Anda di halaman 1dari 2

Keren!

Ada Drone 'Hope' Si Penyemprot


Tanaman Karya Anak Bangsa
Vidyandini Agivonia

Selasa, 28 Agustus 2018 18:00 WIB

AKURAT.CO, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian


Kementerian Pertanian memperkenalkan drone penyemprotan tanaman kepada petani di
Lampung.

"Kami membawa pemuda dari Temanggung yang berhasil menciptakan drone penyemprot tanaman
yang diberikan nama 'Hope' untuk diperkenalkan kepada petani di Lampung," kata Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian Momon Rusmono, di
Bandarlampung, Senin (27/8).

Ia menyebutkan, alat tersebut difokuskan untuk penyemprotan air, pestisida atau pupuk untuk lahan
maupun tanaman yang dapat dikendalikan. Menurutnya, dengan menggunakan alat tersebut dapat
menyemprot tanaman atau lahan seluas lima hektare dalam waktu satu jam.

Pihaknya berminat untuk menggunakan drone tersebut yang dapat digunakan sebagai alat
pertanian. Namun demikian masih menunggu sertifikasi SNI atau ISO untuk alat tersebut.

Menurutnya, secara prinsip Kementerian Pertanian tak bisa membendung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, apalagi saat ini ada revolusi 4.0.

"Jika proses SNI maupun ISO telah selesai, kami melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian
Kementan akan menggunakan alat tersebut dan disebarkan kepada petani agar proses pengolahan
lebih cepat," ujarnya.

Koordinator "Drone Hope" Ganit Lingga Rantika mengatakan bahwa pembuatan drone tersebut
berawal dari visi dan misi Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berupa meningkatkan budi daya
pertanian.
"Pembuatan drone sendiri sejak setahun lalu atas bimbingan Letkol Yusuf Setiaji," katanya.

Ia juga menjelaskan, drone penyemprot tanaman tersebut dapat mengangkut tangki berkapasitas
15 hingga 55 liter dan mampu menyemprot tanaman seluas lima hektare dalam satu jam. Ganit
menambahkan, pihaknya akan memproduksi massal teknologi drone tersebut dan beberapa
perusahaan baik dari dalam maupun luar negeri telah berminat membeli drone untuk penyemprot
tanaman tersebut.

"Permasalahannya saat ini bahan untuk membuat drone tersebut sebagian besar impor dari Cina.
Pembuatannya hanya membutuhkan satu hingga dua minggu," katanya.

Selain itu, Ganit menambahkan, pembeli terutama dari luar negeri menginginkan drone tersebut
telah tersertifikasi SNI atau ISO.

"Ada peminat dari Vietnam, tapi mereka mengingingkan alat tersebut ada
Sertifikasinya,”tambahnya. Demonstrasi Drone Hope tersebut berlangsung di lahan Balai Pelatihan
Pertanian Provinsi Lampung disaksikan oleh pejabat Kementerian Pertanian, BPP Lampung serta
petani setempat.

Sumber : https://akurat.co/id-298319-read-keren-ada-drone-hope-si-penyemprot-tanaman-karya-anak-bangsa

Anda mungkin juga menyukai