Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas limpahan rahmat, karunia,
dan hidaya-Nya. Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Perkembangan Teori Evolusi” untuk memenuhi tugas Biologi yang diberikan
oleh Dosen Pembina Biologi.
Salawat dan salam selalu kita hanturkan kepada nabi besar kita
Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk
kita umat-Nya. Dalam penyusunan makalah ini yang pastinya mengalami
masalah, namun itu semua dapat teratasi dengan berbagai dukungan dan
bimbingan dari pihak-pihak lain.
Demikian penyusunan dari tugas makalah ini, semoga dengan tugas ini
dapat berguna dan membantu dalam proses belajar mengajar. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, saya sangat
mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dalam
proses belajar mengajar. Akhir kata saya mengucapakan terimakasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Padangsidimpuan,01 februari 2018

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan sesuai dengan kondisi serta
keadaaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa zaman
modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai macam
ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap pembelajarannya manusia selalu
mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya.
dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan dari
sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena pada umumnya
biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada
disekitarnya.
Oleh karena itu, melalui Makalah ini penulis ingin menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu
sendiri. adapun hal lain yang ingin diperdalam dalam Makalah biologi umum ini
adalah mengenai keterkaitan antara ilmu biologi dengan ilmu yang lainnya. Selain
itu penulis juga ingin memperdalam tentang ilmupengetahuan dimana telah
diketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu yang mampu dibuktikan
kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah praktikum biologi
umum itu sendiri.
Dan tentunya ilmu pengetahuan itu akan kita peroleh dari pembelajaran,
maka dari itu melalui Makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan
menerangkan asal usul kehidupan melalui evolusi biokimia untuk membuktikan
beberapa yang diharapkan. dan tentunya dilengkapi dengan berbagai pihak atau
tokoh pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas dan menjelaskan beberapa hal yang
menjadi rumusan masalah yaitu :
a. Dari manakah asal kehidupan ?
b. Bagaimanakah perkembangan teori evolusi ?

2
c. Perbedaan teori – teori evolusi ?
d. Mulainya terjadi evolusi sehingga timbul berbagai macam teori yang
berbeda ?
e. Kepercayaan seorang ahli mengenai Lumpur yang berubah menjadi
makhluk hidup ?
f. Apa saja fakta yang menentang teori evolusi?
g. Apakah kera adalah nenek moyang manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan sejarah dari terbentuknya kehidupan di bumi.
2. Mendeskripsikan perkembangan teori evolusi.
3. Mendeskripsikan Perbedaan teori – teori evolusi.
4. Mendeskripsikan terjadinya evolusi timbul berbagai macam teori yang
berbeda.
5. Mendeskripsikan kepercayaan seorang ahli mengenai Lumpur yang
berubah menjadi makhluk hidup
6. Mendeskripsikan fakta-fakta yang menentang teori evolusi.
7. Mendeskripsikan kebenaran kera adalah nenek moyang manusia.

D. Manfaat
Dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini penulis berharap agar
bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis serta dapat mengaplikasikan
pengetahuanya di lingkungan hidup. Tujuann dan manfaat tersebut
diantaranya dalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah dari terbentuknya kehidupan di bumi.
2. Untuk mengetahui perkembangan teori evolusi.
3. Dapat mengetahui Perbedaan teori – teori evolusi.
4. Untuk mengetahui terjadinya evolusi timbul berbagai macam teori yang
berbeda.
5. Dapat mengetahui kepercayaan seorang ahli mengenai Lumpur yang
berubah menjadi makhluk hidup
6. Dapat mengetahui fakta-fakta yang menentang teori evolusi
7. Untuk mengetahui kebenaran kera adalah nenek moyang manusia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT TEORI EVOLUSI


