. 99.099.716.578,3 (97.67%). Jadi sisa
dana yang menjadi SILPA senilai Rp. 2.359.188.538,45

39
BAB VIII
RENCANA PENGEMBANGAN
RSIA DEFINA PARIGI TAHUN 2017

RSIA DEFINA adalah RS rujukan regional di provinsi sulawesi tengah


berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No.HK.02.03/I/0363/2015 tentang penetapan RS Rujukan Provinsi dan Rujukan
Regional.
RSIA DEFINA saat ini sudah lulus Akreditasi Versi 2012, berdasarkan hasil
penilaian KARS dengan tingkat kelulusan Utama. Untuk tetap mempertahankan dan
meningkatkan pelayanan RS sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka pada
tahun 2017 RSIA DEFINA terus berupaya meningkatkan Sarana Prasarana, Peralatan
Kesehatan dan SDM sesuai Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS.
Dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada tahun 2017 RSIA
DEFINA berupaya meningkatkan kelas RS melalui peningkatan klasifikasi RS menjadi
kelas B. Untuk itu RSIA DEFINA telah berupaya meningkatkan SDM rumah sakit salah
satunya adalah melalui pemenuhan dokter spesialis.
Sesuai dengan rencana Kerja RSIA DEFINA Tahun 2017 akan melaksanakan 9
Program dan 25 kegiatan yang terdiri dari :
TABEL. 45
RENCANA KERJA RSIA DEFINA
TAHUN ANGGARAN 2017

No Program/Kegiatan Pagu Ket


1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :
a. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
b. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
c. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

40
a. Pengadaan pakaian kerja lapangan
b. Pengadaan pakain khusus hari-hari tertentu
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundan-undangan
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
b. Penyusunan laporan keuangan semesteran
c. Penyusunan pelaporan aset
d. Penyusunan Renstra dan Renja
6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
b. Peningkatan kesehatan rujukan
7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
b. Pembangunan dan pemuktahiran data dasar standar pelayanan
kesehatan

8 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah


sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
a. Pengembangan ruang ICU,ICCU,NICU
b. Rehabilitasi bangunan rumah sakit
c. Pengadaan alat-alat rumah sakit
d. Pengadaan ambulance/mobil jenazah
e. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit
( dapur,laundry,ruang tunggu dll )
f. Pengembangan tipe rumah sakit
g. Pembangunan gedung instalasi gizi
h. Pembangunan ruang rawat inap rumah sakit
( VVIP,VIP,Kelas I,II,III )
9 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum
Daerah ( BLUD )

41
BAB IX
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Profil RSIA Defina Parigi Tahun 2017 adalah gambaran keadaan pelayanan
RSIA Defina Parigi selama tahun 2017. Dilihat dari tahun sebelumnya Mutu pelayanan
RSIA Defina Parigi meningkat, baik dari segi pelayanan, sarana prasarana, dan
peningkatan jumlah pasien yang berdampak dalam meningkatnya pendapatan rumah
sakit. Namun hal ini tidaklah membuat kita cepat merasa puas, karena peningkatan
semua itu harus didukung dengan peningkatan kepuasan dan harapan pasien.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit agar lebih baik lagi di
masa datang, maka RSIA Defina Parigi perlu berbenah diri dengan memperhatikan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan sumber daya manusia dan manajemen yang baik .
2. Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang akan mendukung
sistem pelayanan yang lebih cepat serta mencerminkan sistem akuntabilitas
pelayanan yang berdaya guna.
3. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana dan peralatan medis yang sesuai
dengan standar pelayanan minimal.
4. Dapat melalui Akreditasi versi tahun 2012 berstandar JCI (Joint Commision
International).
5. Lebih meningkatkan disiplin dan kinerja Sumber Daya Manusia yang ada di RSIA
Defina Parigi
6. Untuk meningkatkan pendapatan RS perlu optimalisasi sumber-sumber
pendapatan RS.
7. Meningkatkan pelayanan rumah sakit untuk kepuasan pelanggan melalui
keselamatan pasien adalah prioritas kami sehingga dapat meningkatkan
pemanfaatan pelayanan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu manajemen RSIA Defina Parigi berusaha untuk melakukan
perbaikan-perbaikan tersebut. Perbaikan mutu pelayanan RSIA Defina Parigi akan
tercapai apabila didukung oleh semua pihak baik pegawai di lingkungan rumah sakit,

42
masyarakat, dan tentunya penentu kebijakan yang ada, untuk itu dukungan dari
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sangat diharapkan.
Profil ini diharapkan akan menjadi cermin diri bagaimana aktualisasi
pelayanan kita yang sebenarnya selama tahun 2017, sehingga dapat menjadi masukan
bagi kita untuk menjadi lebih bijaksana dalam menyusun program-program kegiatan di
tahun yang akan datang.

Parigi,
Direktur RSIA DEFINA
Kab. Parigi Moutong

Dr.Adelina Amelia Febriani Bofe, Sp.OG

43
LAMPIRAN

44
Lampiran 01

POLA KEMATIAN PASIEN RAWAT INAP


MENURUT PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN
TAHUN 2016

PENYAKIT KEMATIAN
NO PENYEBAB KEMATIAN JUMLAH %
1 TB PARU 21 10,77
2 DM TYPE II 19 9,74
3 CHF 18 9,23
4 BBLR 17 8,72
5 NHS 16 8,21
6 DEHIDRASI BERAT 14 7,18
7 SESAK NAFAS 11 5,64
8 GEA 8 4,10
9 HT 8 4,10
10 HYPOGLIKEMIA 7 3,59
11 DEMAM TYPOID 7 3,59
12 ANEMIA 6 3,08
13 DIARE ACUT 6 3,08
14 PPOK 6 3,08
15 GAGAL NAFAS 6 3,08
16 SEPSIS NEONATORUM 6 3,08
17 SEPSIS 6 3,08
18 CRF 5 2,56
19 ENCEPALOPATY 4 2,05
20 SYOK SEPTIK 4 2,05
JUMLAH 195 100,00
Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun
2016

