Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Arun
Tanggal terbit
Standar Prosedur Lhokseumawe
Operasional 6 Desember 2016
dr. Rosmanida
Pengertian Menerima pasien dengan baik dan menentukan derajat
kegawatan penderita
Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan
medik penderita
Kebijakan Mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang
dahulu
Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis
2. In form concern (penandatangan persetujuan tindakan)
oleh keluarga pasien
3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan
memberi kode huruf :
a. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat
jalan, abses, luka robek,
b. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih
tidak urgent Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,
DM.
c. P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam) Misalnya : Penderita stroke
trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL ,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN PASIEN UGD