Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di negara-negara maju seperti Amerika, Eropa, dan Australia,

penyakit campak sangat ditakuti, dan orang yang mengalaminya harus

diisolasi di dalam rumah sampai berhari-hari, dan tidak boleh melakukan

aktivitas di luar, atau pergi bekerja/bersekolah, sampai dinyatakan dokter

boleh kembali beraktivitas di luar. Masyarakat di negara-negara ini sangat

paham bahayanya campak. Lihat saja cakupan imunisasinya yang tinggi,

seperti di Amerika Serikat (AS) sebesar 91,9 persen (dalam bentuk

imunisasi MMR) dan dinyatakan telah mengeliminasi campak sejak tahun

1997, dan negara-negara lain seperti Australia (eliminasi sejak tahun 2005),

Kanada (sejak 1998), Inggris dan Wales (tahun 1995 – 2001), dan Korea

(tahun 2001 – 2006). Kunjungan antara negara memudahkan virus campak

berpindah dari satu orang ke orang lainnya, sehingga negara-negara yang

dinyatakan bebas campak ini bisa sewaktu-waktu “mengimpor” virus

campak dari warga negara lain. Pada tahun 2014 misalnya, terdapat 667

kasus dari 27 negara bagian di AS, dengan 23 wabah, dan sebanyak 42

persen kasusnya dilaporkan “diimpor” dari negara-negara seperti Filipina,

India, Indonesia, dan Cina.

Anda mungkin juga menyukai