Anda di halaman 1dari 5

PUSKESMAS SERIRIT III

Alamat : Jln. Seririt - Pupuan, Km 3. Ds Ringdikit Telp. (0362) 3361335, Email : puskesmasseririt3@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYAKIT RABIES
Pokok Bahasan : Penyakit Rabies
Sub Pokok Bahasan : Penyebab, penularan dan pencegahan Penyakit Rabies
Sasaran : Umum
Jumlah Sasaran : ± 20 orang
Waktu : 30 menit
Tempat :-
Tanggal / Pukul :-
Penyusun : Made Arry Suarthawan, S.KM

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan Penyuluhan tentang Penyakit Rabies peserta tahu tentang cara penularan
Penyakit Rabies.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan Penyuluhan selama 30 menit peserta dapat
1. Mengetahui Apa itu Penyakit Rabies
2. Mengetahui Cara Penularan Penyakit Rabies
3. Mengetahui tatalaksana kasus Penyakit Rabies

III. MATERI
1. Pengertian Penyakit Rabies
2. Cara pencegahan Penyakit Rabies
3. Tatalaksana kasus Penyakit Rabies

IV. PROSES BELAJAR MENGAJAR


1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Demontrasi.
2. Kegiatan Belajar Mengajar.

Kegiatan
No Langkah Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1.Memberi salam dan 1.Mendengarkan dan
memperkenalkan diri memusatkan pikiran
2.Menggali pengetahuan ibu 2.Menjawab sesuai
3.Menyepakati tujuan penyuluhan dengan pengetahuan
4.Menyepakati metode sasaran dan pengalaman
5.Merangsang sasaran / memulai 3.Memberi kesepakatan
belajar dengan mengatakan
pentingnya mengetahui Penyakit
Rabies

2. Inti 15 menit 1.Menjelaskan Pengertian Penyakit Mendengarkan dengan


Rabies baik
2.Menjelaskan Cara penularan
Penyakit Rabies
3.Menjelaskan tatalaksana
kasus Penyakit
Rabies

3. Penutup 10 menit 1.Merangkum materi yang telah 1.Sasaran mampu


diberikan mengerti
2.Melakukan Evaluasi secara lisan
dan demontrasi
3.Menanggapi dan memberikan 2.Sasaran mampu
pujian menjawab pertanyaan
4.Member salam penutup yang di berikan

V. ALAT / SARAN DAN SUMBER


1. Alat
a. Wireless
b. Proyektor dan Layar
2. Sumber
a. Penyakit Rabies, Depkes Pusat

VI. PENGORGANISASIAN
1. Kepanitiaan
a. Susunan Panitia :
Moderator, Penyuluh, Sekretaris.
b. Pengaturan tempat Penyuluh

1 2 3

4 4
4 4
4 4 4 4 4
Keterangan : 1. Penyuluh
2. Moderator
3. Sekretaris
4. Sasaran

2. Proses
a. Penyebaran Undangan kepada Sasaran.
b. Kehadiran Peserta di kategorikan
- Baik : Hadir 70% - 100%
- Cukup : Hadir 40% - 69%
- Kurang : Hadir 10% - 39%

3. Hasil
a. Jangka Pendek
Audiens dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
b. Jangka Panjang
Audiens dapat mengetahui dan melaksanakan tatalaksana kasus Penyakit Rabies.

VII. EVALUASI
1. Prosedur :
a. Lisan : Tanya Jawab.
b. Alat : Daftar Pertanyaan.

2. Alat Penilaian
a. Daftar Pertanyaan

LAMPIRAN
1. Materi Penyuluhan.
2. Daftar Pertanyaan.
Lampiran 1.

PENYAKIT RABIES

Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit anjing gila adalah penyakit serius yang menyerang otak
dan sistem saraf. Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit mematikan yang harus ditangani dengan
cepat.

Rabies di Indonesia
Menurut data yang dihimpun Kementrian Kesehatan Indonesia, terdapat sekitar 70 ribu kasus gigitan
hewan penular rabies di tahun 2013. Dari keseluruhan kasus tersebut, terdapat 119 orang di antaranya
yang positif terkena rabies.

