Anda di halaman 1dari 107

DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK

SEKOLAH
(Studi Kasus di MTS Muhammadiyah Al-Manar, Desa Kenduren, Kecamatan
Wedung, Kabupaten Demak)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Fatimatuz Zahroh
109032200028

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Dampak Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah


(Studi Kasus di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa Kenduren, Kecamatan Wedung,
Kabupaten Demak)”.dilatarbelakangi dengan banyaknya pengaruh televisi terhadap
perilaku anak sekolah. Bayaknya acara televisi yang menghibur dan menambah
banyak informasi membuat daya tarik anak-anak untuk menontonnya. Dari bayaknya
acara memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya seperti, dengan
televisi anak-anak bisa mendapatkan informasi atau wawasan yang sebelumnya
belum mereka ketahui. Sedangkan dampak negatif sendiri malas belajar, berantem
dengan keluarga, dan mengikuti tren.
Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana televisi itu dan bagaimana
pengaruh dari televisi terhadap perilaku anak sekolah. Televisi adalah salah satu alat
komunikasi yang cara penyampaiannya menggunakan gambar dan suara, sehingga
para penonton mudah mencerna. Perilaku adalah sikap atau tindakan seseorang yang
mereka lakukan akibat diri sendiri atau lingkungan sekitar. Dalam skripsi ini
menggunakan 3 teori seperti, George Herbert Mead dalam teori Mead fungsi simbol-
simbol yang signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran,
proses mental dan lain sebagainya. Pendekatan motivasional dan uses and
gratification, memandang individu sebagai makhluk suprasional dan sangat selektif,
menurut Kaarle Nordestreng, motif dasar seseorang menggunakan media adalah
karena kebutuhan akan kontak sosial. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen
sosialisasi media massa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
menggunakan pendekatan deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data digunakan
adalah observasi dan wawancara siswa-siswi di MTS Muhammadiyah Al-Manar.
Berdasarkan penelitian ini menyimpulkan bahwa televisi adalah salah satu media
komunikasi yang menggunakan audio dan visual, yang bisa di gunakan sebagai
sarana hiburan dan ilmu pengetahuan. Selain itu proses komunikasinya lewat
berbagai tayangan seperti sinetron, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Dampak televisi
terhadap perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar adalah malas belajar,
berantem dengan keluarga, mengikuti tren selain itu ada dampak positifnya seperti
cita-cita menjadi orang sukses. Dari acara-acara yang ditanyangkan di stasiun televisi
ternyata mempengaruhi perilaku siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad Saw dan keluarganya serta para sahabatnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Dampak Televisi terhadap

Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa

Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak)”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengalami berbagai hambatan.

Namun semua hambatan tersebut dapat teratasi karena adanya bantuan, bimbingan,

arahan, dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya

terutama kepada:

1. Allah SWT yang selalu ada dan menjadi tempat bagi penulis untuk mengadu dan

memohon.

2. Bapak Prof. Dr. Bahtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Nur Kafid, MA selaku dosen pembimbing dengan sabar dan tiada henti-

hentinya memberikan semangat, saran-saran, kritik kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

ii
4. Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku Kepala Program Studi Sosiologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Iim Halimatusa’diyah, MA selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Keluargaku tercinta, Penulis sangat berterima kasih kepada Bapakku Bashori

Masrukhin dan Ibuku tersayang Rukisah atas segala kepercayaan, pendidikan,

semangat, kesabaran, pengorbanan dan segala doa yang terus mereka panjatkan

untuk penulis, agar penulis sukses dan berhasil dalam penulisan skripsi ini dengan

nilai yang baik.

7. Terima kasih untuk kakakku tercinta Ika Fahmi, Muhammad Hasist S.S, serta

kakak iparku Aris Munandar, dan Zamratul Khairah S.S yang selalu memberikan

motivasi dan rela berkorban dalam penyusunan skripsi ini, kemudian adik-ku

tersayang, Baroroh, yang terus memberikan motivasi, semangat dan doa yang

selalu dipanjatkan dalam penyusunan skripsi ini, kemudian om-ku Sururi Alfaruq

yang sudah membantu mendanai saya ketika kuliah.

8. Terima kasih untuk Herman Siswanto yang tiada henti-hentinya memberikan

dukungan dan semangat.

9. Terima kasih untuk teman baikku Siti Fatkhiyah, Reni Rosita, Zahra Musthofavi,

Abidah, Mutmainah. Tidak lupa teman sosiologi angkatan 2009 , Kuntum, Rina,

Resti, Azizah, Priansyah, Iswahyudi, Fahmi, Ihsan, Faruk, menyebut beberapa

diantaranya dan seluruh mahasiswa/i FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

indahnya saat-saat bersama kalian.

iii
10. Terima kasih untuk bapak kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Al-Manar yang

sudah memberikan izin saya untuk melakukan penelitian.

11. Terima kasih juga untuk mba’ Ana Lutfiana, mba’ Ani’ selaku pengurus Sekolah

MTS Muhammadiyah Al-Manar yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian dan data-data yang dibutuhkan. Terima kasih juga kepada para siswa-

siswi yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh

penulis.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kekeliruan baik secara lisan

maupun tulisan selama proses penyelesaian skripsi ini berlangsung. Semoga karya ini

bermanfaat untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan menjadi semangat untuk

penelitian selanjutnya.

Jakarta 18 September 2013

Fatimatuz Zahroh

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah….…………………………………………………….. 1

B. Batasan dan Pertayaan Masalah…………………………………............... 5

C. Tujuan dan Manfaat penelitian……………………………………………... 5

D. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….... 7

E. Definisi Konsep…………………………………………………………… 12

F. Kerangka Teoritis…………………………………………………………... 13

1. Simbol……………………………………………………..…………… 14

2. Proses Komunikasi……………………………………………….…… 15

3. Perilaku Sosial…………………………………………...……………. 18

G. Metode Penelitian………………………………………………………… 20

H. Sistematika Penulisan……………………………………………………... 25

BAB II GAMBARAN SEKOLAH MTS MUHAMMADIYAH AL-MANAR

A. Profil MTS Muhammadiyah Al-Manar…………………………………… 27

B. Subjek Penelitian………………………………………………………… 30

v
BAB III DAMPAK TELEVISI DAN PERILAKU ANAK SEKOLAH

A. Persepsi Siswa-Siswi Tentang Televisi………………………………..…... 33

B. Proses Pengaruh Televisi terhadap Perilaku Siswa-Siswi MTS

Muhammadiyah Al-Manar……………………………………...………… 37

C. Bentuk-Bentuk Perilaku Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar yang

dipengaruhi oleh Televisi……………………………………….……….... 43

1. Malas Belajar…………………………………………………………. 43

2. Berantem dengan Keluarga…………………………………………… 44

3. Mengikuti Tren……………………………………………………….. 46

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 50

B. Saran ……………………………………………………………………… 51

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 53

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Hasil Dokumentasi

- Hasil Wawancara

- Data Ekonomi Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar

- Surat Izin Wawancara

- Lembar Bukti Bimbingan

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah
Penelitian ini akan menganalisis tentang “Dampak Televisi terhadap Perilaku

Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhammadiyah Al-Manar Desa Kenduren,

Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak)”. Banyaknya stasiun televisi membuat para

pemilik berlomba-lomba menyajikan tayangan yang disukai oleh berbagai kalangan.

Selain itu, stasiun televisi tersebut tidak murni menyajikan tayangan untuk

kepentingan penonton belaka, melainkan dijadikan komoditas bisnis yang

menguntungkan pemiliknya, dengan karakteristik: pertama, mengandalkan iklan

sebagai sumber pemasukan dana terbesar. Kedua, banyaknya stasiun televisi tidak

memperbaiki materi penayangan. Ketiga, mengutamakan kepentingan pribadi

(pemilik stasiun televisi yang bersangkutan) dibandingkan kepentingan masyarakat

umum (Hidayati, 1998:70).

Bagi masyarakat (pemirsa) semua tayangan acara televisi, baik komedi, film,

talkshow, musik ataupun kuis telah menjadi trendsenter gaya hidup. Pemirsa televisi

begitu tergila-gila dengan gaya bintang iklan, pemandu acara talkshow atau artis

sinetron dan film. Kegilaan pemirsa itu terwujud dalam bentuk model rambut,

1
pakaian, parfum, sampai gaya bicara mereka dalam kehidupan seha-hari (Kuswandi,

2008: 104)

Pola hidup yang semakin modern menjadikan psikologi anak sekolah

terutama mereka yang berada di sekolah Menengah pertama (SMP) juga berubah.

Contohnya, ketika dulu anak SMP pulang sekolah, mereka langsung pulang atau

main di lapangan sepak bola. Namun sekarang berbeda. Mereka yang seharusnya

belajar, ketika selesai pulang sekolah malah bermain dulu ke Mall, warnet, PS,

televisi, dan sebagainya. Perubahan sikap dan pola ini perlu mendapatkan perhatian

dari orang tua mereka. Jika dibiarkan, secara tidak langsung, cepat atau lambat akan

menjadikan mereka masuk kedalam pergaulan bebas (Mukhlas, 2013).

Salah satu kelebihan televisi adalah memberikan wawasan yang banyak

terhadap anak-anak, seperti film dokumentar, flora dan fauna, sains, dan lain

sebagainya. Dengan adanya tayangan tersebut anak-anak mampu mengembangkan

rasa kreatif mereka. Televisi juga mampu membuat masyarakat terinspirasi

melakukan usaha yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan.

Bagi anak remaja televisi pada umumnya menjadi salah satu sarana bermain.

Namun ada pula anak yang menganggap televisi sebagai teman di saat mereka merasa

kesepian atau tidak mempunyai kegiatan. Karena sifat dari televisi itu sendiri adalah

mentransfer pesan dengan cara sederhana, baik dalam bentuk audio atau visual, maka

2
informasi atau data yang disampaikan menjadi mudah diterima dan dicerna, sehingga

banyak orang menyukainya (Hidayati, 1998: 76-78).

Dalam etika penyiaran, di bab II pasal 6, dalam pedoman perilaku penyiaran

ditentukan standar isi yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan kesopanan dan

kesusilaan, pelarangan dan pembatasan adegan seks, kekerasan dan sadisme, serta

penggolongan program menurut usia khalayak (Tebba, 2008: 128). Tetapi realitasnya

kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran

yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua,

gaya hidup yang hura-hura dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang bisa

menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa.

Sinetron “Belum Cukup Umur” dan “Putih Abu-Abu”, misalnya, memang terlihat

menyenangkan, tapi ada beberapa adegan yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak.

Misalnya ketika mereka bertengkar di kelas, berfoya-foya, bahkan percintaan.

Ada beberapa pengaruh televisi terhadap perkembangan anak: pertama, siaran

televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Kedua,

pengaruh pada cara berbicara. Ketiga, pengaruh pada penambahan kosakata.

Keempat, berpengaruh pada bentuk permainan. Kelima, televisi memberikan berbagai

pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain

(Hidayati, 1998: 82-86).

3
Masyarakat berasumsi bahwa munculnya perilaku “agresif” yang melanda

anak-anak sebagai akibat dari semakin merebaknya acara stasiun televisi yang

menyajikan adegan kekerasan. Menurut Albert Bandura, tokoh utama Social

Learning Theory, individu-individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui

behavioral modelling: seorang anak belajar bagaimana bertingkah laku secara

ditransmisikan melalui contoh-contoh, terutama yang datang dari keluarga, sub-

budaya, dan media massa (Firmansyah, 2012).

Pembentukan perilaku sosial anak secara umum dipengaruhi oleh orang tua,

teman sepermainan, dan anggota keluarga. Di sinilah orang tua lebih berperan dalam

kerelaan pelayanan fisik dengan penuh kasih sayang dan pembiasaan dan latihan

pengenalan nilai dan norma atau aturan-aturan (Hasbullah, 2003:48). Dengan orang

tua memperhatikan perkembangan anak, kemungkinan besar anak tidak terpengaruh

oleh tokoh favorit mereka yang ada di televisi, dengan cara mendiskusikan terhadap

anak apa yang sudah ditonton.

Dalam hal ini peran keluarga sangatlah dibutuhkan, terutama orang tua.

Kontribusi mereka sangat penting dalam mengontrol anak-anak (Goode, 2007: 4).

Karena kelurga mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya

mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan

pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang

diberikannya, merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi

pribadi dan anggota masyarakat yang sehat (Yusuf, 2000: 37).

4
B. Batasan dan Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini mengfokuskan tayangan televisi indonesia yaitu stasiun televisi

SCTV, RCTI, INDOSIAR, MNCTV, antv, METROTV, Global TV, tvOne, Trans tv,

TRANS7, TVRI, pada siswa-siswi yang menyukai acara sinetron, olahraga, dan ilmu

pengetahuan. Terkait banyaknya kasus mengenai pengaruh televisi terhadap perilaku

anak sekolah, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dampak negatif dan

positif dari televisi. Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, serta mengacu

pada pembatasan yang diatas, maka pertanyaan penelitian dalam studi ini adalah:

1. Bagaimana persepsi siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar tentang

televisi?

2. Bagaimana proses televisi mempengaruhi perilaku siswa-siswi MTS

Muhammadiyah Al-Manar?

3. Apa dampak televisi terhadap perilaku siswa-siswi MTS Muhammadiyah

Al-Manar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini pada hakikatnya dilakukan dengan beberapa tujuan,

diantaranya:

1. Untuk mengetahui pandangan siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-

manar tentang televisi.

5
2. Untuk melihat bagaimana siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-manar

mengetahui proses bagaimana televisi mempengaruhinya.

3. Untuk mengetahui dampak televisi terhadap perilaku siswa-siswi MTS

Muhammadiyah Al-manar.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

1) Dapat memberikan kontribusi pemikiran sosiologi komunikasi yang

terkait dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah.

2) Dapat menjadi masukan, informasi atau referensi yang berminat

mendalami studi tentang dampak televisi terhadap perilaku anak

sekolah.

3) Dapat menambah khazanah dan literatur keilmuan Soiologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terutama dibidang sosiologi komunikasi

yang menyangkut dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah.

b. Manfaat praktis

1) Penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal bagi penelitian yang

serupa diwaktu yang akan datang.

2) Hasil temuan dari penelitian ini dapat berkontribusi yang berkaitan

dengan dampak televisi terhadap perilaku anak sekolah, dan secara

umum terhadap anak sekolah di daerah lain.

6
3) Menjadi masukan dan evaluasi bagi institusi Pemerintah dalam

mengatasi perilaku anak sekolah yang berdampak pada komunikasi,

khususnya dalam mengatasi dampak televisi terhadap perilaku anak

sekolah.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi tesis dan jurnal pada perpustakaan

Utama dan Perpustakaan Universitas Indonesia, ada tesis dan jurnal yang fokusnya

sama, yaitu tentang pengaruh media massa.