Anggapan bahwa teori evolusi hanya berkaitan dengan bidang studi
biologi adalah anggapan yang keliru. Teori evolusi telah menjadi pondasi bagi
sebuah filosofi yang menyesatkan sebagian besar manusia. Filsafat tersebut adalah
“materialisme” yang mengandung berbagai kepalsuan dan kebohongan.
Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi adalah
esensi dari segala sesuatu. Atas dasar pemikiran itulah paham materialisme tidak
mengakui adanya Tuhan. Paham ini tidak hanya akan merusak individu tetapi bisa
menyebabkan suatu bangsa kehilangan nilai-nilai dasar yang sudah dianutnya.
Kejahatan lain dari materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi
anarkis dan bersifat memecah belah. Komunisme adalah salah satu konsekuensi
politis alami dari filsafat materialisme. Teori evolusi menjadi semacam landasan
ilmiah bagi materialisme. Teori ini dapat mengubah manusia menjadi makhluk
yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral.
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta
sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi
alamiah. Teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan sampai saat ini adalah
pendapat seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin
sebenarnya tidak pernah mengenyam pendidikan formal dalam ilmu Biologi. Ia
hanya mempunyai sedikit ketertarikan pada alam dan makluk hidup. Minat yang
dimilikinya itu mendorong dia untuk bergabung secara sukarela dalam perjalanan
kapal HMS Beagle mengarungi belahan dunia. Dalam perjalanannya, kapal ini
berhenti di sebuah tempat yang bernama kepulauan Galapagos. Darwin sangat
takjub ketika melihat keragaman makhluk hidup yang ada, terutama spesies
burung finch. Dia mengira bahwa keragaman pada burung finch terjadi karena
adaptasi yang dilakukan burung tersebut. Dia berpikir bahwa makhluk hidup tidak
diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi semua makhluk hidup berasal dari
satu nenek moyang yang sama.

4
Setelah melihat hal tersebut, Darwin kemudian menyatakan hipotesisnya
sebagai sebuah teori. Ia mengungkapkan hiotesisnya tanpa didasari sebuah
penelitian. Padahal dalam induktivisme telah dinyatakan bahwa hipotesis yang
diungkapkan oleh seseorang harus didasari oleh pengamatan dan penelitian. Jika
hipotesis itu sesuai dan relevan, barulah bisa dijadikan sebuah teori. Pendapat
yang khayal dan imajinatif tidak akan mendapat tempat dalam sains. Sedangkan
Darwin, tanpa penelitian langsung mengemukakan sebuah teori. Dan anehnya,
teori tersebut dapat berkembang pada masa itu. Teori tersebut berkembang dengan
dukungan para ahli Biologi materialis.

B. PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI


Perkembangan ilmu ini dapat dikatakan sangat maju pada saat itu. Belum
ditemukannya alat untuk meneliti bagian tubuh makhluk hidup secara mendetail
adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Pada saat itu mikroskop belum
ditemukandan struktur sel yang rumit belum diketahui sedikitpun, sehingga
pendapat Darwin diterima begitu saja tanpa diuji dengan penelitian lebih lanjut.
Teori ini kemudian dikenal di seluruh dunia. Darwin pun dianggap sebagai orang
hebat di dunia. Teori ini kokoh bukan karena fakta ilmiah, tetapi karena tokoh
evolusi berusaha selalu menutupi fakta yang ada dan terus menyokongnya. Dalam
perkembangannya, teori evolusi tidak sepenuhnya terbukti. Bahkan ada sebagian
dari teori tersebut yang justru bisa menjatuhkannya. Darwin sendiri mengakui
kalau ada kelemahan dalam teori ini. Dalam bukunya, dia menulis bab yang
berjudul “The Difficulties of Theory”. Darwin sebenarnya tidak yakin terhadap
teori yang dikemukakannya. Hal itu dikarenakan masih banyak bagian dari teori
evolusi yang belum terbukti. Darwin berharap penemuan di kemudian hari akan
membuktikan adanya evolusi. Tetapi kenyataannya tidak seperti yang dia
harapkan. Penemuan modern saat ini justru menjatuhkan teori yang dikemukakan
oleh Darwin.
Satu hal yang menjadi keanehan pada saat ini adalah masih banyak orang
yang beranggapan bahwa teori evolusi sudah terbukti kebenarannya. Bahkan
akhir-akhir ini kata “evolusi” sering digunakan dalam beberapa makna. Di
antaranya, kini ada penambahan aspek sosial, sehingga "evolusi" sekarang juga