Di tahun 2013 tersebut, Provinsi Bali masih menjadi daerah paling banyak mendapat kasus gigitan
hewan penular rabies dengan persentase hampir mencapai 60 persen dari total kasus di seluruh
Indonesia. Sedangkan daerah kedua paling banyak mendapat kasus gigitan hewan penular rabies adalah
Provinsi Riau (7,4 persen), diikuti Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Penyebab rabies
Rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang
sebelumnya telah terjangkit penyakit ini. Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies
tersebut masuk ke tubuhnya melalui gigitan, Bahkan melalui cakaran pun bisa jika hewan rabies
tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang
terjangkit rabies karena luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi.

Selain ditularkan oleh hewan, penularan penyakit rabies dari manusia ke manusia pun bisa terjadi.
Namun sejauh ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.

Di Indonesia, 98 persen kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen ditularkan melalui
gigitan kucing dan kera. Di indonesia juga, rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884.
Sedangkan kasus rabies pada manusia di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa
Barat.
Gejala rabies
Waktu yang dibutuhkan virus rabies untuk berinkubasi sangat bervariasi, namun biasanya antara dua
minggu sampai tiga bulan. Pada kasus yang jarang terjadi, inkubasi virus terjadi hanya dalam waktu
empat hari. Masa inkubasi adalah jarak waktu ketika virus pertama kali masuk ke tubuh sampai gejala
muncul.

Setelah tergigit hewan berpenyakit rabies, virus akan berkembang biak di dalam tubuh inang.
Selanjutnya virus-virus tersebut akan menuju ujung saraf dan berlanjut menuju saraf tulang belakang
serta otak yang mana perkembangbiakan terjadi dengan sangat cepat. Setelah itu, virus rabies
menyebar ke paru-paru, kelenjar air liur, hati, ginjal, dan organ-organ lainnya.

Gejala-gejala penyakit rabies pada manusia antara lain demam tinggi, rasa gatal di bagian yang
terinfeksi, perubahan perilaku menjadi agresif, dan takut terhadap air atau hidrofobia. Sedangkan pada
hewan, gejala hampir serupa dengan manusia, namun tanpa hidrofobia. Ketika gejala penyakit rabies
memasuki fase akhir, baik manusia atau hewan yang mengalaminya bisa mengalami kematian.

Diagnosis rabies
Hingga kini, belum ada tes yang dapat mendeteksi seseorang terinfeksi virus rabies ketika baru digigit.
Rabies baru diketahui jika virus sudah selesai berinkubasi dan memulai terornya melalui gejala. Oleh
sebab itu untuk menentukan terkena rabies atau tidaknya bagi seseorang, dokter hanya mengacu pada
keterangan pasien. Dalam melakukan diagnosis, biasanya dokter akan bertanya apakah pasien telah
mengunjungi tempat atau daerah yang rawan rabies dan apakah pasien telah digigit oleh hewan yang
berpotensi membawa virus penyakit tersebut.

Pengobatan rabies
Jika Anda telah digigit hewan yang berpotensi menularkan rabies, satu hal yang perlu dilakukan
pertama kali adalah mencuci luka gigitan tersebut dengan sabun dan basuh dengan air bersih yang
mengalir. Selanjutnya bersihkan luka dengan menggunakan antiseptik atau alkohol. Jangan tutupi luka
menggunakan perban apa pun dan biarkan luka tetap terbuka. Setelah itu, segera ke rumah sakit atau
klinik kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut.

Jika rabies yang menjangkiti seseorang masih berada pada tahap awal atau sebelum gejala muncul,
dokter akan melakukan pengobatan yang disebut profilaksis pasca pajanan yang terbukti sangat efektif
dalam menangkal gejala rabies. Melalui profilaksis pasca pajanan, dokter akan membersihkan bagian
tubuh yang terinfeksi, serta memberikan serangkaian vaksinasi untuk mencegah virus menyebar ke otak
dan sistem saraf. Pada sebagian kasus, dokter juga akan memberikan serum anti rabies.

Namun jika penderita terlambat mendapatkan penanganan dan gejala sudah muncul, maka maka pada
fase ini biasanya dokter akan lebih berfokus pada upaya membuat pasien tetap tenang dan senyaman
mungkin karena pasien menghadapi risiko kematian.