Pertama Tesis yang ditulis oleh Chontina Siahaan (1999) “ Media Massa

Sebagai Agen Perubahan Dalam Era Reformasi Suatu Tinjauan Kebebasan Media

Televisi Di Indonesia”, hasil penelitian ini menujukkan bahwa masyarakat

menggunakan media untuk berbagai alasan, seperti mencari inspirasi, mencari

hiburan, mencari pelajaran, mencari pendidikan, serta mendapatkan rasa partisipasi

pada setiap waktu. Media mempunyai peranan penting sebagai alat perubahan sosial

dan pembaharuan masyarakat. Media dapat berperan dalam menyampaikan

kebijaksanaan dan program pembangunan kepada masyarakat. Masyarakat juga dapat

menggunakan sebagai penyalur aspirasi dan pendapat serta kritik dan kontrol sosial.

Peranan media massa sebagai agen perubahan dari masyarakat tradisional

menuju masyarakat yang modern. Contoh halnya TVRI era orde baru merupakan

salah satu televisi yang condong terhadap pemerintahan. Sedangkan pada era

7
reformasi, televisi lebih menginformasikan kegiatan seluruh masyarakat dan

menyajikannya hampir 90%, tidak hanya kepentingan pemerintah tetapi sudah

berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Kedua, Tesis yang ditulis oleh Agha Alravy Z (2005)” Peranan Media Massa

Pada Masa Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2004 “ hasil penelitian menyatakan

bahwa saluran kampanye itu sebagai perantara apapun yang memungkinkan pesan-

pesan sampai pada penerima. Penentuan media massa sebagai saluran kampanye

dikarenakan kemampuannya dalam menjangkau khalayak dalam tingkatan yang

cukup luas. Kemampuan media massa dalam mempengaruhi sikap, pendapat dan

perilaku khalayak. Media massa merupakan sarana untuk menyebarkan informasi

yang baik, bahkan para calon pemimpin berkampanye menggunakan media massa.

Beberapa alasan yang positif dalam pengguna media massa, Surat kabar

adalah relatif mudah mendapatkannya, jangka waktunya pendek, jangkaunnya luas,

para pembaca menentukan ukuran konsumsi, baik untuk detail masalah-masalah

teknis dukungan pihak ketiga. Majalah kualitas reproduksinya menimbulkan

pengaruh yang besar; pembaca menghendaki adanya iklan; dapat digunakan untuk

waktu yang lama; dapat mengasosiasikan brand dengan ikon-ikon budaya dalam

khalayak massa. Televisi merupakan penglihatan, suara dan pergerakan terlihat

nyata, repetisi (pengulangan) mencakup daerah tertentu, menghibur, memberi

kredibilitas tertentu atas produk.

8
Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Jenniwal M Hendrato (2005) “Penggunaan

Media di kalangan Remaja” hasil penelitiannya menyatakan bahwa kehadiran media

massa mendesak di kalangan remaja, media massa juga tampil kepada sejumlah

khalayak yang tersebar dan heterogen, sehingga pesan yang sama dapat diterima

secara serentak dalam waktu yang relatif cepat. Dalam hasil penelitian bahwa anak

SMU di Jakarta menggunakan media, terutama media televisi.

Dari hasil penelitian, televisi dan radio memiliki angka yang lebih tinggi

ketimbang jenis media massa lain seperti, Koran, majalah dan lain sebagainya. Hal

ini menujukkan bahwa remaja memiliki karakteristik lebih akrab dengan kategori

media elektronik (konsumen audio-visual, dan radio). Menurut para remaja televisi

memberikan warna gaya hidup yang lebih tinggi, karena dipercaya memiliki

kemampuan dalam menyelenggarakan produksi, reproduksi dan distribusi secara

signifikan. Hampir anak remaja menyukai musik, film dan sinetron, sehingga tidak

hanya mampu menjadi informasi, tetapi menjadi sebuah hiburan.

Keempat, Tesis yang ditulis oleh Ahmad Sadariskar (2006) “Pengaruh

Terpaan Iklan Televisi Terhadap Tingkat Afeksi Studi Kasus Iklan Produk Susu

Bubuk Dancow Bagi Ibu-ibu di RW 08 Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur”,

hasil penelitian menujukkan bahwa sebuah merek untuk sampai kepada khalayak

seseorang sebagai sumber yang menciptakan dan mengirimkan sebuah pesan dan

seseorang menerima pesan tersebut. Pesan disampaikan melalui siaran televisi. Dalam

hal ini penerima pesan melakukan pemahaman mengenai pesan yang disampaikan

9
dengan cara menginterpretasikan makhsud dari arti kata-kata, gambar atau bunyi

tersebut. Dampak sebuah pesan akan menghasilkan tiga jenis terhadap penerima

pesan, yaitu: 1. Dampak Kognitif, penerima pesan dalam hal ini konsumen menerima

memahami pesan yang disampaikan. 2. Dampak Efektif, penerima pesan sudah

menyentuh pada perasaan suka atau tidak suka, tahapan ini meliputi keinginan atau

keyakinan. 3. Tahap kognisi, penerima pesan sudah sampai pada tahapan perilaku.

Dalam periklanan produk susu dancow, para perusahaan mengiklankan di

beberapa media massa seperti di stasiun televisi hampir dilakukan setiap hari, media

koran dilakukan dua sampai tiga kali dalam setiap bulan. Sedangkan dalam majalah

seperti majalah bobo dilakukan hampir tujuh sampai delapan kali dalam sebulan. Hal

ini menujukkan bahwa dalam periklanan sebuah produk para perusahaan lebih

menyukai media televisi dalam mengiklankan produknya dibanding media lainnya. .

Kelima, Tesis yang ditulis oleh Steven Y Audy Luntungan (2007) “Televisi

Proximity Sebagai Strategi Bersaing Televisi Lokal Dengan Televisi Nasional (Studi

Kasus Acara Gubernur Kita di JAKTV) ” hasil penelitian menujukkan bahwa media

banyak digunakan sebagai kepentingan komersial, karena untuk mempertahankan

hidup dengan memenangkan persaingan media membutuhkan sumber hidupnya baik

capital, content, atau audience. Picard mengemukakan bahwa industri media adalah

suatu hal yang unik, karena melayani dua pasar yang berbeda sekaligus dengan satu

produk. Pada pasar yang pertama yaitu khalayaknya (pembaca, pemirsa, dan

pendengar), industri menjual produk berapa “goods” radio dan televisi menjual

10
produk acaranya yang dinilai dalam bentuk rating, sedangkan Koran dan majalah

berupa bentuk fisik dari majalah dan Koran. Pasar yang kedua adalah periklanan ,

para pengiklan, media menjual “service” berapa ruang atau waktu.

Munculnya televisi lokal baru membuat persaingan semakin ketat. Khususnya

televisi lokal, pesaing terbesar adalah televisi nasional yang memang sudah terlebih

dahulu eksis. Dalam hal ini televisi lokal memanfaatkan kedekatan khalayaknya

(proximity), yaitu kedekatan kejadian dengan lokasi audience. Pada umumnya orang

tertarik dengan apa yang bisa mempengaruhi mereka dengan lingkungan lokalnya.

Perkembangan industri televisi di Indonesia semakin memanas. Pendirian televisi-

televisi baru di daerah, turunnya dana dari investor luar negeripun semakin

menujukkaan perkembangan industri di tanah air. Konsolidasi melahirkan persaingan

yang lebih ketat, tidak hanya bagi kelompok media televisi yang ada, tetapi juga

anatar stasiun televisi tunnggal, dampaknya terlihat dari program-program yang

tayang seperti program sinetron, reality show, dan program olahraga menjadi trend

saat ini.

Dari literature atau penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,

penulis ingin lebih jauh memahami pemasalahan-permasalahan yang terjadi di

masyarakat, dan ingin mempertegas perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Dampak

Televisi terhadap Perilaku Anak Sekolah (Studi Kasus di MTS Muhammadiyah Al-

Manar. Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak).

11
E. Definisi Konsep

1. Televisi

Siaran televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar

proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Menurut Peter

Herford, setiap stasiun televisi dapat menanyangkan berbagai program hiburan seperti

film, musik, kuis, talk show, dan sebagainya (Morissan, 2008: 2).

Setidaknya ada dua dampak yang ditimbulkan dari acara televisi, yaitu:

(Kuswandi, 2008:39-40)

a. Dampak informatif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap

dan memahami acara yang ditayangkan televisi dan melahirkan pengetahuan bagi

pemirsa.

b. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tren aktual yang ditayangkan

televisi. Contohnya, model pakaian dan model rambut para bintang televisi.

2. Tren Acara Televisi

a. Tayangan audisi televisi

Banyaknya program acara audisi seperti musik, akting, bakat, dan lain sebagainya

membuat masyarakat memiliki banyak pilihan acara yang menarik sesuai kebutuhan.

Fungsi media televisi secara perlahan bukan lagi sebagai alat informasi, hiburan, dan

kontrol sosial, tetapi media televisi akan menjadi alat produksi dalam minciptakan

figur atau sosok yang bisa menjadi idola penonton.

12
b. Variety Show

Variety show adalah acara yang berisikan penggabungan jenis tayangan atau

campuran antara musik, tarian, lawakan, sikap, kuis atau pertunjukan atraksi lainnya

(Amanda, 2005: 41). Seperti empat mata, ceriwis, dan lain sebagainya.

c. Reality Show

Reality show adalah acara yang memotret perilaku atau responden seseorang bila

dihadapkan dengan pada suatu kondisi, dapat berbentuk permainan atau kehidupan

sehari-hari yang bersifat spontan atau tidak di buat-buat dan nyata, biasanya

menggunakan tehnik hidden camera (Amanda, 2005: 42). Seperti uang kaget, tolong,

bedah rumah, aku ingin menjadi, dan nikah gratis.

F. Kerangka Teoritis

Semakin mudahnya serta terbukanya arus informasi dan teknologi ternyata

juga berpengaruh terhadap perilaku anak-anak sekolah. Banyak di antara mereka

yang perilakunya cenderung mengikuti trend masa kini. Salah satu referensi yang

menjadi rujukan mereka adalah tayangan televisi. Persepsi itu bisa lahir dari sebuah

simbol, karena simbol memilki banyak makna. Dari simbol muncullah interpertasi,

yang kemudian memberikan persepsi bahwa seseorang dalam melihat sesuatu, salah

satunya termasuk menginterpertasi televisi. Teori simbol dikemukakan oleh banyak

tokoh sosiologi, salah satunya George Herbert Mead. Televisi tidak hanya

memberikan ruang diplomasi virtual, tetapi juga menciptakan kesadaran baru.

13
Televisi memberikan proses social learning norms yang lebih intensif dibanding

media lainnya. Tentu saja dampaknya bisa baik dan buruk. Jika media televisi

dihadapi secara tidak kritis, maka akan cenderung berakibat buruk.

1. Simbol

Simbol merupakan sesuatu yang diberi makna oleh manusia, yang mereka

gunakan untuk berkomunikasi. Simbol mencakup gerak-isyarat gesture dan bahasa

(Henslin, 2007: 43). Dalam teori George Herbert Mead fungsi simbol-simbol yang

signifikan adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental

dan lain sebagainya ( Ritzer dan Goodman, 2008: 384). Dalam permainan, anak-anak

belajar untuk mengambil peran orang lain (take the role of the other), yaitu untuk

menempatkan diri di tempat orang lain, untuk memahami bagaimana orang lain

berfikir, dan untuk mengantisipasi bagaimana orang tersebut akan bertindak (Henslin,

2007: 68). Macam-macam simbol yang sangat signifikan seperti:

a. Gerak-isyarat (gestur)

Menurut George Herbert Mead, gesture adalah gerak organism

pertama yang bertindak sebagai stimulus khas yang mengundang respon yang

sesuai (secara sosial) dari organism kedua. Terkadang manusia terlibat dalam

percakapan gesture tanpa berpikir ( Ritzer dan Goodman, 2008: 382). Gestur,

penggunaan tubuh sesorang untuk berkomunikasi dengan orang lain,

14
merupakan cara cepat dalam menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata

(Henslin, 2007: 43).

b. Bahasa

Bahasa tertulis tidak memiliki isyarat halus yang terkandung dalam

gerak-isyarat, dan oleh karena itu dalam komunikasi online kita sering

kehilangan isyarat tersebut. Sarana utama dalam berkomunikasi dengan yang

lain adalah bahasa, yaitu simbol yang dapat dirangkai dengan cara-cara tak

terbatas, dengan makhsud mengkomunikasikan pemikiran abstrak. Setiap kata

sebenarnya meruapakan simbol, suatu bunyi yang telah kita kaitkan dengan

suatu makna tertentu (Henslin, 2007: 44).

Melalui bahasa kita meneruskan ide, pengetahuan, dan bahkan sikap

ke generasi berikut, memungkinkan mereka memanfaatkan pengalaman yang

mungkin tidak akan pernah dialaminya. Proses perkembangan ini

memungkinkan manusia untuk mengubah perilaku mereka berdasarkan apa

yang telah mereka alami sebelumnya (Henslin, 2007: 44-45).

2. Proses komunikasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi

massa ada dua teori yaitu, teori DeFleur dan Ball-rokeach dan pendekatan

motivasional gratification. Untuk menganalisis proses komunikasi dalam

penelitian ini, lebih cocok menggunakan Pendekatan motivasional dan uses and

gratification, yang mana memandang individu sebagai makhluk suprasional dan

15
sangat selektif. Dalam model ini adalah proses pengiriman pesan ke proses

penerimaan pesan. Menurut Stephenson media massa hanya memenuhi satu

kebutuhan saja, yaitu memuaskan keinginan melarikan diri atau hasrat bermain.

Sedangkan menurut Kaarle Nordestreng, motif dasar seseorang menggunakan

media adalah karena kebutuhan akan kontak sosial (Rakhmat, 2005: 207-208).

1. Motif kognitif dan gratifikasi media.

Dalam hal ini menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi

dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu. Menurut McGuire

dalam motif kognitif menggunakan empat teori: teori konsistensi,

menekankan kebutuhan individu untuk memelihara orientasi eksternal pada

lingkungan. Teori kategorisasi yang menjelaskan upaya manusia untuk

memberikan makna tentang dunia berdasarkan kategori internal dalam diri

kita. Teori objektifikasi yang menerangkan upaya manusia untuk memberikan

makna tentang dunia berdasarkan hal-hal eksternal. Teori atribusi,

memandang individu sebagai psikologi amatir yang mencoba memahami

sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya (Rakhmat,

2005: 209-211).