5
bisa berarti kemajuan umat manusia dan perkembangan teknologi. Tak ada yang
salah dengan konsep "evolusi" bila digunakan dalam makna tersebut.
Teori evolusi sesungguhnya sangat berbeda dari apa yang diterima oleh
masyarakat saat ini. Seperti yang sudah dikemukakan di atas, teori evolusi
dilandasi oleh filsafat yang disebut materialisme. Pada umumnya, orang tidak tahu
betapa buruknya landasan berpijak teori ini; betapa teori ini sudah digagalkan oleh
bukti ilmiah pada setiap langkahnya dan betapa para evolusionis terus berupaya
menghidupkan teori evolusi. Para tokoh evolusi hanya mengandalkan hipotesa
yang tidak terbukti, pengamatan yang penuh prasangka dan tak sesuai kenyataan,
gambar-gambar khayal, cara-cara yang mampu mempengaruhi kejiwaan, dusta
yang tak terhitung jumlahnya, serta teknik-teknik sulap.Mereka mencoba terus
memaksakan teori evolusi yang berisi kebohongan bahwa manusia tidak
diciptakan, tetapi muncul atas faktor kebetulan dan berevolusi dari jenis binatang
serta dengan segala cara, berupaya mempertahankan teori evolusi agar tetap
hidup. Mereka meninggalkan akal sehat dan nalar, serta mempertahankan
kebohongan ini di setiap kesempatan, meskipun bukti ilmiah dengan jelas telah
menggagalkan teori evolusi dan menegaskan fakta penciptaan.
1. Pencentus teori evolusi
a. Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)
ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan
suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan
dan bersifat diturunkan; disebut teori Lamarckisme.
Contoh klasik yang digunakan untuk menggambarkan teori evolusi ini
adalah jerapah memiliki leher yang panjang karena kebiasaannya memakan daun-
daun dari pohon.
Hipotesis Lamarckdiformulasikan sebelum era biologi modern. Pada saat
itu teori sel belum dikenal, dan diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen
dan kromosom diketahui. Jadi tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang
tidak dapat dipertahankan dalam ilmu pengetahuan modern, diajukan pada waktu
itu.

6
b. Charles Robert Darwin (1809-1882)
Adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada tahun 1831, ia
mengikuti pelayaran HMS beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama
pelayaran ini, daarwin banyak mengumpulkan fosil,batuan, dan mengamati
berbagai makhluk hidup yang ia jumpai. Ketika Beagle merapat di kepulauan
galapagos yang terpencil (1050 km dari daratan utama Amerika Selatan).
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya
tentang evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi
dalam waktu yang lama, ratusan ribu hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang
populer di kalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini baru berusiia 6000 tahun.
Darwin menemukan jawabannya dalam buku karangan Charles Lyell, Principles
of Geology.
Sebelum Darwin mempublikasikan idenya tentang evolusi secara luas, ia
menerima karangan ilmiah dari Alfred Robert Wallace (1823-1913) yang
melakukan penelitian di malaya. Tulisan Wallace tersebut sesuai bengan buah
pikiran Darwin sehingga mereka memutuskan untuk menerbitkan tulisan mereka
bersama-sama pada tahun 1858. Buku Darwin, The Original of Species,
diterbitkan setahun setelah itu.
Setelah melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam bukunya yang berjudul On The Origin of
Species by Means of Natural Selection atau asal mula spesies yang terjadi melalui
seleksi alam. Buku ini diterbitkan pada tanggal 24 November 1859.
Buku darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama, spesies-
spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa
lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif. Dua teori utama
darwin tersebut merupakan hasil observasi darwin sebagai berikut.
1. Observasi Ke-1. setiap spesies memunyai kemampuan fertilisasi yang
besar sehingga ukuran populasi akan meningkat secara eksponensial bila
setip individu yang dilahirkan berhasil melakukan reproduksi
2. Observasi Ke-2. ukuran populasi cenderung menjadi stabil kecuali untuk
fluktuasi musiman
3. Observasi Ke-3. sumber daya alam terbatas

7
4. Observasi Ke-4. individu-individu suatu populasi sangat berfariasi dalam
hal ciri-ciri tubuh, namun tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
5. Observasi Ke-5. kebanyakan variasi diwariskan pada keturunannya.

4. Teori evolusi lamarck versus teori evolusi weismann


Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara menggunakan organ tubunya, kemudian sifat atau
fungsi organ tersebut diwariskan pada keturunannya. Berdasarkan teori ini,
menurut lamarck nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan
sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan.
Teori lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa
perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada
keturunannya. Wweismann membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus.
Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah
dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong
ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang
berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya tetap sama
MEKANISME EVOLUSI
Evolusi menunjukkan perubahan makhluk hidup secara bertahap dalam
jangka waktu yang lama dan perlahan-lahan yang terjadi dari generasi ke generasi.
Mekanisme evolusi berdasarkan tempat terjadinya evolusi. Pertama, evolusi tidak
terjadi di dalam individu. Contohnya, kalaupun manusia berasal dari makhluk
sebelum manusia (katakanlah sejenis kera), hendaknya jangan dibayangkan bahwa
individu kera berangsur-angsur berubah menjadi individu manusia. Kedua,
evolusi terjadi di dalam populasi. Pada peristiwa evolusi terjadi estafet pewarisan
sifat orang tua kepada anak melalui ratusan bahkan ribuan generasi populasi yang
berbeda. Populasi itulah yang merupakan tempat terjadinya perubahan evolusi.
BANTAHAN-BANTAHAN TERHADAP TEORI EVOLUSI
Pada masa modern saat ini teori evolusi tidak berkembang begitu pesat
seperti masa Darwin. Teori evolusi mengalami kemunduran, dan bahkan
kebuntuan. Pada saat ini banyak ilmuwan yang sudah menentang teori tersebut.