Pemberian vaksinasi rabies


Penularan rabies dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi secara berkala biasanya hanya diberikan
kepada mereka yang dalam pekerjaannya sering berinteraksi dengan hewan sehingga berpotensi tinggi
untuk terjangkit, contohnya dokter hewan dan pengurus kebun binatang.

Kiat menghindari rabies


Menjaga diri sendiri dan keluarga dari penularan virus rabies sebenarnya tidak sulit. Ketika mengunjungi
desa atau daerah pelosok yang belum terbebas dari rabies, usahakan Anda dan keluarga Anda tidak
sembarangan menyentuh hewan liar. Ajarkan pada anak-anak Anda mengenai bahaya memiara hewan
liar tersebut beserta alasannya.

Jika terdapat luka pada anak-anak Anda, tanyakan pada mereka dari mana luka tersebut berasal karena
dikhawatirkan didapat dari gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi rabies. Didik anak-anak Anda
agar paham bahwa gigitan hewan bisa berbahaya.
Lampiran 2.

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan Rabies ?


2. Apa Penyebab Penyakit Rabies ?
3. Bagaimana gejala Penyakit Rabies ?
4. Bagaimana tatalaksana awal penyakit Rabies ?

Anda mungkin juga menyukai

  • Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik Dengan TN
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik Dengan TN
    Dokumen46 halaman
    Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik Dengan TN
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Woc Croup
    Woc Croup
    Dokumen1 halaman
    Woc Croup
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Petugas Pendataan
    Petugas Pendataan
    Dokumen8 halaman
    Petugas Pendataan
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Kelengkapan Arsip Pegawai
    Kelengkapan Arsip Pegawai
    Dokumen3 halaman
    Kelengkapan Arsip Pegawai
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Validasi RS PKM
    Validasi RS PKM
    Dokumen3 halaman
    Validasi RS PKM
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sofwer Mei
    Sofwer Mei
    Dokumen1 halaman
    Sofwer Mei
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Dokumen24 halaman
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Kespro
    Sap Kespro
    Dokumen17 halaman
    Sap Kespro
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Dokumen1 halaman
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Data TANAH Pustu SRT 3
    Data TANAH Pustu SRT 3
    Dokumen2 halaman
    Data TANAH Pustu SRT 3
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap TB
    Sap TB
    Dokumen6 halaman
    Sap TB
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Materi Penuluhan Download
    Materi Penuluhan Download
    Dokumen20 halaman
    Materi Penuluhan Download
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Kespro
    Sap Kespro
    Dokumen17 halaman
    Sap Kespro
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Napza
    Sap Napza
    Dokumen8 halaman
    Sap Napza
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Diare
    Sap Diare
    Dokumen10 halaman
    Sap Diare
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • ABSEN
    ABSEN
    Dokumen3 halaman
    ABSEN
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap DBD
    Sap DBD
    Dokumen5 halaman
    Sap DBD
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Etika Batuk Dan Phbs
    Sap Etika Batuk Dan Phbs
    Dokumen5 halaman
    Sap Etika Batuk Dan Phbs
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Abat, Kondom Dan Hivaids
    Sap Abat, Kondom Dan Hivaids
    Dokumen4 halaman
    Sap Abat, Kondom Dan Hivaids
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Sap Asi Eksklusif Dan Imd
    Sap Asi Eksklusif Dan Imd
    Dokumen5 halaman
    Sap Asi Eksklusif Dan Imd
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Registrasi Antrian Online Ana
    Registrasi Antrian Online Ana
    Dokumen1 halaman
    Registrasi Antrian Online Ana
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Dokumen1 halaman
    Realisasi Dana Ranem Triwulan
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Surat Tugas
    Surat Tugas
    Dokumen4 halaman
    Surat Tugas
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • Registrasi Antrian Online Ana
    Registrasi Antrian Online Ana
    Dokumen1 halaman
    Registrasi Antrian Online Ana
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat
  • A LAMAT
    A LAMAT
    Dokumen1 halaman
    A LAMAT
    Suwidana Sintha Mahesa Nanda
    Belum ada peringkat