Selain dari empat teori di atas, berikutnya ada teori kognitif lainnya,

seperti: teori otonomi, melihat manusia sebagai makhluk yang berusaha

mengaktualisasikan dirinya sehingga mencapai identitas kepribadian yang

16
otonom. Teori stimulasi memandang manusia sebagai makhluk yang “lapar

stimuli”, yang senantiasa mencari pengalaman-pengalaman baru, yang

berusaha memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. Teori

teleologis memandang manusia sebagai makhluk yang berusaha mencocokkan

persepsinya tentang situasi sekarang dengan representasi internal dengan

kondisi yang dikehendaki. Teori utilitarian memandang individu sebagai

orang yang memperlakukan setiap situasi sebagai peluang untuk memperoleh

informasi yang berguna atau keterampilan baru yang diperlukan dalam

menghadapi tantangan hidup (Rakhmat, 2005: 211-212).

2. Motif afektif gratifikasi media

Motif efektif yang ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang

menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu. dalam hal ini ada

teori reduksi tegangan, yaitu memandang manusia sebagai system tegangan

yang memperoleh kepuasan pada pengurangan ketegangan. Teori ekspresif

menyatakan bahwa orang memperoleh kepuasan dalam mengungkapkan

eksistensi dirinya-menampakkan perasaan dan keyakinannya. Teori ego-

defensif beranggapan bahwa dalam hidup ini kita mengembangkan citra diri

yang tertentu dan kita berusaha untuk mempertahankan citra diri ini serta

berusaha hidup sesuai dengan diri dan dunia kita (Rakhmat, 2005: 213-214).

17
Teori peneguhan memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan

bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran seperti

yang telah dialaminya pada waktu lalu. Teori penonjolan (assertion)

memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan seluruh

potensinya untuk memperoleh penghargaan dari dirinya dan dari orang lain.

Teori afiliasi (affiliation) memandang manusia sebagai makhluk yang mencari

kasih sayang dan penerimaan orang lain. Teori peniruan (modeling theories),

memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan

kemampuan afektifnya (Rakhmat, 2005: 214-216).

3. Perilaku sosial

Menurut Solita Sarwono (1993) menjelaskan bahwa perilaku manusia

merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan

lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Dengan kata lain perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu

terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam individu (Barliantari,

2007: 21).

Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku, misalnya (Benyamin

Bloom 1908, dalam Sarwono 1993 dan Notoatmodjo 2003) seorang ahli psikologi

pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam tiga dominan atau ranah yaitu

pertama, kognitif, terkait dengan kesadaran atau pengetahuan. Kedua afektif yaitu

18
terkait dengan emosi dan psikomotor. Ketiga adalah tindakan atau gerakan

(Barliantari, 2007: 21).

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi seperti keluarga,

teman bermain, sekolah, dan media massa. Untuk menganalisis penelitian ini

dalam melihat dampak dari televisi adalah menggunakan agen sosialisasi media

massa. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan bahwa media

massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik merupakan bentuk komunikasi

yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa diidentifikasikan sebagai

suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya.

pesan-pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan

khalayak ke arah perilaku prososial (Sunarto, 2004: 26).

Penayangan adegan-adegan yang menjurumus ke pornografi di layar

televisi sering dikaitkan dengan perubahan moralitas serta peningkatan

pelanggaran susila dalam masyarakat. Iklan-iklan yang ditayangkan melalui

media massa mempunyai potensi untuk memicu perubahan pola konsumsi atau

bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa digunakan untuk mengukur,

membentuk atau mempengaruhi pendapat umum. Kesadaran akan arti penting

media massa bagi sosialisasi pun telah mendorong para pendidik untuk

memanfaatkan media massa (Sunarto, 2004: 26-27).

19
Menurut Robert Hodge dan David Tripp (1996) televisi tidak memberikan

pesan tunggal yang sederhana melainkan menyajikan berbagai pesan yang rancu

dan saling bertentangan, dan bahwa pesan televisi membawa banyak dampak

positif seperti merangsang interaksi, eksperimen dan pertumbuhan mental serta

sosial anak (Sunarto, 2004: 28).

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian.

Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dari fenomena yang diteliti. Kualitatif

adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang

melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitian. Sedangkan

metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan suatu keadaan sosial

berdasarkan gejala-gejalanya (Mulyana, 2008: 5).

Bogdan dan Taylor, mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2005: 4).

Indikasi dari model penelitian ini yang membedakannya dengan penelitian jenis

lainnya, antara lain: (1) adanya latar alamiah; (2) manusia sebagai alat atau

instrumen; (3) metode kualitatif; (4) analisis data secara induktif; (5) teori dari

20
dasar (grounded theory); (6) deskriptif; (7) lebih mementingkan proses daripada

hasil; (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus; (9) adanya kriteria khusus

untuk keabsahan data; (10) desain yang bersifat sementara; (11) hasil penelitian

dirundingkan dan disepakati bersama (Moleong, 2005: 8-13).

Untuk pemelihan informan, peneliti menggunakan sampel purposif,

sampel purposif adalah sampel yang secara sengaja dipilih oleh peneliti, karena

sampel dianggap memiliki ciri-ciri tertentu, yang dapat memperkaya data

penelitian (Irawan, 2006: 14). Informan dalam penelitian ini terdiri dari 18

informan, yang terdiri dari 3 kelas. penulis mewancarai 6 informan dari setiap

kelas, diantaranya 3 laki-laki dan 3 perempuan. Pengambilan jumlah informan

tersebut dengan alasan karena siswa-siswi tersebut sering mengikuti tren dan

berdasarkan prestasi akademik yang mereka raih.

2. Metode Pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode penggalian data dalam penelitian

sosial yang bersifat kualitatif. Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu (Moleong, 2010: 186), dengan cara langsung dan tatap muka (face to

face) dengan makhsud tertentu percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Suprayogo dan Tobroni, 2003: 172). Proses wawancara dilakukan dengan

21
informan dalam suasana yang bersahabat. Wawancara dilakukan dengan

informan yang berada di MTS Muhamadiyah Al-Manar Desa Kenduren

Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Informan yang dipilih responden

adalah siswa-siswi yang mengikuti kader kesehatan dan yang hanya sekolah.

disini juga penulis melihat informan dari segi prestasi yang mereka dapatkan,

serta siswa-siswi yang tidak berprestasi.

Tabel 1

Data Informan angkatan 2012-2013

Jenis Tanggal
No Nama Usia Ranking
Kelamin Wawancara

1 Amri Zakian L 13 11 05 Mei 2013

2 Saihul Anam L 13 1 06 Mei 2013

3 Riyadi Wildani L 15 33 06 Mei 2013

4 Dina Zulfiana P 13 2 07 Mei 2013

5 Amrina Rosyada P 13 14 06 Mei 2013

6 Dian Isnawati P 13 3 06 Mei 2013

7 Firqi Hidayat L 14 1 06 Mei 2013

8 Nasrudin Latip L 14 3 06 Mei 2013

9 Abdul Ghoni L 13 32 06 Mei 2013

10 Shinta Millenia H P 14 2 06 Mei 2013

22
11 Ariska Ilmiayah P 14 15 06 Mei 2013

12 Devi Puspita S P 14 21 06 Mei 2013

13 Abdullah Azam L 16 20 07 Mei 2013

14 Agus Sofyan L 15 16 07 Mei 2013

15 Edi Kurniawan L 15 17 07 Mei 2013

16 Siti Jaryah Nur D P 15 14 07 Mei 2013

17 Hilmiyah P 15 9 07 Mei 2013

18 Ita Ikhwatussalisa P 16 12 07 Mei 2013

Sumber: Hasil Observasi

b. Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap terhadap fenomena

selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi,

dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data

analisis (Suprayogo dan Tobroni, 2003:167). Observasi dilakukan karena ada

jenis data tertentu yang tidak bisa dijangkau oleh teknik pengumpulan data

wawancara. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, waktu, dan perasaan dengan mengikuti

secara langsung beberapa kegiatan objek penelitian.

23
Dalam hal ini peneliti mengikuti kegiatan informan (orang yang

diteliti) dalam menonton televisi serta saat mereka belajar di sekolah. Peneliti

melihat kondisi informan saat mereka berada mengikuti jam belajar, jam

istirahat, membaca ayat suci Al-qur’an (sesudah magrib), belajar malam

(sesudah isya’), belajar ilmu agama (sesudah subuh), dan ketika mereka

berada di rumah dan di saat mereka bermain. Kemudian peneliti mengamati

dan mencatat hal-hal yang dilakukan oleh informan, sehingga data yang kita

dapat bisa memperkaya hasil penelitian tersebut.

3. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer

dan data sekunder (Bungin, 2008: 122).

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari penelitian secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer yang dimaksud adalah

data yang dikumpulkan melalui metode wawancara dan pengamatan

langsung (observasi) dengan mengikuti beberapa kegiatan siswa-siswi

selain pada jam sekolah.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya, peneliti menggunakan teknik studi kepustakaan (library

research), yaitu mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan

permasalahan penelitian antara lain: buku-buku mengenai teori, laporan

penelitian, tesis, artikel, jurnal, data internet, dan sumber-sumber lain.

24
Tujuannya untuk menghimpun semua data/informasi yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian ini. Data yang telah terhimpun

dipergunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer.

4. Analisis Data

Setelah hasil penelitian dapat diperoleh, diolah, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisanya. Maksudnya adalah penulis menganalisa

persoalan-persoalan apa saja yang ditemukan selama penelitian dan

mengelompokkan hasil penelitian sesuai dengan permasalahan yang diangkat,

sehingga menjadi data yang valid untuk mempermudah penulis dalam

penyusunan.

5. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di MTS Muhamadiyah AL-Manar

Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Karena lokasi ini

adalah daerah tempat tinggal penulis, sehingga memudahkan penulis untuk

memperoleh data yang valid, Penelitian ini ingin melihat bagaimana proses

tingkah laku anak dalam menghadapi media televisi. Penelitian ini dilakukan

dari bulan Maret, tahun 2013 sampai bulan September 2013.

H. Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk karya tulis skripsi

dengan sistematika penulisan seperti dibawah ini :

25
Bab I :Pendahuluan. Dalam bab ini berisi pernyataan masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teoritis, metedologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II :Gambaran umum televisi.

Bab III :Temuan hasil penelitian. Dalam bab ini berisi persepsi tentang

televisi, kenapa televisi lebih disukai, proses terpengaruhnya televisi

serta bentuk-bentuk perilaku siswa-siswi di MTS Muhammadiyah Al-

Manar.

Bab IV : Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.

26
BAB II

GAMBARAN UMUM TELEVISI

A. Televisi

Dibandingkan dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat

istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar, bisa bersifat

informatif, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas.

Televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared images and messages)

yang sangat besar dalam sejarah, dan ini telah menjadi mainstream bagi lingkungan

simbolik masyarakat. Dan televisi merupakan sistem bercerita (story-telling) yang

tersentralisasi (Syahputra, 2013: 41)

Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi,

dibandingkan menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama keluarganya. Siaran

televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi

yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford,

setiap stasiun televisi dapat menanyangkan berbagai program hiburan seperti film,

musik, kuis, talk show, dan sebagainya (Morissan, 2008: 2)

28
Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat,

sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu

Negara dengan Negara lainnya, terlebih setelah digunakan satelit untuk memancarkan

signal televisi (Iskandar, 2005: 4).

Media televisi juga menyediakan berbagai informasi dan kebutuhan manusia

secara keseluruhan, seperti berita, informasi, dan berbagaai macam produksi barang

yang di iklankan. Maka tidak heran, jika para penonton akan selalu terdorong mencari

sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Kemampuan televisi dalam

menarik perhatian massa menunjukkan, bahwa media tersebut telah menguasai jarak

geografis dan sosiologis.

Bayaknya isi pesan dalam tayangan acara televisi bisa diinterpretasikan

berbeda-beda menurut visi pemirsa. Dampak yang ditimbulkan pun beraneka ragam.

Semua tergantung pada tingkat pemahaman pemirsa terhadap isi pesan acara televisi.

Acara televisi bisa berkaitan erat dengan status sosial ekonomi, situasi dan kondisi

pemerisa pada saat menonton.

Setidaknya ada dua dampak yang ditimbulkan dari acara televisi, yaitu:

(Kuswandi, 2008:39-40)

1. Dampak informatif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk

menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi dan melahirkan

pengetahuan bagi pemirsa.

29
2. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tren aktual yang

ditayangkan televisi. Contohnya, model pakaian dan model rambut para

bintang televisi.

Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh

terhadap aspek-aspek kehidupan pada umumnya. Bahwa televisi menimbulkan

pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengetahui

dan merasa.

Seorang ekonom bernama Benjamin Olken, pernah meneliti mengenai

masyarakat Indonesia dan menemukan, bahwa semakin banyaknya channel baru yang

muncul, maka mereka menonton televisi semakin lama dan tingkat partisipasi sosial

mereka juga semakin rendah. Artinya, mereka lebih berminat untuk menonton

televisi dibandingkan melakukan kegiatan sosial (Badjuri, 2010: 12). Menurut Olken,

maju atau tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari tayangan televisinya. Alasannya:

(Badjuri, 2010: 13)

1. Konsumerisme dan materialisme, dua hal yang hampir selalu tampak

dalam tayangan televisi.

2. Hidup dengan tekanan sosial, televisi mengajarkan kita dan memberikan

kita gambaran bagaimana seharusnya kita hidup, berpakaian dan bahkan

bertingkah laku. Kita tidak lagi memiliki pendapat pribadi atau identitas

diri karena hanya mengikuti apa yang disuguhkan televisi.

30
B. Tren Acara Televisi

1. Tayangan Audisi Televisi

Banyaknya program acara audisi seperti musik, akting, bakat, dan

sebagainya membuat masyarakat memiliki banyak pilihan acara yang menarik

sesuai kebutuhan. Fungsi media televisi secara perlahan bukan lagi sebagai alat

informasi, hiburan, dan kontrol sosial, tetapi media televisi akan menjadi alat

produksi dalam minciptakan figur atau sosok yang bisa menjadi idola penonton.

Dalam menanyangkan paket-paket acara-acara audisi ini, media televisi

memiliki dua tujuan, yaitu: (Kuswandi, 2008: 147-148)

1. Menarik para produsen (pengiklan) untuk beriklan atau menjadi sponsor

utama acara audisi tersebut. Seperti kita ketahui paket-paket acara audisi

sangat digemari pemirsa. Dilain pihak, para produsen menginginkan

produknya diketahui atau ditonton banyak pemirsa. Jadi, secara otomatis

pihak media televisi akan dengan mudah mendapatkan pemasang iklan.

Tayangan audisi sangat berkaitan erat dengan jumlah pemirsa. Sedangkan

jumlah penonton atau pemirsa sangat signifikan untuk promosi atau iklan

sebuah produk.

