Teory Keperawatan Betty Neuman
Teory Keperawatan Betty Neuman
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Konsep
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Betty Neuman .........................................................................
2.2 Teori Betty Neuman dan hal-hal yang terkait .....................................
2.3 Contoh Kasus Teori Betty Neuman .................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang
berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi
dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan
internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam
diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien
(interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan
yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari.
Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi
respon klien terhadap stressor.
Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan
primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko
yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan
pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh
terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya
masalah yang sama.
B A B II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH TEORI BETTY NEUMAN
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga.Anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan
satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF.
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang
berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau
melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi.Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957 dan meadapatkan gelar BS. Pada tahun
1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat
di University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio
University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut
dalam masalah keperawatan. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada
permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural, dan aspek pengembangan dari
kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut
dipublikasikan dalam 3 edisi(1982,1989,1995).
A. Konsep Dasar
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi:
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan
internal. Misalnya : respons autoimmune
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial
politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari
a) Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil
untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang
disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari
keadaan wellness untuk sistem klien. Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of
resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak
efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
b) Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara
garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer.Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu
relatif singkat. Dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran putus-putus
yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan
teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line
of defense).
3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari
a). Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
b). Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan
faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat
sesuai gejala.Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi.Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka
struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
c). Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.Pencegahan
tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.Pencegahan tersier cenderung
untuk kembali pada pencegahan primer.
4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis
terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah
keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.Elemen-elemen
yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi
kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat
dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya,
komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang
membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan
multidimensional (Fawcett, 2005).Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan
yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan
bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit
atau kematianatau stabilitasasi system.perubahan dapat mempertahankan kesehatan secara
adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila
bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.Variabel-variabel tersebut yaitu
variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi
berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan
terhadap invasi stressor.Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada
tingkat semula sebelum sakit
Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat,
karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
· Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
· Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
· Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi
lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor
interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.Created environment
mencakup ketiga jenis stressor ini.
e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi
yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan
apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat
memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan
membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang.
Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat.
Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan
Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Neuman menyatakan bahwa
sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat
sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan
adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi
yang sesuai.
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara
berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor
telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin
bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon
maladaptive.
Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha
untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman
adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih
rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan.
Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan
dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan
internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh
Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus
dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan
mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang
dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini
penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat
berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.
3.1 KESIMPULAN
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan. Variabel
klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan. Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu
konsep tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian
dan pengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan
adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik
dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat.
Sudut pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan
dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau
hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan. Dalam praktik pelayanan keperawatan,
penggunaan model keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilaian
dan memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun
struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam
menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator pengukuran. Sebab banyak dari konsep-
konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu
lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu
keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat
memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih
mudah mempelajari dan memahami manusia beserta aplikasinya.
Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan tentang teori-
teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu
manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model
konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model konseptual
keperawatan adalah “System Model Neuman” dimana beliau menyampaikan bahwa manusia
sebagai suatu system.Bagaimana Neuman menjelaskan tentang teori-teori model konseptualnya ?
Bab berikutnya akan dijelaskan tentang “System Model Neuman”
2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
a. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Neuman
b.
B. TINJAUAN TEORI
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih
umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system
klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range
temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ,
struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa
Normal Lines of Defense adalah 1).Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu
keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena
adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.2) Berbagai stressor
dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi
secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada
adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan.3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel
dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense 1).Digambarkan sebagai lingkaran
putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada
sistem dari stressor. 2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau
mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan
normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.3).Melindungi
normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan
stabil dari sistem klien. 4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif
singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang
mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa
memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif
atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam
mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap
stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya
dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah
istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dank lien.
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan
satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien
terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien
berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam
situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh
jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika
stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat
mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan
dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat
pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali
dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi
kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi
intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat
berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai
profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh
dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat
mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa
lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi
klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi
tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka,
kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien
sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi
aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang
selanjutnya dibuat oleh Neuman.
C. ANALISA
Pada bab ini akan kelompok uraikan analisis internal, analisa konsep keperawatan, dan
analisis kekuatan dan kelemahan.
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis
besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis pertahanan
normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin
menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan
normal.
d Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan
stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan
stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.
g Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
h Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik
mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi
spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai
dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan
kesehatan professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam
kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang
original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan
kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh
neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria
dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang
mana sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ) Asumsi untuk system
yang lebih besar membutuhkan perkembangan dan evaluasi yang hati – hati dalam
menjawab pertanyaan : Apakah komunikasi atau kelompok normal dan garis pertahanan
fleksibel ? Bagaimana keluarga atau kelompok membantu status kesehatan ? Apakah garis
pertahanan keluarga dan komunitas ? dari presentasi model mungkin digunakan petunjuk
untuk menjawab.
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk
profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan
D. PENUTUP
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset,
administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Daftar Pustaka
Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health Nursing
3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391).
Hitchcock,JE, Schubert PE, Thomas S.A (1999), Community Health Nursing: Caring in
Action, Delmar, New York.
Marilyn M. Friedman (1998), Family Nursing, Research. Theory and Practice, Fourth
edition, Applenton & Lange, Stamford, Connecticut, USA.
Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby Company,
St. Louis.
Meleis, Afaf Ibrahim (1997), Theoretical Nursing : Development and Progress, Third Ed,
Lippincott, New York