Adapun antenna omnidirectional dan directional memiliki beberapa contoh antenna diantaranya :
1. Omni Antena
Antena wifi mempunyai berbagai type salah satunya adalah Antena Omni yang
biasanya digunakan untuk antena transmmiter atau hotspot.
2. Antena Sectoral
Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan untuk
access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.dapat menampung hingga 5
client.beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang horizontal.
3. Antena Grid
Mempunyai pola pancaran yang lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya,
Antena Grid sangat cocok digunakan untuk antena wifi, karena memiliki kecepatan 2,4
GHz dengan Gain 21 Db. Dapat digunakan untuk point to point, atau klient dari akses point.
4. Antena Flat
Memiliki fungsi sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini hanya
di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena frekuensi nya
kecil.
5. Antena Parabolik
Antena Parabolik memiliki fungsi yang sama dengan antena grid, tetapi antena ini
memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan antena Grid. Antena Solid
Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak jauh
6. Antena Yagi
Antena Yagi adalah jenis antena televisi ataupun radio yang diciptakan oleh Hidetsugu
Yagi. Antena versi ini dilengkapi dengan pengarah dan peantul yang bentuknya adalah
batang. Antenna Yagi mempunyai tiga bagian yaitu :
a. Reflektor merupakan bagian belakang yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal, yang panjangnya melebihi driven.
b. Driven merupakan power dari kabel antenna, biasanya panjangnya driven
adalah setengah panjang gelombang dari frekwensi yang dipancarkan
ataupun diterima.
c. Director adalah bagian pengarah antena yang ukurannya sedikit lebih
pendek daripada driven
Parameter Antena
1. Pola Radiasi
Pola radiasi sebuah antena dapat didefenisikan sebagai pola radiasi fungsi matematis atau
gambaran secara grafis dari karakteristik radiasi sebuah antena sebagai fungsi dari koordinat
ruang. Menjelaskan bagaimana antena meradiasikan energi ke ruang hampa atau sebaliknya.
Kerapatan rata rata daya pada jarak R :
2. Direktivitas
Perbandingan antara kerapatan daya maksimum dengan kerapatan daya rata rata. Keterarahan
pada antena secara umum dinyatakan dari persamaan :
3. Gain ( Penguatan )
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antenna
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain antena dapat
diperoleh dengan mengukur daya pada main lobe dan membandingkan dengan daya pada antena
referensi.Gain antenna dinyatakan dari persamaan :
4. Polarisasi
Polarisasi antena merupakan orientasi perambatan radiasi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh suatu antena dimana arah elemen antena terhadap permukaan bumi sebagai
referensi.
5. Bandwidth
Bandwidth antena didefinisikan sebagai rentang frekuensi antena dengan beberapa karakteristik
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Bandwidth dapat dipertimbangkan sebagai range
frekuensi, dibagian lain dijadikan sebagai frekuensi tengah dimana karakteristik antena bisa
diterima menjadi nilai frekuensi tengah.
6. Beamwidth
Beamwidth adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang elektromagnetik, dihitung dari
tiga titik 3dB menurun dari puncak utama. Besarnya beamwidth dapat ditentukan :
7. Impedansi
Impedansi adalah perbandingan antara tegangan dan arus pada terminal masukan
antenna.Apabila impedansi saluran antena sama dengan saluran transmisi maka semua
gelombang akan diradiasi oleh antena. Apabila impedansi saluran antena tidak sama dengan
saluran transmisi maka akan mengakibatkan sebagian gelombang dikembalikan kearah sumber.
Propagasi Gelombang
Propagasi secara umum diartikan sebagai transmisi atau penyebaaran sinyal dari suatu tempat ke
temat yang lain. Media perambatan ataupun saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yang
wujudnya sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu gelombang radio
atau sinar laser. Sebagian besar permukaan bumi tidak rata, dimana hal tersebut mempengaruhi
pemancaran gelombang.
Macam macam propagasi gelombang :
1. Free Space Loss
Dalam propagasi ini diasumsikan ada satu signal langsung antara pengirim
dan penerima. Propagasi ini hanya dapat terjadi ketika pengirim dan penerima
dalam keadaan line of sight. Hal yang dimaksudkan adalah keadaan dimana
tidak ada obstacle di daerah fressnel 1 antara pengirim dan penerima.
2. Reflection
Pada kondisi ini sinyal yang datang menuju penerima telah mengalami
pantulan terhadap suatu objek. Refleksi dapat terjadi jika sinyal mengenai objek
yang memiliki dimensi lebih besar dari panjang gelombang sinyal tersebut,
pantulan itu menyebabkan perubahan fasa dan menyebabkan delay.
3. Scattering
Scattering dapat terjadi ketika sinyal melewati suatu objek yang kasar atau
memiliki bentuk yang tidak rata. Hal ini menyebabkan dinyal menjadi terpecah-
pecah dan dihamburkan. Hal ini dapat menyebabkan daya sinyal menjadi
berkurang.
4. Diffraction
Diffraction atau yang disebut difraksi terjadi apabila sinyal melewati suatu
objek yang memiliki bentuk yang tajam sehingga seolah-olah menghasilkan
sumber sekunder. Contohnya adalah suatu sinyal yang ketika melewati suatu
bukit atau atap bangunan yang memiliki bentuk yang tidak rata.
Antena transmitter dan receiver harus berada pada posisi Line of Sight (LOS)
Komunikasi satelit (sinyal di atas 30 MHz tidak dipantulkan oleh ionosphere)
Komunikasi pada ground ( antar antena pada effective line of site karena refraction)
Refraction (pembelokan microwaves oleh atmosphere)