2. Menciptakan keterkaitan emosional penonton. Dalam beberapa episode

acara audisi, terlihat ada tangis kesedihan antara pemirsa dengan peserta

audisi yang gagal masuk babak berikutnya. Dalam hal ini media televisi

31
mampu mengubah dan menggarap emosi penonton untuk larut dalam

acara audisi. Efek selanjutnya ialah penonton akan menjadi pemirsa setia

dari setasiun televisi yang menayangkan acara audisi tersebut.

Adanya tujuan di atas dapat disimpulkan, bahwa media televisi hanya

berlomba-lomba menanyangkan paket audisi, karena secara bisnis dan secara

moral mudah terbentuk. Pada akhirnya media televisi kini menjadi penguasa

tunggal yang mampu mengatur dan membidik para produsen barang dan pemirsa.

2. Variety Show

Variety show adalah acara yang berisikan penggabungan jenis tayangan

atau campuran antara musik, tarian, lawakan, sikap, kuis atau pertunjukan atraksi

lainnya (Amanda, 2005: 41). Saat ini para pemirsa atau penonton dimanjakan

dengan berbagai sajian acara seperti variety show yang menarik, seperti empat

mata, ceriwis, republik mimpi, dan lain sebagainya. Dari beberapa acara hanya

bersifat mengumbar hiburan semata yang bersifat hedonistik. Tayangan empat

mata dan ceriwis dikemas dengan cara-cara komunikatif dan interaktif.

Sedangakan republik mimpi dan Kick Andy merupakan dua acara talk show yang

bukan hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga kental dengan kritik dan

kontrol sosial nyang cenderung bersifat politis, terutama dalam menyiasati

kondisi politik saat ini. Mempunyai acara yang berfungsi sebagai medium refleksi

32
dan koreksi terhadap persoalan masa lalu yang dikupas secara interaktif,

integralistik, dan menyeluruh (Kuswandi, 2008: 149).

Sebagai sarana komunikasi massa yang masih terbilang muda, media

televisi sudah banyak memberikan arus perubahan sosial, baik secara perlahan

maupun cepat. Dengan televisi, pemirsa memiliki pengetahuan sosial secara

general tentang berbagai sisi kehidupan lain yang berada di luar lingkungan

mereka.

Media televisi memberikan kekuatan yang menembus jarak, ruang, dan

waktu juga memberikan sebuah fenomena menarik dan membentuk perilaku

sosial di masyarakat, seperti munculnya peniruan gaya rambut, pakaian, bahkan

bahasa-bahasa anak gaul zaman sekarang. Baik atau buruknya tayangan televisi,

semua tergantung pada bagaimana pemirsanya merespon atas apa yang

ditontonnya.

Bila kita berkaca terhadap acara televisi yang telah disebutkan di atas,

maka kemungkinan besar pesan-pesan hiburan serta kontrol sosial (moral) yang

dikemas itu mampu mempengaruhi pemirsa untuk mengoreksi atau mengontrol

lingkungan sosial mereka secara personal, sebagai bagian dari bentuk public self-

control (Kuswandi, 2008: 150).

33
3. Reality Show

Reality show adalah acara yang memotret perilaku atau responden

seseorang bila dihadapkan dengan pada suatu kondisi, dapat berbentuk permainan

atau kehidupan sehari-hari yang bersifat spontan atau tidak di buat-buat dan

nyata, biasanya menggunakan tehnik hidden camera (Amanda, 2005: 42).

Adanya reality show membawa tambahan program-program televisi

seperti uang kaget, tolong, bedah rumah, aku ingin menjadi, dan nikah gratis.

Melalui acara reality show banyak hal yang terungkap, di antaranya aspek

kejujuran dan kemauan menolong orang lain. Kelompok tayangan ini bisa

menimbulkan efek yang kurang baik, yang mungkin tidak pernah diperkirakan

oleh pembuatnya dan stasiun televisi yang menayangkannya.

Dampak besarnya seperti semakin besarnya harapan seseorang

sekelompok orang untuk menerima bantuan cuma-cuma dari orang lain. Beberapa

kelompok masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah menganggap reality

show sebagai ajang “adu peruntungan”, sehingga mereka merasa tidak perlu

banyak berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah. Gejala ini mungkin adalah

akibat dari sasaran atau pelaku reality show kita, yang pada umumnya didominasi

oleh kelompok berpenghasilan rendah (Efendy, 2008: 7-8)

34
Seharusnya masyarakat mulai berhati-hati dalam mengkonsumsi produk-

produk yang disajikan televisi. Produsen saat ini sedemikian rupa mengemas

produk mereka dengan sebaik mungkin, sehingga para konsumen mudah

mengikuti dan bahkan bisa terlibat dalam acara-acara tersebut.

35
BAB III

DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERILAKU ANAK SEKOLAH

A. Persepsi Siswa-Siswi Tentang Televisi.


Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama televisi semakin hari

menujukkan pertumbuhan yang pesat. Para konsumen atau penontonpun

dikenalkan dengan berbagai acara, seperti berita, sinetron, film, dan lain

sebagainya. Meningkatnya pemakaian televisi tidak lepas dari semakin tingginya

kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan sarana hiburan, termasuk juga anak-

anak sekolah.

Siswa-siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar, pada umumnya menyukai

media televisi di banding media lainnya. Mereka yang menyukai media televisi

menganggap bahwa televisi sebagai sarana hiburan, pengetahuan, dan pusat

informasi.

Menurut Firqi Hidayat memiliki pandangannya tentang televisi, sebagaimana

di bawah ini:

Menurut saya ... televisi itu salah satu media elektronik … memberikan informasi,
penyampaiannya menggunakan gambar dan suara…. Televisi juga salah satu media
yang bisa dijadikan sarana hiburan. Karena cara penyajiannya bagus, emm …
acaranya gampang di mengerti, … mampu menghibur para penonton. … Lagian
dengan televisi saya mendapat informasi dan wawasan lebih banyak, sehingga saya
tidak ketinggalan informasi mba’ (Wawancara, Firqi Hidayat, 06 Mei 2013).

33
Di sini, televisi dianggap sebagai salah satu media elektronik yang

menggunakan gambar dan suara. Cara penyajiannya yang singkat dan gampang

dimengerti membuat mereka suka menonton televisi, dan menjadikannya sebagai

sarana hiburan, karena menyajikan beraneka macam acara, seperti sinetron, berita,

hitam putih, empat mata, eat bulaga, dan lain sebagainya.

Selain itu, televisi juga menjadi salah satu media komunikasi, karena televisi

mampu memberikan pesan, dan penontonnya menerima pesan itu dengan baik. Cara

penyampaian informasi televisi yang mudah dimengerti membuat siswa-siswi lebih

tertarik dengan media televisi dibanding media lainnya.

Dian Isnawati, salah satu siswi yang menuturkan pemahamannya tentang

televisi, sebagaimana berikut:

Televisi merupakan salah satu media komunikasi mba’ … mampu menghasilkan


suara, dan gambar serta memberikan banyak informasi. … menyajikan suatu acara
yang menghibur penonton. … Televisi gampang dimengerti, terus penyajiannya seru,
… acaranya banyak menambah wawasan kaya acara one the spot, etnic renuway,
khazanah, banyak lagi dech. … Soalnya saya mengerti suatu hal apabila ada suara
ada gambar juga (Wawancara, Dian Isnawati, 06 Mei 2013).

Hal senada juga diakui oleh Siti Jariyah Nur Dafiqka, yang menyatakan

bahwa:

Salah satu media komunikasi, … ada gambar dan suara. … alat informasi,
penyajiannya singkat dan gampang dimengerti oleh penonton, soalnya acara
yang disajikan itu berbagai macam, seperti sinetron, film kartun, berita, dan lain-
lain. … Alasannya karena acaranya enak di tonton, … mampu menghibur saya,
dan menambah wawasan. Televisi juga beritanya lebih cepat serta informasi yang
yanag di sampikan selalu terbaru. Kalau nonton televisi itu biar tidak ketinggalan
zaman, … soalnya di dalam televisi ada berbagai macam informasi dan wawasan
yang luas (Wawancara, Siti Jariyah Nur Dafiqka, 07 Mei 2013).

34
Kebaradaan televisi yang dianggap sebagai media yang menggunakan audio

dan visual sehingga bisa menjadi sarana hiburan dan alat mencari informasi,

menujukkan bahwa di sana ada proses transformasi ide dari sumber (televisi) ke

penerima (penonton). Selain itu televisi juga salah satu acara yang lebih update dan

ada sering ada siaran ulang. Proses komunikasi yang terjadi pada akhirnya membawa

perubahan sikap dan ide dari penerima informasi (penonton) itu sendiri.

Cara penyampaiannya yang sederhana, mudah dimengerti dan lebih update

membuat para penonton semakin senang, bahkan berlama-lama untuk duduk di depan

televisi. Di sinilah proses komunikasi antara penonton dan televisi itu terjadi.

Meskipun komunikasinya hanya searah. Akan tetapi, simbol yang dimunculkan oleh

televisi, misalnya sedih, senang, dan sebagainya, seringkali membawa perasaan para

penontonnya terlarut ke dalam apa yang ada di televisi tersebut.

Di sinilah secara teoritis terlihat bahwa simbol menjadi sangat bermakna

dalam sebuah proses komunikasi itu. Simbol signifikan adalah jenis gestur yang

hanya dapat dilakukan oleh manusia. Dan gestur baru bisa menjadi simbol-simbol

signifikan, apabila dia membangkitkan di dalam diri individu pelaku gestur itu

respon-respon yang juga dia harapkan akan diberikan oleh individu yang menjadi

sasaran gestur yang dia lakukan (meskipun bentuk dari respon tersebut tidak bisa

identik) (Ritzer, 2009: 382).

35
Dari simbol-simbol yang signifikan kita dapat benar-benar memiliki

komunikasi. Seperti halnya media televisi mempunyai simbol yang sangat signifikan,

meskipun tidak semua penonton dapat menerima atau memahami dari simbol yang

ada di televisi. Dengan adanya simbol para penonton dan televisi mampu

berkomunikasi dengan baik, sehingga para penonton bisa mengerti makna yang di

makhsud didalamnya. Contohnya ketika salah satu acara televisi menayangkan

adegan orang yang suka berkelahi, dari adegan yang suka berkelahi dapat di

simbolkan anak orang kaya atau anak broken home.

Dalam teori George Herbert Mead fungsi simbol-simbol yang signifikan

adalah bahwa mereka memungkinkan terbentuknya pikiran, proses mental dan lain

sebagainya. Melalui simbol yang signifikan, khususnya bahasa, pemikiran manusia

dimungkinkan ( binatang yang lebih rendah tidak dapat berpikir, menurut bahasa

Mead). Mead sendiri mendefinisikan pemikiran hanya sekedar sebagai percakapan

internal atau implisit individu dengan dirinya sendiri dengan menggunakan gesture

tersebut. Berpikir sama halnya dengan berbicara dengan orang lain (Ritzer, 2009:

384). Dengan adanya simbol-simbol yang sangat signifikan memungkinkan

terjadinya interaksi simbolis. Jadi setiap manusia mampu berinteraksi dengan sesama

tidak hanya menggunakan gesture, namun juga bisa melalui simbol-simbol yang

signifikan.

36
B. Proses Pengaruh Televisi Terhadap Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-

Manar

Berbagai tayangan yang disajikan dalam berbagai acara langsung baik

maupun tidak langsung membuat siswa-siswi semakin tertarik untuk menonton

televisi. Acara yang dikemas dengan indah, seperti mendatangkan artis-artis dalam

negeri dan luar negeri membuat siswa-siswi merasa terhibur dan dapat mengetahui

ilmu pengetahuan. Melalui media audio dan visual, pesan yang disampaikan televisi

bisa lebih dimengerti dan dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka merasa tertarik

untuk memahami maksud dari sebuah tayangan acara televisi.

Lewat berbagai program seperti sinetron, film kartun, berita olahraga, musik,

siraman rohani, dan lain sebagainya, membuat siswa-siswi semakin ingin melihat

atau menontonnya. Anak-anak sering berpikir, bahwa dengan menonton televisi

mereka merasa menjadi anak gaul dan anak muda yang tidak ketinggalan zaman.

Riyadi Wildani salah satu siswa, yang mengatakan tentang proses

terpengaruhnya televisi lewat acara sebagai berikut:

Acara yang paling saya suka itu sinetron mba’, … soalnya acara sinetron banyak
menceritakan anak muda. Jadi bisa terinspirasi. hehehe .. Kan sekarang banyak tuh
acara-acara anak muda kaya film itu lho ... filmnya coboy junior (Wawancara,
Riyadi Wildani, 06 Mei 2013).

37
Devi Puspita Sari juga memiliki pendapat yang sama dengan Riyad, yang

menyatakan bahwa:

Acara yang saya sukai sinetron, … yang muda yang bercinta. Soalnya sinetron itu
gampang dimengerti dan difahami, … terus acaranya juga romantis. … Kan dalam
film tersebut menceritakan anak sekolah yang dijodohin gitu, jadi acaranya seru. …
Sering ngebayangin kalau aku yang jadi artisnya, hehe. (Wawancara, Devi Puspita
Sari, 06 Mei 2013)

Pengaruh televisi terhadap siswa-siswi salah satunya terjadi melalui acara

sinetron. Mereka beranggapan bahwa program acaranya adalah program anak muda

masa kini, yang mana banyak sekali menceritakan kehidupan anak sekolah yang gaul

dan kehidupan percintaan anak sekolah. Hal inilah terkadang membuat anak

terpengaruh, dan sering menghayal apa yang mereka tonton.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama satu minggu di MTS

Muhammadiyah Al-Manar dan saat mereka di rumah, ditemukan bahwa siswa-siswi

memang sering menonton sinetron. Ketika acara sinetron yang disuka sudah mulai

tayang, mereka dengan bersegera duduk di depan televisi sambil menyaksikannya

dengan baik. Setelah merasa puas menonton acara tersebut. Mereka akan kembali

bersama teman-teman yang lain, lalu menceritakan ulang kepada teman-temannya,

bahkan mereka merasa kesal dengan adegan yang tidak mereka suka (Sumber:

Observasi pada tanggal 8-12, Mei 2013).

Selain terpengaruh acara sinetron, siswa-siswi juga terpengaruh acara sepak

bola. Acara yang seru sering membuat mereka menghayal menjadi pemain sepak bola

yang ternama, seperti para pemain bola favorit mereka. Cara pemain sepak bola yang

38
bagus membuat mereka ingin menontonnya. Tayangan sepak bola yang seru dan para

pemain sepak bola yang keren membuat mereka terkadang ingin melihat langsung

para pemain ke luar negeri.