8
Hal itu dikarenakan para ilmuwan saat ini sudah memiliki pemikiran yang kritis.
Mereka melakukan berbagai penelitian untuk mengoreksi teori dan hukum yang
sudah ditemukan oleh ilmuwan pada zaman dulu. Teori evolusi pun tidak luput
dari pengoreksian para ilmuwan saat ini. Bahkan bisa dikatakan kalau teori
evolusi adalah teori yang paling sering dikoreksi oleh para ilmuwan. Dari
pengoreksian tersebut, para ilmuwan telah menyatakan pendapat atau lebih
tepatnya bantahan mereka terhadap teori evolusi. Bukan hanya satu atau dua
bagian dari teori evolusi, tetapi hampir semua bagian dari teori tersebut telah
dibantah. Bantahan-bantahan tersebut antara lain dari:
1. Catatan fosil.
Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan
fosil. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan
hipotesis Darwin. Ketika lapisan bumi dan catatan fosil dipelajari, terlihat bahwa
semua makhluk hidup muncul bersamaan. Lapisan bumi tertua tempat fosil
makhluk hidup ditemukan adalah Kambrium, yang diperkirakan berusia 500-550
juta tahun.
Catatan fosil memperlihatkan, makhluk hidup yang ditemukan pada
lapisan bumi periode Kambrium muncul dengan tiba-tiba. Beragam makhluk
hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba, sehingga literatur geologi
menyebut kejadian ini sebagai “Ledakan Kambrium”. “Ledakan Kambrium”
adalah satu-satunya penjelasan mengenai kemunculan bentuk kehidupan yang
sempurna secara tiba-tiba di bumi ini. Catatan fosil juga membantah adanya
transisi dari air ke darat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, transisi dari air ke
darat adalah sebuah dongeng khayal yang dibuat-buat oleh para evolusionis. Tidak
ada satu fosil pun yang menunjukkan bahwa pernah terdapat makhluk separuh
ikan-separuh amfibi. Evolusionis telah menggali lapisan fosil selama kurang lebih
140 tahun untuk mencari bentuk hipotesis yang mereka usulkan. Mereka telah
menemukan jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil ikan, tetapi tidak pernah
menemukan satu bentuk peralihan pun antara invertebrata dan ikan.
Selain itu, catatan fosil juga membantah asal usul burung dan mamalia.
Evolusionis mengatakan bahwa burung dan mamalia berasal dari reptil. Seperti
yang sudah dipaparkan di atas, evolusionis mengatakan bahwa terdapat seekor

9
burung yang dinamakan archaeopteryx. Menurut para evolusionis, archaeopteryx
adalah hasil evolusi dari reptil. Namun beberapa fosil baru yang baru ditemukan
menggugurkan rekayasa tersebut. Pada tahun 1995 ditemukan fosil burung baru
yang dinamai confuciusornis.Usia fosil burung ini sama dengan archeopteyx,
tetapi tidak bergigi. Burung ini tampak sangat mirip dengan burung modern.
Kenyataan ini menggugurkan semua anggapan evolusionis yang menyatakan
bahwa archeopteryx adalah nenek moyang dari semua burung.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Evolusi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-
angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi
merupakan suatu teori yang dinamis, selain penting dalam biologi juga
dalam perkembangan teknologi.
2. Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup merupakan
hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk
lebih sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai
spesies organisme. Namun, saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik
dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme. Terdapat penjelasan
yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika,
morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan
sebagainya.
3. Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dan dapat
digolongkan menjadi 6 masa teori yaitu masa teori fixisme, J.B. Lamarck,
evolusi Darwin, genetika, neo-darwinian, dan evolusi modern.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Rosmina. 2009. Perkembangan Teori Evolusi Darwin.(online)(


http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/27/perkembangan-teori-evolusi/
diakses 20 September 2010)

Agustinus, Made Dedi. 2009. Teori Evolusi.


(online)(http://www.google.co.id/search?q=perkembangan+teori+evolusi&hl
=id&ei=5hOYTLKYCNKqcaObmZ0P&start=20&sa=N diakses 20
September 2010)

Kusuma. 2010. Evolusi. (online)


(http://kusumaw07.student.ipb.ac.id/2010/06/20/teori-evolusi-darwin/diakses
20 September 2010)

12

Anda mungkin juga menyukai