Alamat : Jln. Seririt - Pupuan, Km 3. Ds Ringdikit Telp. (0362) 3361335, Email : puskesmasseririt3@yahoo.co.id
III. MATERI
1. Pengertian Penyakit Rabies
2. Cara pencegahan Penyakit Rabies
3. Tatalaksana kasus Penyakit Rabies
Kegiatan
No Langkah Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1.Memberi salam dan 1.Mendengarkan dan
memperkenalkan diri memusatkan pikiran
2.Menggali pengetahuan ibu 2.Menjawab sesuai
3.Menyepakati tujuan penyuluhan dengan pengetahuan
4.Menyepakati metode sasaran dan pengalaman
5.Merangsang sasaran / memulai 3.Memberi kesepakatan
belajar dengan mengatakan
pentingnya mengetahui Penyakit
Rabies
VI. PENGORGANISASIAN
1. Kepanitiaan
a. Susunan Panitia :
Moderator, Penyuluh, Sekretaris.
b. Pengaturan tempat Penyuluh
1 2 3
4 4
4 4
4 4 4 4 4
Keterangan : 1. Penyuluh
2. Moderator
3. Sekretaris
4. Sasaran
2. Proses
a. Penyebaran Undangan kepada Sasaran.
b. Kehadiran Peserta di kategorikan
- Baik : Hadir 70% - 100%
- Cukup : Hadir 40% - 69%
- Kurang : Hadir 10% - 39%
3. Hasil
a. Jangka Pendek
Audiens dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
b. Jangka Panjang
Audiens dapat mengetahui dan melaksanakan tatalaksana kasus Penyakit Rabies.
VII. EVALUASI
1. Prosedur :
a. Lisan : Tanya Jawab.
b. Alat : Daftar Pertanyaan.
2. Alat Penilaian
a. Daftar Pertanyaan
LAMPIRAN
1. Materi Penyuluhan.
2. Daftar Pertanyaan.
Lampiran 1.
PENYAKIT RABIES
Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit anjing gila adalah penyakit serius yang menyerang otak
dan sistem saraf. Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit mematikan yang harus ditangani dengan
cepat.
Rabies di Indonesia
Menurut data yang dihimpun Kementrian Kesehatan Indonesia, terdapat sekitar 70 ribu kasus gigitan
hewan penular rabies di tahun 2013. Dari keseluruhan kasus tersebut, terdapat 119 orang di antaranya
yang positif terkena rabies.
Di tahun 2013 tersebut, Provinsi Bali masih menjadi daerah paling banyak mendapat kasus gigitan
hewan penular rabies dengan persentase hampir mencapai 60 persen dari total kasus di seluruh
Indonesia. Sedangkan daerah kedua paling banyak mendapat kasus gigitan hewan penular rabies adalah
Provinsi Riau (7,4 persen), diikuti Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Penyebab rabies
Rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang
sebelumnya telah terjangkit penyakit ini. Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies
tersebut masuk ke tubuhnya melalui gigitan, Bahkan melalui cakaran pun bisa jika hewan rabies
tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang
terjangkit rabies karena luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi.
Selain ditularkan oleh hewan, penularan penyakit rabies dari manusia ke manusia pun bisa terjadi.
Namun sejauh ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.
Di Indonesia, 98 persen kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen ditularkan melalui
gigitan kucing dan kera. Di indonesia juga, rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884.
Sedangkan kasus rabies pada manusia di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa
Barat.
Gejala rabies
Waktu yang dibutuhkan virus rabies untuk berinkubasi sangat bervariasi, namun biasanya antara dua
minggu sampai tiga bulan. Pada kasus yang jarang terjadi, inkubasi virus terjadi hanya dalam waktu
empat hari. Masa inkubasi adalah jarak waktu ketika virus pertama kali masuk ke tubuh sampai gejala
muncul.
Setelah tergigit hewan berpenyakit rabies, virus akan berkembang biak di dalam tubuh inang.
Selanjutnya virus-virus tersebut akan menuju ujung saraf dan berlanjut menuju saraf tulang belakang
serta otak yang mana perkembangbiakan terjadi dengan sangat cepat. Setelah itu, virus rabies
menyebar ke paru-paru, kelenjar air liur, hati, ginjal, dan organ-organ lainnya.
Gejala-gejala penyakit rabies pada manusia antara lain demam tinggi, rasa gatal di bagian yang
terinfeksi, perubahan perilaku menjadi agresif, dan takut terhadap air atau hidrofobia. Sedangkan pada
hewan, gejala hampir serupa dengan manusia, namun tanpa hidrofobia. Ketika gejala penyakit rabies
memasuki fase akhir, baik manusia atau hewan yang mengalaminya bisa mengalami kematian.
Diagnosis rabies
Hingga kini, belum ada tes yang dapat mendeteksi seseorang terinfeksi virus rabies ketika baru digigit.
Rabies baru diketahui jika virus sudah selesai berinkubasi dan memulai terornya melalui gejala. Oleh
sebab itu untuk menentukan terkena rabies atau tidaknya bagi seseorang, dokter hanya mengacu pada
keterangan pasien. Dalam melakukan diagnosis, biasanya dokter akan bertanya apakah pasien telah
mengunjungi tempat atau daerah yang rawan rabies dan apakah pasien telah digigit oleh hewan yang
berpotensi membawa virus penyakit tersebut.
Pengobatan rabies
Jika Anda telah digigit hewan yang berpotensi menularkan rabies, satu hal yang perlu dilakukan
pertama kali adalah mencuci luka gigitan tersebut dengan sabun dan basuh dengan air bersih yang
mengalir. Selanjutnya bersihkan luka dengan menggunakan antiseptik atau alkohol. Jangan tutupi luka
menggunakan perban apa pun dan biarkan luka tetap terbuka. Setelah itu, segera ke rumah sakit atau
klinik kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut.
Jika rabies yang menjangkiti seseorang masih berada pada tahap awal atau sebelum gejala muncul,
dokter akan melakukan pengobatan yang disebut profilaksis pasca pajanan yang terbukti sangat efektif
dalam menangkal gejala rabies. Melalui profilaksis pasca pajanan, dokter akan membersihkan bagian
tubuh yang terinfeksi, serta memberikan serangkaian vaksinasi untuk mencegah virus menyebar ke otak
dan sistem saraf. Pada sebagian kasus, dokter juga akan memberikan serum anti rabies.
Namun jika penderita terlambat mendapatkan penanganan dan gejala sudah muncul, maka maka pada
fase ini biasanya dokter akan lebih berfokus pada upaya membuat pasien tetap tenang dan senyaman
mungkin karena pasien menghadapi risiko kematian.
Jika terdapat luka pada anak-anak Anda, tanyakan pada mereka dari mana luka tersebut berasal karena
dikhawatirkan didapat dari gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi rabies. Didik anak-anak Anda
agar paham bahwa gigitan hewan bisa berbahaya.
Lampiran 2.
DAFTAR PERTANYAAN