Saihul Anam salah satu siswa, yang memiliki pendapat bagaiman proses

terpengarunya televisi lewat acara bola, sebagai berikut:

Acara yang saya suka itu olahraga, … sepak bola, soalnya saya itu hobi sepak bola,
terus kalau nonton sepak bola seru banget mba’, apalagi kalau pemainnya Real
Madrid oey… Meskipun saya tidak bisa nonton langsung dari lapangan sepak bola
mereka nich mba’ ya, saya senang kok kalau hanya lewat televisi. … Meskipun tidak
bisa nonton langsung saya bisa mengetahui cara main mereka. (Wawancara, Saihul
Anam, 06 Mei 2013)

Amri Zakian salah satu siswa, menyatakan pandangannya tentang proses

terpengaruhnya televisi lewat acara sepak bola sebagai berikut:

Acara yang paling saya sukai itu … acara berita tentang olahraga mba’, apalagi
sepak bola, hmhmhm, saya suka banget. Saya suka sama pemain Real Madrid, …
kalau saya tidak nonton televisi saya tidak akan tahu bagaimana pemain Real Madrid
main mba’. Kalau nonton televisi saya tahu informasi tentang olahraga, terutama
bola. … Meskipun saya tidak bisa nonton langsung, saya cukup senang kok bisa
melihat di televisi. (Wawancara, Amri Zakian, 05 Mei 2013)

Program televisi yang siswa-siswi sukai, selain sinetron adalah olahraga sepak

bola. Para pemain sepak bola yang mempunyai ahli masing-masing membuat mereka

semakin tertarik untuk menontonnya. Apalagi gaya pemain sepak bola yang bagus,

membuat mereka membayangkan seandainya mereka bisa bermain sepak bola seperti

pemain favoritnya. Karena siswa-siswi tidak bisa menonton acara sepak bola secara

langsung, televisi menjadi tempat atau sarana bagi mereka untuk menonton para

pemain favoritnya.

39
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah, terlihat bahwa

mereka memang hobi bermain sepak bola. Bahkan jam istirahatpun mereka gunakan

untuk bermain sepak bola. Buku tulis yang mereka pakai covernya adalah para

pemain sepak bola yang mereka sukai. Hasil observasi di rumah, juga menujukkan

bahwa setiap sore mereka hampir sering bermain sepak bola di halaman rumah

mereka, bahkan mereka bermain di lapangan sepak bola di sekolah. Sangking

ngefensnya terhadap para pemain sepak bola, siswa ini menempel beberapa poster

pemain sepak bola di rumahnya (Sumber: Observasi pada tanggal 7-12, Mei 2013).

Selain terpengaruh acara sinetron dan sepak bola, siswa-siswi juga

terpengaruh acara ilmu pengetahuan dan berita. Acara yang sering memberikan

banyak informasi dan wawasan yang sebelumnya mereka ketahui, ternyata juga

disukai siswa-siswi seperti: on the spot dan berita. Informasi yang belum mereka lihat

atau tahu sebelumnya, ternyata juga banyak mempengaruhinya.

Menurut Dian Isnawati, menjelaskan pandangannya tentang proses

terpengaruhnya televisi lewat acara pengetahuan sebagai berikut:

Acara yang paling saya suka itu … acara on the spot yang di trans 7, … soalnya
acaranya seru, selain itu acarnya memberikan banyak informasi dan pengetahuan. …
Semenjak saya nonton acara on the sport, Saya banyak tahu tentang informasi yang
sebelumnya belum saya ketahui mba’. (Wawancara, Dian Isnawati 06 Mei 2013)

40
Sedangkan menurut Nasrudin Latif, salah satu siswa yang berpendapat bahwa

proses terpengaruhnya televisi melalui berikut:

Acara yang saya suka itu berita, … soalnya berita itu merupakan jendela dunia, …
terus dalam berita, juga sering menyampaikan informasi tentang dunia pendidikan,
… sehingga saya tidak ketinggalan berita tentang pendidikan. Soalnya kalau
menghandalkan di sekolah, itu tidak cukup mba’. Kan kita sebagai murid harus bisa
mencari informasi dari luar. Selain itu kalau nanti saya sudah besar, saya ingin
menjadi orang sukses seperti orang-orang yang ada di televisi. (Wawancara,
Nasrudin Latif, 06 Mei 2013)

Proses yang dilakukan siswa-siswi ini secara sepontan adalah meniru dan

membanyangkan apa yang mereka tonton. Seperti halnya, mereka yang menyukai

sinetron, mengungkapkan perasaan yang ia tonton dengan membanyangkannya.

Sedangkan para siswa-siswi yang menyukai sepak bola mereka mengungkapkan

perasaannya dengan meniru gaya para pemain favorit mereka, bahkan dijadikan salah

satu hobi mereka. Sedangkan yang menyukai pengetahuan umum, mereka berharap

menjadi orang yang sukses.

Dalam pendekatan motivasional dan uses and gratification, dimana proses

pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Menurut McGuire dalam teori

motivasional dan uses gratification yang membahas tentang teori stimulasi, bahwa

manusia sering mencari pengalaman-pengalaman baru, yang selalu berusaha

memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. Hasrat yang ingin tahu,

kebutuhan untuk mendapat rangsangan emosional, dan keinginan untuk menghindari

kebosonan merupakan kebutuhan manusia (Rakhmat, 2005: 212). Dalam teori

utilitarian memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi

41
sebagai peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampiran baru

yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup (Rakhmat, 2005: 212-213).

Seperti proses terpengaruhnya televisi lewat acara ilmu pengetahuan, dimana mereka

mempunyai hasrat untuk memperkaya pemikirannya.

Dalam teori ekspresif menyatakan bahwa seseorang memperoleh kepuasan

dalam mengungkapkan eksistensi dirinya-menampakkan perasaan dan keyakinannya,

misalnya terasa menyenangkan memberikan tantangan untuk menujukkan

kemampuan diri. Komunikasi ini mempermudah orang untuk berfantasi, melalui

identifikasi tokoh-tokoh yang disajikan sehingga orang secara tidak langsung

mengungkapkan perasaannya hidup (Rakhmat, 2005: 213-214). Seperti halnya ketika

seseorang menyukai acara sepak bola, mereka berlatih dan menirukan gaya para

pemain favorit mereka, untuk menujukkan kemampuan dirinya kalau mampu seperti

para pemain sepak bola dunia.

Sedangkan dalam teori peneguhan memandang bahwa orang dalam situasi

tertentu akan bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran

seperti yang telah dialaminya pada waktu lalu. Peristiwa yang menggunakan media

sering diasosiasikan dengan suasana yang menyenangkan (Rakhmat, 2005: 214).

Misalnya ketika seseorang selesai menonton acara sinetron, kemudian mereka

ngikutin gaya apa yang mereka lihat sebelumnya atau menirukan gaya bicaranya.

42
C. Bentuk-Bentuk Perilaku Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar yang

di Pengaruhi Oleh Televisi.

Sikap merupakan penentu yang terpenting dalam tingkah laku seseorang.

Perilaku seseorang bisa terjadi akibat individu dan luar individu. Perilaku individu

merupakan perilaku yang dibawa sejak lahir. Sedangkan perilaku yang disebabkan

dari luar individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keluarga, sekolah,

masyarakat. Banyaknya acara yang muncul di televisi yang menayangkan atau

menyajikan berbagai gaya rambut, gaya bicara, gaya berpakaian, dan lain

sebagainya, membuat siswa-siswi ini terpengaruh dengan gaya-gaya yang mereka

lihat di televisi. Berikut beberapa bentuk perilaku negatif siswa-siswi yang

dipengaruhi oleh televisi.

1. Malas Belajar

Acara yang menarik, dan menghibur, membuat para siswa-siswi labih banyak

menonton televisi dibandingkan belajar. Mereka yang menganggap televisi telah

mempengaruhi perilaku siswa-siswi, sebagaimana diakui oleh :

Saihul Anam salah satu siswa, yang mengatakan pengaruhnya sebagai berikut:

Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari paling bikin malas belajar aja sich mba’,
soalnya kalau saya lagi nonton acara favorit saya, saya tidak mau diganggu. …
Makanya saya sering telat belajar, … jarang ngerjain PR. (Wawancara, Saihul Anam,
06 Mei 2013)

Di sini, televisi dianggap sebagai salah satu media yang membuat siswa-siswi

malas belajar. Ketika seorang anak sudah disajikan tontonan favorit, justru mereka

43
malah malas belajar. Hal inilah yang mempengaruhi perilaku siswa-siswi. Bahkan

mereka sering telat untuk sekolah ketika malam harinya menonton televisi. Padahal

dunia mereka seharusnya dihabiskan dengan belajar, bukan dengan bermain atau

menonton.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah terlihat bahwa

mereka sering terlambat belajar malam di sekolah. Ketika sudah memasuki jam

belajar, mereka malah asyik bersendagurau dengan teman yang lain. Bahkan mereka

pun sering menghabiskan waktu untuk menonton televisi dibandingkan dengan

belajar di rumah.

2. Berantem dengan Keluarga

Berkumpul bersama dan canda tawa dengan keluarga merupakan dambaan

semua orang. Menonton televisi bersama keluarga, pastinya akan lebih asyik. Acara

yang ditonton pun bisa didiskusiin maupun dikontrol oleh keluarganya. Tetapi, bagi

siswa-siswi MTS Al-Manar ,justru menilai berbeda. Mereka justru merasa terganggu

apabila menonton televisi dengan didampingi keluarga. Akibatnya, banyak tontonan

atau tayangan yang tidak terkontrol, bahkan mempengaruhi perilaku para siswa-siswi.

Bahkan tidak jarang, mereka harus berebut, bahkan berantem.

Sebagaimana Devi Puspita Sari salah satu siswi, yang pandangannya sebagai

berikut:

44
Saya itu sering berantem sama ibu saya, … gara-gara rebutan acara kesukaan kita,
… masa’ iya aku di suruh nonton acara ibu-ibu, … saya gak maulah, enakan juga
acara anak muda. hehehe (wawancara, Devi Puspita Sari, 06 Mei 2013)

Hilmiyah juga memilik pendapat tentang bentuk perilaku akibat media

televisi:

Pengaruhnya sehari-harinya sih kalau nonton televisi sering berantem sama kakak
aja, … soalnya kesukaan acara kita kan beda, makanya sering berantem, … bahkan
bisa teriak-teriak, hehehe . Namanya juga lagi nonton acara kesayangan kan gak mau
di ganggu gitu mba’. (Wawancara, Hilmiyah, 7 Mei 2013)

Di sini dapat kita lihat bentuk perilaku akibat media televisi, bahwa beberapa

siswa lebih suka nonton televisi sendiri, dibanding dengan menonton bersama

keluarga. Mereka beranggapan bahwa dengan menonton televisi bersama keluarga

hanya mengganggu acara favorit mereka. Jadi mereka merasa lebih nyaman, dan

bebas saat menonton televisi sendirian. Banyaknya acara membuat beberapa orang

memilih acara yang mereka suka, inilah yang mengakibatkan mereka sering

bertengkar karena ketidaksamaan selera dalam menonton acara televisi.

Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan di sekolah dan di rumah,

ditemukan bahwa anak-anak lebih suka menonton televisi sendiri. Ketika mereka

berkumpul bersama sambil menonton televisi, anak-anak tersebut lebih memilih

bermain yang lain, mereka akan sering berebut remot bersama anggota keluarga yang

lain.

45
3. Mengikuti Tren

Zaman yang serba modern seolah-olah menuntut siswa-siswi MTS Al-Manar

untuk mengikuti gaya-gaya yang lagi ngterend saat ini. Gaya pakaian yang modis pun

membuat mereka ingin membelinya. bahkan gaya rambut para artis yang menarik pun

membuat mereka ingin mengikutinya. Apalagi bahasa anak muda yang gaul saat ini,

gaya ngomong yang lebay dan alay sering diikutin siswa-siswi ini.

Amrina Rosyada salah satu siswi, yang kan mengatakan pandangannya akibat
terpengarunya media televisi:

Pengaruhnya sih sering ngikutin gaya-gaya di televisi, hehehe. Seperti gaya


ngomong. … Soalnya lucu sich bahasa gaulnya,kan jadi kalau kita pake bahasa gaul
biar gak dibilang ketinggalan zaman mba’. … Sering membayangkan kalau saya jadi
artisnya. (Wawancara, Amrina Rosyada, 06 Mei 2013)

Edi Kurniawan salah satu siswa memiliki pendapat yang sama seperti di

bawah ini:

Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari sich banyak, … sering ngikutin bahasa


gaul ama gaya alay, hehe. … Potongan rambut para artis yang sekarang lagi ngetop
kan keren-keren tuch, jadinya saya pingin potong rambut kaya mereka mba’.
(Wawancara, Edi Kurniawan, 07 Mei 2013)

Di sini, televisi dianggap mempunyai pengaruh, seperti mengikuti gaya

rambut dan gaya ngomong. Hal ini terbukti dari beberapa siswa-siswi yang

mengatakan bahwa mereka sering mengikuti gaya-gaya yang lagi ngtrend di televisi.

Model potongan rambut dan gaya ngomong yang lebay, seperti yang sering kita lihat

di televisi tenyata membawa pengaruh yang begitu besar buat siswa-siswi.

46
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah dan di rumah, di

temukan bahwa mereka memang suka menirukan gaya bicara anak-anak muda yang

di televisi, seperti kalimat; “masalah buat lu, kamsupay,” bahkan masih banyak lagi

yang lainnya (Sumber: Obsevasi pada tanggal 4-12 Mei 2013).

Selain pengaruh negatif, ternyata televisi mempunyai pengaruh positif.

Terlihat ketika beberapa stasiun menampilkan anak-anak yang cerdas dan berprestasi.

Ketika anak-anak melihat acara yang menampilkan anak yang cerdas, membuat para

siswa-siswi ini semakin giat belajar, karena mereka berharap suatu saat nanti bisa

menjadi seperti mereka.

Menurut Shinta Millenia Hilmiyah salah satu siswi, mengatakan bahwa:

Pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari sich sebenarnya gak ada mba’, …
paling kalau aku lagi nonton acara yang seru aja sich mba’, jadi seneng aja. … Kalau
yang ditampilkan orang-orang yang pintar dan mempunyai wawasan luas, kan saya
jadi pingin kaya mereka. (Wawancara, Shinta Millenia Hilmiyah, 06 Mei 2013)

Nasrudin Latip juga mengatakan sama dengan Shinta Millenia Hilmiyah

menyatakan sebagaimana berikut:

Pengaruhnya dalam sehari-hari sich paling berharap jadi orang-orang hebat, … kaya’
dokter, profesor, dan lain sebagainya. Televisi itu mampu membuat saya terinspirasi
mba’, … menjadi orang yang beguna bagi masyarakat sekitar. Kan kalau ilmu saya
berguna buat masyarakat saya gak sia-sia dalam belajar. (Wawancara, Nasrudin
Latip, 06 Mei 2013)

Di sini dapat kita lihat bahwa tidak semua televisi berdampak negatif, tetapi

juga ada dampak positifnya. Dampak positif ini juga mempengaruhi tingkah laku

mereka dalam kehidupan sehari-hari. Acara yang positif pastinya akan membuat para

47
penontonnya untuk merespon positif. Tentu, semua tergantung pada bagaimana anak

menangkap dari apa yang mereka lihat.