99
Lampiran 2

JUMLAH DAN PRESENTASE KEGIATAN RUANG BERSALIN


TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN PASIEN


PASIEN PERSALINAN % % KEMATIAN % KEMATIAN
PERSALINAN
NO
Rujukan Non JML RUJUKAN Rujukan Non JML PASIEN PASIEN
Rujukan Rujukan RUJUKAN PERSALINAN
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 215 515 730 29,45 2 0 2 0,00% 0,27

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

99
Lampiran 3

JUMLAH DAN PRESENTASE PASIEN PERSALINAN


BERDASARKAN KEGIATAN KEBIDANAN
TAHUN 2016

PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI

JML PASIEN
N PERSALINAN
PERSALINA PERDARAHA PERDARAHA ABORTUS
O NORMAL ECLAMPSI LETAK JUMLA
N N SBLM N SSDH PRECLAMPSIA INFEKSI VACUM KJDR INDUKSI % SC %
PERSALINAN PERSALINAN
A BOKONG H

JM JM JM JM JM JM JM JM
% % JML % JML % % % % % JML %
L L L L L L L % L % JML % JML %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

0,8 1,4 1,8 40,0 95,0 36,7 19,1


1 730 36 4,93 15 2,16 21 3,03 57 8,21 6 6 1 0,14 10 4 38 5,48 13 7 278 6 694 7 255 4 140 8

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

100
Lampiran 4

JUMLAH DAN PRESENTASE KEMATIAN PASIEN PERSALINAN


BERDASARKAN KEGIATAN KEBIDANAN DI RSUD ANUNTALOKO PARIGI
KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2016

KEMATIAN PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI


KEMATIAN KEMATIAN
JML KEMATIAN PERDARAHAN PERDARAHAN KEMATIAN
NO PERSALINAN SECTIO
PERSALINAN SBLM SSDH PRECLAMPSIA ECLAMPSIA INFEKSI LAIN LAIN ABORTUS
NORMAL CAESARIA
PERSALINAN PERSALINAN JML %

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 2 0 0 0 0,00 2 100 0 0 0 0 0 0 0 0,0 2 100 0 0 0 0,00

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

101
Lampiran 5

KEGIATAN PERINATOLOGI
RSUD ANUNTALOKO PARIGI TAHUN 2016
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KEMATIAN
JML BAYI LAHIR HIDUP
PERINATAL SEBAB KEMATIAN PERINATAL

N Tetanus Kelaina
O Lahi Trauma IMATURIT
< > Mati Asphyxia BBLR Neonatoru n ISPA SEPSIS BBLSSR ANEMIA PJB BBLSR Diare
Tot r Tot Lahir AS Tot
2500gra 2500gra Neonat m Kongen
al Mat al al
m m al
i Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm Jm
% % % % % % Jml % % % % % % %
l l l l l l l l l l l l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24

0,6 0,0 0,2 0, 0, 0, 0,0


1 175 301 476 19 0 19 3 3 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 1 0,21 0 0 0 0 1 2 0 0 3 6 0 0 10

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

102
Lampiran 6

KEGIATAN POLI GIGI


RSUD ANUNTALOKO PARIGI
KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2016

PELAYANAN DASAR
TUMPATAN PENCABUTAN SPES/
NO OBAT PEMBERSIHA TOTAL
OBAT BEDAH
(DASAR+SPES)
Gigi pengobatanPulp Gigi Gigi PERIODONTA Konsul N KARANG MULU
Gigi Tetap ABSES T
Sulung a Tetap Sulung L GIGI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 85 42 92 125 30 165 113 0 133 0 785 0

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

103
Lampiran 7

JUMLAH HARI PERAWATAN/RUANG RAWAT INAP


MENURUT PEMBAGIAN KELAS PERAWATAN
RSUD ANUNTALOKO PARIGI TAHUN 2016

HARI RAWAT PER KELAS


NO RUANGAN JUMLAH
I II III TK VIP

1 RPD 1277 1867 4698 0 0 7842

2 ANAK 690 816 3632 0 0 5138

3 BEDAH 1088 1383 6808 0 0 9279

4 NIFAS 592 1166 5860 0 0 7618

5 ISOLASI 1393 1953 3133 0 0 6479

6 RPK 0 0 0 2696 0 2696

7 BAYI 0 0 0 3244 0 3244


VIP( VVIP,VIP A DAN VIP B
8 0 0 0 0 5493 5493
)

JUMLAH 5040 7185 24131 5940 5493 47789

BOR PERKELAS 47,61% 53,20% 83,69% 40,68% 40,68% 64,18%

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

104
Lampiran 8

INDIKATOR PELAYANAN DIRUMAH SAKIT


DIRINCI MENURUT JENIS, PEMILIK & KELAS RUMAH SAKIT
RSUD ANUNTALOKO PARIGI TAHUN 2016

HIDUP MATI
JML JML JML JUMLAH NDR GDR
KELAS PASIEN BOR LOS TOI BTO
NO NAMA RS PEMILIKAN TT HR LAMA < > per per
RS JUMLAH KELUAR (%) (Hari) (Hari) (Kali)
RS PRWT PRWT 48 48 H+M 1000 1000
MATI
JAM JAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BADAN RSD PEMDA C 204 47789 48380 13112 237 148 385 13497 64,18% 4 2 66 11 29
ANUANTALOKO

Sumber : Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

105

Anda mungkin juga menyukai