Dari observasi yang dilakukan baik dari sekolah dan lingkungan keluarga,

ditemukan bahwa para siswa-siswi sering mendapatkan prestasi di dalam maupun di

luar kelas. Hal ini terbukti karena mereka ingin menjadi orang yang cerdas dan pintar.

Selain itu, juga terlihat mereka aktif di ekstrakulikuler sekolah, seperti menjadi kader

kesehatan (Sumber: Observasi, pada tanggal 4-12 Mei 2013).

Di sinilah, secara teoritis terlihat bahwa agen sosialisasi media massa

mempunyai pengaruh yang sangat bermakna dalam melakukan sikap atau tindakan.

Suatu sikap anak sangatlah menentukan bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi

dalam kehidupannya. Karena sikap atau tindakan merupakan penentu dari bentuk

periaku sosial. Seseorang selalu mempunyai bentuk perilaku yang berubah-ubah, hal

itu disebabkan oleh apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar.

Norma adalah aturan bersama tentang perilaku sosial yang boleh dan tidak

boleh dilakukan. Di masyarakat, norma menjadi semacam guidline (petunjuk), mana

tindakan yang bisa diterima dan patut dilakukan dalam situasi tertentu (Nurdin dan

Abrori, 2006: 64). Dari pengertian norma tersebut, dapat dikatakan bahwa bentuk

perilaku yang dilakukan oleh siswa-siswi, ada yang harus ditiru dan ada yang tidak

boleh ditiru.

48
Bentuk pengaruh televisi sendiri bermacam-macam, ada yang negatif dan ada

juga yang positif, tergantung bagaimana mereka mencerna dari yang mereka lihat di

dalam televisi. Dari yang mereka lihat, kemudian mereka merespon dan menentukan

sikap atau tindakan. Pengaruh perilaku siswa-siswi juga di pengaruhi oleh agen

sosialisasi, salah satunya agen media massa.

Acara-acara yang ditayangakan di televisi seperti film-film kekerasan maka

akan menimbulkan perilaku agresif seperti mengikuti tren. Sedangkan tayangan yang

menampilkan ilmu pengetahuan akan menimbulkan pola pikir yang lebih baik seperti

menambah wawasan ilmu pengetahuan.

49
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil temuan yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Siswa-siswi MTS ini mempunyai persepsi atau pendapat bahwa televisi

adalah salah satu media elektronik yang menggunakan gambar dan suara.

Selain itu televisi juga salah satu media yang lebih update, sehingga tidak

ketinggalan zaman dan banyak memberikan informasi serta sarana

hiburan.

2. Proses pengaruh televisi terhadap siswa-siswi lewat berbagai macam acara

yang disajikan oleh stasiun televisi, seperti acara sinetron, olahraga, dan

ilmu pengetahuan. Hal inilah membuat para siswa-siswi terpengaruh

dengan apa yang mereka lihat, kemudian mereka meniruh apa yang

mereka lihat sebelumnya.

3. Lewat berbagai tayangan, ternyata televisi memberikan dampak positif

dan negatif. Dampak positifnya, para siswa-siswi ini mempunyai rasa

semangat untuk belajar dan menjadi orang sukses. Sedangkan dampak

50
negatifnya adalah para siswa-siswi ini jadi malas belajar dan sering

berantem dengan keluarga.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa budaya yang ditimbulkan

oleh teknologi yang canggih menimbulkan berbagai macam cara pandang. Cara

yang dapat diberikan kepada pihak yang berwenang dalam pembentukan perilku

siswa adalah:

1. Siswa harus mempunyai cara pandang yang baik dan benar untuk

menilai suatu teknologi yang bermunculan secara tiba-tiba. Dan kita

harus mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, seperti

apakah tren itu bermanfaat dan sesuai kebutuhan.

2. Siswa-sisiwi ini harus memiliki perilaku yang baik sesuai dengan

usiannya sehingga tidak terlalu mudah mengikuti suatu hal yang baru

dan berinteraksi sewajarnya dengan teman sebaya, ligkungan

masyarakat dan keluarga.

3. Untuk sekolah MTS Al-Manar harus memberikan pendidikan yang

tidak hanya di dalam buku, tapi juga harus memberikan penjelasan

yang ada di luar buku seperti dampak dari televisi dan lain sebagainya.

4. Untuk keluarga dan masyarakat secara umum harus bisa memantau

acara yang anak-anak tonton, supaya mereka tidak menonton acara

51
yang tidak sesuai dengan umur mereka. sehingga mereka tidak muda

terpengaruh oleh stasiun televisi.

5. Untuk pemilik stasiun televisi harus bisa mengatur jam tayang di

waktu jam sekolah, supaya tidak mengganggu konstresi belajar. selain

itu pihak stasiun harus lebih bayak menayangkan acara-acara positif

yang berguna untuk anak-anak.

6. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperluas obyek

penelitian dan lebih memperdalam bagaimana pengaruh media massa

terhadap perilaku siswa-siswi.

52
DAFTAR PUSTAKA

Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Bungin Burhan. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Effendy Heru. Industri Pertelevisian Indonesia Sebuah Kajian. Jakarta: Gelora


Aksara Pratama, 2008.

Fauzi dan Muttmainah, Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1997.

Hasballah, Fachruddin. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Banda Aceh:


Yayasan Pena, 2003.

Henslin James M. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga, 2007.

Hidayati, Arini. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 1998.
Goode. J William. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Irawan Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.


Depok: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
2006.

Kuswandi Wawan. Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta:


Rineka Cipta, 2008.

Lynn H.Turner dan Richard West. Pengantar Teori komunikasi Analisis dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Humanika, 2009.
Maryani, Eni. Media dan Perubahan Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya,
2011.
Moleong J Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010.

Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang:


Ramdina Perkasa, 2005.

53
Mulyana Dedy. Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis.
Bandung: Rosdakarya, 2008.

Muda Iskandar Deddy. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesisional. Bandung:


PT Rosdakarya, 2005.

Putra Sareb Masri. Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksinya.


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009

Rivers, William. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media
Group, 2008.

Ritzer George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2002.
Saktiyanti, Rusfadia dan Irvan, Muhammad. Menilai Tanggung Jawab Sosial
Televisi. Depok: Piramedi, 2006.
Syahputra Iswandi. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Suparmo Ludwing. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarata: PT


Indeks, 2011.

Sunarto Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Tebba, Sudirman. Etika Media Pers Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Irvan, 2008.

Tobroni dan Suprayogo Imam. Metodelogi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2003.

Yusuf , Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2000.

Vardiansyah Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Wiradono, Sunardian. Matikan Tv-mu! Teror Media Televisi Indonesia. Yogyakarta:


Langit Aksara, 2006.

Wirawan. Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma”Fakta Sosial, Definisi Sosial,


dan Perilaku Sosial”. Jakarta: Kencana Media Group, 2012.

54
Jurnal

Hendrato Jenniwal M. Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas


Indonesia, 2005.

Tesis

Alravy Z Agha. Peranan Media Massa Pada Masa Kampanye Pemilu Presiden
Tahun 2004. Depok: Universitas Indonesia, 2005.
Amanda T Ni Made Ras. Studi Ekonomi Media; Membaca Selera Pemirsa
Masyarakat Televisi Denpasar. Depok: Universitas Indonesia, 2005.
Barliantari Luciana. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan
Kondom dikalangan Pasangan Tetap wanita Penjajah Seks (Gendak) Studi
Kelurahan Damsingan Yayasan Perkumpulan Bandung Wangi dan
Perempuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, Kota
Madya, Jakarta Timur. Depok: Universitas Indonesia, 2007.
Luntungan Steven Y Audy. Televisi Proximity Sebagai Strategi Bersaing Televisi
Lokal Dengan Televisi Nasional (Studi Kasus Acara Gubernur Kita di
JAKTV). Depok: Universitas Indonesia, 2007.
Sadariskar Ahmad. Penggunaan Media Di Kalangan Remaja. Depok: Universitas
Indonesia, 2006.
Siahaan Chontina. Media Massa Sebagai Agen Perubahan Dalam Era Reformasi
Suatu Tinjauan Kebebasan Media Televisi Di Indonesia. Depok: Universitas
Indonesia, 1999.

Skripsi

Aquino Thomas, Sosialisasi Anak dan Media (Studi Kasus pada Komik-komik
terjemahan). Depok: Universitas Indonesia, 2002.

Nurhayati Yeti. Dampak Siaran Televisi Terhadap Pergeseran Nilai-Nilai Budaya


Masyarakat Betawi (Studi Kasus Deskriptif di Kelurahan Balekembang
Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur). Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2003.

55
Internet

Firmansyah, Arif. 2006. “Dampak tayangan Kekerasan Terhadap Prilaku Anak


Dalam Prespektif Kriminologis dan Yuridis” Published V: VIII-3. Artikel ini
diakses pada tanggal 27 September 2012 dari
http://hukum.unisba.ac.id/syiarhukum/index.php/jurnal/jurnal-vol-xii-no2juli/
item/130-dampak-tayangan-kekerasan-terhadap-perilaku-anak-dalam-
perspektif-kriminologis-dan-yuridis

Mukhlas Dedi, Perbedaan Gaya Hidup, artikel ini diakses pada tanggal 17 April
2013 dari http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/01/perbedaan-gaya-hidup-
anak-smp-41555.html;

Wawancara

Hasil wawancara dengan Firqi Hidayat, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Dian Isnawati, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Siti Jariyah Nur Dafiqka, Demak, 07 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Nasrudin Latip, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Shinta Millenia Hilmiyah, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Riyadi Wildani, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Devi Puspita Sari, Demak 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Amri Zakian, Demak, 05 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Saihul Anam, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Hilmiyah, Demak, 07 Mei 2013

56
Hasil wawancara dengan Amrina Rosyada, Demak, 06 Mei 2013

Hasil wawancara dengan Edi Kurniawan, Demak, 07 Mei 2013

57
Dokumentasi Siswa-Siswi MTS Muhammadiyah Al-Manar

Wawancara dengan Siswa MTS Al-Manar

Wawancara dengan Siswi MTS Al-Manar


Kondisi Siswa-Siswi Saat Jam Belajar

Kondisi Siswa-Siswi Saat Jam Belajar


Siswa-Siswi Saat Belajar Malam

Siswa yang Sedang Bermain di Saat Jam Belajar Malam Berlangsung


Siswa-Siswi Saat Jam Istirahat

Siswi yang Ngerumpi di Saat Jam Kosong


Siswa sedang asik Menonton Televisi Sendiriaan

Siswa yang Sedang Nonton Bersama Keluarga


Nama : Amri Zakian

Kelas : VII (Tujuh)

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Ranking : 11(Sebelas)

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Televisi itu alat komunikasi … cara penyajiannya menggunakan gambar, … suara.
Televisi juga salah satu alat mencari informasi dan sarana hiburan
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Saya suka nonton televisi sejak kecil, … sekitar umur 3 tahunan.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Acara televisi itu enak, terus emm seru, … gambarnya menarik, kan kalau radio tidak
ada gambarnya mba’, … televisi itu bisa di jadiin hiburan saya
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Saya nonton televisi sekitar 1 jam, … hari libur bisa 3 jaman.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Saya kalau nonton televisi sendiri, ... biar tidak rebutan acaranya, … orangtua
merantau mba’, … Waingapu. Jadi saya di rumah cuma berdua ama adik saya.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1 ½ jam mba’, … kalau malam 1 jam di sekolahan, yang ½ jamnya paling baca-baca
buku di rumah itu juga kalau tidak malas, hehehe
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Kalau pagi paling sebelum berangkat sekolah, … jam 05.30-06.30 sebelum berangkat
sekolah. … paling setelah pulang sekolah , jam 13.30-14.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda menyukainya?
Sebutkan alasannya?
Acara yang paling saya sukai itu … acara berita tentang olahraga mba’, apalagi
sepak bola, hmhmhm, saya suka banget. Saya suka sama pemain Real Madrid, …
kalau saya tidak nonton televisi saya tidak akan tahu bagaimana pemain Real Madrid
main mba’. Kalau nonton televisi saya tahu informasi tentang olahraga, terutama
bola. … Meskipun saya tidak bisa nonton langsung, saya cukup senang kok bisa
melihat di televisi.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Model kaos, yang model-model kaos olahraga yang ada di televisi, … soalnya
bagus-bagus.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Iklan parabola, … iklannya lucu, … gampang saya ikutin.

Nama Lengkap : Saihul Anam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : VII (Tujuh)

Ranking :1

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Televisi alat komunikasi … cara penyajiannya ada gambar, suara. … salah satu alat
mencari informasi dan sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kelas 1 MI mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Cara penyajiannya bagus, … mampu menghibur, … mendapatkan banyak informasi,
… beritanya lebih update, … saya kan suka sepak bola, kalau saya tidak nonton
langsung, biasanya ada siaran ulang, makanya saya lebih suka televisi, …
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Lebih dari 3 jam dalam sehari, … bisa 5 jam dalam sehari.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sering sendiri, kadang di damping dengan orang tua mba’. … Kalau sendiri ketika
orang tua istirahat atau kerja. … Biasanya kalau meraka tidak sibuk, kita nonton
bareng, … kalau nonton televisi bareng itu enak, terus juga saya tidak sendirian.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
sekitar 2 jaman mba’, yang 1 jam ketika belajar malam, yang 1 jamnya paling kalau
ada waktu longgar. … Kalau ulangan bisa 4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Sebelum berangkat sekolah, sekitar jam 05.30-06.30, … pulang sekolah jam 13.00-
15.00. … Palingan sore.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya suka itu olahraga, … sepak bola, soalnya saya itu hobi sepak bola,
terus kalau nonton sepak bola seru banget mba’, apalagi kalau pemainnya Real
Madrid oey… Meskipun saya tidak bisa nonton langsung dari lapangan sepak bola
mereka nich mba’ ya, saya senang kok kalau hanya lewat televisi. … Meskipun tidak
bisa nonton langsung saya bisa mengetahui cara main mereka.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari paling bikin malas belajar aja sich mba’,
soalnya kalau saya lagi nonton acara favorit saya, saya tidak mau diganggu. …
Makanya saya sering telat belajar, … jarang ngerjain PR.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Di trans 7, … on the spot. … Acaranya lengkap mba’, … memberikan saya banyak
informasi.

Nama Lengkap : Riyadi Wildani

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : VII (Tujuh)

Ranking : 33

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media elektronik, menghasilkan gambar, emm bersuara, serta mampu
menghibur para penontonnya.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kalau tidak salah sebelum aku sekolah.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Soalnya acaranya enak di tonto, ech.. di dengar, … membuat saya terinspirasi untuk
melakukan apa yang saya lihat. Televisi saya bisa mendapatkan informasi, apalagi
kalau acara yang saya suka ketinggalan, untungnya ada tayangan ulangnya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 2-3 jaman, … kalau hari libur bisa lebih dari 3 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sendiri, soalnya kalau saya sendirian tidak ada yang gangguin saya nonton, terus
rebutan remot mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1 jam ketika belajar di sekolah.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Jam 13.30-16.00
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara yang paling saya suka itu sinetron mba’, … soalnya acara sinetron banyak
menceritakan anak muda. Jadi bisa terinspirasi. hehehe .. Kan sekarang banyak tuh
acara-acara anak muda kaya film itu lho ... filmnya coboy junior
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Malas belajar, … kalau saya mau berangkat belajar kesekolah nonton televisi dulu,
dan pasti ujung-ujungnya malas,hehehe. … Telat.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Bend Noah, … orangnya ganteng, gaul, … suaranya bagus.

Nama : Dina Zulfiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VII (Tujuh)


Ranking : 2 (Dua)

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media alat komunikasi, echhh memberikan informasi dan hiburannya
menggunakan gambar dan suara.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Acaranya enak-anak, apalagi acara sinetronnya emm, enak mba’. Kan kalau di
radio gak ada gambarnya, di internet juga gak ada. … Acara yang di sampaikan
banyak memberikan informasi, … acaranya juga bisa menghibur saya, kaya’
OVJ.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 2 jaman dalam sehari, … hari libur bisa 3 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Kadang saya nonton televisi sendiri, kadang didamping orang tua. Paling nonton
bersama keluarga kalau kumpul-kumpul aja, … lebih seringan sendiri sich,
lagian juga enak nonton sendiri. Kalau nonton sendiri itu tidak ada yang ganggu
jadi lebih leluasa mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1- 1 ½ jam, kalau malam kan udah pasti belajar di sekolah sambil ngerjain PR,
yang ½ jam kalau di rumah ndak malas mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Sebelum berangkat sekolah, … jam 06.00-06.30, … pulang sekolah sekitar jam
13.30-15.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Sinetron sama musik. Soalnya setiap hari di tanyangkan, terus acaranya enak
didengar mba’ fat, … jadi hiburan, … para pemain dan bintang tamunya ganteng
ama cantik. Makanya membuat saya terinspirasi seperti mereka.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Sering berantem rebutan remot sama keluarga, … tapi saya lebih terpengaruh
dengan hal positifnya saja. Kaya berharap menjadi orang-orang yang cerdas
seperti Mario teguh itu lho mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Yang ngetrend saat ini menurut saya sinetron ustad fotocopy sama yang muda
yang bercinta. … Soalnya kalau sinetron ustad fotocopy itu lucu, islami dan
menghibur. … Sinetron yang muda yang bercinta itu acaranya romantis. hehehe

Nama Lengkap : Amrina Rosyada

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VII (Tujuh)

Ranking : 14

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media komunikasi, cara penyampaiannya menggunakan gambar dan
suara. … Televisi juga pusat informasi pengetahuan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kalau tidak salah sejak umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Soalnya bisa jadi sebuah hiburan, … acaranya bagus, … gampang di mengerti, di
pahami, gak kaya radio ndak ada gambarnya, jadi kurang seru. Lagian juga radio mah
udah jadul.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 1-2 jam, … kalau hari libur bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Nonton sendiri, … soalnya kalau saya nonton sendiri, saya bebas nonton apa saja
yang saya suka.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-2 jam, 1 jam ketika belajar di sekolah mba’, …1 jamnya ketika siang hari.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Habis pulang sekolah jam 13.30-14.30, … habis belajar malam, sekitar jam 21.30-
22.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang saya suka itu sinetron, … soalnya seru, dan acaranya juga
menarik.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya sih sering ngikutin gaya-gaya di televisi, hehehe. Seperti gaya
ngomong. … Soalnya lucu sich bahasa gaulnya,kan jadi kalau kita pake bahasa gaul
biar gak dibilang ketinggalan zaman mba’. … Sering membayangkan kalau saya jadi
artisnya.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Musik korea, … soalnya para penyanyinya ganteng ama cantik.

Nama Lengkap : Dian Isnawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VII (Tujuh)

Ranking :3

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Televisi merupakan salah satu media komunikasi mba’ … mampu menghasilkan
suara, dan gambar serta memberikan banyak informasi. … menyajikan suatu acara
yang menghibur penonton.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kalau tidak salah ketika TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Televisi gampang dimengerti, terus penyajiannya seru, … acaranya banyak
menambah wawasan kaya acara one the spot, etnic renuway, khazanah, banyak lagi
dech. … Soalnya saya mengerti suatu hal apabila ada suara ada gambar juga.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
4 jam dalam sehari, … malah bisa lebih dari 5 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sering bersama keluarga, soalnya lebih rame, terus juga lebih dekat sama keluarga
mba’.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
2 jam, 1 jam ketika malam, 1 jam lagi di sela-sela waktu kosong saja sich.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Kalau sore jam 14.30-16.30. kalau malam biasanya sebelum belajar, … jam 07.00-
07.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara yang paling saya suka itu … acara on the spot yang di trans 7, … soalnya
acaranya seru, selain itu acarnya memberikan banyak informasi dan pengetahuan. …
Semenjak saya nonton acara on the sport, Saya banyak tahu tentang informasi yang
sebelumnya belum saya ketahui mba’.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
pengaruhnya sih gak terlalu banyak, paling Cuma bikin malas belajar aja kalau lagi
nonton televisi.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Musik korea sama iklan motor GP, soalnya kalau penyanyi korea itu pemainnya
ganteng dan cantik mba’ hehehe, kalau motor GP seru saja sich iklannya.

Nama Lengkap : Firqi Hidayat

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : VIII (Delapan)


Ranking :1

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Menurut saya ... televisi itu salah satu media elektronik … memberikan informasi,
penyampaiannya menggunakan gambar dan suara…. Televisi juga salah satu media
yang bisa dijadikan sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecillah mba’, … kayanya mulai umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Karena cara penyajiannya bagus, emm … acaranya gampang di mengerti, … mampu
menghibur para penonton. … Lagian dengan televisi saya mendapat informasi dan
wawasan lebih banyak, sehingga saya tidak ketinggalan informasi mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Lebih dari 3 jam dalam sehari, apalagi kalau libur, bisa 4-5 jam mba’. hehe
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sering sendiri, … orang tuaku sibuk kerja. Tapi Kalau meraka tidak sibuk, kita
nonton bareng sich, tapi jarang sich kalau ama keluarga.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Sekitar 3 jam, echh.. 1 jam ketika belajar malam di sekolah, yang 2 jamnya paling
kalau habis pulang sekolah aja sich mba’. … kalau lagi ujian bisa 5-6 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Jam 05.30-06.30 sebelum berangkat sekolah, … kalau sore sich palingan jam 16.00-
17.30.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya suka itu berita, terus setiap pagi kan berita selalu ada, … jadi
sebelum berangkat sekolah saya nonton dulu.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Paling agak malas belajar, tapi … televisi banyak memberi manfaat buat saya. Ketika
saya nonton acara yang bagus dan mendatangkan orang-orang cerdas, membuat saya
ingin menjadi kaya’ mereka. … Membuat saya semakin rajin belajar, supaya nanti
saya bisa sukses seperti mereka mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Acara spongebob, … soalnya film spengebob menurut saya itu lucu banget, dan
mampu membuat saya ketawa ngakak. hahaha

Nama Lengkap : Nasrudin latip

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : VIII (Tujuh)

Ranking :3

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media elektronik, echh yang mampu menghasilkan gambar dan suara, …
televisi juga salah satu media yang bisa dijadiin hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, kalau gak salah pas kelas TK dech mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Saya itu lebih suka nonton televisi dibanding media lain karena cara penyajiannya
bagus dan gampang dimengerti, sehingga membuat saya memahami apa yang
dimakhsud dari acara itu mba’. … Acara televisi juga sering menginformasikan
tentang dunia pendidikan, kan kalau begitu saya jadi tau informasi dunia pendidikan
dari luar mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
hehe, lebih dari 4 jam mba’, apalagi kalau hari libur, bisa 5 jaman mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sering sendiri, … soalnya kalau sendiri saya lebih berkuasa dalam acara yang saya
tonton, … biar gak ada yang ganggu.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Sekitar 2 jam, yang 1 jam ketika belajar malam di sekolah, … yang 1 jamnya paling
kalau pulang sekolah atau sore. Tapi kalau lagi ujian sich bisa 4-5 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Jam 13.30-15.00, habis pulang sekola. … palingan di lanjutin malam mba’.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya suka itu berita, … soalnya berita itu merupakan jendela dunia, …
terus dalam berita, juga sering menyampaikan informasi tentang dunia pendidikan,
… sehingga saya tidak ketinggalan berita tentang pendidikan. Soalnya kalau
menghandalkan di sekolah, itu tidak cukup mba’. Kan kita sebagai murid harus bisa
mencari informasi dari luar. Selain itu kalau nanti saya sudah besar, saya ingin
menjadi orang sukses seperti orang-orang yang ada di televisi.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya dalam sehari-hari sich paling berharap jadi orang-orang hebat, … kaya’
dokter, profesor, dan lain sebagainya. Televisi itu mampu membuat saya terinspirasi
mba’, … menjadi orang yang beguna bagi masyarakat sekitar. Kan kalau ilmu saya
berguna buat masyarakat saya gak sia-sia dalam belajar.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Acara spongebob, … soalnya acara lucu dan mampu menghibur, terus juga sebelum
berangkat sekolah saya bisa nonton, … kan acaranya pagi.

Nama Lengkap : Abdul Ghoni

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : VIII (Delapan)

Ranking : 32

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Media elektronik, echh ada gambarnya ama suara, … televisi juga salah satu media
yang bisa dijadiin sarana hiburan.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Sejak kecil, … kayanya mulai kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Cara penyampaikan enak di dengar, … artisnya cantik plus ganteng, kan bisa
dijadiin hiburan.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Lebih dari 2 jam dalam sehari, apalagi kalau hari libur, bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Sendiri, … kalau sendiri lebih enak dan gak ada yang ganggu.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1 jam ketika belajar malam di sekolah. … Ulangangan 2 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Jam 13.30-15.00, habis pulang sekolah. … Paling di lanjutin sore lagi.
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Sinetron, … acaranya anak muda. … Senang aja lihatnya, acara-acara yang menarik.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Malas ngapa-ngapain, apalagi yang namanya belajar, … soalnya acaranya seru-seru.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Musik setia band, … suaranya enak di dengar, … lagu-lagunya tentang cinta.

Nama : Shinta Millenia Hilmiyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VIII (Delapan)

Ranking :2

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media komunikasi untuk mendapatkan informasi yang cara
penyajiannya menggunakan gambar dan suara.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, … sekitar umur 5 tahun.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Saya suka nonton televisi itu karena acaranya seru, … lucu, artis-artisnya cakep,
hehe. Apalagi orang korea, emmm ganteng tau mba’. … Cara penyajiannya
gampang dimengerti oleh berbagai golongan, sehingga membuat saya dan yang
lain itu terhibur. … Televisi juga sering menyampaikan banyak informasi yang
belum saya ketahui sebelumnya, terus juga televisi sering ada siaran ulang.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Palingan sekitar 1-2 jam dalam sehari.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih sering sendiri, … orangtua saya sibuk kerja, terus kakak saya sekolah di
luar kota.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Dalam sehari 1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan tuch sambil
ngerjakan PR, … yang 1 jam kalau di rumah tidak malas.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Palingan habis pulang sekolah, …tapi kalau ada adzan ashar saya istirahat dulu
buat sholat, habis sholat saya lanjutin lagi dech nonton televisinya.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya sukai itu film korea, … soalnya filmya seru mba’. Kan orang
tua saya pada sibuk kerja, dari pada bengong di rumah mendingan saya nonton
televisi dech.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari sich sebenarnya gak ada mba’, …
paling kalau aku lagi nonton acara yang seru aja sich mba’, jadi seneng aja. …
Kalau yang ditampilkan orang-orang yang pintar dan mempunyai wawasan luas,
kan saya jadi pingin kaya mereka.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Musik korea, … soalnya pemainnya cakep banget, … ngefens banget.
Nama : Ariska Ilmiyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VIII (Delapan)

Ranking : 15

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Alat komunikasi, … yang memberikan informasi, echh bentuknya ada gambar
ama suara, serta mampu menghibur para penonton.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Acaranya bagus-bagus, terus gampang di mengerti, jadinya terhibur, apalagi
artisnya ganteng-ganteng. Kan kalau radio artisnya gak kelihatan mba’ fat.
Lagian juga televisi banyak memberikan informasi.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
2-3 jam dalam sehari, … kalau hari libur bisa 4-5 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih sering sendiri, soalnya kalau sendiri tidak ada yang gangguin.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-2 jam, kalau malamkan udah pasti belajar di sekolahan, tapi yang 1 jam kalau
di rumah terus ada waktu kosong mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Sebelum sekolah jam 06.00-06.30, … di lanjutin lagi habis pulang sekolah
sekitar jam 13.30-15.300,.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya suka sinetron, … soalnya sinetron itu gampang di mengerti dan
difahami, terus acaranya juga romantic, … banyak menceritakan kehidupan anak
muda.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Sering ngikut-ngikut nyanyi ja mba’ hehehe, bahkan sering bertingkah kaya
mereka. … Soalnya gaya-gaya penyanyi sekarang keren-keren.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Group band last cild, … soalnya lagunya enak di dengar, terus nyentuh banget di
hati saya. hehehe

Nama : Devi Puspita Sari

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : VIII (Delapan)

Ranking : 21

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Sebuah alat komunikasi yang memberikan banyak informasi, … berbentuk
gambar, suara, di mana di jadiin saran hiburana.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar kelas TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Soalnya acaranya bagus dan lucu, selain itu juga acaranya gampang dimengerti
banyak orang kok. … Artisnya yang cantik dan ganteng. Kalau dari radio mah
artisnya gak kelihatan, cuma suara doank, jadi kurang asyik hehehe. Selain itu
juga televisi memberikan banyak informasi.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 1-2 jam dalam sehari, kalau hari libur sich bisa 3-4 jam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih sering sendiri, … soalnya kalau sendiri tidak ada yang ganguin acara yang
saya suka. Lagian juga orang tua saya sibuk kerja.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-1 ½ jam mba’, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan, … yang ½ jam
kalau lagi pingin baca buku. … Kalau lagi ulangan bisa 2-3 jam
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.300.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara yang saya sukai sinetron, … yang muda yang bercinta. Soalnya sinetron
itu gampang dimengerti dan difahami, … terus acaranya juga romantis. … Kan
dalam film tersebut menceritakan anak sekolah yang dijodohin gitu, jadi
acaranya seru. … Sering ngebayangin kalau aku yang jadi artisnya, hehe
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Saya itu sering berantem sama ibu saya, … gara-gara rebutan acara kesukaan
kita, … masa’ iya aku di suruh nonton acara ibu-ibu, … saya gak maulah, enakan
juga acara anak muda. hehehe
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Group band super seven, … soalnya lagunya enak didengar, terus nyentuh banget
dihati saya, … penyanyinya juga ganteng.

Nama : Abdullah Azam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kelas : IX (Sembilan)

Ranking : 20

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Alat komunikasi, memberikan banyak informasi, berbentuk gambar dan suara,
yang dimana di jadikan saran hiburan para penontonnya .
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar kelas 3 SD, … soalnya sebelum kelas 3 SD saya belum punya
televisi
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Acaranya bagus, jadi enak di tonon dan didengar aja sich. … Televisi mampu
menjadi salah satu hiburan buat saya, .. ketika saya sendirian di rumah. Dengan
televisi saya menjadi terhibur dan mendapatkan wawasan. Selain itu juga televisi
banyak menyajikan berbagaia acara kaya sinetron, musik, berita, dan masih
banyak dech mba’.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 5 jam dalam sehari, paling kalau sore sama malam mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Kadang sendiri, kadang bersama ibu, paling nonton sendiri kalau ibuku kerja,
kalau tidak kerja saya nonton bareng keluarga .
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-1 ½ jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, tapi yang ½ jam kalau di
rumah, itu juga kalau gak malas. … Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa sehari
3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Paling habis pulang sekolah, … sekitar jam 13.30-15.00, kalau malam paling
habis pulang belajar dari sekolahan, … sekitar jam 21.30-22.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Pertandingan sepak bola, … soalnya saya suka sama para pemain Real Madrid,
terus juga cara mereka bermain sepak bolanya bagus banget, … saya juga tertarik
sama lapangannya yang bagus, … terkadang kebayangin kalau lapangan yang di
kampung halaman saya seperti itu.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Sering berantem sama adik saya, soalnya kita sering rebutan remot. … acara
yang saya suka sama adik saya kan beda, makanya kami sering berantem. …
Lagian enakan nonton sendiran, gak ada yang gangguin.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Acara di trans7 seperti One Stop Football, … soalnya setiap sabtu minggu ada,
… informasi yang disajikan tentang sepak bola, jadi saya sangat menyukai acara
tersebut.

Nama Lengkap : Agus Sofyan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kelas : IX (Sembilan)

Ranking : 16

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media elektronik, mampu menghibur penonton, serta menambah
pengetahuan para penonton dengan menggunakan gambar dan suara, sehingga
gampang di mengerti.
2. Sejak kapan kamu menyukai televisi?
Aku menyukai televisi sejak kecil, … sejak saya duduk di kelas 2 SD.
3. Apa alasan anda menyukai televis di banding media lain?
Gampang di pahami, … di cerna, bahkan dengan televisi saya banyak mendapatkan
informasi. … Lagian acara-acara yang di sajikan juga lebih cepat dan sering ada
pengulangan atau siaran ulang.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Tidak jelas berapa jamnya, biasanya kalau siang setengah jaman, tapi kalau malam
bisa sampai 2 jaman mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di dampingi orangtua?
Saya itu biasanya nonton televisi sendiri, … soalnya orang tua saya sudah meninggal
sejak kecil.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Sekitar 1 ½ jaman. Biasanya 1 jamnya ketika belajar malam di sekolahan dan
setengah jamnya ketika sore. … Kalau ada ulangan bisa 3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Dari jam 19.00-19.30, … jam 20.00-21.00. terus dari jam sembilanan ampe jam
10.00 saya lanjutin nonton televisi
8. Program tayangan televisi yang paling kamu suka apa? Mengapa anda
menyukai itu? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang paling saya sukai itu sinetron, … acaranya seru aja sih. … Saya
suka saya sich karena acaranya enak dan bisa dijadikan hiburan aja.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pokoknya kalau udah nonton televisi, suruh belajar malas, … apalagi kalau film
kesayangan saya udah mulai. … Sering terlambat belajar malam kalau sedang nonton
televisi.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling anda suka? Mengapa?
Film raden kian santang, … yang di mnctv itu lho mba’. … saya mengikuti trend
karena film tersebut bisa membuat saya terinspirasi.

Nama : Edi Kurniawan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kelas : XI (Sembilan)

Ranking : 17

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media komunikasi yang menghasilkan gambar, suara. Televisi juga
salah satu alat informasi yang cara penyajiannya lebih singkat dan gampang di
mengerti.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar umur 6 tahun atau kelas 1 MI gitu.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Acaranya enak di tonton, mampu menghibur saya, dan menambah wawasan. …
Televisi juga beritanya lebih cepat atau lebih update gak kaya radio, lama mba’.
Lagian juga acara radio cuma itu-itu doang, jadi ngebosenin. Kalau internet disini
susah sinyal, Kan kalau televisi acaranya banyak banget dari seputar dunia
pendidikan, seputar dunia luar, kecanggihan alat teknologi, dan masih banyak
dech.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 4 jam dalam sehari, paling kalau sore sama malam.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih sering sendiri, lagian juga enakan nonton sendirian, biar tidak rebutan
acara sama orang tua.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolahan, tapi yang 1 jam kalau di
rumah ndak malas mba’, hehe. … Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa 3-4 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Palingan habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00, … sorenya jam 16.00-
17.30, kalau malam paling habis pulang belajar dari sekolah sekitar jam 21.30-
22.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron sama film mba’, …
soalnya sinetron banyak adegan yang romantis, tapi saya sich ambil manfaatnya
saja. Lagian juga sinetron dan film cara penyajiannya lebih gampang dimengerti,
jadi bisa di jadikan sebagai sarana hiburan gitu mba’.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari sich banyak, … sering ngikutin bahasa
gaul ama gaya alay, hehe. … Potongan rambut para artis yang sekarang lagi
ngetop kan keren-keren tuch, jadinya saya pingin potong rambut kaya mereka
mba’
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Yang ngetrend saat ini menurut saya orang-orang barat yang sering nongol di
televisi, … soalnya orangnya keren, terus juga gaya rambutnya keren banget.

Nama : Siti Jariyah Nur Dafiqka


Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : XI (Sembilan)

Ranking : 14

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media komunikasi, … ada gambar dan suara. … alat informasi,
penyajiannya singkat dan gampang dimengerti oleh penonton, soalnya acara
yang disajikan itu berbagai macam, seperti sinetron, film kartun, berita, dan lain-
lain.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar umur 6 tahun atau kelas 1 MIan gitu mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Alasannya karena acaranya enak di tonton, … mampu menghibur saya, dan
menambah wawasan. Televisi juga beritanya lebih cepat serta informasi yang
yanag di sampikan selalu terbaru. Kalau nonton televisi itu biar tidak ketinggalan
zaman, … soalnya di dalam televisi ada berbagai macam informasi dan wawasan
yang luas.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar3-4 jam dalam sehari, paling kalau siang sama malam mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih seringan sendiri, … lagian juga enakan nonton sendirian, biar tidak rebutan
acara sama orang tua.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Dalam sehari 1-2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, tapi yang 1
jam kalau di rumah gak malas, hehehe. Kalau lagi ada ujian atau ulangan bisa
sehari 3-4 jam mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00, … malamnya paling habis pulang
belajar dari sekolah, … sekitar jam 21.30-22.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara sinetron, … soalnya sinetron tiap hari selalu ada, terus karena acaranya
yang selalu bersambung saya semakin penasaran dengan acaranya, … makanya
saya selalu mengikuti acara yang saya tonton. Acara sinetron juga seru lho,
romantis pula, terkadang dalam sinetron itu ada hikmahnya juga.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Saya itu sering beli pakaian yang lagi ngetrend saat ini, biar gak ketinggalan
zaman gitu mba’. Kan model baju-baju sekarang lucu.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Yang ngetrend saat ini menurut saya sinetron rock and roll, … soalnya sinetron
tersebut menceritakan kalau semua orang itu bisa berubah menjadi orang baik. …
Jadi kalau saya nonton sinetron tersebut sering terharu.

Nama : Hilmiyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : IX (Sembilan)

Ranking :9

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah satu media elektronik, yang mampu menghibur para penontonnya, …
soalnya media tersebut menggunakan suara dan gambar. Cara penyajian televisi
juga singkat dan gampang di mengerti mba’.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, sekitar umur 5 tahun atau TK gitu, lupa dech mba’.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Saya lebih suka nonton televisi itu karena acaranya enak di tonton, … mampu
menghibur saya, dan menambah wawasan. … Televisi juga beritanya lebih cepat
atau lebih update, terus juga acara televisi sering ada acara yang diulang, jadi
kalau tidak bisa lihat hari ini, biasanya besok juga disiarkan ulang, kan kalau
radio tidak seperti televisi mba’ ya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 1 jam dalam sehari, paling kalau habis pulang sekolah mba’.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Bareng keluarga mba’, … soalnya kalau nonton bareng keluarga itu lebih enak,
terus lebih dekat ama keluarga.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Saya belajar dalam sehari 2-3 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah,
tapi yang 2-3 jam kalau di rumah, paling baca-baca buku. Kecuali kalau lagi ada
ujian atau ulangan bisa 3-4 jaman mba’.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Paling habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-15.00.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron religius, seperti layar
kemilau, soalnya sinetronnya agamis, … menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan kita tentang agama. … Lagian juga sinetronnya setiap hari hampir
ada, jadi tiap hari saya selalu dapat wawasan agama, yang sebelumnya belum
pernah saya ketahui sebelumnya.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya sehari-harinya sih kalau nonton televisi sering berantem sama
kakak aja, … soalnya kesukaan acara kita kan beda, makanya sering berantem,
… bahkan bisa teriak-teriak, hehehe . Namanya juga lagi nonton acara
kesayangan kan gak mau di ganggu gitu mba’.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Musik inbox, … soalnya dalam musik tersebut sering menampilkan para
penyanyi keren. Lagian setiap hari ada, jadi aku merasa terhibur.

Nama : Ita Ikhwatussalisa


Jenis Kelamin : Perempuan

Kelas : IX (Sembilan)

Ranking : 12

1. Bagaimana pemahaman anda tentang televisi?


Salah Satu Media Komunikasi yang menghasilkan gambar dan suara. … Televisi
juga salah satu alat informasi yang cara penyajiannya lebih singkat dan gampang
dimengerti oleh para penonton dech mba’.
2. Sejak kapan kamu menyukai media televisi?
Sejak kecil, … sekitar umur 5 tahun atau TK.
3. Apa alasan anda menyukai televisi di banding media lain?
Karena acaranya enak di tonton, mampu menghibur saya, dan menambah
wawasan. … Televisi juga beritanya lebih cepat atau lebih update, terus juga
banyak beberapa channel yang menyiarkan acaraya sama, jadi kalau ketinggalan
informasi di channel satu, bisa pindah ke channel lainnya kaya acara gosip atau
berita kan biasanya hampir semua channel menyiarkannya.
4. Berapa lama anda menonton televisi dalam sehari?
Sekitar 3 jam dalam sehari, paling kalau siang sama sore.
5. Biasanya nonton televisi sendiri atau di damping orangtua?
Lebih sering sendiri, soalnya orang tua saya merantau di bejawa.
6. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
Saya belajar dalam sehari 2 jam, kalau malam udah pasti belajar di sekolah, …
yang 1 jam kalau di rumah tidak malas. Kecuali kalau lagi ada ujian atau
ulangan bisa sehari 2-3 jam.
7. Biasanya jam berapa saja kamu menonton televisi?
Kalau saya nonton televisi paling habis pulang sekolah sekitar jam 13.30-
15.00,sorenya jam 16.00-17.30.
8. Program tayangan televisi yang kamu suka apa? Mengapa anda
menyukainya? Sebutkan alasannya?
Acara televisi yang paling saya suka itu acara sinetron, … soalnya acaranya
romantis, … sering menampilkan cerita anak sekolah, jadi kelihatan lucu. Terus
acara sinetron juga gampang di mengerti dan mampu menghibur para penonton.
9. Bagaimana pengaruh televisi dalam kehidupan sehari-hari?
Pengaruhnya tidak begitu banyak sih mba’, paling malas belajar sama ngikutin
gaya pakaian saja.
10. Trend-trend televisi seperti apa yang paling kamu suka? Mengapa?
Apa ya, kayanya sich acara eat bulaga, … soalnya acara di dalamnya berbagai
macam, seperti lomba tebak-tebakan, lomba nyanyi, terus bagi-bagi duit. Acara
seru banget deh,bikin aku ketawa.
PENDATAAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Informasi Pribadi Siswa

Jenis
Tempat Lengkap/
NIS Lokal NIS Nasional Nama Lengkap Tanggal Lahir Kelamin
Lahir Yatim/ Piatu
(L/P)

1 2 3 4 5 6 7
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
Informasi Pribadi Siswa

Jenis
Tempat Lengkap/
NIS Lokal NIS Nasional Nama Lengkap Tanggal Lahir Kelamin
Lahir Yatim/ Piatu
(L/P)

1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap


1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
1 1 931 9990848719 Abdul Ghoni Demak 28 Oktober 2000 L Lengkap
Informasi Orangtua Siswa

Kelas Ayah Ibu


Rombel (A,
(dengan
B, C dst …)
angka)
Pendidikan Pendidikan
Nama Lengkap Pekerjaan Nama Lengkap Pekerjaan
Formal Formal

10 11 22 23 24 25 26 27
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
Informasi Orangtua Siswa

Kelas Ayah Ibu


Rombel (A,
(dengan
B, C dst …)
angka)
Pendidikan Pendidikan
Nama Lengkap Pekerjaan Nama Lengkap Pekerjaan
Formal Formal

9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap


9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
9 A Mustari SD petani Suharni SD tidak tetap
Informasi Orangtua Siswa

Penghasilan Orangtua per


Bulan

28
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
Informasi Orangtua Siswa

Penghasilan Orangtua per


Bulan

kurang dari Rp 500.000


kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000
kurang dari Rp 500.000

Anda mungkin juga menyukai